Wagub Bali Usul Penambahan ‘Direct Flight’, Dongkrak Kunjungan Wisman China ke Bali

PANTAUBALI.COM -Denpasar, Menindaklanjuti kembalinya kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap jumlah penerbangan langsung (direct flight) dari Negeri Tirai Bambu itu ditambah. Penambahan direct flight diharapkan meliputi jumlah kota di China sebagai titik keberangkatan dan maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Bali. Permohonan itu disampaikannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno melalui acara ‘The Weekly Brief with Sandi Uno’ yang berlangsung secara virtual, Selasa (24/1/2023).

Wagub Cok Ace yang mengikuti acara dari Ruang Kerjanya di Kantor Wakil Gubernur Bali ingin direct flight ditambah secara bertahap.

“Kami sangat berharap direct flight dari 20 kota di China dengan 15 maskapai bisa dikembalikan sebagaimana situasi normal sebelum pandemi,” harapnya.

Hal ini penting, mengingat Tiongkok adalah negara potensial pemasok wisman ke Bali.

Pada kesempatan itu, Wagub Cok Ace yang juga selaku Ketua BPD PHRI Bali menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada jajaran Kemenparekraf atas langkah-langkah yang ditempuh sehingga wisman Tiongkok bisa kembali datang ke Pulau Dewata. Ia yang turut mendampingi Gubernur Wayan Koster pada prosesi penyambutan di Bandara Ngurah Rai pada 22 Januari 2023 lalu, merasakan antusiasme yang luar biasa dari rombongan wisman China yang menggunakan pesawat charter dari Kota Shenzhen.

Baca Juga:  Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

“Kami menyaksikan hal yang luar biasa. Suasananya sangat berbeda jika dibandingkan saat kami melepas wisman China terakhir pada 5 Pebruari 2020 yang menandai penutupan akses masuk karena situasi pandemi kala itu,” tuturnya.

Saat itu, ujar Cok Ace, wisman China yang dilepas menunjukkan rasa haru karena tak tahu kapan bisa kembali berkunjung ke Bali. Sebaliknya, pada kedatangan perdana pasca pandemi, wisman China menunjukkan wajah sumringah ketika menginjakkan kaki di Bali.

Guru Besar ISI Denpasar ini menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan besarnya kecintaan warga China terhadap Bali. Dijelaskan olehnya, Bali dan China mempunyai kedekatan secara historis. Hal ini tercermin dari sejumlah peninggalan yang menjadi bukti sejarah akulturasi budaya Bali-Tiongkok sejak ribuan tahun lalu.

“Karena itu, mereka sangat cinta dan sangat senang berkunjung ke Bali,” cetusnya.

Baca Juga:  Pemprov Bali Resmi Larang Pementasan Joged Bumbung Jaruh

Selain itu, faktor alam juga mendorong wisman China memilih Bali sebagai objek wisata favorit.

“Negara mereka begitu luas, jadi untuk mencari laut sangat jauh. Karena itu, mereka sangat antusias berwisata ke Bali,” imbuhnya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan bahwa kedatangan perdana wisman China diangkat menjadi topik utama pada acara yang melibatkan wartawan dan stakeholder pariwisata.

Harapan Wagub Cok Ace terkait penambahan direct flight yang meliputi jumlah kota dan penerbangan akan menjadi perhatian jajaran Kemenparekraf. Saat ini, pihaknya tengah menggarap tiga kota potensial yang menjadi kantong wisman China yaitu Beijing, Shanghai dan Guangzhou.

Baca Juga:  Atasi Kekerasan Seksual, Mulyadi-Ardika Tawarkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Miliar

Terkait jumlah penerbangan, Kemenparekraf juga melakukan pendekatan dengan maskapai di Indonesia dan China.

Sandiana Uno menambahkan, China digarap serius karena merupakan salah satu pasar potensial pendongkrak jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. Secara nasional, tahun ini pihaknya menargetkan 255.300 wisman China.

“Selain Bali sebagai pintu utama, wisman asal China juga kita harapkan mengunjungi destinasi lainnya di Indonesia seperti Manado,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno menyampaikan informasi menarik terkait Bali yang menempati peringkat dua dan berhasil mengungguli London dan Paris versi travelers choice award for destination.

“Naik dua peringkat, karena tahun lalu Bali ada di posisi empat. Tahun ini Bali peringkat dua, peringkat pertama ditempati Dubai,” terangnya.

Capaian ini sangat membanggakan karena yang menjadi indikator penilaian adalah kualitas dan kuantitas ulasan periode bulan November 2021 hingga November 2022.(Rls)