PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Aksara Bali kini resmi digunakan sebagai Nama Domain Tingkat Dua, menjadikannya aksara pertama di Nusantara yang masuk ke ranah digital sebagai alamat website. Pencapaian ini menandai langkah besar dalam pelestarian dan pengembangan aksara daerah di era teknologi.
Penetapan ini diumumkan dalam rangkaian acara Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, yang digelar sepanjang Februari. Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha, mengungkapkan bahwa aksara Bali kini semakin adaptif terhadap perkembangan zaman dengan penggunaannya dalam berbagai platform digital.
Bulan Bahasa Bali sendiri merupakan program tahunan yang digagas Pemerintah Provinsi Bali untuk melestarikan dan membumikan bahasa, aksara, dan sastra Bali di berbagai aspek kehidupan. Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, menegaskan pentingnya penggunaan bahasa dan aksara Bali tidak hanya saat perayaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika bisa setiap hari membaca dan menulis aksara Bali, maka akan semakin banyak orang yang mampu memahami pustaka lontar dan sumber sastra lainnya. Dari sanalah kita bisa menemukan pencerahan dalam kehidupan,” ujarnya.
Bulan Bahasa Bali VII mengusung tema “Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta”, yang berarti menjaga bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju kesejahteraan semesta. Tahun ini, perayaan semakin inovatif dengan mengadopsi konsep Kerangka Statistik Budaya (KSB) dari UNESCO, yang memungkinkan pelestarian bahasa dan aksara Bali selaras dengan perkembangan global.
Berbagai kegiatan digelar selama satu bulan penuh, termasuk:
-Widyatula (seminar): Pembahasan penggunaan font aksara Bali di media digital.
-Wimbakara (lomba): Kompetisi dari tingkat kabupaten/kota hingga masyarakat umum dalam 12 kategori lomba.
-Krialoka (workshop): Pelatihan menulis dan memahami aksara serta sastra Bali.
-Reka aksara (pameran): Menampilkan transformasi aksara Bali dalam teknologi dan industri kreatif.
-Pagelaran seni: Panggung apresiasi sastra Bali, konservasi lontar, serta penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama bagi tokoh yang berkontribusi dalam pelestarian budaya.
Dalam acara tersebut, Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya, bersama Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, turut menulis aksara Bali di atas daun lontar dan menyaksikan penerapan aksara Bali di dunia digital.
Dengan ditetapkannya aksara Bali sebagai Nama Domain Tingkat Dua, bahasa dan budaya Bali kini memiliki ruang yang lebih luas di dunia maya. Hal ini tidak hanya menjadi simbol eksistensi, tetapi juga membuka peluang lebih besar dalam pengembangan literasi digital berbasis kearifan lokal. (*)