RM Banyuwangi di Tabanan Ludes Terbakar Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Capai 300 Juta

RM Banyuwangi di Jalan Ir. Soekarno, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, terbakar pada Selasa (11/3/2025) dini hari.
RM Banyuwangi di Jalan Ir. Soekarno, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, terbakar pada Selasa (11/3/2025) dini hari.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebuah rumah makan Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Ir. Soekarno, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, ludes terbakar pada Selasa (11/3/2025) dini hari.

Rumah makan milik Haji Hartini tersebut mengalami kebakaran hebat diduga karena korsleting listrik. Seluruh barang-barang berserta bangunan warung hangus dilalap api, akibatnya pemilik warung mengalami kerugian mencapai Rp 300 juta.

Kasi Humas Polres Tabanan Iptu Gusti Made Berata mengatakan, peristiwa kebakaran itu dilaporkan sekitar pikul 03.15 Wita.

Baca Juga:  Pasangan Kekasih Asal Tabanan Kubur Bayi di Pantai Padanggalak, Gugurkan Kandungan Dengan Obat

“Dua unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Tabanan dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 05.00 Wita,” ungkapnya.

Iptu Made Berata mengungkapkan, kebakaran pertama kali diketahui oleh pemilik warung, Haji Hartini. Saat itu sekitar pukul 03.15 Wita, Ia bangun untuk melaksanakan sahur. Tiba-tiba Ia melihat kepulan asap dan mendengar suara kayu terbakar dari atap rumah makan. Sontak, ia langsung membangunkan keluarga dan karyawannya untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga:  Bayi Laki-laki Ditemukan Terbungkus Tas Ransel di Selokan Pinggir Jalan Pupuan-Seririt

Melihat kobaran api semakin besar, saksi Agus Juliady Putra segera menghubungi pemadam kebakaran. Namun, api semakin membesar dan menghanguskan hampir seluruh isi rumah makan.

“Bangunan dan barang termasuk meja, kursi, peralatan masak, almari, tempat tidur, serta sejumlah barang elektronik seperti televisi, kulkas, dan tabung gas hangus terbakar,” tambahnya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di bagian plafon tengah rumah makan. Api dengan cepat menyebar karena material atap yang terbuat dari kayu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 300 juta.

“Dengan adanya kejadian tersebut korban (pemilik warung) tidak melanjutkan ke ranah hukum dan korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkasnya. (ana)