- Advertisement -
Beranda blog Halaman 847

Ini Realokasi Anggaran Penanganan Covid-19 Provinsi Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra di Kantor Dinas Kominfos Provinsi Bali, Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (15/4) petang menyampaikan, terkait realokasi anggaran penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada tahap pertama sudah melaksanakan hal tersebut dalam bentuk belanja tak terduga sebesar Rp 15 Miliar. Lalu selanjutnya Pemprov Bali kembali melakukan realokasi anggaran, sehingga dana yang dimiliki cukup.

Salah satunya untuk memperkuat RS rujukan. Semuanya telah kita sampaikan kepada Menteri Dalam Negeri. Lalu dua hari yang lalu, keluar Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendagri dan Menkeu yang isinya menekankan realokasi anggaran untuk menyiapkan dana untuk penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi hingga social safety nets (Jaring pengaman sosial).

“Tim Anggaran Provinsi Bali sudah melakukan penyisiran kembali, program-program yang tidak bisa dilaksanakan untuk dialokasikan anggarannya ke biaya tidak terduga. Jadi sekali lagi ditegaskan, realokasi anggaran tahap pertama sudah kita lakukan,” jelasnya.

Harus dipahami juga APBD komponennya ada 2, penerimaan dari pusat dan penerimaan daerah. Penerimaan daerah sudah dihitung realokasi dan refokusingnya. Namun yang penerimaan dari pusat belum ada informasi, apa-apa saja yang bisa direvisi.

“Kita diberikan waktu 2 minggu untuk menindaklanjuti SKB tersebut. Apalagi yang namanya revisi anggaran tentu tidak mudah karena meskipun pemerintah pusat meminta revisi anggaran daerah secara radikal. Menkeu pun telah berjanji akan menginformasikan bagian-bagian peneriman dari pusat yang bisa direvisi dalam waktu dekat.Memang prosedurnya harus ada informasi resmi agar daerah bisa merevisi anggaran. Ini masih berproses dan berlangsung,” paparnya.

Selanjutnya terkait perkembangan penanganan virus Covid-19 di Provinsi Bali per hari ini,(Rabu,(15/4) antaralain, 2 orang sudah dinyatakan sembuh setelah melalui 2 kali tes PCR dan SWAB. Dua orang tersebut telah dinyatakan negatif Covid-19 setelah dua kali tes berturut-turut, dan keduanya sudah diperbolehkan pulang.

“Hasil ini juga berarti secara komulatif ada 23 orang yang telah sembuh,” katanya.
Jumlah kumulatif pasien positif sampai saat ini 98 orang terdiri dari 7 WNA dan 91 orang WNI. Bertambah 6 orang WNI dalam bentuk 2 imported case PMI dan 3 orang transmisi lokal serta 1 orang diinvestigasi.

Dari 91 orang WNI yang positif dapat dirinci 63 orang merupakan imported case, terinfeksi di luar negeri dan 13 orang terinfeksi di daerah lain. Sedangkan 13 orang transmisi lokal atau terinfeksi di Bali atau melakukan kontak dengan orang yang positif di Bali. Sedangkan ada 2 positif yang masih diinvestigasi, karena yang bersangkutan belum bisa dipastikan dimana tepatnya dirinya terinfeksi.

Jumlah pasien yang telah sembuh 23 orang (19 WNI, 4 WNA) bertambah 2 orang. Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 2 orang atau tidak bertambah. Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 73 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas.

“Harus digarisbawahi bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bukan berarti kasus positif. Jumlah komulatifnya saat ini 294 orang dan sebagian besar sudah dites dengan hasilnya negatif,” tutupnya.

BI 7 Day Reverse Repo Rate Tetap 4,50%

DENPASAR – Pantaubali.com – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 13 sampai 14 April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 4,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25%. Keputusan mempertahankan suku bunga kebijakan ini adalah yang pertama dalam tiga bulan terakhir, setelah penurunan suku bunga pada Februari dan Maret 2020, masing-masing sebesar 25 bps, itu disampaikan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho,Rabu,(15/4) di Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

“Suku bunga April 2020 dipertahankan dengan pertimbangan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang saat ini masih relatif tinggi. Meskipun demkian, stance kebijakan moneter Bank Indonesia masih longgar.Bank Indonesia tetap melihat adanya ruang penurunan suku bunga dengan rendahnya tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Bank Indonesia juga mengambil langkah-langkah kebijakan lainnya. Untuk stabilisasi dan penguatan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia meningkatkan intensitas kebijakan triple intervention baik melalui spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian SBN dari pasar sekunder.

“Saat ini instrumen Quantitave Easing (QE) diperlukan untuk menjaga stabilitas di pasar dan mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak covid-19.”, ujarnya.

Beberapa langkah akan dilakukan oleh Bank Indonesia untuk meningkatkan pelonggaran moneter melalui instrumen kuantitas (quantitative easing). Pertama, ekspansi operasi moneter melalui penyediaan term-repo kepada bank-bank dan korporasi dengan transaksi underlying SUN/SBSN dengan tenor sampai dengan 1 (satu) tahun. Kedua, menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah masing-masing sebesar 200 bps untuk Bank Umum Konvensional dan 50 bps untuk Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah, mulai berlaku 1 Mei 2020. Ketiga, tidak memberlakukan kewajiban tambahan Giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) baik terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah untuk periode 1 (satu) tahun, mulai berlaku 1 Mei 2020.

“Guna memperkuat manajemen likuiditas perbankan dan sehubungan dengan penurunan GWM Rupiah tersebut, Bank Indonesia akan menaikkan Rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 200 bps untuk Bank Umum Konvensional dan sebesar 50 bps untuk Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah, mulai berlaku 1 Mei 2020. Kenaikan PLM tersebut wajib dipenuhi melalui pembelian SUN/SBSN yang akan diterbitkan oleh Pemerintah di pasar perdana,” katanya.

Bank Indonesia juga meningkatkan berbagai instrumen kebijakan sistem pembayaran untuk semakin memperluas penggunaan transaksi pembayaran secara non tunai dalam memitigasi dampak covid-19. Antara lain dengan mendukung akselerasi elektronifikasi penyaluran program-program sosial pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Prakerja, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu Bank Indonesia bersama Perusahaan Jasa Pembayaran (PJSP) juga meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih banyak menggunakan transaksi pembayaran non-tunai baik melalui digital banking, uang elektronik, dan perluasan akseptasi QRIS.

Dia menambahkan, Bank Indonesia juga melonggarkan kebijakan kartu kredit terkait dengan penurunan batas maksimum suku bunga, nilai pembayaran minimum, dan besaran denda keterlambatan pembayaran serta mendukung kebijakan penerbit kartu kredit untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran bagi nasabah.

“Bauran kebijakan Bank Indonesia tersebut merupakan bagian dari sinergi kebijakan yang terkoordinasi sangat erat dengan Pemerintah maupun melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak covid-19,” pungkasnya.

Wabup Sanjaya Bagikan APD kepada Petugas Medis

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan berbagai upaya untuk masyarakat Tabanan. Mulai dari memberikan himbauan dasar tentang pelaksanaan tindak pencegahan, penyemprotan desinfektan di seluruh wilayah Tabanan hingga pembagian masker secara gratis dan lainnya.

Kali ini melalui Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM,  Pemkab Tabanan bekerjasama dengan beberapa pihak menyerahkan APD (Alat Pelindung Diri) bagi para petugas medis di Tabanan, Rabu (15/4). Mengingat petugas medis merupakan salah-satu garda terdepan dalam upaya pencegahan penyebaran wabah pandemi covid-19 ini sehingga harus dilengkapi dengan APD guna meminimalisir penyebaran.

APD diserahkan langsung oleh Wabup Sanjaya kepada petugas medis di BRSU, Dinas Kesehatan, Puskesmas Kediri dan Puskesmas Kerambitan, Tabanan, di kantor masing-masing. Sementara untuk lainnya akan diserahkan melalui perwakilan, dan tetap menjalankan prosedur keamanan yang sudah ditetapkan dalam menangani wabah mematikan ini.

Wabup Sanjaya mengakui bahwa penyerahan APD ini dilakukan, mengingat APD sangat susah untuk didapat, diantaranya pakaian Hazmat lengkap, masker standar petugas medis dan selop tangan. APD tersebut bukan hanya dipakai di Kabupaten Tabanan melainkan dipakai untuk keperluan seluruh Dunia dalam menangani covid-19, sehingga keberadaan APD sangat minim untuk petugas medis di Tabanan.

Untuk itu, Pemkab Tabanan berupaya dengan maksimal untuk melengkapi petugas medis di Tabanan dengan APD dan kelengkapan lainnya guna memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dalam krisis covid-19. “Jujur kami sampaikan bahwa APD ini sangat minim di Tabanan. Kenapa minim? karena APD ini sangat diperlukan di seluruh dunia,” ungkap Sanjaya di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut Wabup Sanjaya mengungkapkan, saat ini juga Pemkab Tabanan menerapkan program wajib masker. Dan sesuai dengan instruksi Bupati, pihak Pemkab juga telah melakukan pembagian 15 ribu masker secara gratis untuk petugas medis dan masyarakat Tabanan.

Selain persoalan ketersediaan APD, Pemkab Tabanan juga sedang memperhatikan arus kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke daerah asalnya. Demikian halnya dengan di Tabanan. Dia menyebutkan, ada sekitar 20 ribu PMI asal Bali yang bekerja di luar negeri. Sejauh ini yang telah pulang ke Bali sekitar 9 ribuan.

Situasi perkembangan Covid-19 saat ini, menurutnya, masih didominasi oleh penularan secara imported case atau orang yang pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Termasuk salah satu kategorinya adalah PMI.

“Kami siap bekerja dan hari ini kami akan menggelar rapat khusus untuk menyiapkan tempat karantina yang terpusat. Biar tidak menyebar di seluruh kecamatan. Karena kalau menyebar, apalagi sampai ke seluruh desa, akan susah dari sisi pengawasannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Data dari Dinas Kesehatan menyebutkan saat ini PMI yang bekerja di luar negeri yang kembali ke Tabanan, kurang lebih sebanyak 800 orang. Kemudian untuk APD yang diserahkan saat ini oleh Wabup Sanjaya yang juga merupakan kerjasama dengan pihak BNPB Pusat, dioptimalkan penyebarannya di BRSU Tabanan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Kediri dan Puskesmas Kerambitan .

Kenapa disebar juga di Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. Suratmika menjelaskan bahwa pihak puskesmas merupakan garda terdepan menghadapi kasus copid ini. “Karena petugas puskesmas itu kelapangan mencari kalau ada yang positif-positif dan yang melakukan kontak dengan yang telah positif,” imbuhnya.

Saat itu pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Tabanan agar selalu menerapkan langkah-langkah sederhana yang telah dianjurkan oleh Pemerintah, yakni dengan disiplin menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Yakni selalu menggunakan masker baik didalam maupun di luar rumah serta melengkapi diri dengan hand sanitizer, selalu mencuci tangan dengan sabun setiap memulai kegiatan, terapkan anjuran jaga jarak dan jangan bepergian apabila tidak penting. Karena pencegahan ataupun pemutusan mata rantai wabah ini, memerlukan kerjasama semua pihak dengan penuh kesadaran dan semangat gotong-royong. Bukan saling menghujat ataupun menyalahkan salah satu pihak.@humastabanan

Polres Tabanan Terima 600 Masker, Bantuan dari Anggota Komisi I DPRD Tabanan.

 

TABANAN – Pantaubali.com – Polres Tabanan hari ini menerima bantuan 600 masker dari Anggota Komisi I DPRD Tabanan Ni Luh Wayan Dewi Marheni, Selasa (14/4/2020).

Ada 600 masker diberikan oleh Ni Luh Wayan Dewi Marheni kepada Polres Tabanan untuk dibagian kepada anggota Kepolisian Polres Tabanan, yang diterima oleh Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S Siregar,S.I.K.,M.H.

Dalam rangka menjaga keamanan diri anggota Kepolisian yang bertugas dikalangan, dalam pemasangan covid19 di Kabupaten Tabanan masker tersebut akan diberikan kepada seluruh personel Polres dan Polsek Jajaran.

Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S Siregar,S.I.K.,M.H. memberikan apresiasi positive terhadap langkah anggota DPRD Tabanan dari komsi I Ni Luh Wayan Dewi Marheni untuk turut serta ambil bagian dalam membantu tugas Kepolisian cegah covid19. Kapolres Tabanan juga menyampaikan ucapan Terimakasih setinggi tingginya kepada Ni Luh Wayan Dewi Marheni.

“Tentunya ini menunjukkan bahwa Polri ada untuk masyarakat dan masyarakat ada untuk Polri. Ini merupakan satu contoh yang sangat bagus bagi semua dalam mencegah penyebaran Virus Corona,” ujarnya

Tak terkecuali kepada petugas yang bekerja selama pandemi virus Corona, ini menunjukkan bahwa kepedulian sangat diperlukan.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Polri khususnya Polres Tabanan tetap melaksanakan tugas, dan bantuan ini sangat membantu anggota di lapangan dalam pelaksanaan tugas.

 

Kapolres Tabanan Tekankan Tidak Ada Blokade Jalan.

 

TABANAN – Pantaubali.com – Pada hari Selasa tanggal 14 April 2020 pukul 08.30 Hb wita, bertempat di lapangan apel polres Tabanan telah berlangsung apel pagi anggota polres Tabanan yg dipimpin oleh Kapolres Tabanan AKBP Mariochristi P.S. Siregar, S.I.K., M.H., hadir dalam kesempatan tersebut Wakapolres Tabanan Kompol Ni Made Sukerti, S.H., para kabag, Kasatfung dan Perwira Polres Tabanan.

Kapolres Tabanan menekankan pada seluruh anggota Polres Tabanan untuk memonitor wilayah agar tidak ada pemblokadean jalan sesuai dengan arahan Kapolri dan peraturan per Undang-undangan yang berlaku. Pemblokadean jalan tidak boleh dilakukan kepada masyarakat terlebih lagi blokade terhadap angkutan yang mengangkut sembako termasuk penyitaan KTP pada saat seseorang memasuki suatu wilayah tidak diperkenankan. Para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas agar berkoordinasi dengan satgas Covid-19 di masing-masing Desa/Banjar untuk tidak melakukan pemblokadean jalan.

Kepada anggota Polres Tabanan, Kapolres berpesan untuk tetap jaga dan jaga kesehatan terutama Physical Distancing dan tetap jaga kebersihan diri serta lingkungan.

Gubernur Bali Akan Kumpulkan Pemilik Hotel Untuk Meniadakan PHK

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Melihat kondisi sekarang, dengan adanya peraturan Kemenkumham yang melarang kunjungan ke Indonesia. Jadi praktis dari sisi regulasi wisatawan asing sudah nol dari bulan April. Karena itu sudah pasti pengusaha pariwisata sudah stuck. Ini kondisi saat ini dan mungkin beberapa bulan ke depan.

Konsekuensinya tentu dalam waktu dekat akan dikumpulkan para pemilik hotel untuk meniadakan kebijakan PHK bagi karyawan. Karena,hotel-hotel ini sudah sekian lama mengambil manfaat yang cukup besar di Bali, maka resiko yang ada sekarang semestinya bisa menjadi tanggungan bersama dalam beberapa bulan kedepan,itu disampaikan, Gubernur Bali, Wayan Koster,Senin,(13/4) di Denpasar.

“Perkiraan saya, setelah semua PMI/ABK datang maka akan lebih terkendali dan langkah pemulihannya lebih cepat,” katanya.

Konsekuensi terhadap Pajak Hotel dan restoran, sudah pasti akan berat.Hal tersebut sudah diproyeksikan juga konsekuensi terhadap pertumbuhan perekonomian Bali dalam jangka pendek hingga menengah. Harus diiingat juga bahwa perekonomian Bali banyak dipengaruhi faktor-faktor eksternal.

“Gambaran saya, Triwulan IV ekonomi Bali akan menguat meskipun tidak sesuai target kita 6 persen jika situasi normal. Bisa mencapai 3 persen saja sudah bagus,” ucapnya.

Dia menambahkan, sinkronisasi dan koordinasi dengan kabupaten kota harus terus dilakukan, karena sebagian besar masih sangat tergantung dana alokasi umum.

Ini Perkembabangan Covid-19 Hari Ini di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster,Senin,(13/4) di Denpasar menyampaikan, terkait perkembangan Covid-19 di Bali, sampai kemarin (Minggu,(12/4) yang positif adalah 81 orang, dimana 7 orang adalah WNA dan 72 orang warga negara Indonesia.

Sedangkan 2 orang yang meninggal merupakan WNA dan 4 orang sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan seorang lagi masih dirawat. 72 orang WNI, 51 orang adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Anak Buah Kapal (ABK) yang datang dari luar negeri yang dipulangkan oleh negera tempatnya bekerja. Untuk itu, Bali tentu berkewajiban untuk menerima.

“Mereka PMI maupu ABK yang datang ini, tentu tetap diwajibkan melakukan rapid test meskipun sudah mengantongi health certificate. Jika hasil tes negatif, maka yang bersangkutan bisa dipulangkan namun wajib melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing yang diawasi oleh desa adat secara ketat.Sedangkan yang hasil tes-nya positif, jika dalam kondisi sehat secara fisik akan dikarantina. Sedangkan mereka yang mengindikasikan gejala gangguan kesehatan atau sakit, langsung diarahkan ke RS PTN Unud atau pun RS Sanglah,” paparnya.

Sampai saat ini di Bali, yang positif 51 orang datang dari PMI atau ABK, 13 orang terinfeksi di daerah lain di Indonesia seperti Jakarta dan Surabaya, dan hanya 8 orang yang terjangkit di Bali (transmisi lokal).

“Jadi sebenarnya tingkat penularan secara transmisi lokal di Bali relatif ‘landai’,” cetusnya.

Bahwa pertambahan jumlah yang positif belakangan menurut Dia di Provinsi Bali kecenderungannya merupakan imported case, datang dari luar Bali. Hanya 8 orang yang transmisi lokal, Pasien yang mebingal juga 2 orang.

“Jadi harus clear, harus dipahami, mana yang transmisi lokal, mana yang datang dari daerah lain, mana yang datang dari luar negeri,”ucapnya.

Bersyukur sampai saat ini tidak ada penambahan. Artinya, penanganan Covid-19 di Bali ini baik. Bisa dibandingkan dengan daerah lain. Selaun itu juga Dirinya menambahkan, penanganan pasien yang positif ini, secara umum sudah sangat baik, baik di RSUP Sanglah maupun RS PTN Unud. Bahkan saat ini, RS PTN Unud sudah menjadi pusat penanganan covid-19 di Bali, dengan 97 tempat tidur dan sudah mulai digunakan.

“Nantinya semua jika ada yang positif, akan langsung diarahkan ke RS PTN Unud, tidak ke RS-RS Rujukan di daerah lagi. Hal ini dapat meminimalisir penyebaran, lebih bisa dikendalikan sehingga tidak menyebar ke kabupaten atau kota,” tutupnya.

Rupiah Menguat,Optimisme Pasar Merespon Positif Langkah Ekonomi

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Hingga saat ini kondisi pasar keuangan mulai berangsur membaik. Hal ini karena kekhawatiran pelaku pasar keuangan dan investor terhadap perkembangan covid-19 di berbagai negara menurun, meskipun belum pulih seluruhnya. Hal ini tercermin dari VIX (indikator volatilitas pasar keuangan global di AS).

Sebelum pandemi, VIX berada di angka 18,8 dan saat ini berada pada tingkat 43,3 setelah sempat mencapai angka puncak 82,2 di tengah pandemi covid-19.Perbaikan pasar global tersebut terjadi seiring langkah kebijakan yang dilakukan berbagai negara, baik pelonggaran moneter maupun stimulus fiskal serta tingkat kenaikan kasus covid-19 yang berangsur menurun,itu disampaikan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, melansir pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo,Senin,(13/4) di Renon, Denpasar.

“Di Indonesia, semakin cepat kita dapat mengatasi covid-19, semakin cepat pula dampak ekonomi akan teratasi. Termasuk pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) oleh pemerintah diharapkan akan menekan penyebaran covid-19,”jelasnya.

Dengan mekanisme pasar yang dinamis, pergerakan nilai Rupiah juga stabil dan cenderung menguat ke arah Rp15.000 di akhir tahun. Ini menunjukkan keyakinan pasar terhadap langkah-langkah kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah, Bank Indonesia, OJK dan LPS dalam penanganan covid–19.

“Kami(Bank Indonesia) juga optimis cadangan devisa akan meningkat mendekati USD125 miliar pada akhir April 2020 dari sebelumnya sebesar USD121 miliar di akhir Maret 2020. Hal tersebut dikarenakan penerbitan global bond senilai USD4,3 miliar oleh Pemerintah. Jumlah cadangan devisa lebih dari cukup untuk pembiayaan impor, pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah,” paparnya.

Kerja sama repurchase agreement line (repo line) dengan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) senilai USD60 miliar telah siap untuk sewaktu-waktu digunakan. Kerjasama dimaksud telah siap secara administrasi dan teknis untuk digunakan sewaktu-waktu menambah kebutuhan likuiditas dolar AS, meskipun tidak akan menambah cadangan devisa.

“Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) kepada Indonesia dalam mengelola ekonomi dan prospek ekonomi Indonesia ke depan,” tutupnya.

Bupati Eka Instruksikan Masyarakat Tabanan Wajib Menggunakan Masker

 

TABANAN – Pantaubali.com – Terkait pandemi corona virus desease 2019 (covid-19), Bupati Tabanan NI Putu Eka Wiryastuti yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Tabanan, menginstruksikan kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Tabanan ‘Wajib Menggunakan Masker’. Hal itu dibuktikan dengan pembagian 15.000 masker kepada petugas medis dan masyarakat Tabanan, Senin (13/4/20).

Kegiatan pembagian masker pada kesempatan ini dipusatkan di beberapa titik, diantaranya di Pasar Kediri, Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala dan Pasar Relokasi Dangin Carik, yang disebar untuk pedagang dan masyarakat sebanyak 10.00 masker dan 500 masker kepada petugas medis di BRSU Tabanan, RSU Nyitdah, dan Puskesmas – Puskesmas di Tabanan.

“Saat ini baru tersebar di 6 Kecamatan, yaitu Tabanan, Kediri, Kerambitan, Marga, Bajera, Penebel dan 4 Kecamatan lainnya akan menyusul besok,” ungkap Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan AA. Dalem Tresna Ngurah di sela-sela saat memimpin kegiatan.

Kegiatan wajib masker ini juga dipertegas melalui Surat Edaran Bupati Tabanan, Nomor : 441/604/Dikes tentang penggunaan masker untuk mencegah penularan corona virus desease dalam wilayah Kabupaten Tabanan. Yang isinya diantaranya, menghimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker baik di rumah maupun di luar, baik sakit maupun tidak, dan masyarakat dianjurkan menggunakan masker kain bukan masker medis.

Untuk melancarkan program ini, pihaknya mengungkapkan juga akan melakukan pemasangan baliho dan spanduk himbauan penggunaan masker di 6 pintu masuk menuju Kabupaten Tabanan, yakni di Desa Selabih Selbar, Desa Bantiran Pupuan, Desa Pancasari Baturiti, Cepaka, Kaba Kaba dan Dadakan Kediri.

Selain itu juga akan dipasang spanduk di tempat-tempat keramaian dan pasar-pasar di Tabanan. Ngurah Dalem mengungkapkan bahwa pemasanagn ini dilakukan paling cepat hari Selasa, 14 April 2020 oleh Tim Gugus Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Tabanan beserta jajaran Pemkab Tabanan dan jajarannya.

Saat itu, Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar selalu dengan disiplin melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat. “Yakni dengan selalu menerapkan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun, selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer saat bepergian, selalu menjaga jarak di keramaian, serta kiat-kiat pencegahan lainnya ” imbuhnya.

Ditambah lagi saat ini sesuai himbauan Pemerintah untuk jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak. Hal itu dikatakan pihaknya tiada lain untuk keselamatan bersama, khususnya masyarakat Tabanan, sehingga terhindar dari wabah covid-19 bahkan mampu memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini.

Sementara, Koordinator Pasar Barang Tabanan I Made Indrabayu mengatakan sangat mengapresiasi kiat pemerintah dalam upaya mengantisipasi penyabaran virus ini. Di sela-sela kegiatan pembagian masker di Pasar Tabanan, Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Tabanan dan jajarannya.

Ia berharap semoga kebersamaan ini bisa tetap dilanjutkan untuk mencapai tujuan bersama dalam memerangi virus ini. Ia juga meminta agar seluruh pihak mampu menangani virus ini dengan jujur, disiplin dan betul-betul dengan tupoksi masing-masing memerankan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehinngga timbul kesadaran masyarakat.

“Tiang yakin disiplin modal penyelesaian semuanya. Karena untuk menuju sehat itu adalah hal yang sangat mahal dan susah. Dan khususnya untuk Saya di Pasar Saya mohon harga barang dari tim TPID tolong luncurkan, sehingga ada dasar panduan kita memberikan perlindungan terhadap konsumen yang tiada lain adalah masyarakat kita,” pintanya.@humastabanan

Gubernur Koster Mengambil Sumpah/Janji PNS Pemprov Bali Melalui Teleconference

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melalui media elektronik atau teleconference di Ruang Rapat Jana Kertih Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, Denpasar, Senin, (12/4) pagi.

Hal ini mengacu pada Surat Edaran BKN No. 10/SE/IV/2020 tentang Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji PNS atau Sumpah/Janji Jabatan melalui media elektronik/Teleconference pada Masa Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 39 PP Nomor 11 Tahun 2017, disebutkan bahwa Calon PNS sebelum diangkat sebagai PNS wajib diambil sumpah/janji.

“Karena memang sudah waktunya untuk dilantik para PNS karena situasi yang tidak memungkinkan dilakukan secara online,” kata Gubernur seusai acara. Ia berharap para PNS baru ini bisa bekerja dengan serius, tertib, disiplin, penuh tanggung jawab meningkatkan profesionalismenya dan menjalankan tugas dengan baik.

“Saya mengucapkan selamat kepada para pegawai negeri sipil yang baru dan juga yang naik pangkat, satu prestasi yang harus diapresiasi,” kata Gubernur Koster.

Sebanyak 766 orang peserta pelantikan berasal dari CPNS formasi tahun 2018 yang terdiri dari 296 orang tenaga kesehatan dan 470 orang tenaga kependidikan. Selain itu Pengambilan Sumpah/Janji juga diikuti 6 orang lulusan IPDN dan 10 orang PNS lain yang belum diambil sumpah/janjinya sehingga total sebanyak 782 orang peserta.

Selain Gubernur Bali, titik utama pengambilan sumpah hanya dihadiri lima orang perwakilan PNS yang mewakili lima agama, rohaniawan, Sekretaris Daerah Dewa Made Indra, Kepala BKD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, Kepala BPSDM Provinsi Bali I Gede Darmawa dan segelintir panitia.

Sedangkan peserta lainnya terhubung melalui aplikasi video conference di 80 titik yang tersebar di seluruh Bali. Adapun setiap titik sudah ditentukan maksimal 15 orang peserta. Seluruh peserta pengambilan sumpah/janji PNS ini juga diharuskan menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain (physical distancing).

Sekda Dewa Indra mengatakan CPNS yang sudah waktunya harus dilantik maka harus segera dilantik. “Tentu ini tidak bisa ditunda karena kalau lebih dari dua tahun tidak dilantik maka kita menyalahi peraturan perundang-undangan,” kata mantan Kalaksa BPBD Provinsi Bali ini. Menurutnya, walaupun dalam suasana penanggulangan COVID 19 proses pelantikannya bisa dilakukan dengan mengikuti protokol yang sudah ditetapkan BKN.

“Pelantikannya simbolis dengan tetap menjaga jarak atau physical distancing kemudian PNS yang lain di tempat masing-masing mengikuti pelantikan secara online. Tadi kita melihat sama-sama di layar mereka mengikuti di masing-masing tempat secara tertib,” kata Sekda Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan SK kenaikan pangkat periode 1 April 2020 untuk 510 PNS lingkup Pemerintah Provinsi Bali yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya.