- Advertisement -
Beranda blog Halaman 802

Pengukuhan Prajuru Desa Pekraman dan Prajuru Paiketan  kota Tabanan  Periode 2018 – 2023

Prajura Desa Pekraman dan Prajuru Paiketan  kota Tabanan  Periode 2018 – 2023

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, menghadiri sekaligus mengukuhkan Prajuru Desa Pekraman Kota Tabanan dan Prajuru Paiketan  Sekaa Teruna Desa Pekraman Kota Tabanan,  Rabu (6/2), di Wantilan Desa Pekraman Kota Tabanan, Desa Dajan Peken.

Turut hadir pada acara tersebut, Cokordo Anglurah Tabanan , Ida Begawanta Puri, Ida Peranda Griya Gede Pasekan, OPD terkait, Camat Tabanan Arya Suta , Perbekel Se-kec.Tabanan serta tokoh masyarakat.

Wabup Sanjaya dalam sambutannya mengucapkan selamat  atas di kukuhkannya  para prajuru yang baru dan mengapresiasi  berbagai kemajuan pembangunan yang dilakukan pengurus sebelumnya, yakni I Gede Wayan Samba yang di gantikan oleh I Gusti Gede Ngurah Siwa Gentha yang berasal dari Banjar Jambe Belodan, Dauh Peken.

Dirinya mengatakan di era peradaban modern yang dilengkapi dengan teknologi canggih dengan pesatnya ilmu pengetahuan serta sarana komunikasi yang serba muktahir. Merupakan tantangan yang berat, bagi Prajuru Desa Pekraman di dalam menjalankan pembangunan. Dan sebagai Daerah yang sedang membangun cita-cita nasional, dikatakannya kita tidak boleh berdiam diri, karena tidak dapat menghindarkan diri akibat perubahan global.

“Semakin pesat dan canggihnya mobilitas sehingga mengharuskan kita bekerja dengan cepat. Prajuru yang baru harus mampu meningkatkan kesejahteraan Krama Kota Tabanan, karena itu merupakan salah satu visi Pemerintah Kabupaten Tabanan yaitu membangun  masyarakat yang Serasi merupakan pilihan yang tepat di era sekarng ini, “ tegasnya.

Wabup Sanjaya menegaskan, untuk mewujudkan masyarakat Tabanan yang sejahtera aman dan berprestasi, maka seluruh komponen yang ada di Tabanan harus bersatu-padu, bahu membahu, mengelola perbedaan  menjadi kebersamaan  agar tidak terpecah belah, dalam Bahasa adatnya ‘salunglung sabhayantaka, paras paros sarpanaya’.

Wabup Sanjaya berharap seluruh prajuru yang dikukuhkan, bisa bersinergi dengan Pemerintah dan masyarakat. “Melalui pengukuhan ini, Saya harapkan agar prajuru desa dan prajuru paiketan dapat melaksanakan tugas dan fungsi yang berintegritas serta mampu beradaptasi dalam rangka membangu Kabupaten Tabanan melalui pelestarian Tri Hita Karana, “ harapnya.

Sementara Bendesa Adat Kota yang baru, Siwa Gentha mengucapakan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk dapat memimpin dan melanjutkan  pembangunan yang telah dilaksanakan oleh bendesa sebelumnya. “ mari kita tetap bersama-sama untuk membangun Kota Tabanan menuju Kota Tabanan yang lebih baik,” jelasnya.

I Gede Wayan  Samba selaku mantan Bendesa Adat DP. Kota Tabanan, juga mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang di berikan selama ini. “Selama lima tahun saya menjalankan tugas ini, sudah barang tentu banyak kekurangan dan kesalahan yang saya lakukan dalam menjalankan amanat sebagai Bendesa adat. Semoga kedepan semakin lebih baik dan tetap menjaga kearifan lokal kita,” harapnya. @humastabanan.

Surat Suara Pemilihan Presiden dan DPR RI Tiba Di KPUD Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Sejumlah petugas KPU tampak sibuk menurunkan satu persatu box kardus di Kantor KPU Tabanan, Rabu (6/2). Adalah 934 box surat suara untuk pemilihan Presiden dan DPR RI. Namun, hanya baru tingkatan surat suara yang datang, tiga tingkatan untuk pemilihan DPD, DPRD tingkat I dan II masih berproses pencetakan.

Menurut data yang berhasil diperoleh, untuk surat suara pemilihan Presiden yang tiba sebannyak 187 box dengan isi per box sebanyak 2.000 lembar. Dan untuk surat suara DPR RI sebanyak 747 box dengan isi per box 500 lembar. Total surat suara yang datang sebanyak 373.473 lembar. Untuk sementara ratusan ribu surat suara ini disimpan di gudang logistic KPU Tabanan untuk selanjutna akan dilakukan pelipatan dan sortir.

“Hari ini (kemarin) baru dua surat suara untuk Presiden dan DPD RI. Nah sisanya (DPD, DPRD tingkat I dan II) masih diproses dna akan segera datang,” kata Ketua KPU Tabanan, I Putu Gede Weda Subawa, Rabu (6/2).

Weda menyebutkan, jumlah tersebut masih kurang jika cara penghitungannya menggunakan jumlah kebutuhan atau jumlah TPS ditambah 2 persen. Artinya jika menghitung sebanyak DPT dari 1.544 TPS ditambah 2 persen pemilih atau dengan total 374.169, surat suara masih kekurangan 696 surat suara.

“Jika dihitung dengan tambahan dua persen per TPS masih kurang sekitar 696 surat suara. Tapi masih proses akan segera dilengkapi,” sebutnya.

Untuk selanjutnya, kata dia, tinggal menunggu intruksi dari KPU Pusat untuk pelaksanaan pelipatan dan sortir surat suara yang rusak. Dan saat ini sedang emnyiapkan tenaga untuk pelipatan suara, paling tidak akan melibatkan 50 orang tenaga dengan target penyelesaian pelipatan sekita dua pekan.

“Jumlah tenaga yang melakukan pelipatan akan bertahap, kita akan lihat situasi. Jika dengan 20-25 orang mengerjakan itu cukup akan dilanjutkan, jika kekurangan baru akan ditambah. Kemungkinan akan melibatkan 50 orang,” jelasnya.

Wabup Dr. Sanjaya Sambut Gembira Rencana Lahirnya Listibya Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Sanjaya, SE.,MM., menyambut gembira rencana terbentuknya kembali pengurus Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibya) Kabupaten Tabanan. Hal tersebut terungkap saat orang nomer dua di Bumi Lumbung Beras ini menerima audiensi tim pembentukan Listibya Kabupaten Tabanan I Made Wardana, S.Skar., M.,Si. Turut mendampingi seniman arja Tabanan I Putu “Ajus” Purnawan.

Saat audiensi yang berlangsung pada Rabu (6/2) dihadapan Wabup Dr. Sanjaya, Wardana mengungkapkan bahwa Listibya Tabanan telah mati suri sejak sekitar tahun 2000 lalu. Baginya Listibya sangat penting dihidupkan kembali dalam tujuan untuk melestarikan dan semakin mengembangkan seni budaya Tabanan.

“Sesuai dengan fungsinya, keberadaan Listibya sangat penting ada dalam membina dunia seni Tabanan. Mengingat Tabanan sendiri memiliki warisan beragam bentuk seni,” ungkapnya.

Terkait dengan rencana pembentukan kembali Listibya di Kabupaten Tabanan ini, Wardana meminta restu agar dalam waktu dekat bisa terbentuk. Selanjutnya bisa berkiprah lebih riil melalui program kerjanya dalam keikutsertaan membangun Tabanan. Khususnya dalam membina, melestarikan dan memajukan dunia seni budaya.

Wabup Dr. Sanjaya menyambut gembira dengan rencana menghidupkan kembali Listibya Kabupaten Tabanan. Diakuinya, untuk memajukan dunia seni dan budaya perlu ada wadah yang menaunginya.

“Saya sangat gembira dengan rencana dibentuknya kembali Listibya di Tabanan,” sebutnya.

Wabup Dr. Sanjaya menambahkan, untuk membangun Tabanan harus dilakukan dengan semangat gotong royong dan oleh semua komponen yang ada. Termasuk pula peran nyata para seniman.

Wabup Dr. Sanjaya yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini kemudian berharap, dengan nantinya Tabanan memiliki kembali kepengurusan Listibya, kedepannya kehidupan dunia seni budaya semakin menggairahkan. Termasuk pula semakin terbukanya ruang ekspresi berkesenian bagi para seniman Tabanan.

“Semakin banyaknya ruang berekspresi berkesenian tentunya juga semakin menambah ragam hiburan bagi masyarakat dan ini sangat relevan dengan visi Tabanan Serasi,” pungkasnya.

Bupati Lantik 198 Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan

Tabanan – Pantaubali.com – 198 Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, dilantik dan diambil Sumpah Jabatannya oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Senin, (4/1), di Gedung I Ketut Maria, Tabanan. Pejabat tersebut diantaranya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, 6 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, 26 Administrator dan Pengawas, 80 0rang Eselon IV dan 85 pejabat UPTD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, Forkopinda, Wakil Ketua DPRD Tabanan, Nengah Sri Labantari, Instansi Vertikal dan BUMD serta OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam sambutannya, Bupati Eka mengatakan bahwa pengembangan karier PNS khususnya dalam pengangkatan jabatan struktural bukanlah sebuah proses yang mudah dan sederhana. Diterangkannya perlu banyak pertimbangan agar dapat memperoleh pejabat yang tepat untuk menduduki sebuah jabatan. “Hal ini penting dan  perlu dilakukan, karena menyangkut proses dan kinerja serta pengambilan keputusan yang tepat, untuk dapat meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur PNS. Begitu juga dengan dengan pengangkatan Sekretaris Daerah,” jelasnya.

Kepada Pejabat yang terpilih atau dilantik, Bupati Eka mengucapkan selamat menempati jabatan yang baru. “Atas nama pribadi beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan, Saya mengucapkan selamat kepada Saudara Dr. I Gede Susila, S.Sos, M.Si, yang baru saja dilantik sebagai Sekda Tabanan, dan Saya juga ucapkan selamat kepada para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan pengawas, Eselon IV serta petugas UPD di lingkungan Pemkab Tabanan, semoga bisa menjalankan tugas dengan baik,” ucapnya.

Bupati Ekabersyukur suasana pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan itu berjalan dengan hikmat, sederhana dan penuh kekeluargaan. “Acara hari ini begitu hikmat dan sederhana tetapi menampilkan suasana kekeluargaan. Kebetulan hari ini Kajeng Kliwon dan tilem jadi kita menggunakan pakaian adat dalam pelantikan. Dan kita juga menggunakan gedung baru, Gedung I Ketut Maria, merupakan suatu kebanggaan bagi kita melakukan pelantikan ditempat yang metaksu dan memiliki aura yang luar biasa sekali,” pungkasnya.

Lanjut Bupati Eka menjelaskan bahwa mutasi itu adalah hal yang biasa. Dia menghimbau pejabat yang tidak terpilih tetap berpikir yang positif, karena kembali lagi ke sumpah jabatan bahwa PNS bersedia ditempatkan dimana saja. “Ada tempat lain untuk kita mengabdi, tidak harus di posisi tertentu. Mengabdi itu bisa dimana saja, tidak harus jadi Sekda, tidak harus jadi Kadis, tidak harus jadi kabag, tidak harus jadi Kabid. Itu akan sampai nantinya,” ucapnya.

Bupati Eka berharap kepada seluruh PNS di Lingkungan Pemkab Tabanan untuk selalu menunjukan Dedikasi, loyalitas, kesetiaan dan ketulusan didalam melaksanakan tugas, sehingga apa yang direncanakan kedepannya bisa sesuai dengan rencana. “Tunjukan Dedikasi dulu, tunjukan dulu rapornya, tunjukan dulu loyalitas dan kesetiaan, ketulusan dan terpenting keikhlasan. Keikhlasan demi apa? agar kedepannya semuanya aman sehingga tidak ada yang namanya kisi-kisi akhirnya kita bubar, tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Karena apa yang kita rencanakan sudah dipikirkan matang-matang yang terbaik dari yang terbaik, dan Astungkara semua Ikhlas,” pinta Bupati Eka.

Sambung Bupati Eka. “Ikhlas itu dari hati. Contohnya Saya, Saya itu tidak pernah berpikir harus jadi ini jadi itu. kalau memang harus jadi pasti jadi. Gak harus dipaksa, kalau memang belum waktunya kenapa dipaksa. Justru yang dipaksakan itu bisa tidak baik, tapi sesuatu yang tidak dipaksakan itu akan menghasilkan yang lebih terbaik dari apa yang kita pikirkan,” jelasnya.

Pejabat Sekretari Daerah Kabupaten Tabanan yang baru saja dilantik, yakni I Gede Susila mengatakan seusai acara di tempat yang sama, bahwa setelah dilantik dan diambil sumbah jabatan akan berusaha melakukan koordinasi dan komunikasi dengan atasan, terkait hal-hal yang harus dikerjakan. “Setelah komunikasi dan melakukan koordinasi dengan pimpinan, barulah Saya akan melakukan Pekerjaan,” tuturnya.@humastabanan.

Pewarta Gelar Aksi Damai Galang Petisi  Tolak Remisi Pembunuh Wartawan 

Aksi Solideritas Pewarta Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis

TABANAN – Pantaubali.com – Persatuan Wartawan Indonesia (Pewarta) bersama Solidaritas Jurnalis Bali (SJB), Senin (4/2/2019) menggelar aksi damai menggalang petisi menolaj remisi yang diberikan kepada Nyoman Susrama, otak pembunuh wartawan Radar Bali A.A Prabangsa.

Aksi damai dilakukan dengan membagikan mawar kepada pengguna jalan di perempatan patung Debes-Wagimin, Perempatan Jln Pahlawan depan Kantor Bupati, Perempatan Patung Sagung Wah dan berakhir di depan Gedung Kesenian Ketut Maria.

Belasan jurnalis yang melakukan aksi damai tersebut membawa spanduk berisi tuntutan untuk mencabut remisi Nyoman
Susrama terpidana otak pembunuhan Prabangsa. “Cabut Remisi Pembunuh Jurnalis”, begitu tertulis di spanduk SJB yang
dibawa para jurnalis dalam demonya.

Selain membawa spanduk berisi tuntutan, pada aksi demo tersebut Pewarta juga membawa selembar kain spanduk Petisi
Pewarta dan Masyarakat Tabanan untuk Mencabut Remisi Nyoman Susrama. Spanduk yang sudah ditandatangai seluruh
anggota Pewarta ini, dibawa berkeliling di lokasi demo untuk ditandatangani warga masyarakat yang mendukung petisi.

Selain wartawan yang tergabung dalam Pewarta dan SJB, warga masyarakat Tabanan juga banyak yang membubuhkan
tandatangan petisi di selembar kain spanduk tersebut. Di antaranya para PNS, guru, sopir angkot, Ibu-ibu rumah
tangga, pelajar dan komponen masyarakat lainnya.

Di  lokasi aksi damai tersebut, beberapa jurnalis yang berorasi di antaranya Ketua Pewarta Dony Darmawan, Ketua UJTI Agung Kayika dan Perwakilan AJI Bali Yoyok Raharyo.

Menurut Dony Darmawan, aksi demo yang dilakukan Pewarta dengan membuat petisi ini sebagai bentuk solidaritas
terhadap sesama jurnalis yang terlukai karena Presiden memberikan remis kepada Nyoman Susrama  yang menjadi otak
pembunuh jurnalis Radar Bali AA Prabangsa.

“Kami akan segera menyerahkan petisi yanbg telah digalang pada demo kali ini kepada pejabat yang berwenang untuk
ditindaklanjuti. Kami akan terus menyuarakan penolakan remisi sampai remisi yang melukai hati jurnalis tersebut dicabut pemerintah,” katanya.

Donny juga memberikan apresiasi positif kepada Bupati dan Wabup Tabanan yang bersedia memberikan dukungannya terhadap petisi yang dibuat Pewarta dengan membubuhkan tandatangannya di kain spanduk

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada kesempatan tersebut  mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap turunnya remisi terhadapNyoman Susrama terpidana otak pembunuh wartawan Radar Bali Anak Agung Prabangsa dari hukuman seumur hidup yang dikurangi menjadi 20 tahun kurungan penjara.

“Saya mendukung penuh langkah Pewarta yang menyampaikan Petisi agar remisi tersebut dicabut. Remisi yang diberikan
tidak sebanding dengan duka keluarga yang ditinggalkan almarhum Anak Agung Prabangsa,” katanya.

Hal senada diungkapkan Wabup Tabanan Komang Sanjaya yang mendukung penuh petisi yang disampaikan Pewarta dalam aksi damainya bersama Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) di Tabanan. “Sejalan dengan ibu bupati, saya juga mendukung penuh langkah Pewarta membuat petisi agar remisi terhadap pembunuh wartawan Radar Bali dicabut,” tegasnya.

Wabub Sanjaya Hadiri Acara Metatah Masal Keluarga Besar Pura Panti Batan Kendal Seltim

                                          

Tabanan – Pantaubali.com – Sebagai seorang Pemimpin, hendaknya harus bisa bersinergi dengan orang yang dipimpin. Begitupun dengan seorang Kepala Daerah harus bersinergi dan menunjukkan keberpihakan terhadap Rakyatnya dalam menyatukan visi dan misi dari Pemerintah. Hal itulah berusaha ditunjukan Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM,  saat menghadiri Upacara Dewa Yadnya dan Manusa Yadnya Keluarga Besar Pura Panti Batan Kendal, Br. Glogor, Desa Bantas, Seltim, Minggu, (3/1). Didampingi oleh IGN. Kesuma Kelakan, Edi Nugraha Giri, Camat Seltim Ngurah Darma Utama, Perbekel dan Tokoh Adat Setempat.

Saat itu Wabup Sanjaya mengatakan terima kasih karena masyarakat selalu bersemangat di dalam membangun karya (Yadnya). Dikatakannya Pemerintah akan selalu mendukung kegiatan yang bersifat positif seperti ini. “Pemerintah akan selalu mendukung upaya masyarakat didalam menjalankan swadarmaning Agama. Apalagi ini merupakan upaya pelestarian Seni, Adat dan Budaya, sehingga sangat sejalan dengan Visi Misi dari Pemkab Tabanan yang komit terhadap pelestarian seni, adat dan budaya kita,” pungkasnya.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Dirinya berharap agar Keluarga Besar Pura Panti Batan Kendal, Br. Glogor, Desa Bantas, Seltim, tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar pihaknya dan tetap mengutamakan semangat gotong-royong di dalam membangun Yadnya. “Dengan ini, Tiang harap lebih mempererat  persatuan dan kesatuan diantara krama, sehingga dengan bersatu bisa mempermudah tercapainya semua keinginan yang kita harapkan bersama,” jelasnya.

Upacara Manusa Yadnya yang diselenggarakan oleh pihak Keluarga Besar Pura Panti Batan Kendal, Bantas tersebut, meliputi, Upacara Telubulanan yang diikuti oleh 1 Orang, Metatah ; 12 orang dan Pewintenan Saraswati dirangkaikan dengan Piodalan jelih (Upacara Dewa Yadnya) Pura Panti Batan Kendal, yang diusung atau diempon oleh 36 Kepala Keluarga Banjar Glogor, Bantas.

Saat itu Wabup Sanjaya juga mengapresiasi Kaula muda yang mengikuti Upacara Metatah dengan salaman. Juga saat itu Beliau menghaturkan Punia yang diterima oleh Panitia Setempat.@humastabanan.

Dirjen PAS Jemput Surat Penolakan Remisi Susrama ke Bali

Dirjen PAS Terima Surat Penolakan Remisi

DENPASAR- Pantaubali.com – Penolakan masif terhadap remisi tersangka pembunuhan jurnalis Radar Bali, AA Bagus Narendra Prabangsa mendapat respon positif dari Kemenkumhan.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami, pada Sabtu (2/2/2018) datang langsung ke Denpasar, Bali untuk bertemu Solidaritas Jurnalis Bali (SJB). Kedatangannya sekaligus meminta surat penolakan dari elemen masyarakat terhadap rencana remisi Susrama untuk segera diteruskan kepada Presiden Jokowi.

“Kami tidak bisa tidur sejatinya. Saya seharusnya Jumat [1/2/2018] disuruh pak menteri, tapi ada pekerjaan tidak bisa saya tinggalkan. Sampai tadi malam saya ditelpon pak menteri untuk bisa bertemu rekan-rekan [SJB],” jelasnya saat pertemuan dengan SJB di Kanwilkumham Bali, Sabtu (2/2/2018).

Dalam pertemuan ini, Puguh juga menyatakan tidak akan sebatas melakukan kajian. Dia menegaskan karena semua mekanisme sudah benar dilakukan oleh pihak yang keberatan sehingga bisa menjadi dasar usulan ke presiden.

“Ini menjadi dasar usulan ke presiden untuk mencabut atau membatalkan [remisi Susrama],” tegasnya.

Puguh mengakui profiling terhadap Susrama ketika diajukan mendapatkan remisi hanya berdasarkan pertimbangan kasus pidana umum saja. Adapun pidana khusus, yakni korupsi tidak ikut menjadi dasar, sehingga ditetapkan menjadi pidana sementara dari sebelumnya seumur hidup.

Lebih lanjut dipaparkan surat keberatan yang disampaikan oleh SJB dan keluarga korban akan segera diteruskan ke presiden. Dipastikan bahwa langkah percepatan akan dilakukan sehingga penyelesaikan masalah ini bisa lebih cepat.

“Waktu secepat-cepatnya [diselesaikan], kalau bisa lebih cepat akan lebih baik. Pak menteri minta surat [keberatan dari masyarakat] dan beliau bilang kalau surat belum ada, saya disuruh menunggu [disini],” jelasnya.

Sementara itu, Tim Hukum SJB Made Ariel Suardana menegaskan sudah menyiapkan surat keberatan kepada presiden. Dia menyatakan langkah-langkah mendesak presiden mencabut remisi akan terus digelorakan karena pembunuhan jurnalis merupakan kasus luar biasa.

“Kami apresiasi langkah Dirjen PAS, tetapi tetap akan terus kawal,” jelasnya. ( Siaran Pers SJB )

Kapal Kandas Di Perairan Gilimanuk ” Ratusan Penumpang Di Evakuasi “

Proses Evakuasi Kapal Kandas

Jembrana – Pantaubali.com – Arus deras yang terjadi di perairan Gilimanuk dinihari tadi, Sabtu (2/2) mengakibatkan KMP Prathita IV di perairan dangkal Pelabuhan Gilimanuk. Kapal jenis Roro yang bertolak dari dermaga LCM Pelabuhan ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk kandas sekitar 0.25Nm dari pelabuhan LCM Gilimanuk.

Dari informasi yang diperoleh, kapal yang mengangkut 383 orang penumpang dan 20 ABK akan sandar di pelabuhan LCM Gilimanuk sekira pukul 03.10 Wita, namun kuatnya arus mengakibatkan kapal kandas kearah utara pelabuhan Gilimanuk.

Kendati masih terpantau aman dari pelabuhan Gilimanuk, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, Pos TNI AL Gilimanuk, Polair Polres Jembrana, ASDP Pelabuhan Gilimanuk, KPLP Pelabuhan Gilimanuk, Polsek KP3 Pelabuhan Gilimanuk dan BPTD Gilimanuk mengerahkan 4 speed Boat untuk melakukan evakuasi.

Ratusan Penumpang Kapal

Evakuasi berlangsung sekitar 5 jam hingga pukul 08.00 Wita berhasil mengevakuasi 383 orang. Sementara itu Koordinator Pos SAR Jembrana, Komang Sudiarsa mengatakan seluruh penumpang serta ABK dalam kondisi baik. “sementara semua penumpang ditempatkan diruang VIP ASDP Gilimanuk” imbuhnya. “Untuk saat ini kapal yang mengangkut 1 sepeda motor, 5 kendaraan kecil, 4 truck mini, 2 truck sedang, 2 bus sedang dan 6 bus besar sudah sandar di pelabuhan LCM Gilimanuk tutup komang”.

Bupati Tabanan Melepas 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang Purna Tugas

Bupati Berikan Penghargaan Ke 12 Pejabat Purna Tugas

Tabanan – Pantaubali.com – Sebagai wujud Penghormatan dan Penghargaan Kepala Daerah terhadap tugas-tugas yang telah dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, secara langsung melepas 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang Purna Tugas, diantaranya, Sekda Tabanan, I Nyoman Wirna Ariwangsa, Tjokorda Alit Juli, I Gusti Ngurah Anom Anthara, I Wayan Adyana, dan lainnya, bertempat di ruang Rapat Lantai III, kantor Bupati setempat, Jumat, (1/2). Sekaligus, Bupati Eka memberikan cinderamata berupa piagam penghargaan Purna Tugas.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, FKPD Tabanan, diantaranya Dandim 1619 Udayana, Hasan Abdullah, Ketua Pengadilan Tinggi Tabanan, Ni Made Sukereni, Ketua Kajari Tabanan, Ni Wayan Sinaryati, Kapolres Tabanan yang diwakili Wakapolres Tabanan, Wakil Ketua DPRD Tabanan, Sri Labantari, dan seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam Sambutannya Bupati Eka meminta kepada 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama agar setelah memasuki masa pensiunan, dilanjutkan pengabdiannya di keluarga dan masyarakat. “Pensiun adalah hal yang biasa yang kita sadari, kita memiliki batas-batas waktu untuk apapun, seperti jabatan ini. Saya tidak mungkin selamanya jadi Bupati . Lucu kalau saya trus jadi Bupati. Pasti ada regenerasi. Semua punya regenerasi, karena siklus hidup itu berputar, dimana ada waktunya kita mengakhiri. Mengabdi pun bisa dimana saja, baik di keluarga ataupun di masyarakat,” pintanya.

Selain memberikan piagam, Bupati Eka mengucapkan terimakasih kepada seluruh Pejabat yang Purna Tugas dan tetap mencurahkan pikiran dan ide Positif kepada Kabupaten Tabanan. “Saya mengucapkan terimakasih. Suka dan duka sudah kita lewati bersama dan tidak ada manusia yang sempurna. Jadi kita jangan melihat lebihnya saja, kita juga harus menerima kekurangannya juga. Umur boleh tua tapi jiwa tetap muda. Harus semangat walau sudah pensiun, harus tetap punya semangat dan tetap pemikiran kita untuk memajukan Tabanan,” pungkasnya.

Dirinya berharap, selain pemikiran juga doa harus tetap tercurah pada Tabanan, tetap bersyukur dan berbagi untuk Tabanan. “Tetap bersyukur , berbagi, karena kita sudah seperti keluarga . Dan tidak mengindahkan rasa kekluargaan selama ini, meski sederhana yang penting pelepasan ini bermakna. Sekali lagi terima kasih, mari kedpan kita selalu menjaga Tabanan, berpikir positif untuk Tabanan yang kita cintai,” harap Bupati Eka.

Sementara itu selaku perwakilan para Pejabat Purna Tugas, Mantan SekdaTabanan, I Nyoman Wirna Ariwangsa mengucapkan Terima kasih atas terselenggaranya acara ini, yang merupakan kebijakan dari Ibu Bupati, Bapak Wakil beserta OPD yang lain. Dirinya juga berterimakasih karena telah diberikan kepercayaan sampai batas usia pensiun, mengingat banyaknya Bupati dan Wakil mengorban waktu, tenaga, pikiran dalam memberikan petunjuk, bimbingan dalam melaksanakan tuga, tupoksi dan tanggung jawab. “Kami sebagai manusia biasa dalam melaksanakan tugas koordinasi, komunikasi dalam memberikan perintah maupun menerima perintah, sudah tentu banyak yang kurang berkenan, kami mohon maaf,” ucapnya.

Dirinya berharap agar dalam pelepasan ini, Ibu Bupati dan Wakil Bupati mengiringi dengan doa yang tulus, dimana nantinya, pihaknya bisa mengabdi dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta Nusa dan Bangsa. Juga dirinya berharap agar Pemimpin Tabanan tetap sehat. “Semoga Bupati dan Wakil Bupati selalu diberikan kesehatan, dan keselamatan dalam menjalankan tuga-tugas dan pembangunan pemerintahan yang tentunya selama pemerintahan Ibu Bupati telah banyak mendapat penghargaan. Sehingga nantinya dapat dipertahankan untuk mewujudkan Tabanan yang Serasi,” harapannya.@humastabanan.

Tagih Komitmen ” Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) kembali menggeruduk Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Ham wilayah Bali “

Solideritas jurnalis Bali Kembali Datangi Kantor Kemenkumham Bali

Denpasar – Pantaubali.com – Massa yang tergabung dalam Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) kembali menggeruduk Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Ham wilayah Bali, di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Jumat siang (1/2).

SJB yang dikomandoi Nandhang R. Astika menagih komitmen Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM wilayah Bali, Sutrisno yang pekan lalu berjanji menemui Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly guna menyampaikan petisi pencabutan remisi I Nyoman Susrama, dalang pembunuhan jurnalis Jawa Pos Radar Bali, AA Gde Narendra Prabangsa.

“Kami tidak akan berhenti berjuang sebelum remisi Susrama dicabut,” tandas penasihat hukum SJB, I Made “Ariel” Suardana. Massa harus menunggu lebih dari 30 menit karena Sutrisno menghadiri acara di Kantor Gubernur Bali. Kendati demikian, semangat massa tidak surut.

Yel-yel cabut remisi, pembacaan puisi, hingga teatrikal ditampilkan mahasiswa. Di sela-sela pentas teatrikal barulah datang Sutrisno. Sayang, tidak ada kepastian yang disampaikan Sutrisno. Sutrisno memang ke Jakarta meneui Yasonna dan Dirjen Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami atau lebih dikenal SPBU.

Namun, Menteri Yasonna tidak mengiyakan maupun menyanggupi tuntutan SJB. “Sudah menyampaikan semua tuntutan kawan-kawan pada Pak Menteri (Yasonna H. Laoly), baik secara lisan maupun tulisan. Termasuk tuntutan cabut remisi dan melakukan unjuk rasa sampai tuntutan dikabulkan,” kata Sutrisno.

Kendati demikian, Sutrisno mengaku tidak memiliki kapasitas untuk memutuskan masalah tersebut. “Yang saya tahu pak menteri akan memerhatikan itu (remisi), kalau saya lihat dari raut wajah beliau,” imbuhnya.

Apa yang diungkapkan Sutrisno langsung diprotes massa. Massa tidak puas menilai sikap hanya dari raut wajah. “Wajah muram atau bagaimana? Yang jelas, Pak,” sahut seorang massa. “Ya, itu bahasa saya,” kelit Sutrisno. Tak pelak, Sutrisno pun disoraki massa. Sutrisno kembali berdalih tidak memiliki wewenang untuk memutuskan.

Wajar jika massa kecewa. Sebab, selain di Bali penolakan juga masif terjadi dari Sabang hingga Papua. Bahkan, Yasonna saat melakukan kunjungan kerja ke Papua harus kabur meninggalkan mobil dinasnya lantaran dikepung massa.

Desakan pencabutan remisi Susrama disampaikan Sekretaris Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Bali, Ambros Boli. Ditegaskan, remisi Susrama yang tertuang dalam Keppres No 174/1999 merupakan ancaman nyata bagi kebebasan pers dalam menjalankan tugasnya.

“Presiden harus segera mencabut remisi Susrama. Karena almarhum Prabangsa dibunuh sedang menjalankan tugasnya sebagai wartawan. Remisi ini menciderai kebebasan pers. Cabut remisi Susrama!” seru Ambros.

Tuntutan senada disampaikan tokoh masyarakat Kota Denpasar, I Nyoman Mardika. Dengan nada berapi-api menolak segala bentuk pembungkaman wartawan. Mardika mengajak wartawan dan masyarakat terus bahu membahu melakukan perlawanan. “Otak wartawan tidak bisa direklamasi (dikekang). Cabut remisi pembunuh jurnalis,” teriak Mardika.

“Memberi remisi pada pembunuh jurnalis sama dengan mengebiri kemerdekaan pers. Pers sebagai pilar demokrasi telah dikebiri. Tolak dan cabut remisi Susrama!” pekik Aristya Kerta Setiawan, Sekjen PPMI.

Massa dengan tertib membubarkan diri pukul 11.45 dengan kembali menuju titik awal. Para jurnalis yang tergabung SJB berasal dari beragam komunitas pers. Di antaranya, Aliansi Jurnalis Independen (AJI); Persatuan Wartawan Indonesia (PWI); Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI); Perhimpunan Jurnalis Nusa Tenggara Timur (Pena NTT); LBH Bali; PPMI Bali; Frontier Bali; AMP Bali; Manikaya Kauci; DPW MOI Bali; ProDem Bali; dan LMND Bali.