- Advertisement -
Beranda blog

Aksi Bersih-Bersih dan Pelepasan Tukik di Pantai Yeh Gangga Tutup Peringatan Bulan Bung Karno

Pelepasan tukik di Pantai Yeh Gangga, tutup BUlan Bung Karno, Kamis (3/7/2025).
Pelepasan tukik di Pantai Yeh Gangga, tutup BUlan Bung Karno, Kamis (3/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Penutupan rangkaian Bulan Bung Karno di Kabupaten Tabanan ditandai dengan aksi nyata menjaga lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih di kawasan Pemerintah Kabupaten Tabanan dan pelepasan tukik di Pantai Yeh Gangga, Kamis (3/7/2025).

Aksi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, sebagai simbol kepedulian terhadap pelestarian alam dan wujud cinta tanah air yang sejalan dengan semangat Bung Karno.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, seluruh pimpinan OPD, serta para pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan. Kebersamaan seluruh unsur pemerintahan ini menunjukkan komitmen kuat terhadap kebersihan lingkungan dan pelestarian alam, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebangsaan.

Bupati Sanjaya menyampaikan, kegiatan ini selaras dengan semangat Bulan Bung Karno yang sarat nilai sejarah.

“Saya mengucapkan apresiasi terhadap OPD yang melaksanakan kegiatan Bulan Bung Karno ini dengan sebaik-baiknya. Bulan ini penuh dengan makna, karena sebagai hari lahirnya Pancasila. Sebelum merdeka, kita sudah memiliki dasar negara yang digagas oleh Bung Karno,” ujarnya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya pelaksanaan Bulan Bung Karno melalui berbagai bentuk kegiatan yang membangun kesadaran kolektif, seperti pelepasan tukik. “Di sini, kita juga melakukan konservasi anak penyu. Tukik adalah bagian dari ekosistem yang harus kita jaga. Ini bukan hanya aksi simbolis, tapi wujud nyata pelestarian lingkungan,” tambah Bupati Sanjaya.

Lebih lanjut, Sanjaya menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap alam, sebagaimana pesan para leluhur. “Luangkanlah waktu untuk ikut berkontribusi merawat pertiwi ini. Menjaga alam adalah bagian dari spiritualitas kita sebagai masyarakat Bali,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kegiatan bersih-bersih pantai tentunya juga menjadi perhatian utama. Sampah anorganik yang sulit terurai menjadi fokus utama dalam aksi ini. Bupati menegaskan, bahwa kebersihan tidak hanya soal jasmani, tapi juga rohani.

“Alam ini perlu bersih jasmani dan rohani. Rohani melalui ritual, dan jasmani melalui aksi nyata seperti ini,” katanya.

Dalam upayanya menjadikan Tabanan sebagai wilayah yang bersih dan sehat, Bupati mengajak seluruh warga untuk memulai perubahan dari lingkup terkecil.

“Kalau kita mau Tabanan bersih, mulai dari diri sendiri, rumah, desa, kecamatan, hingga seluruh wilayah. Ini selaras dengan program Bali Bersih,” tegasnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi sarana edukasi. Dengan melibatkan ASN dan masyarakat, gerakan bersih-bersih ini memberikan contoh langsung bagaimana menjaga lingkungan dengan cara sederhana namun berdampak besar.

“Kita datang melakukan gerakan, mengedukasi dan memberi contoh. Ini harus menjadi budaya,” ujarnya. (ana)

Soal Permasalahan Pariwisata dan WNA, Koster: Tidak Bisa Langsung Simpulkan “Overtourism”

Gubernur Koster saat menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di Jayasabha, Denpasar, Rabu (2/7).
Gubernur Koster saat menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di Jayasabha, Denpasar, Rabu (2/7).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster kembali menegaskan bahwa pesatnya pertumbuhan pariwisata Bali bukan tanpa konsekuensi. Ia menyebut sejumlah persoalan serius yang kini mengintai Pulau Dewata, mulai dari alih fungsi lahan pertanian, ledakan volume sampah, kemacetan, hingga menjamurnya usaha ilegal yang digerakkan oleh warga negara asing (WNA).

“Alih fungsi lahan jadi akomodasi wisata, krisis air bersih, minimnya transportasi publik, hingga dominasi usaha asing – ini semua sudah jadi tantangan nyata,” kata Koster saat menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI di Jayasabha, Denpasar, Rabu (2/7).

Kunjungan dipimpin langsung oleh Dr. Evita Nursanty Iqbal dengan tujuan menyerap aspirasi daerah untuk pembahasan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU), salah satunya RUU Kepariwisataan yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025.

Evita mengaku kagum pada konsep pariwisata Bali, namun menyadari adanya ancaman serius jika tidak segera ditangani. Ia menyoroti isu seperti premanisme, over tourism, dan praktik usaha tak berizin. “Kami ingin tahu langsung kondisi di lapangan agar penyusunan RUU Kepariwisataan tidak salah arah,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Koster memaparkan data penting. Dari 126 juta wisatawan yang datang ke kawasan ASEAN, sebanyak 13 juta ke Indonesia dan 6,33 juta di antaranya berkunjung ke Bali. Kontribusi Bali terhadap devisa pariwisata nasional pun sangat signifikan, yakni mencapai Rp107 triliun atau sekitar 44 persen dari total nasional Rp243 triliun. Tak hanya itu, sektor ini menopang 66 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali.

“Dengan angka kontribusi sebesar itu, wajar jika Bali diberikan perhatian lebih dalam RUU Kepariwisataan. Harus ada norma yang memberikan insentif dan fasilitas pembangunan bagi daerah tujuan wisata utama,” ujar Koster.

Ia mengusulkan agar RUU tersebut memuat klausul khusus terkait pembangunan infrastruktur strategis, sarana publik, dan dukungan lain sesuai karakteristik tiap daerah pariwisata unggulan.

Meski banyak keluhan terhadap perilaku wisatawan, Koster menolak menyebut kondisi Bali sebagai over tourism. Ia menilai permasalahan lebih kepada kurangnya ketertiban pengunjung.

“Kalau dikatakan over tourism, Bali luasnya jauh lebih besar dari Singapura. Tapi perilaku wisatawan yang tidak tertib bisa merusak citra daerah. Dari 6,4 juta wisatawan, mungkin hanya seribu yang bermasalah, tapi dampaknya besar,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Bali, lanjutnya, telah menindak tegas pelanggaran – termasuk melakukan deportasi terhadap ratusan WNA. Namun penertiban dilakukan secara terukur agar tidak menghambat pemulihan sektor pariwisata.

“Penertiban kami lakukan hati-hati, karena pariwisata ini juga masih dalam masa pemulihan. Tapi kepastian hukum dan ketertiban harus ditegakkan,” pungkas Koster. (ra)

Enam Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diserahkan ke Keluarga, 30 Orang Masih Dicari

Penyerahan korban KMP Tunu Pratama Jaya kepada pihak keluarga, Kamis malam (3/7/2025).
Penyerahan korban KMP Tunu Pratama Jaya kepada pihak keluarga, Kamis malam (3/7/2025). (Foto:Kantor SAR Surabaya)

PANTAUBALI.COM, BANYUWANGI – Proses evakuasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terus berlanjut. Hingga Kamis malam (3/7/2025) sekitar pukul 20.15 WIB, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi enam jenazah korban tenggelam.

Keenam jenazah tersebut dipulangkan ke Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi. Jenazah diberangkatkan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menggunakan lima unit ambulans.

Informasi dari Kantor SAR Surabaya, adapun nama-nama korban meninggal dunia yang sudah berhasil diidentifikasi adalah Anang Suryono dari Probolinggo; Eko Sastriyo, Elok Rumantini, Cahyani, Fitri April Lestari, dan Afnan Aqiel Mustafa dari Banyuwangi.

Setibanya di Banyuwangi, kedatangan jenazah disambut langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S., Kapolda Jawa Timur, serta jajaran tim SAR gabungan. Penyerahan jenazah secara simbolis dilakukan kepada keluarga korban sebelum dibawa ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut.

Sebelumnya, 29 korban selamat yang ditemukan di sekitar kawasan Cekik Gilimanuk dan perairan Pebuahan, Jembrana, juga telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Sebanyak 21 orang di antaranya merupakan warga Banyuwangi dan telah dipulangkan melalui Pelabuhan Ketapang pada Kamis sore sekitar pukul 16.40 WIB.

Berikut nama-nama korban selamat: Saroji, Saiful Munir, Mansun, Romi Alfa Hidayat, Sandi Wariawan, Supardi, Abu Khoir, M. Farid Wajdi, Erick Imbawani, Nurdin Yuswanto, Richo Krafsanjani, Ahmad Suyipno, Bahrul Ulum, Moh. Tri Wahyudi, Ansori, Muhamad Wajihi, Syamsul Hidayat, Ely Mustain, Ahmad Rokhan, Ibnul Bawait, Deni Hermanto, Muhammad Kholil, Bejo Santoso, Febriani, Imron, Nanda Sinta Alvani, Riky Prayuda Tama, Dimas Hadi, dan Eka Toniansyah.

Adapun operasi pencarian pada Kamis (3/7/2025) dilakukan melalui penyisiran udara dan laut. Beberapa unit helikopter telah dikerahkan, termasuk Heli Rescue HR 3606, Pesud P-8304, satu heli milik POLRI, dan drone termal untuk menyisir wilayah udara di atas perairan Selat Bali.

Penyisiran di laut turut melibatkan sejumlah armada dan alat utama dari tim SAR gabungan, antara lain: KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, RBB Basarnas Banyuwangi, RIB Basarnas Banyuwangi, RIB Basarnas Jembrana dan Buleleng, KN 5200 dan KN 5209 milik KSOP Tanjung Wangi, Patkamla Lanal Banyuwangi, Kal Sembulungan, KMP Tunu Pratama Jaya 5888 dan 3888, TB Joyoboyo 1 milik Pelindo, RIB KN Cundamani, speedboat milik Tagana, KPLP Gilimanuk, Polair, serta rubber boat dari BPBD Banyuwangi.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengimbau tim SAR yang bertugas agar mengutamakan keselamatan selama proses pencarian mengingat Kondisi cuaca dan tinggi gelombang di perairan selatan Bali yang masih berisiko.

Berdasarkan data manifest, tim SAR gabungan masih mencari 30 korban yang hingga kini belum ditemukan. Dalam evaluasi pencarian, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit menyampaikan, pencarian pada hari berikutnya akan dipusatkan menggunakan kapal berukuran besar.

Hal ini mempertimbangkan kondisi gelombang tinggi di selatan Pulau Bali yang diprediksi oleh BMKG, sehingga kapal-kapal kecil untuk sementara akan ditarik dari lokasi.

Sementara itu, Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Ribut Eko S., menambahkan, upaya pencarian esok hari juga akan diperkuat dengan tambahan armada dari seluruh unsur potensi SAR yang terlibat, termasuk KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, serta helikopter milik Baharkam dan bantuan dari pihak swasta.

Seperti diketahui, Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang melayani rute Ketapang–Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025), sekitar 25 menit setelah berlayar pukul 22.56 WIB.

Kapal mengangkut 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta memuat 22 kendaraan termasuk 14 truk tronton. Kapal diperkirakan tenggelam pukul 23.20 WIB. (ana)

Disdikpora Bangli Buka Posko Pengaduan untuk Pastikan SPMB SD dan SMP Berjalan Lancar

Murid mengikuti tes di kelas.
Murid mengikuti tes di kelas.

PANTAUBALI.COM, BANGLI – Guna mengawal kelancaran proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SD dan SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli membuka posko pengaduan di kantor dinas setempat.

Kepala Disdikpora Bangli, I Komang Pariartha, menjelaskan bahwa posko ini dibuka selama seluruh tahapan SPMB berlangsung. Posko tersebut menjadi tempat bagi masyarakat untuk melaporkan berbagai kendala, terutama permasalahan yang tak terselesaikan di tingkat sekolah.

“Sampai saat ini sudah ada tiga aduan yang kami terima. Umumnya berkaitan dengan persoalan domisili,” ungkapnya saat ditemui Rabu (3/7/2025).

Menurut Pariartha, aduan soal domisili muncul karena letak sekolah yang saling berdekatan sehingga menimbulkan kebingungan terkait zonasi. Ia menegaskan bahwa prinsip utama penentuan zonasi adalah jarak terdekat dari rumah calon siswa ke sekolah yang dituju, meskipun daya tampung sekolah tetap menjadi pertimbangan penting.

Ia juga mengimbau para orang tua untuk tidak ragu memanfaatkan layanan posko pengaduan jika menemukan hambatan selama proses pendaftaran. “Kami ingin memastikan semua berjalan adil, transparan, dan tidak menimbulkan polemik,” tandasnya.

Dengan adanya posko ini, diharapkan proses SPMB di Bangli berjalan tertib dan mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat secara langsung dan cepat. (ra)

Pemkab Tabanan Dorong Penguatan Data Desa Presisi

Rapat Pemaparan Progres Data Desa Presisi Tabanan bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Tabanan, Rabu (2/7/2025).
Rapat Pemaparan Progres Data Desa Presisi Tabanan bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Tabanan, Rabu (2/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Sekretariat Daerah menggelar Rapat Pemaparan Progres Data Desa Presisi Tabanan bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Bupati Tabanan, Rabu (2/7/2025).

Rapat ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi dan mendorong percepatan implementasi program Data Desa Presisi Tabanan sebagai dasar pembangunan yang berbasis data akurat dan faktual.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan dihadiri oleh Wakil Bupati I Made Dirga, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan, para anggota DPRD, Sekretaris Daerah, Plt Asisten II, Inspektur, para kepala perangkat daerah terkait, serta para camat se-Kabupaten Tabanan.

Dalam arahannya, Bupati Sanjaya menekankan pentingnya program ini sebagai fondasi bagi pembangunan berkelanjutan dan tepat sasaran di Kabupaten Tabanan. Ia menggarisbawahi bahwa ketersediaan data demografi yang mutakhir, menyeluruh, dan berbasis kondisi riil di lapangan merupakan kunci dalam menyusun kebijakan pembangunan yang adil dan merata.

“Keberlanjutan pemenuhan data melalui Sistem Informasi Desa Presisi harus dijaga dan ditingkatkan agar pembangunan di Tabanan semakin terarah, efektif, dan berkelanjutan,” tegas Bupati Sanjaya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, S.Sos., menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 133 desa di Kabupaten Tabanan telah melengkapi 20 entitas data demografi dari total 43 entitas yang menjadi target dalam program Desa Presisi.

“Dua puluh entitas ini merupakan entitas prioritas yang sangat krusial, antara lain data identitas penduduk, riwayat sakit menahun, golongan darah, kepemilikan jaminan kesehatan, tingkat pendidikan, dan lainnya.

Kini, data dari entitas tersebut sudah bisa dipantau pergerakannya melalui dashboard Sistem Informasi Desa Presisi (SIDP). Ketika desa-desa melakukan update data melalui sistem informasi desanya masing-masing, maka data pada SIDP ini akan otomatis diperbarui, karena sumber datanya langsung dari desa,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari hasil rapat, Pemerintah Kabupaten Tabanan akan melanjutkan tahapan pemenuhan 23 entitas data demografi lainnya guna menyempurnakan keseluruhan 43 entitas dalam sistem serta berposes untuk melengkapi data 5 bidang prioritas lainnya.

Langkah ini akan dilakukan secara bertahap melalui penguatan kapasitas aparatur desa, pemantauan real-time melalui dashboard digital, serta integrasi data dengan berbagai sektor strategis.

Pemkab Tabanan juga berkomitmen memperkuat pendampingan teknis bagi desa, agar proses pembaruan data dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan akurat. Melalui sinergi antara pemerintah, legislatif, dan desa, Tabanan terus bergerak menuju pembangunan yang inklusif, responsif, dan berbasis bukti nyata dari lapangan. (rls)

Sekaa Gong Ejo Bang Tampilkan Tradisi Sakral Napak Pertiwi di PKB 2025

Penampilan Sekaa Gong Ejo Bang dari Desa Adat Kiadan, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Badung dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.
Penampilan Sekaa Gong Ejo Bang dari Desa Adat Kiadan, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Badung dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR — Sekaa Gong Ejo Bang dari Desa Adat Kiadan, Desa Plaga, Kecamatan Petang, Badung kembali hadir memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.

Pada Kamis (3/7/2025), kelompok seni ini menampilkan sebuah garapan tradisi sakral bertajuk ‘Napak Pertiwi’ di panggung Kalangan Angsoka, Taman Budaya Art Center, Denpasar.

Tradisi Napak Pertiwi merupakan warisan budaya yang secara turun-temurun masih lestari di Desa Adat Kiadan. Tradisi ini menjadi ritual penting masyarakat setempat yang berpuncak pada prosesi sakral menghadirkan wujud tapakan Ida Bhatara Ratu Sesuhunan dalam rupa Barong dan Rangda.

Mengusung nilai spiritual dan filosofi agraris, tradisi ini menjadi inspirasi utama garapan seni yang ditampilkan di ajang PKB tahun ini.

Menurut Penata Kerawitan I Putu Sopyarta, garapan ini menghadirkan perpaduan antara tabuh, tari sakral, dan kisah kosmis yang menyimbolkan keseimbangan semesta.

Pementasan diawali dengan Tabuh Petegak Bebarongan Dangsil, sebuah komposisi musik tradisional yang mengangkat filosofi persembahan Dangsil, simbol rasa syukur atas panen dan kesuburan alam.

Anyaman bambu yang dihiasi sesajen ini divisualisasikan dalam struktur musikal tabuh yang terdiri dari bagian kawitan, pengawak, dan pengecet.

Pertunjukan dilanjutkan dengan Tari Pendet Pemendak Ratu, sebuah tarian persembahan suci untuk menyambut kehadiran tapakan Ida Bhatara saat prosesi Napak Pertiwi. Tarian ini diawali kemunculan tokoh penasar wijil yang membawakan pesan tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan kearifan lokal Desa Kiadan.

Sebagai penutup, disajikan Tari Telek Badung, yang berkisah tentang pertempuran energi kosmis di Setra Gandamayu. Dewa Brahma, Wisnu, dan Iswara digambarkan masing-masing berwujud Jauk, Telek, dan Barong, bersatu meredam kekuatan Dewi Durga dan Kala Ludra demi menjaga keseimbangan alam semesta.

“Garapan ini kami rancang bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebagai persembahan spiritual dan upaya pelestarian nilai-nilai budaya yang diwariskan leluhur,” ungkap Sopyarta.

Proses persiapan garapan ini telah berlangsung selama tiga bulan. Sebanyak 50 seniman dari Desa Adat Kiadan, terdiri dari penabuh dan penari, terlibat langsung dalam pertunjukan ini. Mereka secara konsisten berlatih demi menyajikan pementasan yang tidak hanya artistik, tetapi juga sarat makna sakral sesuai tradisi desa.

“Semoga karya ini bisa menjadi inspirasi generasi muda untuk terus menjaga harmoni alam dan budaya Bali,” tutup Sopyarta. (ana)

Gita Swara Banjar Anyar Kuta Duta Badung Tampilkan Harmoni Pesisir di Utsawa Joged Bumbung PKB ke-47

Penampilan duta Kabupaten Badung dalam Utsawa atau Parade Joged Bumbung Tradisi di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Rabu (2/7/2025).
Penampilan duta Kabupaten Badung dalam Utsawa atau Parade Joged Bumbung Tradisi di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Rabu (2/7/2025).

PANTAU BALI.COM, DENPASAR – Ribuan pasang mata terpukau saat Sekeha Gong Gita Swara Banjar Anyar, Kuta, Kecamatan Kuta tampil sebagai duta Kabupaten Badung dalam Utsawa atau Parade Joged Bumbung Tradisi di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Rabu (2/7/2025).

Bertempat di Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Art Center Denpasar, penampilan mereka sukses membangun suasana penuh semangat dan tawa.

Putu Sukadana, S.Sn., selaku penata tabuh, menjelaskan bahwa sekeha gong ini membawakan dua tabuh kreasi. Karya pertama bertajuk “Tedung Jagat”, sebuah tabuh yang sarat makna filosofis tentang sosok pemimpin bijaksana yang menjadi pelindung dan pemberi rasa nyaman bagi rakyatnya.

Sementara karya kedua berjudul “Joged Gitaning Samudra” mengangkat dinamika kehidupan masyarakat pesisir Kuta. Tabuh ini menggambarkan keseharian para nelayan, mulai dari bersiap ke laut, menjala ikan, hingga merapikan hasil tangkapan. Di tengah suasana ceria itu, muncul konflik jenaka antara nelayan dan istrinya.

Sang suami yang terlalu sibuk melaut hingga abai dengan pekerjaan rumah mendapat protes lucu dari sang istri. Adegan ini memperkaya dramatika pementasan, menghadirkan gelak tawa tanpa kehilangan nilai seni tradisionalnya.

“Konsep ini kami angkat untuk merefleksikan harmoni antara manusia dan alam, sekaligus menyisipkan kritik sosial yang dibalut humor,” ujar Sukadana.

Lebih lanjut, Sukadana mengungkapkan bahwa proses latihan kelompok ini sudah dimulai sejak dua bulan lalu, demi memastikan pementasan berjalan sesuai pakem joged bumbung tradisi. Ia menegaskan, selain menghibur, pementasan ini sekaligus sebagai bentuk pelestarian seni joged bumbung agar tetap berada di jalur etika budaya yang benar.

“Kami ingin tetap menjaga pakem joged tradisi, dengan egolan khas yang bergerak ke samping, bukan ke depan. Ditambah penampilan tabuh kreasi yang memperkaya musikalitas pementasan,” imbuhnya.

Adapun durasi pementasan dibatasi maksimal 1 jam 20 menit, dengan menghadirkan empat penari joged yang akan berinteraksi dengan pengibing, menceritakan kisah nelayan dan unsur jenaka di dalamnya. Menariknya, unsur jaipongan juga diselipkan untuk memberi variasi ritme dalam pementasan.

Putu Sukadana berharap, pementasan ini bisa menjadi inspirasi sekaligus pengingat bahwa seni tradisi Bali, khususnya joged bumbung, tetap bisa dikembangkan tanpa meninggalkan akar budayanya. (ana)

Baru 60 Calon Siswa SMP Terdaftar di Sekolah Rakyat Sentra Mahatmiya Tabanan

Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan.
Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hingga awal Juli 2025, jumlah calon siswa SMP yang mendaftar di Sekolah Rakyat Sentra Mahatmiya, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, baru mencapai 60 orang. Padahal, kuota yang tersedia sebanyak 75 siswa untuk tahun ajaran 2025/2026.

Sekolah Rakyat merupakan program dari pemerintah pusat yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang termasuk dalam desil satu dan dua. Program ini akan diluncurkan perdana pada tahun ajaran baru dan salah satu lokus pelaksanaannya berada di Tabanan.

“Kita menyiapkan peserta didik saja. Sedangkan fasilitas disediakan Sentra Mahatmiya,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, Kamis (3/7/2025).

Ia menjelaskan, Tabanan tidak memiliki lahan yang cukup untuk pembangunan Sekolah Rakyat karena program ini membutuhkan area seluas 2,5 hingga 5 hektare. Karena itu, dipilih Balai Sentra Mahatmiya sebagai lokasi percontohan, dengan calon siswa yang direkrut dari Tabanan serta kabupaten lain seperti Buleleng, Denpasar, dan Badung.

Proses seleksi calon siswa cukup ketat. Selain berasal dari keluarga tidak mampu, mereka juga harus memiliki prestasi akademik. Dari 64 calon siswa awal, empat mengundurkan diri, sehingga saat ini tersisa 60 pendaftar dari Tabanan.

“Kita saat ini tengah mencari lagi untuk memenuhi kuota 75. Dari Tabanan terdaftar 60 calon peserta didik,” ujarnya.

Sekolah Rakyat di Sentra Mahatmiya akan membuka tiga rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 25 siswa per kelas. Pendidikan dimulai dari jenjang SMP kelas VII. Setelah naik ke kelas VIII, siswa direncanakan melanjutkan pendidikan di lokasi lain, salah satunya di Kabupaten Karangasem.

Sementara itu, Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sumarno Sri Wibowo sebelumnya mengatakan, Sekolah Rakyat ini mengadopsi kurikulum formal dan menyertakan kegiatan ekstrakurikuler serta pembinaan karakter.

Para siswa juga akan disediakan fasilitas asrama selama masa pendidikan. “Para lulusan dari Sekolah Rakyat diharapkan memiliki kecerdasan intelektual, bermental tangguh, dan berkarakter kuat,” ujar Sumarno. (ana)

Spesialis Curanmor di Kos-Kosan Diciduk, Begini Pengakuannya

DENPASAR, PANTAUBALI.COM – Aksi pencurian sepeda motor di kawasan kos-kosan Jalan Sekar Sari Gang III, Banjar Batur Sari, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, berhasil diungkap Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur. Seorang pria berinisial IMAS (27), asal Gianyar, ditangkap polisi setelah nekat menjual motor curian milik korban secara daring.

Kasus ini terungkap berkat laporan korban, Frendi Riyan Hidayat, yang kehilangan sepeda motornya pada Rabu pagi (2/7/2025) sekitar pukul 05.00 WITA. Motor Honda Vario warna putih-hijau tersebut sebelumnya diparkir di depan kos-kosan, namun ditinggal dalam kondisi kunci masih tergantung.

Tim Opsnal Polsek Dentim yang dipimpin Kanit Reskrim Iptu I Nyoman Agus Putra Ardiana, bersama Panit Opsnal Iptu I Nyoman Padu, langsung melakukan penyelidikan di lokasi dan mengumpulkan keterangan dari saksi. Hasil penelusuran mengarah pada sebuah unggahan di marketplace yang mencurigakan, sepeda motor korban tampak dipasarkan untuk dijual secara online.

Menindaklanjuti temuan tersebut, polisi melakukan penyamaran sebagai calon pembeli (COD) dan mengatur pertemuan dengan pelaku di kawasan Mengwi, Badung. Saat transaksi berlangsung pada Rabu malam, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolsek Denpasar Timur bersama barang bukti.

Dalam pemeriksaan, IMAS mengaku mencuri motor dengan memanfaatkan kelengahan korban. Ia menuntun kendaraan ke jalan raya sebelum akhirnya membawanya kabur. Total kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp5 juta.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Ketut Tomiyasa, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengapresiasi respon cepat masyarakat dalam melaporkan kejadian dan mengimbau warga untuk lebih waspada, khususnya saat memarkir kendaraan.

“Pelaku sudah kami amankan bersama barang bukti. Kami masih melakukan pendalaman untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku dalam kasus lain,” ujar Kompol Tomiyasa. (Ra)

DPRD Tabanan Tunggu Hasil Verifikasi KPU untuk Tetapkan PAW Wayan Gindera

Sekretaris DPRD Tabanan, I Made Sugiarta.
Sekretaris DPRD Tabanan, I Made Sugiarta.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Tabanan I Wayan Gindera dari Fraksi Partai Golkar yang meninggal dunia pada Mei 2025 lalu terus berlanjut.

Sekretaris DPRD Tabanan, I Made Sugiarta mengatakan, surat permohonan PAW dari Partai Golkar sudah diterima sejak sepekan lalu. Surat tersebut kemudian diteruskan ke Bupati Tabanan untuk nantinya dilanjutkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Surat sudah kami ajukan ke Bupati untuk diteruskan. Sekarang tinggal menunggu hasil verifikasi dari KPU, sebagai bagian dari prosedur PAW. Setelah itu, barulah surat dari KPU akan dikirim kembali ke DPRD untuk ditindaklanjuti,” jelasnya Kamis (3/7/2025).

Sementara itu, Ketua Divisi Teknis Pengelenggara Pemilu KPU Kabupaten Tabanan, Ni Komang Yuni Lestari, menjelaskan proses verifikasi PAW terhadap Alm. I Wayan Gindera sudah mulai dilakukan pada Rabu (2/7/2025) pagi.

“Pertama kami melakukan verifikasi ke rumah alm wayan Gindera, selanjutnya adalah ke Dinas Catatan Sipil Kabupaten Tabanan untuk memastikan akta yang dikeluarkan oleh Disdukcapil Tabanan memang benar dan sesuai dengan nomor yang tertera,” jelasnya.

Selanjutnya proses verifikasi dilakukan ke kantor DPD Golkar Kabupaten Tabanan, untuk memastikan dokumen yang dikirimkan oleh DPD Partai Golkar sesuai dengan surat yang diterima oleh KPU.

Setelah itu dilanjutkan memastikan keabsahan dari calon penganti Alm. Gerindra dari partai Golkar, yakni caleg dengan perolehan suara di urutan peringkat kedua setelah Alm. Gindera untuk caleg Partai Golkar Kabupaten Tabanan dari Dapil IV (Kediri-Marga).

Adapun caleg yang menempati perolehan suara di peringkat kedua untuk Partai Golkar adalah, I Wayan Sukaja dengan perolehan suara sah sebanyak 1.145 suara. “Dari hasil verifikasi bapak Wayan Sukaja memang benar adalah Caleg dari partai Golkar,” jelas Yuni.

Setelah proses verifikasi dilakukan, selanjutnya KPU Tabanan akan melakukan Pleno tertutup terhadap hasil verifikasi yang dilakukan ke rumah Almarhum, kantor Dinas kepndudukan dan Catatan Sipill Kabupaten Tabanan, Kantor DPD Parti Golkar dan ke kantor DPRD Tabanan.

“Setelah rapat pleno ini, kami dari KPU Tabanan akan melakukan persiapan berkas-berkas yang akan digunakan untuk membuat surat balasan kepada DPRD Kabupaten Tabanan agar proses PAW segera dapat dilanjutkan dan dilaksanakan,” tambahnya.  (ana)