- Advertisement -
Beranda blog Halaman 16

Tanpa Alasan Jelas, Gede Adi Aniaya Pria di Denpasar

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Tanpa alasan yang jelas, seorang pria bernama I Gede Adi Putra (28) menganiaya korban bernama I Ketut Gampin (27) di depan Warung Sate Madura, Jalan Nagasari, Desa Penatih Dangri, Denpasar Timur. Kejadiam itu terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024, sekitar pukul 11.45 WITA.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi membeberkan bahwa awalnya korban  hendak membeli nasi menggunakan sepeda motor. Tiba-tiba saat tiba di lokasi, korban dihentikan oleh seorang pria yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy warna merah.

Pelaku yang didampingi seorang perempuan, bertanya kepada korban, “Kamu orang Jawa?” Korban menjawab, “Tidak, saya orang Bali.”

“Pelaku langsung memukul korban dengan tangan kanan yang mengepal, sebanyak empat kali,” terang Sukadi, Sabtu (21/12).

Pukulan tersebut mengenai hidung korban dua kali, pipi kiri sekali, dan belakang telinga kiri sekali. Setelah itu, pelaku juga menendang korban di bagian pinggul kiri.

“Usai menganiaya korban, pelaku melarikan diri ke arah Gianyar,” tambahnya.

Akibatnya korban mengalami luka pada hidung yang mengeluarkan darah dan pembengkakan pada pipi kiri. Ia pun membuat laporan ke kantor polisi. Setelah menerima laporan, tim Opsnal Polsek Dentim melakukan penyelidikan. Berdasarkan informasi yang didapat, tim berhasil mengetahui keberadaan pelaku di wilayah Singapadu, Sukawati, Gianyar dan berhasil mengamankannya beserta barang bukti.

“Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya dengan menganiaya korban,” jelasnya.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa 1 helm warna putih, 1 kaos warna hitam, 1 celana jeans warna hitam dan 1 unit sepeda motor Honda Scoopy warna merah doff

Pelaku saat ini telah diamankan di Mapolsek Denpasar Timur untuk proses hukum lebih lanjut.  (Sm)

DPRD Denpasar Sahkan Ranperda Ogoh-Ogoh, Apa Saja yang Diatur?

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Setelah melalui proses pembahasan yang panjang dan mendalam, termasuk diskusi antara legislatif dan eksekutif serta masukan dari berbagai pihak, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pelestarian Ogoh-ogoh akhirnya disepakati.

Keputusan tersebut diumumkan dalam Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I Tahun 2024 DPRD Kota Denpasar, yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Jumat, 20 Desember 2024. Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, turut hadir dalam momen tersebut.

Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD, I Wayan Mariana Wandhira, Ida Bagus Yoga Adi Putra, dan I Made Oka Cahyadi Wiguna. Selain itu, hadir juga Forkopimda Kota Denpasar, segenap anggota DPRD Kota Denpasar, serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, menjelaskan bahwa Ranperda tentang pelestarian ogoh-ogoh berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang bertujuan memberikan perlindungan dan pelestarian terhadap warisan budaya.

Ogoh-ogoh, sebagai salah satu warisan budaya Bali, menggabungkan unsur keagamaan dan tradisi, yang erat kaitannya dengan perayaan Nyepi, yang memiliki makna mendalam sebagai simbol netralisasi butha kala dan harmonisasi alam semesta.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kekhawatiran terkait hilangnya nilai spiritual dan keagamaan dalam upacara ogoh-ogoh serta penurunan kualitas pembuatan dan penyelenggaraan pawai. Dengan adanya Ranperda ini, diharapkan tradisi ogoh-ogoh dapat tetap terjaga kualitasnya, tidak hanya sebagai tontonan, tetapi tetap memiliki makna spiritual dan budaya yang kuat.

Ranperda ini mencakup berbagai aspek penting, seperti keselamatan, waktu pelaksanaan, dan jalur pawai. Hal ini diharapkan dapat menghindari gangguan ketertiban umum, kemacetan, serta potensi bentrokan antar kelompok masyarakat. Selain itu, regulasi ini memberikan legitimasi hukum bagi pemerintah daerah dalam melakukan pelestarian budaya, meningkatkan kualitas pawai, mendukung seniman lokal, memberikan edukasi kepada generasi muda, melindungi lingkungan, meningkatkan potensi pariwisata, serta melindungi hak cipta dan partisipasi masyarakat.

“Kami menyadari bahwa setiap kebijakan tentu menghadapi tantangan dan perbedaan pandangan. Namun, berkat sinergi antara legislatif dan eksekutif, serta dukungan semua pihak, kami dapat menyelesaikan pembahasan Ranperda ini dengan penuh tanggung jawab,” tambah Arya Wibawa.

Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, memberikan apresiasi atas terselesaikannya pembahasan Ranperda ini. Ia menegaskan bahwa kehadiran Perda ini sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian tradisi ogoh-ogoh, termasuk pakem-pakem yang ada.

“Semoga pembahasan Ranperda ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya para yowana, dalam menjaga pakem dan kesenian ogoh-ogoh di Kota Denpasar,” ujarnya.

Dalam sidang tersebut, seluruh fraksi DPRD Kota Denpasar menyetujui Ranperda tentang Pelestarian Ogoh-ogoh, yang nantinya akan ditetapkan menjadi Perda. (sm)

Hujan Deras, Jalan Bypass Tanah Lot hingga Rumah Warga Terendam Banjir

Kondisi jalan Bypass Tanah Lot, Beraban Kediri,Tabanan tergenang banjir Sabtu (21/12/2024).
Kondisi jalan Bypass Tanah Lot, Beraban Kediri,Tabanan tergenang banjir Sabtu (21/12/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali pada Sabtu (21/12/024) pagi menyebabkan banjir di sejumlah titik daerah. Salah satunya terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan.

Sejumlah titik jalan hingga perumahan warga terendam banjir. Seperti di jalur Bypass Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, yang merupakan jalur utama menuju Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot.

Dari informasi, jalan menuju Tanah Lot itu tergenang banjir setinggi setengah meter. Kondisi tersebut menyebabkan kendaraan baik mobil maupun motor tidak bisa melintas. Beberapa kendaraan harus putar arah untuk mencari jalur alternatif.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengungkapkan, pihaknya telah menerima laporan adanya banjir di titik jalan Bypass Soekarno. Ia menyebut, daerah tersebut memang kerap menjadi langganan banjir ketika terjadi hujan deras.

Penyebab utama banjir ialah penyempitan gorong-gorong akibat dari pembangunan senderan saluran air. Sehingga ketika terjadi hujan deras, air yang berasal dari luapan irigasi sawah dan pemukiman warga tidak dapat mengalir dengan lancar.

“Selain itu, di selatan gorong-gorong ada kabel melintang yang juga mempersempit aliran air,” jelasnya.

Atas kondisi itu, pihaknya pun sebelumnya sudah mengusulkan perbaikan ke dinas terkait untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan. “Kami sudah sempat mengusulkan ke Dinas PUPR provinsi untuk membantu melakukan perbaikan,” ujarnya.

Selain jalan Bypass Soekarno, Srinadha Giri menyebut, banjir juga merendam salah satu rumah warga di Banjar Anyar, Kediri. Posisi rumah tersebut memang lebih rendah dari permukaan tanah di sekitarnya. “Tim kami masih melakukan penanganan di rumah warga tersebut. Namun kondisi sudah aman,” ungkapnya.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati selama musim hujan yang diprediksi akan terjadi selama akhir tahun 2024, terutama terhadap potensi pohon tumbang, tanah longsor dan banjir.

Masyarakat juga diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan saluran air untuk mengindari banjir saat hujan deras.  (ana)

Pj Gubernur Bali: Upacara Adat Penggerak Perekonomian, Bukan Pemborosan

Pj Gubernur Bali menerima audiensi pengurus Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Jayasabha, Denpasar, Jumat (20/12/2024).
Pj Gubernur Bali menerima audiensi pengurus Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Jayasabha, Denpasar, Jumat (20/12/2024).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyebut upacara adat di Bali bukanlah bentuk pemborosan, melainkan cara menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Ekonomi berputar melalui kegiatan adat dan upacara,” ujar Mahendra Jaya saat menerima audiensi dari pengurus Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) di Jayasabha, Denpasar, Jumat (20/12/2024).

Ia juga menyampaikan, keberagaman pasemetonan yang ada di Bali seharusnya menjadi kekuatan, bukan malah terkotak-kotak. Keberadaan pasemetonan juga sangat mendukung pemerintah untuk mengatasi berbagai permasalahan seperti kemiskinan, stunting, dan masalah sosial lainnya.

“Banyak warna, tapi akarnya satu. Keberagaman ini memperindah kerukunan, bukan memecah belah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MGPSSR Pusat, Prof. Wayan Wita mengatakan, di Bali sendiri terdiri sekitar 39 pasemetonan. Yang mana, 18 di antaranya sudah membentuk struktur organisasi. Mereka berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada adat dan agama, tetapi juga menangani isu-isu sosial yang terjadi di Bali.

“Dengan adanya pasemetonan, kami tidak ingin mengkotak-kotakkan diri, melainkan memperkaya keberagaman budaya yang menjadikan Bali lebih indah,” ungkap Prof. Wita.

Ia juga menyampaikan, organisasi ini secara rutin menyelenggarakan pesamuhan agung setiap tahun dan Mahasabha setiap lima tahun sekali sebagai bagian dari konsolidasi internal dan pemeliharaan nilai-nilai luhur.

Dengan semangat kebersamaan, MGPSSR diharapkan terus menjadi teladan dalam menjaga kerukunan, memperkuat identitas budaya, serta membantu mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat Bali. (ana) 

Sekda Dewa Indra Sebut Ada Tiga Faktor Penyumbang Inflasi di Bali Selama Nataru

High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjelang Nataru, di Ruang Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat (20/12/2024).
High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjelang Nataru, di Ruang Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat (20/12/2024).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 berpotensi menaikkan angka inflasi akibat kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang pokok meningkat.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyebutkan ada tiga faktor utama penyumbang inflasi yang perlu diantisipasi oleh jajaran TPID, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota selama Nataru.

Pertama, meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan barang-barang pokok strategis, baik dari penduduk lokal maupun wisatawan.

“Hal ini tak hanya untuk masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Bali. Berdasarkan data PHRI, tingkat hunian hotel diprediksi mencapai minimal 80 persen,” jelasnya saat High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjelang Nataru, di Ruang Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat (20/12/2024).

Faktor kedua yakni cuaca ekstrem yang melanda Bali. Informasi dari BMKG menyebutkan cuaca ekstrem ini berpotensi mengganggu pasokan kebutuhan pokok strategis. “Jika tidak ditangani, gangguan pasokan ini dapat mempengaruhi angka inflasi,” ungkap Dewa Indra.

Ketiga, penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025. Dewa Indra berharap kebijakan ini tidak memicu pembelian berlebihan oleh masyarakat sebelum penerapannya. “Kita harus waspada agar efek psikologis akibat kebijakan ini tidak berdampak pada kenaikan harga,” ujarnya.

Ia pun meminta TPID di tingkat kabupaten/kota untuk merapatkan barisan dan merancang program pengendalian inflasi. Serta mendorong kolaborasi antara  Perusahaan Umum Daerah (Perumda) lintas kabupaten/kota untuk menjaga ketersediaan dan keamanan pasokan kebutuhan pokok masyarakat.

“Perhatikan komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi. Pastikan kebutuhan masyarakat saat Nataru terpenuhi,” tegasnya.

Dewa Indra menambahkan, angka inflasi Bali pada November 2024, yaitu 0,50 pesen secara month-to-month (mtm) dan 2,50 persen secara year-on-year (yoy).

Komoditas penyumbang inflasi meliputi bawang merah, tomat, dan cabai. Namun, ia memastikan stok beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pangan lainnya mencukupi.

“Kami menjamin ketersediaan pangan memadai. Kami mengimbau masyarakat untuk membeli secukupnya saja. Distribusi juga dipastikan lancar melalui dukungan lintas sektor, termasuk Dinas Perhubungan,” imbuhnya. (ana) 

807 Mahasiswa Berprestasi di Jembrana Terima Beasiswa Tahap II

Bupati Jembrana I Nengah Tamba memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu tahap dua tahun 2024 di GOR Kresna Jvara, Jumat (20/12/2024).
Bupati Jembrana I Nengah Tamba memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu tahap dua tahun 2024 di GOR Kresna Jvara, Jumat (20/12/2024).

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan mahasiswa kurang mampu tahap dua tahun 2024 di GOR Kresna Jvara, Jumat (20/12/2024).

Adapun mahasiswa berprestasi yang menerima beasiswa yakni sebanyak 807 orang mahasiswa dan 5 orang mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Mereka yang merupakan putra putri Kabupaten Jembrana menerima beasiswa masing-masing sebesar Rp3 juta yang secara simbolis diserahkan oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba kepada perwakilan mahasiswa penerima.

Bupati Tamba mengatakan, bagi mahasiswa selagi menimba ilmu juga harus mulai menumbuhkan jiwa berwirausaha. Hal ini agar ketika mereka menyelesaikan pendidikannya bisa segera langsung bekerja.

“Di semester 1 dan 2 mungkin belajar secara formal dahulu, ikut forum diskusi maupun debat. Begitu di semester akhir, semi entreprenuernya harus bangkit. Ke depan kalian tidak bisa hanya belajar dari ilmu saja, tapi enterprenuer, kreativitas tidak ada,” ujarnya.

Tamba menyebut, pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga nantinya bisa memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

“Saya ingin sekali mengentaskan kemiskinan, bukan berarti kita selalu memberikan bantuan seperti BLT, PKH dan bedah rumah. Tetapi generasi mudanya yang kita sekolahkan sehingga di keluarga itu ada tulang punggung yang bisa menafkahi keluarga itu,” katanya.

Ia pun berharap, setelah lulus para mahasiswa ini bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan Jembrana sesuai dengan bidang ilmu masing-masing dan menjadi pemimpin di Kabupaten Jembrana.

“Harapan saya dari anak-anak yang mendapatkan beasiswa akan menjadi sarjana dan bisa kembali ke Jembrana, generasi penerus yang membangun jembrana adalah mereka,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, jumlah permohonan penghargaan mahasiswa berprestasi secara keseluruhan yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi SIBAJA mencapai 898 orang.

Dari jumlah itu, yang dinyatakan memenuhi syarat sebanyak 807 orang dari kuota yang tersedia untuk sebanyak 824, sehingga masih tersisa kuota untuk 17 orang.

“Mahasiswa yang lolos terdiri dari fakultas kedokteran sebanyak 10 orang, fakultas teknik sebanyak 27 orang dan fakultas non teknik dan kedokteran sebanyak 770 orang. Sementara mahasiswa yang tidak lolos seleksi sebanyak 91 orang,” jelas Anom Saputra.

Ia mengungkapkan, anggaran yang disiapkan untuk pemberian beasiswa mahasiswa berprestasi dan kurang mampu sebesar Rp2.478.000.000, namun hanya mampu terserap sebanyak Rp 2.421.000.000.

“Kami dengan OPD terkait melalui Desa/Kelurahan mendorong untuk masyarakat kurang mampu untuk bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, karena kita sudah siapkan beasiswa untuk yang kurang mampu yang memang saat ini belum terserap secara maksimal,” tambahnya. (rls) 

Bupati Tabanan Ingatkan Masyarakat Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Kemacetan Selama Libur Nataru

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Cuaca ekstrem hingga kemacetan akibat meningkatnya jumlah kendaraan menjadi persoalan yang harus diperhatikan oleh masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan potensi kemacetan saat libur Nataru.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan, pihaknya telah melakukan upaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur Nataru.

“Sebelumnya, kami sudah melakukan rapat koordinasi dari tingkat kecamatan hingga desa untuk mengantisipasi bencana di sepuluh kecamatan di Tabanan,” ujar Sanjaya, Jumat (20/12/2024).

Ia menyebut, seperti yang sudah diinformasikan oleh Badan Meteorologi. Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa bulan Desember ini, setiap wilayah di Indonesia menghadapi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan lebat.

Khususnya di Kabupaten Tabanan yang wilayahnya sangat berpotensi mengalami bencana karena banyaknya hutan, sungai, serta topografi yang beragam.

Untuk itu, kata Sanjaya, dirinya telah mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan agar siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi. “Saya instruksikan agar BPBD selalu siaga 24 jam,” tegasnya.

Bupati terpilih dua periode tersebut juga, mengingatkan para petani agar lebih waspada saat bekerja di sawah, terutama ketika terjadi cuaca buruk. “Jika terjadi hujan lebat disertai petir, saya harap para petani segera berteduh. Kita harus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Selain kesiapan menghadapi cuaca ekstrem, Sanjaya juga mengungkapkan, kesiapan menghadapi potensi kemacetan di sejumlah ruas jalan utama saat libur Nataru, terutama pada jalur Denpasar-Gilimanuk.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Tabanan, Dandim, Dishub, dan pihak terkait lainnya. Pos terpadu sudah didirikan di beberapa titik seperti di Soka, Selemadeg, Selabih, hingga Mengwi,” jelasnya.

Dengan langkah antisipasi ini, Ia berharap perayaan Natal dan Tahun Baru di Tabanan dapat berlangsung aman dan lancar. (ana)

Tahun Depan Makin Mahal! Ini Tips Hadapi Kenaikan PPN 12 Persen

Cara hadapi kenaikan PPN persen mulai tahun 2025. (Foto: Storebrands)
Cara hadapi kenaikan PPN persen mulai tahun 2025. (Foto: Storebrands)

PANTAUBALI.COM – Pemerintah telah resmi mengumumkan bahwa tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPn) akan mengalami kenaikan dari 11 persen menjadi 12 persen, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Keputusan ini tentu saja membawa dampak yang perlu disiapkan oleh masyarakat dan pelaku usaha. Untuk itu, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengantisipasi perubahan kebijakan ini.

1. Revisi Anggaran dan Prioritaskan Kebutuhan Penting

Meningkatnya tarif PPn berarti ada potensi kenaikan harga barang dan jasa yang perlu diperhitungkan. Oleh karena itu, langkah pertama yang disarankan adalah melakukan pengaturan ulang anggaran belanja. Fokuskan dana pada kebutuhan yang benar-benar mendesak dan penting, serta kurangi pengeluaran konsumtif. Bila memungkinkan, manfaatkan waktu sebelum 1 Januari 2025 untuk membeli barang tahan lama sebelum tarif baru diberlakukan. Selain itu, pilihlah barang atau layanan yang tidak dikenakan PPn atau yang mendapatkan pengecualian, seperti beberapa bahan pokok atau layanan tertentu yang diatur oleh pemerintah.

2. Maksimalkan Sumber Pendapatan dan Inovasi Bisnis

Bagi para pengusaha, ini adalah waktu yang tepat untuk mengeksplorasi peluang baru dengan menambah produk atau layanan yang memiliki margin lebih tinggi. Sementara itu, masyarakat umum bisa mempertimbangkan untuk membuka usaha sampingan dengan modal terjangkau, seperti bisnis online yang kini semakin mudah dijalankan. Untuk sektor UMKM, digitalisasi usaha menjadi kunci utama untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi operasional. Inovasi dalam produk dan layanan akan menjadi faktor penting dalam tetap bertahan dan berkembang di tengah perubahan tarif PPn.

Dengan berbagai dampak yang kemungkinan akan muncul, masyarakat dan pelaku usaha diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan serta merencanakan pengeluaran. Keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan kebijakan baru dan memanfaatkan peluang yang ada.

Seiring dengan kenaikan tarif PPn yang akan mulai berlaku pada awal tahun depan, kesiapan dan kreativitas menjadi kunci utama untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. (*)

Bule Ukraina Terlantar di Pantai Yeh Gangga Selama 5 Hari, Sempat Resahkan Warga dan Diserahkan Ke Imigrasi

Polsek Tabanan bersama Satpol PP dan Kesbangpol mengamankan bule Ukraina bernama Oleksandr Doroshenko (32) yang ditemukan terlantar di poskamling Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan, pada Kamis (19/12/2024).
Polsek Tabanan bersama Satpol PP dan Kesbangpol mengamankan bule Ukraina bernama Oleksandr Doroshenko (32) yang ditemukan terlantar di poskamling Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan, pada Kamis (19/12/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seorang warga negara asing (WNA) asal Ukraina bernama Oleksandr Doroshenko (32) ditemukan terlantar di poskamling Pantai Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kabupaten Tabanan.

Ia pun sudah diamankan oleh pihak berwajib pada Kamis (19/12/2024) kemarin, lantaran keberadaannya yang meresahkan warga.

Kapolsek Kota Tabanan Kompol I Nyoman Sumantara mengatakan, bule tersebut telah berkeliaran di sekitar pantai selama lima hari tanpa membawa identitas, uang hingga alat komunikasi.

“Dia sempat menginap di sebuah vila tanpa izin, lalu terlantar di poskamling Pantai Yeh Gangga hingga akhirnya diamankan pada Kamis kemarin,” ujarnya dikonfirmasi Jumat (20/12/2024).

Kompol Sumantara menjelaskan, Oleksandr pertama kali terlihat di poskamling pada Rabu (18/12/2024). Saat itu, Ia duduk dan tidur di poskamling, sehingga warga melaporkan hal ini ke pihak berwajib.

Setelah menerima laporan, jajaran Polsek Kota Tabanan bersama Satpol PP dan Kesbangpol Tabanan mengecek ke lokasi.

Dari pengakuannya, Oleksandr tiba di Tabanan pada Jumat (13/12/2024) menggunakan transportasi online dari vila di kawasan Ubud, Kabupaten Gianyar menuju Pantai Yeh Gangga.

Lantaran tidak membawa uang dan identitas, Ia menyelinap masuk ke salah satu hotel di dekat Pantai Yeh Gangga yakni Hotel Waka Gangga untuk menginap.

Setelah ditemukan oleh staf vila tidak memiliki kemampuan membayar, Ia pun diminta meninggalkan tempat itu dan memutuskan tinggal di poskamling hingga akhirnya diamankan ke Polsek Tabanan.

“Setelah kami berkoordinasi dengan Imigrasi karena bule ini terlantar maka penyerahan ke Imigrasi dilakukan oleh Satpol PP dan Kesbangpol,” tambah Sumantara. (ana)

Tips Ampuh Menghindari Microsleep Saat Mudik Natal dan Tahun Baru

Cara Hindari Microsleep Saat Mudik Natal dan Tahun Baru. (Foto: Safety Sign Indonesia)
Cara Hindari Microsleep Saat Mudik Natal dan Tahun Baru. (Foto: Safety Sign Indonesia)

PANTAUBALI.COM – Mudik saat libur Natal dan Tahun Baru kini menjadi kebiasaan yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Tidak hanya menggunakan jalur darat, namun juga melalui udara dan laut. Bagi yang memilih berkendara dengan kendaraan pribadi, penting untuk mewaspadai bahaya microsleep, tidur singkat yang tidak disadari, namun dapat berisiko tinggi bagi keselamatan. Untuk itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar terhindar dari bahaya microsleep selama perjalanan jauh:

1. Hindari makan yang berat-berat
Sebelum memulai perjalanan jauh, pastikan kamu memilih makanan yang tepat. Hindari konsumsi makanan berat atau yang mengandung karbohidrat tinggi, karena bisa membuat tubuh merasa lebih cepat mengantuk. Sebaiknya, makan makanan ringan yang bergizi dan beri jeda sekitar 30 menit sebelum melanjutkan perjalanan. Jangan lupa untuk banyak minum air agar tubuh tetap terhidrasi dan konsentrasi tetap terjaga.
Istirahat yang Cukup

2. Jangan Sampai Kurang Tidur

Kurang tidur menjadi salah satu penyebab utama microsleep. Jika kamu akan menempuh perjalanan panjang, pastikan tubuh mendapatkan tidur yang cukup, sekitar 7-8 jam. Tidur yang cukup akan mengurangi rasa kantuk yang sering muncul saat berkendara. Jika merasa lelah, berhenti sejenak di rest area untuk tidur singkat atau beristirahat. Bangun dengan tubuh segar akan membantu meningkatkan kewaspadaan.

3. Konsumsi Kafein Secara Bijak
Meminum kopi atau minuman berkafein lainnya saat mulai merasa kantuk adalah cara yang umum dilakukan. Kafein bekerja sebagai stimulan yang merangsang sistem saraf pusat dan otak, membantu mengurangi rasa mengantuk. Namun, pastikan tidak mengonsumsinya terlalu dekat dengan waktu tidur, agar tidak mengganggu jam istirahatmu.

4. Atasi Kebosanan Saat Berkendara
Rasa bosan dapat memperburuk kewaspadaan dan meningkatkan rasa kantuk. Untuk itu, atasi kebosanan dengan cara menyetel radio, mendengarkan playlist favorit, atau bercakap-cakap dengan penumpang. Aktivitas ini dapat meningkatkan pernapasan dan membantu tubuh tetap terjaga dengan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.

5. Bergantian Mengemudi
Jika memungkinkan, bergantian mengemudi dengan teman atau keluarga dalam perjalanan panjang. Cara ini efektif untuk mengurangi kelelahan dan menjaga kewaspadaan. Jika sudah merasa lelah, segeralah gantikan posisi mengemudi dengan penumpang lain yang belum mengemudi.

Dengan mengikuti tips-tips ini, perjalanan mudik kamu akan lebih aman dan nyaman, terhindar dari bahaya microsleep yang bisa berisiko tinggi. Semoga selamat sampai tujuan! (*)