- Advertisement -
Beranda blog Halaman 613

Antisipasi Ancaman Varian Baru, Pemprov Bali Gelar Rakor Penguatan Penapisan Covid-19 di Gilimanuk

JEMBRANA – Pantaubali.com – Pemerintah Provinsi Bali menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang melibatkan Satgas Covid-19 Provinsi Bali serta lintas sektor yang berperan dalam kegiatan penapisan Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk. Pertemuan yang digelar di kantor PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Kamis (13/1), membahas upaya penguatan penapisan Covid-19 untuk para pelaku perjalanan dalam negeri di Pelabuhan Gilimanuk, khususnya dalam menghadapi potensi ancaman gelombang kasus yang mungkin dapat muncul dengan adanya varian baru Omicron.

Rakor yang didukung oleh program Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kegiatan penempatan relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana untuk membantu melaksanakan Penapisan Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk melalui Sekretariat Satgas Covid-19 Provinsi Bali. Selain itu mengidentifikasi tantangan pelaksanaan dan identifikasi solusi untuk menghadapi tantangan penapisan Covid-19 di pintu masuk domestik, terutama Pelabuhan Gilimanuk.

Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin yang hadir secara daring menyampaikan Satgas Covid-19 Provinsi Bali harus bersiap dalam menghadapi potensi ancaman gelombang baru Omicron, terutama untuk mengamankan Bali sehingga siap untuk perhelatan internasional G20 dan tuan rumah United Nations Office for Global Platform for Disaster Risk Reduction (UNGPDRR).

“Jangan sampai masuknya kasus ke Bali merebak karena adanya kelonggaran di pintu masuk Bali,” kata Rentin yang juga Kalaksa BPBD Bali.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi, I Wayan Widya menambahkan adanya potensi Omicron perlu menjadi perhatian semua pihak di Bali. Untuk itu dari sisi bidang kesehatan sudah bersiap untuk merespon dan menggencarkan kembali test, tracing dan treatment sebagai kunci utama untuk mengendalikan Covid-19, selain itu koordinasi intens dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Bali memiliki daya tarik bagi masyarakat, apalagi dengan adanya penyelenggaraan G20 di tahun 2022 ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta selaku koordinator pintu masuk Satgas Covid-19 Provinsi Bali juga mendukung sepenuhnya adanya penguatan penapisan Covid-19 di Pelabuhan Gilimanuk. Ia meminta jajaran Pemprov Bali khususnya Dinas Perhubungan agar berkoordinasi secara intensif dengan BPTD XII Wilayah Bali NTB, Unit Penyelenggara Pelabuhan, PT. ASDP Ketapang-Gilimanuk dan sektor lainnya.

Diharapkan hasil pertemuan lintas sektor ini akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan membuat SOP penapisan Covid-19 baik pada kondisi krisis kesehatan seperti pandemi maupun dalam keadaan kasus sudah terkendali, sehingga Provinsi Bali lebih siap dan memiliki sistem ketahanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan. (Rilis)

Ny Putri Koster Edukasi Perajin Tenun untuk Jual Produk Berkualitas dengan Harga Pantas

BULELENG – Pantaubali.com – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster turun memberi edukasi kepada sejumlah perajin tenun di wilayah Buleleng, Kamis (13/1).

Dalam kunjungan lapangan kali ini, Ny Putri Koster meninjau Pertenunan Artha Dharma yang beralamat di Jalan Raya Sinabun, Singaraja. Kedatangan Ny Putri Koster disambut I Ketut Rajin selaku pemilik Pertenunan yang langsung menjelaskan sejumlah produk unggulannya. Dijelaskan olehnya, ciri khas Pertenunan Artha Dharma adalah perpaduan songket dan endek dengan pewarnaan alami. Selain hasil produksi berupa kain untuk kamen dan baju, Pertenunan Artha Dharma juga memproduksi tas berbahan kain endek dan songket serta souvenir berupa kotak tisu.

Ny Putri Koster nampak sangat antusias melihat-lihat hasil produksi di galeri pertenunan ini. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas usaha yang ditekuni Ketut Rajin.

“Sebab selain memiliki nilai ekonomi, usaha ini juga berkaitan dengan tanggung jawab pelestarian tenun tradisional Bali. “Ini karya yang luar biasa, saya berterima kasih sekali,” ucapnya.

Namun demikian, pendamping orang nomor satu di Bali ini mengingatkan agar pemilik pertenunan Artha Dharma menjual hasil produksi dengan harga yang pantas. Anjuran itu ditujukan pula bagi pelaku usaha tenun lainnya. Ia menyarankan, perajin tidak mencari keuntungan terlalu banyak dengan menetapkan harga yang terlalu mahal.

“Coba kalkulasi berapa biaya produksi, lalu tetapkan harga jual dengan prosentase keuntungan agar harga jual tak terlalu mencekik konsumen. Misalnya patok keuntungan 30 persen dari biaya produksi, jangan mencari untung hingga 100 bahkan sampai 300 persen. Coba cari harga yang pantas, ” jelasnya.

Dengan demikian, ujarnya, konsumen tidak merasa kaget dan cenderung takut untuk membeli produk tenun ketika melihat label harga.

Sebagai Ketua Dekranasda, ia memandang perlu melakukan edukasi terkait penetapan harga jual mengingat dewasa ini konsumen sudah melek dan tak bisa lagi dibodohi. Seluruh perajin diharapkan memahami hal itu agar usaha mereka bisa berkembang.

“Kalau harganya pantas, pasti banyak yang beli. Modal juga cepat berputar, ” tandasnya.

Pada bagian lain, perempuan yang dikenal memiliki multitalenta ini kembali mengingatkan tanggung jawab pelestarian yang harus diemban oleh para perajin. Oleh sebab itu, ia minta para perajin tetap mempertahankan alat tenun cagcag sebagai warisan leluhur.

Agar keberadaannya tidak punah, Ny Putri Koster berencana mengadakan lomba menenun menggunakan alat tenun tradisional ini.

“Saya selalu menjelaskan kepada tamu dari luar bahwa tenun sambungan itu adalah hasil cagcag dan itu kualitasnya paling baik. Mereka kan kadang protes, kenapa tenunnya sambungan. Kita harus bisa menjelaskan kalau itu hasil dari tenun yang menggunakan alat cagcag dan itu istimewa, ” terangnya.

Dalam kunjungannya, Ny Putri Koster juga sempat melihat para pekerja yang sedang menenun kain songket dan endek. Ia berharap, ke depannya ada regenerasi para penenun agar keberadaan kain tenun tradisional Bali tak terancam punah. Selain itu, ia juga menggugah minat kaum laki-laki untuk menekuni pekerjaan menenun.

Ekskavator Rusak TPA Mandung Ditutup Lagi

TABANAN – Pantaubali.com – Dikarenakan alat berat berupa ekskavator rusak menyebabkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan terpaksa tutup lagi.

Dalam kaitan dengan hal tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus melakukan penutupan sementara mulai Rabu (12/1) dan Kamis (13/1). Akhirnya berdampak pada sampah meluber sampai mendekati pintu masuk TPA.

Penutupan layanan dilakukan karena alat berat di TPA Mandung sempat rusak pada 1 Januari ditambah volume sampah meningkat karena banyaknya rainan. Selama penutupan petugas hanya fokus membuat jalan sampah untuk bisa didorong ke belakang, itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Made Subagia

“Saat ini kami fokus membuat jalan sampah agar bisa sampah yang datang di dorong ke belakang kemudian dilakukan pemadatan agar truk pengangkut tak jebol membawa sampah” jelasnya.

Dilihat dalam sehari rata-rata TPA Mandung menerima sampah mencapai kurang lebih 97 sampai 100 ton. Sampah diterima dari layanan swasta dan layanan DLH. Dari layanan DLH sampah diangkut sebanyak 34 kali dengan armada 26 truk. Kemudian dari sampah swasta sampah yang diterima sebanyak 28 kendaraan.

“seluruh layanan baik swasta maupun layanan dari DLH kita tutup sementara. Hanya diseputaran kota saja diangkut satu kali agar tidak dikumuh,” ujarnya.

Sampah layanan swasta, agar sampahnya dapat diatasi di desa terlebih dahulu. Serta diharapkan melaksanakan regulasi penanganan sampah berbasis sumber.

“Terkait penutupan layanan kita sudah sampaikan melalui whatsApp group. Bahkan para sopir pengangkut di lapangan sudah sadar sendiri dan selalu rembuk di lokasi pembuangan sampah tentang kondisi TPA kita,” pungkasnya.

Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan Bandara Lombok Sambut MotoGP 2022

LOMBOK – Pantaubali.com – Setibanya di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis, 13 Januari 2022, Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid yang nantinya akan digunakan sebagai akses masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Barat bagi penonton dan peserta MotoGP Mandalika 2022.

Tampak Presiden meninjau beberapa fasilitas di antaranya adalah pos pemeriksaan suhu dan kartu kewaspadaan kesehatan elektronik atau e-HAC, pos pemeriksaan dokumen imigrasi, pengambilan bagasi, dan pos pemeriksaan bea cukai.

“Tadi saya cek langsung kedatangan di bandara, kemudian proses yang ada di dalam bandara. Saya lihat semuanya yang berkaitan dengan protokol kesehatan, yang terkait dengan cek untuk PCR, cek bahwa sudah vaksin dua kali, semuanya urut-urutannya sudah bagus,” ucap Presiden.

Sementara itu, Komandan Lapangan MotoGP Mandalika, Hadi Tjahjanto mengatakan, untuk mendukung masuknya penonton ke Lombok, frekuensi penerbangan dari sejumlah kota menuju Lombok pun akan ditambah.

“Untuk masuk sendiri dari luar akan ditambah frekuensi penerbangan, baik dari Jakarta, Surabaya, Bali, maupun Makassar. Jadi mudah-mudahan penonton nanti diberikan kemudahan menuju ke Sirkuit Mandalika untuk bisa menonton MotoGP 2022,” ujar Hadi.

Mendampingi Presiden dalam peninjauan adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, dan Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2022 Hadi Tjahjanto. ( Rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Warga Bongan Berinovasi Olah Gonda Menjadi Produk Teh

TABANAN – Pantaubali.com – Agar mampu menyerap pasar tentu kreatifitas serta inovasi produk sangat dibutuhkan.Apa lagi dalam kondisi seperti saat ini.

Seperti apa telah dilakukan warga Banjar Bongan Jawa Kangin, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan I Nengah Makir berinovasi mengubah gonda yang sebelumnya hanya dimanfaatkan untuk syaur akan tetapi mampu diolah menjadi produk berupa teh. Inovasi tersebut telah dilakukan sejak 2019 dan saat ini telah dipasarkan dengan kemasan menarik berlebel “The Gobo”.

Gonde menjadi teh tersebut dibuat seiring dengan Desa Bongan sebagai salah satu penghasil sayur gonda di Tabanan. Akhirnya Dirinya, bersama dengan tim di Pokdarwis Desa Bongan pun ingin berinovasi mengkemas dengan cara berbeda.Setelah mencoba-coba dapat insfirasi mengkemas jadi teh.

“Awalnya kami buat dengan cara coba-coba secara otodidak. Kami berkeinginan biar ada inovasi beda dari sayur gonda ini tidak hanya diolah plecing saja,” jelasnya kemarin, (Rabu,(12/1).

Ternyata belum mendapatkan rasa pas. Setiap produksi selalu rasanya pahit. Bersama tim Makir pun berusaha memecahkan masalah tersebut hingga mencari pendamping ke salah satu universitas di Bali. Begitu dilakukan perebusan dua kali baru menemukan rasa yang pas.

“Prosesnya memang lama, tidak semudah yang kita bayangkan,” ucapnya.

Sayur gonda disulap jadi teh ini sempat fakum artinya tidak berjalan. Dan baru tahun 2020 lalu kembali berlanjut setelah adanya pendampingan dari salah satu sekolah untuk pengembangan desa wisata yang ada di Desa Bongan.

“Dalam pendampingan desa wisata tersebut, kami didorong agar bisa produk teh gonda ini dimasukan sebagai produk UMKM dengan nama The Gobo yang dimaksudkan untuk souvenir bagi wisatawan yang datang ke Desa Bongan,” paparnya.

Adapun proses pembuatan sayur gonda ini untuk bisa sebagai teh adalah dengan memanfaatkan daunnya saja. Daun gonda yang sudah dicuci bersih tersebut kemudian direbus selama 5 menit untuk kemudian dijemur di bawah sinar matahari dalam kurun waktu 2-3 hari.Hasil dari penjemuran tersebut kemudian dilakukan pemilihan lagi dengan hanya memilih daun yang memiliki tingkat kekeringan tinggi dan lanjut dikemas sebagai produk siap jual.

“Saat ini produk teh berbahan baku sayur gonda ini sudah mengantongi ijin, bahkan kami sudah pernah ikut pameran UMKM dan jual di pasaran,” sebutnya.

Dalam penyajiannya teh berbahan sayur gonda ini mirip dengan cara minum teh masyarakat di Cina. Yakni, daun teh dituangkan ke cangkir kemudian disiram dengan air hangat untuk kemudian siap untuk diminum.

“Cara meminum Teh Gobo ini unik berbeda dengan sajian teh pada umumnya yang dilakukan dengan cara mencelupkan dalam air hangat. Cara unik minum teh ini sekaligus jadi nilai lebih yang kami tawarkan selain cita rasa khas dari minuman berbahan sayur gonda ini,” cetusnya.

Dirinya berharap masyarakat khususnya Tabanan bisa mencoba produk asli Tabanan. Sebab selama proses produksi belum sampai ada order berkelanjutan karena ini memang produk masih langka dan belum dikenal masyarakat meskipun telah dipasarkan lewat media sosial.

Adapun harga produk dibandrol bervariasi mulai dari, Rp 25.000 sampai 35.000 per kemasan.

“Kami harapkan produk teh goba bisa terkenal dan masyarakat Tabanan mulai mencoba menikmati,” pungkasnya.

Gubernur Bali, Wayan Koster Secara Resmi Memulai Pekerjaan Pematangan Lahan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi memulai pekerjaan pematangan lahan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung ditandai dengan upacara Ngeruwak, Nyapuh Awu lan Mulang Dasar yang dipuput oleh Ida Shri Bagawan Putra Nawa Nata Wangsa Pemayun, pada Rabu (Buda Pon, Medangkungan) 12 Januari 2022.

Dimulainya pekerjaan pematangan lahan kawasan PKB ini turut juga disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Adi Wiryatama lengkap dengan Fraksi di DPRD Provinsi Bali, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kepala OJK Regional 8 Bali-Nusra, Giri Tribroto, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, Bendesa Agung Majelis Utama Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR/Perkim) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semara Putra, hingga pejabat penegak hukum di Bali seperti Polda Bali, Kejaksaan Tinggi Bali dan Pengadilan Tinggi Bali.

Kepala Dinas PUPR/Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster melaporkan bahwa kegiatan fisik pematangan lahan ini dilakukan merupakan tindaklanjut atas kontrak yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Pajabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Bidang Cipta Karya sebanyak 2 paket, dan oleh PPK pada Bidang Bina Marga sebanyak 6 paket, sehingga keseluruhannya ada 8 paket pekerjaan yang telah terkontrak.

Keseluruhan kontrak ini telah ditandatangani bersama penyedia jasa yang telah dinyatakan sebagai pemenang melalui proses pengadaan barang dan jasa berdasarkan Pagu Anggaran Tahun 2021/2022 bersumber dari Dana PEN.

Untuk alokasi pagu anggaran di kegiatan pematangan lahan sebesar Rp 535, 6 miliar, dan telah terkontrak sebesar Rp 426,2 miliar atau sebesar 79,57 persen dari nilai pagu anggaran yang tersedia, sehingga ada sisa tender pagu anggaran sebesar Rp 109,4 miliar, ujar Kadis Nusakti Yasa Wedha seraya menyampaikan sisa pagu anggaran tersebut, akan Kami mohonkan pemanfaatannya dalam kegiatan pematangan lahan pada tahap selanjutnya.
“Untuk pekerjaan pematangan lahan sesuai kontrak pekerjaan ini, membutuhkan material sebanyak 4,5 juta meter kubik, yang berasal dan Kami manfaatkan dari hasil kerukan di areal pelabuhan benoa yang dilaksanakan oleh PT. Pelindo Persero sebanyak 1,5 juta meter kubik. Kemudian sebanyak 2 juta meter kubik bersumber dari beberapa quarry di sekitar kawasan ini. Sedangkan 1 juta meter kubik bersumber dari hasil galian dalam kawasan (hasil dari penataan marina, red).

“Kami laporkan Bapak Gubernur, kalau keseluruhannya pekerjaan pematangan lahan ini memerlukan 7,9 juta meter kubik, atau masih ada kekurangan kurang lebih sekitar 3 juta meter kubik,” jelasnya.

Dari rencana kontrak yang ada, seluruh pekerjaan pematangan lahan untuk tahap ini akan selesai di Oktober 2022, namun Kadis Nusakti Yasa Wedha menyampaikan, nada optimisnya dihadapan Gubernur Bali dengan menegaskan akan mempercepat pekerjaan pematangan lahan tersebut, sehingga bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu tahapan pembangunan fisik gedung dan fasilitas lainnya.

“Terkait pembebasan lahan, Kami laporkan untuk total lahan Kawasan PKB ini seluas 334 Ha, namun yang Kita lakukan untuk penetapan lokasi yakni sekitar 325 Ha. Kemudian dari 325 Ha ini ada sekitar 104 Ha yang tidak perlu dibayarkan, karena milik negara.Sehingga sisanya, 221 Ha perlu Kita bebaskan,” katanya.

Jadi progress sampai saat ini sudah 73 persen telah diselesaikan, atau kurang lebih 161 Ha, tinggal saat ini masih proses konsinyasi kurang lebih sekitar 12 Ha, sisanya lagi 60 Ha sedang dilakukan pembebasan, khususnya di luar galian C (berdekatan dengan akses jalan Jumpai dan Kusamba, red).

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya, menceritakan pada 2016 atau selesai Pemilu 2014 telah menulis visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali di dalamnya ada program prioritas, yaitu pembangunan kebudayaan dengan unsur-unsur adat-istiadat, seni, tradisi, budaya beserta kearifan lokalnya.

Salah satu sarana-prasarana yang sangat penting untuk memajukan kebudayaan Bali adalah Pusat Kebudayaan Bali, karena fasilitas di Ardha Candra Art Centre Denpasar sudah tidak memadai lagi.Dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang Saya tulis pada tahun 2016 itu membangun Pusat Kebudayaan Bali yang berisi fasilitas pentas seni, museum tematik, serta terintegrasi, terpadu dalam sektor-sektor lainnya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Tidak saja menampilkan budayanya, tapi Gubernur Wayan Koster dalam pidatonya menyebutkan PKB ini akan memberikan efek pada ekonomi.

“Itulah sebabnya Saya pada tahun 2017 atau belum mencalonkan diri sebagai Gubernur, Saya mulai mikir-mikir dimana ada tanah provinsi yang bisa dipakai untuk membangun PKB. Ada di Padangalak, saat itu Saya didampingi Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha pada tanggal 13 Juli 2017, Saya masuk meninjau lahan ini sampai kedalam hutan yang memiliki luas 8 sampai 9 hektar,” paparnya.

Kemudian mencari lagi tempat lain di Kertalangu, ternyata bukan tanah provinsi. Suatu saat Saya lewat, mau ke Karangasem melewati tempat ini (Galian c di Gunaksa, Dawan, Klungkung, red). Saat lewat, lirik ke kiri dan ke kanan, ternyata ada lahan tidak terawat akibat galian C dan selanjutnya masuk ke tempat ini, akhirnya mendapat firasat ini tempat yang baik untuk PKB, cerita Gubernur Bali asal Desa Sembiran Buleleng ini.

Kemudian saat Wayan Koster menjadi Calon Gubernur Bali setelah direkomendasikan oleh Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri pada 11 Nopember 2017, jam 11 di Kantor DPP PDI Perjuangan dan terpilih menjadi Gubernur Bali tahun 2018. Dalam pidatonya, Gubernur Wayan Koster menceritakan, begitu terpilih menjadi Gubernur Bali, langsung mikir untuk menindaklanjuti PKB dan kemudian memangil Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta yang sebelumnya menjadi lawan atau mendukung sebelah di Pilkada.

“Tapi dengan niat Saya membangun PKB, Saya minta kepada Bupati Klungkung agar tanah ini tidak dilepas ke investor dan langsung disetujui,” ceritanya.

Gubernur Bali jebolan ITB ini menegaskan pembangunan di tempat ini (Galian C, red) tidak boleh dilakukan secara sembrono. Karena orang nomor satu di Pemprov Bali ini mencatat, kawasan ini merupakan wilayah yang sempat menjadi tempatnya para korban letusan Gunung Agung, korban G30S/PKI, dan korban lainnya, sehingga menjadi tempat yang leteh. Jadi investor sebesar apapun, tidak akan bisa ada yang jalan, kalau niatnya tidak baik. Karena sebelumnya disini banyak bertebaran investor, yang kena tipu juga banyak sampai ada korbannya, bahkan pembangunan pelabuhan Gunaksa yang menghabiskan APBN Rp 200 miliar lebih itu juga sampai mangkrak pembangunannya. Jadi Saya yakini bahwa pembangunan disini tidak bisa dilakukan secara sembrono, katanya seraya menyatakan karena itulah, Saya sedang mengagendakan upacara penyucian di kawasan PKB ini, agar arwah-arwah korban bisa disucikan kembali dan dibuatkan tempat sucinya.

“Jadi ini pekerjaan mulai yang harus Kita lakukan,” ucapnya.

Mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini kemudian mengungkapkan, karena pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali dibuat dengan kerja yang tulus dan lurus, Gubernur Koster merasakan selama proses pembangunannya selalu mendapatkan bantuan dari orang baik. Mulai dari hadirnya seorang arsitek Bali yang terkenal di berbagai negara di dunia, yaitu Bapak Popo Danes. Bapak Popo ini mengerjakan desain kawasan PKB dengan cara ngayah dan tidak dibayar. Saking tulusnya, kerja Popo Danes sangat bagus.

“Jadi ini niat baik, ketemu orang baik, dan ketemu jalan baik, ungkap Gubernur Bali,” sebutnya.

Gubernur Koster kembali mendapatkan jalan baik. Dimana dalam proses pembebasan lahan, ia menceritakan mendapatkan tawaran dari Menteri Bapennas RI, Suharso Monoarfa terkait program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebanyak Rp 1,5 triliun tanpa bunga dan sekarang sudah cair untuk pembebasan tanah serta pematangan lahan. Peminjaman PEN ini juga telah disetujui oleh DPRD Provinsi Bali, jelasnya sembari menyatakan jalan baik itu lagi muncul.

“Setelah pekerjaan pematangan lahan kawasan PKB ini mendapatkan hasil kerukan di areal pelabuhan benoa yang dilaksanakan oleh PT. Pelindo Persero sebanyak 1,5 juta meter kubik secara gratis,” ujarnya.

Jalan baik selanjutnya, dimana Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini didapatkannya, ketika pemenang tender di kawasan PKB bersedia memberikan bantuan CSR 5 persen, bahkan sampai ada yang sanggup memberikan CSR 7 persen. Nanti CSR ini akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pentas seni atau museum.

Sebagai penutup, Gubernur Bali, Wayan Koster dalam pidatonya kembali mewanti-wanti dan menegaskan agar di dalam proses pembebasan lahan kawasan PKB tidak ada mainan para calo. Jika ada yang macam-macam Saya libas.

“Sekali lagi jangan ada main-main, ngaku-ngaku punya tanah, sampai bawak-bawak pengacara.Saya minta tunjukan bukti kongkritnya di Badan Pertanahan, jangan ada sogokan, siapa yang ada main-main disini dengan niat jahat, alam akan melibas,” ungkapnya.

Kita kerja tulus dan lurus, agar menjadi kebangaan Bali, tapi juga Indonesia sebagai ikon peradaban budaya Bali, sehingga kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang memiliki tiga zona, yaitu zona inti, zona penunjang, dan zona penyangga yang ditata dengan menerapkan filosofi kearifan lokal Sad Kerthi,terdiri dari, Penyucian Jiwa atau Atma Kerthi, Penyucian Laut atau Segara Kerthi, Penyucian Sumber Air atau Danau Kerthi, Penyucian Tumbuh-tumbuhan atau Wana Kerthi, Penyucian Manusia atau Jana Kerthi, dan Penyucian Alam Semesta atau Jagat Kerthi dapat berjalan dengan lancar sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dan sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, demi membangkitkan kembali masa keemasan kebudayaan Bali yang saat itu pernah terjadi di Era Kerajaan Gelgel dengan Raja Dalem Baturengong. (rls)

Pasikian Pecalang Bali Ajak Yowana Jaga Keamanan dan Taat Prokes Covid-19 Selama Berkegiatan Ogoh – Ogoh

DENPASAR – Pantaubali.com – Manggala Agung Pasikian Pecalang Bali, I Made Mudra mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah mengeluarkan surat terkait Penegasan Pembuatan dan Pawai Ogoh Ogoh dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 dengan menujukan langsung surat tersebut kepada Bupati/Walikota se-Bali.

Karena dalam surat tersebut berisi keamanan, maka Kami selaku Pecalang sangat siap memberikan pengamanan, apabila nantinya ada yowana/generasi muda di suatu Desa Adat hingga di tingkat Kabupaten/Kota se-Bali melakukan kegiatan pawai atau lomba, kata Made Mudra, Minggu (Redite Kliwon, Medangkungan) 9 Januari 2022.

Made Mudra juga menyebut, bahwa Bapak Gubernur sudah berfikir bijaksana di masa pandemi ini dengan memberikan ruang kreatifitas kepada generasi muda untuk berkesenian dengan membuat ogoh -ogoh, meskipun ogoh-ogoh ini baru berkembang sejak tahun 1976 dan telah menjadi perayaan budaya jelang Hari Suci Nyepi.

“Atas hal ini, Kami di Pasikian Pecalang Bali tetap mengajak para generasi muda atau yowana untuk ikut berwaspada selama berkegiatan ogoh-ogoh dengan cara menerapkan protokol kesehatan, hal ini Kami tekankan agar Kita semua bisa menekan gejolak sebaran Covid-19, dan jangan sampai menimbulkan klaster baru, karena pandemi ini belum usai, meskipun kondisi sudah melandai,” tambahnya,

Agar pembuatan dan pawai ogoh ogoh dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ini berjalan dengan aman disetiap Desa Adat di Bali, maka pada kesempatannya Manggala Agung Pasikian Pecalang Bali, I Made Mudra mengungkapkan bahwa pihaknya pada tanggal 11 Januari 2022 akan melakukan koordinasi dengan Pasikian Yowana Kabupaten/Kota se-Bali.

Dalam koordinasi tersebut, Kami akan menekankan Yowana untuk betul – betul terlibat bersama menjaga ketertiban dan keamanan, serta mengantisipasi penyebaran Covid-19, dengan harapan yowana ikut berperan mensosialisasikan surat tersebut kepada yowana di setiap Desa Adat, tutupnya. (Rilis)

Rektor ISI Denpasar : Surat Gubernur Bali dan MDA Sebagai Wujud Apresiasi Kreativitas Yowana Membuat Ogoh Ogoh Ramah Lingkungan

DENPASAR – Pantaubali.com – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana mengungkapkan terbitnya surat Gubernur Bali tentang Penegasan Pembuatan dan Pawai Ogoh Ogoh dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 dan Surat Edaran Majelis Desa Adat (MDA) Provinisi Bali tentang Pembuatan dan Pawai Ogoh Ogoh menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, pada prinsipnya merupakan apresiasi Gubernur Bali dan lembaga Desa Adat se-Bali terhadap kreativitas Yowana (generasi muda, red) di Bali terkait pembuatan karya Ogoh – Ogoh.

Pembuatan Ogoh Ogoh serangkaian Hari Suci Nyepi, Kita ketahui bersama merupakan tradisi tahunan di setiap Desa Adat se-Bali. Jadi hal ini merupakan respon positif dari Gubernur Bali dan MDA untuk senantiasa mengapresiasi kreativitas pembuatan Ogoh – Ogoh, terutama dari segi bahan dan material yang tidak menggunakan styrofoam dan plastik.

Tapi lebih mengutamakan kreativitas dengan menggunakan material ramah lingkungan, atau bahkan dapat menggunakan bahan-bahan alam, seperti ijuk, kerangka bambu, daun-daun kering, dan lain-lainnya, jelas Rektor ISI Denpasar, Kun Adnyana.

Lebih lanjut, Kun Adnyana menyebut di dalam pembuatan Ogoh Ogoh kalangan Yowana Bali dinilainya sangat kreatif, termasuk dalam memilih subjek karya ogoh-ogoh, hingga bentuk yang terkadang memakai metode rakit dengan paduan teknologi kinestetik berupa gerakan-gerakan unik.

“Kreativitas seperti ini tentu positif, terlebih mendapat pelindungan dari Gubernur Bali dan juga MDA, katanya.

Meskipun mendapatkan pelindungan, namun Rektor ISI Denpasar ini meminta seluruh stakeholder (Bandesa Adat bersama prajuru yang terkait, termasuk Satgas Covid-19, red) khususnya para Yowana Desa Adat di Bali untuk memberi atensi terkait pawai atau pengarakan Ogoh Ogoh melalui upaya-upaya pengendalian Covid-19 di setiap wewidangan Desa Adat. (Rilis)

Presiden Pastikan Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Gratis

JAKARTA – Pantaubali.com – Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) akan dimulai pada 12 Januari 2022 dengan prioritas masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan.

Saat menyampaikan keterangannya di Istana Merdeka, pada Selasa, 11 Januari 2022, Presiden menegaskan bahwa vaksin dosis ketiga akan diberikan secara gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya telah memutuskan pemberian vaksin ketiga ini gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia karena sekali lagi saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang utama,” ujar Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, pemberian vaksin dosis ketiga _(booster)_ Covid-19 dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dari paparan virus korona yang terus bermutasi. Vaksin dosis ketiga ini pun akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan syarat dan ketentuan yang dibutuhkan penerima vaksin.

“Syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi ketiga ini adalah calon penerima sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua lebih dari enam bulan sebelumnya,” ungkap Presiden.

Presiden mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan meski telah divaksin.

“Saya mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, karena vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19,” lanjutnya. (Rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden).

Nelayan Hilang di Perairan Labuan Amuk Ditemukan di Pulau Sepatu Nusa Penida

KARANGASEM – Pantaubali.com – Nyoman Sudi (36), nelayan yang sempat dikabarkan hilang saat melaut di Perairan Labuan Amuk akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Senin (10/1).Ia ditemukan pada posisi 16,5 Nm arah selatan dari lokasi perkiraan hilangnya, yakni selatan Pulau Sepatu Nusa Penida.

“Nelayan setempat melihat target dengan jukungnya terombang-ambing di lautan sekitar pukul 08.35 Wita.Menurut pengakuan target, jukungnya kehabisan bahan bakar hingga terbawa arus,” jelas, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada.

Setelah terima laporan adanya penemuan nelayan hilang tersebut, langsung digerakkan personil dari Unit Siaga SAR Nusa Penida dengan memakai RIB sampai ke lokasi. Setelah pengisian bahan bakar, Nyoman Sudi melanjutkan melaut dengan tujuan Desa Pengalon, Karangasem.

“Agar memastikan keselamatan, maka RIB kami tetap mengawasi dan juga ada 1 jukung lainnya membantu proses evakuasi,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya seorang nelayan melaut sejak Minggu sore dan belum kembali hingga malam hari. Informasi kejadian itu diterima Basarnas Bali pada pukul 21.35 Wita. Sejak pagi tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menggunakan RIB, rubber boat dan jukung.

“Mereka terbagi dalam 3 area pencarian di seputaran lokasi Perairan Labuan Amuk,” katanya.

Sembari Dirinya menambahkan, selama operasi SAR berlangsung melibatkan unsur SAR dari Pos SAR Karangasem, Unit Siaga SAR Nusa Penida, Polres Karangasem, BPBD Karangasem, Polsek Manggis, Pol Air Polres Karangasem, Bakamla Karangasem, Babinsa manggis karangasem, Babinkamtibmas Manggis Karangasem, nelayan, masyarakat setempat dan keluarga korban.