HUT Provinsi Bali, Gubernur Bali Ajak Solid Bergerak Wujudkan Bali Era Baru

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Provinsi Bali di Kantor Gubernur Bali, Jumat (14/8). Tema Peringatan Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali Tahun 2020 kali ini adalah “Penyucian Jiwa dan Alam Semesta Tatanan Bali Era Baru”.

Peringatan kali ini dilaksanakan secara sederhana dan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Hanya eselon II an beberapa pejabat eselon III di Kantor Gubernur Bali yang hadir langsung di lapangan, sementara pejabat dan staf Pemprov Bali lainnya mengikuti upacara dari organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing secara daring. Hadir pula di lapangan upacara Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Sekretaris Daerah Dewa Made Indra.

Dalam pidatonya Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan permasalahan utama dan mendasar yang dihadapi Bali saat ini maupun di masa datang adalah berbagai hal yang berkaitan dengan alam, krama, dan kebudayaan Bali.

Oleh karena itu, diperlukan orientasi dan arah kebijakan untuk menata pembangunan Bali secara fundamental dan komprehensif dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.

“Bali Era Baru adalah Suatu Era dengan tatanan kehidupan baru yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu Penyucian Jiwa (Atma Kerthi), Penyucian Laut (Segara Kerthi), Penyucian Sumber Air (Danu Kerthi), Penyucian Tumbuh-tumbuhan (Wana Kerthi), Penyucian Manusia (Jana Kerthi), dan Penyucian Alam Semesta (Jagat Kerthi),” kata Gubernur yang dilantik pada 5 September 2018 lalu.

Baca Juga:  Atasi Kekerasan Seksual, Mulyadi-Ardika Tawarkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Miliar

Pria asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan Bali Era Baru diwujudkan melalui lima bidang prioritas pembangunan. Yaitu, Bidang 1; Pangan, Sandang, dan Papan; Bidang 2 Kesehatan dan Pendidikan; Bidang 3 Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Bidang 4 Adat, Agama, Tradisi, Seni, dan Budaya; dan Bidang 5 Pariwisata. Lima Bidang Prioritas tersebut didukung dengan pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.

Selama hampir dua tahun memimpin Bali, pasangan Koster-Ace telah menyusun, menetapkan, dan mengundangkan 40 leraturan yang terdiri dari 15 Peraturan Daerah (Perda), dan 25 Peraturan Gubernur (Pergub).

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Singgung Isu Intimidasi dalam Debat Ketiga Pilbup Tabanan

“Saya perlu menyampaikan dan menegaskan bahwa 40 peraturan tersebut merupakan dasar hukum yang sangat esensial dan strategis sebagai pondasi pembangunan Bali Era Baru,” kata mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

Ia menambahkan dalam tiga tahun ke depan merupakan tahapan untuk sosialisasi, edukasi, dan implementasi secara utuh dan menyeluruh semua peraturan tersebut agar pembangunan Bali dapat berlangsung secara permanen, berkelanjutan, dan memiliki kepastian hukum.

Menurut Gubernur, dalam dua tahun ini, juga telah direalisasikan sejumlah program prioritas. Di antaranya, yaitu penguatan desa adat, penggunaan aksara dan bahasa Bali, penggunaan busana adat Bali, penyelenggaraan Festival Seni Bali Jani, pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, Jaminan Kesehatan Krama Bali Sejahtera, pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, tata kelola minuman destilasi arak Bali, dan penyelenggaraan Bulan Bung Karno.

“Saya mengajak Bupati/Walikota se-Bali, Sameton Sareng Sami, krama Bali, marilah bersama-sama solid bergerak, “Kerja Fokus, Tulus, dan Lurus” guna mewujudkan Bali Era Baru sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, untuk kesejahteraan dan kebahagiaan Krama Bali secara niskala dan sakala,” kata Ketua DPD PDIP Provinsi Bali ini.

Baca Juga:  Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

Gubernur juga mengajak Bupati/Walikota se-Bali, untuk bersama-sama membangun Bali dalam satu kesatuan wilayah, satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola; dengan menghilangkan egoisme sektoral dan egoisme wilayah. “Kita harus bersatu padu, bersinergi dengan seluruh komponen krama Bali untuk nindihin gumi Bali,” tegasnya.

Gubernur mengingatkan dalam masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung ini, agar bersama-sama saling mengingatkan, saling menjaga, dan saling melindungi dengan secara berdisiplin dan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru sesuai Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 3355 Tahun 2020, yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Astungkara Hyang Widhi Wasa selalu memberi anugerah yang terbaik bagi Kita agar pandemi COVID-19 segera berlalu, sehingga upaya pemulihan perekonomian masyarakat Bali dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai tahapan yang telah direncanakan,” pintanya.