Pantaubali.com-Tabanan-Pemerintah Tabanan makin gencar membangun dan memperlengkapi sejumlah infrastruktur penopang dan pendorong perekonomian masyarakat. Salah satunya melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan. Dengan melakukan pembangunan pasar tradisonal Kediri, Tabanan.
Kepala Disperindag Tabanan I Gusti Nyoman Arya Wardana mengatakan, pasar pada intinya menjadi salah satu pusat jual-beli. Sehingga pada pasar Kediri perlu dilakukan pembangunan agar lebih luas pedagang nantinya dapat berjualan.
Dibangunnya pasar Kediri menggunakan angaran yang diberikan oleh pemerintah pusat secara langsung melalui dana APBN Kementerian Perdagangan RI 2018 sebesar Rp 5,7 miliar. Tetapi pasar Kediri tersebut berdasarkan dari hasil lelang umum secara nasional pasar tersebut dimenangkan oleh PT. Jon dan Ro dengan nilai hasil kontrak pelelangan sebesar Rp 4,6 miliar.
“Tahapan pembangunan pasar Kediri mulai 12 September 2018 selama 100 hari kerja,” jelasnya.
Pembanguanan pasar kediri tidak bertingkat. Karena pasar rakyat konsepnya sederhana dengan bentuk kios dan los. Luas pembangunan pasar Kediri tersebut 1100 m2. Dengan bangunan sebanyak 90 kios dan 160 los.
“Pasar ini nantinya dapat menampung 250 pedagang. Proyek pembangunan pasar sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor bersangkutan saat ini,” ungkapnya.
Untuk pedagang pasar Kediri karena mereka harus tetap berjualan. Maka pedagang pasar direlokasikan sementara sebelah utara pasar. Artinya masih ada ruang untuk pedagang berjualan.
“Kami berharap pembangunan pasar sesuai dengan jadwal dan perjanjian kontak. Agar secepatnya dapat diselesaikan,” tandasnya.