- Advertisement -
Beranda blog Halaman 242

Mulyadi Sentil Pemda Tabanan Tak Optimal Kelola PAD

Kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Desa Kediri pada Kamis (10/10/2024) malam.
Kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Desa Kediri pada Kamis (10/10/2024) malam.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – I Nyoman Mulyadi, calon bupati Tabanan nomor urut 1, menyentil optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) yang dinilainya belum maksimal.

Padahal potensi PAD Tabanan cukup besar jika dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.

Hal itu diungkapkannya saat kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Desa Kediri pada Kamis (10/10/2024) malam.

Menurutnya, selama ini banyak terjadi kebocoran dalam pengelolaan aset daerah, seperti pajak restoran di kawasan wisata Tanah Lot, Bedugul, dan Jatiluwih. Ia menegaskan akan menindak tegas hal tersebut.

“Tabanan memiliki banyak aset, namun banyak yang hanya tercatat di atas kertas,” ujarnya.

Dengan didampingi pasangannya, calon wakil bupati I Nyoman Ardika, ia berjanji mengoptimalkan PAD untuk kesejahteraan masyarakat Tabanan bila terpilih di Pilkada 2024.

“Astungkara, bila Saya sebagai bupati, ini yang akan kami kejar karena aset-aset ini adalah milik masyarakat Tabanan,” ujarnya.

Dengan upaya optimalisasi itulah, Mulyadi bersama Ardika akan berusaha merealisasikan 21 program unggulan yang dijanjikan. (ana)

Program Satu Miliar Satu Desa Disambut Antusias Warga Banjar Jagasatru Kediri

Paslon Mulyadi-Ardika saat kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Kamis (10/10/2024).
Paslon Mulyadi-Ardika saat kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Kamis (10/10/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Calon Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan pasangannya, I Nyoman Ardika, memperkenalkan program unggulan Satu Miliar Satu Desa yang mendapat sambutan antusias dari warga Banjar Jagasatru, Desa Kediri.

Program ini dirancang untuk mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar untuk setiap desa di luar Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).

Selain itu, pasangan yang dikenal dengan Paket MS Glowing ini juga menjanjikan Rp500 juta bagi desa adat dan subak.

“Program unggulan saya adalah satu miliar satu desa diluar ADD, serta tambahan Rp500 juta untuk banjar dan subak. Anggaran ini diharapkan bisa dikelola dengan baik dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Nyoman Mulyadi saat kampanye tatap muka di Balai Banjar Jagasatru, Kamis (10/10/2024).

Mulyadi menegaskan komitmennya untuk merealisasikan program-program tersebut melalui optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pengelolaan aset yang lebih baik.

“Kami yakin, jika PAD dan aset dikelola dengan maksimal, program ini bisa dijalankan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Mulyadi.

Selain program desa, pasangan Mulyadi-Ardika juga berencana meningkatkan pelayanan kesehatan melalui program Satu Kamar Rumah Sakit untuk Satu Pasien, yang diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

Program unggulan MS Glowing itu pun mendapat dukungan Banjar Jagasatru, seperti yang diungkapkan oleh salah satu tokoh masyarakat setempat bernama I Wayan Sugita alias Wayan Doye.

Dirinya menyatakan dukungan penuh kepada Mulyadi – Ardika karena percaya pasangan ini akan membawa perubahan yang signifikan untuk Kabupaten Tabanan.

“Saya berharap, jika Pak Nyoman Mulyadi dan Ardika terpilih maka semua program benar-benar terealisasi,” harapnya. (ana)

Style “Old Money” Kembali Trending, Kunci Tampak Anggun dan Klasik

Tips berpakaian ala Old Money Fashion
Tips berpakaian ala Old Money Fashion

PANTAUBALI.COM – Dalam dunia mode yang selalu berubah, ada satu gaya yang tetap bertahan dan kini kembali mencuri perhatian yakni old money fashion. Gaya ini mengusung kesan elegan, berkelas, namun tanpa mencolok, dan mulai digandrungi lagi oleh para pencinta mode di berbagai kalangan, baik pria maupun wanita. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Old money fashion?

Secara sederhana, gaya old money menggambarkan penampilan klasik yang sering diasosiasikan dengan kaum bangsawan atau mereka yang telah mewarisi kekayaan dari generasi ke generasi. Profesor hukum Stanford, Richard Thompson Ford, dalam bukunya Dress Code: How the Laws of Fashion Made History, menjelaskan bahwa gaya ini merujuk pada mode yang berkembang di kalangan elite East Coast Amerika Serikat pada era 1950-an.

Contohnya adalah busana yang dikenakan di lingkungan akademi seperti Ivy League, yang mencerminkan penampilan simpel, berkualitas tinggi, dan tanpa tren berlebihan.

Menurut Ford, kunci utama gaya old money adalah penggunaan busana klasik yang dibuat untuk tahan lama, bukan hanya trendi sesaat.

“Item fesyen ini tidak akan pernah terlihat aneh, apakah dikenakan hari ini atau 100 tahun yang lalu,” ujarnya dikutip GQ.

Gaya old money sangat berbeda dari new money, yang kerap dianggap lebih mencolok dan gemerlap. Mereka yang mengadopsi gaya old money memilih pakaian yang tidak menonjolkan merek, tetapi tetap terlihat berkelas dan elegan. Kesan elegan ini hadir dari bahan berkualitas seperti katun, kasmir, dan wol, serta potongan busana yang pas di tubuh dengan warna-warna netral.

Penulis dan penganut gaya old money, Zach Weiss, menyebutkan bahwa ada banyak “ilmu” di balik kesederhanaan tampilan ini. “Bahkan ada versi gaya kasual seperti sweter rajut yang disampirkan di bahu tanpa terlalu memikirkan keformalitasan,” ujarnya.

Contoh paling jelas dari gaya ini dapat dilihat pada sosok Carolyn Bessette-Kennedy, istri mendiang John F Kennedy Jr., yang dikenal dengan gaya minimalis nan elegan. Untuk pria, Pangeran William sering menjadi inspirasi dengan setelan jas yang selalu rapi dan klasik.

Untuk mengadopsi gaya old money, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. Pertama, pilih pakaian dengan potongan klasik dan berkualitas tinggi seperti blazer navy, kemeja putih, dan celana chino.

Pastikan bahan yang digunakan nyaman dan tahan lama. Kedua, utamakan warna-warna netral seperti putih, krem, cokelat, dan navy, yang tidak hanya mudah dipadukan tetapi juga menciptakan kesan elegan tanpa berlebihan. Ketiga, perhatikan detail kecil seperti kancing berkualitas dan jahitan rapi, yang akan membuat perbedaan besar dalam penampilan.

Pada akhirnya, old money fashion bukan sekadar gaya, melainkan sebuah filosofi dalam berpakaian. Fokusnya bukan pada tren terbaru, tetapi pada merawat item klasik yang dapat bertahan lama dan tetap relevan kapan saja. (sm)

Kenali Gejala Baby Blues Syndrome dan Cara Mengatasinya

Kenali Gejala Baby Blues Syndrome.
Kenali Gejala Baby Blues Syndrome

PANTAUBALI.COM  Melahirkan adalah salah satu momen yang penuh tantangan bagi seorang ibu. Tidak hanya fisik, tetapi juga mental seorang ibu diuji selama proses ini. Salah satu gangguan mental yang kerap dialami oleh ibu pasca melahirkan adalah baby blues syndrome, kondisi yang memengaruhi suasana hati ibu baru.

Baby blues syndrome merupakan gangguan kesehatan mental yang dialami oleh wanita setelah melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan perasaan sedih berlebihan.

Gejala baby blues biasanya muncul pada hari ke-3 hingga ke-4 setelah persalinan dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Meskipun umumnya hilang dengan sendirinya, kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena jika terus berlanjut, bisa berkembang menjadi depresi pasca melahirkan (postpartum depression), yang lebih serius dan berisiko bagi kesehatan ibu serta bayinya.

Penyebab Baby Blues Syndrome

Meski belum ada penyebab pasti, beberapa faktor dapat memicu terjadinya baby blues, antara lain:

1. Kesulitan Beradaptasi
Setelah melahirkan, kehidupan seorang ibu mengalami perubahan drastis. Adaptasi dari sebelum menjadi ibu ke tanggung jawab merawat bayi sering kali membuat ibu kewalahan, terutama jika baru pertama kali melahirkan. Kelelahan ini dapat memperburuk kondisi baby blues.

2. Perubahan Hormon
Setelah melahirkan, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh ibu menurun secara signifikan, yang berkontribusi pada perubahan suasana hati serta perasaan lelah dan stres.

3. Kurang Istirahat
Pola tidur bayi yang tidak teratur membuat ibu sering terbangun di malam hari, mengurangi waktu istirahat. Kurangnya tidur dan kelelahan dalam merawat bayi meningkatkan risiko baby blues.

4. Riwayat Gangguan Mental
Ibu dengan riwayat depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan mental lainnya lebih rentan mengalami baby blues.

Gejala Baby Blues Syndrome

Beberapa gejala umum yang menandai baby blues antara lain:

1. Mudah Marah dan Tersinggung
Ibu yang mengalami baby blues sering kali mudah tersinggung, bahkan terhadap hal kecil yang mungkin tidak dimaksudkan untuk menyakiti. Selain itu, ibu juga bisa merasa kesal atau marah saat bayinya menangis atau rewel.

2. Mood Swings dan Ketidaksabaran
Perubahan suasana hati yang mendadak, atau mood swings, kerap terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan. Ibu mungkin juga merasa tidak sabar terhadap tindakan orang lain yang dirasa tidak sesuai dengan keinginannya.

3. Menangis Tanpa Sebab
Ibu yang terkena baby blues sering kali menangis secara tiba-tiba, bahkan tanpa alasan yang jelas. Rasa cemas berlebihan terhadap hal-hal sepele juga sering muncul.

4. Mudah Lelah
Proses melahirkan menguras energi, ditambah lagi dengan jam tidur yang tidak teratur setelah memiliki bayi. Ini membuat ibu mudah merasa lelah dan kehilangan energi.

5. Penurunan Nafsu Makan
Sementara ibu yang menyusui biasanya mengalami peningkatan nafsu makan, pengidap baby blues sering kali justru kehilangan selera makan. (sm)

Mangku Pura Melanting Kembali Berikan Kesaksian di Bawaslu Tabanan

I Ketut Widiana, Mangku Pura Melanting di Pasar Umum Tabanan, bersama tim kuasa Legal Advokat Gadjah Agus Suradnyana (LAGAS),di kantor Bawaslu Tabanan pada Kamis (10/10/2024).
I Ketut Widiana, Mangku Pura Melanting di Pasar Umum Tabanan, bersama tim kuasa Legal Advokat Gadjah Agus Suradnyana (LAGAS),di kantor Bawaslu Tabanan pada Kamis (10/10/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – I Ketut Widiana, Mangku Pura Melanting di Pasar Umum Tabanan, bersama tim kuasa Legal Advokat Gadjah Agus Suradnyana (LAGAS), kembali mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tabanan pada Kamis (10/10/2024).

Kedatangan mereka untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum pendukung salah satu pasangan calon bupati di Kabupaten Tabanan.

Ketut Widiana sebelumnya melaporkan adanya dugaan intimidasi yang menimpanya serta I Nengah Heri Putra, warga Banjar Kesiut Tengah Kaja, Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan saat masa kampanye berlangsung.

Kasus ini pun menjadi perhatian tim hukum pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana, yang tergabung dalam LAGAS.

Tim Kuasa Hukum LAGAS I Gede Putu Sudarma mengatakan, pihak yang dipanggil hari ini ke Bawaslu ialah Mangku Pura Melanting sebagai pelapor, tiga saksi pelapor dan terlapor.

“Hal yang ditanyakan yakni terkait dengan kebenaran keterangan yang diberikan waktu pelaporan awal. Apakah benar keterangan yang disampaikan oleh pelapor,” ucapnya.

Pihaknya pun berharap, Bawaslu Tabanan serius menangani kasus dugaan intimidasi yang dialami oleh kedua korban.

“Kami ingin permasalahan ini segera diproses, karena ada indikasi pelanggaran intimidasi yang cukup jelas. Besok, kami juga akan mendampingi pelapor lainnya, yaitu warga Desa Kesiut,” tambah Sudarma.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Tabanan I Ketut Narta menjelaskan, penanganan kasus dugaan intimidasi yang dialami kedua korban masih berporoses.

Keputusan akhir terkait laporan ini akan ditentukan dalam rapat pleno pada Jumat (11/10/2024). Namun, jika pihaknya masih memerlukan keterangan tambahan dari pelapor, terlapor, atau saksi, waktu klasifikasi bisa diperpanjang hingga dua hari.

“Jika diperlukan, kami bisa memperpanjang proses klarifikasi hingga dua hari lagi untuk melengkapi keterangan yang dibutuhkan, dan pleno akan dilakukan pada hari Minggu,” jelas Narta.

Dijelaskannya, proses pelaporan kasus ini dilakukan pada 6 Oktober 2024 dan Bawaslu telah melakukan kajian awal dalam waktu 2×24 jam.

Setelah dinyatakan memenuhi syarat formal dan materiil, laporan tersebut masuk ke tahap registrasi.

Pemeriksaan terhadap pelapor, saksi, dan terlapor dijadwalkan berlangsung selama tiga hari yakni Rabu kemarin hingga Jumat besok.

“Hari ini, kami fokus pada klarifikasi terkait laporan Mangku Ketut Widiana. Besok, kami akan melanjutkan pemeriksaan terhadap laporan kedua,” ungkapnya.

Jika ditemukan adanya unsur pelanggaran, kasus ini akan dilanjutkan ke tahap sentra Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu). Nanti Sentra Gakkumdu juga akan melakukan kajian kembali untuk memastikan pelanggaran dan Pasal yang akan dikenakan.

“Namun, apabila tidak ditemukan unsur pelanggaran, kasus akan dihentikan,” pungkasnya. (ana)

Apa itu Yellow Flag Dalam Hubungan Pernikahan? Kenali Tanda-Tandanya

Kenali Tanda-tanda Yellow Flag dalam hubungan pernikahan
Kenali Tanda-tanda Yellow Flag dalam hubungan pernikahan

PANTAUBALI.COM – Dalam kehidupan sehari-hari, warna sering dijadikan simbol peringatan. Bendera merah melambangkan bahaya, sedangkan bendera hijau berarti aman. Lalu bagaimana dengan bendera kuning?

Dalam konteks hubungan pernikahan, bendera kuning atau yellow flag menunjukkan sinyal awal yang memerlukan perhatian lebih sebelum masalah menjadi besar. Ini bukanlah tanda bahaya yang langsung mengancam, tetapi lebih sebagai peringatan untuk berhati-hati dan segera bertindak.

Berikut adalah beberapa yellow flag yang kerap muncul dalam hubungan pernikahan dan patut diwaspadai:

1. Menghindari Percakapan Penting
Tanda pertama yang harus diperhatikan adalah ketika salah satu atau kedua pasangan mulai menghindari percakapan yang dianggap sulit. Menurut dating coach Erika Jordan, menghindari diskusi penting atau bahkan membuang muka saat terjadi ketegangan merupakan bentuk penghindaran konflik yang tidak sehat. Hal ini dapat memperparah masalah jika dibiarkan, karena menunjukkan kurangnya keinginan untuk menyelesaikan konflik secara terbuka.

2. Satu Pihak Menguasai Keuangan
Pengelolaan keuangan yang tidak merata juga menjadi salah satu tanda peringatan. Penelitian dari Universitas Guelph menyebutkan bahwa dominasi satu pihak dalam pengaturan keuangan dapat memicu ketidakadilan dan pelecehan finansial dalam hubungan. Christina Young, seorang Pelatih Pemulihan Hati, menegaskan bahwa kedua belah pihak seharusnya terlibat aktif dalam pengambilan keputusan finansial, sehingga tidak ada yang merasa dimanipulasi atau tidak diberdayakan.

3. Saling Menyalahkan
Mediator Keluarga, Scott Levin, menekankan bahwa perilaku saling menyalahkan adalah sinyal bahaya dalam pernikahan. Ketika pasangan mulai melemparkan kesalahan satu sama lain tanpa melakukan introspeksi, ini dapat menciptakan ketegangan yang semakin merusak hubungan. Penting untuk menjaga komunikasi yang sehat dan berusaha memahami perspektif pasangan untuk mencegah keretakan yang lebih dalam.

4. Tidak Ada Ketertarikan Serupa
Perbedaan minat yang tajam juga bisa menjadi tanda peringatan dalam pernikahan. Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Contemporary Family Therapy menunjukkan bahwa dukungan terhadap minat pasangan adalah elemen penting dalam hubungan. Namun, jika pasangan tidak menunjukkan ketertarikan pada minat masing-masing, bahkan cenderung meremehkan hobi pasangannya, ini bisa mengarah pada konflik yang berkelanjutan dan keterasingan emosional.

5. Tidak Nyaman dengan Diri Sendiri
Merasa tidak nyaman saat bersama pasangan adalah sinyal lain yang menunjukkan adanya masalah dalam hubungan. Janet Ong Zimmerman, seorang mentor hubungan, menyatakan bahwa ketidaknyamanan ini bisa merusak kesejahteraan emosional dan mental, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kebahagiaan dalam pernikahan. Perasaan ini perlu segera ditangani agar tidak menimbulkan masalah lebih besar di kemudian hari. (sm)

Infrastruktur Sekolah dan Irigasi Subak Jatiluwih Disoroti Komisi II DPRD Tabanan

Raker Komisi II DPRD Tabanan dengan OPD, Rabu (9/10/2024).
Raker Komisi II DPRD Tabanan dengan OPD, Rabu (9/10/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Komisi II DPRD Kabupaten Tabanan menyoroti permasalahan infrastruktur sekolah dan kondisi irigasi di wilayah Subak Jatiluwih.

Hal itu disampaikan saat rapat kerja bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Rabu (9/10/2024). Adapun OPD yang hadir yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas PUPRPKP, Kepala Dinas Pertanian, serta beberapa OPD lainnya,

Rapat ini digelar untuk membahas beberapa keluhan masyarakat mengenai infrastruktur yang kurang memadai, terutama di sektor pertanian.

Anggota Komisi II DPRD Tabanan I Gede Made Suarjana menyampaikan, pentingnya perhatian pemerintah terhadap Subak yang ada di Kecamatan Penebel.

Sebab, wilayah ini dikenal sebagai salah satu sektor penghasil pertanian terbesar di Kabupaten Tabanan. Namun, selama ini belum mendapatkan alokasi anggaran yang memadai dari pemerintah kabupaten maupun provinsi.

“Jika dibiarkan maka akan berdampak pada terancamnya ketahanan pangan Tabanan karena Penebel merupakan salah satu penopang pangan utama di daerah ini,” ucapnya.

Selain itu, kondisi infrastruktur Subak Jatiluwih juga menjadi sorotan. Banyak saluran irigasi yang rusak dan perlu perbaikan segera. Tak hanya itu, sejumlah bangunan yang ada di kawasan Jatiluwih ditemukan tidak sesuai dengan peruntukannya, yang berpotensi membahayakan status Jatiluwih sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Made Subagia menjelaskan bahwa jaringan irigasi di Subak Jatiluwih memang memerlukan perbaikan. Masalah utama ialah bocornya aliran air dari Bendungan Jatiluwih, yang seharusnya mengairi sekitar 20 subak di sekitarnya, terapi meluber ke pemukiman warga.

“Setelah dilakukan pengecekan oleh Dinas PU dan Balai Wilayah Sungai Bali Penida, ditemukan beberapa masalah di jaringan irigasi yang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat,” kata Subagia. (ana)

Pjs Bupati Jembrana Tinjau Ruang Kantor  OPD 

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara melakukan kunjungan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kawasan Civic Center Pemkab Jembrana pada Rabu (9/10/2024).
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara melakukan kunjungan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kawasan Civic Center Pemkab Jembrana pada Rabu (9/10/2024).

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara melakukan kunjungan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kawasan Civic Center Pemkab Jembrana pada Rabu (9/10/2024).

Kunjungan dimulai dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga serta Staf Ahli Bupati Jembrana.

Selain bertemu dengan Kepala OPD, Pjs Sukra Negara juga menyempatkan diri untuk menyapa para ASN yang sedang bekerja.

Kunjungannya ke sejumlah OPD ini untuk melihat secara langsung suasana kantor dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Momentum ini juga membuka kembali kenangan Pjs Bupati Sukra Negara yang dulu pernah bertugas di Pemerintahan Kabupaten Jembrana serta bertemu dengan beberapa rekan kerjanya terdahulu.

“Saya melihat langsung bagaimana kondisi OPD yang ada di Pemkab Jembrana. Saya jadi ingat saat masih bertugas di Jembrana,” ujarnya.

Sebelumnya, Pjs Sukra Negara juga datang ke Kantor Lurah Gilimanuk dimana dulu dia pernah bertugas sebagai Lurah di wilayah tersebut. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga bertemu dan mendapat sambutan hangat dari sejumlah tokoh masyarakat Gilimanuk.

Kesempatan itu juga membuka kenangannya saat memimpin kelurahan Gilimanuk. Sukra Negara diawal kariernya sempat bertugas dikelurahan ujung barat Kabupaten Jembrana sebelum akhirnya pindah mengabdikan diri  hingga sekarang di Kantor Pemprov Bali.

Dalam kunjungannya ke OPD, Pjs Sukra Negara memastikan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan secara baik meski Kepala Daerah sedang melaksanakan cuti diluar tanggungan negara.

Pihaknya juga mengajak seluruh ASN di Pemkab Jembrana untuk dapat untuk ikut menjaga situasi Pilkada di Jembrana agar dapat berjalan aman dan damai.

“Mari jaga situasi Pilkada di Jembrana agar kondusif dan mengajak masyarakat untuk mensukseskan  pemilu dengan menggunakan hak pilihnya,” ucap Pjs Sukra Negara.

Kunjungan dimulai dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga serta Staf Ahli Bupati Jembrana.

Selain bertemu dengan Kepala OPD, Pjs Sukra Negara juga menyempatkan diri untuk menyapa para ASN yang sedang bekerja.

Kunjungannya ke sejumlah OPD ini untuk melihat secara langsung suasana kantor dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Momentum ini juga membuka kembali kenangan Pjs Bupati Sukra Negara yang dulu pernah bertugas di Pemerintahan Kabupaten Jembrana serta bertemu dengan beberapa rekan kerjanya terdahulu.

“Saya melihat langsung bagaimana kondisi OPD yang ada di Pemkab Jembrana. Saya jadi ingat saat masih bertugas di Jembrana,” ujarnya.

Sebelumnya, Pjs Sukra Negara juga datang ke Kantor Lurah Gilimanuk dimana dulu dia pernah bertugas sebagai Lurah di wilayah tersebut. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga bertemu dan mendapat sambutan hangat dari sejumlah tokoh masyarakat Gilimanuk.

Kesempatan itu juga membuka kenangannya saat memimpin kelurahan Gilimanuk. Sukra Negara diawal kariernya sempat bertugas dikelurahan ujung barat Kabupaten Jembrana sebelum akhirnya pindah mengabdikan diri  hingga sekarang di Kantor Pemprov Bali.

Dalam kunjungannya ke OPD, Pjs Sukra Negara memastikan roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan secara baik meski Kepala Daerah sedang melaksanakan cuti diluar tanggungan negara.

Pihaknya juga mengajak seluruh ASN di Pemkab Jembrana untuk dapat untuk ikut menjaga situasi Pilkada di Jembrana agar dapat berjalan aman dan damai.

“Mari jaga situasi Pilkada di Jembrana agar kondusif dan mengajak masyarakat untuk mensukseskan  pemilu dengan menggunakan hak pilihnya,” ucap Pjs Sukra Negara. (rls)

1 Pemotor Luka-Luka, Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Beruntun di Labuhan Sait

Kecelakaan beruntun di Labuhan Sait, Rabu (9/10) malam. (Foto: Tangkapan layar)
Kecelakaan beruntun di Labuhan Sait, Rabu (9/10) malam. (Foto: Tangkapan layar)

BADUNG, PANTAUBALI.COM – Seorang pengendara motor, Ni Made Suartini (57), mengalami luka serius di bagian kepala dan patah tulang jari tangan kiri setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas beruntun di Labuhan Sait, Pecatu, Rabu malam (9/10). Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bali Jimbaran untuk mendapatkan perawatan intensif, sementara empat pengemudi lainnya tidak mengalami cedera serius.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, mengungkapkan bahwa insiden tersebut melibatkan lima kendaraan, termasuk truk tangki dan beberapa mobil. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.30 WITA di depan The Maro, Kuta Selatan, Badung.

Menurut Sukadi, awalnya mobil Daihatsu Sigra dengan nomor polisi AE 1847 CA yang dikemudikan oleh Muhammad Deni Andika (21), melaju dari arah selatan menuju utara. Saat mendekati lokasi kejadian, kendaraan tersebut ditabrak dari belakang oleh truk tangki K 1457 QE yang dikemudikan oleh Andreas Ngongo (25).

“Setelah menabrak mobil Daihatsu Sigra, truk tangki tersebut terus melaju dan menabrak Daihatsu Terios yang datang dari arah berlawanan,” jelas Sukadi.

Benturan itu menyebabkan Daihatsu Terios terdorong mundur dan menabrak pengendara sepeda motor Honda Vario DK 2428 OH yang berada di belakangnya. Tak berhenti di situ, truk tangki kembali menabrak mobil Toyota Avanza DK 1950 ACH yang juga melaju dari arah berlawanan.

Akibat kecelakaan tersebut, kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan ini. (*)

Pemkab Tabanan Rapat Penertiban Pembangunan dan Penanganan Kemacetan di DTW Jatiluwih

Rapat terkait penertiban pembangunan liar dan upaya penanganan kemacetan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
Rapat terkait penertiban pembangunan liar dan upaya penanganan kemacetan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Penebel, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan, yang diwakili oleh Sekda, I Gede Susila, menghadiri rapat terkait penertiban pembangunan liar dan upaya penanganan kemacetan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, Penebel, Tabanan.

Rapat

Rapat ini berlangsung pada Rabu (9/10/2024), di Rumah Makan Nami Rasa, dengan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Inspektur Tabanan, Para Kepala ODP terkait, Camat, Bendesa Adat serta Perbekel setempat dan pengurus Badan Pengelola dan Manajemen Operasional DTW Jatiluwih.

Fokus utama dalam pembahasan rapat yakni isu terkait pembangunan liar, kemacetan yang kerap terjadi di sekitar DTW Jatiluwih yang menjadi perhatian serius.

Jumlah pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada musim liburan, dan puncaknya nampak saat Hari Raya Galungan dan Kuningan lalu, sering kali menyebabkan kemacetan yang mengganggu kenyamanan wisatawan.

Peserta rapat sepakat, bahwa diperlukan penataan ulang infrastruktur jalan dan peningkatan fasilitas parkir untuk mengatasi masalah tersebut.

Sekda Tabanan I Gede Susila menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat adat, dan pengelola wisata untuk menjaga kelestarian Jatiluwih.

“Kita harus bekerja sama menjaga keberlanjutan Jatiluwih, baik dari segi lingkungan maupun tata ruang. Pembangunan yang tidak sesuai aturan harus segera ditindaklanjuti dan masalah kemacetan perlu diselesaikan agar wisatawan tetap nyaman,” ujar Susila.

Ia menekankan, pengelolaan kawasan wisata Jatiluwih harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan kearifan lokal.

Menurutnya, regulasi yang jelas dan tindakan tegas terhadap pelanggaran pembangunan adalah kunci untuk menjaga citra Jatiluwih sebagai destinasi wisata yang unik dan lestari.

“Untuk menyelesaikan permasalahan ini dibutuhkan kepedulian dari kita semua. Kita tidak boleh abai terhadap aturan, karena dampaknya tidak hanya pada hari ini, tapi juga untuk generasi mendatang,” tambahnya.

Kemudian, pelaksanaan dari rapat ini juga diharapkan dapat mencapai kesepakatan bersama untuk melakukan peninjauan lapangan guna penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang dalam menangani kemacetan.

Untuk kedepannya juga, langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat segera diambil dalam waktu dekat untuk memperbaiki situasi di lapangan.

Kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat berjalan semakin baik demi menjaga keindahan dan kenyamanan DTW Jatiluwih sebagai salah satu ikon pariwisata khususnya di Tabanan dan Bali. (ana)