- Advertisement -
Beranda blog Halaman 807

Wilayah Jatiluwih dan Sekitarnya Layak Dijadikan Kawasan Agro

TABANAN – Pantau Bali, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan selama ini dikenal penghasil beras merah dan obyek wisata dengan sajian hamparan indah pesawahan dan alamnya. Sejatinya banyak potensi yang bisa digarap diwilayah tersebut. Khususnya potensi pertanian.

Salah satu potensi yang bisa digarap adalah dengan membudidayakan jambu kristal. Hal tersebut diungkapkan seorang petani budidaya jambu kristal, I Gede Made Sukayasa, Selasa (18/12/2018).

Ditemui dikebun kontrakannya di wilayah Banjar Uma Kayu, Gunungsari, Jatiluwih, pegawai pada salah satu instansi di Pemkab. Badung ini mengatakan jambu kristal adalah salah satu tanaman yang sangat cocok dengan suhu dan kondisi tanah Jatiluwih dan sekitarnya. Ia sendiri telah membudidayakan jambu kristal sejak 1,5 tahun lalu dengan mengontrak lahan seluas dua hektar.

“Saat ini saya sudah menanam sebanyak empat ribu pohon dan bibitnya saya datangkan langsung dari Bogor,” ungkapnya.

Sukayasa asal Desa Sekartaji, Sesandan, Tabanan ini menambahkan, adapun bibit tersebut merupakan hasil riset IPB Bogor. Bibit ini merupakan ras Taiwan dan sangat cocok dibudidayakan pada daerah daratan tinggi seperti di Jatiluwih dan sekitarnya.

Berdasarkan pengalamannya membudidayakan jambu kristal di wilayah Uma Kayu Jatiluwih, pasca penanaman tidak membutuhkan perawatan khusus. Dalam kurun waktu setahun, ia sudah melakukan panen perdana dan perpohon rata-rata menghasilkan lima kilogram.

“Puncak panennya antara bulan Februari-Maret dan panen bisa dilakukan setiap minggu karena jambu jenis ini berbuah tanpa kenal musim,” sebutnya.

Hasil panennya ini disebutkannya tidak kekurangan pasar. Bahkan dari produk jambu kristal lokal Bali ini belum mampu memenuhi kebutuhan pasar Bali. Artinya, ini peluang besar bagi para petani disekitar Jatiluwih untuk membudidayakan jambu kristal. Terutama untuk memanfaatkan lahan-lahan tidur.

Harga jambu kristal diakuinya cukup menjanjikan.
Harga ecerannya bisa menembus angka lebih dari Rp. 20 ribu. Sementara harga ditingkat petani berkisar antara 15 sampai 17 ribu rupiah per kilogramnya.

Sukayasa sendiri menyebutkan bahwa jambu kristal ini memiliki berbagai kelebihan dibandingkan jambu jenis lainnya. Yakni tanpa biji, renyah dan mengandung banyak vitamin.

Sukayasa kemudian berharap petani disekitar Jatiluwih benar-benar memanfaatkan lahannya, terutama lahan-lahan tidur untuk diproduktifkan. Selain untuk menghijaukan alam, juga sebagai sumber ekonomi. Bahkan sangat mungkin bisa dijadikan menu wisata untuk mendukung DTW Jatiluwih. Misalnya dengan menjadi agro wisata jambu kristal. *Pantau Bali, 02

KPU Tabanan Beri “Kuliah” Pemilu Pada Pemilih Pemula

TABANAN – Pantau Bali, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabanan sangat gencar melakukan berbagai tahapan pemilu. Termasuk gencarnya membangun kesadaran masyarakat khususnya kepada para pemilih pemula terhadap kepemiluan.

Hal tersebut terlihat dari digelarnya “kuliah” kepemiluan bagi pemilih pemula. Kegiatan tersebut berlangsung di aula kantor camat Penebel, Jumat (15/12/2018).

“Sosialisasi ini digelar secara serentak di sepuluh kecamatan pada lima korwil di Tabanan,” ungkap Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Tabanan I Wayan Sutama.

Komisioner asal Desa Beraban, Kediri, Tabanan ini menyebutkan adapun peserta sosialisasi terdiri dari unsur karang teruna dan OSIS SMA/SMK. Adapun materi yang diberikan berupa gambaran umum kepemiluan dan makna penting digelarnya pemilu.

“Peserta juga diberikan pemahaman tentang etika penyelenggara pemilu,” imbuhnya.

Sutama juga mengatakan bahwa dalam sosialisasi tersebut pihaknya menjelaskan bahwa pada setiap perhelatan pemilu setiap warga negara yang telah memiliki hak pilih berkewajiban untuk menyukseskan pemilu yang jujur, adil dan demokratis. Termasuk pula menyukseskan dengan ikut berperan sebagai penyelenggara pemilu. Misalnya sebagai anggota KPPS.

Ditambahkannya, khusus terhadap perhelatan pemilu 2019 nanti, di Tabanan sendiri akan ada 1.544 TPS. Masing-masing TPS membutuhkan 7 orang KPPS.

“Kami merasa bangga dengan respon peserta. Usai acara sosialisasi banyak peserta mendaftarkan dirinya sebagai anggota KPPS,” tutupnya. *Pantau Bali, Rah

Potong Tumpeng dan Nonton Bareng Tandai 16 Tahun DP Tabanan

TABANAN – Pantau Bali – Dewan Pendidikan (DP) Tabanan merayakan ulang tahunnya ke 16. Perayaannya ini berlangsung Kamis (13/12/2018) di aula setempat, Jalan Wibisana nomer 2, Banjar Taman Sari, Desa Delod Peken, Tabanan.

Hadir dalam acara tersebut anggota DPR-RI I Made Urip, Kadis Pendidikan I Gede Susila dan Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga. Selain itu hadir pula beberapa kepala sekolah SD dan SMP, pengelola perpustakaan dan berbagai unsur lainnya.

Dalam laporannya ketua panitia sekaligus pula Ketua Klinik Pendidikan Tabanan I Wayan Kawi menyebutkan bahwa Dewan Pendidikan Tabanan selama ini telah melahirkan berbagai program. Adapun program-program yang telah direalisasikannya tersebut bertujuan untuk membantu program pemerintah Tabanan dalam memajukan dan meningkatkan mutu serta kwalitas pendidikan di Tabanan.

“Program-program yang telah kami realisasikan tentunya mendukung program pemerintah dalam mewujudkan dunia pendidikan yang layak dan berkualitas,” ungkap Kawi.

Senada dengan Kawi, Ketua DP Tabanan Drs. I Wayan Madra Suartana, M.Si., mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Tabanan dengan melibatkan berbagai komponen. Seperti kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha hingga para pengelola perpustakaan.

Atas respon berbagai komponen tadi dalam memajukan dunia pendidikan di Tabanan lanjut Madra Suartana, dalam ultahnya tahun ini DP Tabanan memeriahkan dengan memberikan bingkisan dan piagam penghargaan bagi tokoh ataupun insan-insan pendidikan di Tabanan.

“Mereka-mereka yang menerima penghargaan tersebut adalah pihak-pihak yang selama mendukung program-program DP dan Klinik Pendidikan Tabanan,” sebut mantan Ketua STISIP Margarana Tabanan ini.

Madra Suartana menjelaskan, proses penyerahan bingkisan dan penghargaan ini berdasarkan pengamatan DP Tabanan dan juga dari hasil monitoring dan evaluasi (monev). Pengamatan langsung dan monev yang dimaksudkannya ini dari pelaksanaan angket terkait dengan prosentase realisasi program-program DP.

Ditambahkannya, adapun pelaksanaan atau realisasi dari program-program DP tersebut diantaranya pelaksanaan buku saku dan tata tertib siswa dan pengelolaan perpustakaan. Selain itu juga ada pembelajaran inovatif, penelitian tindakan kelas dan karya tulis ilmiah bagi tenaga guru yang berstatus PNS.

Madra Suartana kemudian memaparkan pihak-pihak yang diberikan bingkisan dan penghargaan tersebut. Katagori kepala sekolah (kepsek) untuk tingkat SMP sebanyak 16 kepsek dari total 40 kepsek. 12 kepsek SD dari 360 kepsek, 1 kepsek TK dari total 200an kepsek TK.

Selain itu penghargaan ini juga diberikan kepada tiga orang guru penulis PTK terbaik, 5 guru penulis satwa Bali dan 8 tenaga TU yang ditugaskan mengelola perpustakaan.

“Penghargaan untuk siswa masing-masingnya kami berikan untuk tiga orang,” imbuhnya.

Adapun penghargaan untuk siswa tersebut diberikan kepada siswa berprestasi dalam ajang berpidato bahasa Bali untuk tingkat SMP dan lomba mesatwa Bali untuk siswa SD.

“Dengan pemberian bingkisan tersebut diharapkan semua pihak ikut aktif mendukung program-program kami dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Tabanan,” tutup Madra Suartana.

Acara ultah ini juga dimeriahkan dengan pemutaran film dokumenter. Adapun materi film dokumenter tersebut memuat tentang berbagai program yang telah direalisasikan Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Tabanan. *PB-Rah

Clole Barber’s and Cafe dan Ketika “Natah” Datangkan “Jinah”

TABANAN – Pantau Bali, Umumnya masyarakat Bali memiliki “natah” atau halaman yang luas, tata letak bangunan yang berfokus pada “natah” serta arsitektur yang khas dengan karakter terbuka.

Kelebihan dari “natah” yang luas, tata letak bangunan dan karakter masing-masing bangunan yang terbuka dalam era kekininan tentu sangat layak dimanfaatkan sebagai ruang usaha keluarga. Seperti halnya Clole Barber’s and Cafe. Seperti apa? Berikut sajian laporan dari pantauan awak Pantau Bali.

Clole Barber’s and Cafe ini berlokasi di Jalan Cendrawasih gang VIII nomer 2, Banjar Jambe Baleran, Desa Dajan Peken, Tabanan. Anak Agung Sagung Putra Darma Pertiwi selaku pemiliknya menyebutkan kata “Clole” sebagai nama usahanya ini diambil dari nama panggilan suaminya yang bernama asli I Gusti Made Itiasa.

Dharma Pertiwi mengatakan, usaha yang memanfaatkan halaman dan beberapa unit bangunan di pekarangannya ini disebutkannya lahir dan berjalan secara mengalir tanpa perencanaan khusus. Usaha ini lahir berawal dari keinginan sang suami untuk mengisi waktu kosong dari usaha jasa penyewaan mobil pick up.

“Berbekal keterampilan potong rambut, pada bulan Juni 2018 lalu suami membuka usaha potong rambut yang dinamakannya sesuai nama panggilannya,” ungkapnya.

Nyatanya usaha potong rambut yang dinamakan Clole Barber’s cukup diminati. Disertai dengan harga yang ditawarkan cukup murah, dalam waktu singkat Clole Barber’s mampu menarik banyak pelanggan.

Kondisi tersebut menjadikan pasangan suami istri dengan dua putra ini melihat peluang usaha. Yakni dengan menyediakan makan dan minum bagi pengunjungnya. Hingga sebulan kemudian Clole Barber’s “dijodohkan” dengan usaha cafe dan “natah” pekarangan hingga garase dan beberapa unit bangunan miliknya menjadi tempat mengais “jinah” melalui Clole Barber’s and Cafe.

Sejak Juli 2018 lalu, Clole Barber’s and Cafe telah menjadi salah satu tempat yang layak dikunjungi oleh semeton Tabanan untuk mencicipi berbagai menu yang disediakan atau juga untuk merubah tampilan rambut. Baik berbagai sajian menunya maupun biaya potong rambut ditempat ini tergolong murah. Terlebih lagi dengan adanya fasilitas karaoke dan wifi gratis.

Nyatanya pula, meski untuk menuju Clole Barber’s and Cafe ini harus melewati gang, pengunjungnya mulai ramai dan dari berbagai kalangan. Termasuk pula pengunjung dari beberapa kalangan artis Bali.

Mau potong rambut atau sekedar nongkrong menikmati sajian berbagai menu nikmat. Atau “sekolah” untuk kemudian memanfaatkan “natah” sebagai sumber “jinah”? Yuk ke Clole Barber’s and Cafe. *Pantau Bali, Rah

Dunia Politik Harus Mampu Melahirkan Wirausaha-wirausaha Muda di Tabanan

TABANAN – Pantau Bali – Dunia politik dan kader-kader setiap partai politik harus mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda. Demikian yang diungkapkan seorang pelaku wirausaha Tabanan I Gusti Putu Suma Wiratma, ST., Kamis (13/12/2018).

Ditemui dikediamannya di Banjar Tengah Kelod Desa Penarukan, Kerambitan Tabanan, mantan kepala cabang salah satu perusahaan pembiayaan dan mantan general manager disalah satu perusahaan otomotif ternama ini menyebutkan bahwa ditengah sempitnya lapangan kerja, maka perlu didorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda. Termasuk pula lahirnya wirausaha-wirausaha muda di Tabanan. Baginya, hal ini harus didorong oleh pemerintah dan seluruh komponen masyarakat. Termasuk pula para politikus.

Khusus di Tabanan lanjutnya, dalam mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda ini, baik politikus maupun pemegang kebijakan tentu harus berkaca dari potensi yang ada di Tabanan dan minat , bakat serta kualitas dari SDMnya. Sehingga pelaku-pelaku wirausaha yang terlahir mampu mengembangkan potensi yang ada dan memberikan dampak positif diwilayahnya.

“Tidak kalah pentingnya, dalam mendorong terlahirnya wirausaha-wirausaha muda khususnya di Tabanan, para pemegang kebijakan harus memperbanyak ruang untuk peningkatan kualitas SDM, akses permodalan dan promosi,” sebutnya.

Sebagai seorang pelaku wirausaha sekaligus politikus Partai Golkar, Suma Wiratma melihat upaya mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda masih minim. Padahal Tabanan dilihatnya memiliki beragam potensi dan ditengah semakin majunya IT, banyak bidang yang bisa digarap oleh para wirausaha muda ataupun wirausaha pemula.

“Potensi terbesar di Tabanan dan sesuai dengan julukan sebagai daerah lumbung beras Bali, tentu banyak peluang yang bisa digarap oleh para pengusaha pada sektor pertanian,” jelasnya.

Caleg DPRD Tabanan nomer 8 Dapil 1 (Tabanan-Kerambitan) ini menegaskan, kedepan Tabanan harus mampu tercipta wirausaha-wirausaha muda. Sehingga potensi Tabanan mampu terkelola secara maksimal oleh putra daerah yang pada akhirnya terwujudnya kemandirian ekonomi.

“Terwujudnya kemandirian ekonomi juga akan berpengaruh terhadap terjaganya kondusifitas Tabanan, termasuk kondusifitas politiknya,” tutup Suma Wiratma. *Pantau Bali, Rah

Membanggakan ” Dajan Peken Wakili Bali dalam LBS Tingkat Nasional “

TABANAN – Pantau Bali – Tabanan patut berbangga, pasalnya Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan dipercaya mewakili Bali dalam ajang Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) di tingkat nasional. Hal tersebut diungkapkan Camat Tabanan I Putu Arya Suta, Rabu (12/12/2018) di ruang kerjanya.

Kepada awak media ini Arya Suta menjelaskan Desa Dajan Peken dipercaya mewakili Bali ketingkat nasional ini berawal dari hasil penilaian lomba desa yang penilaiannya berlangsung pada April 2018 lalu. Khusus dalam penilaian LBS, Tabanan yang diwakili Desa Dajan Peken meraup nilai 549 dan menjadi yang terbaik pertama. Sementara terbaik kedua dan ketiga masing-masingnya diraih Kelungkung dan Jembrana.

Dengan penuh kerendahan hati Arya Suta menyebutkan bahwa keberhasilan Desa Dajan Peken Tabanan melaju ke tingkat nasional ini dikarenakan ketelatenan dan kegigihan pembinaan yang dilakukan oleh tim penggerak PKK kecamatan Tabanan Ni Made Suparmini Suta dan tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan Nyonya Rai Wahyuni Sanjaya (istri Wabup Tabanan).

Sementara Perbekel Desa Dajan Peken Kecamatan Tabanan I Nyoman Sukanada, SE., membenarkan bahwa desa yang dipimpinnya ini mewakili Bali dalam ajang LBS ke tingkat nasional. Kepercayaan ini diembannya setelah berhasil menjadi yang terbaik di Bali pada bidang LBS.

Sukanada memaparkan, dalam ajang lomba desa yang penilaiannya berlangsung pada April 2018 lalu memuat beberapa kategori penilaian. Diantaranya penilaian Bina Keluarga Balita dan PKK.

“Dalam lomba PKK ini salah satu kategorinya lomba LBS dan kami mendapatkan nilai tertinggi,” sebutnya.

Terkait dengan melajunya Desa Dajan Peken ketingkat nasional, Sukanada menyebutkan bahwa saat ini pihaknya dalam tahap pembinaan yang dilakukan tim kabupaten Tabanan dan tim provinsi Bali. Adapun pembinaan tersebut berupa pembinaan administrasi dan kegiatan. *Pantau Bali, 02

Awasi Pemilu 2019 ” Bawaslu Tabanan Gelar Rakor dengan LSM “

TABANAN – Pantau Bali, Bertujuan tegaknya keadilan pelaksanaan Pemilu 2019, Bawaslu Tabanan menggelar rapat koordinasi (Rakor) pengawasan tahapan Pemilu tahun 2019 dengan unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Rakor ini digelar pada Selasa (12/12/2018) di Warung CS, Bedha, Tabanan.

Adapun LSM yang hadir dalam rakor tersebut diantaranya dari unsur Pewarta, Kelompok Perempuan Kunti Bhakti, Forum Suara Tabanan (Forsuta) dan beberapa LSM Tabanan. Selain itu hadir pula perwakilan dari KMHDI, GP Ansor dan lainnya.

Dalam sambutannya Ketua Bawaslu Tabanan I Made Rumada mengatakan, rakor ini sangat penting untuk terwujudnya pemilu 2019 yang adil dan demokrasi. Baginya peran LSM dalam pengawasan pemilu sangat dibutuhkan dalam berbagai tahapan sehingga pemilu 2019 dapat berjalan dengan demokratis.

“Kami sangat berharap unsur LSM ikut aktif melakukan pengawasan dari setiap tahapan pemilu. Sehingga pemilu 2019 dapat berjalan secara demokratis,” sebutnya.

Sementara dari unsur Bawaslu Provinsi Bali I Ketut Rudia memaparkan bahwa dalam masa kampanye para caleg ada banyak hal yang harus ditaati. Seperti misalnya tidak menggunakan fasilitas negara dan juga melakukan kampanye ditempat-tempat ibadah.

“Kampanye caleg ditempat ibadah bisa dipidanakan,” tegasnya.

Terhadap adanya berbagai potensi dan peluang terjadinya pelanggaran dari berbagai tahapan pemilu tersebut, Rudia kemudian menekankan pentingnya dilakukan pengawasan oleh berbagai pihak, khususnya para LSM. Mengingat LSM adalah salah satu komponen bangsa yang diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pemilu 2019 yang jujur, adil dan demokratis. *Pantau Bali, Rah

Jelang Pileg 2019 Ditemukan 3 Pelanggaran APK di Kecamatan Tabanan

TABANAN – Pantau Bali – Jelang Pileg dan Pilpres 2019, ditemukan tiga pelanggaran alat perang kampanye (APK) diwilayah kecamatan Tabanan. Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Pengawasan Kecamatan (Panwascam) Pemilu Kecamatan Tabanan, Drs. I Made Wirakusuma Dusak, BA., Rabu (12/12/2018) saat ditemui di Warung CS Bedha.

Seijin I Made Rumada selaku ketua Bawaslu Tabanan, Wirakusuma Dusak menyebutkan ketiga pelanggaran tersebut dalam bentuk pelanggaran zona pemasangan APK dan desain APK.

“Pelanggaran yang kami temui dalam bentuk pelanggaran zona pemasangan dan desain,” ungkapnya.

Ia kemudian memberi contoh terkait pelanggaran desain APK. Pemasangan foto Jokowi pada APK caleg hanya diperbolehkan bagi caleg dari PDIP.

“Pemasangan foto Jokowi dalam APK hanya diperbolehkan bagi caleg dari PDIP,” tegasnya.

Ia menjelaskan, ukuran APK dalam bentuk spanduk dan baliho telah diatur. Yakni untuk spanduk ukuran maksimalnya 1 X 4 meter dan untuk baliho ukuran maksimalnya 3 X 4 meter. Jika ukuran masing-masing lebih besar, disebut melanggar.

Kembali terhadap pelanggaran yang ditemukannya, Wirakusuma Dusak mengakui para pelanggar segera mematuhi aturan setelah pihaknya memberikan surat peringatan.

“Pasca ditemukan tiga pelanggaran kami segera bertindak dengan menerbitkan surat peringatan kepada caleg yang melanggar. Setelah itu hingga saat ini tidak lagi ditemukan pelanggaran untuk diwilayah kecamatan Tabanan,” tutupnya. *Pantau Bali, Rah

Jaga Tradisi Leluhur, 4 Anak ‘Menginjak Remaja’ Keturunan Puri Ditandu Warga Keliling Kuta

Badung – Pantaubali.com – Sebagai wujud menjaga tradisi warisan leluhur, empat anak yang baru menginjak masa remaja keturunan Puri Satria Dalem Kaleran Kuta pada Selasa (11/12/2018) diupacarai ‘Munggah Deha Teruna’. Upacara yang dipuput oleh Ida Ratu Pedanda Putra Bluwangan Sanur itu diawali Upacara Ngekeb atau dipingit didalam kamar yang telah dipersiapkan secara khusus.

Pemucuk Puri Satria Dalem Kaleran I Dewa Gede Mayun menyatakan upacarai ‘Munggah Deha Teruna’ merupakan tradisi turun temurun yang tetap dilestarikan oleh pihak keluarga Puri Satria Dalem Kaleran Kuta meski ditengah gempuran hingar bingar wisatawan mancanegara.

“Ini sebagai bentuk ucap syukur kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa karena anak-anak kami sudah bisa melewati kehidupan masa anak-anak dengan baik dan sehat serta memohon tuntunan kepada Tuhan dalam perwujudan Sang Hyang Semara Ratih agar kedepannya saat remaja bisa menjalani kehidupan bisa lebih baik lagi sehingga tahu mana yang baik dan tidak baik yang harus dilakukan dimasa remaja,” ucap Dewa Gede Mayun kepada media.

Adapun empat anak remaja keturunan Puri Satri Dalem Kaleran Kuta yang diupacarai Ngekeb atau dipingit dalam kamar sebagai rangkaian upacara Munggah Deha Teruna atau Ngeraja Swala untuk anak perempuan dan Ngeraja Singa untuk anak laki-laki yaitu Dewa Ayu Agung Widyaswari Putri Mahayuni (13 tahun), Dewa Made Dwiva Pramana Jaya (14 tahun), Dewa Ayu Sri Putri Meheswari (14 tahun)‎, Dewa Made Putra Surya Nalendra (12 tahun).

Setelah melewati upacara Ngekeb, selanjutnya keempat anak yang menginjak masa remaja itu selanjutnya melalui upacara Ngunye atau Megayot dimana keempat anak yang menginjak remaja itu diarak sejumlah warga dengan menggunakan tandu melewati sejumlah ruas jalan di wilayah kampung turis Kuta. Tujuannya adalah memperkenalkan bahwa di Puri Satria Dalem Kaleran telah lahir anak-anak yang saat ini menginjak masa remaja agar diketahui oleh masyarakat luas

 

Menurut Dewa Gede Mayun, setelah mengenal keberadaan putra-putrinya yang menginjak masa remaja ini agar turut serta membantu mengawasi dan memberikan tuntunan didalam melaksanakan kehidupannya dan pengabdiannya di masyarakat bisa berjalan dengan baik.

“Harapannya kami sebagai orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak kami selama 24 jam penuh, tentunya mengharapkan kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Kuta ikut membantu membimbing dan mengawasi dalam kehidupan sehari-hari agar berjalan dijalan yang benar,” harapnya.

Puncak acara ‘Munggah Deha Teruna’ digelar persembahyang di Pura Bale Agung atau Pura Desa Kuta untuk memohon Ida Sanghyang Widhi Wasa yang dalam hal ini Ida Betara Kahyangan Tiga agar senantiasa diberikan sinar suci tuntunan kebajikan.

“Dengan harapan agar anak-anak kami yang menginjak masa remaja yang tentu ikut dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di banjar dan di desa adat selalu diberikan tuntunan sinar terang agar bisa berjalan dijalan yang benar,” tandasnya mengakhiri.

IJTI Bali ” Kami Hormati Proses Hukum yang Dilakukan Polresta Denpasar “

Denpasar – Pantaubali.com – Seorang OKNUM Wartawan TV Nasional di Denpasar Bali diduga terlibat kasus pencurian tas dan pembobolan kartu kredit. Terkait hal ini, Pengurus Daerah Bali Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (Pengda IJTI Bali) menyatakan menghormati proses hukum yang tengah berlangsung terhadap OKNUM wartawan TV nasional tersebut.

“Kami sangat menghormati proses hukum yang tengah dihadapi rekan kami yang sebelumnya memang tercatat sebagai salah satu anggota IJTI Bali dan sejak Sabtu kemarin juga semua teman – teman dari IJTI Bali hadir untuk memberi suport moril dan sebagai bentuk solideritas sebagai teman seprofesi,” ujar Ketua IJTI Bali, Anak Agung Kayika, Senin (10/12/2018).

Menurut Agung, terkait kasus ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus IJTI Pusat di Jakarta.

“Pengurus pusat IJTI juga berpandangan sama dengan kami di Bali, bahwa kita memang harus menghormati proses hukum yang tengah berlangsung terhadap rekan kami AG, karena negara kita adalah negara hukum, kita taat asas dan taat hukum,” ujar Agung.

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sesuai aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, IJTI Bali juga telah memberhentikan tersangka AG sebagai anggota IJTI Bali.

“Kami berhentikan agar dia (AG) bisa fokus dalam menjalani proses hukum yang tengah dihadapinya,” ujar Agung.

Agung mengatakan, semua warga negara Indonesia, sama di mata hukum. Oleh karena itu, tersangka AG harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

“Ini bisa terjadi pada profesi apa saja, tidak hanya pada profesi wartawan, atau wartawan televisi, namanya juga oknum, jika melanggar hukum ya harus ditindak. Jadi biarkanlah ini berada diranah hukum, tidak bias kemana mana di luar konteks masalah hukum. Ini murni tindak pidana yang harus diselesaikan secara hukum dan apa yang di lakukan memang tidak ada kaitanya dengan tugas jurnalistik ,” ujar Agung.

Agung Kayika menegaskan, kedepan pihak IJTI Bali akan terus meningkatkan profesionalitas para anggotanya, termasuk dengan rutin melakukan pelatihan-pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi jurnalis atau UKJ.

“Dengan adanya pelatihan pelatihan dan uji kompetensi, wartawan televisi akan semakin profesional, sadar terhadap profesinya dan juga sadar hukum,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Polresta Denpasar mengungkap kasus pembobolan kartu kredit, Senin (10/12/2018). AGS (29) oknum Wartawan TV nasional, dan MS (24) sepupu AGS, diduga mengambil tas milik korban di Parkiran Warung Sederhana, Jalan Merdeka, Denpasar, Kamis (15/12/2018) sekitar pukul 20.30 Wita.