- Advertisement -
Beranda blog Halaman 603

Akhirnya Kakek Hilang di Tukad Pancoran Ditemukan Meregang Nyawa

TABANAN – Pantaubali.com – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan kakek usia 80 tahun yang kemarin sempat dikabarkan hilang, Rabu (16/2) sekitar pukul 09.10 Wita. Jenasahnya tersangkut di akar-akar pohon bakau, pada posisi koordinat 8°34’56.64″S – 115° 3’31.53″T.

“Jenasah I Made Toka ditemukan di muara sungai tukad Pancoran Tabanan, pertemuan arus sungai dengan pantai, berjarak 6,5 kilo meter arah barat daya dari lokasi diduga korban terjatuh,” ujarnya Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali),Gede Darmada.

Operasi SAR hari ini, tim SAR gabungan dibagi dalam 3 SRU melakukan penyisiran di seputaran sungai, kurang lebih berselang 15 menit diterima informasi dari warga bahwa korban ditemukan. Tim SAR langsung menuju lokasi dan mengevakuasi jenasahnya, dan selanjutnya di bawa ke RSUD Tabanan menggunakan ambulance Relawan Mandiri.

Diberitakan sebelumnya korban atas nama I Made Toka dilaporkan hilang saat pergi ke sawah pada Selasa (15/2). Dimana posisi sawahnya dekat dengan Sungai Tukad Pancoran yang berlokasi di Desa Panarukan, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Basarnas Bali telah melakukan pencarian dengan menurunkan tim selam, namun hari pertama pencarian hasilnya nihil.

Unsur SAR yang terlibat diantaranya Basarnas Bali, Polairud Polres Tabanan, Buser Polres Tabanan, Polsek Kerambitan, BABINKAMTIBMAS, BPBD Tabanan, Tagana Kab.Tabanan, Potensi Sar Radio 115, SAI Rescue, relawan mandiri, RAPI Tabanan serta pihak keluarga.

Bupati Tabanan Apresiasi Sinergi TNI dan Masyarakat Dalam Pembangunan Pompa Hydram di Desa Tangguntiti

TABANAN – Pantaubali.com – Program berlanjut, Pemkab Tabanan tekankan sinergitas dengan masyarakat dalam membangun dari desa. Melalui peresmian Pompa Hydram Pertanian Kodam IX Udayana, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M tunjukkan dukungan dengan hadir secara langsung dalam acara tersebut. Selasa (15/2).

Diresmikan di Banjar Batan Buah, Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur Tabanan, Hydram yang dibangun dengan semangat gotong-royong hasil kolaborasi TNI dan masyarakat tersebut, diharapkan mampu memberikan manfaat guna membantu kebutuhan air untuk pertanian di Desa Tangguntiti. Peresmian tersebut dihadiri oleh Wayan Koster selaku Gubernur Bali, Pangdam IX Udayana, Ketua dan anggota DPRD Tabanan, , Kapolres, Dandim, Jajaran Forkopimda, Sekda Tabanan, OPD Terkait, Camat Seltim dan OPD Terkait.

Sebagai pemegang predikat lumbung berasnya provinsi Bali, melalui kesuburan tanah Tabanan, jika didukung dengan iklim dan tata kelola air yang baik oleh subak, para petani di Tabanan sebaiknya dapat bercocok tanam sepanjang musim. Namun demikian masih terdapat kendala di dalam pemenuhan kebutuhan air, seperti yang terjadi di subak Aseman Desa Tangguntiti, di mana pada saat musim kemarau, air menjadi sulit.

Tak tanggung-tanggung, luasan areal yang mengalami kesulitan air mencapai 240 hektar, sehingga petani hanya mampu menanam padi sekali saja dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober – Maret, sedangkan untuk musim tanam April – September, sebagian besar petani menanam komoditi palawija yaitu jagung.

Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi pemasangan Hydram di Desa Nangguntiti ini, ia berharap kedepannya mampu mengangkat air untuk mengatasi kendala kekeringan di musim kemarau, sehingga diharapkan indeks pertanaman di wilayah subak Aseman dapat ditingkatkan, sehingga produksi secara keseluruhan dapat ditingkatkan.

Dalam sambutannua, Bupati Sanjaya menyampaikan hal-hal yang mampu memaksimalkan potensi pertanian di Kabupaten Tabanan. Termasuk upaya Pemkab Tabanan untuk mencurahkan perhatian terhadap 3 hal yaitu produksi, distribusi dan pemasaran.

Oleh sebab itu, guna melancarkan upaya ini, dibutuhkan dukungan dari semua pihak yaitu dalam upaya menciptakan iklim yang kondusif baik dari segi infrastruktur, persaingan usaha, jaminan kualitas produk serta kesinambungan produksi

“Harapan saya agar program yang mendukung kemajuan sektor pertanian seperti pembangunan pompa Hydram ini tetap terus berlanjut di tahun-tahun mendatang” Harap Sanjaya.

Ia berharap kebersamaan dalam membangun Tabanan dapat berlangsung secara berkesinambungan. “Karena tanpa sinergitas kita bersama, maka upaya untuk pengembangan ketahanan pangan akan sulit direalisasikan” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M. menjelaskan bahwa program pembangunan hydram ini telah mendapat dukungan penuh dari Presiden RI untuk terus dilanjutkan.

“Sehingga kita akan mematangkan kembali dari 160 titik survey yang kita lakukan, akan kita realisasikan dengan cepat, terutama untuk daerah-daerah yang membutuhkan penanganan segera. Jadi kita akan tunjukkan bahwa negara hadir untuk rakyat indonesia. Saya juga berharap dengan adanya hydram ini, dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam memajukan pertanian di Tabanan” Ujarnya. (Rilis)

Pupuk Kekompakan, Bupati Tabanan beserta Jajaran Rutin Sembahyang Purnama di Pura Luhur Batukau

TABANAN – Pantaubali.com – Pentingnya kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan roda pemerintahan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, mengajak Wakil Bupati, perwakilan Legislatif, Sekda, para Asisten dan OPD terkait, melakukan persembahyangan Purnama di Pura Luhur Batukau, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Selasa, (15/2) pagi.

Hal ini merupakan inisiatif dari Bupati yang mempunyai komitmen di Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam setiap hari purnama melakukan persembahyangan di Pura Luhur Batukau. Dengan tujuan selalu mohon kerahayuan sekala dan niskala untuk menjalankan roda pemerintahan, terutama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Disamping itu, melalui persembahyangan ini juga diharapkan mampu memupuk kebersamaan dan kekompakan antara Bupati beserta Wakil Bupati, Sekda, para Asisten dan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Bupati Sanjaya sangat meyakini, kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan roda pemerintahan merupakan salah satu kunci sukses dalam mewujudkan semua visi misi.

Di kesempatan itu yang bertepatan dengan rahina Purnama Kesanga, Bupati Sanjaya membahas berbagai program-program dan melakukan evaluasi dengan seluruh jajaran. Ia juga kembali menegaskan kepada seluruh jajaran, agar selalu bersinergi dalam berbagai hal guna mewujudkan Tabanan Era Baru yang AUM dan pemerintahan yang bersih di Tabanan.

“Ayo kedepan mari kita kompak bersatu, bekerja bersama, hilangkan perbedaan-perbedaan dan hilangkan persepsi-persepsi tentang birokrasi kita. Sering saya sampaikan, perbedaan itu pasti ada. Usahakan minimize perbedaan itu bahkan dihilangkan untuk kekompakan kita bersama,” pinta Sanjaya dalam arahannya tersebut.

Ia juga sangat meyakini, kekompakan akan menimbulkan kepercayaan di jajaran Pemkab Tabanan, sehingga akan lebih memudahkan dalam menjalankan roda pemerintah. Ia sangat menyadari, bahwa tidak akan mudah menjalankan semua itu. Setiap pemerintahan pasti akan mengalami suatu guncangan, maka dari itu sangat penting selalu memohon kerahayauan pada Ida Sang Hyan Widhi Wasa agar diberikan jalan yang baik, terutama dalam melayani masyarakat.

“Mari kita selalu berusaha berbuat dengan sebaik-baiknya. Saya sangat sadar masih perlu melakukan yang terbaik, maka dari itu saya dan Pak Wakil sebagai pemimpin wajib memberikan contoh yang baik bagaimana kita melaksanakan swadharma kita sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat,” imbuh Sanjaya. (Rilis)

Masalah LPD Belumbang, Kejari Tabanan Diharap Gunakan Prinsip Keadilan Restoratif

TABANAN – Pantaubali.com – Perbekel Desa dan Bendesa Adat bersama Tim Penyelamat LPD Desa Adat Belumbang, Kecamatan Kerambitan berharap Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan dapat mempetimbangkan menggunakan prinsip keadilan restoratif (Restorative Justice) dalam penyelesaian kasus Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Hal tersebut diungkapkan terkait langkah penyidik Kejari Tabanan yang kembali mengembangkan kasus penyimpangan LPD Desa Adat Belumbang dengan menetapkan dua tersangka baru dalam kasus tersebut, yakni mantan ketua dan bendahara.

Adapun harapan penggunaan prinsip keadilan restoratif yakni penyelesaian masalah tanpa pemidanaan atau mengedepankan penyelesaian di luar pengadilan ini disampaikan lantara dikatakan sudah ada penyelesaian masalah penyimpangan LPD tersebut di tingkat desa. Dan juga disampaikan pihak warga yang ditersangkakan sudah melakukan pengembalian dana di tahun 2017-2018, bahkan telah ada pernyataan, jika pengembalian dana dipenuhi tidak akan ada penuntutan secara hukum.

“Memang benar ketua dan bendahara LPD Desa Adat Belumbang sudah membayar lunas sesuai dengan perhitungan dibuat oleh tim pencari fakta yang diputuskan dalam rapat desa adat,” ungkap Made Wartama selaku ketua Tim Penyelamat LPD Desa Adat Blumbang, ditemui di kediamannya, Senin (14/2/2022)

Made Wartama menjelaskan, besaran dana harus dan telah dibayarkan sesuai dengan hasil penelusuran dan perhitungan tim pencari fakta.

“Semua pengurus telah membayar lunas sesuai besaran yang harus mereka tanggung dalam keputusan rapat. Kecuali Sekretaris, ia sama sekali tidak membayar dan sudah divonis pengadilan,” jelas Made Wartama.

Begitu juga Jro Bendesa Adat Belumbang Wayan Sukara ketika ditemui wartawan membenarkan, bahwa masalah penyimpangan di LPD Belumbang sudah ada penyelesaian di tingkat desa adat tahun 2017-2018 sebelum ia menjabat.

“Sebelumnya sudah ada penyelesaian di desa adat. Mereka (ditersangkakan-red) sampai menjual tanah untuk pengembalian uang. Harapan kami sebagai warga adat, jika bisa kasus ini dapat dihentikan,” terangnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Bandesa Adat Belumbang, Ketut Dyana Putera selaku Perbekel Desa Belumbang juga berharap, pengembangan kasus penyimpangan dana LPD Desa Adat Belumbang sedapat mungkin agar bisa dilakukan pengayoman.

“Kami memohon kepada Kejari Tabanan untuk dilakukan pengayoman restorative justice terkait pengembangan kasus penyimpangan dana LPD Desa Adat Belumbung. Kami berharap agar permohonan kami dapat dipertimbangkan dengan dasar sudah ada pengembalian dari pihak warga ditersangkakan. Meski secara hukum pengembalian dana itu tidak menghapus perbuatan pidananya. Dan kami dalam waktu dekat ini bersama Bandesa Adat akan bersurat untuk memohon,” harap Ketut Dyana Putera.

Untuk diketahui sebelumnya, tim penyidik Kejari Tabanan dikomandoi Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Ida Bagus Widnyana menetapkan dua orang tersangka baru dalam dugaan korupsi di tubuh LPD Desa Adat Belumbang, Kamis,(3/2/2022).

Widnyana saat itu dalam keterangannya mengatakan, adanya penetapan dua orang tersangka baru didasari fakta persidangan terhadap I Wayan Sunarta, mantan Sekretaris LPD Belumbang sebelumnya telah divonis empat tahun penjara.

“Penetapan status tersangka mantan Ketua dan Bendahara LPD Belumbang ini sudah kami lakukan kemarin,” jelas Widnyana.

Didampingi penyidik lainnya, Widnyana menyebutkan kedua tersangka adalah pengurus sepanjang 2003 sampai tahun 2017. Akibat penyimpangan yang terjadi, dikatakan memgakibatkan kerugian hingga Rp 1,1 miliar lebih.

Rahina Purnama, Pangdam Udayana Resmikan Pompa Hidram Pertanian ke Dua di Tangguntiti

TABANAN – Pantaubali.com – Akhirnya pembangunan Pompa Hidram Pertanian merupakan pembangunan pompa hidram ke dua di Desa Tangguntiti tepatnya di Banjar Batan Buah telah selesai 100 persen dan siap dimanfaatkan oleh para petani di subak aseman IV Desa Tangguntiti yang luasnya hingga 220 hektar dengan beranggotakan sekitar 400 orang petani penggarap akhirnya diresmikan langsung oleh Mayjen TNI Sonny Aprianto, Pangdam IX/Udayana, Gubernur Bali, Wayan Koster serta Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, Selasa,(15/2) bertepatan di Rahina Purnama.

Sebelumnya juga kegiatan non program Kodam IX/Udayana dalam membantu masyarakat penyediaan air bersih untuk Bali Nusra dan juga penyediaan air bagi sektor pertanian ini telah dibangun pompa hidram pertanian yang pertama di Wilayah Kodim 1619/Tabanan yaitu, di Banjar Nyampuan Desa Tangguntiti yang telah diresmikan Gubernur Bali beserta Pangdam, Kapolda dan Bupati Tabanan beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IX/Udayana,Mayjen TNI Sonny Aprianto, menyampaikan, Dengan adanya pompa hidram kerja sama antara Kementrian Pertanian, Kodam Udayana, dan Pemerintah Daerah akhirnya permasalahan terkait pertanian dapat terpecahkan.

Dengan 10 pompa hidram tersebut telah dapat mengairi 160 hektar lahan persawahan dengan biaya tidak terlalu tinggi. Artinya, tidak sampai Rp 1 milyar tapi bisa berdaya guna dan berhasil guna sangat maksimal.

“Saya selaku Pangdam Udayana dari awal sudah bertekad karena, proyek ini atau pekerjaan ini sangat menyentuh kepentingan masyarakat maka, proyek ini akan dilanjutkan,” jelasnya.

Pak Maruli kemarin telah melakukan pemasangan pompa hidram maupun sumur bor.Dengan jumlah 227 titik tahun 2021 dari 227 titik ada 53 yang sedang progres, pendanaannya telah selesai juga.

“Sudah mensurvey juga 160 titik untuk di 3 Provinsi baik NTT, NTB, dan Bali. Dari 160 titik tersebut akan dimatangkan dan akan diprioritaskan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.Mana yang kekeringan itu yang akan didahulukan. Kita harapkan dalam tahun 2022 ini bisa sekitar 100 titik lagi yang akan kita buat nanti,” paparnya.

Dalam sabutan, Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster dalam kesempatan yang sama menyampaikan, kunjungan Pagdam Udayana saat ini merupakan ke 3 kalinya ke Desa Tangguntiti dalam kaitan program Pangdam Udayana sangat mengapresiasi karena, programnya sangat riil.

Karena, jika dilihat sampai saat ini Kabupaten Tabanan sebagai daerah penghasil beras paling banyak di Provinsi Bali dan sebagai sumber penghasil pangan di Bali yang masih sangat kuat di bidang pertanian terutama dalam menghasilkan hasil pertanian berupa beras.

“Sangat berterima kasih kepada Pangdam Udayana dan mengapresiasi sebesar-besarnya karena, pemecahan masalah yang sangat riil kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan produktifitas pangan di Kabupaten Tabanan dan khususnya kepada krama Desa Tangguntiti ini,” paparnya.

Selanjutnya masih dalam waktu yang sama Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya mengatakan, tentu masyarakat Tabanan khususnya di Desa Tangguntiti merasa bergembira dan memberikan apresiasi.Karena selama ini menjadi sebuah permasalahan di bidang sektor pertanian bahwa, daerah Subak Aseman hanya dapat bercocok tanam 1 tahun sekali karena, faktor air atau kekeringan.
Dengan telah adanya hidram menjadi salah satu solisi sangat luar biasa dengan alat sederhana serta dari segi biaya juga tidak terlalu besar akan tetapi dapat mengairi hektaran areal lahan persawahan.

“Apa disampaikan bapak Pangdam mudah-mudahan bisa mengalokasikan yang menjadi saran Bapak Gubernur serta bapak Gubernur juga dapat membantu sehingga, sektor-sektor pertanian yang ada khususnya bagi masyarakat yang mengalami kekeringan air minum dapat kita atasi.Atau dengan tekhnologi sederhana akan tetapi manfaatnya sangat besar,” pungkasnya.

Pergi Kesawah Seorang Kakek Belum Diketahui Keberadaanya

TABANAN – Pantaubali.com – Tim SAR gabungan melakukan pencarian orang hilang di Banjar Bantas, Desa Panarukan, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Kerambitan, Selasa (15/2). Seorang kakek-kakek usia 80 tahun berangkat dari rumah untuk pergi ke sawah namun sampai dengan semalaman ia tak kunjung tiba di rumah.

“Satu orang warga yang kami cari atas nama I Made Toka yang kesehariannya sebagai petani,” kata, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Darmada dalam keterangan tertulisnya.

Setelah informasi tersebut terkonfirmasi, Kantor Basarnas Bali menggerakkan 5 orang rescuer dari Kantor Jimbaran untuk menuju lokasi pada pukul 08.50 WIta. Berdasarkan laporan yang didapat, kronologis awalnya I Made Toka berangkat dari rumah sejak hari Senin, kurang lebih pukul 16.00 Wita. Tidak ada satupun saksi mata yang melihat kejadiannya, namun dicurigai ia terjatuh ke sungai.

“Memang ia mengatakan akan pergi ke sawah dan posisi sawah berdekatan dengan Sungai Tukat Pancoran, sementara ini diduga I Made Toka terpeleset dan jatuh ke sungai,” ujarnya.

Personil yang diberangkatkan juga membawa perlengkapan selam. Setibanya di lokasi, mereka langsung berkoordinasi dengan unsur SAR terkait untuk rencana penyelaman di seputaran lokasi yang dicurigai korban berada. Personil yang ikut dalam pencarian mengatakan bahwa kedalaman sungai berada diantara 5 meter sampai dengan 8 meter dan kondisi airnya keruh. Sembari Dirinya menambahkan, diturunkan 3 orang rescuer Basarnas Bali dengan peralatan selam dan melakukan pencarian secara bergantian. Namun sampai dengan 2 sorti, tim SAR gabungan belum bisa menemukan target.

Gubernur Bali, Wayan Koster Tinjau Progres Pembangunan Bendungan

BADUNG – Pantaubali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau progres pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung pada, Minggu (Redite Kliwon, Bala) 13 Februari 2022.

Dalam kunjungan kerjanya, orang nomor satu di Pemprov Bali ini didampingi oleh Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali – Penida, I Gusti Putu Wandira, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR/Perkim) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha dan Kepala Diskominfo Bali, Gede Pramana.

Pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung merupakan salah satu program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru guna mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan kesejahteraan petani hingga mendukung pembangunan pariwisata, dan menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), serta sebagai kawasan konservasi secara terintegrasi serta konektivitas antar wilayah.

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Bali – Penida, I Gusti Putu Wandira melaporkan Pembangunan Bendungan Sidan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berhasil diperjuangkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster ke Presiden RI, Joko Widodo. Sehingga pembangunan Bendungan Sidan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida ini memiliki kapasitas tampung 3,8 juta meter kubik dan memberikan manfaat untuk, Penyediaan air baku sebesar 1.750 liter/detik dan dimanfaatkan sebagai sistem penyediaan air baku Sarbagita, yaitu Kota Denpasar sebanyak 750 liter/detik, Kabupaten Badung sebanyak 500 liter/detik, Kabupaten Gianyar sebanyak 300 liter/detik, dan Kabupaten Tabanan sebanyak 200 liter/detik, PLTM berkapasitas 0,65 MW, Pariwisata; dan Konservasi Air ,Bendungan Sidan terletak di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dengan memiliki total luas lahan 81.81 Ha dan total bidang 165. Untuk pembebasan lahannya sudah terbayarkan melalui dana APBN senilai Rp 132.828.344.031.

“Secara progres, pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar pada Paket I yang dikerjakan sejak tahun 2018 sudah mencapai 100 persen pertanggal 31 Desember 2021 dengan sumber dana dari APBN senilai Rp 808.603.374.137,” jelasnya.

Untuk Paket II sedang dalam tahap persiapan tender dengan anggaran sebesar Rp 864.698.874.000, sehingga pembangunan tahap II ini ditargetkan dapat terkontrak pada bulan April 2022 dan selesai pada tahun 2024.

“Jadi total anggaran pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar dari tahap I dan II, mencapai Rp 1.673.302.248.137,” cetusnya.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam arahannya menyampaikan bahwa sebagai Gubernur Bali yang merupakan wakil dari Pemerintah Pusat mendapatkan tugas dari Kementrian PUPR untuk mengawasi dan memastikan pembangunan Bendungan Sidan di Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar berjalan dengan lancar.

“Meskipun Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, namun pembangunan Bendungan Sidan tidak ada yang mengalami refocusing anggaran dan semua berjalan sesuai rencana,” katanya.

Untuk itu, Gubernur Bali jebolan ITB ini meminta di dalam pengerjaan pembangunan ini harus dilakukan dengan fokus, tulus, dan lurus yang diawali dengan memohon restu secara niskala agar pembangunan ini berjalan lancar, serta dikerjakan dengan penuh tanggungjawab, berkualitas, dan selesai tepat waktu di tahun 2024.

“Pembangunan Bendungan Sidan ini akan menjadi program yang memberikan manfaat untuk krama Bali di dalam mendukung ketahanan pangan dan penyediaan air bersih, serta mendukung kegiatan pariwisata, sehingga kedepan tidak mengalami kesulitan air. Agar keberlangsungan debit air ini terjaga yang sumbernya berada di hulu Sungai mengani di Kabupaten Bangli.

“Saya minta Balai Wilayah Sungai Bali Penida untuk melaksanakan program konservasi di hulu sungai tersebut dengan mengacu pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut,” tegasnya. (Rilis)

Puluhan Remaja Melakukan Konvoi di Denpasar Akhirnya Diamankan

DENPASAR – Pantaubali.com – Setelah mendapat informasi dari masyarakat adanya segerombolan remaja kurang lebih 100 motor melintas dan berkonvoi dari arah Tohpati mengarah ke jalan By. Pass Ngurah Rai Sanur, Minggu sore (13/2) sekitar pukul 16.00 wita.

Gerombolan anak muda yang sebagian besar masih dibawah umur tersebut menggunakan atribut kelompok yang mana, perbuatan tersebut sangat menganggu arus lalu lintas dan masyarakat sekitar, itu disampaikan, Kapolresta Denpasar, AKBP. Bambang Yugo Pamungkas di Denpasar dalam keterangan Persnya.

“Dari laporan masyarakat Tim kami turun kelapangan melakukan penyekatan disejumlah wilayah dan berhasil mengamankan anak-anak tersebut beserta sepeda motornya,” ujarnya belum lama ini, (Minggu malam (13/2) di Denpasar.

Bahwa saat di Simpang Gbb Sanur kelompok tersebut pecah menjadi dua sebagian mengarah ke kota yaitu, Jalan Sudirman Denpasar dan berhasil disekat polisi di jalan Teuku Umar, Denpasar kemudian mengamankan 3 (tiga) sepeda motor sedangkan sebagaian kelompok lagi mengarah ke jalan raya sesetan Densel bahkan ada beberapa dari mereka masuk keperkampungan warga tetapi berhasil diamankan Tim gabungan Polresta Denpasar.

Dibantu warga Polisi berhasil mengamankan beberapa remaja tersebut beserta sepeda motornya di perumahan warga sesetan bahkan Kapolresta Denpasar langsung mencegat gerombolan anak muda tersebut di wilayah sesetan serta berhasil mengamankan 8 (delapan) unit sepeda motor.

Total keseluruhan sepeda motor yang berhasil disita polisi sebanyak 12 (dua belas) Unit dan mengamankan sebanyak 18 orang anak yang sebagian berusia dibawah umur, Polisi masih memburu puluhan remaja tersebut bahkan polisi juga akan menggunakan ETLE.

“Siapapun Jangan coba menganggu keamanan, saya akan berdiri tegap dan menindak tegas dibantu instansi terkait untuk melebur semua yang menganggu kamtibmas wilayah Denpasar dan menjadikan Bali sebagai Center of view dunia,” bebernya.

Untuk sementara puluhan remaja yang berhasil diamankan saat mereka konvoi sedang dilakukan pemeriksaan di satuan reskrim Polresta Denpasar serta orang tua akan dipanggil pula.

Sementara itu, Ketua majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, Anak Agung Sudiana yang juga hadir dalam Press release tersebut mendukung penuh tindakan yang dilakukan Kapolresta Denpasar dan jajaran dalam menindak anak muda yang menganggu keamanan Denpasar.

“Kami dari MDA kota Denpasar mendukung apa yang sudah dilakukan Kapolresta Denpasar dan jajaranya dalam menjaga keamanan dimana Denpasar menjadi barometer keamanan Bali dan kami siap bersinergi menangani konvoi anak muda tersebut,” tutupnya.

Akhirnya Pria Paruh Baya Dilaporkan Hilang Ditemukan Dekat Kandang Babi Disebelah Rumahnya

TABANAN – Pantaubali.com – Akhirnya orang hilang meninggalkan rumah berinisial IWN asal Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Selemageng Timur, Tabanan yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Minggu,(13/2) Pukul, 24.00 wita di Desa setempat.Akhirnya Pria kelahiran Bantas,29 Desember 1941l tersebut berhasil ditemukan oleh pihak keluarganya,Senin,(14/2) di sebelah kandang Babi disebelah rumahnya.

“Ditemukan oleh pihak keluarganya dengan selamat disebelah rumahnya.Karena Dirinya tidak menemukan jalan pulang.Dengan kondisinya lemah maklum usia sudah usia lanjut,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri saat dikonfirmasi, Senin,(14/2) di Tabanan.

Sebelumnya adapun upaya dilakukan Tim BPBD terkait hilangnya laki-laki paruh baya tersebut dengan menurunkan tim TRC BPBD regu 3 bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian orang hilang.Dengan penanganan dimulai pada Senin,(14/2) Pukul 08:30 wita sampai selesai.

“Regu 3 kami sempat melakukan pencarian sampai selesai bersama masyarakat setempat,” ujarnya

Sembari Giri menambahkan, adapun terlibat dalam pencarian tersebut mulai dari, Babinsa Desa Bantas, TRC BPBD 4 orang personil, Kawil Bantas, Bendesa Adat Bantas dan Masyarakat setempat.

Palinggih Ratu Mas Gede Macaling, Tempat Memohon Perlindungan Dari Perbuatan Jahat

GIANYAR – Pantaubali.com – Palinggih Ratu Mas Gede Macaling terletak di bagian salah satu sudut barat laut pura Er Jeruk di Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar berupa pohon besar yang didepannya dibuatkan pelinggih berupa bebaturan.Diatas bebaturan terdapat beberapa pragmen arca sebagai pratima.

Pelinggih tersebut berfungsi sebagai media untuk berkonunikasi (Penyawangan) kepada Ida Ratu Mas Gede Mecaling, yang bersthana di Dalem Peed, Nusa Penida.Pelingih tersebut dibuat atas permohonan Ki Gede Mecaling kepada Raja I Dewa Agung Anom atas jasanya kepada Puri Timbul.

Adapun fungsi dari pelinggih tersebut adalah guna memohon perlindungan dari perbuatan-perbuatan jahat diyakini juga oleh krama khususnya di Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati memberi keselamatan, hal tersebut disampaikan, Pekaseh Gede, Subak Gede Sukawati, I Made Diartawan.

“Konon di sasih ke 6 gumi genting banyak krama desa termasuk para petani di subak gede yang meninggal ada maka krama akhirnya nunas keselamatan tangkil ring Pelinggih Ratu Mas Gede Macaling ini yang merupakan Penyawangan di Dalem Peed, Nusa Penida,” jelasnya, kenarin, Sabtu,(12/2) di Sukawati, Gianyar.

Selain itu ada juga cerita lain sempat berkembang ditengah-tengah masyarakat terkait keberadaan Pelinggih Ratu Mas Gede Macaling tersebut konon katanya, ada seorang petani di saat sasih ke 6 para Petani tidak berani kesawah.Hal tersebut disebabkan karena, rencangan-rencang beliau pergi ke sawah dengan perujudan berbentuk api.

Selain itu, para petani di sawahnya tanamanya sempat konon mengalami kekeringan.Dalam kondisi tersebut terpaksa para petani kesawah, akan tetapi para petani berbekal topi atau istilahnya payung yang di isi tampak dara dengan pamor, atau muncuk pandan di tancabkan di topinya.

“Selain cerita tersebut konon juga ada petani meninggal di sawah pada malam hari saat sasih ke 6 tersebut,” katanya.

Selain dari krama desa adat Sukawati para pemedek ada juga datang dari luar desa Pakraman Desa Adat dengan tujuan, tentu memohon perlindungan dari perbuatan jahat ataupun memohon keselamatan.

Bagi krama yang ingin tangkil dapat membawa banten berupa Pejati maupun Canang.Tentu semua menurut Dirinya, tergantung dari apa tujuan menghaturkan sembah kehadapan beliau.