- Advertisement -
Beranda blog Halaman 113

10 Soft Skill yang Wajib Dimiliki di Dunia Kerja

Soft Skill yang Wajib Dimiliki di Dunia Kerja. (foto:freepik)
Soft Skill yang Wajib Dimiliki di Dunia Kerja. (foto:freepik)

PANTAUBALI.COM – Dalam dunia kerja, memiliki keahlian teknis atau hard skill memang penting, tetapi kemampuan tersebut akan kurang maksimal tanpa adanya soft skillSoft skill adalah kemampuan yang dimiliki seseorang mencakup berinteraksi, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Kemampuan ini menjadi semakin penting di era modern, di mana kolaborasi dan komunikasi menjadi kunci keberhasilan di tempat kerja. Berikut adalah 10 soft skill yang wajib dimiliki di dunia kerja diantaranya:

  1. Komunikasi

Komunikasi adalah fondasi utama dalam bekerja. Kemampuan ini mencakup kemampuan berbicara, menulis, dan mendengarkan. Seorang profesional harus mampu menyampaikan ide dengan jelas, baik kepada rekan kerja, atasan, maupun klien. Selain itu, mendengarkan secara aktif juga penting untuk memahami kebutuhan dan pendapat orang lain.

2. Kerja Sama dengan Tim

Dalam dunia kerja, kemampuan untuk bekerja sama dengan tim sangat penting sebab sebagian besar pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri. Kerjasama tim yang dimaksud mencakup kemampuan membangun hubungan positif, mendukung rekan kerja, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.

3. Manajemen Waktu

Efisiensi dalam mengelola waktu adalah kunci keberhasilan di tempat kerja. Dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan, kemampuan untuk menetapkan prioritas, mengatur jadwal, dan memenuhi tenggat waktu menjadi sangat penting.

4. Kemampuan Beradaptasi

Perubahan adalah hal yang pasti dalam dunia kerja, terutama di era digital yang berkembang pesat. Seorang pekerja harus bisa fleksibel dan mudah beradaptasi dengan teknologi, sistem kerja baru, atau perubahan lainnya akan lebih mudah untuk tetap relevan dan sukses.

5. Mampu Memecahkan Masalah dan Berpikir Kritis

Masalah adalah bagian dari setiap pekerjaan. Maka dari itu, kemampuan untuk menganalisis situasi, menemukan akar permasalahan, dan memberikan solusi kreatif sangatlah penting. Selain itu, berpikir kritis membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang tepat.

6. Kepemimpinan

Tidak harus menjadi manajer untuk memiliki kemampuan kepemimpinan. Kemampuan memotivasi orang lain, mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab atas hasil kerja adalah ciri dari seorang pemimpin sejati.

7. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengontrol emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain. Dengan kecerdasan emosional yang baik, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih baik, mengelola konflik, dan bekerja lebih efektif dalam tim.

8. Kreatif dan Inovatif
Kreativitas tidak hanya dibutuhkan di industri kreatif. Ide-ide baru dan solusi inovatif sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan. Kreativitas membantu seseorang melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang lebih efektif.

9. Kemampuan Negosiasi
Kemampuan ini sangat penting, terutama jika pekerjaanmu melibatkan klien atau bekerja lintas tim. Negosiasi yang baik membantu mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, sementara persuasi memungkinkan kamu meyakinkan orang lain untuk menerima ide atau solusi yang kamu tawarkan.

10. Etika Kerja yang Baik

Etika kerja adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan. Etika kerja mencakup integritas, tanggung jawab, kedisiplinan, dan dedikasi terhadap pekerjaan. Orang dengan etika kerja yang baik akan selalu memberikan yang terbaik, bahkan tanpa pengawasan.

Mengembangkan soft skill adalah investasi jangka panjang untuk karier. Jika ingin menjadi profesional yang sukses, luangkan waktu untuk mengasah soft skill ini dan terapkan dalam keseharian.

Nyoman Parta Kritik Perubahan Nama Pantai Serangan Jadi Pantai Kura-Kura Bali

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Anggota DPR RI I Nyoman Parta menyoroti kebijakan pengelolaan kawasan Pulau Serangan oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID). Ia mempertanyakan perubahan nama Pantai Serangan yang kini dikenal sebagai Pantai Kura-Kura, serta potensi pembatasan akses publik setelah adanya investasi besar di kawasan tersebut.

Menurut Parta, dalam dokumen Amdal, pantai tersebut masih tercatat sebagai Pantai Serangan. Ia pun meragukan apakah perubahan nama ini dapat dibenarkan, terutama terkait dengan dampak investasi terhadap identitas kawasan.

“Dalam dokumen Amdal, nama pantai ini tetap Pantai Serangan. Jadi, apakah perubahan nama menjadi Pantai Kura-Kura ini sah? Apakah investasi dapat mengubah identitas suatu tempat?” ujar Parta kepada wartawan di Denpasar, Minggu (26/01/2025).

Parta menegaskan bahwa pantai harus tetap menjadi wilayah publik yang dapat diakses oleh semua orang. Ia menolak jika kawasan tersebut dikuasai oleh pihak tertentu hanya atas nama investasi.

“Pantai bukan milik korporasi! Aksesnya harus terbuka bagi masyarakat, tanpa terkecuali. Ini adalah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan,” tegas anggota Komisi X DPR ini.

Lebih lanjut, Parta mempertanyakan perubahan status kawasan yang sebelumnya terbuka untuk umum, menjadi area dengan akses terbatas. Ia khawatir, hal ini bisa melanggar peraturan yang ada.

“Jika kawasan ini berubah menjadi area privat, jelas itu bertentangan dengan regulasi yang ada. Harus ada penjelasan rinci terkait hal ini,” tambahnya.

Politisi PDIP ini juga mengkritik perubahan nama Pantai Serangan yang kini tercatat sebagai Pantai Kura-Kura di aplikasi Google Maps. Ia menilai, perubahan ini bukan sekadar masalah administratif, melainkan terkait dengan hak masyarakat yang telah lama menggantungkan hidup di kawasan tersebut.

“Perubahan nama di aplikasi seperti Google Maps menunjukkan adanya perubahan identitas pantai. Siapa yang berwenang mengubahnya? Semua ini harus dijelaskan secara transparan kepada publik,” tandas Parta.

Parta berjanji akan terus memantau perkembangan isu ini dan mendesak pemerintah untuk memastikan bahwa hak publik atas pantai di Pulau Serangan tetap terjaga. (*)

 

Laka Lantas di By Pass Ngurah Rai : Dua Pemotor Terluka

Kecelakaan libatkan 2 pemotor di By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan.
Kecelakaan libatkan 2 pemotor di By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Kecelakaan lalu lintas terjadi pada Minggu malam, 26 Januari 2025, di By Pass Ngurah Rai, tepatnya di depan bengkel Honda yang terletak di utara Mako Polsek Denpasar Selatan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 23.30 WITA, mengakibatkan dua pengendara motor mengalami luka-luka.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika dua pengendara sepeda motor bergerak dari arah utara menuju selatan. Pengendara Honda Scoopy bernama GM (24) yang berada di depan, berusaha menepi ke kiri jalan.

“Namun, tiba-tiba motor Honda CBR yang dikendarai oleh MA (19) menabrak bagian belakang motor Scoopy,” ungkap Sukadi.

Benturan keras itu membuat pengendara Honda CBR kehilangan kendali dan terjatuh, lalu menghantam pagar sebuah bengkel di lokasi kejadian. Akibat kecelakaan ini, GM mengalami luka lecet pada kaki dan tangan, sementara MA mengalami luka terbuka pada jari tangan kiri, pembengkakan pada mata kiri, serta memar di pipi.

Kedua pengendara langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bali Mandara untuk mendapatkan perawatan medis.

“Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 3.000.000,” tambah Sukadi. (*)

Dewan Tabanan Dorong Pemda Optimal Kelola Aset Daerah

Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Nyoman Dharma Putra.
Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Nyoman Dharma Putra.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabanan menilai potensi aset daerah belum dikelola dengan optimal oleh pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Tabanan Anak Agung Nyoman Dharma Putra.

Menurutnya, banyak sektor pendapatan daerah, seperti pajak, retribusi, dan pendapatan lain yang berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tabanan jika dikelola dengan baik.

“Aset ini perlu pengelolaan yang jelas karena memang beberapa aset kita masih dikelola dengan tidak baik oleh pemerintah daerah,” ujarnya.

Ia menyabut, aset pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan yakni lahan perkebunan produktif yang ada di Kecamatan Pupuan. Namun saat ini tarif sewa yang dipungut pemerintah terlalu kecil yakni hanya Rp300 ribu per meter persegi.

Contoh lain aset daerah yang hingga kini belum dikelola dengan optimal ialah aset di kawasan Bedugul, Kecamatan Baturiti sehingga tidak menghasilkan pendapatan untuk daerah.

“Maka dari itu, kita harus merancang lagi MOU terkait pemungutan retribusi ini, apalagi ini sangat sensitif dengan masyarakat. Perlu ada sosialisasi,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya khususnya di Komisi III mendorong pemerintah lebih serius mengelola setiap aset daerah di Kabupaten Tabanan sehingga memberikan kontribusi terhadap penambahan PAD di tahun 2025 ini. (ana)

Kenapa Imlek Identik dengan Hujan? Ini Penjelasan Menurut BMKG dan Feng Shui 

Aktivitas bersih-bersih di salah satu Vihara untuk menyambut Imlek 2025.
Aktivitas bersih-bersih di salah satu Vihara untuk menyambut Imlek 2025.

PANTAUBALI.COM – Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China, yang jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025 nanti, merupakan momen perayaan penting bagi masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Saat Imlek, umat Tionghoa akan melakukan sembahyang untuk mendoakan para leluhur disertai mempersembahkan berbagai makanan dan minuman.

Selain itu ada juga tradisi pemberian Angpao atau amplop merah berisi uang yang diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau anggota keluarga yang belum menikah. Pementasan Barong Sai, petasan, serta menghias rumah dan tempat suci dengan lampion juga menjadi tradisi yang kental dengan Imlek.

Namun, perayaan Imlek nyatanya juga sering kali dikaitkan dengan turunnya hujan, yang dalam kepercayaan Tionghoa dianggap sebagai tanda keberkahan. Mungkin muncul pertanyaan, mengapa Imlek selalu identik dengan hujan, dan apa penjelasan di balik fenomena tersebut?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perayaan Imlek biasanya berlangsung pada bulan Januari atau awal Februari, periode yang bertepatan dengan musim hujan.

Di Indonesia, Imlek jatuh di puncak musim hujan, ketika intensitas curah hujan sedang tinggi. Oleh karena itu, secara ilmiah, hujan yang turun saat Imlek bukanlah kebetulan, melainkan karena perayaannya berlangsung pada musim hujan.

Sedangkan, dalam pandangan ahli Feng Shui, hujan yang turun saat Imlek dianggap membawa keberuntungan. Jika wilayah tertentu diguyur hujan deras, maka dipercaya keberuntungan akan melimpah.

Namun, jika hujan yang turun berbentuk badai, maknanya berbeda, karena badai dianggap sebagai pertanda kurang baik dan dapat membawa musibah.

Sebaliknya, hujan gerimis dipercaya membawa keberuntungan kecil, tetapi jika gerimis berlangsung sepanjang hari, maka diyakini akan mendatangkan keberuntungan sepanjang tahun.

Selain itu, turunnya hujan saat Imlek juga dikaitkan dengan mitos Dewi Kwan Im yang dipercaya menyiram bunga Mei Hwa menjelang perayaan. Hujan dianggap sebagai berkah dari langit, sementara bunga Mei Hwa diyakini sebagai bunga yang ditanam oleh Dewi Kwan Im, menambah makna simbolis pada perayaan Imlek. (ana)

Hadiri Peringatan Hari Republik India , Presiden Prabowo Jalin Berbagai Kerja Sama Baru

Presiden Prabowo hadiri peringatan Hari Republik India yang ke-76.
Presiden Prabowo hadiri peringatan Hari Republik India yang ke-76.

PANTAUBALI.COM – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengunjungi New Delhi, India pada 23-26 Januari 2025, dalam rangka peringatan Hari Republik India yang ke-76. Selama kunjungannya, Prabowo diundang sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri acara tersebut.

“Saya diundang untuk hadir sebagai tamu kehormatan pada Perayaan Ke-76 Hari Republik India, yaitu 26 Januari 2025,” kata Prabowo, sebagaimana dikutip dari laman resmi Presiden RI.

India memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Indonesia, terutama pada tahun 1949 ketika India memberikan bantuan berupa obat-obatan dan dukungan finansial untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa India adalah sahabat sejati Indonesia dan mitra strategis yang penting.

Sebagai bagian dari partisipasi Indonesia dalam perayaan tersebut, Indonesia mengirimkan kontingen pasukan TNI, yang terdiri dari pasukan defile dan drumben. Pasukan Indonesia berada di urutan ketiga setelah pasukan pembuka dan veteran. Sebanyak 352 prajurit TNI berpartisipasi dalam perayaan yang dihadiri oleh berbagai negara tersebut.

Selain menghadiri perayaan, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden India, Droupadi Murmu, di Istana Kepresidenan India, Rashtrapati Bhavan. Pertemuan ini diikuti dengan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Hyderabad House. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas kerja sama strategis dalam berbagai bidang.

Pada 25 Januari 2025, Indonesia dan India menandatangani beberapa Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup sejumlah sektor penting, termasuk perdagangan, investasi, pariwisata, kesehatan, energi, kecerdasan buatan (AI), serta kerja sama di bidang keamanan dan teknologi digital.

Berikut adalah lima kesepakatan yang tercapai dalam penandatanganan MoU antara Indonesia dan India:

  1. Kerja Sama Kesehatan: Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
  2. Pengawasan Obat Tradisional: Kerja sama antara Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia dan Komisi Pharmacopoeia India dalam pemastian mutu obat tradisional.
  3. Pengembangan Digital: Kerja sama antara Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia dengan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India dalam
  4. pengembangan digital.
    Keamanan Maritim: Kerja sama antara Badan Keamanan Laut Indonesia dan Penjaga Pantai India dalam keselamatan dan keamanan maritim.
  5. Pertukaran Budaya: Program pertukaran budaya antara Kementerian Kebudayaan Indonesia dan Kementerian Kebudayaan India untuk periode 2025-2028.

Kunjungan Presiden Prabowo ke India menunjukkan kedekatan hubungan antara kedua negara, dengan harapan dapat meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang. (*)

Makna Perayaan Hari Suci Siwaratri Bagi Umat Hindu

Dewa Siwa sebagai manivestasi yang dipuja saat Siwaratri. (foto:freepik)
Dewa Siwa sebagai manivestasi yang dipuja saat Siwaratri. (foto:freepik)

PANTAUBALI.COM – Hari ini, Senin (27/1/2025) umat Hindu memperingati hari suci Siwaratri. Berdasarkan kalender Bali, hari suci Siwaratri diperingati setiap satu tahun sekali saat Tilem (bulan mati) kepitu atau bulan ketujuh. Pada hari suci ini, umat Hindu melaksanakan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa.

Jika diartikan, Siwaratri berasal dari kata “siwa” dan “ratri”. Dalam bahasa Sansekerta, kata Siwa berarti baik hati, memberikan harapan, membahagiakan dan suka memaafkan.

Siwa merupakan nama kehormatan manifestasi Tuhan yaitu Dewa Siwa yang dalam Hindu diyakini sebagai pelebur atau pemrelina. Sementara, Ratri berarti malam atau kegelapan. Sehingga kata Siwaratri dapat berarti pelebur kegelapan untuk menuju jalan terang.

Namun, sebagian besar masyarakat memaknai Siwaratri sebagai malam penghapusan dosa, padahal makna sejati dari Siwaratri ialah malam perenungan suci untuk mengintrospeksi diri atas perbuatan dan dosa-dosa yang telah diperbuat selama hidup.

Tujuannya ialah sebagai pengingat setiap umat manusia untuk selalu meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik kedepannya.

Disamping itu, Siwaratri juga tidak lepas dari cerita seorang pemburu binatang bernama Lubdaka yang ditulis oleh Mpu Tanakung. Kisah Lubdaka pun menjadi pembelajaran untuk introspeksi diri merenungkan segala dosa untuk masa depan yang lebih baik.

Saat malam Siwaratri, umat Hindu juga melakukan ritual/brata dengan tidak tidur semalaman. Ritual ini juga disebut Jagra yang artinya mengendalikan tidur. Makna dari ritual ini sendiri yakni agar panca indra dibuka sepenuhnya dan diisi dengan ajaran suci untuk tetap mawas diri

Selain itu, ada beberapa bentuk brata yang biasa dilakukan diantaranya Mona Brata yakni menahan diri dalam kata-kata atau diam dan tidak berbicara. Ritual ini dilakukan selama 12 jam dari pagi hingga malam, tepatnya pukul 06.00 hingga 18.00.

Kemudian, Upawasa yang dilakukan selama 24 jam yaitu mengatur makan dan minum, bermakna mengatur diri sendiri dari keterikatan duniawi. (ana)

Wanita Muda di Bali Curi Perhiasan Mantan Suami Karena Terlilit Utang, Kerugian Capai Rp 60 Juta

NWSP kini ditahan di Polsek Abiansemal dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP. (Istimewa)
NWSP kini ditahan di Polsek Abiansemal dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP. (Istimewa)

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Seorang wanita berinisial NWSP (29) ditangkap polisi setelah terbukti mencuri perhiasan emas milik mantan suaminya, I Komang M (39), yang bernilai Rp 60 juta.

Kejadian ini berlangsung di rumah korban di Desa Abiansemal, Bali, dan terjadi pada Kamis, 2 Januari 2025. Polisi berhasil menangkap tersangka pada Kamis malam, 23 Januari 2025, di sebuah penginapan di Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung.

Kasi Humas Polres Badung, IPDA I Putu Sukarma, menjelaskan bahwa perhiasan berupa kalung dan gelang emas 24 karat, masing-masing seberat 20 gram, hilang dari lemari di rumah korban ketika ia sedang bekerja.

Sebelum kehilangan tersebut, ibu dan adik korban sempat melihat NWSP datang ke rumah untuk menemui anaknya, lalu membawa anak tersebut ke kamar korban dan menutup pintu.

“Meski adik korban sempat mengingatkan NWSP, tersangka tetap melanjutkan aksinya,” jelas Sukarma.

Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian menemukan pelaku bersembunyi di sebuah penginapan di Klungkung. Tersangka diamankan tanpa perlawanan dan barang bukti berupa sepeda motor Honda Scoopy yang digunakan dalam aksi pencurian tersebut turut disita.

Dalam pemeriksaan, NWSP mengaku telah mencuri perhiasan itu dan langsung menggadaikannya di Denpasar seharga Rp 13,5 juta untuk membayar utang. Polisi kini sedang melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi pihak yang menerima gadai perhiasan tersebut.

NWSP kini ditahan di Polsek Abiansemal dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun. (*)

WN Prancis Jatuh ke Jurang di Pejaten Akibat Jalan Berlubang 

WNA perempuan bernama Calvi (70), terperosok ke jurang di jalan umum jurusan Pejaten-Bedha, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Minggu (26/1/2025) pagi.
WNA perempuan bernama Calvi (70), terperosok ke jurang di jalan umum jurusan Pejaten-Bedha, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Minggu (26/1/2025) pagi.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seorang Warga Negara Asing (WNA) laki-laki bernama Calvi (70), terperosok ke jurang di jalan umum jurusan Pejaten-Bedha, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Minggu (26/1/2025) pagi.

WNA Prancis tersebut terperosok ke jurang akibat menghindari jalan berlubang saat mengendarai sepeda motor. Korban mengalami patah tulang dan kini mendapatkan perawatan di RSUD Tabanan.

Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Gusti Made Berata mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.30 WITA. Saat itu, Calvi yang mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DK-6563-ADK melaju dari arah Barat menuju Timur.

Setibanya di lokasi kejadian di Banjar Pangkung, Desa Pejaten, korban diduga melintasi jalan berlubang sehingga kehilangan kendali dan jatuh ke jurang.

“Korban jatuh ke jurang yang berada di sisi Utara jalan,” kata Iptu Berata.

Adapun kejadian tersebut diketahui oleh warga sekitar dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang. Korban mengalami patah tangan kiri, patah pinggang kiri, serta luka lecet pada bahu dan wajah.

Sementara, Kendaraan korban mengalami kerusakan berupa lecet pada bagian sayap depan, body kiri, serta pecah pada bagian belakang. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 500.000.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Tabanan, Polsek Kediri, Polsek Kota, BPBD Tabanan, serta warga sekitar, lantas melakukan evakuasi korban dan kendaraannya.

“Saat ini korban dalam keadaan sadar dan sedang dirawat di RSUD Tabanan,” terangnya. (ana) 

5 Makanan Khas Perayaan Imlek yang Sarat Makna

Jeruk makanan khas imlek.
Jeruk makanan khas imlek.

PANTAUBALI.COM – Perayaan Tahun Baru Imlek selalu identik dengan tradisi budaya yang sarat makna, termasuk dalam hal makanan. Setiap hidangan yang disajikan memiliki filosofi dan simbol tertentu, mencerminkan harapan serta doa untuk keberuntungan dan kemakmuran. Berikut adalah lima makanan khas yang biasanya hadir dalam perayaan Imlek:

1. Jeruk

Buah jeruk, terutama berbagai jenisnya seperti jeruk mandarin dan jeruk Bali, menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran. Dalam bahasa China, jeruk disebut “jú” yang berarti keberuntungan.

Sementara jeruk Bali disebut “youzi,” yang melambangkan kelimpahan. Tradisi menyajikan jeruk saat Imlek telah berlangsung sejak Dinasti Qing, awalnya dipercaya untuk mengusir roh jahat.

2. Dumpling

Dumpling atau jiaozi merupakan makanan yang wajib hadir saat Imlek. Hidangan ini pertama kali diperkenalkan oleh Zhang Zhongjing, seorang ahli pengobatan, dan berbentuk menyerupai kantung uang, melambangkan kekayaan. Kata jiaozi juga memiliki kesamaan fonetik dengan perubahan dari yang lama ke yang baru, menjadikannya simbol keberuntungan.

3. Ikan

Ikan, dalam bahasa China disebut “yu,” memiliki arti melimpah. Karena itu, penyajian ikan utuh menjadi tradisi penting saat Imlek. Ketika menyantapnya, tulang ikan tidak boleh dibalik untuk menjaga maknanya, melainkan diangkat secara hati-hati untuk menikmati bagian bawahnya.

4. Beras Ketan

Beras ketan yang lengket sering diolah menjadi berbagai hidangan, baik manis maupun gurih. Lengketnya melambangkan hubungan erat dalam keluarga, sementara rasanya yang manis menggambarkan keharmonisan. Tradisi ini telah ada sejak Dinasti Tang, di mana beras ketan disebut yuanxiao atau tangyuan.

5. Sayuran Hijau

Sayuran hijau seperti bayam, pakcoy, dan lettuce menjadi elemen penting dalam hidangan Imlek. Sayuran ini dipercaya membawa keberuntungan, sehingga kerap dihidangkan sebagai campuran atau dimasak terpisah.

Kelima makanan ini tidak hanya memperkaya cita rasa perayaan Imlek, tetapi juga menjadi simbol harapan baik bagi tahun yang akan datang. (ana)