- Advertisement -
Beranda blog Halaman 26

133 Kopdes Merah Putih di Tabanan Diluncurkan, Desa Gadungan Jadi Percontohan

Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau Koperasi Desa Merah Putih di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Senin (21/7/2025).
Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau Koperasi Desa Merah Putih di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Senin (21/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah resmi meluncurkan 133 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Tabanan, Bali. Peluncuran dilakukan secara simbolis di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, pada Senin (21/7/2025), yang sekaligus menjadi desa percontohan.

Peluncuran ini merupakan bagian dari program nasional Koperasi Merah Putih yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto membuka peluncuran nasional ini secara daring dari Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir langsung dalam acara di Desa Gadungan.

Koster menyampaikan, seluruh desa dan kelurahan di Bali telah membentuk Koperasi Merah Putih. Tercatat ada 636 desa dan 80 kelurahan, sehingga total terdapat 716 Koperasi Merah Putih di Bali yang seluruhnya telah memiliki akta notaris.

“Ke depan, skema permodalan koperasi ini akan dikembangkan melalui kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Namun, khusus di Bali, koperasi juga bisa menggandeng Bank BPD Bali, LPD, BUMDes, BUMDa, atau lembaga keuangan lainnya,” kata Koster.

Ia menegaskan bahwa unit usaha dalam Koperasi Merah Putih harus berkolaborasi, bukan bersaing, dengan lembaga ekonomi desa lain seperti BUMDes. Selain itu, koperasi harus dikelola dengan baik agar dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan.

“Banyak koperasi yang mati karena pengelolaannya buruk, terutama dalam aspek pendanaan. Karena itu, pengelolaan harus profesional dan sesuai prinsip koperasi,” jelasnya.

Adapun sektor usaha yang dijalankan koperasi desa meliputi penyediaan kebutuhan pokok masyarakat seperti sembako, gas LPG, dan pupuk. Unit usaha terbaru yang akan dikembangkan adalah apotek dan klinik desa untuk mendukung layanan kesehatan dasar.

“Saya dan Pak Bupati sangat mendukung koperasi ini sebagai upaya mewujudkan kedaulatan pangan di desa dan pembangunan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya melalui Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Tabanan, I Nyoman Putra, menyampaikan bahwa Desa Gadungan menjadi percontohan karena memiliki koperasi simpan pinjam yang sudah lebih dulu berjalan, yaitu KSP Sari Gadung Mesari.

“Koperasi ini memiliki 760 anggota, semuanya warga ber-KTP Desa Gadungan. Prinsip keanggotaannya sudah sesuai dengan konsep Kopdes Merah Putih,” ujar Putra.

Berdasarkan hasil musyawarah desa, koperasi tersebut sepakat untuk bertransformasi menjadi Koperasi Merah Putih. Saat ini, koperasi sudah memiliki aset sebesar Rp9,8 miliar.

Terkait permodalan, Putra menjelaskan, koperasi tetap menggunakan prinsip dari anggota untuk anggota, yakni melalui simpanan pokok dan simpanan wajib. Sementara skema permodalan dari pemerintah pusat masih berupa platform pinjaman karena belum ada regulasi yang memungkinkan penggunaan dana desa secara langsung.

“Kalau nantinya dana desa bisa digunakan, tentu harus ada regulasi yang melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD),” terangnya.

Putra menambahkan, seluruh 133 desa di Tabanan kini telah membentuk Koperasi Merah Putih. Per 17 Juni 2025, seluruhnya telah rampung mengurus akta pendirian sebagai badan hukum.

Dari total tersebut, dua koperasi menggunakan pendekatan pengembangan dari koperasi yang sudah ada, yakni di Desa Gadungan dan Desa Gubug. Sisanya, sebanyak 131 koperasi, merupakan hasil pembentukan baru.

“Tidak ada kendala berarti selama proses pembentukan karena komunikasi antara perbekel dan BPD berjalan sangat baik. Bahkan, target penyelesaian akta koperasi yang semestinya rampung 30 Juni sudah tercapai pada 17 Juni,” ungkapnya.

Meski telah diluncurkan, tidak seluruh koperasi langsung beroperasi. Pemerintah masih menyiapkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan perbaikan regulasi untuk mendukung percepatan operasional. (ana)

“Dengan Desa Gadungan sebagai percontohan, kami berharap desa-desa lain dapat mengikuti. Targetnya, seluruh koperasi ini dapat beroperasi penuh pada Oktober 2025,” tutup Putra.

Keributan Turis vs Warga Pendatang di Nusa Penida Berakhir Damai

mediasi antara tiga WNA dan dua warga pendatang difasilitasi oleh Polsek Nusa Penida.
mediasi antara tiga WNA dan dua warga pendatang difasilitasi oleh Polsek Nusa Penida.

PANTAUBALI.COM, KLUNGKUNG – Keributan melibatkan tiga Warga Negara Asing (WNA) dan dua warga pendatang pecah di Nora Kitchen and Bar, Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Sabtu malam (19/7/2025) sekitar pukul 22.15 WITA.

Peristiwa bermula saat dua warga pendatang, Adrianto asal Samarinda dan Daniel Musa asal Maluku Tengah, datang ke bar untuk bersantai dan bermain biliar. Tak lama kemudian, tiga WNA yakni Carl Stephen asal Irlandia, Thomas Stig Allan Andersson asal Swedia, dan Mitchell Gordon asal Australia tiba dalam kondisi diduga dipengaruhi alkohol.

Keributan dipicu adu mulut antar WNA yang berujung dorong-dorongan. Pihak bar meminta para pengunjung yang terlibat untuk meninggalkan lokasi. Namun saat hendak pergi, dua warga pendatang terlibat salah paham dengan para WNA. Adu argumen berlanjut menjadi perkelahian.

Personel Polsek Nusa Penida segera mengamankan seluruh pihak ke Mapolsek guna meredam situasi. Kapolsek Nusa Penida AKP I Ketut Kesuma Jaya mengatakan pihaknya langsung bertindak cepat dan memfasilitasi mediasi.

“Kami langsung mengamankan semua pihak yang terlibat dan melakukan klarifikasi untuk menjaga situasi tetap kondusif. Setelah proses mediasi, mereka sepakat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan tanpa membuat laporan resmi,” ujarnya.

Situasi di lokasi kembali aman. Polisi mengimbau masyarakat dan wisatawan agar menjaga ketertiban serta saling menghormati selama berada di Nusa Penida. RA

Puluhan Pemuda Ricuh di Renon, Berawal dari Miras dan Ketersinggungan

Petugas amankan sejumlah pemuda yang terlibat keributan di Lapangan Barat Monumen Bajra Sandhi, Renon, Minggu (20/7/2025) malam.
Petugas amankan sejumlah pemuda yang terlibat keributan di Lapangan Barat Monumen Bajra Sandhi, Renon, Minggu (20/7/2025) malam.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Suasana Minggu malam di kawasan Lapangan Barat Monumen Bajra Sandhi, Renon, mendadak ricuh. Sejumlah pemuda yang berkumpul sambil menenggak minuman keras terlibat adu mulut yang berujung pada aksi saling lempar dan kejar-kejaran antarkelompok, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 19.51 Wita.

Merespons cepat laporan masyarakat, petugas Polsek Denpasar Timur langsung turun tangan. Puluhan pemuda yang diduga terlibat diamankan ke Mapolsek untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi juga memberikan edukasi dan imbauan kepada 15 remaja lainnya yang berada di lokasi agar tak ikut terlibat dalam aksi serupa.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Ketut Tomiyasa, menyatakan bahwa penanganan cepat ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban umum, khususnya di ruang terbuka yang rawan menjadi titik kerawanan sosial.

“Kami tidak akan memberi toleransi terhadap aksi-aksi yang mengganggu ketertiban umum, terlebih di ruang publik. Generasi muda kami harapkan bisa menggunakan tempat umum dengan bijak, bukan untuk mabuk-mabukan atau tawuran,” tegas Kompol Tomiyasa.

Ia juga mengimbau masyarakat agar terus berperan aktif menjaga situasi kondusif, serta segera melaporkan bila menemukan indikasi potensi konflik.

“Jangan jadikan lapangan atau taman kota sebagai tempat konsumsi miras. Mari bersama-sama kita jaga Denpasar Timur tetap aman dan nyaman,” ujarnya. RA

Komunitas GATEL Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini dan Lomba Punggal Barong Bangkung

Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel Ogoh-Ogoh, serta Lomba Punggal Barong Bangkung, Bangkal, dan Srenggi yang diselenggarakan oleh Komunitas GATEL (Generasi Anak Tegal), Minggu (20/7/2025). 
Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel Ogoh-Ogoh, serta Lomba Punggal Barong Bangkung, Bangkal, dan Srenggi yang diselenggarakan oleh Komunitas GATEL (Generasi Anak Tegal), Minggu (20/7/2025). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Gedung Kesenian I Ketut Marya kembali dimeriahkan dengan berbagai hasil kreativitas generasi muda di bidang seni dan budaya, dalam ajang Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel Ogoh-Ogoh, serta Lomba Punggal Barong Bangkung, Bangkal, dan Srenggi yang diselenggarakan oleh Komunitas GATEL (Generasi Anak Tegal), Minggu (20/7/2025).

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-25 Komunitas GATEL dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat serta dukungan langsung dari Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, yang hadir dan meninjau langsung seluruh rangkaian lomba.

Tercatat sebanyak 78 peserta dari berbagai Kabupaten di Bali turut ambil bagian dalam perlombaan ini. Peserta lomba terdiri dari 23 peserta lomba Ogoh-Ogoh Mini, 26 peserta lomba Tapel Ogoh-Ogoh, dan 29 peserta lomba Punggal/Tapel Barong Bangkung.

Masing-masing peserta menampilkan kreativitas tinggi dengan ciri khas daerah masing-masing, menjadikan ajang ini sebagai panggung adu kreasi sekaligus media pelestarian seni tradisional Bali.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menentukan dan menyerahkan penghargaan juara favorit untuk masing-masing kategori sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas para peserta.

“Saya sebagai Bupati Tabanan memberikan apresiasi penghargaan setinggi-tingginya terhadap anak-anak muda yang sudah melahirkan sebuah kreativitas yang sangat luar biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sanjaya juga menekankan kegiatan ini sebagai bukti yang menunjukkan bahwa dibalik gerusan isu negatif teknologi, namun ternyata anak muda mampu berkreatifitas dan menghasilkan karya yang adiluhung dan luar bisa.

Ia berharap, kegiatan ini mampu ditingkatkan dan kedepannya juga para seniman diharapkan mampu melahirkan kreativitas seni yang lebih baik lagi.

“Tugas kita di pemerintah, bagaimana memberikan ruang fasilitas bagi anak-anak muda, sehingga tahun depannya harapan kita bisa lebih dari ini lagi,” tegasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, salah satunya I Gede Arya Wicaksana, peserta asal Kerambitan, menyampaikan harapannya agar acara seperti ini dapat lebih sering digelar di Tabanan.

Mengingat banyaknya seniman muda dan senior yang ingin terlibat. Ia juga berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja, sehingga kedepannya mampu menjadi wadah berkreasi bagi para seniman, khususnya seniman ogoh-ogoh dan bebarongan.

Hal senada juga disampaikan I Gusti Agung Made Darma Suryawan selaku perwakilan panitia dari Sekaa Barong GATEL. Ia berharap lomba ini dapat membangkitkan kembali geliat seni ogoh-ogoh dan barong bangkung di Tabanan, serta mendorong para tukang petas dan pemahat tapel untuk melahirkan style khas Tabanan.

”Kepada Bapak Bupati Tabanan, saya ucapkan terimakasih sudah selalu mensupport kami Sekaa Barong GATEL dan selalu mensupport seniman-seniman muda Tabanan untuk membuat kegiatan-kegiatan seperti ini,” tutupnya. (rls)

Pria Ditemukan Meninggal di Bawah Kantin Taman Lumintang, Ini Kata Polisi

Petugas mengevakuasi jasad pria yang ditemukan tak bernyawa di area kantin bawah Taman Kota Lumintang, Denpasar.
Petugas mengevakuasi jasad pria yang ditemukan tak bernyawa di area kantin bawah Taman Kota Lumintang, Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Seorang pria ditemukan meninggal dunia di area kantin bawah Taman Kota Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Minggu (20/7/2025) pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Korban diketahui bernama Lulus As Mujianto (44), seorang karyawan swasta asal Banyuwangi yang tinggal di Batubulan, Gianyar.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan peristiwa tersebut. “Dari hasil pemeriksaan awal Tim Identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkapnya, Minggu siang.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Made Widiada (46), seorang pedagang yang hendak membuka warung di sekitar lokasi. Saat itu, ia melihat korban tergeletak terlentang namun tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Sekitar 20 menit menunggu, korban tak juga bergerak.

Made lalu memanggil temannya, Komang Mandira, untuk memeriksa kondisi korban. Setelah dicek, keduanya menduga korban sudah tidak bernyawa dan segera melapor ke Polsek Denpasar Utara.

Menurut keterangan saksi, korban memang kerap terlihat berada di sekitar kawasan taman. Bahkan sepekan sebelumnya, Komang sempat berbincang dengan korban yang mengaku sedang mengalami batuk.

Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hitam dan celana panjang krem, serta bagian kakinya ditutupi kain batik. Di lokasi, polisi juga menemukan sejumlah barang pribadi milik korban, di antaranya satu unit ponsel Realme warna merah, dompet berisi uang tunai Rp380 ribu, KTP, balsem, serta vitamin yang telah dikonsumsi sebagian.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUP Sanglah oleh tim BPBD Kota Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. RA

Warga Selamatkan Gadis yang Hendak Terjun di Jembatan Tukad Bangkung

Warga menyelamatkan remaja perempuan yang nyaris melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Petang, Badung.
Warga menyelamatkan remaja perempuan yang nyaris melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Petang, Badung.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Suasana siang di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, mendadak tegang pada Sabtu (19/7) siang. Seorang remaja perempuan berinisial NKDP (16), asal Desa Dausa, Kintamani, nyaris saja mengakhiri hidupnya dengan melompat dari jembatan tertinggi di Bali itu.

Beruntung, dua warga yang kebetulan melintas melihat gerak-gerik mencurigakan korban. Ia berdiri di tepi jembatan, menangis keras dan berteriak ingin melompat.

Tanpa pikir panjang, Gek Diah (40), warga Sempidi, Mengwi, dan I Putu Ogik Pratama (23), warga Petang Dalem, langsung menghentikan motor mereka dan berlari ke arah korban. Saat itu, keduanya baru saja pulang dari kegiatan tanam tuuh di SD 4 Belok Sidan.

“Korban sudah histeris. Terus menangis dan teriak ingin lompat,” kata Kapolsek Petang, AKP I Nyoman Arnaya. “Untung cepat dipeluk dan ditenangkan warga yang melihat.”

Setelah berhasil diamankan, NKDP dibawa ke rumah warga untuk menenangkan diri. Sekitar satu jam kemudian, ayah korban, I Gede Ratna Putra (49), datang menjemput setelah mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas Desa Belok/Sidan.

Dari keterangan sang ayah, diketahui NKDP sudah meninggalkan rumah sejak Kamis (17/7) dan sempat tinggal di rumah temannya di Buleleng. Ia juga menyebutkan bahwa anaknya memiliki riwayat epilepsi.

Pihak Polsek Petang bersama Tim Unit Kecil Lengkap (UKL) langsung turun ke lokasi, meminta keterangan para saksi, dan mengamankan situasi. Namun hingga saat ini, kondisi psikologis NKDP masih labil dan belum memungkinkan untuk dimintai keterangan lebih jauh.

Kapolsek Arnaya pun mengingatkan masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi mental anak-anak dan remaja di lingkungan sekitar. “Jika melihat tanda-tanda yang mengarah pada upaya bunuh diri atau gangguan psikologis, segera laporkan. Lebih baik mencegah sebelum terlambat,” tegasnya. RA

Kunjungan Wisatawan DTW Ulun Danu Beratan Lesu Saat Festival Gebogan

Parade Gebogan di DTW Ulun Danu Beratan, Baturiti, Tabanan.
Parade Gebogan di DTW Ulun Danu Beratan, Baturiti, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Festival Gebogan yang digelar selama sebulan penuh di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, belum mampu mendongkrak secara signifikan jumlah kunjungan wisatawan.

Padahal, festival yang berlangsung sejak 10 Juli hingga 9 Agustus 2025 ini menyuguhkan parade gebogan sebagai acara utama, disertai berbagai pertunjukan seni budaya khas Bali seperti Gong Baleganjur, Tari Barong, dan Tari Kecak yang mengangkat kisah rakyat “Legenda Ulun Danu Beratan”.

Pihak pengelola berharap rangkaian acara ini dapat menarik minat wisatawan, khususnya domestik yang sedang menikmati libur panjang sekolah. Namun hingga pertengahan pelaksanaan, peningkatan kunjungan belum terlihat signifikan akibat sejumlah kendala eksternal.

Hal itu diungkapkan oleh Humas DTW Ulun Danu Beratan, Agus Teja Saputra. Ia menyebut, jumlah kunjungan wisatawan selama festival tercatat mencapai 1.600 orang per hari, didominasi oleh wisatawan mancanegara. Angka ini sebenarnya tak jauh berbeda dibanding hari biasa sebelum festival digelar, yang berkisar antara 1.000 hingga 2.000 kunjungan per hari.

“Di awal festival sempat mencapai 2.000 orang, tapi secara umum tidak terjadi lonjakan signifikan,” ujarnya, Sabtu (19/7/2025).

Agus menjelaskan, kunjungan wisatawan mancanegara terpantau cukup stabil, berada di kisaran 1.100 orang per hari. Namun, jumlah kunjungan dari wisatawan domestik, terutama rombongan, mengalami penurunan.

Salah satu penyebabnya adalah terganggunya akses transportasi akibat kerusakan jalur utama Denpasar–Gilimanuk di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, yang jebol pada Senin (7/7/2025) lalu. Kondisi ini menyebabkan pengalihan arus lalu lintas dan berdampak pada kenyamanan perjalanan wisatawan.

Selain itu, banyak rombongan wisata dari pulau Jawa yang membatalkan kunjungan karena persoalan penyebrangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sehingga mereka lebih memilih mengunjugi tempat wisata lain di pulau Jawa.

Bahkan, beberapa wisatawan yang sudah melakukan pemesanan sebelumnya, terpaksa menjadwal ulang atau mengganti tujuan wisata.

“Namun kami tetap berharap dan optimis kunjungan bisa meningkat, terlebih jalur Denpasar-Gilimanuk sudah normal kembali,” harap Agus Teja. (ana)

Parkir DTW Jatiluwih Masih Jadi PR, Bupati Tabanan Sebut 2026 Akan Terealisasi

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketersediaan lahan parkir di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, hingga kini masih menjadi kendala bagi para pengunjung.

Saat terjadi lonjakan wisatawan, kendaraan kerap diparkir di pinggir jalan, yang akhirnya memicu kemacetan di kawasan wisata yang terkenal dengan panorama sawah berterasering tersebut.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, saat membuka Festival Jatiluwih pada Sabtu (19/7/2025), tak menampik bahwa persoalan lahan parkir di DTW Jatiluwih masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Tabanan.

“PR ini sudah kami pikirkan. Sebelumnya saya sudah berdiskusi dengan Manager DTW Jatiluwih agar mencarikan lahan parkir yang tidak mengganggu eksotik panorama. Parkir ada, alam juga tetap terjaga,” ucap Sanjaya.

Ia menyebutkan, rencananya lahan parkir akan disiapkan di sekitar Pura Luhur Pucak Petali, sekitar 1 kilometer dari lokasi DTW Jatiluwih. Untuk memudahkan akses wisatawan, pengelola akan menyiapkan shuttle sebagai transportasi antar-jemput dari lokasi parkir ke kawasan wisata.

“Untuk target, mudah-mudahan tahun 2026 sudah terealisasi karena saya juga baru dilantik empat bulan,” imbuhnya.

Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun lahan parkir tersebut diperkirakan mencapai Rp 20 hingga Rp 30 miliar. Mengingat besarnya kebutuhan dana, pihaknya berencana menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mendukung pembiayaan proyek ini.

“Nanti kami berkolaborasi. Mudah-mudahan, kita juga bisa minta bantuan ke pemerintah pusat agar lebih lancar lagi. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur meminta bantuan ke pemerintah pusat lewat BKK (Bantuan Keuangan Khusus),” jelasnya. (ana)

Balaganjur Remaja ‘Pangurip Bumi’ Duta Tabanan Raih Juara 2 di PKB 2025

Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.
Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Setelah berlangsung selama sebulan penuh, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup pada Sabtu (19/7/2025).

Ajang seni budaya tahunan kebanggaan masyarakat Bali ini kembali menjadi panggung ekspresi kreatif para seniman dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, termasuk dari Kabupaten Tabanan yang berpartisipasi aktif dalam 14 materi kesenian, terdiri dari 8 parade dan 6 lomba atau wimbakara.

Dari partisipasi tersebut, Kabupaten Tabanan berhasil menorehkan dua prestasi membanggakan di bidang lomba (wimbakara).

Lomba Balaganjur Remaja, yang diwakili oleh Sekaa Gong Abinaya dari Desa Batannyuh, Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga. Dengan garapan bertajuk “Pangurip Bumi”, mereka berhasil menyabet Juara II, mengungguli sejumlah peserta dari kabupaten/kota lainnya.

Selain itu, Lomba Mewarnai, di mana Putra Tabanan, I Made Karonito, juga berhasil meraih Juara Harapan I.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi yang diraih para duta seni Tabanan.

Bupati Penghargaan Satyalancana Wirakarya Tahun 2023 ini menilai pencapaian tersebut merupakan bukti semangat dan dedikasi luar biasa dari para seniman muda Tabanan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal.

“Ini merupakan buah dari kerja keras, latihan, dan semangat yang luar biasa,” ujar Sanjaya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Duta Kabupaten Tabanan yang telah tampil selama ajang PKB 2025.

Ia mengapresiasi peran semua pihak, mulai dari para seniman, pembina, pelatih, hingga para official yang telah memberikan waktu, tenaga, dan dedikasi penuh demi menyukseskan partisipasi Tabanan dalam PKB XLVII.

“Kita patut bangga karena keikutsertaan Tabanan dalam 14 materi PKB adalah wujud nyata kita bersama dalam menjaga, merawat, dan memajukan seni budaya Bali. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh duta, para seniman, pembina, dan juga seluruh tim yang terlibat. Dedikasi panjenengan semua sangat berarti bagi kemajuan budaya dan seni di Tabanan,” tambahnya.

Dengan berakhirnya PKB XLVII Tahun 2025, Bupati Sanjaya berharap agar semangat berkesenian dan semangat kebudayaan ini terus menyala, tidak hanya sebagai ajang tahunan, namun sebagai gerakan berkelanjutan dalam membumikan seni budaya Bali yang adi luhung di tengah kehidupan masyarakat modern. (ana)

Pesta Kesenian Bali 2025 Ditutup

Acara penutupan PKB 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (19/7/2025) malam. 
Acara penutupan PKB 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (19/7/2025) malam. 

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup oleh Gubernur Bali, Wayan Koster pada Sabtu (19/7/2025) malam.

Penutupan ini juga dirangkaikan dengan pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) VII Tahun 2025 yang ditandai dengan pemutaran Padma Asta Dala di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.

Gubernur Koster menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga, melestarikan, dan memajukan seni budaya Bali.

Pihaknya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh seniman yang telah menunjukkan dedikasi dan konsistensinya dalam berkarya dan berinovasi, yang terbukti mampu menghidupkan panggung PKB dari tahun ke tahun.

Lebih jauh Gubernur Koster menilai pelaksanaan PKB tahun ini semakin menunjukkan keberagaman seni berbasis kearifan lokal dan sejarah daerah.

Setiap penampilan yang dihadirkan para sekaa (kelompok seni) disamping menghadirkan kesenian berbasis kearifan lokal daerahnya, juga didukung penari maupun penabuh yang selalu melibatkan  generasi muda maupun tua.

Tidak hanya itu, penampilan para seniman selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat yang dapat dilihat dari padatnya panggung Arda Chandra setiap kali ada pertunjukkan. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme masyarakat Bali terhadap keberlangsungan seni budaya sangat tinggi.

“Budaya Bali kuat,Budaya Bali tidak pernah mati karena generasi muda kita terus tumbuh dan menunjukkan keterlibatan nyata, sehingga kita tidak perlu khawatir. Seni dan budaya di Bali akan terus hidup, berkembang, dan diwariskan,” tegas Gubernur Bali dua periode ini.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini juga mengungkapkan Bali memiliki kekuatan besar dari keunikan budayanya yang menjadi penopang utama pariwisata dan perekonomian.

Dengan populasi hanya 4,4 juta jiwa dan wilayah yang kecil, Bali terus konsisten menunjukkan komitmennya sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara rutin menyelenggarakan dua event seni bergengsi: PKB sebagai wahana seni tradisi dan FSBJ sebagai wadah seni modern-kontemporer.

Melalui PKB dan FSBJ, Bali memiliki dua panggung besar bagi para pelaku seni: satu untuk seni tradisi, satu untuk seni modern. Keduanya merupakan strategi kebudayaan yang konkret dan konsisten dalam memperkuat identitas Bali di tengah arus globalisasi.

“Tidak ada pilihan lain bagi Bali jika ingin bertahan. Satu-satunya cara adalah komit menjaga dan merawat budaya kita. Lewat PKB dan FSBJ, para seniman kita semakin berkualitas, karya-karyanya semakin unik, dan penontonnya semakin banyak. Inilah yang membuat budaya Bali hidup dan akan terus berlanjut,” jelasnya.

Omset Penjual Laklak di PKB Tembus Ratusan Juta

PKB XLVII Tahun 2025 tidak hanya menjadi ajang kreativitas seni, namun juga memberi dampak positif bagi para pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan masyarakat. Hal ini terungkap dalam tatap muka Gubernur Bali dengan pedagang, pelaku UMKM serta pengunjung PKB.

Gede Yuta, pedagang kuliner asal Buleleng yang menjual laklak Bali, mengaku selama PKB meraih omset hampir Rp 100 juta selama penyelenggaraan PKB selama sebulan.

Hal senada juga diungkap I Wayan Karmen, pelaku UMKM dari Bangli, dengan produk keben wayang, UMKM nya tembus omset Rp 161 juta selama PKB, dengan keuntungan sekitar 30 persen.

Baik Gede Yuta maupun I Wayan Karmen merasa sangat terbantu karena diberikan fasilitas pameran gratis serta mempermudah penjual dan pembeli bertemu secara langsung.

Sementara itu, I Ketut Rasmini (83) pengunjung setia PKB. Ia menyatakan kebahagiaannya bisa hadir setiap hari, menikmati ragam pertunjukan dari pagi hingga malam. Ia menilai PKB tahun ini semakin berkualitas dan menjadi ajang silaturahmi antara seniman, pelaku budaya, dan masyarakat.

Penutupan PKB tahun 2025 juga dirangkai dengan penyerahan Penghargaan Adi Sewaka Nugraha kepada 9 orang seniman atas dedikasi dan kiprahnya dalam pelestarian seni budaya Bali. Selain itu juga diberikan hadiah lomba dan sertifikat lembaga seni kepada 22 orang penerima.

Penutupan PKB ke-47 sekaligus Pembukaan FSBJ ke-7 juga diisi dengan pementasan karya kolaboratif Sanggar Seni Kokar Bali bersama SMKN 3 Sukawati. (rls)