- Advertisement -
Beranda blog Halaman 227

Pilkada Sebentar Lagi! Kenali 3 Jenis Surat Suara Dengan Warna Berbeda

Warna-warna surat suara pada Pilkada.
Warna-warna surat suara pada Pilkada.

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan kembali digelar pada 27 November 2024, melibatkan 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pemilihan ini akan memilih gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota di berbagai daerah.

Namun, beberapa daerah akan absen dalam Pilkada kali ini. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak mengikuti pemilihan kepala daerah, sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Dalam aturan tersebut, jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY ditetapkan, bukan dipilih.

DKI Jakarta juga memiliki aturan khusus; pemilihan bupati dan wali kota di Jakarta dilakukan melalui penunjukan oleh gubernur berdasarkan pertimbangan DPRD Provinsi DKI Jakarta, sedangkan pemilihan gubernur tetap berlangsung bersamaan dengan Pilkada serentak.

Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, menjelaskan bahwa Pilkada 2024 akan memperkenalkan tiga jenis surat suara yang dibedakan dengan warna untuk memudahkan pemilih. Warna tersebut adalah:

1. Merah Marun – untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
2. Biru Muda – untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
3. Hijau Tosca – untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Surat suara ini dibuat dari kertas HVS 80 gram, dengan ukuran bervariasi dari 18×23 cm hingga 36×34,5 cm, menyesuaikan jumlah pasangan calon hingga delapan pasang. Desain ini diharapkan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam penghitungan suara serta membantu pemilih mengenali kategori pemilihan yang diikuti.

Dengan sistem yang jelas dan terstruktur, Pilkada 2024 diharapkan dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk setiap daerah. (sm)

Dukung ‘Green Election’, Ratusan Pohon Ditanam di Kawasan Mertasari Jembrana

Penanaman pohon serentak oleh penyelenggara dalam rangka Green Election dipusatkan di area Wantilan Pura Dang Kahyangan Mertasari, Kamis (7/11/2024). 
Penanaman pohon serentak oleh penyelenggara dalam rangka Green Election dipusatkan di area Wantilan Pura Dang Kahyangan Mertasari, Kamis (7/11/2024). 

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali dan KPU di tingkat kabupaten/kota mengambil langkah proaktif dalam rangka menyukseskan Pilkada serentak 2024 yang ramah lingkungan.

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya penyelesaian atas penggunaan kertas selama pelaksanaan pemilihan, sekaligus sebagai bentuk kontribusi dalam upaya pengurangan pemanasan global.

Di Kabupaten Jembrana sendiri, penanaman pohon serentak oleh penyelenggara dalam rangka Green Election dipusatkan di area Wantilan Pura Dang Kahyangan Mertasari, Kamis (7/11/2024).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Jembrana, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Komisi Hidup Pemilihan Umum (KPU) yang mengusung konsep Green Election dalam rangkaian persiapan pemilu tahun ini. Dalam kegiatan unik yang menggabungkan demokrasi dengan kepedulian lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena menjaga keseimbangan antara alam dan manusia adalah hal yang penting, termasuk dalam proses demokrasi. Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah melalui penanaman pohon untuk penghijauan,” ungkap Dewa Gede Ary.

Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pendidikan kepada generasi muda dalam berdemokrasi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Jembrana menyambut baik dan berharap kegiatan ini tidak sekedar seremonial, melainkan berkelanjutan untuk mendukung lingkungan yang lebih baik kedepannya,” ucapnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Jembrana, Gusti Ayu Putu Sudiastari, menjelaskan, konsep Green Election ini merupakan program yang dicanangkan oleh KPU Provinsi Bali dan KPU Nasional.

Program ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbon pemilu dengan memanfaatkan kertas suara yang berasal dari kulit pohon. Sebagai bentuk pengembalian ke alam, setiap petugas KPPS diwajibkan menanam satu pohon.

Dengan adanya Green Election ini, KPU Jembrana berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.

“Kami di KPU Jembrana memilih kawasan Pura Mertasari sebagai lokasi penanaman pohon. Sebanyak 120 pohon cempaka ditanam, yang nantinya diharapkan bisa bermanfaat bagi pura ini,” jelasnya. (ana) 

Ribuan Warga di Lima Desa Kecamatan Pupuan Solid Dukung Sanjaya – Dirga di Pilbup Tabanan

Simakrama di Desa Adat Yeh Sibuh, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, sepakat berbulat tekad mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Koster - Giri, dan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya - Dirga.
Simakrama di Desa Adat Yeh Sibuh, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan, sepakat berbulat tekad mendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Koster - Giri, dan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Sanjaya - Dirga.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 2, I Komang Gede Sanjaya – I Made Dirga Paket memperoleh dukungan penuh dari masyarakat di lima desa di Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Dukungan ini disampaikan langsung oleh ribuan warga dalam kegiatan simakrama yang digelar pada Selasa (5/11/2024).

Simakrama pertama berlangsung di Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan. Dalam acara tersebut, masyarakat setempat menyatakan komitmen mereka untuk mendukung calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 2, Koster-Giri, serta pasangan calon bupati dan wakil bupati Tabanan, Sanjaya – Dirga.

Dukungan, berlanjut saat simakrama diadakan bersama masyarakat Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, warga kembali menyuarakan dukungan yang serupa.

Acara simakrama berikutnya diadakan di Desa Adat Anggasari, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan. Dalam pertemuan ini, masyarakat desa tersebut secara serempak menyatakan tekad bulat mereka untuk mendukung Koster – Giri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Bali, serta Sanjaya – Dirga sebagai calon bupati dan wakil bupati Tabanan.

Serangkaian simakrama juga berlangsung di Desa Adat Kebonjero, Desa Munduktemu, dan Desa Adat Yeh Sibuh di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan.

Di setiap desa, masyarakat menyatakan dukungan bulat mereka kepada pasangan Koster – Giri serta Sanjaya – Dirga, menegaskan komitmen warga untuk turut serta menyukseskan pasangan calon nomor urut 2 di Pemilihan Kepala Daerah mendatang.

Dengan dukungan kuat yang mengalir dari Kecamatan Pupuan, Sanjaya – Dirga semakin optimis menghadapi kontestasi politik di Tabanan, di mana antusiasme masyarakat menunjukkan keyakinan terhadap visi dan program yang diusung oleh pasangan tersebut. (rls)

Kotak Sesari di Pura Jero Taksu Penebel Digasak Maling

Pencurian kotak sesari terjadi di Pura Jero Taksu, yang berlokasi di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.
Pencurian kotak sesari terjadi di Pura Jero Taksu, yang berlokasi di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pencurian kotak sesari terjadi di Pura Jero Taksu, yang berlokasi di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Peristiwa pencurian itu diketahui pada Rabu (6/11/2024) sekitar pukul 07.30 WITA oleh pemangku setempat bernama I Made Astawa.

Kapoldek Penebel AKP I Gusti Kade Alit Mudiarsa mengatakan, peristiwa pencurian kotak sesari itu telah dilaporkan ke Polsek Penebel.

Kemudian, dari hasil pengecekan di lokasi, kotak sesari yang hilang ditemukan sekitar 10 meter dari pura, tergeletak di bawah pohon bambu.

“Pencurian diketahui kemarin pagi oleh jero mangku yang hendak bersih-bersih dan melakukan persembahyangan,” ujarnya, dikonfirmasi Kamis (7/11/2024).

Saat itu, pemangku mendapati kotak sesari yang terikat dengan kawat di tiang kayu bangunan pura sudah hilang. Kotak sesari itu tidak dikunci atau digembok sehingga pelaku pencurian bisa dengan mudah mencurinya.

“Kotak sesari itu diperkirakan berisi uang Rp300 ribu,” tambah AKP Alit Murdiasa.

Dugaan sementara, pelaku dengan mudah melancarkan aksinya dengan memanfaatkan kondisi pintu pura yang tidak terkunci dan kotak sesari yang hanya diikat dengan kawat.

“Lokasi pura terpencil, jauh dari pos penjagaan Pura Luhur Batukaru, serta tidak ada sistem pengawasan seperti kamera CCTV di sekitar pura,” ucapnya.

Saat ini, pihak kepolisian Polsek Penebel masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku pencurian. (ana)

Relawan Semut Bagi-Bagi Sembako untuk Ratusan Masyarakat di Kecamatan Tabanan

Relawan Semut bagi-bagi sembako kepada masyarakat di Desa Dauh Peken, Tabanan pada Rabu (6/11/2024).
Relawan Semut bagi-bagi sembako kepada masyarakat di Desa Dauh Peken, Tabanan pada Rabu (6/11/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Relawan Semeton Mulyadi Tabanan (Semut) melaksanakan pembagian sembako kepada masyarakat di Desa Dauh Peken, Tabanan pada Rabu (6/11/2024).

Pembagian sembako yang dipusatkan di lapangan futsal Dukuh itu dilaksanakan mulai pukul 19.00 WITA itu disambut antusias oleh ratusan masyarakat dari berbagai wilayah di Kecamatan Tabanan.

Ketua Relawan Semut I Nyoman Wintara mengatakan, pembagian sembako ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu. Bahkan, aksi sosial ini bukan yang pertama kali digelar oleh relawan Semut.

“Kami Relawan Semeton Mulyadi Tabanan akan terus bergerak membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Bukan hanya dengan pemberian sembako tetapi juga dengan memberikan edukasi tentang berbagai bidang untuk nantinya bisa berhasil dalam usaha ataupun pekerjaan yang ditekuni,” jelasnya.

Sementara itu, Jero Sariani, salah satu warga yang menerima sembako menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan sembako yang diberikan oleh Relawan Semut.

“Kami masyarakat kecil merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan sembako ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh para relawan semut akan mendapatkan balasan dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ucap perempuan asal Tabanan itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Siti Khotijah, lansia yang tinggal di Banjar Malkangin, Tabanan. “Kami sangat berterima kasih kepada Semeton Mulyadi Tabanan, semoga amal ibadahnya mendapatkan ridho Allah, berhasil dalam berbagai hal,” ujarnya. (ana)

BMKG Sebut Suhu Udara di Indonesia Akan Semakin Panas di 2025

BMKG prediksi kenaikan suhu udara di Indonesia pada 2025.
BMKG prediksi kenaikan suhu udara di Indonesia pada 2025.

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu udara di Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan signifikan, seiring dengan curah hujan yang lebih tinggi. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa rata-rata suhu di Indonesia diprediksi naik sekitar 0,3°C hingga 0,6°C pada periode Mei hingga Juli 2025.

Peningkatan suhu tersebut diperkirakan mencapai 0,4°C dibandingkan dengan data suhu rata-rata yang tercatat selama 30 tahun terakhir (1991-2020). Dwikorita menekankan bahwa wilayah yang perlu mewaspadai dampak suhu yang lebih panas adalah Sumatera Selatan, Jawa, serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Namun, meskipun suhu cenderung meningkat, kondisi iklim Indonesia di tahun 2025 diperkirakan tetap stabil dan tidak akan ada anomali iklim ekstrem. “Meskipun ada kenaikan suhu, iklim Indonesia tetap terpantau stabil,” ujar Dwikorita dalam Konferensi Pers Climate Outlook 2025 yang disiarkan melalui kanal YouTube BMKG, Selasa (5/11/24).

Pihak BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan iklim yang terjadi, namun tidak perlu khawatir berlebihan tentang potensi bencana alam yang ekstrem. (sm)

Jasad Mr X yang Ditemukan Bersimbah Darah di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan

Penemuan Jasad di Taman Pancing, Denpasar, Kamis (7/11).
Penemuan Jasad di Taman Pancing, Denpasar, Kamis (7/11).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR –  Masyarakat digemparkan oleh penemuan jasad pria tak dikenal di pinggiran Sungai Taman Pancing, Jalan Tukad Baru Timur, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, pada Kamis pagi (7/11). Korban yang ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan penuh luka di sekujur tubuhnya diduga menjadi korban pembunuhan.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, menyampaikan bahwa jasad tersebut pertama diketahui oleh saksi bernama Agung Ketut Sudira (69), yang sedang berolahraga di sekitar lokasi sekitar pukul 06.00 wita.

“awalnya mengira orang sedang tertidur, tetapi saat saksi mendekat terlihat bercak darah dan luka-luka pada tubuh korban. Hal itu langsung dilaporkan ke pos polisi terdekat,” terang Sukadi.

Saat menerima laporan, tim kepolisian langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP. Petugas menemukan beberapa barang bukti di sekitar jasad korban, termasuk sepasang sandal jepit hitam yang berlumuran darah serta dua botol minuman plastik dalam keadaan tertutup.

“Juga ditemukan adanya bercak darah di sekitar tubuh korban,” terang AKP Sukadi.

Kendati demikian, identitas korban belum bisa diketahui lantaran tidak ditemukan kartu identitas, dompet, atau ponsel di lokasi.

Saat ini, Unit Reskrim Polsek Denpasar Selatan tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas korban dan memastikan penyebab kematiannya. (sm)

Polisi Usut Video Wanita yang Klaim Keluarganya Disekap di Vila Daerah Badung

Tangkapan layar Video Wanita yang Klaim Keluarganya Disekap di Vila Daerah Badung.
Tangkapan layar Video Wanita yang Klaim Keluarganya Disekap di Vila Daerah Badung.

PANTAUBALI.COM, BADUNG  – Masyarakat sempat dikejutkan oleh video yang diunggah oleh seorang wanita bernama Anne Yulia di media sosial X (dahulu Twitter), yang mengklaim dirinya dan keluarganya disekap selama lima hari di sebuah vila di Kuta Utara, Badung. Video yang viral pada Rabu (6/11) ini memicu respons cepat dari pihak kepolisian yang segera turun tangan untuk menyelidiki insiden tersebut.

Menurut penjelasan dari Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Polres Badung langsung bergerak untuk memverifikasi laporan terkait klaim penyekapan tersebut. Setelah melakukan investigasi, Jansen menyatakan bahwa tidak ada peristiwa penyekapan di lokasi yang dimaksud.

“Kami sudah mengecek dan mendapatkan keterangan dari berbagai pihak terkait. Tidak ditemukan adanya indikasi penyekapan seperti yang diutarakan dalam video tersebut,” jelas Jansen.

Anne kemudian diundang ke Polres Badung untuk memberikan klarifikasi. Di hadapan polisi, ia mengakui bahwa dirinya adalah pihak yang membuat dan mengunggah video itu. Hasil pengecekan di lokasi menunjukkan bahwa vila tersebut sedang dalam pengamanan oleh petugas keamanan, yang terkait dengan sengketa kepemilikan vila antara Anne dan seseorang bernama Lyt.

Jansen menambahkan bahwa dugaan utama penyebab video tersebut adalah kekecewaan Anne terhadap proses penyelesaian sengketa vila yang belum tuntas. Permasalahan ini bermula pada April 2024, ketika Anne dan Lyt menyepakati transaksi jual beli vila dengan Perjanjian Jual Beli (PJB). Dalam proses ini, Anne telah menyetorkan dana sebesar Rp 2,5 miliar. Namun, pada Juni 2024, Lyt secara sepihak membatalkan transaksi tersebut, dengan alasan masalah kepemilikan vila yang masih diproses di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Anne melaporkan kasus ini sebagai dugaan penipuan dan penggelapan ke Polres Badung pada Oktober 2024, karena hingga saat ini uang yang telah disetorkannya belum dikembalikan oleh Lyt. Polisi menyarankan Anne untuk mengirimkan somasi kepada Lyt sebagai langkah pertama untuk menuntut pengembalian dana.

“Jika somasi tidak direspons, Anne bisa menempuh langkah hukum berikutnya dengan landasan yang jelas,” ungkap Jansen.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial, agar tidak mudah terpengaruh tanpa verifikasi yang mendalam. Saat ini, kasus sengketa vila tersebut tengah ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku. (sm)

Gebyar Sambungan Air Minum Murah Perumda TAB Tabanan Lampaui Target

Petugas Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan (TAB) mengecek pipa saluran air.
Petugas Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan (TAB) mengecek pipa saluran air.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Program Gebyar Sambungan Air Minum Murah yang digelar Perumda Tirta Amertha Buana Tabanan (TAB) sejak 1 Agustus hingga 31 September 2024 telah ditutup.

Program gebyar yang digelar untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 79 dan HUT Perumda TAB Tabanan ke 38 ini disambut antusias oleh masyarakat.

Hal itu terlihat dari capaian pendaftar yang masuk selama pelaksanaan gebyar mencapai 1.913 orang. Jumlah tersebut melampaui target yang ditentukan yakni sebanyak 1.500 orang.

Ptl Kepala Bagian (Kabag) Langganan I Putu Agus Sanjaya mengatakan, dari jumlah total pendaftar 1.913 itu, sebanyak 1.720 orang telah melakukan pembayaran RAB sambungan baru.

Sedangkan sisanya yang belum melakukan pembayaran dianggap mengundurkan diri. “Yang batal ini karena berbagai macam alasan dan kami juga sudah dihubungi tetapi tidak ada tanggapan,” ucapnya, Rabu (6/11/2024).

Ia menyebut, meskipun gebyar telah ditutup, Perumda TAB tetap membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat yang ingin menjadi pelanggan Perumda TAB.

“Tentunya kami senantiasa meningkatkan pelayanan dan mengoptimalkan sumber-sumber yang dimiliki,” ucapnya.

Pihaknya juga mengingatkan, untuk para pelanggan agar menampung air untuk menghindari terjadinya gangguan sewaktu-waktu, khususnya saat musim hujan yang sedang berlangsung sekarang.

“Apabila terjadi gangguan pelayanan dapat menghubungi call center Perumda TAB atau media sosial Perumda TAB di Instagram maupun Facebook atau aplikasi SimpelTAB agar petugas teknis bisa cepat melakukan perbaikan,” ucapnya. (ana)

Terungkap, Modus Perbekel Bongkasa Minta Uang ke Kontraktor Sebelum Kena OTT

I Ketut Luki (59) dihadirkan saat pers rilis di Ditreskrimsus Polda Bali, Rabu (6/11).
I Ketut Luki (59) dihadirkan saat pers rilis di Ditreskrimsus Polda Bali, Rabu (6/11).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Perbekel Desa Bongkasa, Badung, I Ketut Luki (59), ditangkap atas dugaan korupsi berupa pungutan liar terhadap kontraktor proyek pembangunan pura yang dibiayai oleh APBDesa Bongkasa 2024 dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung. Penangkapan ini dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Bali saat Luki menghadiri acara penilaian antikorupsi KPK di Badung pada Selasa (5/11).

Kepala Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP M. Arif Batubara, menjelaskan bahwa Luki diduga meminta uang sebagai syarat pencairan dana proyek. Modusnya adalah menghambat proses administrasi dan menunda penandatanganan Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang penting untuk pencairan dana proyek.

“Pihak kontraktor menyerahkan uang agar pencairan dana termin proyek dapat segera diproses,” ujar AKBP Arif, Rabu (6/11).

Berdasarkan pemeriksaan empat saksi, Ketut Luki meminta uang dengan menunda penandatanganan dokumen SPP. Luki diduga memanfaatkan posisinya untuk memperoleh sejumlah uang dari kontraktor agar dana proyek pembangunan pura tersebut bisa segera cair.

Saat penangkapan, petugas mendapati uang tunai Rp 20,6 juta di saku celana Luki, yang diduga hasil dari praktik pungli. Usai penangkapan, petugas juga melakukan penggeledahan di rumah tersangka di Banjar Tanggayuda, Bongkasa, dan mengamankan sejumlah barang bukti seperti dokumen proyek, perangkat elektronik, buku tabungan, serta sertifikat dan BPKB kendaraan yang disinyalir berkaitan dengan kasus ini.

“Kami turut menyita beberapa kartu bank milik tersangka untuk mendalami aliran dana yang mungkin terhubung dengan praktik ini,” tambahnya.

AKBP Arif menjelaskan, Luki terancam Pasal 12 huruf e dan a dari UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang melarang penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi. Pasal ini mengancam hukuman minimal empat tahun hingga seumur hidup, serta denda maksimal Rp 1 miliar.

“Saat ini, penyelidikan terus berjalan untuk mencari kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam jaringan korupsi ini,” ujar AKBP Arif. (sm)