- Advertisement -
Beranda blog Halaman 746

Komisi IV DPRD Tabanan Cek Kesiapan RSUD Tabanan Tangani Virus Corona

 

TABANAN – Pantaubali.com – Kasus berjangkitnya virus corona atau Covid-19, menjadi perhatian serius semua kalangan , karena virus tersebut mematikan. Mengantisipasi berbagai kemungkinan, BSRU Tabanan sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien seperti itu, jajaran dewan ingin mengetahui kesiapannya.

Menyikapi hal tersebut Jajaran Komisi IV DPRD Tabanan mendatangi BRSU Tabanan, Kamis 13/02/2020. Kunjungan ini untuk mengecek kesiapan rumah sakit di Kabupaten Tabanan ini jika sewaktu- waktu menangani pasien terjangkit virus corona. Kunjungan lapangan komisi IV yang dipimpin langsung ketuanya Gusti Komang Wastana didampingi tiga orang anggota seperti Ni Made Rahayuni, Ni Nyoman Ayu Wahyuni dan I Nyoman Suadiana.

Kunjungan ini  diterima Dirut BRSU Tabanan dr. I Nyoman Susila dan Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika serta pejabat terkait dilingkungan rumah sakit Tabanan. Sejumlah Dprd yang hadir langsung di ajak melihat secara langsung ruang isolasi yang dipergunakan untuk menangani penyakit menular salah satunya virus Corona. Saat kunjungan berlangsung, Sarana dan prasarana ruangan tersebut serta fungsinya dipaparkan oleh dokter spesialis Paru dr.Nengah Artika, Sp Paru bersama Kabid Pelayanan dr. I Gede Sudiarta.

Setelah kunjungan berakhir,Ketua Komisi IV Gusti Komang Wastana mengakatan jika BRSU sudah menyiapkan sarana dan prasarana penanganan virus Corona dengan baik. BRSU Tabanan juga telah menyiapkan dokter yang mempunyai kompetensi yang mampu menganalisa virus Corona pada pasien. “Kami juga menyarankan agar BRSU dan Diskes terus melakukan sosialisasi lebih awal ke masyarakat agar kecemasan di masyarakat bisa diantisipasi sehingga berita hoax terkait isu-isu yang berkembang bisa dicegah. BRSU Tabanan sudah siap tapi perlu ditingkatkan,’’ katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr I Nyoman Suratmika didampingi Dirut BRSU Tabanan dr. I Nyoman Susila mengatakan, pada prinsipnya untuk penanganan Corona ataupun penyakit menular lainnya, rumah sakit Tabanan sudah siap begitupun pembelajaran atau update ilmu yang baru juga sudah terus dilakukan. “Yang perlu ditekankan, masyarakat jangan terlalu gaduh, karena virus Corona belum sampai di Indonesia,” tandasnya.

Dikatakan, untuk ruangan isolasi ada dua di rumah sakit Tabanan dilengkapi tujuh tempat tidur dan khusus untuk antisipasi virus Corona akan disempurnakan dalam waktu dekat. Saat ini sudah memenuhi syarat, agar lebih lengkap lagi akan dipasang alat tekanan negatif untuk menyedot udara di ruangan tersebut atau untuk memfilter udara diruangan termasuk kuman kuman. “Alat sudah ada, tinggal dipasang yang memerlukanm waktu sekitar dua minggu,” katanya.

Kekurangan lain juga masih diperlukannya penambahan alat pelindung diri (APD) untuk tim medis. Dari kebutuhan 750 set alat pelindung diri untuk antisipasi yang dibutuhkan, saat ini baru ada 20 set. “Karena pakaian ini sekali pakai, petugas hanya menggunakan sekali saja, dan ini sudah dimohonkan ke dinas kesehatan Propinsi maupun ke Kementrian Kesehatan,” ucapnya.

Untuk dokter, lanjut kata Suratmika juga sudah siap dengan dokter ahli yang membidangi. Tergantung kasus dan keluhan, karena ruang isolasi ini untuk berbagai jenis penyakit menular lainnya tidak hanya virus Corona, bisa untuk flu burung ataupun pasien rabies, perbedaan hanya di dokter penanggung jawab tergantung kasus pasien, namun untuk tim dokter pendukung sama.

Penemuan Jenazah Terapung Di Perairan Cristal Bay

 

KLUNGKUNG – Pantaubali.com –  Jenasah tanpa identitas ditemukan mengapung di Perairan Cristal Bay, Nusa Penida, Kamis (13/2/2020). Info awal diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) pada pukul 10.20 Wita. Putu Aristana sebagai pelapor mengungkapkan terkait kondisi jenasah, dimana sudah tak mengenakan pakaian dan dalam keadaan tidak baik, sebagian kulit sudah mengelupas. Captain Boat Nusa Penida Ocean Trip tersebut juga menjelaskan posisi penemuan berada di koordinat 08°42′,98″S-115°27′,034″E dan ditangannya masih tersangkut Kamera GO-PRO.

Gede Darmada, SE., M.AP selaku Kepala Kantor Basarnas Bali memberikan keterangan saat wawancara, mengatakan bahwa laporan penemuan jenasah segera ditindaklanjuti oleh personil dari Unit Siaga SAR Nusa Penida. “Mereka langsung melakukan koordinasi dengan nelayan setempat agar dapat menggunakan jukung untuk melakukan pencarian,” jelasnya. Ketika tiba di lokasi ternyata jenasah sudah tidak ada. “Rupanya jenasah dilepas oleh boat yang menemukan, jadi tim harus kembali melakukan pencarian hingga 10 menit lamanya mengikuti arah arus dan akhirnya terlihat ada tubuh manusia yang terapung-apung,” ungkap Darmada. Proses evakuasi selesai dilakukan sekitar pukul 11.15 Wita.

Penuturan dari tim yang melakukan evakuasi, diperkirakan jenasah adalah WNA berjenis kelamin laki-laki kisaran usia 40 tahun, kondisi sudah membengkak. Namun menurut Darmada, sebaiknya menunggu hasil identifikasi dari pihak kepolisian yang memang memiliki keahlian untuk mengenali jenasah. “Jenasah sudah dibawa ke Rumah Sakit Pratama, tugas tim SAR gabungan sudah selesai, untuk langkah selanjutnya mengenai identifikasi kita serahkan kepada kepolisian,” tutupnya.

Selama pelaksanaan operasi SAR juga melibatkan unsur SAR dari Pos AL Nusa Penida, Polsek, Balawista, RS Pratama dan nelayan setempat. (ay/ hms dps).

Asian Develoment Bank Dukung Gubernur Koster Wujudkan Kebijakan Bali Clean Energy

DENPASAR – Pantaubali.com – Upaya Gubernur Bali mewujudkan kebijakan Bali Celan Energy mendapatkan respon positif dari Asian Development Bank (ABD). Hal itu disampaikan oleh Mr. Florian Kitt Energy Specialist, Energy Division, Southeast Asia Department, Asian Development Bank (ADB) di saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster  rumah dinas Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis 13/02/2020.

Selain memberikan apresiasi positif, ADB juga memberikan bantuan teknis Program Clean & Sustainable Energy yang akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi Bali.

Gubernur Bali Wayan  Koster menyambut baik bantuan ini karena sejalan dengan Visi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.  Terlebih saat ini telah dikeluarkan beberapa kebijakan terkait energi diantaranya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih serta Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“ Kami saat ini sedang menata pembangunan Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Dimana pembangunannya harus ramah lingkungan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal,” jelas Koster. Dikatakanya,

berangkat dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali pemerintah provinsi  Bali ingin mewujudkan alam yang bersih dan harmonis tentu lingkungan harus bersih, udara harus bersih.” Untuk itu kita menerapan kebijakan Bali energi bersih dan mandiri energy,” tandas Koster. Dijelaskanya, dalam konteks mandiri energi, Bali harus membangun pembangkit tenaga listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan energi baik untuk kebutuhan domestik (masyarakat bali) maupun mendukung kebutuhan industri jasa bidang pariwisata.

“Kami sedang sinkronkan kebijakannya dengan pemerintah pusat. Kami mohon dukungan Bappenas. Kami minta pembangkit listrik di Bali tidak lagi boleh menggunakan batubara, harus ramah lingkungan,” tambah Koster.

Menurutnya, kebutuhan energi akan meningkat seiring diberlakukannya kebijakan penggunaan kendaraan listrik dan kedepan penggunaan energi oleh masyarakat akan dikendalikan baik untuk sarana transportasi supaya mulai berubah dari kendaraan menggunakan bahan bakar minyak menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai.

Sementara itu Florian Kitt menyatakan kesiapanya mendukung implementasi dari kebijakan clean energy yang dimiliki Bali. “Untuk itu kami  meminta restu kepada Gubernur Bali untuk membantu Bali dalam program energi efisiensi yakni mengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) yang konvensional menjadi yang efisien,” tandasnya.

Energi efisiensi adalah pilihan yang paling murah untuk mengurangi emisi. Penggunaan teknologi yang efisien juga dapat mengurangi beban APBD, karena adanya pengurangan konsumsi listrik.

Marga Komitmen Harga Babi Rp 26 Ribu Per Kilogram Jelang Hari Raya Galungan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Camat Marga, I Gusti Agung Alit Adiatmika menegaskan bahwa daging babi aman untuk dikonsumsi dan tidak menjadi alasan terkena virus dan lain sebagainya. Karena informasi dari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan, virus babi hanya menyerang babi semata dan tidak menular pada manuusia.

“Nanti kita akan sama-sama makan daging babi. Babi aman dikomsumsi, artinya kedepan jangan takut bahwa orang Bali berbahasa Bali, meadat Bali dan megending Bali dan makan babi. Itu kira-kira cirri khas orang Bali,” tegas Alit Adiatmika saat kampanye terkait daging babi aman untuk di komsumsi di Kantor Camat Marga, Tabanan, Rabu (12/2) kemarin.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh, diantaranya Ketua Komisi I DPRD Tabanan, I Putu Eka Putra  Nurcahyadi, Perbekel serta Bendesa Adat se Kecamatan Marga, dan beberapa peternak Babi di Kecamatan Marga serta  masyarakat umum. Nampak juga saat itu para awak media dari media cetak maupun media elektronik.

Alit Adiatmika menambahkan, akibat virus babi yang merebak saat ini harga babi hidup anjlok di angka hanya Rp10 ribu per kilogram. Pihaknya pun khawatir, hal ini akan berefek pada saat saat Hari Raya Galungan, sehingga akan sangat merugikan para peternak khususnya di Kecamatan Marga. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan pihak terkait menyikapi hal ini dengan melakukan suatu kampanye.

“Sekarang sudah 10 ribu per kilo, kami khawatirkan pas Galungan lagi menurun, Jadi untuk bisa mendongkrak harga daging, harga babi di pasaran, kita mengundang peternak khusus sosialsi tentang masalah kesehatan hewan. Biar tidak lagi terkena virus. Dan harapan kami dari peternak bisa terangkatlah, trus ekonomi, apalagi peternak-peternak kecil habis barang, habis modal, jadi miskin,” imbuhnya.

Eka Putra Nurcahyadi yang juga selaku penggagas acara ini, menambahkan, acara ini digagas murni merupakan kekhawatiran terkait grubug celeng (virus babi). “Jadi kami tidak mau tutup mata terhadap persoalan ini. Karena kita selaku Umat Hindu yang memang secara adat dan budaya melangsungkan yadnya dan melaksanakan tradisi ini biar tetap terjaga dengan melaksanakan potong babi untuk kepentingan konsumsi maupun dalam kehidupan yadnya.

Atas dasar itu pula, kegiatan ini digaungkan dengan mengundang para peternak babi se-Kecamatan Marga serta para tokoh-tokoh terkait. “Sekaligus nanti kita akan membangun suatu kesepahaman yang sama bagaimana statemen kita setelah memahami tentang penyakit babi ini, kita bisa mengantisipasi lebih dalam. Saat ini sudah ada rasa cemas, karena mempengaruhi masalah ekonomi dan lingkungan,” imbuhnya.

Maka pada kesempatan tersebut, setelah melakukan diskusi yang alot disepakati harga babi menjelang hari raya Galungan ini di Kecamatan Marga senilai Rp. 26 ribu per kilogram. “Titiang minta pada kesempatan ini, pada seluruh yang hadir disini kita berkomitmen bersama agar menyepakati harga. Dan tidak ada yang namanya menusuk teman dari belakang atau makan tulang teman,” imbuh Alit Adiatmika.@humastabanan,-

Sosialisasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Wujudkan Bali Era Baru

BANGLI – Pantaubali.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menghadiri Sosialisasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Wujudkan Bali Era Baru yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Narada di Wantilan Pura Hulun Danu Batur, Kintamani-Bangli pada Rabu 12/02/2020.

Dalam kesempatan itu, Putri Koster menyampaikan apresiasinya atas acara yang digelar oleh yayasan dharma narada ini.  Menurutnya, sosialisasi program pemerintah tidak hanya dilakukan oleh pemerintah semata, melainkan harus didukung oleh pihak swasta dan masyarakat luas, sehingga apa yang menjadi tujuan dari program pemerintah dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas dan masyarakat juga dapat memahami dengan jelas program dari pemerintah.

Lebih lanjut, Putri Koster menerangkan bahwa dalam kaitannya dengan mewujudkan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali maka pihaknya mengkolaborasikan dengan 10 program pokok pkk. Salah satunya adalah terkait dengan sistem pengolahan sampah.

Menurutnya selama ini, persoalan sampah hanya dibebankan kepada pemerintah, dimana sesungguhnya sampah tersebut berasal dari rumah tangga. Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar kembali mengolah dan menyelesaikan persoalan sampah tersebut dari rumah tangga sendiri. Sehingga persoalan sampah tidak berlarut-larut dan menggunung seperti yang ada di TPA suung.

“Saat ini gubernur telah mengeluarka kebijakan untuk mengolah sampah dari sumbernya. Pihaknya berharap sampah bisa diolah di desa. Tidak sampai keluar desa,” tegasnya.

Seperti yang dilakukan di Desa Punggul, Badung. Semua sampah diolah dengan baik dan dijadikan pupuk.

Disamping itu, Putri Koster menerangkan pada masyarakat bahwa Program Nangun Sat Kerthi tidak hanya menyangkut tentang sampah melainkan juga terkait pendidikan, kelestarian budaya, insfrastruktur serta 20 bidang lainnya.

Dia berharap dengan sosialisasi yang digagas oleh yayasan ini dapat menyentuh masyarakat pedesaan secara langsung. Dan diharapkan makin banyak pihak swasta yang berkolaborasi dengan peemrintah untuk melakukan kegiatan sosialisasi seperti yaaysan tersebut.

Sementara itu Ketua Yayasan Dharma Narada menyatalan pihaknya berupaya menjalankan dharma termasuk dengan mensosialisasikan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Dengan demikian, Yayasan Dharma Naradha berkeyakinan melalui desa adat budaya, tradisi dan kearifan lokal Bali akan tetap kokoh dan terjaga kelestariannya.

Dengan sinergi antara Pemerintah Provinsi Bali serta didukung pihak terkait program nantinya akan dirasakan dan memberikan efek sosial dan ekonomi pada masyarakat luas guna pelestarian adat budaya di Bali.

Acara kemarin juga dibarengi dengan pemberian pelatihan pembuatan banten. Hadir pula dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat Prov Bali, Kepala Desa Se-Kintamani serta siswa/i dari sekolah SMA yang ada di Kintamani.

Wagub Cok Ace Harapkan Pariwisata Mampu Berikan Efek Positif Bagi Masyarakat

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wagub Tjok Ace mengajak semua insan yang bergerak di bidang pariwisata turut menjaga keberlangsungan alam sekitar dimana tempat terbangunnya sebuah destinasi yang bertujuan mendatangkan wisatawan.

Hal itu diungkapkan saat membuka FGD Kepariwisataan bersama alumni pasca sajana pariwisata, di Gedung Tirta Empul BI, Rabu 12/02/2020.

“Bali ini tidak bisa terus bertahan dalam pengembangan yang jalan ditempat dimana hanya mementingkan keuntungan pribadi (pemilik destinasi) saja, namun perlu tangan-tangan bijak yang menyiapkan datangnya wisatawan ke Bali dengan memperhatikan kualitas namun mampu menjaga keseimbangan alam, dengan kata lain kita mampu memberikan efek positif bagi masyarakat dan lingkungan setempat”,  tegasnya.

Menurutnya, destinasi pariwisata di dunia harus memperhatikan Sustainability yang ada, tidak hanya berdiri sendiri namun melibatkan semua pihak yang ada. Tidak hanya semata-mata harga tetapi harus memiliki manfaat secara ekonomi untuk semua pihak.

Penggunaan zona diterapkan dinas pariwisata Badung untuk membagi rata tanggung jawab dari fungsi dan oeruntukan, diantaranya jasa akomodasi, centra budaya dan centra pertanian adanya sinergitas yang meningkatkan kualitas layanan dimana terdapat prinsip bisnis yang harus diikuti.

Untuk mendatangkan wisatawan yang berkualitas maka perlu adanya perbaikan mutu dan kualitas destinasi yang disiapkan. Maka antara kesiapan dan yang dibutuhkan akan tercover dengan baik. Untuk tidak membuat wisatawan bingung untuk mengunjungi destinasi maka selain promosi yang harus terus di genjot, maka perlu adanya perhatian terhadap kebersihan toilet (khususnya), selain itu adanya penunjuk arah menuju destinasi atau obyek wisata. Sehingga kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan asing yang ingin di konsumsi dengan mudah dapat ditemui.

Selain itu adanya kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar juga menjadi hal urgent yang harus diperhatikan dalam pengembangan pembangunan di masa yang akan datang.

Kode etik pariwisata agar tidak ada satu pelaku pariwisata pun yang  mendiskriminasikan touris atau wisatawan yang datang, baik mereka dari ekonomi atas ataupun ekonomi menengah. Karena wisatawan yang berkunjung memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan yang memuaskan juga.

Tidak ada pertentangan antara kuality dan juga kuantitas. Karena tujuan ke depan adalah “kualitas yang berkwantitas” atau “kwantitas yang berkualitas”, yang nantinya  mampu mencapai quality tourism dengan dukungan keseimbangan budaya, ekonomi, akomodasi dan juga pertanian yang menjaga keasrian lingkungan khususnya. Sehingga pembangunan tidak memberikan beban bagi masyarakat disekitarnya, namun mampu membangkitkan keseimbangan sosial, ekonomi dan budaya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan sustainability tourism adalah pariwisata yang mengandung konsep Tat Twam Asi yang berkaitan dengan sat Kerthi loka bali sehingga pengembangan pariwisata yang berkelanjutan harus berada sejajar dengan program pemerintah yang sedang dikembangkan.

Para peserta dalam FGD tersebut dintaranya berasal dari unsure pemerintah, Akademisi, Stakeholder/ Asosiasi, Komunitas, Tokoh Masyarakat .

Gubernur Bali Mengajukan Usulan Tiga Rancangan Peraturan Daerah

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengajukan usulan tiga Rancanga Peraturan Daerah (Ranperda) sekaligus untuk dibahas dan disahkan Dewan. Ketiga Raperda usulan itu meliputi Ranperta tentang Standar Penyelenggaraan Kesehatan, Ranperda tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan, dan Raperda Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Pengajuan usulan ketiga Raperda itu dilaksanakan dalam Rapat Paripurna DPRD Bali yang dipimpin oleh ketuanya, Nyoman Adi Wiryatama di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar pada Rabu 12/02/2020.

Dalam pidatonya, Gubernur Koster mengatakan bahwa pengajuan usulan ketiga Ranperda ini bertujuan dalam rangka mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Semesta Berencana Tahun 2018-2023 melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Menurut Gubernur Koster, pihaknya pula telah berhasil menyusun sejumlah Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) yang yang telah diundangkan maupun dalam proses finalisasi.

“Produk hukum yang dibuat tidaklah berdiri sendiri, bukan regulasi parsial tapi regulasi menyeluruh. Kait-mengkait secara fundamental dan komprehensif untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ungakpanya.
Dikatakan Gubernur Koster, penyusunan ketiga Ranperda dilakukan serius, oleh satu tim yang betul-betul memahami visi dan misi gubernur.

“Ini soal serius, karena kita ingin membangun suatu peradaban. Karena dalam sejarahnya, Bali adalah peradabannya dunia, suatu pusat peradaban dunia, berdasarkan sejarah dan hasil riset. Bali disebut sebagai Padma Bhuwana,” terangnya.

Pihaknya pun kemudian mengharapkan pimpinan dan anggota dewan agar mempunyai persepsi yang sama dalam konteks implementasi visi pembangunan daerah Bali.

“Kita akan bangkitkan kembali taksu (vibrasi)Bali betul-betul hidup kembali. Punya kekuatan untuk menarik kekaguman orang luar untuk datang ke Bali,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengungkap selama satu setengah tahun terakhir, Pemprov Bali telah berhasil menetapkan 33 kebijakan.
“Ada tiga Perda yang sudah diundangkan dan tujuh Ranperda. Ada enam belas Pergub sudah diundangkan, sedangkan tujuh Ranpergub masih menunggu giliran. Total ada 33 total kebijakan yang akan dicanangkan,” rincinya.

Di lain sisi, ia menilai ketiga Ranperda yang diajukan kali ini telah melalui proses persiapan penyusunan yang sangat matang, hingga siap untuk segera dibahas dan disahkan Dewan.

“Dukung Gubernur, dan yakin untuk ketiga Ranperda tersebut dapat diselesaikan oleh anggota Dewan selama satu setengah bulan,” pungkasnya

Pemprov Bali Komit Perbaiki Kwalitas Pelayanan Masyarakat

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemprov Bali berkomitmen memperbaiki kualitas pelayanan publik pada masyarakat. Untuk itu diperlukan perubahan perilaku, mindset dan waktu untuk mewujudkannya. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemprov Bali dengan Kepala Ombudsman RI (ORI) Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Rabu 12/02/2020.

Sekda Dewa Indra mengurai berbagai upaya peningkatan pelayanan publik telah dilakukan Pemprov Bali. Diantaranya dengan memastikan semua OPD di lingkungan Pemprov Bali telah memenuhi standar pelayanan publik.

“Peningkatan pelayanan serta kenyamanan daripada UPT Samsat, penerapan e-perizinan, serta tata kelola keuangan yang mengarah ke sistem digital sehingga tidak hanya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapat tetapi juga tidak ada temuan keuangan (nihil temuan keuangan),” ungkapnya.

Tak hanya itu, dari segi kepegawaian juga disederhanakan dengan menerapkan digitalisasi. Rekrutmen CPNS tahun ini dijamin bersih dan bebas KKN karena dilakukan secara transparan dan terbuka.

Kedepan, Sekda mengajak seluruh Kepala OPD untuk bersama-sama membangun pelayanan publik yang lebih baik dan birokrasi yang disegani masyarakat.

“Penandatangan komitmen yang dihadiri seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali ini  untuk meneguhkan apa yang sudah dilakukan dalam upaya perbaikan layanan public,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Ombudsman RI Perwakilan Bali Ahmad Alamsyah Saragih menyebut, pengawasan adalah upaya mencapai kerja pemerintah yang lebih baik.

“Ombudsman hadir sebagai mitra kerja pemerintah untuk bersama-sama membangun dan mendukung terwujudnya pelayanan publik yang lebih baik,” terangnya.

Peran aparatur pelaksana pelayanan publik sangat penting untuk terus ditingkatkan, terutama komitmen dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima.

“Sinergitas terus ditingkatkan  dan bersama sama berkomitmen meningkatkan pelayanan public kepada masyarakat. Sebaik-baiknya sistem ataupun Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam suatu instansi penyelenggara pelayanan, tanpa adanya komitmen tidak akan berjalan sebagaimana mestinya,” tutup Alamsyah.

Hari Kanker Sedunia, YKI Cabang Klungkung Gelar Seminar dan Pemeriksaan IVA test

 

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Sekrataris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung membuka Seminar dan Deklarasi Pemeriksaan IVA test di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Rabu (12/2). Dalam rangka memperingati hari Kanker Seduni tahun 2020. Yasasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Klungkung melaksanakan kegiatan Seminar dan Deklarasi Pemeriksaan IVA test di dengan inovasi “SIGAGAH CERIA SSIPPP” yakni Aksi Keluarga Cegah Cancer, Mari Ayo Segera Periksa IVA Test,  PAP Smear, Vaksinasi, Payudara.

Ketua Yasasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Klungkung, Ny. Ayu Suwirta dalam laporannya mengatakan, YKI Cabang Klungkung tahun 2020 ini menyelenggarakan Seminar, Gebyar YANKES deteksi dini kanker melalui pemeriksaan IVA TEST kepada PUS-WUS dan pengembangan deteksi dini kanker dengan metode vaksimasi kepada anak-anak. Deteksi dini telah kita lakukan bersama-sama setiap hari, seperti misalnya melakukan kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan lain sebagainya namun belum maksimal dan tidak cukup dengan itu saja melihat perkembangan penyakit disaat ini, maka selain dengan pola PHBS sebagai dasar dari pada perilaku hidup kita untuk deteksi dini kanker serviks yang rutinitas dilaksanakan setiap tahun bagi PUS dan WUS.

“Melihat cakupan hasilnya masih rendah, sehingga muncul pemikiran-pemikiran kami untuk lebih mengkhusus memperhatikan anak-anak yaitu pencegahan atau deteksi dini kanker melalui vaksinasi karena anak-anak yang kita harus perhatikan. Sebab anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, ” Ujar istri Bupati Klungkung ini

Pihaknya juga menambahkan seminar hari ini dapat kita wujudkan dengan tema “Pentingnya Pencegahan Menyeluruh Kanker Serviks” dengan narasumber dari PT. GSK Jakarta. Pihaknya juga berharap dengan seminar ini bahwa IVA test sangat penting untuk pemeriksaan dan pencegahan penangpenyakit kanker. “Ayo tunggu apalagi ayo preksakan diri sebelum terlambat, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Pemeriksaan rutinitas berkelanjutan pemeriksaan IVA di puskesmas, rumah sakit terdekat,” ajaknya

Sementara itu, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dalam arahnya mengatakan, pihaknya menyambut baik apa yang sudah dilakukan YKI Cabang Klungkung untuk memperhatikan generasi penerus Klungkung. “Manfaatkan momen ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Klungkung terhadap penyakit kanker, pembunuh nomor dua di dunia serta mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker,” Ujar Sekda Winastra. (Humasklk/yande)

Cegah Penyakit HIV/AIDS, Tim KPA dan Puskesmas Selalu Jaga Koordinasi Yang Baik

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Selalu jaga koordinasi yang baik antara Tim KPA dengan Puskesmas, hal tersebut diungkapkan ketika Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta menghadiri Kunjungan Kerja Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung serta penanggulangan penyakit HIV/AIDS di UPT Puskesmas Klungkung II, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Selasa (11/2/2020) Pagi.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Kasta yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klungkung sangat menyambut baik kunjungan kerja KPA ini. Wabup Kasta berharap dari kunjungan ini bisa nantinya lebih memberikan dampak yang positif kepada masyarakat terutama mengenai informasi pencegahan penyakit HIV/AIDS (ODHA). “Semoga dengan adanya kunker dari KPA ini nantinya bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, dan selalu jaga koordinasi yang baik antara tim KPA dengan Puskesmas masing-masing Puskesmas di Kabupaten Klungkung,” harap Wabup Kasta.

Lebih lanjut, Wabup Kasta juga menambahkan agar nantinya seluruh Tim dari KPA maupun Puskesmas bisa mensosialisasikan program-program yang akan dilaksanakan tersebut ke masing-masing Desa, langkah ini dilakukan guna untuk mengantisipasi pencegahan penyakit HIV/AIDS itu agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit tersebut.

Kepala UPT Puskesmas Klungkung II Drg. Ni Kadek Asri Susanti Dewi menyampaikan Puskesmas Klungkung 2 sudah terindikasi 23 kasus yang terjangkit HIV/AIDS dan pada tahun 2019 lalu sudah ada satu yang meninggal dunia. Kadek Asri Susanti juga berharap dalam kunjungan ini banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari tim KPA untuk cara-cara mencegah panyakit tersebut. “Semoga dengan adanya kegiatan ini nantinya bisa memberikan informasi yang baik, sehingga kedepan seluruh masyarakat khususnya Kabupaten Klungkung bisa hidup sehat dan terhindar dari penyakit yang berbahaya tersebut,” harapnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA Kabupaten Klungkung, Wayan Sumananya menyampaikan semua Pukesmas yang ada di Kabupaten Klungkung sekarang sudah mampu mengampu pengobatan penyakit HIV/AIDS ini. Sebelumnya program kunker ini juga sudah dilaksanakan di Puskesmas Dawan 1 beberapa hari yang lalu. “Kunjungan ini diisi dengan pembekalan dari petugas KPA di masing-masing Puskesmas khususnya Kabupaten Klungkung, mari bersama-sama jauhi bahayanya penyakit HIV/AIDS dan selalu jaga pola hidup yang sehat,” pinta Wayan Sumananya kepada seluruh masyarakat.

Selain itu, dalam acara tersebut juga dihadiri yakni Kepala UPT Puskesmas Klungkung II Drg. Ni Kadek Asri Susanti Dewi, Sekretaris KPA Kabupaten Klungkung, Wayan Sumananya serta instansi terkait lainnya. (Humasklk/puspa).