- Advertisement -
Beranda blog Halaman 796

Wabup Sanjaya Apresiasi semangat Gotong Royong Warga Dalam Acara Pemelaspasan Kantor Perbekel Gubug

????????????????????????????????????
Wabup Sanjaya Dalam Acara Pemelaspas Kantor Perbekel Gubug

TABANAN – Pantaubali.com – Serangkaian Upacara Dewa Yadnya (Pemlaspasan) Kantor Perbekel Desa Gubug yang dilangsungkan pada rahina Purnama Kedasa, Rabu (20/3) pagi, dihadiri Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM. Sekaligus melakukan persembahyangan bersama dengan para undangan.

Turut mendampingi Wabup Sanjaya saat itu Kepala Disnakertrans Kabupaten Tabanan, I Putu Santika, Camat Tabanan, Putu Arya Suta, Perbekel dan Tokoh Masyarakaat setempat.

Wabup Sanjaya, begitu beliau akrab disapa mengaku sangat bangga dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Desa Gubug. Meski Dana PAD Kabupaten Tabanan terbilang relative cukup kecil namun masyarakat mampu membangun sarana dan prasarana di Desa dengan mengutamakan semangat gotong-royong. “Saya, mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan mengucapkan terimakasih, karena telah mencurahkan segala tenaga, materi, pikiran dan waktu serta semangat gotong-royong untuk kesuksesan pembangunan sarana dan prasarana di Desa kita,” tuturnya.

Wabup Sanjaya berharap, dengan terselenggaranya kegiatan pemlaspasan ini, bisa semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan diantara krama, juga semakin meningkatkan sradha bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga apa yang dilakukan selalu direstui oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Tetap jaga persatuan ini, dan tetap jaga semangat gotong-royong ini, sehingga kedepannya bisa lebih mempermudah kita di dalam membangun juga sebagai contoh bagi generasi muda betapa hebatnya kita kalau mempunyai semangat bergotong-royong,” imbuhnya.

Saat itu Ketua Panitia Pemlaspasan menjelaskan bahwa dari awal pembangunan hingga finishing Kantor Perbekel Desa Gubug menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 1 Miliar 210 Jutaa, untuk pembanguan dan Pemlaspasan. Dana berasal dari Bantuan Pemerintah melalui APBDes dan ada beberapa donatur yang ikhlas memberi bantuan dana, sertan Swadaya Masyarakat, pungkasnya.

“Besar harapan kami agar Pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Wabup Sanjaya berkenan untuk selalu memberikan arahan dan bantuan kepada kami, guna lancarnya kegiatan di Desa Kami. Sehingga pelayanan terhadap masyarakat bisa kami tingkatkan menjadi lebih baik lagi,” harap pihaknya.

Selain melakukan persembahyangan bersama, Wabup Sanjaya juga memberikan punia berupa dana sebagai wujud apresiasinya yang diterima oleh Panitia Pemlaspasan. @humastabanan.

Bupati Badung Serahkan Bantuan 300 Unit Bantuan Khusus Keuangan Bedah Rumah Untuk Warga Kurang Mampu Di Tabanan

????????????????????????????????????
Bupati Badung Serahkan Dana Bkk Bedah Rumah

TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta bersama  dengan wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyerahkan 300 unit Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Bedah Rumah kepada masyarakat kurang mampu di Tabanan. Yang diserahkan secara simbolis di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Selasa, (19/3) pagi.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Kapolres Tabanan AKBP Made Sinar Subawa, Dandim 1619 Tabanan Letkol Inf. Toni Sri Hartanto, Sekda Tabanan I Gede Susila, Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, beserta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Pemkab Badung.

Wabup Sanjaya menjelaskan bahwa hari ini merupakan hari yang berkah bagi Tabanan. Mengingat Tabanan mendapat bantuan BKK Bedah Rumah sebanyak 300 unit dari Pemkab Badung. Hari ini adalah hari yang berkah bagi Kabupaten Tabanan karena Bupati Badung yang terkenal Bares memberikan bantuan BKK Bedah Rumah sebanyak 300 unit utuk Pemkab Tabanan,” jelasnya.

Diketahui bersama bahwa rumah adalah salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi keluarga. Mengingat peran penting rumah dalam sebuah keluarga, Wabup Sanjaya mengatakan Pemkab Tabanan setiap tahun melaksanakan program bedah rumah secara berkelanjutan bagi keluarga yang membutuhkan.

“Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tabanan melalui pembangunan rumah layak huni, sebagai amanat UU No. 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin,” terangnya.

Program bedah rumah merupakan program mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat. Dengan bantuan dari Pemkab Badung pada tahun ini, telah membatu masyarakat Tabanan yang membutuhkan Rumah layak huni untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka, tambah Sanjaya.

Dirinya selaku Pimpinan Daerah dan pribadi mengucapkan banyak serta mengapreasiasi atas kontribusi yang diberikan Pemkab Badung melalui BKK yang secara nyata membedah rumah bagi keluarga yang kurang mampu di Tabanan. “Semoga komunikasi dan koordinasi antara Pemkab Tabanan dan Pemkab Badung tetap terjalin kedepannya, sehingga program semesta berencana dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sementara pada kesempatan yang sama, Giri Prasta menjelaskan ini merupakan bantuan Rumah Sehat yang dibilang dengan Bedah Rumah. Bedah rumah ini sudah diperhitungkan dan sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait di Tabanan. Khusus untuk bedah rumah ini, Dirinya mngatakan mengikuti program Bapak Joko Widodo, yakni membangun dari pinggiran. “Melalui program bedah rumah niki Tiang alokasikan 2000 rumah, 50 juta per orang, dan tiang harus membangun dari pinggiran,” jelasnya.

Alasannya membangun dari pinggiran karena pertama, merasa bahwa di setiap Kabupaten di Bali kemampuannya berbeda-beda. Giri Prasta  mencontohkan di Desa Munti Gunung di Karangasem dibandingkan dengan Tabanan yakni di Pupuan mungkin Tabanan 10 kali lipat lebih maju dari Munti Gunung. Kedua, Usaha Ekonomi Produktif, dijelaskan setelah rumah ini selesai dibangun, masyarakat kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp. 15 Juta yang dipakai untuk membuka usaha. Dan Dirinya bertekad membangun 2000 unit Bedah Rumah tersebut dari daerah pinggiran disetiap Kabupaten di Bali dan Tabanan mendapat bantuan 300 unit bedah rumah.

Dirinya meminta kepada 300 Orang penerima Bedah Rumah ini agar bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan dan juga harus disyukuri. Dan Dirinya berharap semua Kabupaten di Bali dan Pemprov Bali juga pusat melakukan pergerakan yang sama, bekerja dengan serius dan betul-betul membangun. “Harapan Tiang Tabanan melakukan pergerakan, Badung juga dan seluruh Kabupaten di Bali serta Pemprov Bali, Pusat dan juga Presiden melakukan pergerakan yang sama dan yang diuntungkan pasti Masyarakat  Itu harapan Tiang. Hal yang baik mari kita tiru bersama-sama untuk kemajuan Masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Dinas Sosial I Gede Nyoman Gunawan melaporkan dari sepuluh Kecamatan yang ada di Tabanan, baru lima Kecamatan yang menerima BKK bedah rumah ini. Diantaranya kecamatan Pupuan, Selemadeg Barat, Selemadeg Timur, Selemadeg dan Marga. Dari lima Kecamatan ini  kecamatan Pupuan yang paling banyak menerima BKK yaitu sebanyak 146 unit, selebihnya tersebar di beberaapa Kecamatan tersebut. “Terimakasih atas Bantuan Rumah Layak untuk Rakyat ini. Mudah-mudahan kedepan dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan program Investasi hati yang sudah kami dengungkan, bisa maksimal menanggulangi masalah kemiskinan di Tabanan,” ucapnya.

Wabup Klungkung Hadiri Rapat Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Narkoba

menghadiri rapat pembahasan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Di ruang Kantor BNNK Tojan Klungkung

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menghadiri rapat pembahasan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Di ruang Kantor BNNK Tojan Klungkung pada Selasa (19/03/2019).

Ketua BNNK Kabupaten Klungkung AKPB Dewa Made Alit Artha SIK. MH menyampaikan dalam rapat pembahasan P4GN ini mengambil tema mendorong Percepatan Pembuatan Pararem Lepas yang akan digunakan di semua Desa Pekraman di Kabupaten. Tema ini diambil dalam rangka menyambut  kebijakan Ketua BNN Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi Drs. Heru Winarko, S.H yang merencanakan akan membuat suatu kegiatan penetapan P4GN kedalam perarem lepas yang akan dilaksanakan pada Bulan Mei nanti. Disamping itu,  Ketua BNNK Kabupaten Klungkung AKPB Dewa Made Alit Artha SIK. MH ingin meminta saran kepada Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta dalam hal mensosialisasikan ke masyarakat di Desa Pekraman agar bersedia membuat perarem lepas mengenai Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di masing-masing desa Pekraman di Kabupaten Klungkung.

Wakil Bupati I Made Kasta menyampaikan terkait sosialisasi mengenai Bahaya Penggunaan Narkoba sudah sering  dilakukan ketika Wabup Kasta menjabat selaku Badan Narkoba Kabupaten (BNK) Klungkung. sosialisasi dilakukan pada saat itu dengan cara memberikan pemahaman-pemahaman mengenai bahaya narkoba melalui kegiatan pesraman kilat, hasil kerjasama BNK dengan Majelis Madya Desa Pekraman. Saat ini yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi apakah informasi dan penerapannya sudah sampai di Desa-Desa.

“Yang terpenting sekarang adalah kesadaran masyarakat untuk tidak menjadi Konsumen dan distributor”, Ujar Wabup Kasta. Wabup Kasta menyarankan untuk membentuk suatu hukum yang bersifat mengatur, yakni dengan cara memberikan pemahaman-pemahaman tentang bahaya narkoba. Wabup Kasta menyarankan untuk mengadakan Pertemuan dengan Bendesa se-Kabupaten Klungkung untuk membahas mengenai Desa-desa mana saja yang sudah maupun yang belum melaksanakan MOU tersebut dengan kerjasama antara Majelis Madya Desa Pekraman dengan BNNK Kabupaten Klungkung dan Pemerintah Kabupaten Klungkung.

Angkasa Pura I Berkomitmen Implementasikan Sistem Manajemen Terintegrasi Terkait Lingkungan Hidup

Angkasa Pura Kenalkan Konsep Ramah Lingkungan

MANGUPURA – Pantaubali.com – Dalam rangka menyambut Earth Hour 2019, PT Angkasa Pura I (Persero) menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup di 13 bandara yang dikelola dan wilayah sekitarnya. Upaya yang dimaksudkan sebagai peta jalan untuk melakukan transformasi bisnis menuju kehidupan yang berkelanjutan ini dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani bersama WWF-Indonesia di Bali, Senin (18/3/2019).

Angkasa Pura I dan WWF-Indonesia menjalin kerja sama dalam program konservasi dan edukasi, pelestarian lingkungan hidup, dan pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan. Secara khusus, kerja sama mencakup kegiatan kampanye Earth Hour di 13 bandara dan 8 kota, program konservasi dan edukasi untuk meningkatkan kepedulian publik dan para pemangku kepentingan terhadap lingkungan hidup, termasuk program penanganan sampah, penanaman pohon, dan pengelolaan ekoturisme.

“MoU ini menunjukkan keseriusan Angkasa Pura I untuk mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup dengan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan hidup, pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Para pelaku bisnis di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menyambut baik inisiatif ini dengan menunjukkan komitmen bersama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada praktik usahanya. Hal ini semakin mengukuhkan komitmen Angkasa Pura I dalam pelestarian lingkungan dan promosi praktik bisnis berkelanjutan.

Angkasa Pura I menjadikan WWF-Indonesia sebagai mitra kerja dalam hal kampanye dan edukasi terkait pelestarian lingkungan hidup karena WWF-Indonesia merupakan lembaga konservasi dan pembangunan berkelanjutan terbesar di Indonesia dengan rekam jejak yang baik.

“Kami percaya kerja sama dengan WWF-Indonesia ini dapat membawa dampak yang optimal yang mengukuhkan komitmen pelestarian lingkungan hidup dan praktik bisnis yang berkelanjutan,” imbuh Faik Fahmi.

“WWF-Indonesia menyambut baik kemitraan dengan Angkasa Pura I dalam mengimplementasikan program konservasi dan edukasi lingkungan, terutama dukungan untuk mengintegrasikan praktik bisnis yang berkelanjutan ke dalam tata kelola perusahaan Angkasa Pura I. Saya yakin semua pihak memiliki peran penting dalam mengurangi kerusakan lingkungan hidup dan membalikkan keadaan supaya planet bumi tetap lestari, tempat di mana manusia dan alam hidup dalam harmoni. Angkasa Pura I dengan 13 bandaranya akan berkontribusi besar terhadap upaya ini, terutama karena posisi strategisnya sebagai gerbang ke destinasi pariwisata yang bertanggung jawab,” ujar Rizal Malik, CEO WWF-Indonesia.

Seiring dengan komitmen tersebut, Angkasa Pura I melanjutkan dukungannya dalam pengurangan pemanasan global dan dampak perubahan iklim melalui penghematan energi dengan menyelenggarakan kegiatan kampanye global “Switch Off Earth Hour 2019” yang diinisiasi oleh Komunitas Earth Hour dan WWF-Indonesia serentak di 13 bandara yang dikelolanya.

Pada penyelenggaraan tahun ini, pusat pelaksanaan kegiatan “Switch Off” akan dilakukan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pada 30 Maret 2019 mendatang pada pukul 20.30-21.30 WITA. Secara keseluruhan, kegiatan tersebut tidak akan mengganggu aktivitas operasional dan pelayanan di bandara-bandara Angkasa Pura I. Seluruh penumpang pesawat udara, masyarakat, komunitas, dan stakeholders diharapkan ikut menyukseskan kegiatan Earth Hour itu dengan memadamkan lampu atau peralatan elektronik yang tidak digunakan pada tanggal 30 Maret 2019 selama satu jam mulai pukul 20.30 waktu setempat.

*Angkasa Pura I Terapkan Sistem Manajemen yang Berbasis Lingkungan Hidup*

Komitmen Angkasa Pura I terhadap kelestarian lingkungan hidup dan proses bisnis berkelanjutan tidak hanya ditunjukkan melalui berbagai kegiatan yang mendukung pelestarian lingkungan di wilayah bandara seperti konservasi dan edukasi lingkungan hidup. Lebih dari itu, Angkasa Pura I menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup pada proses bisnisnya agar terwujud proses bisnis yang berkelanjutan.

“Kegiatan pengembangan dan pengelolaan bandara oleh Angkasa Pura I harus membawa manfaat sosial dan manfaat lingkungan hidup bagi masyarakat sekitar bandara. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak lingkungan hidup dalam jangka panjang, kami berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip eco-airport dan prinsip perusahaan berkelanjutan pada operasional dan pengembangan bandara Angkasa Pura I,” ucap Faik Fahmi.

Angkasa Pura I telah mengenalkan konsep bandara ramah lingkungan _(eco-friendly airport)_ melalui terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang diikuti pengimplementasian secara penuh standar ISO 14001 terkait lingkungan oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Angkasa Pura I juga telah memasukkan strategi lingkungan hidup ke dalam program-program _corporate social responsibility_ (CSR) seperti penanaman pohon, penanaman terumbu karang, dan lainnya.

Beberapa inisiatif pada kegiatan operasional yang berbasis lingkungan yang dilakukan Angkasa Pura I antara lain:
• Melakukan pelaporan karbon yang dihasilkan di semua 13 bandara melalui platform ACERT (ACI’s Airport Carbon and Emissions Reporting Tool) setiap 6 bulan. Platform ini memudahkan Angkasa Pura I dalam mereview pengelolaan energi.
• Melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam setiap pembangunan di kawasan bandara, baik kawasan sisi darat (landside) maupun sisi udara (airside).
• Menyediakan instalasi fasilitas pengelolaan air hujan, daur ulang air limbah, pengukuran emisi kendaraan, dan pengelolaan sampah/ _waste management._
• Implementasi konsep arsitektur penerangan terminal pada bandara dan terminal bandara baru.
• Instalasi LED _floods lights_ untuk penerangan area apron, sistem sensor pada peralatan, panel surya, dan pendingin dengan bantalan _magnetic sentrifugal_. Semua ini digunakan sebagai solusi alternatif dalam penghematan energi.
• Angkasa Pura I juga melakukan kajian _habitat management_ untuk memastikan pembangunan dan operasional bandara tidak mengganggu _biodiversity_ dan memitigasi bahaya _(hazard)_ yang ditimbulkan oleh kehadiran hewan liar di kawasan bandara.

Komitmen Angkasa Pura I terhadap lingkungan hidup dan operasi bisnis yang berkelanjutan juga ditunjukkan dengan keikutsertaan Bandara Adi Soemarmo Solo pada program Airport Excellence (APEX) in Environment yang diadakan oleh Airports Council International (ACI) pada tahun 2018 lalu, di mana Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi bandara pertama di Asia-Pasifik yang ikut serta dalam kegiatan terkait penerapan prinsip lingkungan hidup dan keberlanjutan di bandara tersebut. Pada program ini dilakukan _review_ terhadap aspek pengelolaan lingkungan di Bandara Adi Soemarmo Solo oleh para ahli lingkungan hidup dan juga mempelajari _best practice_ pengelolaan bandara berbasis lingkungan hidup dari bandara-bandara terkemuka di dunia.

Sanjaya Apresiasi Peran Aktif Pemuda Dalam Seni ” 10 Tahun Anniversary Semlefoma “

????????????????????????????????????
 Acara 10 Tahun Anniversary Semlefoma Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan, yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Tabanan Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, memberi apresiasi kepada Komunitas Semlefoma Tabanan karena berperan aktif dalam kegiatan seni di Tabanan dengan menggelar Anniversary 10 Tahun Semlefoma dirangkaikan dengan Festival, di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Sabtu, (16/3) sore.

Kehadiran Wabup Sanjaya pada acara tersebut didampingi oleh anggota DPR RI I Made Urip, DPRD Tabanan Desta Kumara, Kadis LH, I Made Subagia, Camat, Perbekel dan Tokoh Masyarakat.

Ketua Komunitas Semlefoma Andika Ramadan alias Madon menjelaskan, Komunitas Semlefoma merupakan Wadah Organisasi Seni Gabungan Seniman Tabanan. Dengan menggelar acara ini bertujuan agar kegiatan ini mampu membangkitkan seni terutama barong bangkung sebagai ikon Tabanan. Salah satu kiatnya adalah dengan menggelar lomba barong bangkung jumat kemarin, (15/3). Dan sekarang dalam perayaan Anniversary dipentaskan calonarang kolaborasi dari 17 Sanggar seni di Tabanan.

“Kami berharap para seniman di Tabanan bersatu, dan kami harapkan juga tentunya bimbingan dari semua pihak untuk kami kedepannya,” pintanya.

Wabup Sanjaya mengatakan, bahwa festival ini merupakan wujud nyata peran aktif Pemuda yang peduli dengan perkembangan seni di Tabanan, guna meningkatkan kesejahteraan kita di Tabanan. “Tepuk tangan buat adik-adik. Ini sangat luar biasa,” ungkapnya.

Wabup Sanjaya menambahkan, Barong bangkung dikatakannya mulai hidup lagi tahun 2002 lalu berkat kerjasama dan semangat dari semua pihak di Tabanaan. Ini harus menjadi suatu kebanggaan, mengingat Tabanan mampu merekontruksi ribuan Sekaa Barong Bangkung.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, Komunitas Semlefoma mampu terus berperan aktif menjaga seni dan kebudayaan kita, khususnya Barong Bangkong. Kita sudah dapat apresiasi dari seluruh bali. Tinggal kontinuitas kita untuk menjaga semua ini. Tentunya harus dengan kebersamaan dan persatuan, gotong royong juga saling menghormati. Tetap selalu kompak dan ingat apa yang Saya sampaikan,” tutupnya.

Lepas Peserta Fun Bike Cross Country ” Wabup Sanjaya Ajak Masyarakat Semarakkan Lagi Bersepeda “

Wabup Sanjaya Lepas Peserta Fun Bike Cross Country

TABANAN –  Pantaubali.com – Acara Fun bike Cross Country Gunung Salak 2019, Minggu (17/3) yang diselenggarakan oleh Masyarakat Gunung Salak, Seltim, memberi suatu kesan yang mendalam buat Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Penggagas LSM Forkot Tabanan ini merasa tertantang untuk menyemarakan kembali olahraga bersepeda di Kabupaten Tabanan.

Meskipun dengan cuaca yang kurang mendukung, Funnbike Cross Country berjalan dengan baik dan penuh semangat dari peserta. Terlihat sekitar 300-an bikers penuh antusias mengikuti kegiatan tersebut. Turut hadir pada saat itu, Anggota DPRD Tabanan Edi Nugraha Giri, Camat Seltim Ngurah Darma Utama, Perbekel juga Tokoh masyarakat setempat.

“Meski cuaca kurang mendukung tapi para peserta tetap semangat dan antusias. Melalui tema Bersepeda dengan melihat keindahan alam, mari kita semarakkan lagi kegiatan bersepeda untuk menikmati hari libur, khususnya di Tabanan, sehingga kita bisa menikmati hari libur dengan kegiatan yang positif,” himbau Sanjaya.

Alumni FE Unwar ini juga mengapresiasi kegiatan yang cukup terbilang sukses ini, meski baru pertamakalinya diselenggarakan. “Kedepan acara ini harus menjadi agenda tahunan, guna menggairahkan kembali bersepeda bagi masyarakat Tabanan. Masyarakat sehat, Masyarakat bahagia, niscaya Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi makin terwujud,” pungkasnya.

Dewa Putu wibawa selaku Ketua Panitia acara menjelaskan bahwa tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah dalam rangka penggalian dana untuk menunjang pembangunan Pura Dalem dan Pura Prajapati Desa Adat Gunung Salak, Seltim, Tabanan. Dengan dikenakan biayakan tiket sebesar Rp. 100 Ribu per orang peserta.

Rute mengelilingi kawasan Desa Wisata Gunung Salak dengan pemandangan alam dan sawah yang indah. “Disamping untuk penggalian dana, kegiatan ini juga iuntuk mengeksplor Desa Wisata Gunung Salak, agar semakin banyak masyarakat mengenal keindahan alam Gunung Salak,” jelasnya.

Berkunjung Ke Basis PDI P ” Grace Natalie Ajak Masyarakat Tabanan Jaga Khebinekaan Dan Lawan Korupsi “

Ketua Umum PSI Berkunjung Ke Puri Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Kunjungi Kabupaten Tabanan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie blusukan ke Pasar Tabanan pada Sabtu (16/3). Blusukan itu salah satu langkah untuk memperkenalkan PSI ke tengah masyarakat Tabanan.Kegiatan ini merupakan rangkian acara solidarity tour di Bali. Bukan hanya ke Pasar Tabanan, Grace yang didampingi sejumlah kader juga berkunjung ke Puri Agung Tabanan.

Di sela blusukanya ke pasar Tabanan Ketua umum Partai Psi juga sqngat mengakui kekuatan PDIP yang sudah mendarah daging,se akan kebesaran partai moncong putih itu tidak bisa ditembus, Meskipun demikian PSI tidak pesemis, pihaknya ingin menarget 3-5 kursi di DPRD Tabanan bahkan di Provinsi dirinya berharap kadernya bisa berhasil membentuk fraksi.

PSI masuk kandang banteng sekitar pukul 09.00 WITA. Ketum Grace Natalie yang didampingi langsung Ketua DPP Isyana Bagoes Oka, Ketua DPP Bali I Nengah Yasa Ari Susanto langsung mengunjungi Pasar Tabanan dengan dibarengi seluruh kader PSI seluruh Bali.

Di Pasar mereka juga membeli selendang dan kamen yang langsung dikenakan,sebagai wujud rasa khebinekaan sebagai pendatang yang menghormati budaya Bali “Kami datang ke Bali karena sebagai salah satu garapan serius lumbung suara dan aspirasi masyarakat,” ujar Grace Natalie.

Kata dia kegiatan yang dilakukan serangkian dengan langkah solidarity tour di Bali. Mengingat pemilu tinggal 28 hari lagi sehingga selain kunjungan ke Tabanan pihaknya akan membuat acara solidaritas dengan para caleg dan tim sukses di Klungkung dan Denpasar. “Artinya kami merapatkan barisan karena tinggal 28 hari lagi (pemilu),” jelasnya.

Ia pun mengklaim meskipun PSI partai baru antusias masyarakat dibilang tinggi ketika berbicara tentang partai PSI. Bahwa PSI adalah partai yang bebas dari koruptor, Mengingat proses seleksi caleg dininternal PSI dilakukan secara terbuka.

Ada seleksi dari juri independen, bahkan ada pengundian nomor urut dan tidak ada partai yang sampai saat ini menawarkan sistem pelaporan publik. “Dan kami di PSI melakukan itu (pelaporan publik),” jelasnya.

Dengan sistem tersebut Grace berharap PSI bisa dikenal masyarakat, mau mencoba atau memberikan kesempatan politik gaya baru yang memang sebelumnya tidak ada. “Jadi kami di PSI menerapakan sistem perekrutan kader dengan transparan, karena selama ini jika tidak ada transparan dan profesionalisme maka tunggu OTT saja yang menangkap,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto mengatakan kunjungan ke Tabanan adalah salah satu langkah mengeksiskan PSI di mata masyarakat sehingga didatangkan Ketum langsung. Meskipun ia mengakui sulit menembus kandang banteng di Tabanan namun pihaknya tak pesimis dalam meraih suara. “Kami mengakui sulit menembus partai yang sudah besar, tetapi kami tak pesimis harapnya bisa sampai 3-5 kursi di DPRD Tabanan,” harapnya.

Bahkan untuk di Bali Susanto menginginkan perwakilan untuk PSI ke DPR RI tembus satu kursi dari 9 kursi yang ada. Sedangkan di DPRD Provinsi menarget bentuk satu fraksi. Karena menurutnya antusias masyarakat di Bali terhadap PSI lumayan tinggi.

Terlebih nanti untuk bisa menembus satu fraksi di Provinsi akan menggenjot suara yang dinilai memiliki potensi adalah Buleleng, Karangasem, Klungkung, Denpasar dan Gianyar. “Tabanan, Badung tidak kami targetkan karena melihat sulit menembus partai besar,” tandas Susanto.

Bappenas Kunjungi Desa Munduk Temu serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah PPD 2019

kunjungan Bappenas serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019.

TABANAN – Pantaubali.com – Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Rabu (13/3) kemarin dikunjungi oleh Bappenas serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019.

Desa Munduktemu sendiri mewakili Provinsi Bali, dimana Provinsi Bali satu diantara 17 Provinsi se Indonesia yang masuk dalan nominasi tersebut.

Kepala Bapelitbang Tabanan, IB Wiratmaja menjelaskan ada 17 Provinsi se Indonesia yang dinilai untuk memperebutkan PPD 2018. Dalam penilaian tersebut Provinsi Bali mengajukan inovasi Bali Clean and Green, dan adat dan budaya Bali. Desa Munduktemu menjadi locus atau obyek percontohan penerapan kedua inovasi tersebut secara terpadu.

“Maka dari itu, tim PPD pusat yang terdiri dari Direktur LH bappenas, tim independen dan Kasubdit Evaluasi Pengendalian Pembangunan, mengunjungi Desa Munduktemu,” ungkapnya

Pada kesempatan tersebut juga hadir  Ketua DPRD tabanan, Sekda Tabanan, Asisten 2 Setda Tabanan, anggota DPRD Dapil Pupuan, Camat Pupuan, Dirut PDDS I Putu Sugi Darmawan dan undangan lainnya.

Ditambahkan oleh Perbekel Desa Munduktemu, I Nyoman Wintara, menurut tim dari Bappenas yang menarik dari Desa Munduktemu adalah sejalannya Perdes dengan Perarem tiga Desa Adat yang ada di wilayah Munduktemu. Perdes dan Perarem tersebut adalah tentang pelestarian lingkungan. “Dimana akan diberikan sanksi pada orang yang membuang sampah sembarangan. Juga sanksi pada pemburu penembak burung serta pencari ikan disungai dengan cara meracun atau strum,” jelasnya.

Disamping itu, di Desa Munduktemu juga ada gerakan kebersihan yang dinamakan LISA (lihat sampah ambil). Gerakan ini sudah mulai tertanam dihati masyarakat, awalnya gerakan ini dimotori dirinya sendiri dengan mengajak anak-anak sekolah untuk membiasakan diri mengambil sampah ketika melihat sampah berserakan. “Anak-anak inilah yg mulai menyebarkan virus perubahan tersebut,” lanjutnya.

Dan yang menarik lainnya dari Desa Munduktemu adalah apa yang diprogramkan dari Pemerintah Provinsi Bali seperti membangkitkan Nyastra Bali dan gerakan peduli sampah secara kebetulan di Desa Munduktemu sudah melaksanakan hal tersebut terlebih dahulu melalui program-program yang digagas kepala desa. “Dan kedepannya desa munduktemu melangkah menuju desa organik,” pungkasnya.

Pihak Bappenas menambahkan  tertarik dengan sinergi perdes dengan perarem 3 Desa pekraman dalam hal kebersihan lingkungan, pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah. Peraturan tersebut akan memberikan sanksi kepada orang yang buang sampah sembarangan, menembak burung serta mencari ikan disungai dg racun. Program lain juga sangat menarik bagi Bappenas adalah menurunnya tingkat kemiskinan yang sangat signifikan dengan adanya program NIKOSAKE yang merupakan Program dari Pemerintah kabupaten Tabanan. Tahun 2013 tingkat kemiskinan  Desa munduktemu 15%, menjadi 2,48% di Tahun 2017.@humastabanan.

Dewan Soroti Gedung Mario Tidak Dapat Anggaran Pemeliharaan

Dok Gambar Gedung I Ketut Maria

TABANAN – Pantaubali.com – Di balik Megahnya Gedung kesenian I Ketut Maria ternyata tidak ada anggaran untuk pemeliharaan gedung serta fasilitas pendukungnya. Dikawatirkan gedung megah tersebut tidak akan terawat termasuk ketiadaan taman sebagai pendukungnya. Hal ini menjadi perhatian dan sorotan dewan.

Ketua komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga ketika dikonfirmasi mengaku keberadan gedung Mario yang kini sangat megah menjadi satu ikon Tabanan yang harus diperlihara dan dijaga dengan baik. Apalagi keberadan gedung Mario dengan taman kota menjadi tempat rekreasi bagi masyarakaat di kota Tabanan. “ Bagaiaman caranya sehingga gedung tersebut terpelihara dengan baik. Kalau tidak dipelihara, bagaimana jadinya. Coba bayangkan?” tanya Made Dirga ketika dikonfirmasi, Rabu (13/3/2019).

Terkait ketiadaan anggran karena penyerahan gedung dari Dinas PUPRKP ke DLH akhir tahun 2018 setelah DPA 2019 ditetapkan, menurut dewan asal kecamatan Tabanan ini harus dicarikan solusi. Pasalnya, kalau tidak ada anggaran ada pemeliharan, gedung megah itu akan cepat rusak termasuk fasilitas yang ada. Gedung Mario, kata Dirga harus dirawat khusus karena jadi maskot kota Tabanan. “Kebersihan areal gedung dan toilet harus benar-benar terjaga,” tandasnya.

Bahkan Dirga juga mengusulkan agar di areal Gedung Mario dan taman kota ada pos jaga Satpol PP yang berjaga selama 24 jam untuk menjaga keamanan. “Harus duduk bersama untuk mencari solusi untuk persoalan itu. Terpenting kebersan gedung Mario harus terpelihara sebagai tempat budaya dan lokasi rekreasi masyarakat Tabanan. kalau nunggu sampai perubahan itu sangat,” tegasnya.

Sementara anggota dewan lainnya I Gusti Ngurah Sanjaya mengatakan, karena saat pembahasan anggaran alasanya terbatas ditahap pengerjaan saja. Selain itu, situasi pendapatan daerah memang tidak bisa maksimal. “Sekarang pemda lagi sakit, akibat penurunan sumber-sumper PAD seperti sektor pajak, BPHTB maupun dari sektor pariwsiata di Tabanan yang sudah mentok tanpa adanya peremajaan sistem yang optimal,” sebutnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, ternyata tidak ada anggaran untuk pemeliharaan Gedung Mario, Taman Kota, GWS dan Gedung Museum Sagung Wah di tahun 2019 ini. Pasalnya, penyerahan dilakukan diakhir tahun setelah penetapan DA tahun anggaran 2019. Sehingga tidak ada anggran untuk pemerliharaan.
Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup (DH) Tabanan selaku pengelola asset tersebut belum bisa berbuat banyak. Kepala DLH I Made Subagia mengaku mengajukan anggaran pemeliharaan di APBD Perubahan 2019.

Datang Ke Tabanan ” Bupati Eka Apresiasi Tim Evaluasi BPKP Perwakilan Provinsi Bali “

????????????????????????????????????
Bupati Eka saat menerima Tim Evaluasi Implementasi Aplikasi Siskeudes BPKP Perwakilan Provinsi Bali di Ruang kerjanya

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam rangka membangun pengelolaan keuangan Desa yang lebih baik, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti apresiasi langkah dan upaya dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bali, guna melakukan evaluasi Implementasi aplikasi Siskeudes Versi 2.0 pada  Kabupaten Tabanan.

Hal itu diungkapkan Bupati Eka saat menerima Tim Evaluasi Implementasi Aplikasi Siskeudes BPKP Perwakilan Provinsi Bali di Ruang kerjanya, Rabu, (13/3), didampingi Inspektur Kabupaten Tabanan I Made Urip beserta salah satu staf DPMD Tabanan. Dan Tim Evaluasi tersebut diantaranya, I Gede Eka Prayoga, Rudy Ojak  Sihotang, Komang Indah Mediani, Ni Made Aryathi, Luh Komang Tri Putri Wahyuni.

Bupati Eka menjelaskan bahwa evaluasi seperti ini sangat bagus diterapkan, sehingga bisa menjadikan pengelolaan keuangan Desa jadi lebih baik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan Rakyat serta dalam rangka Pengawasan efektifitas penggunaan Dana Desa. “Kami sangat mengapresiasi langkah dan upaya dari BPKP Perwakilan Provinsi Bali dalam pelaksanaan Evaluasi ini. Evaluasi ini sangat bagus, demi pengelolaan keuangan Desa yang lebih baik lagi. Sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan visi misi Tabanan, yakni menuju Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi,” ucapnya.

Pihak BPKP Perwakilan Provinsi Bali saat itu menjelaskan bahwa Evaluasi ini dilakukan berdasarkan peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat serta dalam rangka pengawasan efektifitas penggunaan Dana Desa.

Dijelaskan bahwa penugasan evaluasi yang dilakukan oleh tim Evaluasi yang berjumlah 5 orang tersebut akan dilaksanakan selama 8 (delapan) hari kerja. Terhitung mulai tanggal 13 maret sampai dengan 22 maret 2019, dan rapat koordinasi dilakukan pada tanggal 29 maret 2019, yang berpusat di DPMD Kabupaten Tabanan yang dalam hal ini sebagai Pembina Desa di Tabanan.