- Advertisement -
Beranda blog Halaman 745

Wagub, Wawali, Rektor hingga Profesor Ngayah Nopeng Pada Puncak Karya Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau

 

TABANAN – Pantaubali.com – Puncak Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan yang digelar pada rahina Umanis Dungulan, Kamis 20/02/2020 yang juga bertepatan dengan piodalan Agung di Pura setempat berlangsung khidmat. Dari pantauan dilapangan, ribuan pemedek sejak pagi sudah mulai silih memadati areal Pura Luhur Batukau.

Nampak pula saat itu Ketua DPRD Provinsi Bali N. Adi Wiryatama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Wakil Walikota Denpasar Jaya Negara, Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Putra Nurcahyadi, beserta seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Hadir juga beberapa tokoh lainnya, seperti, Prof. Gusti Ngurah Sudiana, Prof. Dibia dan Prof. Bandem serta seniman dari ISI Denpasar.

Bahkan Wagub Cok Ace, Wawali Jaya Negara, Putu Eka Putra Nurcahyadi, Prof. Gusti Ngurah Sudiana, Prof. Dibia dan Prof. Bandem serta seniman dari ISI Denpasar, ikut Ngayah Nopeng dalam pementasan Tarian Wali yang digelar sebagai kelengkapan serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi ini. Nampak para tokoh yang ngayah nopeng tersebut dengan lugas menari mengiringi lantunan gammbelan.

Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, I Wayan Arya mengatakan, untuk Upacara Karya Agung Pengurip Gumi menggunakan upakara jangkep dengan tingkatan utamaning utama. Yang dipuput oleh sekitar 14 orang Sulinggih, diantaranya Ida Peranda Budha Jelantik Karang dari griya Jelantik Budakeling, Ida Peranda Wayahan Bun griya Sanur Pejeng, Ida Peranda Budha Jelantik Dwaja gria Jelantik Dauh Pasar, Budakeling, dan lainnya.

Selain itu, untuk melengkapi rangkaian prosesi upacara Karya Agung Pengurip Gumi juga dipentaskan sejumlah tari wali, seperti tari Baris gede, rejang dewa, gambuh, wayang yadnya, topeng dan lain sebagainya sebagainya. Pemedek dan para tokoh dikatakannya menyatakan diri untuk ikut ngayah dalam pementasan tarian wali tersebut.

“Setelah eed upacara Pengurip Gumi puput, barulah akan dilaksanakan piodalan Agung, dimana untuk Karya Pengurip Gumi rangkaiannya, Mapedudus Agung, Pengurip Gumi, Mepeselang, Pengusaban Agung dan Pedanan. Setelah rangkaian ini, Ida Bhetara akan melinggih ring Bale Sari, setelah itu kembali munggah ke yoga Katurang Pujawali Agung,” terangnya.

Untuk diketahui, Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau digelar sesuai dengan fungsi Ida Bhetara Batukau sebagai penguasa kehidupan alam semesta, serta melihat kondisi dunia khususnya jagat nusantara yang sedang tidak seimbang.

Karya ini adalah upacara yang sangat disakralkan, yang merupakan pewisik atau pewuwus Ida Betara, sehingga harus dilaksanakan sebaik mungkin. Pewisik (Sabda), dikatakan diterima pada saat Ida Betara yang berstana di Pura Luhur Batukau nepak pedasaran sesaat menjelang nyineb pujawali Ida Betara Batukau. Dari situlah diminta agar digelar Karya Agung Pengurip Gumi atau penyucian Jagad.@humastabanan

Gubernur Koster Terima Kunjungan FKUB DKI Jakarta

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengenang ketika dirinya mengabdi di Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Pusat, di Jakarta. Saat itu, kata Koster, dalam melayani umat benar-benar dijalaninya dengan tulus ikhlas dan dengan cara terhormat.

“Sebagai orang yang aktif di keumatan sebagai tenaga pembantu, tugas saya membawa proposal, bawa surat kalau mau membuat acara, naik bus pun dengan biaya sendiri,” ujar Gubernur Koster penuh kenang tatkala menerima kunjungan Forum Kerukunan Umat Beraga (FKUB) DKI Jakarta di kediaman Jaya Sabha Denpasar, Senin 17/02/2020

Rombongan FKUB DKI Jakarta dipimpin ketuanya Dede Rosyada datang ke Bali ingin mencari masukan tentang kehidupan antarumat Beragama. Selain beraudiensi ke Gubernur Wayan Koster, rombongan FKUB DKI Jakarta juga berdiskusi dengan FKUB Provinsi Bali.

Gubernur Koster mengatakan, dirinya selalu memberikan tempat khusus bagi tokoh-tokoh umat beragama yang harus dihormati dan dimuliakan. Sebab, lanjut Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu, tokoh-tokoh umat beragama dan lembaga atau kemajelisan dari semua umat ini bisa menjaga agar situasi tetap kondusif.

“Menurut saya, di dunia keumatan selain aktivitas yang kita jalani memberikan kepuasan terhadap umat dan diri sendiri, juga menjadi bagian dari olah kerohanian, memperkuat jatidiri, membangun kematangan, bisa menjadi lebih berkarakter. Apa yang saya lakukan adalah ketulusan, tidak pernah memandang apa-apa,” ucapnya.
Lebih jauh mantan anggota DPR RI ini mengatakan, saat ini dirinya sudah setahun menjalankan tugas sebagai Gubernur. Koster bertekad bekerja fokus, tulus, lurus untuk menjalankan tugas melayani masyarakat.

Pemprov Bali, sebut Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini, saat ini masih bergelut untuk menjalankan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Visi ini, lanjut Gubernur Koster, memiliki makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan karma Bali yang sejahtera, bahagia sekala-niskala dengan menyelenggarakan pembangunan secara terpola, menyeluruh terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945.

“Jadi ini dalam sekali maknanya. Saya menjalankan ini dengan baik. Fokus kami adalah membangun alam, manusia dan kebudayaan Bali. Karena semua sudah berubah karena dinamika pembangunan yang berjalan cukup lama,” urai Gubernur Koster.

Kepada tamunya Gubernur Koster juga mengatakan bahwa Bali sebagai destinasi wisata dunia harus dijaga dan ditata dengan baik agar pariwisata Bali bisa berkelanjutan. Begitu pula dalam melaksanakan pembangunan, harus dibingkai oleh persatuan dan kesatuan, dan Pemprov Bali harus selalu hati-hati dalam membuat kebijakan menjalankan pembangunan.

“Saya selalu melibatkan FKUB Provinsi Bali dalam mengambil kebijakan dan menjalankan pemerintahan terlebih untuk membahas yang berkaitan dengan umat,” pungkas Gubernur Wayan Koster.

Sementara Dede Rosyada pada kesempatan yang juga dihadiri Ketua FKUB Provinsi Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menyampaikan pihaknya ingin masyarakat di Jakarta bisa menerima perbedaan agar kerukunan umat beragama bisa tetap terjaga dengan baik.

Terkait dengan Bali sebagai destinasi pariwisata terkemuka di dunia, Dede Rosyada mengatakan Jakarta juga ingin mencoba bisa menjadi destinasi wisata, dan ini yang diharapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, karena selama ini Jakarta hanya menjadi pusat bisnis dan pemerintahan saja.

Upaya Niskala Untuk Tangkal Virus Corona Dan ASF Di Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Beberapa kejadian termasuk salah satunya virus corona dan virus babi yang belakangan menyerang dunia pariwisata, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ada keinginan untuk menyeimbangkan kembali keadaan alam semesta, baik di sekala maupun niskala dengan menggelar karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat.

“Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali maka harus dipadukan dengan Nangun Skala dan Niskala yang nantinya akan dilaksanakan karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Februari mendatang yang bertepatan dengan tilem sasih kewulu di bencingah Pura Penataran Agung Besakih,” kata Wakil Gubernur Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat rapat koordinasi karya Pemelepeh lan Pemahayu Jagat dengan meminta berbagai pertimbangan dari Ida Begawan, Ida Pedanda yang menguasai sastra, para Pemangku pengempon Pura Besakih, Bendesa Pura Besakih, PHDI, MUDP dan juga FKUB, diruang rapat Wagub Bali, Senin 17/02/2020.

Upacara ini, jelas Wagub Tjok Ace berharap serangan virus tidak akan menguasai Provinsi Bali, karena pulau ini hanya memiliki sumber daya manusia saja, sehingga pariwisata dan kunjungan wisatawan memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Bali.

Wagub Tjok Ace mengatakan dalam beryadnya harus mengetahui secara matang tingkatan karya yang akan dilaksanakan, baik dari nama karya, tingkat besar kecilnya upakara yang akan dilaksanakan.

Perwakilan PHDI Bali I Gede Sutarya mengatakan agar seluruh pihak terkait melakukan koordinasi terlebih dahulu dalam menentukan nama karya, agar tidak menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat yang nantinya tidak menutup kemungkinan juga dapat memecah belah persaudaraan. Selain itu nama harus di sesuaikan dengan lontar yang ada, tingkatan upakara juga harus sesuai dengan kaedah tingkatan karya yang sebelum-sebelumnya sudah sempat dilaksanakan, agar tidak ada tingkatan upacara yang terlewati dan melangkahi karya yang belum pernah dilaksanakan.

“Karena apabila selaku manusia kita menentang yadnya atau melakukan yadnya yang secara berlebihan akan mengakibatkan sebuah kehancuran bagi alam semesta dan isinya, baik itu grubug, sakit bahkan sebuah peperangan” ungkap Gede Sutarya dalam usulan rapatnya.

Melalui rapat koordinasi persiapan ini, upacara Pemelepeh lan pemahayu jagat ini akan menghasilkan perencanaan yang matang, sehingga karya akan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan keseimbangan skala dan niskala bagi kehidupan yang berlanjutan ke depannya.

Wagub Cok Ace Hadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap Padepokan mampu mengenalkan niilai-nilai universal berupa nilai-nilai Adiluhung warisan leluhur  kepada generasi muda saat ini. Nilai-nali adiluhung tersebut dinilai masih relevan dengan kehidupan kekinian.

Demikian diungkapkan Cok Ace saat  menghadiri Festival Budaya Adiluhung Nusantara yang digelar di Jaba Pura Puri Agung Denpasar, Minggu 16/02/2020. Festival ini digelar serangkaian memperingati HUT ke-10 Padepokan Gagak Kerancang.

“Saya yakin di daerah lain ada pula nilai sejenis dengan sebutan yang berbeda. Nilai-nilai itu masih relevan dalam kehidupan kekinian. Hanya saja, perlu dikemas lagi agar mudah dipahami oleh generasi millennial,” ujarnya.

Menurut Tokoh Puri Ubud ini, budaya meupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memiliki tiga unsur yaitu nilai, perilaku dan hasil karya manusia.

Budaya paparnya, juga berbentuk atau memiliki nilai bersifat universal, seperti halnya di Bali, ada istilah ‘Rwa Bhineda’ yang bermakna kebenaran dan keburukan selalu berdampingan. Dalam budaya Bali, nilai itu kemudian teraktualisasi dalam hasil karya seni pertunjukan ‘Calonarang’.

Untuk itu harapnya, ke depan harus ada gerakan guna menganalisa nilai-nilai adiluhung  warisan leluhur tersebut dan tidak berhenti pada ungkapan “nak mule keto’. Karena banyak sekali nilai-nilai yang bisa diungkap dari ajaran para pendahulu.

“Saya menyambut positif ada perguruan tinggi yang menyiapkan program studi untuk mempelajari dan mengungkap rahasia di balik nilai-nilai tersebut,” tambahnya.

Terkait dengan hari jadi padepokan, Cok Ace juga berharap agar momentum ini bisa dijadikan untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai selama sepuluh tahun sekaligus Padepokan diharapkan mengenalkan nilai universal kepada generasi millenial.

Sementara itu, Ketua Padepokan Gagak Kerancang, Ki Raga Sukma menyampaikan terima kasih pada Penglingsir Puri Satria yang telah berkenan memberi tempat pelaksanaan festival.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa pendirian padepokan dilatarbelakangi oleh kecintaannya pada bangsa dan warisan leluhur. Pembukaan festival ditandai pemukulan gong oleh Wagub Cok Ace yang disaksikan Panglingsir Puri Agung Denpasar AA. Ngurah Oka Ratmadi dan Panglingsir Puri Pamecutan AA. Ngurah Manik Parasara. Peringatan hari jadi padepokan ditandai pemotongan tumpeng.

Tiga Hari Jelang Galungan, Pasar Galiran Normal

????????????????????????????????????

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Situasi pasar Galiran Klungkung tiga hari jelang hari raya Galungan nampak normal, Minggu (16/2) pagi. Jika dibandingkan dengan hari yang sama pada Galungan sebelumnya, situasi ini justru mengalami penurunan. Hal ini diperkirakan imbas dari banyaknya pedagang perlengkapan sarana upacara yang memilih berjualan diluar pasar dengan menyewa kios atau tempat berjualan lainnya.

Meski terbilang normal namun keamanan dan kenyamanan pasar tetap dijaga oleh petugas. Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Kepala UPT. Pasar Semarapura, I Komang Sugianta turun memantau langsung situasi tersebut. Pemantauan dilakukan mulai dari blok A tempat pedagang buah hingga kesisi selatan tempat para penjual hewan ternak, seperti ayam, bebek dan babi.

“Situasi ini berjalan normal. Tetapi jika dibandingkan dengan hari yang sama pada Galungan sebelumnya, ini justru mengalami penurunan,” ujar Bupati Suwirta ditemui disela-sela memantau pedagang ayam.

Menurunnya jumlah pembeli ke pasar Galiran diakui Bupati Suwirta akibat banyaknya pedagang perlengkapan sarana upacara seperti buah dan lainnya yang berjualan diluar pasar. Meski begitu, Bupati asal Nusa Ceningan ini berharap pasar Galiran tetap dikelola secara professional dengan menjaga kebersihan, penataan pedagang, barang dagangan dan lainnya. “Dengan pengelolaan secara professional itu, selain melihat harga pembeli juga akan melihat service yang diberikan,” paparnya.

Melalui kesempatan ini, Bupati Suwirta tidak lupa mengucapkan selamat hari raya Galungan dan Kuningan kepada umat sedharma dimanapun berada. Melalui perayaan hari suci ini, Bupati berharap seluruh umat selalu diberikan kekuatan dan keselamatan serta pikiran tenang untuk bersama-sama menjalankan kewajiban sebagai umat manusia. “Pada kesempatan ini pula saya selaku pribadi dan Pemerintah Kabupaten Klungkung mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan swadarma kita,” ucapnya. (hmsklk/nom)

Jelang Hari Raya, Kadisos P3A Bali dan Relawan Bali Bagi Sembako dan THR untuk Lansia dan Anak Sekolah

 

KARANGASEM – Pantaubali.com – Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan (19 Februari 2020) dan Kuningan (29 Februari 2020), Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra bersama Relawan Bali sebuah yayasan sosial menyelenggarakan kegiatan pembagian Sembako serta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada lanjut usia (Lansia) dan Anak Sekolah Miskin di Banjar Linggawana, Desa Kerta Mandala, Abang, Karangasem pada Minggu (16/2) pagi.

Pada kesempatan ini, Kadisos P3A Bali bersama Relawan Bali menyerahkan bantuan kepada 500 orang dimana 200 orang lansia miskin dan 300 orang anak sekolah miskin dengan total bantuan mencapai 189juta. Kegiatan ini dikatakan Kadisos P3A Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra rutin dilaksanakan terlebih saat jelang hari raya.

“Kegiatan seperti ini memang rutin kita laksanakan bekerjasama dengan Relawan Bali serta komunitas atau yayasan lainnya yang ada di Bali. Ini merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah dengan masyarakat,” ujarnya.

Birokrat asal Buleleng ini mengajak krama Bali untuk lebih meningkatkan kepedulian antar sesama, mengingat masih ada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

“Saya mengimbau kalau ada yang punya kemampuan lebih pada hari raya ini, tolong berbagilah dengan yang tidak mampu. Slogan menyaman braya, paras paros, Vasudhava Kutumbakam kita buktikan dengan aksi nyata dan tidak slogan semata,” jelasnya.

Ditambahkan Dewa Mahendra, Ia berharap dengan pemberian Sembako dan THR kepada para lansia dan anak sekolah miskin diharapkan mereka bisa ikut merayakan hari yang suci ini.

“Mudah-mudahan ada maknanya, buat kita semua, menggugah kembali rasa persaudaraan kita, menyama braya, semeton saling berbagi. Pada saat-saat kita merayakan hari raya, bergembira, banyak saudara kita yang belum bisa merayakannya. Mari kita berbagi,” imbuhnya.

Gubernur Bali Sambut Baik Sensus Penduduk Berbasis On Line

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, Gubernur Bali Wayan Koster menerima Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho terkait dengan dimulainya Sensus Penduduk berbasis online tahun 2020, di Jaya Sabha, Denpasar.

Pada kesempatan ini, Gubernur Koster menyampaikan,Pemerintah sangat membutuhkan data yang akurat sebagai basis untuk membuat perencanaan dan kebijakan dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan di seluruh Indonesia

“Tadi saya sudah mengisi data secara online, sudah ada kemajuan sensusnya sekarang, kalau dulu secara manual. Sensus ini dilaksanakan selama 45 hari mulai dari hari ini. Mudah-mudahan di Bali bisa jauh lebih cepat selesai. Karena medannya mudah dijangkau dan relatif sudah melek di bidang teknologi,” ujarnya.

Koster mengaku jika pihaknya akan meminta kepada seluruh Bali untuk segera mengisi data sensus secara online. Ini adalah salah satu dukungan Bali untuk segera menjalankan sensus online. “Saya sebagai gubernur sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Pusat Statistik. Karena saya ingin data yang akurat, memadai untuk membuat suatu perencanaan dan kebijakan yang tepat dan efektif yang bisa menjawab permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Saya mengajak masyarakat untuk menyempatkan waktu mengisi data sensus penduduk online ini,” ujarnya.

Dilaksanakannya Sensus Penduduk 2020 akan memastikan ketersediaan data kependudukan yang aktual dan terkini dalam mendukung pelaksanaan Visi nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era Baru. Ngiring sareng sami sukseskan Sensus Penduduk Online dengan mencatatakan diri melalui link sensus.bps.go.id mulai tanggal 15 Februari – 31 Maret 2020.

Sementara Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho menyampaikan sensus penduduk online adalah yang pertama dilaksanakan di Indonesia. Hari ini adalah hari pertama dilaksanakannya sensus penduduk tahun 2020. Sensus ini akan dilaksanakan selama 45 hari. “Pendampingan sensus pak gubernur merupakan bagian dari upaya mengumunkan kepada publik dan ajakan kepada publik untuk bersama-sama memenuhi kepentingan pemerintah dan masyarakat untuk mengikuti sensus online,” ujarnya.

Jika sampai batas waktu masih ada yang belum melaksanakan sensus secara online maka BPS akan menurunkan petugas ke tengah masyatakat. BPS meyakini jika sensus online adalah yang pertama digelar sehingga di sana-sini pasti terjadi nanya kekurangan. “Kita berharap semua masyarakat Bali bisa mengikuti sensus ini. Berbagai upaya sedang kami sia

Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster Meninjau Pasar Murah Di Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Menjelang Pelaksanaan Hari Raya Galungan  Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster meninjua pasar murah di Desa Kukuh, k Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu 15/02/2020.

Pasar murah ini diprakarsai oleh TP PKK dan Pengurus Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, yang juga diperuntukan bagi warga Desa Kukuh dalam rangka menyambut persiapan hari raya Galungan minggu depan. Kebutuhan yang dijual mulai dari janur, buah-buahan, tumpeng Banten, jajan surat, dodol, telur, minyak dan pisang. Semua yang dijual ini berada di bawah harga pasaran.

Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengatakan agar warga zaman sekarang tidak terlalu memaksa diri (mengutamakan gengsi) dalam menghaturkan yadnya agar ke depan tidak menyisakan utang setelah upakara. “Mari kita menyiapkan haturan dengan tulus iklas tanpa harus mengutamakan jenis buah (impor), jika bisa sebaiknya penggunaan buah lokal diutamakan.

Selain dari harga dan kualitas, penggunaan buah lokal juga memberikan motivasi bagi petani lokal untuk mengolah tanaman buahnya untuk lebih baik, sehingga ke depannya perekonomian masyarakat Bali, khususnya petani juga akan lebih berputar”, imbuh Ny. Putri Koster.

Pada kesempatan yang sama, wanita yang gemar baca puisi ini juga menyinggung soal kesehatan Lansia yang harus menjadi perhatian utama dan yang harus ditangani serius. Mengingat lansia rentan dengan sakit akibat pola makanan yang juga harus diperhatikan khusus. “Kehidupan memberi arti bagi orang banyak saat orang lain merasakan manfaat dari kinerja selama ini,” imbuh Ny. Putri Suastini Koster disela peninjauan pasar murah.

“Besar kecilnya persembahan kita kepada Tuhan adalah sesuai keiklasan hati kita, karena yadnya yang utama adalah haturan kita yang sanggup dipersembahkan sesuai tingkatan yang mampu kita haturkan. Yang intinya adalah ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita atas nafas dan berkah yang dirasakan,” tambah Ny. Putri Koster.

Tinjauan ini didampingi ketua TP PKK kabupaten Tabanan Rai Wahyuni Sanjaya dan segenap instansi terkait. Ny. Putri Suastini Koster juga mengingatkan agar anggota TP PKK Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan menyertakan sosialisasi untuk mengolah sampah secara manual dari rumah tangga sendiri sehingga tidak mencemari wilayah desa lain. Setelah meninjau pasar murah, Ny. Putri Suastini Koster dan rombongan melanjutkan pembuatan produksi gula di pabrik gula semut merah, di Desa Karya Sari Pupuan, Tabanan

Pemkab Tabanan Berencana Bagikan Ratusan Babi kepada 11 Ribu ASN

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com –  Sebagai upaya mendukung dan menyikapi terkait wabah babi yang terjadi di Bali, khususnya di Tabanan, Pemerintah Kabupaten Tabanan sepakat berencana akan membeli babi dari para peternak dan masyarakat untuk menggelar kegiatan mepatung massal, dalam rangka menyambut hari raya Galungan. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada hari Senin (17/2) mendatang di halaman depan Kantor Bupati Setempat.

Hal itu terungkap saat Rapat Antisipasi Wabah Babi yang digelar di Rumah Jabatan Bupati Tabanan, Kamis (13/3) kemarin. Rapat tersebut dipimpin langsung Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, dengan melibatkan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa.

Sesuai kesepakatan bersama dalam rapat tersebut, Pemkab Tabanan  berencana akan membeli babi dari para peternak dan masyarakat, dengan nilai sekitar Rp. 25 ribu sampai dengan Rp. 28 ribu per kilogramnya untuk babi hidup yang sudah dipotong (bukan babi sakit). Dan rencananya, babi yang akan disiapkan sekitar 300 ekor. Itu akan dibagikan kepada sekitar 11 ribu orang ASN di Tabanan.

Rencananya kegiatan yang akan dilangsungkan di halaman depan kantor Bupati Tabanan tersebut akan dirangkaikan dengan aksi makan daging babi oleh Bupati Eka beserta Jajaran OPD dan staf di lingkungan Pemkab Tabanan. Hal ini menegaskan, bahwa babi meskipun saat ini terserah wabah, dagingnya masih aman untuk dikonsumsi kalau sudah dimasak dengan benar.

“Jadi nanti posisinya itu sudah bersih, sudah dikemas. Nanti silahkan dipikirkan mau dipotong dimana, yang penting saat hari H itu sudah siap. Nanti saya serahkan secara simbolis, habis itu kita  makan babi, siapin beberapa ekor. Kita kasi liat dan kita makan yang lahap, sehingga mengurangi kecemasan masyarakat akan daging babi,” ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tabanan I Made Budana, saat itu menambahkan, terkait dengan rencana aksi makan daging babi pada hari senin mendatang, pihaknya telah menyiapkan ratusan babi yang siap dipotong yang berasal dari para peternak babi dan masyarakat setempat. Ia menegaskan bahwa, daging babi hidup menjelang hari raya Galungan, disepakati Rp. 25 ribu sampai Rp. 28 ribu per kilogram.

“Setelah dilakukan deklarasi kesepakatan di beberapa kecamatan di Tabanan, seperti di Kerambitan dan Marga, maka disepakati harga daging babi hidup berkisar di Rp. 25 ribu sampai dengan Rp. 28 ribu per kilogramnya. Itu masih hidup, dan virus babi ini tidak menular pada manusia,” tegasnya.

I Ketut Hari Suyasa, selaku Ketua GUPBI Bali, turut menegaskan bahwa virus ini tidak menular ke manusia. Dan hal itu diakuinya sudah didasari atas kajian-kajian yang telah dilakukannya selama ini. Ia menambahkan, selama babi ini tidak dijual dalam keadaan sakit atau dicampur dengan babi yang sehat, maka virus babi ini tidak menular ke sesame babi ataupun manusia.

“Intinya, penyakit ini kalau dalam keadaan sakit pun jika dagingnya dimakan, aman sekali. Kalau bapak-bapak ragu, ada dua pilihan setelah makan babi, yaitu, minum yogurt dan minum arak. Jadi secara otomatis gampang dibunuh. Jadi, penyakit ini sangat gampang dibunuh dan juga sangat cepat menyebar,” imbuh Hari Suyasa. @humastabanan

Serahkan Pah-pahan, Bupati Eka Tekankan ” Persatuan dan Rasa Memiliki Dijaga Terus “

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com –  Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, yang juga selaku Ketua Umum Badan Pengelola DTW. Tanah Lot, membagikan Pah-pahan Tahun 2019 kepada Desa Pekraman Beraban, Pura Tanah Lot dan Pura pendukung disekitar kawasan Tanah Lot, serta 22 Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri, Kamis (13/3) bertempat di Wantilan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Manajer Operasional DTW. Tanah Lot Toya Adnyana, Bendesa Adat Beraban dan seluruh Bendesa Adat se-Kecamatan Kediri, serta pengurus Pura Luhur Tanah Lot dan Pura pendukung lainnya di kawasan DTW. Tanah Lot.

Toya Adnyana menjelaskan, DTW. Tanah Lot, secara rutin setiap tahunnya membagikan Pah-pahan kepada Pemkab Tabanan, Desa Pekraman Beraban, dan Pura pendukung yang ada di kawasan Tanah Lot, serta Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri. “Mohon maaf penyerahan ini harusnya di bulan januari namun mengalami keterlambatan karena berbagai kesibukan kita semua,” jelasnya.

Untuk saat ini Ia mengatakan kunjungan wisatawan lokal maupun asing ke Tanah Lot mengalami sedikit penurunan. Diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya perang dagang internasional dan isu virus corona. “Biasanya secara global limit kunjungan kita 5 sampai 6 sampai 7, sekarang limit 5 sampai 6. Mudah-mudahan itu nanti cepat selesai dan DTW. Tanah Lot terus bisa exist,” imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Eka menghimbau agar selalu bersyukur atas apa yang telah  diberikan oleh  Ida Sesuhunan Pura Luhur Tanah Lot. “Dengan kehadiran DTW. Tanah Lot ini, bisa memberi manfaaat, kemakmuran, kehidupan untuk masyarakat kita Tabanan secara umum, juga kepada 22 Desa pekraman yang ada di seputaran kawasan DTW. Tanah Lot,” ungkapnya.

Untuk itu, Ia mengatakan harus wajib untuk selalu bersyukur, karena meskipun ada berbagai isu internasional, Tanah Lot tidak pernah sepi dari kunjungan. Meskipun isu tersebut memberi sedikit dampak penurunan pada kunjungan. “Tak pernah sepi Tanah Lot, walaupun sekarang ada virus corona, virus babi, virus macam-macam, tapi yang namanya Tanah Lot ini Astungkara masih diminati,” ujarnya.

Meskipun penurunan mencapai 16 persen dari tahun sebelumnya, dikatakannya tidak sebanding dengan tempat-tempat lain. “Tempat lain betul-betul sepi, tidak ada pengunjung, wisatawan tidak mau datang. Tapi di Bali niki, khususnya di Tabanan di Tanah Lot, tamu masih banyak masuk ke Tanah Lot. Artinya Taksu Ida Bhatara niki sangat luar biasa sekali. Tepuk tangan buat Tanah Lot,” ujar Bupati Eka dihadapan seluruh undangan yang hadir saat itu.

Kedepan, Ia berharap, persatuan dan rasa memiliki dijaga terus. Karena menurutnya, DTW bukan hanya mampu mendatangkan banyak kunjungan wisatawan, beriringan dengan hal tersebut sudah tentu masalah pun pasti banyak. “Oleh karena itu, tiang harapkan semua menjaga administrasi, pertanggung jawaban, dijalankan dengan baik,” pinta Bupati Eka. @humasstabanan