- Advertisement -
Beranda blog Halaman 799

Perayaan 100 Tahun I Gusti Ngurah Rai Cidicharya Puri Anom Tabanan

Perayaan 100 Tahun I Gusti Ngurah Rai Cidicharya

TABANAN – Pantaubali.com – I Gusti Ngurah Rai Cidicharya lahir pada tanggal 22 February 2018, beliau adalah putra seorang Punggawa Kerajaan Tabanan yang saat itu dijabat oleh Ratu Puri Anom Tabanan. Sebagai putra seorang bangsawan beliau mendapatkan perlakuan dan Pendidikan istimewa.

Pada Tahun 1938 beliau bersikeras untuk melanjutkan Pendidikan di Jawa, walaupun sesungguhnya Ayahnda beliau tidak mengijinkannya, namun dengan segala usaha akhirnya beliau berhasil berangkat dengan beberapa orang dari Tabanan.

Pada Tahun 1946 beliau bergabung dengan Akademi Militer Tanggerang yang dipimpin oleh Kapten Daan Mogot. Kemudian sampai terjadi insiden bersenjata di hutan lengkong, dimana saat ditugaskan Bersama batalyon yang saat itu langsung dipimpin oleh daan mogot, terjadi kontak senjata dengan pasukan Jepang, sehingga hamper semua pasukan tewas termasuk Daan Mogot.

Dari beberapa orang yang selamat, I G N Rai adalah salah satu orang yang menjadi saksi kekejaman jkepang saat itu. Setelah di penjara dan bebas dari Tahanan Jepang beliau kemudian ditugaskan untuk bergabung dengan Tentara Divisi siliwangi, dimana saat melakukan longmarch dari jawa barat menuju jawa tengah, pasukan beliau berhasil diperdaya dan nyaris beliau nyaris tewas dipenggal oleh pemberontak DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, beruntung beliau lagi2 berhasil selamat. Setelah mealui perang gerilya agresi militer belanda 1 dan ke 2, beliau kemudian ditugaskan di rumah sakit angkatan darat Bandung, sampai kemudian pension pada tahun 1964 dengan pangkat Mayor.

Tidak hanya beliau, kakak sepupu dan saudara2 di puri anom Tabanan juga turut aktif berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Kakak sepupu belia I Gusti Ngurah Putu Puri Anom Saren kauh, gugur dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Tabanan. Kakak sepupu lainnya I Gusti Ngurah Putra disaren tengah Puri Anom Tabanan juga sempat ditahan dan disiksa belanda di Tabanan. Juga I Gusti Ngurah Rai, adik sepupu beliau di Puri Anom Saren kangin yang aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Beberapa penghargaan yang diperoleh oleh beliau salah satunya adalah
1. Surat Tanda Djasa Pahlawan, dari Presiden Republik Indonesia, Panglima Tertinggi angkatan Perang, Ir.Soekarno pada tanggal 5 Oktober 1949
2. Medali sewindu angkatan Perang Republik Indonesia, 5 Oktober 1954, atas nama presiden Rep Indonesia, Mentri Pertahanan Mr. Ali Sastro Amijoyo
3. Satya Lentjana Kesetiaan, oleh mentri Pertahanan rep Indonesia Djuanda, tanggal 5 Okt 1958,
4. Satya lentjana Aksi Militer Ke Satu
5. Medali Satya Lentjana aksi Militer Ke Dua
6. Medali Gerakan Operasi Militer V dan sebagainya

Pada hari Minggu tanggal 24 February 2019, seleuruh pratisentana Puri Anom Tabanan dan Puri 2 se jebag Tabanan berkumpul untuk merayakan hari jadi beliau yang ke 100. Dalam kesempatan itu Pangdam IX Udayana yang berhalangan hadir diwakili oleh kolonel I Made Sukarwa, staff ahli Panglima Kodam Udayana. Diramaiakan dengan pementasan tarian, serta bondres dari anak anak Forum Pelestari Budaya Tabanan. Semoga sikap dan tindakan kepahlawanan beliau bisa diteladani oleh seluruh generasi muda Tabanan.

Merantau Ke Tanah Leluhur, Warga Bali Kelahiran Lampung Bentuk Paguyuban Bali Lampung 

Anggota Paguyuban Bali Lampung

TABANAN – Pantaubali.com – Warga Bali kelahiran Lampung yang sudah puluhan tahun  merantau di tanah leluhurnya Bali membentuk Paguyuban Bali Lampung. Paguyuban yang  beranggotakan puluhan warga tersebut dibentuk di Wantilan Pura Lumintang, Denpasar, Minggu ( 24 Pebruari 2019).

Pada kesempatan itu juga langsung dipilih pengurus inti Paguyuban Bali Lampung dengan cara musyawarah mufakat.

Donny Darmawan yang dipecaya sebagai Ketua Paguyuban Bali Lampung mengatakan tujuan membentuk Paguyuban Bali Lampung adalah sebagai ajang untuk bersilahturahi warga Bali asal Lampung. “Paguyuban ini dibentuk juga sebagai wadah suka duka antara anggota,”jelasnya.

Sejatinya kata Donny warga kelahiran Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah,  rencana untuk membentuk sebuah perkumpulan atau paguyuban sudah ada sejak enam bulan lalu.   “Kami awali dengan mengumpulkan nama nama teman teman yang ada di Bali memalui group WA,” jelasnya. Gayung pun bersambut dari teman teman yang memang sudah dari awal “pulang’ ke Bali.

Akhirnya terbentuk Paguyuban Bali Lampung. Anggota Paguyuban Bali Lampung tersebar di seluruh Bali, sebagian besar berasal dari Kabupaten Tabanan, Badung, dan Gianyar. “Kami mengajak teman teman yang  belum sempat kami kontak  karena keterbatasan, kami harap ikut bergabung,” tandasnya.  Kedepan ia mengagendakan pertemuan rutin setiap tiga bulan sekali.

Ia pun berharap Paguyuban Bali Lampung mampu memberikan kontribusi positif untuk pemerintah daerah  provinsi Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Bali I Wayan Koster. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijinjing,” pungkasnya. 

Sanjaya Apresiasi Kegiatan Positif Dan Seka Teruna Bisa Lebih Berperan Aktif dalam Kegiatan Kemasyarakatan

Wabup Sanjaya Hadiri Lomba Mancing

TABANAN – Pantaubali.com –  Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, apresiasi kegiatan Sekaa Teruna (ST) di Tabanan, karena telah mampu memanage sesuatu kegiatan positif di dalam menunjang program-program. Hal itu diutarakannya saat menghadiri kegiatan Lomba Mancing ST. Duta Dharma Sala, Samsam Kerambitan, ST. Dharma Krya, Bolangan, Babahan, Penebel dan Lomba Ceki, ST. Bayu Nirmala, Pasekan, Tabanan, Minggu, (24/2), di wilayah masing-masing, didampingi para undangan yang hadir saat itu.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Sekaa Teruna di Tabanan. Dalam rangka mensukseskan program-program kepemudaannya, Seka Teruna telah mampu memanage suatu kegiatan menjadi kegiatan yang sangat positif dan turut berperan aktif  dalam pembangunan di Masyarakat. Titiang atas nama Pemerintah sangat mengapreasi kegiatan dari semua Sekaa Teruna di Tabanan, yang telah mampu melaksanakan kegiatan positif seperti ini. Sehingga mampu meningkatkan persatuan antar anggota Sekaa Teruna maupun masyarakat sekitar,” ucapnya.

Wabup Sanjaya menjelaskan, bahwa Pemkab juga mempunyai program Gemar Makan Ikan air Tawar, yang mana Pemerintah menganjurkan agar Masyarakat Tabanan gemar mengkonsumsi ikan air tawar, seperti; Lele, Kaper, Nila, Gurami dan lainnya. “Sehingga dengan potensi yang kita miliki di Tabanan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan Rakyat dalam mewujudkan masyarakat Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” jelasnya saat menghadiri sekaligus menutup lomba mancing ST. Dharma Krya, Bolangan, Babahan, Penebel.

Dirinya berharap kepada masyarakat Tabanan, khususnya Sekaa Teruna, kedepannya selalu bisa berperan aktif di dalam pembangunan di Masyarakat maupun membangun Tabanan. Dengan potensi air yang dimiliki Tabanan, sangat memungkinkan untuk mengkonsepkan Pertanian dengan Wisata Mancing. Sebagai Contoh di Desa Bolangan, jelasnya. “Seka Teruna, Bolangan sangat aktif dalam melestarikan perairan dengan memelihara atau budidaya Ikan Kaper, potensi ini sangat bagus untuk kita kembangkan nantinya. Sehingga warga dari manapun bisa berkunjung, memancing dan menikmati hari libur disini. Nanti tinggal diatur, dikonsepkan, dan Saya selaku Wakil Pemerintah akan selalu mendukung, sehingga masyarakat disini bisa lebih maju,” bebernya.

Sebelumnya Ketua Panitia lomba mancing ST. Dharma Krya, I Made Dwipa Adi Putra, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Wagub Sanjaya beserta undangan yang hadir. Dirinya melaporkan bahwa lomba ini digelar dalam rangka menyambut hari raya Nyepi dan untuk ajang penggalian dana sebagai penunjang kegiatan kepemudaan kedepannya. Dijelaskannya juga bahwa ikan yang dipakai dalam lomba ini merupakan Ikan Kaper yang merupakan ikan budidaya dari ST. sekitar.

Atas kehadiran Wabup Sanjaya dan Undangan yang hadir saat itu, pihaknya berharap dapat memberikan manfaat dan menjadikan Sekaa Teruna lebih bersemangat melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya. “Terimakasih atas kedatangan Wabup Sanjaya beserta seluruh undangan yang sempat hadir. Semoga ini menjadi awal dan semangat bagi kami dalam melaksakan kegiatan kepemudaan kedepannya,” ucapnya.

Saat menghadiri lomba mancing di Bolangan, Wabup Sanjaya menyempatkan diri meninjau lokasi mancing sekaligus menyapa para pemancing yang ikut serta. Dan menariknya, Wabup Sanjaya pun tertarik untuk memancing saat melihat salah satu pemancing mendapatkan ikan, Beliaupun memancing berbaur dengan peserta. Pun beliau, memberikan punia kepada masing-masing Sekaa Teruna yang diterima oleh Panitia Kegiatan, sebagai bentuk dukungan atas program positif yang telah dilakukkan oleh Sekaa Teruna. Wabup Sanjaya juga menghimbau agar peserta mancing agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga tidak merusak ekosistem air dan pertanian di sekitar.

Pleno KPU Tabanan  Coret Caleg Partai Golkar dari DCT

DCT Partai Golkar Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – KPU Tabanan memutuskan mencoret nama calon legislative Partai Golkar I Putu Joni Winadi dari Daftar Calon Tetap (DCT) DPRD Kabupaten Tabanan.  Dicoretnya I Putu Joni Winadi dari DCT sudah berdasarkan pleno yang digelar KPU Tabanan.

Ketua KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa, Sabtu ( 23 Pebruari 2019) mengatakan pihaknya telah menggelar rapat pleno Jumat ( 22 Pebruari 2019). Rapat pleno tersebut digelar menindaklanjuti surat dari DPD Partai Golkar Tabanan nomor B-03/Golkarda/Tbn/II/2019 tanggal 16 Pebruari 2019 tentang

pemberitahuan caleg Partai Golkar di Dapil 3 nomor urut 2 atas nama I Putu Joni Winadi telah meninggal dunia. “Berdasarkan surat itulah maka kami gelar rapat pleno dan memutuskan untuk mencoret nama I Putu Joni Winadi dari Daftar Calon Tetap DPRD Kabupaten Tabanan di daerah pemilihan 3 yakni Kecamatan Penebel-Baturiti,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Komisioner KPU Tabanan Luh Made Sunadi. Dijelaskanya pencoretan itu juga berdasarkan UU nomor 7/2017 dan SK KPU nomor 961/PL.91.4-Kpt/06/KPU/VII/2018 dan surat KPU nomor 31/PL.01.4-SD/06/KPU/I/2019 tentang calon tidak memenuhi syarat pasca penandatangan DCT maka KPU mencoret I Putu Joni Winadi dari DCT Partai Golkar untuk Dapil 3 Kecamatan Penebel dan Baturiti.

Dalam DCT Partai Golkar DPRD Kabupaten, I Putu Joni Winadi menempati nomor urut 2 di Daerah Pemilihan 3 Kecamatan Penebel Baturiti.  Ia meninggal dunia karena sakit.

Curi Motor Dua Resedivis Kebali Tertangkap Polisi

Dua Tersangka Curanmor

TABANAN – Pantaubali.com – Dua orang resedivis yang belum bebas murni dan masih berstatus wajib lapor,nampaknya tidak membuat kapok bagi I Gede Jaya Antara (24) warga Banjar Dinas Sema, Desa Sangsit, Sawan, Buleleng, yang kembali menjalankan aksinya dalam aksi kejahatan curanmor.

Namun saat beraksi di depan Toko Mawar di Jalur Denpasar-Singaraja, Banjar Candikuning II, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Jaya Antara yang beraksi bersama rekanya I Gede Wahyu Arianta (21) warga Banjar Kauh Luan, Desa Jagaraga, Sawan, Buleleng mereka kembali diringkus polisi. Kedua tersangka diringkus setelah mencuri sepeda motor milik Masyita Triyantini Aisah (26) Rabu (20/2/2019)

Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta mengatakan kedua tersangka berstatus resedivis yang masih berstatus wajib lapor di Balai Permasyarakatan, Denpasar. Tersangka Jaya Antara atas kasus pencurian kendaraan bermotor dan Wahyu Arianta kasus jambret,”kata Kompol Sudiarta, Sabtu (23/2/2019). 

Terungkapnya kasus curanmor ini berawal dari terekam kamera CCTV. Polisi yang sudah mengetahui ciri-ciri dan identitas tersangka, lalu melakukan pengejaran, setelah lebih dulu meminta keterangan korban dan beberapa saksi. Petugas menemukan beberapa bukti dan petunjuk yang berkesusaian dengan tersangka, akhirnya tersangka berhasil diamankan,”ungkapnya.

Dalam pengakuannya ke penyidik, tersangka mengaku, dirinya beraksi di toko Mawar saat melintas di jalur Denpasar-Singaraja yang berangkat dari Banjar Dinas Kauhluan, Desa Jagaraga, Sawan, Buleleng, dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol DK 5280 UX.

Setelah sampai di daerah Candikuning tepatnya didepan toko Mawar, tersangka Jaya Antara melihat ada sepeda motor Scoopy nopol DK 5524 GAK dengan kunci masih nyantol dan spontan tersangka Jaya Antara turun dan mengambil sepeda motor tersebut dan melarikan kendaraan kea rah selatan melewati Desa Bangli menuju Apuan, kemudian melewati Penebel menuju Tabanan.

Dari Kota Tabanan tersangka menuju Banjar Kebon, Desa Singapadu, Sukawati untuk menitipkan sepeda motor hasil curianya di rumah I Made Suarta.
Setelah menitipkan sepeda motor tersebut tersangka kemudian tersangka wajib lapor ke Bapas. Setelah wajib lapor tersangka langsung pulang ke rumahnya di Singaraja. Pada saat pelaku membawa barang curianya tersangka sempat membuka dan membuang plat nomer kendaraan tersebut di semak-semak di Desa Bangli,”terangnya.

Dalam kasus ini petugas berhasil mengamankan dua barang bukti sepeda motor Honda Vario dan Honda Scoopy. Kedua tersangka kini kembali meringkuk di penjara. Dia dijerat pasal 363 Ayat 1 ke 4E KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

Legislatif dan Eksekutif Sepakat tetapkan 3 Ranperda menjadi Perda

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, menyampaikan Pendapat akhir dalam sidang Paripurna DPRD Kabupaten Tabanan dalam rangka penetapan 3 (tiga) buah Rancangan Peraturan daerah (Ranperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda), di Aula Gedung DPRD Kabupaten Tabanan, Jumat, (22/2). Sidang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Ketut Suryadi, didampingi Wakil Ketua DPRD Tabanan.

Hadir juga pada sidang tersebut Forkompinda Kabupaten Tabanan, Instansi Vertikal dan BUMD, serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam pendapat akhirnya, Bupati Eka mengucapkan terimakasih kepada Pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Tabanan yang telah melakukan pembahasan tiga Ranperda yang diajukan pihaknya hingga sekarang ditetapkan menjadi Perda. Ranperda yang ditetapkan menjadi Perda diantaranya, Ranperda Kabupaten Tabanan tentang Pencegahan dan penanggulangan Bahaya Kebakaran, Ranperda Kabupaten Tabanan tentang perubahan atas Perda nomer 28 tahun 2011 tentang retribusi penjualan produksi usaha Daerah, dan Ranperda Kabupaten Tabanan tentang penyelenggaraan sistem drainase.

“Dengan ditetapkannya tiga buah Ranperda ini menjadi Perda, sudah menjadi kewajiban dari eksekutif melalui Perangkat Daerah terkait untuk melaksanakan Perda itu sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Tabanan untuk mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan. Guna terwujudnya Tabanan yang Serasi, Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” pungkas Bupati Eka.

Sebelumnya sedikit tentang laporan Pansus IX DPRD Tabanan, mengungkapkan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan DPRD Kabupaten Tabanan Nomor 13 Tahun 2018, Pansus IX ditugaskan untuk mebahas Ranperda tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kecelakaan, seperti yang diterangkan oleh I Gusti Nyoman Omardani.

Sebagai tugas dan tanggung jawab atas tugas yang dipercayakan, Pansus IX dikatakannya sudah mengkaji dan membahas Ranperda tersebut dalam bebrapa tahapan, baik dalam intern Pansus IX maupun dalam rapat kerja dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan. “Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan atas ketekunan Pansus IX. Sehingga dapat mengambil keputusan atas Ranperda yang disampaiakan oleh Pemkab Tabanan. Dan sepakat untuk mengusulkan penetapan Ranperda tersebut, karena telah memenuhi kriteria pembentukan Perda sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturanperundang-undangan,” jelasnya.

Dan Pansus X yang menangani ranperda tentang Perubahan atas Perda nomor 28 tahun 2011 tentang Retribusi penjualan Produksi Usaha Daerah, dan Ranperda tentang Penyelenggaraan Drainase. Dan sudah melakukan beberapa tahapan sehi ngga Ranperda ini ditetapkan, jelas Ketua Pansus X I Made Suarta.

Dijelaskan bahwa, pembentukan dua Ranperda tersebut dimaksudkan untuk membentuk pedoman agar kegiatan yang dilaksanakan  Pemerintah Kabupaten Tabanan dapat dipertanggung jawabkan secara yuridis. Dijelaskannya bahwa Pansus X sepakat untuk mengusulkan Ranperda ini menjadi Perda, karena telah memenuhi pertimbangan filosofis, sosiologis dan yuridis, jelasnya. “Maka DDPRD Tabanan melalui fraksi-fraksi dalam rapat paripurna tanggal 15 pebruari pada prinsipnya sepakat dan setuju untuk menetapkan Ranperda ini menjadi Perda,” pungkasnya.

Sekda Pemkab Tabanan Pimpin Apel Siaga HUT Satpol-PP Tabanan

Sekda Pemkab Tabanan Cek Pasukan Apel

 

TABANAN – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, pimpin Apel Gelar Pasukan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tabanan dalam rangka HUT Satpol-PP ke-57, HUT Satlinmas ke-69 dan HUT Damkar ke 100 Kabupaten Tabanan, yang digelar di Pantai Yeh Gangga, Tabanan, Jumat, (22/2). Turut hadir Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tabanan, I Wayan Sarba, dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Bupati Tabanan yang dalam sambutannya dibaca oleh Sekkab I Gede Susila, mengatakan, satuan Polisi Pamong Praja merupakan salah satu organisasi yang ada dalam organisasi Pemerintahan. Posisi Satpol-PP semakin strategis dengan dimasukkannya urusan penegakan Perda dan Perkada, ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dalam urusan Pemerintahan, nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

“Hal ini membawa konsekuensi tersendiri bagi organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, Satlinmas dan Pemadam Kebakaran. Pola sikap dan Prilaku serta kualitas sumber daya manusia harus benar-benar kita perhatikan, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Pihaknya menghimbau kepada seluruh aparat Satpol-PP, Satlinmas dan Damkar dapat memberikan pelayanan yang terbaik dalam menyelenggarakan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, mengawal Perda dan Peraturan Bupati, menyelenggarakan perlindungan masyarakat apalagi akan menghadapi hajatan Poltik Pilpres dan Pileg serentak tahun 2019 ini.

“Kesiapsiagaan Satpol-PP, Satlinmas dan Damkar sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kerawanan yang mungkin terjadi, karena situasi masyarakat saat ini sangat mudah untuk dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat mengancam kondusifitas masyarakat. Sehingga Tabanan yang Serasi, Sejahtera, Aman dan Berprestasi dapat terwujud,” ungkapnya.

Tidak lupa, pihaknya sangat mengapresiasi rekan-rekan Satpol-PP dalam rangka menyambut HUT ke 57, HUT Satlinmas ke 69 dan Damkar ke 100, dengan tetap mengadakan Apel Siaga dan kegiatan bersih-bersih di Pantai Yeh Gangga, Sudimara, Tabanan. “Saya harapkan walaupun dalam kesederhanaan dan keterbatasan tidak membuat berkecil hati dan menyurutkan motivasi kerja pihak terkait,” pujinya.

Kegiatan Apel Gelar  Pasukan ini juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Satlinmas se- Kabupaten Tabanan dalam rangka mensukseskan Pemilu serentak, yang diwakili oleh Perbekel Desa Beraban, Kediri dan Perbekel Desa Dauh Peken, Tabanan. Juga dirangkaikan dengan kegiatan bhakti sosial kebersihan pantai.

Penyederhanaan Jumlah UPT Justru Timbulkan Persoalan Baru

TABANAN – Pantaubali.com – Adanya aturan dari pusat untuk penyederhanaan birokrasi seperti pengurangan jumlah unit pelayanan teknis (UPT) di kecamatan ternyata menimbulkan persoalan dan masalah lain. Beberapa OPD tidak masalah dengan pengurangan UPT seperti Dinas Kesehtan dan Bakeuda. Namun tidak demikian dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Pertanian yang memiliki beban kerja yang luas.

Dalam rapat kerja antara komisi I DPRD Tabanan dengan sejumlah OPD yang terpengaruh dengan aturan pengurangan atau penyederhanaan UPT berlangsung panas. Ketua DPRD Tabanan I Ketut ‘Boping’ Suryadi yang memimpin langsung rapat tersebut menyatakan bahwa beberapa Perbup sebagai terapan dari aturan pusat terkait penyederhanaan jumlah UPT sebagai produk gagal karena justru menimbulkan persoalan baru. “Saya contohkan di Dinas Pertanian dan Dinas Pendidikan dengan kompleksitas beban kerja dan persoalan yang dihadapi justru UPT sebagai gadra terdepan dikurangi bahkan dihilangkan, ini apa,” sergahnya, Kamis (21/2).

Di Dinas Pertanian misalnya sebagai  OPD gabungan dari empat  kelembagaan yang ada beban kerjanya sangat besar. Belum lagi Tabanan sebagai sentra pertanian dengan predikat lumbung beras dan lumbung pangan, justru UPT sebagai garda terdepan yang dimiliki, UPTnya dikurangi. “Bagaimana mau meningkatkan sektor pertanian kalau teryata ujung tombak mereka  justru dihilangkan?” tanyanya.

Dia salut dengan perjuangan dari Kadis Pertanian dan jajarannya berjuang ke provinsi bahkan sampai pusat, namun terpaksa gigit jari karena. Bahkan Boping mengaku siap mendampingi. “Kalau memang mau berjuang kembali ke Jakarta kami diajak dong, kami siap mendapingi,” tandasnya.

Begitupun dengan persolan di Dians pendidikan dengan penghapusan UPTD yang ada di kecamatan juga menimbulkan persoalan baru. Pasalnya  UPT untuk SD , SMP dan non formal kini hanya ada di kantor  Disdik. Sementara mantan kepala UPTD  kini hanya menjadi koordinator wilayah tanpa  ada kejelasan tugas, wewenang dan haknya. Dengan 311 jumlah SD   dan 11 TK maupun SKB di Tabanan kini ditangani satu ornag, membuta pelayan jadi terhambat. “Perubahan yang dilakukan sejatinya untuk pelayana publik mempermudah pelayanan bagi masyarakat, ini malah menjadi masalah baru yang justru lebih  parah. Saya ingin hal tersebut dikaji kalau perlu dirubah untuk lebih baik dengan meperhataian UU nomro 23 tahun 1999 tentang  otonomi daerah,” jelasnya.

Sebelumnya  kepala Dinas Pertanian I Nyoman Budana mengatakan berusha berjuang agar UPT  yang ada di kevamatan tetap dipertahankan, karena sangat membantu dalam tugas –tugas di lapangan. namun diakui perjuangannya  gagal karena terbentur aturan dari pusat. “Kami sudha bberusha aberjuang, namun ternyata gagal juga,” ucapnya.

Sementara I nengah kartika mantan kepala UPTD Dinas pendidikan kecamatan Pupuan I Nengah Artika  juga menyebut, aturan baru penghilangan UPTD di kecamatan justru menghambat kelancaran pelayanan public. Dicontohkan seorang kepala  SD di kecamatan Pupuan untuk melegalisir  surat harus datang langsung ke Kantro Dsidik di Tabanan. Sementara sebelumnya mereka cukup sampai di UPTD kecamatan. Pihaknya yang kini ditetapkan sebagai koordinator wilayah sebenarnya berusaha membantu dan bisa diperankan seperti UPTD sebelumnya. hanya saja di Perbup yang baru, koordinator wilayah tidak memiliki kewenangan. “Bahkan kerja kami tidak jelas karena tidak ada SOP dari tugas kami sebagai koordinator wilayah,” sergahnya.

Kabag oerganisasi Setda Tabanan IGN Suarya menjelaksan penerbitan 11 Perbup mulia Perbup 41-51 tahun 2018  terkait kelembagaan UPT mengacu pada aturan pusat. “itu memang mengacu aturan dari pusat,” tegasnya.

Banyak Dana Hibah Tahun 2018 Tabanan Belum Ada Pelaporan LPJ ” Pemerintah Tabanan Khawatir Jadi Temuan BPK “

TABANAN – Pantaubali.com – Laporan pertanggung jawaban (LPJ) dana hibah 2018 yang sudah disalurkan oleh pemerintah Tabanan kepada masyarakat. Ternyata hingga kini masih banyak penerima dana hibah yang belum ada laporan pertanggung jawaban.

Nilai dana hibahnya pun cukup pantastis dengan nilai mencapai puluhan miliar rupiah. Di Tahun 2018 pada APBD induk dana hibah tersebar pada 987 objek dan APBD perubahan 2018 dana hibah tersebar 562 objek. Dari jumlah tersebut ada 131 penerima dana hibah yang tidak beres dan belum ada laporan LPJ sama sekali. Itu terungkap ketika tim anggaran pemerintah (TAPD) Tabanan saat menggelar rapat kerja realisasi hibah dengan anggota DPRD Tabanan Rabu 20/2/2019.

Asisten III Sekda Tabanan Bidang Administrasi Umum I Made Sukada menjelaskan meski dana hibah sudah tersalurkan sejak tahun 208 lalu. Masih ada 131 penerima dana hibah yang laporan pertanggung jawabannya (LPJ) belum ada. Pada APBD induk 2018 ada 36 dana hibah yang LPJ belum ada dan belum diselesaikan. Kemudian APBD perubahan 2018 ada 95 penerima dana hibah juga belum menyelesaikan LPJ-nya.

“Sebagaian besar penerima dana hibah adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas). Apalagi saat ini ada BPK di Tabanan dan meminta nantinya LPJ dana hibah tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (Bakueda) Tabanan Dewa Ayu Sri Budiarti mengatakan pihaknya sangat khawatir terkait banyak penerima dana hibah 2018 di Tabanan yang belum menyelesaikan LPJ. Padahal hibah sudah tersalurkan 2018, namun belum ada LPJ. Terlebih lagi ada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) sedang berada di Tabanan sejak bulan Februari. “Ya, kami takut jadi temuan,” ucapnya.

Disinggung apa kendala masih banyak penerima dana hibah yang belum menyelesaikan LPJ. Dituturkan Dewa Ayu mungkin karena kesibukan dari penerima hibah. Masalah kecil ada kwintasi, NPWP dan berkas lainnya.

Mengenai berapa nilai dana hibah tahun 2018 yang tersalurkan. “Saya lupa berapa nilai dana hibah yang tersalurkan. Karena saking banyaknya,” jawab Dewa Ayu.

Banyak penerima hibah yang belum menuntaskan LPJ. Pihaknya dan OPD terkait sudah membentuk tim untuk mengejar ke bawah. Koordinasi dengan camat, desa dan kelian dinas dengan tim terjun langsung ke yang bersangkutan penerima hibah.

“Kami target LPJ dana hibah harus selesai secepat mungkin, pokoknya akan kami kejar dan harus selesai akhir bulan Februari ini,” pungkasnya.

Disisi lain Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi mengatakan harus digaris dibawahi soal dana hibah. Dewan bukan penerima atau mendapat hibah, tetapi dewan hanya sebagai fasilitasi dan mengarahkan kepada kontituennya.

“Kebijakan dan kekuasaan penuh yang berhak memberikan dana hibah atau tidak tetap berada di eksekutif. Karena eksekutif sebelum mencairkan dana hibah. Dia melakukan survey dan penelitian. Layakkah atau tidak didapat atau diberikan ke objek hibah tersebut,” terangnya.

“Sekali lagi dewan tidak memiliki wewenang hibah. Kebijakan penuh berada di eksekutif,” tegasnya kembali.

Sejati pihak eksekutif dimasing-masing OPD setelah mencairkan dana hibah ke rekening penerima dana hibah, seharusnya melakukan pemberitahuan dan pendampingan kepada penerima hibah. Fungsi agar penerima hibah benar paham dan menyiapkan LPJ.

Masih banyak LPJ dana hibah belum tuntas tahun 2018. Juga akan mengancam proes pencairan dana hibah 2019. “Kami berharap juga segera penerima hibah lakukan penyelesaikan LPJ. Kalau angka berapa nilai dana hibah tahun 2018 saya tidak tahu. Yang tahu hanya eksekutif,” tandasnya.

Bupati Eka Tekankan Penataan dan Kebersihan DTW Tanah Lot

TABANAN – Pantaubali.com – Atas kinerja dan dediksi seluruh jajaran manajemen opersional Pengelola DTW Tanah Lot tahun 2018, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan apresiasinya. Sekaligus mengintruksikan agar pengelola DTW lebih bersyukur karena memiliki warisan leluhur yang sangat luar biasa, seperti Pura dan Pantai Tanah Lot, saat acara penyerahan secara simbolis Pahpahan hasil Pengelolaan DTW Tanah Lot tahun 2018 kepada 22 Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri, di Wantilan Pura Luhur Pakendungan, Beraban, Tanah Lot, Kediri, Selasa, (19/2).

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan, I Wayan Miarsana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Tabanan, AA. Dalem Tresna Ngurah dan Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tabanan, I Made Sukada, serta seluruh OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan para Bendesa Adat yang menerima Pahpahan.

Dijelaskannya bahwa, penyerahan Pahpahan hasil pengelolaan DTW Tanah Lot tahun 2018 ini merupakan anugerah bagi kita semua. “Ini anugrah yang sangat besar, di Daerah lain tidak punya yang seperti ini, satu-satunya di Tabanan yang mempunyai warisan leluhur yaitu Pura Tanah Lot yang menghasilkan dan memberikan berkah kepada masayarakat Tabanan. Astungkara kita harus bersyukur karena memiliki warisan leluhur yang sangat luar biasa. Ini harus dijaga, dirawat dan disyukuri,” ungkapnya.

Karena Dirinya menyadari, bahwa apapun itu kalau tidak ditata dan dirawat, tidak akan menghasilkan kebaikan. Untuk itu, Bupati Eka mengintruksikan kepada seluruh pengelola DTW Tanah Lot dan seluruh OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan agar terus meningkatkan kualitas, penataan, sarana dan prasarana di DTW Tanah Lot. Salah-satunya yang menjadi ganjalan adalah tentang penataan Pasar dan kebersihan lingkungan di DTW Tanah Lot. Untuk pelaksanaan dan anggaran harus melakukan koordinasi dan komunikasi yang intens antara pihak DTW dengan OPD terkait di lingkumgan Pemkab Tabanan.

“Jadi sekarang tinggal bagaiamana penataan DTW Tanah Lot kedepannya. Termasuk penataan pasar, itu sangat penting. Dengan maksud wisatawan bisa memandang pasar itu bagus dan nyaman, nanti tinggal diatur pelaksanaannya bagaimana dan anggarannya bagaimana. Bagaimanapun itu adalah salah satu pendukung dari adanya DTW ini. Orang datang pasti belanja dan tidak mungkin untuk melihat Pura saja tapi mereka berbelanja. Semua itu harus ditata dan dirancang, tentunya juga kita harus memperhatikan juga kebersihan lingkungan DTW,” jelasnya.

Disamping Penataan Pasar dan kebersihan lingkungan DTW, Bupati Eka juga mendorong pihak pengelola agar lebih memperkenalkan potensi kuliner yang ada di Tabanan. Dan tidak kalah pentingnya adalah Wisata kuliner. Bagaimana caranya agar wisatawan tidak hanya beli tiket, namun kita juga bisa mendapatkan pendapatan-pendapatan lain sepanjang mereka ada disini, salah satunya adalah belanja kuliner. Nanti bicarakan ini dengan Bumda tentang pelaksanaan teknis dan rancangannya. Cari pedagang-pedagang kuliner yang mempunyai kualitas makanan yang baik, sehingga nantinya kuliner di Tabanan bisa lebih di kenal oleh para wisatawan.

Selain itu, Bupati Eka juga mengintruksikan agar mempercepat penerapan E-Ticketing, sehingga pengelolaan manajemen di DTW Tanah Lot semakin efektif dan lebih efisien. “Di Tabanan nanti kita mau semua DTW di Tabanan pakai e-Ticketing agar lebih efektif dan efisien. Jangan duluan kita ketinggalan tapi duluan kita maju, yang lain tidak apa-apa ketinggal tetapi kita duluan harus maju. Buat yang bener, karena apa Tanah lot ini seperti gula dan dicari semut, apa-apa pasti akan mendapat pantauan masyarakat luas. Dan karena itu Saya gak mau salah, Saya mau bener kalau sudah bener pasti hasilnya baik. Jadi bener dulu dan hasilnya pasti baik,” bebernya.

Sementara Manajer Tanah Lot Toya Adnyana mengatakan untuk kunjungan wisata tahun 2018 mengalami penurunan sebanyak 3.335.882 yang sebelumnya tahun 2017 sebanyak 3.497.825. hal ini dikarenakan oleh kondisi alam  yang terjadi, seperti gempa dan banjir di Jawa merupakan salah satu penyebab, sehingga sangat berpengaruh pada objek. “ Mudah mudahan  pada tahun 2019 ini, Tanah Lot kembali exist serta tetap menjadi DTW yang menarik di mata wisatawan, yang mana kunjungan wisatawan didominasi oleh tamu asing,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan pengembangan kawasan barat DTW Tanah lot yang belum maksimal, pengembangan wisata kuliner dan pementasan kesenian daerah. dengan begitu wisatawan merasa nyaman berkunjung dan tidak hanya melihat keindahan pantai dan sunset semata, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Dirinya juga berharap semua pihak khususnya Desa Adat se-kecamatan Kediri serta seluruh komponen pariwisata bersama-sama menjaga DTW Tanah Lot, sehingga memberikan keamanan kepada para wisatawan. “Kami berharap semua pihak khususnya komponen pariwisata untuk bersama-sama meningkatkan keamanan DTW Tanah Lot,” harapnya.

Mengenai turunnya kunjungan wisatawan pada DTW Tanah Lot seperti yang dijelaskan oleh pihak Manajemen, Bupati Eka menyarankan agar tetap bersyukur dengan apapun yang telah terjadi. “Tentunya kita juga harus bersyukur. Kenapa demikian, meskipun kunjungan tidak sesuai demngan target tapi tetap kunjungan itu tetap ada dan padat, jadi mereka tidak ada bosan bosannya datang ke Tanah Lot. Jadi sekarang tinggal bagaiamana penataan DTW kedepannya,” himbaunya.@humastabanan