- Advertisement -
Beranda blog Halaman 8

Perang Untek Diangkat dalam Balaganjur Kontekstual di PKB 2025

Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.
Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.

PANTAU BALI.COM, DENPASAR – Warisan budaya tak benda kembali hidup di panggung Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Kali ini, prosesi sakral Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.

Karya bertajuk Perang Untek ini ditata secara musikal oleh I Putu Agus Mertayasa dengan konsep koreografi digarap oleh I Wayan Yosindra Kusuma dan Bagus Restu Waisnawa.

Seluruh proses kreatif ini dikembangkan di bawah konsep artistik I Gst Ngr Alit Supariawan, bersama para pembina seni dari komunitas Jong Gembyong.

Konseptor Gusti Ngurah Alit Supariawan menjelaskan, garapan Balaganjur ini mengusung konsep Perang Untek, sebuah tradisi budaya tak benda yang masih lestari di Desa Adat Kiadan, Petang, Badung.

“Kami ingin menggali kearifan lokal yang ada di Kecamatan Petang dan merasa tertantang untuk mengangkatnya ke dalam karya Balaganjur di PKB 2025,” ujarnya.

Menurutnya, Perang Untek merupakan prosesi ritual yang sarat makna spiritual sebagai permohonan keselamatan dan ungkapan syukur atas anugerah kesuburan alam. Konsep ini dinilai sejalan dengan tema PKB 2025, Jagat Kerthi, yang menekankan harmoni antara manusia dan alam semesta.

Prosesi Perang Untek sendiri merupakan tradisi sakral yang dilaksanakan setiap Purnama Sasih Kepitu, sebagai bentuk doa untuk keselamatan jagat raya serta ungkapan syukur atas anugerah kesuburan dan kemakmuran alam.

Prosesi ini memiliki keunikan simbolik berupa 555 tumpeng dan 777 untek/penek, dengan dominasi warna putih dan kuning yang merepresentasikan konsep arah Kangin-Kauh (timur-barat).

Dalam karya Balaganjur ini, unsur musikal diolah secara kontekstual, berpadu dengan koreografi yang mengacu pada makna ritual Perang Untek. Pola permainan ceng-ceng, reong, ponggang, dan gong dirancang mengikuti simbol angka sakral tersebut, membentuk kekuatan ritmis sekaligus daya tarik visual yang memperkuat penyampaian tema.

Suguhan ini sejalan dengan tema besar PKB 2025, yaitu Jagat Kerthi Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya), yang menempatkan keharmonisan antara manusia, alam, dan spiritualitas sebagai pilar utama kehidupan.

Karya Perang Untek yang ditampilkan oleh Komunitas Seni Jong Gembyong bukan sekadar hiburan, melainkan juga media pelestarian warisan budaya desa Kiadan, sekaligus bentuk pernyataan pentingnya merawat nilai-nilai adat, kearifan lokal, dan keharmonisan semesta di tengah tantangan zaman. (jas)

Aturan Jalur Domisili SPMB 2025 SMA/SMK Dinilai Rancu, Komisi IV DPRD Tabanan Desak Revisi

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana,

PANTAUBALI.COM, TABANAN — Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan menyoroti kerancuan dalam pelaksanaan jalur domisili pada sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMA/SMK.

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, mendesak agar pemerintah segera merevisi aturan tersebut sebelum masa pendaftaran dimulai.

Ia menjelaskan, SPMB 2025 jenjang SMA/SMK memiliki empat jalur penerimaan, yakni jalur prestasi, domisili, afirmasi, dan mutasi. Salah satu perubahan yang menonjol adalah penggantian nama jalur zonasi menjadi jalur domisili.

Dalam jalur ini, siswa diwajibkan menyerahkan Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti alamat tempat tinggal, serta nilai rapor dari semester 1 hingga 5.

Komang Wastana mempertanyakan kejelasan kebijakan tersebut. Menurutnya, bila jalur domisili digunakan berdasarkan jarak tempat tinggal, maka seharusnya nilai akademik tidak menjadi pertimbangan utama, karena sudah ada jalur prestasi yang secara khusus menilai kemampuan akademis.

“Saya tanyakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bali, kenapa dalam jalur domisili tetap diminta nilai rapor, padahal sudah ada jalur prestasi yang melihat nilai akademis. Ini belum bisa dijawab. Kalau tidak ada kejelasan, siswa yang rumahnya dekat sekolah bisa tidak diterima hanya karena nilai rapornya lebih rendah dari siswa lain,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).

Ia menilai kebijakan tersebut tidak konsisten dan berpotensi menimbulkan kebingungan serta ketidakadilan bagi siswa. Dalam rapat fraksi bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) beberapa waktu lalu, pihak sekolah pun belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan atas polemik ini.

“Kami sempat undang MKKS dalam rapat fraksi, dan jawabannya seperti itu. Maka sekarang kami tidak bisa bermain-main. Pertanyaannya, jika siswa tidak diterima di tiga sekolah yang dituju, mereka harus sekolah di mana? Di Tabanan tidak ada SMA swasta,” tegasnya.

Ia juga menyinggung tanggung jawab negara apabila siswa tidak tertampung di sekolah negeri. Dengan tidak adanya alternatif sekolah swasta di Tabanan, pemerintah harus menyiapkan skema cadangan seperti subsidi bagi sekolah swasta di luar daerah atau meninjau kembali kuota dan sistem seleksi.

“Apakah negara ini siap memberikan subsidi kepada sekolah swasta kalau tidak ada solusi? Ini masalah serius, dan kami tidak ingin ada siswa yang akhirnya putus sekolah karena sistem yang tidak jelas,” imbuhnya.

Wastana menyatakan, permasalahan ini bukan hanya terjadi di Tabanan, melainkan merupakan isu nasional yang juga dikeluhkan di berbagai daerah lain.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk segera meninjau ulang dan merevisi ketentuan teknis penerimaan siswa baru, khususnya pada jalur domisili. “Kami dari Komisi IV DPRD Tabanan meminta agar aturan ini segera direvisi,” pungkasnya. (ana)

Nasib Santoso Bunuh Majikan Usai Nyabu, Kini Dituntut 14 Tahun Penjara

Terdakwa Ahmad Santoso saat menjalani sidang tuntutan kasus pembunuhan majikannya di Pengadilan Negeri Denpasar.
Terdakwa Ahmad Santoso saat menjalani sidang tuntutan kasus pembunuhan majikannya di Pengadilan Negeri Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Dalam pengaruh narkoba dan emosi berkalut, Ahmad Santoso (32), pria asal Banyuwangi, nekat mengabisi nyawa majikannya sendiri yakni Suparno (67). Kini, Susanto dituntut hukuman 14 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tuntutan itu dibacakan dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (26/6). JPU Finna Wulandari menyebut tindakan Santoso memenuhi unsur pidana pembunuhan sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP.

“Agar terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 14 tahun,” kata Finna di hadapan majelis hakim.

Kekerasan bermula pada Sabtu pagi, 22 Februari 2025. Seusai berpesta sabu dan pil koplo malam sebelumnya, Santoso diminta oleh Suparno untuk membantunya membuang sisa sampah bangunan ke sebuah lahan kosong di Jalan Pura Demak V, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Keduanya tiba di lokasi menggunakan mobil pick-up.

Namun situasi berubah tegang saat Suparno menegur Santoso karena dianggap salah menaruh kayu. Teguran itu disertai sindiran soal kebiasaan Santoso mengonsumsi narkoba. Merasa terhina, Santoso menjawab dengan nada tinggi.

Ketegangan memuncak ketika Suparno mengangkat sebatang balok kayu seperti hendak memukul. Merasa terancam, Santoso merebut balok itu dan langsung memukulkannya ke dahi korban.

Tak cukup sekali, Santoso terus menghantam kepala Suparno berkali-kali dengan balok dan tangan kosong hingga korban terkapar. Saat korban sekarat, Santoso malah menyeret tubuh majikannya ke semak-semak sejauh tujuh meter dan meninggalkannya begitu saja dalam kondisi bersimbah darah.

Santoso kemudian pulang ke kos dengan berjalan kaki tanpa alas kaki. Kepada saksi yang melihatnya, ia sempat mengarang cerita agar tak dicurigai. Namun, polisi bergerak cepat. Hanya beberapa jam setelah kejadian, petugas Polsek Denpasar Barat berhasil meringkusnya.

Hasil visum dari RSUP Prof. IGNG Ngoerah memperkuat dugaan pembunuhan brutal itu. Kepala dan wajah korban dipenuhi luka memar dan luka terbuka, termasuk patah tulang dahi dan hidung. Total lebih dari delapan luka parah ditemukan di tubuh korban. (ra)

AirAsia Buka Rute Langsung Adelaide–Bali, Permudah Wisatawan Australia ke Pulau Dewata

Pesawat Indonesia AirAsia rute perdana Adelaide–Denpasar saat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pesawat Indonesia AirAsia rute perdana Adelaide–Denpasar saat mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Akses wisatawan Australia ke Bali kini makin mudah. Maskapai Indonesia AirAsia resmi membuka rute penerbangan langsung dari Adelaide ke Denpasar mulai Kamis, 26 Juni 2025. Layanan ini akan tersedia empat kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Kehadiran rute baru ini disambut antusias oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang melihat peluang besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan pembukaan rute ini akan memperkuat konektivitas dari Australia Selatan ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia.

“Rute Adelaide–Bali bukan hanya menghubungkan dua kota, tetapi membuka peluang lebih luas dari seluruh kawasan Australia Selatan. Ini menjadi bagian penting dalam upaya mencapai target 1,9 juta kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia tahun ini,” jelasnya.

Rute ini sekaligus menjadi yang keempat bagi Indonesia AirAsia dari Australia ke Bali, menyusul peluncuran rute Darwin–Denpasar pada Maret lalu. AirAsia menargetkan lebih dari 74 ribu penumpang per tahun dari jalur Adelaide ini.

Managing Director Bandara Adelaide, Brenton Cox, menyebut Bali sebagai destinasi luar negeri favorit bagi warga Australia Selatan.

“Kami menyambut baik kehadiran AirAsia yang kembali membuka rute langsung ke Bali. Ini merupakan maskapai hemat Asia pertama yang melayani penerbangan langsung dari Adelaide sejak 2015,” ungkapnya.

Dengan posisi strategis sebagai hub wisata, Bali juga menawarkan koneksi mudah ke berbagai tujuan domestik seperti Labuan Bajo, Yogyakarta, Lombok, dan Medan. Hal ini diharapkan memperpanjang masa tinggal wisatawan serta meningkatkan kontribusi ekonomi sektor pariwisata.

Sejalan dengan pembukaan rute ini, Kemenparekraf menyiapkan strategi promosi terpadu di pasar Australia, termasuk melalui kerja sama dengan AirAsia dalam bentuk paket wisata khusus, potongan harga, dan kampanye pemasaran bersama. (ra)

Duta Balaganjur Tabanan Guncang Panggung PKB 2025 Lewat Garapan ‘Pangurip Bumi’

Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.
Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Kabupaten Tabanan berhasil mencuri perhatian di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 lewat penampilan memukau Sekaa Gong Abinaya dari Desa Batannyuh, Kecamatan Marga.

Membawakan garapan berjudul “Pangurip Bumi”, duta Tabanan dalam Utsawa Balaganjur Remaja ini sukses memukau ribuan penonton di Panggung Terbuka Ardha Candra, Kamis (26/6/2025), dengan komposisi musik dan koreografi sarat nilai spiritual dan pesan ekologis.

Garapan “Pangurip Bumi” mengandung makna menghidupkan kembali bumi, sebuah prosesi yang mencerminkan nilai-nilai adat, spiritualitas, dan filosofi agraris masyarakat Tabanan.

Pertunjukan ini tidak hanya menjadi sajian seni semata, tetapi juga menjadi sebuah refleksi spiritual dan ekologi yang kuat, sebagai bentuk penghormatan kepada alam semesta.

Karya ini merepresentasikan hubungan holistik antara manusia, alam, dan Tuhan, dengan harmoni yang tercipta melalui penunggalan wiraga, wirama, dan wirasa. Pengendalian napas atau pranayama dalam balutan seni musik dan tari menjadi simbol dinamika alam dan kehidupan, yang apabila diseimbangkan, akan menghadirkan kedamaian sejati.

Pementasan ini juga menggambarkan prosesi caru dan penghormatan terhadap kekuatan alam melalui simbolisasi Sanghyang Memedi, menjadikannya sebagai bentuk persembahan spiritual manusia kepada Ibu Bumi. Garapan ini merupakan seruan kebangkitan kesadaran ekologis dan spiritual untuk menjaga keseimbangan semesta.

Penampilan Sekaa Gong Abinaya bersaing dengan tiga duta dari kabupaten/kota lainnya, yakni Sekaa Gong Gita Jaya Semara (Duta Kota Denpasar), Komunitas Seni Jong Gembyong (Duta Kabupaten Badung), dan Sanggar Seni Jelung Kumara Pemuteran (Duta Kabupaten Buleleng). Meskipun kompetisi berlangsung ketat, Duta Tabanan mampu menunjukkan kualitas garapan yang imbang dan memikat.

Komposisi Tabuh ditata apik oleh I Putu Gede Dharma Utama, sementara koreografi ditangani oleh Ida Bagus Dwi Surya Keniten, keduanya adalah seniman muda Tabanan yang penuh talenta.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang juga menonton secara Live Streaming setelah acara Penutupan Retreat di IPDN Jatinangor itu menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas kreativitas generasi muda Tabanan.

“Penampilan ini tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mengandung makna spiritual dan kearifan lokal yang sangat dalam. Ini menunjukkan bahwa anak-anak muda Tabanan tidak hanya kreatif, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian budaya dan lingkungan.”

“Semangat yang ditunjukkan oleh Sekaa Gong Abinaya dari Desa Batannyuh ini merupakan cerminan dari nilai-nilai Jagat Kerthi dan sejalan dengan visi pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Saya harap prestasi dan dedikasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda untuk terus berkarya, mencintai budaya, dan menjaga harmoni dengan alam.

Sementara itu I Made Raksadana, penonton dan pecinta Balaganjur asal Gianyar mengapresiasi penampilan Duta Kabupaten Tabanan.

“Saya sangat terkesan dengan penampilan Duta Kabupaten Tabanan, khususnya garapan ‘Pangurip Bumi’. Selain kuat secara musikal dan visual, karya ini menyentuh sisi spiritual dan lingkungan yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. Tidak hanya menyajikan pertunjukan, tapi juga menyampaikan pesan yang dalam tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Ini bukan sekadar lomba, tapi benar-benar persembahan seni yang sarat makna. Luar biasa!”

Dengan penuh semangat berkesenian dan kesadaran ekologis, Duta Kabupaten Tabanan telah mempersembahkan karya budaya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menggugah kesadaran kolektif untuk merawat bumi dan menghormati kearifan leluhur. (ana)

218 Anggota Dharma Wana Pala Perkuat Perlindungan Hutan Bali Timur

Anggota Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) yang tergabung dalam Dharma Wana Pala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur dikukuhkan.
Anggota Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) yang tergabung dalam Dharma Wana Pala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur dikukuhkan.

PANTAUBALI.COM, KARANGASEM – Sebanyak 218 anggota Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) yang tergabung dalam Dharma Wana Pala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Timur dikukuhkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin, di Pura Pengubengan, Besakih, Karangasem, Rabu (25/6/2025).

Pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) keanggotaan sebagai bentuk pelibatan masyarakat dalam pengamanan dan pelestarian kawasan hutan yang mencakup wilayah Karangasem dan Bangli.

“Pengelolaan hutan menghadapi tantangan serius seperti pembalakan liar dan kebakaran. Keterlibatan masyarakat melalui Dharma Wana Pala adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Made Rentin.

Ia menegaskan, kehadiran Dharma Wana Pala bukan hanya sebagai mitra teknis dalam patroli dan pemantauan, tetapi juga sebagai simbol perubahan pendekatan pengelolaan hutan yang lebih partisipatif.

Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk pengentasan kemiskinan, pengendalian perubahan iklim, konservasi ekosistem daratan, dan penguatan kemitraan pembangunan berkelanjutan.

Dharma Wana Pala sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut, yang menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan penjaga kawasan hulu.

Acara pengukuhan ditutup dengan penanaman pohon cempaka yang memiliki nilai ekologis dan budaya tinggi. Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan yang melibatkan peran aktif masyarakat. (rls)

Polisi Beberkan Peran 3 Tersangka Penembakan WNA Australia di Vila Badung

3 Tersangka penembakan WN Australia dihadirkan di Mapolres Badung, Kamis (26/6).
3 Tersangka penembakan WN Australia dihadirkan di Mapolres Badung, Kamis (26/6).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Skenario penembakan terhadap WNA Australia di Villa Casa Santisya 1, Desa Munggu, Mengwi, Badung, Bali, kian terungkap. Korban bernama  Zivan Radmanovic (32) ditemukan tewas dengan luka tembak, sementara rekannya, Sanar Ghanim (35), menderita luka berat.

Salah satu tersangka, Darcy Francesco Jenson (37) diketahui menjadi otak dan menyiapkan peralatan untuk digunakan dalam aksi pembunuhan itu.  Darcy yang diketahui berasal dari Australia itu menyiapkan vila untuk para pelaku, kendaraan, senjata, hingga jalur pelarian para eksekutor. Ia bahkan menjemput langsung dua pelaku yang didatangkan dari luar Bali.

Darcy sempat melarikan diri ke Jakarta dan mencoba kabur ke Singapura. Ia ditangkap petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada Senin malam (16/6/2025) saat hendak melewati pemeriksaan keimigrasian.

Dua eksekutor yang terlibat adalah Tupou Pasa I Midolmore alias PT (27) dan Coskunmevlut alias MC (22), keduanya juga warga negara asing.

“PT membeli jaket dan senjata hammer serta membuang barang bukti. Sementara MC membantu pembelian perlengkapan dan penghilangan jejak,” terang Kapolda Bali, Irjen Pol Daniel Aditya pada Kamis (27/6).

Pembunuhan ini bukan spontanitas, tapi hasil rencana matang. Para pelaku menggunakan kendaraan berbeda untuk tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelarian. Senjata api yang digunakan ditemukan di aliran Subak Anyelir, Tabanan, diduga dibuang dan hanyut bersama arus.

Dari hasil penyelidikan, ditemukan sejumlah barang bukti seperti dua mobil, peluru, sarung tangan, proyektil, dan rekaman CCTV. Senjata api kini diperiksa di Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk keperluan balistik dan pencocokan DNA.

Data imigrasi menunjukkan, Darcy sudah berada di Bali sejak April, jauh sebelum para eksekutor tiba pada 9 Juni 2025. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pembunuhan telah dirancang jauh hari sebelum korban menginjakkan kaki di Pulau Dewata.

Tiga pelaku kini menghadapi ancaman hukuman berat. Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP, Pasal 53 KUHP tentang percobaan kejahatan, serta UU Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait senjata api ilegal. Adapun ancaman hukuman yakni penjara seumur hidup hingga hukuman mati. (*)

Sidak LPG di Badung, Tim Temukan Restoran Pakai Gas Subsidi hingga Pangkalan Langgar Aturan

Tim pengawas terpadu sidak distribusi LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Kabupaten Badung pada Kamis (26/6/2025).
Tim pengawas terpadu sidak distribusi LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Kabupaten Badung pada Kamis (26/6/2025).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga dan sejumlah instansi terkait kembali melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) terhadap distribusi LPG 3 kg bersubsidi di wilayah Kabupaten Badung pada Kamis (26/6/2025).

Sidak ini merupakan bagian dari pengawasan rutin untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran dan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Koordinator Tim Pengawas Terpadu, I Wayan Pasek Putra menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menjaga stabilitas distribusi LPG 3 kg di tengah meningkatnya keluhan masyarakat mengenai kelangkaan gas bersubsidi.

“Sidak ini menjadi sarana edukasi kepada pelaku usaha dan pangkalan untuk menaati ketentuan yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Dalam sidak tersebut, ditemukan beberapa pelanggaran di lapangan. Di salah satu pangkalan, papan nama tidak dipasang sesuai aturan dan disembunyikan di dalam ruangan, yang menghambat transparansi kepada konsumen.

Sementara itu, sebuah pangkalan lainnya terbukti menjual LPG 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp20.000 per tabung, melebihi HET Gubernur sebesar Rp18.000. Pihak pangkalan telah dibina dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi pelanggaran tersebut.

Tim juga menemukan restoran yang menggunakan tabung LPG 12 kg, namun cap seal-nya menunjukkan bekas seal LPG 3 kg dengan kode SDM. Berdasarkan nota pembelian, restoran tersebut memperoleh LPG dari outlet yang tidak resmi.

“Kami merekomendasikan pelaku usaha membeli LPG hanya dari agen atau outlet resmi Pertamina untuk menjamin keaslian dan legalitas produk,” jelasnya.

Sidak juga menemukan restoran yang menggunakan produk gas non-Pertamina (Prime Gas), yang tidak termasuk dalam jaringan distribusi resmi LPG bersubsidi.

Dinasperindag Provinsi Bali menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan secara berkala. Distribusi LPG 3 kg bersubsidi harus benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.

“Langkah ini penting untuk menjamin keberlangsungan program subsidi energi pemerintah dan mencegah terjadinya kelangkaan di masyarakat,” tegas Pasek.

Adapun Tim Pengawas Terpadu yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri atas Dinas Perindag Kabupaten Badung, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali. (rls) 

Usai Ikuti Retreat Gelombang II, Bupati-Wakil Bupati Tabanan Terima Penghargaan Purna Praja Kehormatan 

Bupati-Wakil Bupati Tabanan Terima Penghargaan Purna Praja Kehormatan usai mengikuti retret gelombang 2.
Bupati-Wakil Bupati Tabanan Terima Penghargaan Purna Praja Kehormatan usai mengikuti retret gelombang 2.

PANTAUBALI.COM, TABANAN — Kegiatan Retreat Kepala Daerah Gelombang II yang berlangsung selama lima hari di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor resmi ditutup pada Kamis (26/6/2025).

Penutupan dilakukan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Arya Bima, dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.

Acara penutupan diawali dengan penampilan iring-iringan drum band oleh para praja IPDN yang menambah semarak suasana. Seluruh peserta retreat, termasuk Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, hadir secara langsung dalam prosesi penutupan tersebut.

Momen istimewa terjadi dalam acara ini ketika Bupati dan Wakil Bupati Tabanan dianugerahi sertifikat kelulusan dan piagam penghargaan dan juga disematkan pin Purna Praja Kehormatan oleh IPDN.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Arya Bima dan rektor IPDN, didahului prosesi kehormatan Pedang Pora yang dilaksanakan secara simbolis sebagai bentuk penghormatan kepada para kepala daerah.

Dalam sambutannya, Wamendagri Arya Bima menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada dalam momentum emas menuju negara maju dalam dua dekade ke depan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sebagai kunci keberhasilan.

“Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah, menjadi kunci keberhasilan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Menanggapi kegiatan tersebut, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan retreat yang telah diikutinya selama lima hari penuh.

“Saya sangat bersyukur dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retreat ini dengan lancar dan sesuai agenda. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memperkuat wawasan kebangsaan, kepemimpinan, dan kolaborasi lintas daerah,” ujar Bupati Sanjaya.

“Kami juga merasa sangat terhormat menerima penghargaan sebagai Purna Praja Kehormatan dari IPDN. Ini bukan hanya simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan bangsa,” sambungnya.

Kegiatan Retreat Kepala Daerah ini diharapkan dapat mempererat solidaritas antar pimpinan daerah serta memperkuat semangat pelayanan publik yang berdampak nyata di tengah masyarakat.

Melalui penghargaan Purna Praja Kehormatan yang diberikan kepada para kepala daerah, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, menegaskan pentingnya peran kepala daerah sebagai teladan dalam kepemimpinan berintegritas dan kolaboratif.

Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa komitmen terhadap pembangunan nasional harus terus dijaga melalui sinergi lintas sektor dan penguatan kapasitas kepemimpinan. (ana)

Usaha Kian Menggeliat, IKM Pindang Merta Segara Dapat Bantuan Rp433 Juta dari Pemda Badung

Penyerahan bantuan sarana prasarana industri kepada Sentra IKM "Merta Segara" di Br. Pande, Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kamis (26/6).
Penyerahan bantuan sarana prasarana industri kepada Sentra IKM "Merta Segara" di Br. Pande, Desa Abiansemal, Kecamatan Abiansemal, Kamis (26/6).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Industri Kecil dan Menengah (IKM) Merta Segara yang bergerak di bidang pengolahan ikan pindang di Banjar Pande, Desa Abiansemal, Kabupaten Badung, menerima bantuan sarana dan prasarana industri senilai Rp433.768.000 dari Pemkab Badung.

Bantuan ini diserahkan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) bersama Dekranasda Badung pada Kamis (26/6/2025), sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri lokal.

Bantuan diserahkan oleh Kadis Perinaker Badung I Putu Eka Merthawan bersama Ketua Dekranasda Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa dan diterima Ketua Sentra IKM Merta Segara Ni Kadek Sumudri.

Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa menyampaikan apresiasi kepada Disperinaker Badung telah melaksanakan program bantuan kepada IKM Merta Segara.

Program ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah Kabupaten Badung untuk terus mendukung IKM di Badung agar terus maju dan berkembang.

Menurutnya, keberadaan IKM Sentra Pengolahan Ikan Merta Segara, akan memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian yang ada di Kabupaten Badung. Begitu pula dapat menciptakan lapangan pekerjaan, serta dapat menjaga kelestarian budaya dan tradisi kuliner Bali. “Proses pemindangan ini menjadi potensi besar di pasaran,” ujarnya.

Diharapkan, dengan bantuan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha semakin meningkat.

“Juga dapat memperkuat daya saing IKM di tengah pasar yang semakin kompetitif dan mampu meningkatkan jaringan pemasaran hingga menembus pasar di luar Bali,” harap Rasniathi Adi Arnawa.

Sementara itu, Kadisperinaker Badung Putu Eka Merthawan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan dan pembangunan industri serta memberdayakan budaya industri atau kearifan lokal yang tumbuh melalui pengembangan industri kecil dan menengah di kabupaten badung.

Dijelaskannya, bantuan yang diserahkan berupa baskom jumbo aluminium 104 unit, cooler box 53 unit, freezer BD 1220 sebanyak 3 unit, freezer BD 600 sebanyak 10 unit dan panci besar aluminium 104 unit. Bantuan kepada 52 anggota IKM Merta Segara ini bersumber dari bantuan dari APBD Badung 2025 sebesar Rp 433.768.000.

“Pengadaan barang ini memang menjadi kebutuhan anggota sentra IKM pengolahan ikan Merta Segara. Dengan harapan dapat meningkatkan produksi dengan tetap menjaga kualitas serta dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga pertumbuhan ekonomi kerakyatan dapat terbangun dan kesejahteraan meningkat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua IKM Merta Segara Ni Kadek Sumudri menyampaikan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari Pemkab Badung. Bantuan sarana prasarana industri ini akan sangat membantu anggota kelompok dalam proses produksi pemindangan ini.

“Semoga kedepannya kami dapat mengembangkan produksi dan dapat meningkatkan pendapatan,” ucapnya. (ana)