Komunitas Seni Nyenit Nyenir Duta Badung Tampilkan Joged Bumbung Tradisi

Penampilan joged Komunitas Seni Nyenit Nyenir wakil Kabupaten Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.
Penampilan joged Komunitas Seni Nyenit Nyenir wakil Kabupaten Badung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Komunitas Seni Nyenit Nyenir Banjar Sulangai, Desa Sulangai, Petang, menjadi wakil Kabupaten Badung dalam parade joged bumbung tradisi pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, yang digelar di Kalangan Madya Mandala, Art Center Bali, Rabu (10/7/2024).

Penampilan joged terdiri dari empat penari dan empat tabuh yaitu; Kembang Rampe, Sekar Sandat, Burat Wangi dan Kembang Cempaka.

Ketua Komunitas Seni Nyenit Nyenir Sulangai, I Made Yudiarta, mengungkapkan bahwa menjadi wakil Badung dalam parade joged bumbung tradisi di PKB ke-46 adalah sebuah kehormatan besar.

Baca Juga:  Local Fest 2024, Ajang Menyalurkan Kreativitas Anak Muda Tabanan

Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan, Listibya Badung, Listibya Kecamatan Petang, dan Pemerintah Desa Sulangai atas kepercayaan yang diberikan kepada komunitas tersebut sebagai duta Badung.

“Dukungan dari masyarakat Badung dan Bali dalam melestarikan joged bumbung tradisi juga sangat diapresiasi. Kami berharap masyarakat Bali terus melestarikan tradisi ini,” ujar Yudiarta.

Baca Juga:  Paslon Adicipta Unggul Telak di Badung, Perolehan Suara Hingga 70 Persen

Pada acara tersebut, tabuh petegak yang dibawakan mengangkat cerita berjudul Jana Raga.

Yudiarta menjelaskan, Jana Raga menggambarkan keseimbangan dalam diri yang bertujuan menguatkan energi positif manusia, sebagai bagian dari Sad Kerthi secara sekala dan niskala.

“Secara garis besar, karya ini adalah implementasi konsep catur sadhana yang bermuara pada Jana Kerthi dan diungkapkan melalui karya tabuh kreasi joged bumbung berjudul Jana Raga,” jelasnya. (jas)