- Advertisement -
Beranda blog Halaman 8

Viral Kotak Amal Mengatasnamakan Dinas Sosial, Ini Penjelasan Kadisos Badung

Kepala Dinsos Badung, Anak Agung Ngurah Raka Sukaeling.
Kepala Dinsos Badung, Anak Agung Ngurah Raka Sukaeling.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Foto kotak amal yang mencantumkan nama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Badung beredar luas di media sosial.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinsos Badung, Anak Agung Ngurah Raka Sukaeling, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan kegiatan pengumpulan uang atau barang (PUB) atas nama instansi.

“Kami pastikan Dinas Sosial Badung tidak pernah melakukan pungutan dalam bentuk apa pun. Sesuai aturan, kegiatan pengumpulan uang atau barang hanya dapat dilakukan oleh organisasi masyarakat berbadan hukum, seperti yayasan, setelah mendapatkan izin atau rekomendasi resmi dari Dinas Sosial,” tegas Raka Sukaeling, Selasa (28/10/2025).

Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran, kegiatan PUB tersebut diduga berasal dari Yayasan Mega Sedana Artha. Namun, setelah dilakukan klarifikasi, pihak yayasan membantah keterlibatan dalam kegiatan yang fotonya beredar di media sosial itu.

“Hari ini sudah kami panggil untuk dimintai klarifikasi. Pihak bersangkutan menyampaikan bahwa mereka tidak melakukan kegiatan PUB di lokasi yang dimaksud. Jadi ini merupakan tindakan ilegal dari oknum, dan kami akan menelusuri serta mengambil langkah tegas,” ujarnya. (jas)

KPU Badung Kenalkan Democracy Creative Space

Peluncuran Democracy Creative Space, sebuah inovasi baru dalam bentuk Rumah Pintar Pemilu (RPP) Terintegrasi.
Peluncuran Democracy Creative Space, sebuah inovasi baru dalam bentuk Rumah Pintar Pemilu (RPP) Terintegrasi.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Badung meluncurkan Democracy Creative Space, sebuah inovasi baru dalam bentuk Rumah Pintar Pemilu (RPP) Terintegrasi. Acara peluncuran ini dihadiri oleh seluruh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten/Kota se-Bali dan dibuka secara resmi oleh Anggota KPU Provinsi Bali, I Gede John Darmawan.

Dalam sambutannya, I Gede John Darmawan menyampaikan apresiasi kepada KPU Kabupaten Badung atas inovasi dalam membangun RPP Terintegrasi sebagai sebuah terobosan baru yang dilengkapi dengan berbagai fitur berbasis teknologi informasi.

“Democracy Creative Space ini dirancang untuk memudahkan generasi masa kini, khususnya Generasi Z, agar lebih fokus dan tertarik pada penyajian data kepemiluan yang interaktif dan kekinian,” ujarnya.

Democracy Creative Space memiliki keunikan tersendiri, yaitu ruang yang dirancang untuk memudahkan pengunjung mengakses informasi kepemiluan. Seluruh informasi disajikan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh setiap pengunjung.

Dengan adanya Democracy Creative Space, KPU Kabupaten Badung berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Badung, Agung Rio Swandisara sebagai pencetus terbentuknya Rumah Pintar Pemilu terintegrasi di KPU Kabupaten Badung menyampaikan bahwa ini merupakan bagian upaya KPU Kabupaten Badung untuk membentuk sarana pendidikan pemilih dan layanan informasi publik yang lebih baik, cepat, lengkap dan mudah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan layanan dari KPU Kabupaten Badung.

Ditambahkannya diharapkan langkah ini merupakan awal dari program KPU Kabupaten Badung dalam mengembangkan sistem informasi terintegrasi yang lebih baik dalam penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan di masa yang akan datang. (jas)

Belasan Napi Lapas Tabanan Dilatih Jadi Kader Kesehatan

[14.21, 30/10/2025] Ratna: Pelatihan Kader Kesehatan kepada 15 orang narapida terpilih di Lapas Tabanan, Kamis (30/10/2025). [14.22, 30/10/2025] Ratna: itu lagi 1 bli
[14.21, 30/10/2025] Ratna: Pelatihan Kader Kesehatan kepada 15 orang narapida terpilih di Lapas Tabanan, Kamis (30/10/2025). [14.22, 30/10/2025] Ratna: itu lagi 1 bli

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan melaksanakan pelatihan Kader Kesehatan untuk 15 orang narapida terpilih, Kamis (30/10/2025). Kegiatan yang difasilitasi oleh Tim Medis Lapas Tabanan ini menjadi langkah untuk memperkuat layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.

Kepala Lapas, Prawira Hadiwidjojo menyampaikan, pembentukan kader kesehatan merupakan bagian dari akselerasi peningkatan layanan bagi Warga Binaan.
“Pembentukan dan pelatihan kader ini menjadi salah satu upaya kami untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih cepat, tanggap, dan menyeluruh bagi seluruh Warga Binaan,” ujar Prawira.

Pelatihan diawali dengan tes pengetahuan dasar kesehatan untuk mengukur pemahaman peserta, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai peran kader kesehatan serta penyuluhan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M).

Melalui kegiatan ini, para kader dibekali pemahaman tentang pola hidup bersih dan sehat serta kemampuan memberikan pertolongan pertama di lingkungan blok hunian.
Sementara itu, Dokter Lapas Tabanan, dr. Tresna, menjelaskan, kehadiran kader kesehatan berperan penting dalam membantu tenaga medis.

“Kami berharap kader yang terpilih dapat menjadi contoh bagi Warga Binaan lain dalam menjaga kesehatan diri, membangun kebiasaan hidup bersih, dan membantu memberikan pertolongan pertama ketika diperlukan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Fatkhur Rokhman, menambahkan bahwa kader yang telah dipilih telah melalui proses seleksi dan asesmen sesuai regulasi yang berlaku.

“Sebagai perpanjangan tangan tenaga medis Klinik Lapas Tabanan, para kader ini diharapkan mampu bersinergi dengan tim kesehatan untuk menjaga stabilitas dan kebersihan lingkungan hunian,” imbuhnya.

Salah satu napi yang terpilih menjadi kader, Komang merasa senang dapat ikut ambil bagian dalam program ini. “Tentunya ini adalah sebuah tugas yang harus kami jalankan dengan penuh tanggungjawab. Namun demikian kami senang bisa diberikan kepercayaan untuk ikut terlibat dalam setiap kegiatan positif di dalam Lapas,” ucapnya. (ana)

Wujud Komitmen Reformasi Birokrasi Digital di Badung Adi Arnawa Tinjau Layanan “Kontak Bupati” dan Pengembangan CCTV Analitik

Bupati Wayan Adi Arnawa saat pelaksanaan Layanan Pengaduan dan Aspirasi Masyarakat “Kontak Bupati” serta Operasional Pengembangan CCTV Analitik di Kabupaten Badung, di Ruang Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10).
Bupati Wayan Adi Arnawa saat pelaksanaan Layanan Pengaduan dan Aspirasi Masyarakat “Kontak Bupati” serta Operasional Pengembangan CCTV Analitik di Kabupaten Badung, di Ruang Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sekaligus dalam rangka mengimplementasikan reformasi birokrasi, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa melaksanakan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung terkait dengan pelaksanaan Layanan Pengaduan dan Aspirasi Masyarakat “Kontak Bupati” serta Operasional Pengembangan CCTV Analitik di Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10).

Acara ini juga dirangkaikan dengan dialog interaktif dengan komunitas masyarakat, mahasiswa dan siswa-siswi SMA di Kabupaten Badung.

“Kami punya pandangan bahwa bagaimana caranya masyarakat dengan mudah dan gampang memperoleh akses kepada kepala daerah. Dari melihat kondisi itulah kami mencoba membuat suatu kanal yang namanya “Kontak Bupati”. Masyarakat akan secepatnya, apapun kejadian dan apapun persoalan bisa disampaikan. Kami juga dibantu oleh beberapa tim dan admin, yang sudah kami tambah sekitar 20-30 orang dan siap 24 jam untuk mendapatkan informasi terkait dengan apapun kejadian yang akan dibantu,“ jelas Bupati Adi Arnawa dihadapan awak media.

Bupati juga menyampaikan akan menambah fitur semacam breaking news atau berita terkini dari Kontak Bupati, untuk informasi tentang kebakaran atau tentang kejadian-kejadian penting lainnya seperti kecelakaan lalu lintas agar bisa tersampaikan ke masyarakat. Dijelaskan lebih lanjut, Kontak Bupati ini sekaligus akan menjadi indikator kinerja bagi perangkat daerah, itu terlihat dari tindak lanjut terhadap aduan masyarakat ke perangkat daerah tersebut.

“Sehingga nanti, masyarakat Badung bisa merasakan Kontak Bupati itu sangat penting sebelum ia melakukan kegiatan, bisa mengetahui kejadian apapun yang terjadi di Badung ini. Nah itu kira-kira yang menjadi tujuan kami, sehingga sekarang dari yang disampaikan oleh Kepala Diskominfo yaitu CCTV yang terpasang di 77 titik yang ada di wilayah Polres Badung, Petang, Mengwi, Abiansemal, Kuta Utara, mungkin itu nanti akan terus kita tambah lagi, dan akan kami pasang untuk wilayah yang belum tersedia seperti di Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan,” ungkapnya.

Dengan memasang seperti itu harapan kami akan mudah juga kita tahu untuk mengendalikan keamanan, ketertiban, karena ini sebagai daerah pariwisata sekaligus sebagai garansi buat wisatawan bahwa kalau mereka libur ke Bali khususnya ke Badung akan ada kenyamanan,” imbuhnya.

Kadis Kominfo Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra dalam laporannya menyampaikan bahwa layanan Kontak Bupati dan pengembangan CCTV Analitik sebagai inovasi pelayanan publik dan keamanan berbasis teknologi digital. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa Layanan Kontak Bupati ini menjadi pusat pengelolaan pengaduan masyarakat melalui berbagai platform media sosial, Smart Lapor dan Call Center.

“Rencananya pengembangan Kontak Bupati ini akan dilakukan perluasan pelayanan baik dari tingkat Kecamatan hingga ke tingkat desa/kelurahan dan pengembangan Super App bagi pelayanan publik, pengaduan, dan antrian masyarakat. Penerapan sistem CCTV analitik ini dapat memperkuat keamanan pelayanan publik sekaligus tata kelola pemerintahan digital di Kabupaten Badung,” jelasnya.

Turut hadir pada kesempatan ini, Ketua Komisi II DPRD Badung I Made Sada, Forkopimda Kabupaten Badung, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung dan Camat se-Kabupaten Badung. (rls)

Lantaran Sakit Hati, Pria Asal Denpasar Aniaya Selingkuhannya di Penginapan dengan Pisau Belati

Press rilis kasus penganiayaan di Selemadeg Tabanan, Kamis (30/10/2025).
Press rilis kasus penganiayaan di Selemadeg Tabanan, Kamis (30/10/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seorang pria asal Ubung, Denpasar Utara, berinisial PH (55) tega menganiaya selingkuhannya dengan pisau belati usai berhubungan badan di Penginapan Anggun yang berlokasi di Desa Bajera Utara, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (3/10/2025) lalu. Korban adalah KB (47) asal Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan.

Akibat kejadian itu, korban mengalami sejumlah luka sayatan pada lengan, jari tangan, paha dan perut. Serta tiga luka tusuk pada perut hingga menyebabkan pendarahan serius. Namun beruntunnya nyawa korban dapat diselematkan setelah dibawa ke Puskesmas terdeka.

Kapolres Tabanan AKBP I Putu Bayu Pati didampingi Kapolsek Selemadeg Kompol I Wayan Suastika mengungkapkan, motif pelaku KB melakukan penganiayaan sadis itu karena merasa sakit hati atas peruabahan sikap korban yang merupakan selingkuhannya.
“Sakit hati karena selingkuhannya saat bertemu ingin cepat pulang sehingga pelaku emosi dan menganiayanya dengan pisau belati yang disembunyikan di bawah kasur,” ujar AKBP Bayu Pati saat rilis kasus, Kamis (30/10/2025).

Adapun kronologi penganiayaan ini berawal dari pelaku dan korban bertemu di penginapan pada Jumat (3/10/2025) untuk melakukan hubungan badan layaknya suami dan istri.
Setelah itu, korban ingin cepat pulang dan keluar kamar penginapan. Namun pelaku menahannya dan meminta korban untuk memijatnya.

Korban pun memenuhi permintaan pelaku. Namun, usai memijat pelaku, korban bersikeras ingin kembali ke rumah untuk bertemu anak dan suami sahnya. Selain itu, korban juga memperngatkan pelaku, pertemuan pagi itu menjadi yang terakhir dan jika bertemu kembali harus di rumah makan dan memberikan sejumlah uang.

Mendengar perkataan itu, emosi pelaku semakin menjadi-jadi. Setelah pelaku membersihkan tangan ke kamar mandi, pelaku keluar dengan mengambil pisau belati yang disembunyikan di bawah kasur.

Saat penganiayaan terjadi, korban sempat berteriak minta tolong hingga akhirnya didengar oleh pegawai penginapan. Korban pun berhasil diselamatkan dari kemarahan pelaku.
“Pelaku kemudian melarikan diri meninggalkan penginapan dengan menggunakan sepeda motornya. Sedangkan korban dibawa ke Puskesmas Selemadeg oleh anggota Polsek Selemadeg yang tiba di lokasi,” kata Bayu Pati.

Pelaku, kemudian ditangkap anggota Satreskrim Polsek Selemadeg dan Polres Tabanan di Jalan Cargo Denpasar pada Rabu (15/10/2025). Barang bukti diantaranya pisau belati dengan panjang bilang 10 cm dan gagang 12 cm turut, pakaian serta sepeda motor milik pelaku turut diamankan polisi.

“Setelah diitrogasi pelaku mengakui tindak penganiayaan yang dilakukan,” lanjut Bayu Pati.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat (2) KHUP tentang tindak pidana penganiayaan mengakibatkan luka berat. Dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (ana)

BATCH : Badung Talks Creative and Hetero Space

Bupati Adi Arnawa berbincang dengan generasi muda saat acara BATCH di Lobby Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10).
Bupati Adi Arnawa berbincang dengan generasi muda saat acara BATCH di Lobby Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10).

PANTAUBALI.COM, – BADUNG Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri acara BATCH : Badung Talks Creative and Hetero Space yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung bertempat Lobby Command Center, Diskominfo Badung, Rabu, (29/10). Acara ini dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Badung I Made Sada, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung IB Gede Arjana beserta Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung, Camat dan Lurah se-Kabupaten Badung, Ekraf Badung, Siswa dan siswi SMA 1 Mengwi, SMA 1 Kuta Utara dan komunitas masyarakat.

Bupati Badung Adi Arnawa ditemui seusai acara menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu bentuk sosialisasi terhadap Program Pemkab Badung, contohnya Kontak Bupati kepada generasi muda di Kabupaten Badung. Dengan tujuan agar keluhan masyarakat bisa direspon dan ditindaklanjuti dengan cepat.

“Saya berharap bahwa dengan sosialisasi hari ini anak-anak akan bisa cepat menyampaikan kepada keluarganya atau dengan saudaranya. Kalau ini cepat menyebar, cepat diketahui oleh masyarakat tentu ini akan sebagai salah satu edukasi bahwa di Badung untuk menyampaikan pelayanan cepat ada “Kontak Bupati”.

Paradigma dulu orang mengajukan pengaduan sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahunan bisa tidak bisa di follow-up sekarang sudah tidak ada lagi, sekarang cepat dilakukan walaupun itu mungkin belum bisa diatasi minimal sudah ada respon. Saya selaku kepala daerah tentu dengan akan mudah membuat suatu strategi kebijakan, terutama dalam rangka percepatan pelayanan,” ujarnya.

Kadis Kominfo Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra ditemui seusai acara menyampaikan bahwa BATCH ini merupakan sebuah event inovatif, sebagai ruang interaksi, kolaborasi, dan aktualisasi diri anak muda Kabupaten Badung. Pada acara ini juga terdapat Segmen yang menghadirkan Interaksi langsung antara Bupati Badung dengan partisipan.

“Jadi Format ini dikemas dalam bentuk tanya jawab terbuka, partisipan dapat menyampaikan keluhan, aspirasi, maupun pertanyaan terkait berbagai macam isu yang terjadi dalam wilayah Kabupaten Badung. Selain itu juga ada, sesi interaktif bersama Psikolog menghadirkan Psikolog Ida Bagus Jendra yang aktif menyuarakan kesehatan mental di media sosial, pameran kuliner dari UMKM Badung, Mural Live Session dan Hiburan,” jelasnya. (rls)

 

Sinergi Pengendalian Inflasi, Bupati Tabanan Teken MoU Dengan Perbekel Se-Kabupaten Tabanan

aerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Bupati Tabanan dengan Perbekel se-Kabupaten Tabanan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Rabu (29/10).
aerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Bupati Tabanan dengan Perbekel se-Kabupaten Tabanan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Rabu (29/10).

PANTAUBALI.COM, – TABANAN Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan di daerah. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Bupati Tabanan dengan Perbekel se-Kabupaten Tabanan. Kegiatan berlangsung di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Rabu (29/10).

Acara dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga. Turut hadir Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Danrindam IX/Udayana atau yang mewakili, jajaran Forkopimda Tabanan, Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Deputi Direktur BI Provinsi, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, para Asisten Setda dan Kepala Perangkat Daerah, pimpinan instansi vertikal, BUMD, Perbekel se-Kabupaten Tabanan, BPD, BKAD, perwakilan UMKM, dan Pekaseh Subak penerima bantuan dari Bank Indonesia.

Rangkaian acara diawali dengan penghormatan kebangsaan dan penayangan video profil kerja sama antara BUMD dan Kejaksaan Negeri Tabanan dalam program Jamu Pangan (Jaksa Mendampingi UMKM dan Ketahanan Pangan). Penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Perbekel se-Kabupaten Tabanan dilakukan secara simbolis oleh perwakilan dari 10 Perbekel di 10 kecamatan.

Dilanjutka penandatanganan kerja sama antara Perumda Sanjayaning Singasana dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. Selain itu, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada lima kelompok subak binaan, yakni Subak Timan Agung, Subak Aseman IV, Subak Lanyah Delod Jalan, Subak Gadon III, dan Subak Empas Mal Kangin.

Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bank Indonesia, jajaran Forkopimda, serta seluruh Perbekel dan BUMD atas dukungan dalam pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi desa di Tabanan. Ia menegaskan, kegiatan ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Hari ini kita tidak hanya berkumpul dalam pertemuan formal, tetapi memulai langkah besar menuju kedaulatan pangan sesungguhnya di Kabupaten Tabanan. Dukungan Bank Indonesia dan seluruh stakeholder menjadi bukti, bahwa ketika pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat bersatu, maka perubahan besar akan tercipta,” ujarnya.

Sanjaya juga menyampaikan Tabanan memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan Bali, namun masih menghadapi tantangan dalam sistem ekonomi yang belum sepenuhnya berpihak kepada petani. “Kita sering mendengar kisah tragis ketika harga hasil panen lebih rendah dari ongkos memetik. Itu akibat sistem ekonomi kapitalistik yang dikuasai pemodal besar. Karena itu, saatnya kita menguatkan konsep Ekonomi Terpimpin, di mana pemerintah hadir memimpin hilirisasi dan memperkuat desa sebagai basis utama ekonomi rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya memaparkan lima strategi utama Pemkab Tabanan dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat kemandirian ekonomi desa, yaitu : Penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui kolaborasi BI, Pemda, Perbekel, dan BUMDes, Peningkatan kinerja Satgas Pangan dengan dukungan Kejaksaan Negeri melalui program Jamu Pangan, Kemitraan strategis antara Perumda Sanjayaning Singasana dan Bank BPD Bali untuk memperkuat hilirisasi hasil pertanian, Percepatan program ketahanan pangan melalui integrasi komunitas lokal dan BUMDes, serta Peningkatan transparansi tata kelola desa presisi untuk pembangunan ekonomi yang akurat dan berkeadilan.

“Kita akan terapkan konsep Ekonomi Terpimpin atau Pola Pembangunan Semesta Berencana. Pemerintah harus hadir di hilirisasi untuk memastikan petani tidak dirugikan. Perumda Sanjayaning Singasana akan menjadi motor yang membantu pemasaran hasil pertanian kita, hingga ke tingkat nasional,” tegas Sanjaya.

Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helena Pandjaitan, menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja TPID Tabanan dalam menjaga stabilitas harga di tengah tantangan global.

“Capaian inflasi Tabanan adalah bukti kerja keras lintas sektor di bawah kepemimpinan Bapak Bupati. Program seperti Ngantor di Desa, Jamu Pangan, dan kemitraan dengan BUMDes dan Perumda merupakan contoh konkret kolaborasi menjaga ketahanan pangan,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi semua pihak di Kabupaten Tabanan dalam pengendalian inflasi. Hal ini dikatakannya harus terus diperkuat melalui strategi 4K TPID, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

“Bank Indonesia berkomitmen penuh untuk bersinergi dengan Pemkab Tabanan dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama melalui peningkatan produksi, hilirisasi komoditas pangan, dan digitalisasi rantai pasok,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu BI juga menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada lima subak binaan sebagai wujud dukungan terhadap ketahanan pangan dan penguatan ekonomi lokal yang diterima langsung oleh ​Nyoman Warta – Pekaseh Subak Timan Agung, ​I Wayan Suka Artawa – Pekaseh Subak Aseman IV, ​I Wayan Purwadana – Pekaseh Subak Lanyah Delod Jalan, I Made Sudarta – Pekaseh Subak Gadon III dan ​I Gede Japa – Pekaseh Subak Empas Mal Kangin.

Sanjaya berharap, MoU yang ditandatangani bersama mampu menjadi dasar kerja sama konkret antara Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes di 133 desa, sesuai dengan potensi unggulan masing-masing wilayah yang tentunya membawa dampak positif dan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Sekarang MoU dulu, nanti baru PKS (Perjanjian Kerja Sama). Misalnya di Jatiluwih tentang beras, di Pupuan tentang kopi, dan di Baturiti tentang sayur-mayur dan tomat. Jadi setiap desa punya pasar yang jelas saat panen,” terangnya.

Sanjaya juga berharap melalui MoU ini, pemerintah hadir memotong rantai distribusi, mengawal dan menghindari praktik ekonomi liberal yang kerap merugikan petani.

Disamping itu, Pemkab Tabanan juga menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat desa dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah serta mendorong pengendalian inflasi dan ketahanan pangan berbasis desa, sejalan dengan visi pembangunan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM). (rls)

Rapat Paripurna DPRD Badung Bupati Adi Arnawa Sampaikan 2 Raperda APBD 2026 dan Insentif Penanaman Modal

Bupati Wayan Adi Arnawa saat menyampaikan dua dokumen Raperda dalam Rapat Paripurna DPRD Badung di Ruang Utama Gosana, Kantor DPRD Badung, Rabu (29/10).
Bupati Wayan Adi Arnawa saat menyampaikan dua dokumen Raperda dalam Rapat Paripurna DPRD Badung di Ruang Utama Gosana, Kantor DPRD Badung, Rabu (29/10).

PANTAUBALI.COM – BADUNG Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan penjelasan terhadap dua dokumen Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) masing-masing Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026 dan Raperda tentang Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan Penanaman Modal dalam Rapat Paripurna DPRD Badung yang berlangsung di Ruang Utama Gosana, Kantor DPRD Badung, Rabu (29/10).

Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti ini dihadiri oleh Wakil Ketua dan anggota DPRD, Forkopimda, pimpinan OPD, pimpinan Instansi Vertikal, Direktur Perusahaan Daerah, serta Tenaga Ahli Fraksi DPRD.

Bupati Adi Arnawa menyampaikan, Rancangan APBD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2026 disusun dengan tetap mengedepankan prinsip transparansi, efisiensi, efektivitas, serta akuntabilitas fiskal, sebagai instrumen kebijakan daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Total pendapatan daerah dalam Rancangan APBD 2026 dirancang sebesar Rp 12,3 triliun lebih yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 11,5 triliun, dan Pendapatan Transfer sebesar Rp 812,4 miliar. Sementara itu, belanja daerah dirancang sebesar Rp 13,2 triliun, dengan komposisi, Belanja Operasi sebesar Rp6,7 triliun (50,74%), Belanja Modal sebesar Rp4,1 triliun (31,30%), Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 211,4 miliar (1,59%), dan Belanja Transfer sebesar Rp 2,1 triliun (16,37%).

Selanjutnya Bupati menyebutkan, dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan terdiri dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya sebesar Rp159,4 miliar, serta penerimaan pembiayaan utang daerah sebesar Rp1,3 triliun yang akan dipergunakan untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kuta Utara dan Kuta Selatan.

Sementara pengeluaran pembiayaan meliputi penyertaan modal daerah pada PT. Bank BPD Bali sebesar Rp 300 miliar, serta pembayaran kewajiban utang daerah sebesar Rp 329 miliar. “Berdasarkan komposisi tersebut, kontribusi PAD terhadap belanja daerah mencapai 87,03%, menunjukkan kapasitas fiskal Badung yang kuat serta kemandirian ekonomi daerah yang tinggi,” ujarnya.

Belanja wajib diarahkan untuk mendukung sektor strategis, diantaranya pendidikan sebesar 28,17% dan infrastruktur sebesar 43,36%, sebagai wujud komitmen Pemkab Badung terhadap pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan.

Penyusunan Raperda tentang Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan Penanaman Modal merupakan bentuk tindak lanjut atas amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2019 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah.

Penanaman modal memiliki peran strategis dalam memperkuat struktur ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat. “Melalui regulasi ini, Pemerintah Kabupaten Badung memberikan kepastian hukum, kesetaraan, transparansi, dan akuntabilitas bagi para pelaku usaha, sekaligus menciptakan ekosistem investasi yang kondusif dan berdaya saing,” kata Adi Arnawa.

Raperda tersebut disusun bertujuan untuk meningkatkan penanaman modal dan pertumbuhan ekonomi daerah, mendorong pengembangan UMKM, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan daya saing investasi daerah, serta memperluas pemerataan kesejahteraan masyarakat.

“Insentif dan kemudahan penanaman modal di Kabupaten Badung akan diarahkan berdasarkan potensi unggulan daerah, dengan tetap memperhatikan prinsip efektif, efisien, dan berkeadilan. Saya menyadari masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, segala masukan yang bersifat konstruktif dari DPRD sangat kami harapkan guna menyempurnakan rancangan peraturan daerah ini,” ungkapnya. (rls)

Bupati Hadiri HUT Ke-100 Desa Mambal

Bupati Wayan Adi Arnawa dan Nyonya Rasniathi saat menghadiri HUT Ke-100 Desa Mambal di Lapangan Serma Anom Puspa, Desa Mambal, Abiansemal, Selasa (28/10)
Bupati Wayan Adi Arnawa dan Nyonya Rasniathi saat menghadiri HUT Ke-100 Desa Mambaldi Lapangan Serma Anom Puspa, Desa Mambal, Abiansemal, Selasa (28/10)

PANTAUBALI.COM,– Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa memberikan apresiasi tinggi terhadap peringatan Hari Jadi Ke-100 Desa Mambal yang mengusung tema “Jayottama” bermakna keberhasilan menuju kemakmuran dengan slogan “Kemakmuran Utama, Sejahtera Bersama.”

Acara yang dilaksanakan di Lapangan Serma Anom Puspa, Desa Mambal, Abiansemal, Selasa (28/10) dirangkai dengan peluncuran sekaligus penyerahan piagam Hak Kekayaan Intelektual (HKI)/Hak Cipta Tari Maskot Desa Mambal, “Tari Sri Swari Sruti”, dari Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ISI Denpasar, I Ketut Garwa, kepada Perbekel Mambal I Nyoman Sugiarta. Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan tersebut, Bupati Adi Arnawa menyerahkan bantuan dana sebesar Rp. 20 juta.

Dalam sambutannya, Bupati Adi Arnawa menegaskan bahwa peringatan satu abad Desa Mambal memiliki makna historis dan strategis sebagai momentum refleksi sekaligus kebangkitan menuju desa yang mandiri dan berdaya saing. “Seratus tahun adalah usia yang sangat matang, Desa Mambal harus mampu menunjukkan jati diri sebagaimana semangat Jayottama, yaitu kejayaan yang bermuara pada kemakmuran masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan, mengingat Desa Mambal merupakan wilayah hulu Tukad Ayung yang memiliki fungsi ekologis vital bagi keberlanjutan kehidupan di hilir. “Saya minta dengan hormat, mulai saat ini tidak boleh ada lagi warga yang membuang sampah ke sungai. Jadikan Tukad Ayung sebagai ikon kebanggaan sekaligus potensi wisata alam yang mampu membawa kemakmuran bagi Desa Mambal,” tegas Adi Arnawa.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memaparkan sejumlah program pro-rakyat Pemerintah Kabupaten Badung, antara lain bantuan Rp 2 juta per KK menjelang Hari Raya Galungan guna meningkatkan daya beli masyarakat, serta program beasiswa penuh bagi 400 mahasiswa Strata satu (S1) dari keluarga berpenghasilan di bawah Rp.5 juta per bulan. Beasiswa tersebut mencakup biaya kuliah, buku, laptop, uang saku, hingga biaya wisuda.

“Kami ingin melahirkan generasi muda Badung yang unggul, cerdas, dan berdaya saing. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah fondasi utama kemajuan daerah. Mari jadikan momentum ini sebagai pijakan untuk menciptakan kemakmuran sejati, kesejahteraan bersama, dan kejayaan yang lahir dari harmoni manusia, alam, dan budaya,” kata Adi Arnawa.

Sementara itu, Perbekel Desa Mambal I Nyoman Sugiarta bersama Ketua Panitia I Gusti Made Pertamayasa menyampaikan bahwa perayaan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara pemerintah, lembaga akademik, dan seluruh elemen masyarakat.

Menurutnya tema “Jayottama” melambangkan kejayaan Desa Mambal yang telah mencapai usia seabad, sekaligus mencerminkan keseimbangan antara kemajuan, ketentraman, serta keluhuran dalam menjaga alam dan tradisi.

Perayaan satu abad Desa Mambal juga diwarnai dengan berbagai kegiatan, diantaranya jalan sehat, lomba penjor antar-STT, lomba gebogan antar-PKK, pameran produk UMKM serta pemberian penghargaan kepada para Perbekel terdahulu.

“Kegiatan ini menjadi momentum refleksi perjalanan seratus tahun Desa Mambal, sekaligus ajang pelestarian seni, adat, dan budaya lokal serta penguatan ekonomi masyarakat. Semoga melalui perayaan HUT ke-100 ini, Desa Membal semakin maju, makmur, dan senantiasa menjadi desa yang Jayottama berjaya dalam kebersamaan dan kemakmuran,” jelasnya.

Hadir pada kegiatan tersebut, anggota DPRD Kab. Badung I Made Ponda Wirawan, Ketua TP. PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, perwakilan Camat Abiansemal, Perbekel se Kec. Abiansemal, Bendesa Adat Mambal, Kelian Adat dan Dinas se-Desa Mambal, para tokoh dan masyarakat Desa Mambal. (rls)

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Tekankan Implementasi 6 SPM Lewat Lomba Posyandu 2025 di Tabanan

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin langsung kegiatan Penilaian Final Lomba Posyandu Tahun 2025 Tingkat Kecamatan di Kabupaten Tabanan yang dilaksanakan di dua wilayah, yakni Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Penebel, Selasa (28/10).
Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin langsung kegiatan Penilaian Final Lomba Posyandu Tahun 2025 Tingkat Kecamatan di Kabupaten Tabanan yang dilaksanakan di dua wilayah, yakni Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Penebel, Selasa (28/10).

PANTAUBALI.COM, – TABANAN Ketua Tim Pembina Posyandu sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memimpin langsung kegiatan Penilaian Final Lomba Posyandu Tahun 2025 Tingkat Kecamatan di Kabupaten Tabanan yang dilaksanakan di dua wilayah, yakni Kecamatan Selemadeg Timur dan Kecamatan Penebel, Selasa (28/10).

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi Tabanan dalam memperkuat implementasi Posyandu dengan enam Standar Pelayanan Minimal (6 SPM) yang kini menjadi dasar pelayanan masyarakat di tingkat desa.

Roadshow penilaian tersebut dimulai di Posyandu Anggrek 2, Banjar Dinas Serampingan Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, dan dilanjutkan ke Posyandu Anggrek di Banjar Dinas Penatahan, Desa Penatahan, Kecamatan Penebel. Turut hadir dalam kesempatan itu Perangkat Daerah terkait, unsur Forkopimcam Seltim dan Penebel, Tim Penilai Posyandu Kabupaten Tabanan, serta Pengurus TP PKK Kabupaten Tabanan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penilaian awal lomba Posyandu Tingkat Kecamatan yang telah berlangsung pada 17–24 Oktober 2025.

Dari ratusan peserta, tiga Posyandu terbaik berhasil melaju ke tahap akhir untuk dinilai langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan.

Proses penilaian ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga menjadi sarana evaluasi sejauh mana Posyandu di setiap Kecamatan telah berhasil menerapkan sistem 6 SPM secara nyata dalam masyarakat.

Dalam kunjungannya, Ny. Rai Wahyuni yang juga menjabat sebagai Duta PSBS (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber), turut mensosialisasikan tata cara pembuatan dan pemanfaatan lubang biopori kepada warga setempat.

Ia secara langsung memberikan alat pembuat lubang biopori dan contohkan pembuatan lubang biopori di pekarangan rumah I Wayan Parta, Desa Megati, sembari mengajarkan kepada warga cara penggunaannya yang benar.

Begitu juga di Penebel, Bunda Rai menyerahkan alat pembuat lubang biopori kepada Rida Wijayanti asal Banjar Penatahan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari edukasi lingkungan untuk mendorong masyarakat mengelola sampah organik dari sumbernya, sekaligus memperbaiki daya serap air di lingkungan rumah tangga.

Selanjutnya, di sela-sela penilaiannya, Bunda Rai menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh kader dan masyarakat Desa Megati dan Penatahan yang dinilai berhasil menerapkan enam standar pelayanan dengan baik.

“Lomba Posyandu dengan 6 SPM ini menjadi indikator penting bagi kemajuan pelayanan masyarakat di tingkat desa.

Dari 832 posyandu di Tabanan, Desa Megati mampu masuk tiga besar. Artinya, desa ini telah sukses mengimplementasikan enam standar pelayanan yang mencakup bidang kesehatan hingga sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Posyandu kini tidak lagi hanya berfokus pada layanan kesehatan semata, melainkan telah bertransformasi menjadi wadah aspirasi lintas bidang.

“Sekarang posyandu bukan hanya tempat menimbang bayi, tetapi juga wadah masyarakat menyampaikan keluhan di bidang pendidikan, sosial, hingga infrastruktur.

Transformasi ini sangat luar biasa, karena pemerintah memberikan ruang lebih luas agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya,” tambahnya.

Ny. Rai Wahyuni juga menyoroti semangat luar biasa para kader Posyandu Megati yang telah memahami tugasnya dalam sistem baru ini.

“Tugas kader bukan menyelesaikan masalah, tapi mencatat dan menyalurkan. Catatan disampaikan ke Kepala Desa atau Perbekel, jika perlu ke Camat, dan bila perlu diteruskan ke Kabupaten agar OPD terkait bisa menindaklanjuti.

Jadi, sistem ini membangun alur komunikasi yang efektif antara masyarakat dan pemerintah,” imbuhnya.

Menariknya, dalam kegiatan di Desa Megati juga ditemukan inovasi unik dari masyarakat yang disebut “Serdadu Balok”, yakni Serentak Datang ke Posyandu Hijau dengan Dukungan Bahan Pangan Lokal.

Program ini mengusung konsep makanan bergizi berbasis bahan alami seperti pandan, kayu manis, dan sayuran hijau yang berasal dari lingkungan sekitar. Inovasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat tidak hanya aktif dalam pelayanan, tetapi juga kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menunjang kesehatan.

Perjalanan berlanjut ke Kecamatan Penebel, di mana Bunda Rai kembali menyampaikan pentingnya sosialisasi berkelanjutan mengenai Posyandu 6 SPM.

“Program ini masih baru, jadi perlu terus disosialisasikan agar masyarakat paham bahwa Posyandu sekarang sudah berbeda. Tidak hanya mengurus anak-anak dan balita, tapi juga menjadi tempat penyampaian aspirasi di berbagai bidang,” terangnya.

Ia juga berharap, semangat yang ditunjukkan para kader tidak hanya muncul saat lomba, melainkan menjadi budaya kerja berkelanjutan setiap bulan, sehingga hal ini benar-benar memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat.

“Pesan saya, semangat ini jangan berhenti di lomba saja. Lanjutkan secara rutin agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Terima kasih untuk Perbekel dan kader yang menjadi ujung tombak program ini,” tegas Bunda Rai.

Menurutnya, perubahan paradigma ini perlu terus dijaga agar Posyandu tidak hanya menjadi formalitas kegiatan bulanan, tetapi berkembang menjadi pusat komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah daerah, kader, dan masyarakat desa, Posyandu di Kabupaten Tabanan kini menapaki babak baru sebagai pilar utama pelayanan masyarakat berbasis partisipasi dan inovasi lokal. Diharapkan juga hal ini dapat menular ke seluruh desa di Tabanan dan membawa perubahan positif dalam pelayanan publik yang lebih baik dan berkelanjutan. (rls)