- Advertisement -
Beranda blog Halaman 279

Angkasa Pura Batal Merger, Kadis Perinaker Badung Anjurkan Karyawan Batal Demo dan Kembali Bekerja

Kepala Dinas Perinaker Badung, Putu Eka Mertawan.
Kepala Dinas Perinaker Badung, Putu Eka Mertawan.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Rencana penggabungan atau merger pembentukan Injourne Aviation Services Operation Support (IASS) dengan PT Angkasa Pura Suport sebagai entitas yang bertahan telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan. Mereka merencanakan aksi demo dan mogok kerja sebagai bentuk protes.

Merespons situasi ini, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Kabupaten Badung bertindak cepat. Kepala Dinas Perinaker Badung, Putu Eka Mertawan, mengundang PT Angkasa Pura I dan komponennya untuk melakukan pertemuan pada Selasa (9/11/2024).

“Kami mengadakan pertemuan untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Tuban Badung, terkait sosialisasi rencana penggabungan perusahaan di bawah Angkasa Pura, yang telah menyebabkan keresahan di kalangan karyawan. Mereka mengancam akan melakukan demo dan aksi mogok. Dinas Perinaker Badung mengambil langkah-langkah cepat,” kata Eka Mertawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/7/2024).

Sebagai pembina, Dinas Perinaker Badung mengundang PT Angkasa Pura I dan komponennya ke Mandiri Gosana Disperinaker Kabupaten Badung pada 9 Juli 2024 untuk menginventarisasi permasalahan yang ada.

PT Angkasa Pura I kemudian memutuskan untuk membatalkan rencana penggabungan yang meresahkan karyawan.

Dengan pembatalan rencana penggabungan tersebut, Putu Eka Mertawan meminta seluruh pekerja melalui Serikat Pekerja untuk kembali bekerja seperti biasa dan membatalkan rencana demo atau mogok kerja.

“Kami meminta para pekerja untuk tidak melanjutkan rencana aksi tersebut,” tegasnya.

Dia juga berjanji untuk terus memantau perkembangan situasi di Bandara Ngurah Rai dan berkoordinasi dengan Serikat Pekerja serta karyawan.

“Sebagai bentuk respons kepada Serikat Pekerja, kami akan mengundang semua pihak pada Senin, 15 Juli mendatang untuk mencari solusi yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Putu Eka Mertawan juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak, baik karyawan maupun PT Angkasa Pura, dalam menjaga kenyamanan bersama.

“Terima kasih atas dukungan semua pihak,” katanya.

Sebelumnya, Branch Manager PT Angkasa Pura Suport Kantor Cabang Denpasar, Djoko Setyo Pembudi, mengirim surat kepada Kepala Dinas Perinaker Kabupaten Badung.

Dalam surat tersebut, Djoko Setyo Pembudi menyampaikan bahwa rencana penggabungan IASS dengan PT Angkasa Pura Suport telah dibatalkan.

Sebagai konsekuensi dari pembatalan ini, semua hal yang terkait dengan administrasi kepegawaian yang telah disosialisasikan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku. Karyawan akan tetap bekerja dengan status saat ini.

“Dengan pembatalan ini, rencana aksi mogok karyawan PT Angkasa Pura Suport pada 15-22 Juli 2024 juga sebaiknya dibatalkan,” tegas Djoko Setyo Pembudi dalam suratnya. (jas)

Ketahui Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi

Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi (Foto: idnjurnal)
Perbedaan Susu UHT, Fresh Milk dan Susu Pasteurisasi (Foto: idnjurnal)

PANTAUBALI.COM – Dalam dunia produk susu, pastinya tidak asing lagi dengan istilah susu UHT, fresh milk, dan susu pasteurisasi.

Meskipun semuanya adalah susu, tetapi ketiganya memiliki proses pengolahan, kandungan nutrisi, rasa serta penggunaan yang berbeda.

Dari segi keamanan, susu UHT paling aman untuk disimpan pada suhu ruangan sebelum dibuka, menjadikannya ideal untuk kondisi di mana pendinginan tidak tersedia.

Sedangkan, fresh milk dan susu pasteurisasi memerlukan pendinginan terus-menerus. Untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, susu UHT dan pasteurisasi mungkin lebih disarankan karena keamanannya lebih terjamin.

Agar mudah membedakan ketiga jenis produk susu tersebut, maka simak penjelasan berikut:

  1. Susu UHT (Ultra-High Temperature)

Susu UHT cenderung memiliki rasa lebih matang atau cooked karena pemanasan ekstrem yang dialaminya dan terasa lebih encer dibandingkan fresh milk dan pasteurisasi.

Susu UHT dipanaskan pada suhu sangat tinggi, sekitar 135-150°C, selama 2-5 detik.

Proses ini membunuh hampir semua bakteri dalam susu, sehingga aman untuk dikonsumsi tanpa pendinginan sebelum dibuka.

Susu UHT memiliki umur simpan hingga enam bulan jika belum dibuka. Namun, proses pemanasan ini dapat mengurangi beberapa nutrisi, seperti vitamin B dan C.

2. Fresh Milk

Fresh milk adalah susu segar yang hanya melalui proses minimal, biasanya penyaringan dan pendinginan. Karena proses pengolahannya minimal, kandungan nutrisinya paling utuh.

Fresh milk memiliki rasa yang lebih creamy dan segar.  Susu ini juga harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan pendek, biasanya hanya beberapa hari.

Kesegaran dan kandungan nutrisinya yang utuh menjadikan fresh milk pilihan utama bagi mereka yang mencari rasa dan manfaat alami dari susu.

3. Susu Pasteurisasi

Susu pasteurisasi memiliki rasa hampir mirip dengan fresh milk, meski sedikit lebih ringan. Susu ini dipanaskan pada suhu sekitar 72°C selama 15 detik.

Proses ini membunuh bakteri patogen tanpa mengubah rasa dan kandungan nutrisi secara signifikan.

Susu pasteurisasi harus disimpan di lemari es dan memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan fresh milk, namun lebih pendek daripada susu UHT.

 

Itulah perbedaan antara susu UHT, fresh milk dan susu pasteurisasi. Namun, pemilihan ketiga susu tersebut tergantung pada kebutuhan.

Susu UHT menawarkan kepraktisan dan keamanan dengan umur simpan panjang.

Fresh milk memberikan rasa dan nutrisi terbaik, sementara susu pasteurisasi menawarkan keseimbangan antara rasa segar dan umur simpan yang lebih panjang.

Diduga Langgar Izin Tinggal, 10 WNA Tiongkok Diamankan Imigrasi Ngurah Rai

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai telah mengamankan sepuluh warga negara asing (WNA) asal Tiongkok terkait dugaan pelanggaran izin tinggal.

Mereka diamankan di sebuah vila yang berlokasi di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

10 WNA Tiongkok tersebut diantaranya, sembilan laki-laki yaitu, CW (38), WM (39), XW (36), JW (33), ZL (32), XZ (27), XT (28), ZW (28), YL (35), dan seorang perempuan berinisial JA (22).

Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Suhendra menjelaskan, tindakan ini bermula dari laporan masyarakat yang diterima oleh pihak imigrasi.

“Kami mendapat laporan dari masyarakat mengenai sebuah villa di wilayah Kuta Selatan yang dihuni secara beramai-ramai oleh WNA asal Tiongkok yang diduga melakukan penyalahgunaan izin tinggal,” ujarnya, Jumat (12/7/2024).

Berdasarkan laporan tersebut, tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Ngurah Rai melakukan pengumpulan informasi terkait aktivitas di villa tersebut.

Setelah memperoleh cukup bukti, pada Kamis (11/7/2024), tim mendatangi villa tersebut untuk melakukan pengawasan keimigrasian dan menemukan 10 WNA asal Tiongkok yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal mereka.

“Saat ini kami masih mendalami kemungkinan pelanggaran keimigrasian lainnya. Dari lokasi kejadian, kami menemukan beberapa laptop dan smartphone,” tambahnya.

Saat ini, WNA tersebut ditahan di ruang detensi Imigrasi Ngurah Rai dan Rumah Detensi Imigrasi Denpasar sementara petugas Imigrasi Ngurah Rai melanjutkan proses penyelidikan. (jas)

Sanggar Seni Surya Art Angkat Kisah Topeng “Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem” di PKB ke-46

Sanggar Seni Surya Art Angkat Kisah Topeng "Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem" di PKB ke-46.
Sanggar Seni Surya Art Angkat Kisah Topeng "Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem" di PKB ke-46.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 kembali menjadi panggung bagi para seniman dari berbagai kabupaten di Bali untuk menunjukkan bakat mereka.

Salah satu penampilan yang menarik perhatian publik adalah Topeng “Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem” dari Sanggar Seni Surya Art, Kabupaten Badung, pada Rabu (10/7/2024).

Pertunjukan yang digelar di Kalangan Ayodya, Art Center, Denpasar ini berhasil memikat hati para pengunjung dengan ceritanya yang mendalam dan penuh makna.

Cerita “Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem” mengisahkan Hyang Pasupati yang sedang beryoga hingga manik sinarnya jatuh ke sungai dan mengenai batu, yang kemudian melahirkan dua anak kembar bernama Dalem Batu Putih dan Dalem Batu Selem.

Kedua anak ini terpisah sejak lahir dan tidak dapat bertemu hingga dewasa. Saat dewasa, mereka saling teringat dan memutuskan untuk mencari satu sama lain.

Pertunjukan ini dipimpin oleh I Gusti Ngurah Artawan dan dibawakan oleh tujuh penari, yaitu I Gusti Ngurah Artawan, I Wayan Eka Santa Purwita, I Gusti Ngurah Gede Oka Wiratmaja, Ketut Sumadi, I Gusti Made Darma Putra, Anak Agung Ketut Surya Adi Putra, dan Kadek Karunia Artha.

Tari Topeng ini juga diiringi oleh 28 penabuh yang telah berlatih selama tiga bulan.

Anak Agung Ketut Surya Adi Putra salah satu penari sekaligus Ketua Listibiya Kabupaten Badung, menyampaikan harapannya agar pertunjukan ini dapat menginspirasi seniman muda untuk terus berkembang, serta menekankan pentingnya pelestarian, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan seleksi dan pembinaan selama setahun untuk memilih duta terbaik yang tampil di ajang PKB.

“Kami memilih yang terbaik dari Kabupaten Badung untuk ditampilkan di Pesta Kesenian Bali ini,” ujar Ngurah Artawan seusai pementasan.

Ia berharap semua pihak, baik dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali maupun kabupaten/kota, dapat bekerja sama untuk meningkatkan tata pementasan serta kualitas pertunjukan seni di masa depan.

Penampilan Topeng “Dalem Batu Putih Dalem Batu Selem” merupakan bukti nyata dedikasi dan usaha para seniman dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Bali.

PKB ke-46 ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan karya seni, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat ikatan budaya dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional. (jas)

Komunitas Seni Nyenit Nyenir Duta Badung Tampilkan Joged Bumbung Tradisi

Penampilan joged Komunitas Seni Nyenit Nyenir wakil Kabupaten Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.
Penampilan joged Komunitas Seni Nyenit Nyenir wakil Kabupaten Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Komunitas Seni Nyenit Nyenir Banjar Sulangai, Desa Sulangai, Petang, menjadi wakil Kabupaten Badung dalam parade joged bumbung tradisi pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, yang digelar di Kalangan Madya Mandala, Art Center Bali, Rabu (10/7/2024).

Penampilan joged terdiri dari empat penari dan empat tabuh yaitu; Kembang Rampe, Sekar Sandat, Burat Wangi dan Kembang Cempaka.

Ketua Komunitas Seni Nyenit Nyenir Sulangai, I Made Yudiarta, mengungkapkan bahwa menjadi wakil Badung dalam parade joged bumbung tradisi di PKB ke-46 adalah sebuah kehormatan besar.

Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan, Listibya Badung, Listibya Kecamatan Petang, dan Pemerintah Desa Sulangai atas kepercayaan yang diberikan kepada komunitas tersebut sebagai duta Badung.

“Dukungan dari masyarakat Badung dan Bali dalam melestarikan joged bumbung tradisi juga sangat diapresiasi. Kami berharap masyarakat Bali terus melestarikan tradisi ini,” ujar Yudiarta.

Pada acara tersebut, tabuh petegak yang dibawakan mengangkat cerita berjudul Jana Raga.

Yudiarta menjelaskan, Jana Raga menggambarkan keseimbangan dalam diri yang bertujuan menguatkan energi positif manusia, sebagai bagian dari Sad Kerthi secara sekala dan niskala.

“Secara garis besar, karya ini adalah implementasi konsep catur sadhana yang bermuara pada Jana Kerthi dan diungkapkan melalui karya tabuh kreasi joged bumbung berjudul Jana Raga,” jelasnya. (jas)

Inflasi di Kabupaten Tabanan Turun Menjadi 1,96 Persen, Terendah di Bali

Pedagang sembako di Pasar Tabanan.
Pedagang sembako di Pasar Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Tingkat inflasi di Kabupaten Tabanan telah mengalami penurunan yang signifikan hingga di angka 1,96 persen.

Bahkan, Kabupaten yang dikenal sebagai lumbung padi ini kini menduduki posisi pertama di antara sembilan kabupaten di Bali dengan tingkat inflasi terendah.

Sebelumnya, inflasi di Tabanan terus meningkat, mencapai puncaknya pada bulan April 2024 dengan angka 4,42 persen, yang tercatat sebagai inflasi tertinggi di Bali.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan, Nyoman Hari Sujana, mengungkapkan, inflasi mengalami peningkatan signifikan dari triwulan I hingga pertengahan triwulan II, mencapai puncaknya pada bulan April dengan 4,42 persen.

“Penyebab inflasi tinggi ini adalah kenaikan harga bahan pokok berdasarkan indeks harga yang dihitung oleh Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia. Terdapat sepuluh bahan pokok yang menjadi penyebab inflasi,” ujarnya, Jumat (12/7/2024).

Untuk menurunkan tingkat inflasi tersebut, Hari Sujana menyebut, pemerintah daerah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari OPD terkait dan bekerja sama dengan BPS, Bank Indonesia, OJK, serta Bulog.

“Bulog sangat kita libatkan dalam penanganan inflasi karena kenaikan harga beras menjadi faktor utama peningkatan inflasi,” ucapnya.

Kiat lainnya adalah mengadakan pasar murah dan operasi pasar saat terjadi kenaikan harga.

“Kami berupaya agar tidak terjadi kekurangan stok pangan, sehingga tidak sampai terjadi kelangkaan pangan di masyarakat,” tambahnya.

Untuk mempertahankan kondisi tersebut, kata Hari Sujana, pemerintah daerah terus melakukan beberapa upaya, diantaranya memantau pergerakan harga komoditas bahan pokok setiap minggunya serta melakukan koordinasi bersama TPID Pusat.

Bekerja sama dengan BPS untuk memantau dan menghitung perubahan indeks harga.

“OPD terkait seperti Disperindag bersama TPID juga turun ke pasar untuk melaksanakan sidak dan monitoring harga. Jika terjadi perubahan harga yang signifikan, kami dapat segera mengetahuinya dan menanganinya,” jelasnya. (ana)

Gunakan 3 Bahan Ini untuk Menghilangkan Pestisida pada Anggur

PANTAUBALI.COM – Anggur adalah salah satu jenis buah yang biasanya mengandung pestisida pada bagian kulitnya.

Penggunaan pestisida ini dikarenakan buah anggur sangat mudah dimakan serangga atau hama.

Menghilangkan pestisida pada kulit anggur, tidak cukup hanya dengan mencuci menggunakan air bersih yang mengalir.

Namun, diperlukan metode dan bahan-bahan khusus agar pestisida bisa hilang dengan sempurna.

Berikut adalah tiga bahan yang nisa digunakan untuk menghilangkan pestisida pada anggur.

1. Cuka

Cuka dikenal efektif dalam menghilangkan bakteri dan beberapa jenis pestisida.

Larutan air cuka dapat membantu menghilangkan residu pestisida. Rendam anggur dalam larutan cuka selama 5-10 menit.

Setelah direndam, bilas anggur dengan air bersih untuk menghilangkan rasa asam dari cuka.

2. Garam

Larutan air garam juga dapat digunakan untuk membersihkan anggur. Campurkan satu sendok teh garam dengan satu liter air, dan rendam anggur selama 5-10 menit.

Garam membantu meluruhkan pestisida dan kotoran yang menempel. Setelah direndam, bilas anggur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa garam.

3. Baking Soda

Baking soda adalah pembersih alami yang efektif. Campurkan satu sendok makan baking soda dengan satu liter air. Rendam anggur dalam larutan ini selama 10-15 menit.

Baking soda membantu mengangkat dan menghilangkan pestisida dari permukaan anggur. Setelah direndam, bilas anggur dengan air bersih.

Mengikuti langkah-langkah di atas dapat membantu mengurangi jumlah pestisida yang tersisa pada anggur, menjadikannya lebih aman untuk dikonsumsi.

Namun perlu diingat, meskipun metode ini efektif, tidak ada cara yang dapat sepenuhnya menghilangkan semua pestisida.

Oleh karena itu, jika memungkinkan, memilih anggur organik yang ditanam tanpa pestisida sintetis bisa menjadi pilihan terbaik.

Tingkatkan Gizi Ibu Hamil dan Cegah Stunting, Program Gemarikan Sasar Desa Cemagi 

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang berlangsung di Gedung Asta Karya Utama, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kamis (11/7/2024).
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang berlangsung di Gedung Asta Karya Utama, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kamis (11/7/2024).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dinas Perikanan Kabupaten Badung menggelar acara Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang berlangsung di Gedung Asta Karya Utama, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kamis (11/7/2024).

Acara ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Perikanan, I Gede Ngurah Sedana, yang mewakili Kepala Dinas Perikanan Badung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu hamil dan mencegah stunting.

I Gede Ngurah Sedana menjelaskan, pembagian paket olahan ikan di Desa Cemagi merupakan bagian dari program strategis Dinas Perikanan untuk memasyarakatkan makan ikan serta mencegah dan mengendalikan stunting di Kabupaten Badung.

“Konsumsi ikan di Kabupaten Badung, khususnya di desa-desa, masih rendah, yang berpotensi menyebabkan stunting pada anak balita dan ibu hamil,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Dinas Perikanan Badung aktif menggalakkan gerakan memasyarakatkan makan ikan.

“Kegiatan Gemarikan ini merupakan bagian dari upaya pengendalian stunting. Acara di Desa Cemagi ini adalah yang keenam dari sepuluh lokasi yang telah direncanakan,” tambah Sedana.

Ia berharap kegiatan Gemarikan ini dapat memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan untuk perkembangan otak anak-anak sejak usia dini.

“Ini adalah bagian dari gerakan stimulus yang kami harapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan masif oleh masyarakat, karena tingkat konsumsi ikan di Badung masih cukup rendah,” jelasnya.

Selain itu, Gemarikan juga diharapkan meningkatkan minat masyarakat untuk makan ikan, tetapi juga membantu kelompok pembudidaya ikan dalam hal pemasaran.

Turut hadir perwakilan dari TP PKK Kabupaten Badung dan pejabat terkait lainnya. Acara ini juga diisi dengan pembagian paket olahan ikan kepada masyarakat yang berpotensi mengalami stunting, ibu hamil, dan anak-anak. (jas)

Jembrana Mulai Uji Coba Mesin Pengolahan Sampah Jadi RDF

Uji coba mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di Kabupaten Jembrana.
Uji coba mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di Kabupaten Jembrana.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Bantuan mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di Kabupaten Jembrana dari PT Wisesa Global Solusindo mulai diujicobakan di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kamis (11/7/2024).

Untuk memastikan mesin dapat beroperasi sesuai harapan, Bupati Jembrana I Nengah Tamba hadir melihat langsung uji coba mesin serta juga secara langsung mencoba menyalakan mesin yang memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 300 ton per hari ini.

Bupati Tamba cukup optimis mesin pengolahan sampah dapat mengatasi masalah sampah yang ada di kabupaten Jembrana.

Meskipun demikian, pihaknya masih melihat mesin penunjang pengolahan sampah seperti mesin cacah dan mesin pres masih belum optimal dalam menunjang kecepatan mesin pengolahan sampah ini.

“Kapasitas mesin sudah luar biasa besar, namun ini mesin cacah kurang besar kemudian juga mesin pres kurang cepat, kalau tenaga manusia dipakai seperti ini untuk mencapai target 200 ton satu hari itu sepertinya akan kewalahan,” ujar Tamba.

Pihaknya mengaku akan berupaya meningkatkan kapasitas mesin cacah dan mesin pres serta menambahkan mesin kompeyor untuk mempercepat proses pengolahan sampah menjadi RDF.

Bupati Tamba menyebutkan ada tiga pihak yang akan terlibat dalam mengatasi permasalahan ini, baik Pemerintah Daerah maupun juga dari pihak swasta yang siap membantu pemerintah untuk mengatasi sampah ini.

“Pemkab Jembrana sebagai penyedia sampah dan tempat produksi, kemudian beliau pak Johan yang punya mesin dan hasil daripada mesin ini nanti ada PT SBI. Saya sudah melaksanakan MoU dan PKS, sudah siap. Hari ini sampah eksisting yang 100.000 ton, itu optimis bisa kita selesaikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Johan Agus Kurniawan Direktur Utama Wisesa Global Solusindo mengungkapkan semua sistem mesin yang pihaknya bawa sudah dapat berjalan dengan baik dan sudah sempat diuji coba mulai dari mengisi sampah ke dalam mesin Seiko (pemilah sampah) kemudian di thresher (cacah) kemudian di pres.

“Selama satu minggu ini kita mencoba memfungsikannya semua instalasi kita pasang dan kemarin kita uji coba sedikit semua sistem sudah berjalan dengan baik, tinggal nanti produksinya kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan terdapat ketimpangan kapasitas mesin untuk mencapai hasil akhir 200 Ton perhari dikarenakan mesin cacah dan mesin press tidak mampu mengimbangi produksi mesin dari PT. Wisesa Global Solusindo yang begitu besar.

Standar operasional belum bisa kita pastikan optimal karena sinkronisasi alat, bisa kita lihat dengan mesin sebesar ini ada sinkronisasi dengan mesin yang berikutnya kalau terlalu besar outputnya setelah itu dengan mesin thresher (cacah) sekecil ini tentu tidak bisa maksimal tentunya harus seimbang,” pungkas Johan. (rls)

Gandeng Perpustakaan Nasional, Badung Adakan Gerakan Indonesia Membaca 

Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Kabupaten Badung, Rabu (10/7/2024).
Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Kabupaten Badung, Rabu (10/7/2024).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung (Diskerpus Badung) mengadakan acara Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Kabupaten Badung, Rabu (10/7/2024).

Bertempat di Hotel Aston Denpasar, program ini dinamakan Sepekan1Buku yang bertujuan untuk mempromosikan kebiasaan membaca di masyarakat, melalui kampanye yang mendorong siswa membaca satu buku per minggu dan mengikuti lomba resensi dalam bentuk tulisan atau video yang kemudian diunggah di media sosial dan situs resmi Gerakan Indonesia Membaca PNRI.

Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Setda Badung Cokorda Raka Darmawan, yang mewakili Bupati Badung menekankan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan membaca.

Serta menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam memanfaatkan sumber bacaan dan melibatkan masyarakat dalam kampanye literasi.

“Dengan membaca satu buku dalam seminggu dan meresensinya, serta mengikuti tantangan 21 hari membaca nyaring, diharapkan kebiasaan membaca dapat terbentuk sehingga menjadi kebutuhan individu dan masyarakat Kabupaten Badung,” terangnya.

Pada hari pertama acara, diadakan gelar wicara dengan tiga narasumber, yaitu Bapak Astawa dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Badung, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Nurhadisaputra, dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani.

Selanjutnya, Ni Wayan Kristiani menyampaikan bahwa acara ini melibatkan siswa dari berbagai jenjang pendidikan, guru, pegawai, pegiat literasi, dan pustakawan di Kabupaten Badung.

“Selama tiga hari akan diadakan bimbingan teknis terkait program Sepekan1Buku, yang merupakan hasil kerjasama dengan Perpustakaan Nasional,” paparnya.

Menurut Ni Wayan Kristiani, sesuai dengan amanat undang-undang perpustakaan dan undang-undang pendidikan, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebiasaan membaca: peran keluarga melalui orang tua, peran sekolah melalui guru, dan peran masyarakat.

“Kami berharap sinergi ini akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan mendasar bagi anak-anak. Kami mendorong mereka untuk rajin membaca baik buku konvensional maupun digital karena sumber ilmu ada di buku,” ujarnya. (jas)