- Advertisement -
Beranda blog Halaman 798

Wabup Sanjaya Letakan Batu Pertama Pembangunan Wantilan di Mushola Nurul FaLah  

Peletakan Batu Pertama, Pembangunan Wantilan Mushola Nurul Falah

TABANAN – Pantaubali.com – Hari ini minggu, 3 Maret 2019 merupakan tonggak sejarah bagi proses pembangunan Wantilan atau balai Serbaguna di Mushola Nurul Falah, Pesiapan, Tabanan. Mengingat, peletakan Batu Pertama pembangunan Balai Serbaguna tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, sekaligus pertanda harmonisasi umat di Tabanan bukanlah sekedar wacana.

Saat itu, orang nomer dua di Tabanan didampingi salah satu anggota DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, Camat Tabanan, PC NU, Muslimat, Ansor dan YPM, Perbekel dan tokoh masyarakat setempat.

Ketua Yayasan Al-Falah, HM. Sugeng Fausi, saat itu mengatakan, pihaknya berkeinginan dengan pembangunan balai serbaguna di Mushola Nurul Falah, agar mushola mempunyai dasar berbasis budaya yang bertujuan menjaga toleransi umat beragama, sehingga tercipta hidup  rukun dan damai di Kota Tabanan.

“Dan untuk menunjang kesuksesan pembangunan ini, kami mohon dukungan baik moril maupun materiil kepada Bapak Wakil Bupati Tabanan beserta jajarannya. Agar tujuan kami ini dapat berintegrasi dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan,” ungkapnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Wabup Sanjaya beserta jajarannya. “Saya atas nama pengurus dan jamaah Yayasan Al-Falah,  mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kehadiran Wakil Bupati Tabanan beserta jajaranya,” ucapnya.

Atas inisiatif dari Yayasan Al-Falah untuk membangun Mushola berbasis budaya, Wabup yang akrab disapa Sanjaya tersebut sangat mengapresiasi keinginan dari Yayasan tersebut. “Saya atas nama Pemerintah sangat menyambut baik upaya dari Yayasan Al-Falah dengan membangun Rumah Ibadah berbasis budaya dengan tujuan menjaga toleransi umat beragama dan hidup rukun di Tabanan. Sudah seharusnya sebagai warga Negara khususnya Warga Tabanan untuk selalu berkontribusi menjaga toleransi, kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di Tabanan, “ ungkapnya saat seusai melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Balai Serbaguna di area Mushola setempat.

Dirinya mengatakan Kabupaten Tabanan terdiri dari berbagai Suku, Agama dan Ras. Sudah merupakan kewajiban dari Pemimpin untuk ikut membantu pembangunan Rumah Ibadah rakyatnya, baik itu Pura, Masjid, Gereja, Vihara dan lain sebagainya, yang tentunya bertujuan baik. “Dan sudah menjadikan kewajiban juga bagi warga Tabanan, baik itu Hindu, Muslim, Kristen, Budha dan Konghucu untuk menjaga perdamaian, toleransi, persatuan dan kerukunan hidup antar umat beragama di Tabanan yang sudah ada sejak dulu kala,” jelasnya.

Dirinya berharap, dengan dibangunnya Wantilan tersebut menjadikan Yayasan Al-Falah, bukan hanya sebagai Yayasan yang memegang teguh kebudayaan, tapi juga harus selalu bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan di dalam membangun. “Sekali lagi atas nama Pemerintah Saya ucapkan Terima kasih atas niat baik dari Yayasan Al-Falah. Ini merupakan tonggak sejarah. Semoga kedepannya kita bisa lebih bersinergi lagi, baik itu dalam mewujudkan pembangunan di Tabanan, ataupun meningkatkan perdamaian dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Tabanan, sehingga Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi terwujud dengan sempurna,” harap Sanjaya.

Dalam Acara Deklarasi Kombata, Sanjaya Optimis Jokowi-Amin Menang 90 Persen di Tabanan

Deklarasi Kombata Sanjaya Optimis Jokowi-Amin Menang 90 Persen di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Ketua DPC PDIP Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya SE,MM meyakini  pasangan presiden Jokowi-Amin dapat meraih kemenangan 90 persen di Kabupaten Tabanan.

Hal itu ditegaskanya, usai menghadiri Deklarasi Kombata (Komunitas Banteng Asli Nusantara) Kabupaten Tabanan di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Sabtu ( 2 Maret 2019).

“Sebenarnya kami ditarget oleh  ketua pemenanga Jokowi-Amin Provinsi Bali, Bapak  Alit Kelakan dan  Ketua DPD PDIP Bali  Bapak I Wayan Koster meraih kemenangan 80 persen.  Setelah saya turun ke masyarakat dan menyaksikan antusias masyarakat Tabanan, bahkan yang berbeda pun menyatakan memilih Jokowi-Amin, saya yakin di Tabanan bisa meraih kemengan 90 persen,” tandasnya.

Terlebih di Tabanan telah dideklarasikan Kombata yang juga dihadiri Forum Bhineka Tunggal Ika Tabanan. “Forum Tunggal Ika Tabanan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat seperti Jawa, Sumatra, Flobamora, Kalimantan dan yang lain,” tandasnya. 

Tabanan No Plastik ” Sanjaya Bagikan Ratusan Tas Belanja di Pasar Tabanan

Sanjaya Bagikan Tas Belanja Di Pasar Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Sebanyak 500 buah tas  “Tabanan No Plastik” dibagkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Kabupaten Tabanan, Bali Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM di Pasar Kota Tabanan, Sabtu pagi  (2 Maret 2019).

Tas belanja yang terbuat dari kain bewarna kombinasi hitam dan merah tersebut, bagian sisi warna merahnya bertuliskan “Semeton Sanjaya Bersatu” dan sisinya yang bewarna hitam bertuliskan “Tabanan No Plastik” di bagian atas dan bawahnya bertuliskan “Tetep Mekenyem”.

Sebelum bagi-bagi tas belanja, di depan pintu pasar bagian barat Sanjaya bertemu dengan seorang dadong (nenek) yang menjual boreh. Sambil ngobrol santai, Sanjaya langsung membagikan sebuah tas belanja. Tidak itu saja, Sanjaya juga membeli sebungkus boreh dagangan nenek tersebut dengan memberinya uang Rp 200 ribu yang diterima nenek dengan terharu. 

Sanjaya yang diiringi ratusan pendukungnya dari Semeton Sanjaya Bersatu kemudian memasuki pasar. Sambil membagikan tas kepada para ibu-ibu yang sedang belanja, Sanjaya juga mensosialisasikan kepada para penjual dan pembeli untuk mengganti tas kresek dengan tas kain yang lebih ramah lingkungan.

Usai bagi-bagi tas belanja, kepada wartawan Sanjaya menjelaskan bahwa kegiatan bagi-bagi tas belanja dari bahan kain tersebut merupakan salah satu bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan untuk mengurangi timbunan sampah plastik.

“Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, bagi-bagi tas belanja dari kain ini juga dilakukan untuk mengurangi pemakaian tas plastik sesuai dengan Pergub Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan plastik sekali pakai. Kita semua tahu bahwa plastik sangat susah didaur ulang dan plastik kalau tertanam menyebabkan rusaknya kesuburan tanah,” paparnya.

Sanjaya berharap, tas berbahan kain yang dibagikan kepada para pembeli di Pasar Tabanan ini bisa digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti tas plastik. Selain itu juga diharapkan  dapat menjadi stimulan dan motivasi bagi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan tas plastik.

“Kebiasaan berbelanja menggunakan tas kantong kresek sekali pakai harus diubah karena tidak ramah lingkungan. Selain di Pasar Tabanan, kegiatan bagi-bagi tas belanja kain ini juga akan dilakukan di pasar lainnya yang ada di Kabupaten Tabanan,” jelasnya.

Menurut Sanjaya, untuk kegiatan aksi bagi-bagi tas belanja dari bahan kain yang ramah lingkungan ini, pihaknya telah menyiapkan tas sejumlah 2.000 buah. “Kami telah menyiapkan 2.000 buah tas kain. Bila masih kurang nanti alam ditambah lagi,” tegasnya.

Usai bagi-bagi tas gratis di Pasar Tabanan, Ketua DPC PDIP yang juga Pembina DPP Kombatan (Komunitas Banteng Asli Nusantara) Kabupaten Tabanan ini menuju ke Gedung Kesenian Ketut Maria, menghadiri pelantikan DPAC Kombatan seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan. 

Pasar Murah Dipadukan dengan Program Sosial dan Kesehatan

Kombinasi Pasar Murah Dan Aksi Sosial Pemkab Tabanan Jelang Hari Raya Nyepi

TABANAN – Pantaubali – Menjelang hari raya, harga kebutuhan pokok atau sembako sering kali mengalami kenaikan. hal itu merupakan kekhawatiran yang utama bagi ibu-ibu, khususnya di Tabanan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan Gelar Pasar Murah yang digelar di Kecamatan Baturiti, tepatnya di Lapangan Umum Luwus, Baturiti, Kamis (28/02) yang dipadukan dengan Program Sosial dan Kesehatan, yakni Mobil Sehat.

Dalam pelaksanaannya kali ini, Pemkab Tabanan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, juga menggandeng Pihak Pertamina, memberikan bantuan sembako kepada 100 orang Lansia yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, didampingi oleh DPRD Tabanan I Nyoman Suadiana selaku Ketua Panitia,. Hadir juga I Nyoman Suta, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat, Perbekel dan Tokoh Masyarakat setempat.

Bupati Tabanan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bukan semata hanya Pasar Murah, tapi bagaiamana kegiatan ini agar berguna bagi masyarakat. Maka kegiatan ini dipadukan dengan program Sosial dan Kesehatan, seperti pemberian bantuan sembako kepada 100 orang Lansia di Kecamatan Baturiti dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mobil Sehat dengan menggandeng pihak Pertamina.

“Mobil sehat ini gratis, ada pemeriksaan kanker serviks bagi ibu-ibu, ada juga dokter umum dan dokter mata juga ada dokter gigi. Niki program mobil sehat untuk masyarakat dan masyarakat bisa memeriksakan kesehatannya secara berkesinambungan, khususnya Ibu-ibu niki agar bebas dari kanker serviks,” pungkasnya.

Dan untuk pasar murah dirinya menjelaskan ada 400 kupon bagi masyarakat yang dibagikan oleh panitia kegiatan dalam rangka menyambut Hari raya Nyepi, sehingga bisa meringankan beban masyarakat. “Mudah-mudahan program ini bermanfaat, kebetulan ini menjelang Hari Raya. Di Pasar niki harganya murah dan mohon dimanfaatkan dan disampaikan pada masyarakat Baturiti lainnya yang tidak tahu menahu tentang Pasar Murah niki,” imbuhnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Bupati Eka berharap, selain masyarakatnya bisa berbelanja dengan harga yang murah, pun kesehatannya juga bisa dijaga melalui tersedianya fasilitas mobil sehat. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini disamping bisa meringankan beban masyarakat sekaligus bisa menjaga kesehatan dengan adanya fasilitas Mobil Sehat ini, sehingga tercipta masyarakat Tabanan yang Kuat, Sehat dan Cerdas. Serta sesuai dengan yang dicita-citakan Pemkab Tabanan, yakni bebasnya Ibu-ibu di Tabanan dari yang namanya Kanker Serviks,” tegasnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan,  I Nyoman Sudiana menjelaskan, selama pasar murah ini ada 400 kupon yang dibagikan kepada masyarakat di Kecamatan Baturiti, yang dibagikan sebanyak 80 kupon ke masing masing Desa yang ada di Kecamatan Baturiti, khususnya Baturiti bagian selatan. Kupon seharga Rp 100 ribu itu disubsidi 50 persen atau sebesar Rp 50 ribu, dan isinya berupa telur, minyak, beras, gula serta beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Selain itu ada juga beberapa UMKM yang dirangkul untuk memberikan alterinatif pilihan bagi pengunjung. Ada juga Bulog dan Pertamina dengan produk gas LPG 3 kg,” tandasnya.

Hebat ” Pemkab Tabanan Mendapat Predikat Sebagai kabupaten yang Memiliki 100% Puskesmas Terakreditas “

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika, Terima Sertifikat Penghargaan

TABANAN – Pantaubali.com – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam upayanya meningkatkan Pelayanan, termasuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat, khususnya Masyarakat  di pelosok dan pedesaan di Tabanan, mendapat apresiasi dari Kementrian Kesehatan . Dengan dinobatkannya Kabupaten Tabanan sebagai Kabupaten/Kota yang 100 % memiliki Puskesmas Terakreditasi.

Hal itu diketahui saat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Bambang Wibowo, menyerahkan Sertifikat Penghargaan kepada Bupati Tabanan, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika, dan diserahkan kepada Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti di Kediamannya, Rabu (27/2).

Sepintas tentang hal itu, Akreditasi  adalah pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pertama, praktik dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan

Kepala Dinas kesehatan, I Nyoman Suratmika menjelaskan, tujuan Akreditasi yaitu sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan Pelayanan klinis, serta penerapan manajemen resiko di Kabupaten Tabanan. Dan Akreditasi Puskesmas ini adalah salah satu persyaratan untuk bisa kerjasama dengan BPJS Kesehatan. “Kalau tidak melakukan akreditasi terhadap Puskesmas-puskesmas yang ada di Tabanan, maka tujuan untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan tidak akan terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan,” jelas pihaknya.

Dijelaskan juga bahwa Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Tabanan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 2016, diantaranya Puskesmas Baturiti I, Puskesmas Kediri I, Puskesmas Penebel I. Di Tahun 2017, diantaranya Puskesmas Selemadeg Barat, Puskesmas Tabanan II, Puskesmas Kediri II, Puskesmas Selemadeg, Puskesmas Kerambitan I, Puskesmas Pupuan I, Puskesmas Selemadeg Timur II, Puskesmas Marga II, Puskesmas Pupuan II, dan Puskesmas Tabanan III. Tahun 2018, diantaranya Puskesmas Tabanan I, Puskesmas Selemadeg Timur II, Puskesmas Kediri III, Puskesmas Marga II, Puskesmas Penebel II, dan Puskesmas Baturiti II.

“Sehingga tahun 2018, semua Puskesmas di Kabupaten Tabanan sudah terakreditasi. Agar mutu pelayanan di Puskesmas berkesinambungan maka akan dilaksanakan survey kembali (reakriditasi) setiap tiga tahun sekali, dan nilai dari Akreditasi ini tidak boleh turun. Kalau turun maka konsekuensinya adalah anggaran dana kesehatan di Pusat untuk Tabanan akan dikurangi. Jadi kita harus berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu pelayanan,” pungkasnya.

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang maksimal terhadap masyarakat sudah tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit dan masih ada  cukup kendala pada SDM yang dimiliki masih timpang dan tidak merata di setiap Puskesmas. Ditambahkannya bahwa pendanaan Akreditasi Puskesmas ini disokong penuh dari APBD dan Dana Alokasi Non Fisik (DAK NF). Hal itupun tidak sia-sia dan berbanding lurus dengan penghargaan yang telah diberikan. “Kini Puskesmas di Kabupaten Tabanan selaku Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemerintah Daerah sudah mampu dan semua sudah siap memberi pelayanan kesehatan dalam era Jaminan Kesehatan nasional (JKN), tutup pihaknya.

Bupati Eka menegaskan bahwa dengan dinobatkannya Pemkab Tabanan sebagai Kabupaten/Kota yang memiliki 100 % Puskesmas Terakreditasi merupakan suatu bukti bahwa komitmen Pemerintah Daerah khususnya di Dinas Kesehatan ingin menunjukan bahwa dengan adanya akreditasi ini kita bisa melayani dengan maksimal walaupun masih ada kendala-kendala dan kekurangan tapi ini sistemnya masih berproses.

“Yang penting niat kita untuk bisa melayani dengan cara yang terbaik kan itu yang utama. Kita harus menata kembali tentang akreditasi ini dan untuk masalah kendala SDM kita harus memenuhi kompetensi yang telah disyaratkan sesuai dengan bidangnya. Tanpa SDM yang baik tentunya pelayanan itu juga tidak maksimal, dan semua ini juga akan diproses secepatnya,” tegas Bupati Eka.

Bupati Eka berharap dengan akreditasi ini nantinya masyarakat yang di Desa tidak berbondong-bong ke kota untuk melakukan pemeriksaan karena biaya akomodasi mahal, maka Puskesmas juga dilengkapi dengan pelayanan rawat inap sesuai dengan standar Rumah Sakit. “Kalau bisa diputus perwatannya hanya cukup di Puskesmas, karena pelayanan sudah memadai layaknya Rumah sakit kenapa tidak. Jadi harapan kita untuk melayani masyarakat yang di pelosok pun bisa lebih terjangkau dan lebih bisa melayani lebih banyak lagi dan makin baik lagi,” ungkapnya.

Bupati Eka juga menjelaskan bahwa Akreditasi Puskesmas ini akan dipadukan juga dengan program Mobil Sehat, sehingga pelayanan kesehatan untuk masyarakat Tabanan baik di Kota maupun di Desa, juga di pelosok-pelosok makin optimal. “Mobil sehat itu program jemput bola. dan setaiap bulan masih tetep ke Desa-desa dan mobil sehat ini pelayanannya kompleks, tidak hanya masalah kesehatam secara umum. Khususnya kita juga ada program pemberantasan kanker serviks, mata, gigi, penyuluhan preventif jadi lengkaplah pelayanan yang disediakan Mobil Sehat tersebut.

Kedepannya juga diharapkan bagi semua masyarakat di Tabanan sadar bahwa sehat itu mahal dan penting, sehingg penyuluhan preventif itu sangat penting dilakukan guna mengajarkan masyarakat pola-pola hidup sehat. Sehingga timbul kesadaran masyarakat untuk menjaga pola makan dan pola hidup. “Kalau sudah semua komponen masyarakat Tabanan mempunyai kemampuan sepertu itu, maka sosialisasi preventif ini sangat meringankan beban Pemerintah, sehingga masyarakat kuat, masyarakat sehat dan cerdas, bisa tercapai,” harap Bupati Eka. @humastabanan.

Kesibukan Acara Adat Jadi Alasan ” Penolakan Cawapres Sandiaga Uno Ke Banjar Pagi Tabanan “

Proses Klarifikasi Bawaslu Dan Pihak Penerbit Surat Penolakan Cawapres Sandiaga Uno, Ke Banjar Pagi Desa Senganan Penebel

TABANAN – Pantaubali.com – Bawaslu Kabupaten Tabanan pagi ini memanggil tiga pihak yang menandatangani surat penolakan kedatangan Cawapres Sandiaga Uno untuk mengunjungi Subak yang ada di Banjar Pagi ,Desa Senganan Kecamatan Penebel.

Dalam klarifikasi yang di laksanakan di Kantor Camat Penebel pada tanggal 26/02/2018, Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi yang sempat dimintai keterangan oleh pihak Bawaslu Tabanan, secara tegas menjelaskan panjang lebar alasan Penolakan kunjungan Cawapres Sandi saat itu. Faktor penolakan ini memang merupakan hasil kesepakatan Krama atau warga di banjar Pagi, selain itu Kesibukan adat saat itu juga menjadi alasan utama yang di lontarkan Bendesa adat Pagi I Wayan Yastera.

“ Munculnya surat penolakan ini murni hasil dari kesepakatan adat, selain itu karena kesibukan adat inilah yang menjadi alasan kami,sehingga siapapun tokoh penting yang mau datang pasti tidak kami ijinkan karena kondisi adat kami sedang sibuk “ tegasnya.

Selain itu Bendesa adat pagi juga menilai kurangnya kordinasi dari tim Pemenangan Cawapres Sandi juga menjadi alasan utama, sehingga pihak adat menjadi merasa sedikit kurang jelas dengan rencana kunjungan Cawapres Sandi ke banjar pagi saat itu.

“ Saya menilai keinginan sandi mengunjungi banjar pagi utuk mengenal subak sangatlah tidak tepat, karena di wilayah penebel subak di banjar kami tidak sebagus subak di Jatiluwih “ imbuhnya.

Sementara itu pemanggilan Tiga pihak yang menandatangani Surat penolakan Cawapres dari Prabowo ini, merupakan salah satu upaya pencegahan dan sekaligus untuk menklarifikasi tentang penerbitan surat penolakan yang di tanda tangani oleh Bendesa adat,Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera, Kelian Adat Pagi I Nyoman Subagan Dan Kelian Dinas Pagi I Wayan Suka Wijaya.

Setelah di lakukanya proses klarifikasi oleh pihak Bawaslu Kabupaten Tabanan yang berlangsung selama dua jam, akhirnya Permasalahan ini sudah sedikit menemukan titik terang, meski pihak bawaslu masih akan melakukan klarifikasi yang lebih mendalam ke masyarakat pagi,karena adanya pengakuan Tiga pihak pemberi tandantangan, mengaku bahwa surat penolakan terbit atas dasar kesepakatan dari warganya.

“ Kami sudah mengklarifikasi ke semua pihak yang di panggil, sehingga sampai akhirnya surat penolakan tersebut terbit,dan langsung menghebohkan isu politik di Tabanan dan bahkan menjadi isu nasional “ jelas I Made Rumada Ketua Bawaslu Tabanan.

I Made Rumada juga menambahkan bahwa hasil klarifikasi inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembahasan kami di bawaslu, untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran dalam kejadian tersebut dan pastinya ini butuh proses ungkapnya.

Pemanggilan ini berawal dari Rencana kedatangan cawapres nomer urut 02, Sandiaga Salahhudin Uno, yang di jadwalkan ke sejumlah kabupaten di Bali, dan sempat di warnai sambutan penolakan di sejumlah kabupaten terlebih sejak kedatangan Sandi dari Bandara ngurah rai, Tuban Badung hingga klungkung.
Selain itu penolakan juga terjadi di Kabupaten Tabanan yang akan mengunjungin Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan Penebel juga batal karena adanya penolakan oleh warga yang lengkap dengan surat secara tertulis.

Dalam surat pernyataan bernomor : 10 / DPP / II / 2019 Tertanggal 18 Februari 2019 Bertanda tangan langsung atas nama krama Desa Pakraman Pagi, Kelian Adat Banjar Dinas Pagi I I Nyoman Subagan dan mengetahui kelian Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya, Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastera. Dengan tembusan kepada perbekel Senganan Dan Kapolsek Penebel.

Terjatuh Dari Tebing, Made Udiana Ditemukan Meninggal Dunia

Lokasi penemuan I Made Udiana, Pelajar 16 Tahun Yang Sempat Hilang

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Setelah 4 hari melakukan pencarian, akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan I Made Candra Udiana, Selasa (26/2) siang. Keluarga korban yang melakukan pencarian dengan menggunakan jukung melihat sosok yang dicurigai merupakan jenasah pelajar 16 tahun tersebut. Segera setelah mendapatkan informasi, tim SAR gabungan bergerak menuju titik penemuan dengan menggunakan RIB.

Posisi korban berada di tebing bagian bawah, Kondisi ombak tidak memungkinkan RIB untuk merapat ke pinggir tebing, maka diputuskan agar jukung yang mengevakuasi korban, Beberapa orang berenang hingga pantai bebatuan untuk menjangkau jenasah korban,Proses evakuasi berlangsung sekitar 2 jam lamanya dan pukul 13.20 Wita korban telah dinaikkan ke jukung,Personil yang berada di RIB terus memantau proses evakuasi dan mengawal pergerakan jukung.

Sementara tim darat berkoordinasi dengan Rumah Sakit Pratama, Nusa Penida untuk mempersiapkan ambulance dari Puskesmas Nusa Penida 3. Penjemputan korban dilakukan di Pelabuhan Banjar Nyuh.

Diberitakan sebelumnya I Made Chandra Udiana terjatuh dari tebing setinggi 200 meter di Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (23/2) malam. Ketika itu ia bersama dengan teman sekelasnya kemah di sekitar tebing Perairan Saren Cliff Point. Malam harinya mereka mencari kayu bakar, namun nahas, karena kondisi gelap korban tak melihat pinggiran tebing dan terperosok jatuh.

Tim SAR gabungan sempat menemukan baju milik korban dan bercak darah. Dari penemuan itu ditindaklanjuti dengan penyisiran di perairan sekitar tebing dimana posisi korban terjatuh menggunakan jukung dan RIB.

Pernyataan PLT Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Made Junetra, S.H. melalui Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR, IB Surya Wirawan mengungkapkan bahwa posisi penemuan jenasah sekitar 8 hingga 10 meter ke selatan titik jatuhnya. “Yang pertama kali melihat korban adalah pihak keluarga, saat mereka melakukan penyisiran menggunakan jukung, kira-kira jam 11.30 wita,” tuturnya. Pada pukul 14.20 Wita jukung telah sandar di Pelabuhan Banjar Nyuh, selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Pratama. (ay/ hms dps)

Bupati Tabanan Apresiasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM Polres Tabanan

Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM Polres Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat, khususnya masyarakat Tabanan. Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, menghadiri sekaligus mengapresiasi acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang digelar Polres Tabanan di halaman depan kantor setempat, Selasa (26/02), yang ditandai dengan penandatanganan Spanduk Zona Integritas dan Pelepasan Burung Merpati juga Balon Udara.

Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Ombusdman Perwakilan Bali, Oemar Ibnu Alkhatab, Forkompinda Kabupaten Tabanan, diantaranya Kapolres Tabanan, AKBP Made Sinar Subawa, selaku Tuan Rumah, Kajari Tabanan Ni Wayan Sinaryati, Ketua PN, Made Sukereni, Perwakilan Dandim 1619 Tabanan, Perwakilan Lapas Tabanan, Ketua FKUB Tabanan, I Wayan Tontra, Sekda Tabanan, I Gede Susila, dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, beserta undangan lainnya.

Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di dalam melayani masyarakat, khususnya masyarakat Tabanan adalah cita-cita Kepolisian Resor Tabanan. Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Kepolisian yaitu sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Hal ini dapat terwujud ketika ada komitmen yang baik dari seluruh komponen, baik yang dimiliki Polres ataupun masyarakat Tabanan, jelas AKBP Made Sinar Subawa saat memberikan sambutan pembuka di acara tersebut.

Dirinya menjelaskan Kepolisian Resor Tabanan juga telah membangun dan membuat ruang-ruang publik, ruang-ruang pelayanan menjadi sebuah ruang yang bisa dinikmati masyarakat Tabanan, yang membutuhkan pelayanan. Terutama pada tiga sisi, yaitu; aspek keamanan khususnya kriminalitas, pelayanan SKCK, Pelayanan SIM, Samsat dan BPKB. Diakuinya juga Polres Tabanan juga membangun ruang pelayanan masyarakat saat hari libur.

“Selain jam kerja, kami juga memberikan pelayanan di hari libur melalui program kami, yakni Bale Bengong Corner Weekend. Mereka bisa mendapatkan pelayanan pada tiga sisi tersebut. Inilah suatu terobosan kami, meskipun bermalam minggu, masyarakat masih bisa mengurus kelengkapan surat-surat dari Kepolisian,” bebernya.

Dirinya menyadari, tanpa kerjasama semua pihak, baik dari Kepolisian Resor Tabanan dan Masyarakat tidak akan bisa mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu, Dirinya mengajak seluruh personil Polres Tabanan agar melayani masyarakat dengan jujur dan transparan, juga masyarakat secara sadar mengikuti setiap tahapan dalam sistem yang sudah dibuat, disiapkan serta berkomitmen untuk tidak memberikan kontribusi pada penyimpangan yang dilakukan oleh personil Kepolisian, mencari calo dan lain sebagainya.

“Terwujudnya pembangunan Zona Integritas ini tidak hanya berhenti pada satu titik, namun berproses ketika kita berbuat dan melakukan pekerjaan walaupun tidak sempurna tetapi kami tetap berusaha berdiri diatas kejujuran untuk menjadi baik. Salam jujur tetap berdiri, tumbang karena korupsi, jangan biarkan korupsi menghancurkan Negeri ini. Say No to Korupsi,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Eka sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah diupayakan Kepolisian Resor Tabanan dalam mewujudkan WBK dan WBBM. Bupati Eka menjelaskan bahwa tentunya dalam pencegahan dan pemberantasan  korupsi merupakan tanggung-jawab kita bersama untuk mewujudkan Pemerintahan yang bersih. “Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ke seluruh lini mulai dari aparat Pemerintahan sampai masyarakat, mengacu pada Intruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi,” jelasnya.

Terkait hal itu, untuk pemantauan pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut, Bupati Eka menerangkan Pemkab Tabanan telah membentuk tim koordinasi dan supervisi pencegahan dan pemberantasan korupsi secara berkala, melalui aplikasi MCP. Bahkan tahun 2018, yakni untuk pemantauan rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi terintegrasi Triwulan IV Tahun 2018, Pemkab Tabanan telah mencapai nilai 74,28%, yang merupakan peringkat ke II dari 9 Kabupaten Kota se-Bali dibawah Provinsi Bali. selain itu juga telah dilakukan pencanangan Zona Integritas menuju WBD dan WBBM. “Terkait hal itu, kami mengapresiasi upaya dan kerjasama yang telah dilakukan oleh seluruh pihak terkait. Sekarang nomor 2, mudah-mudahan kedepan bisa nomer 1,” ucapnya.

Sementara itu, Oemar Ibnu alkhatab mengapresiasi undangan yang telah ditujukan kepadanya dalam kegiatan ini, dan Dirinya berpesan agar langkah ini bisa membuat semua aparatur Pemerintah di seluruh instansi di Daerah bekerja dengan baik dan acara ini bukan hanya dimaknai sebagai ceremonial semata. “Dan paling penting adalah setelah pencanangan ini, para aparatur Pemerintah mampu menjadi pribadi yang integritas dan pribadi yang otentik. Kami berharap semua instansi di Tabanan menjadi pribadi yang otentik, pribadi yang integritas untuk mencapai masyarakat yang sejahtera,” tukasnya.

Dirinya mengajak seluruh instansi Pemerintah di Tabanan agar bisa membantu Rakyat, Masyarakat dan Negara dengan satu cara, yakni melayani masyarakat dengan baik. “Marilah kita bantu Rakyat, Kita bantu Masyarakat, Kita bantu Negara ini hanya dengan satu cara, yakni melayani dengan baik. Karena dia telah membayar kita semua. Yang kita pakai ini dibayar oleh rakyat, sehingga pencanangan ini harus menjadi institusi menuju pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat,” tegasnya.

Desa Kukuh Marga Diusulkan Sebagai Penerima Kalpataru

DLH Provinsi verifikasi lapangan ke Daya Tarik Wisata Alas Kedaton

TABANAN – Pantaubali.com –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Bali melakukan verifikasi lapangan ke Daya Tarik Wisata Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Senin (25/2). Tahun ini, Desa Pakraman Kukuh selaku pengelola Alas Kedaton diusulkan sebagai penerima penghargaan Kalpataru 2019 kategori penyelamat lingkungan. Rombongan DLH Provinsi Bali dan DLH Kabupaten Tabanan diterima Perbekel Desa Kukuh I Made Sugianto dan Ketua Badan Pengelola DTW Alas Kedaton Wayan Semadi.

Sugianto berharap tahun 2019 ini Desa Pakraman Kukuh sebagai pengelola hutan adat Alas Kedaton bisa meraih Kalpataru. Pada penilaian tahun 2014 dan 2015, Desa Pakraman Kukuh hanya meraih piagam penghargaan karena masuk nominasi Kalpataru kategori penyelamat lingkungan. “Semoga tahun ini bisa meraih tropi Kalpataru,” harap Sugianto. Ia menceritakan, Desa Pakraman Kukuh telah berbuat makimal. Dari luas hutan adat 8 hektare kini seluas 12,5 Hektare. Upaya reboisasi juga sudah dilaksanakan, namun hanya pohon sengon di utara hutan yang bisa tumbuh subur. “Perlu pengawasan ekstra untuk reboisasi agar tanaman tidak diganggu kawanan kera,” imbuhnya.

Upaya lainnya yakni dalam pelestarian habitat bukal atau kelelawar ukuran besar. Populasi bukal hampir punah. Beruntung dua warga Kukuh berhasil mengembangbiakkan bukal sehingga terhindar dari kepunahan. Demikian pula warga lainnya secara sadar membawa buah-buahan dan makanan untuk pakan kera. Bukal dan kawanan kera bahkan bisa diajak berswa foto sehingga menjadi nilai lebih berkunjung ke DTW Alas Kedaton. “Kami juga sering melibatkan mahasiswa, siswa, dan kelompok masyarakat untuk memungut sampah plastik di DTW Alas Kedaton,” ungkap Sugianto.

Dijelaskan, Alas Kedaton yang lestari telah memberikan dampak positif untuk ekologi, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat Kukuh dan sekitarnya. Positif ekologi dibuktikan dengan sumber mata air yang terjaga hingga jarak 10 kilometer dari kawasan hutan. Di ujung utara Alas Kedaton ada Ulun Danu (embung) yang airnya tetap terjaga untuk mengairi persawahan di dua subak. Bahkan sumber airnya dimanfaatkan untuk konsumsi lembaga pemerintah. Demikian pula di sekitar hutan banyak mata air yang debitnya konstan meski musim kemarau. Secara budaya, ada tradisi mapeed gebogan saat Tumpek Uye untuk persembahan kepada sarwa sato atau binatang yang hidup di Alas Kedaton.

Bahkan tradisi ini berdampak pada ekonomi yakni meningkatkan jumlah kunjungan ke DTW Alas Kedaton dan buah-buahan local terserap untuk bahan gebobagan (gunungan buah). “Lestarinya hutan dengan populasi kera dan kelelawar serta keunikan pura menjadikan hutan adat ini sebagai objek wisata. Banyak tenaga kerja terserap sebagai pemandu lokal,” terang Sugianto. Terbaru, Perbekel dan Bendesa Adat Kukuh I Gede Subawa telah mendaftarkan Alas Kedaton untuk mendapatkan pengakuan sertifikat hutan adat dari Kementerian Kehutanan. “Kami punya sugesti dan keyakinan tidak berani merusak hutan dan habitatnya. Terbukti pohon tumbang kami biarkan membusuk jadi humus di tengah hutan,” imbuh Sugianto.

Sementara Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas DLH Bali, I Putu Goantika Binastra, mengaku bangga karena kelompok masyarakat adat tetap melestarikan hutan bahkan menambah luasan kawasan hutan. Ia menyarankan agar dokumen dilengkapi dengan foto-foto kegiatan tentang upaya pelestarian hutan. Dinarasikan dari awal dan perkembangan yang terjadi di Alas Kedaton. Ia pun berharap Desa Pakraman Kukuh sebagai pengelola Alas Kedaton bisa meraih Kalpataru untuk kategori penyelamat lingkungan. Sementara Kepala DLH Tabanan Made Subagia didampingi Kabid Pengelolaan Sampah dan Lingkungan I Gede Ketut Santika juga bertekad agar Desa Pakraman Kukuh bisa meraih Kalpataru tahun 2019. “Syarat administrasi segera kami lengkapi,” tandas Subagia yang belum sebulan menjabat Kadis LH Tabanan ini.

Fun Bike Cross Country 1 Nyanyi Di Ikuti 1500 Peserta

Fun Bike Cross Country Di Banjar Nyanyi Beraban

TABANAN – Pantaubali.com – Nyanyi Fun Bike Country Cross 1 mendapat sambutan yang sangat antusias dari masyarakat, Terbukti jumlah pendaftar event bersepeda santai ini berhasil menyentuh angka 1.500 peserta, baik dari kalangan umum, komunitas pesepeda lokal Tabanan bahkan juga datang dari komunitas pesepeda kabupaten Klungkung yang juga ikut meramaikan kegiatan sepeda santai Fun Bike Cross Country yang diadakan oleh Banjar Nyanyi, pada Hari Minggu pagi 24/02/2018.

Fun bike tersebut mengambil lokasi start dan finish di depan Bale Banjar Nyanyi, dengan rute melintasi Desa Beraban dan kembali lagi ke titik Start Di Banjar Nyanyi Desa Beraban Kecamatan Kediri Tabanan.

Pelaksaan Fun Bike ini di lepas oleh sejumlah tokoh masyarakat Tabanan yang di antaranya seorang Anggota DPRD Tabanan I Made Edi Wirawan, S.E. yang juga merupakan Caleg DPRD Tabanan nomor urut 2 dari PDIP yang sekaligus menjadi penggagas acara Fun Bike tersebut.

Selain Edi wirawan ada juga Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos.,M.Si dan Anggota DPR RI Drs. I Made Urip M.Si. yang saat itu di berikan kesempatan terhormat untuk melepas ratusan peserta Fun Bike Cross Country di banjar nyanyi.

Di sisi lain ada hal menarik, yang sekaligus menjadi tujuan utama dari acara tersebut adalah sebagai ajang penggalian dana, dan sekaligus mengenalkan Desa Beraban sebagai tujuan wisata serta mengajak masyarakat untuk rutin melaksanakan olah raga bersepeda,serta mengajak masyarakat untuk masyarakat lebih mengenali potensi yang ada di banjar nyanyi Desa beraban sebagai salah satu wilayah wisata penopang dari obyek wisata Tanah Lot yang sudah terkenal di kalangan mancanegara. ungkap I Wayan Sukarja selaku Ketua Panitia.

Untuk lebih memeriahkan acara tersebut, panitia juga mempersiapkan doorprize menarik, di antaranya sepeda motor, televisi Lcd , kipas angin, kompor gas, sepeda gunung, kupon makan gratis, serta hadiah menarik lainnya dari sponsor. Serta tidak ketinggalan acara hiburan dari penyanyi Bali, tari joged Bumbung sampai dengan penari ular.