- Advertisement -
Beranda blog Halaman 934

Peringatan Hari Korpri ke-48 dan Hari PGRI Tahun 2019 di Lapangan Puputan Klungkung

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung menjadi Inspektur Upacara Bendera Peringatan Hari Korpri ke-48 dan Hari PGRI Tahun 2019 di Lapangan Puputan Klungkung Jumat, (29/11/2019) Pagi.

Dalam sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan saat ini kita berada di dunia yang berubah dengan cepat yang sangat berbeda dengan dua puluh tiga tahun lalu. Revolusi industri jidil ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan. Di sisi lain persaingan antarnegara juha semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talenta-talenta hebat yang digunakan untuk memajukan negaranya. Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak lagi ada pola pikir lama, tidak ada lagi ada kerja linier dan tidka lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja cepat beradaptasi dengan perubahan.  “Saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan menyulitkan rakyat harus kita pangkas kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi,” ujar sambutan Presiden RI yang dibacakan Sekda I Gede Putu Winastra.

Lebih lanjut ditambahkan Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur tetapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat. Hal yang pahit harus kita lakukan karena di era persaingan antar negara yang semakin sengit.

Sementara itu, dalam sesi wawancara Sekda Winastra menyampaikan tema Hut Korpri tahun ini yakni “Kita bekerja melayani dan menyatukan bangsa”. Memperingati HUT Korpri sudah berbagai kegiatan kita laksanakan selama satu bulan ini di Kabupaten Klungkung antara lain sosialisasi mencegah tangkal, radikalisme kemudian beberapa kantor juga dilaksanakan yang berkaitan dengan kegiatan kantor. ” Jadi selama sebulan penuh ini kita mencoba untuk memakai pakaian Korpri untuk merasakan, mengingatkan kembali bahwa pengabdian kita masih panjang masih memerlukan inovasi dan kreatifitas didalam menghadapi  tantangan perubahan global sesuai dengan arahan Bapak Presiden RI kita harus terus berinovasi, kita harus maju untuk bisa memenangkan persaingan global ini,” harapnya.

Sedangkan di Hut PGRI ini diharapkan guru bisa merubah paradikma baru untuk mengajak partisipasi anak dimana belajar dengan alam maupun dengan perubahan ilmu teknologi. “Untuk peringatan HUT Korpri tahun ini, melalui inovasi Pemkab Klungkung yakni memberikan perangkat apelnya perempuan Korpri, wah ternyata perempuan-perempuan Korpri di Pemkab Klungkung semangatnya sangat luar biasa tidak kalah dengan  yang pria,” ungkap Winastra.

Diakhir apel, Sekda I Gede Putu Winastra didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung I Komang Susana memberikan kenang-kenangan dan penghargaan kepada anggota Korpri yang menjalani masa pensiun TMT 1 Oktober dan 1 November 2019.(Humasklk/puspa).

Kabupaten Tabanan Raih Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2019

TABANAN – Pantaubali.com – Dengan komitmen membangun serta meningkatkan Pelayanan Publik kepada masyarakat Tabanan, Pemerintah Kabupaten Tabanan mendapatkan apresiasi dari Ombudsman Republik Indonesia dan dianugerahi Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik 2019.

Hal itu terungkap dalam acara Penganugerahan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2019, yang diselenggarakan Lembaga Ombudsman Republik Indonesia di Grand Ballroom, JS Luwansa Hotel Jakarta, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C-22, Jakarta 12940 Indonesia, Rabu, (27/11), yang diterima langsung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.

Anggota Ombudsman RI, Adrianus Meliala mengatakan predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik merupakan hasil survei kepatuhan yang dilakukan terhadap Kementrian, Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten. Hal ini dikatakannya sesuai dengan RPJMN 2015-2019, target tingkat Kepatuhan Kementerian 100 persen, lembaga 100 persen, Provinsi 100 persen dan Kabupaten/Kota 60 persen.

Lanjut Adrianus, survei kepatuhan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tindakan maladministrasi pada unit layanan publik Pemerintah dengan upaya pemenuhan komponen standar pelayanan sebagaimana diatur dalam UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik.Survei ini telah dilakukan secara rutin sejak tahun 2015 dan bertujuan untuk mendorong pemenuhan terhadap standar pelayanan publik dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Mekanisme pengambilan data survei kepatuhan dilakukan dengan mengamati tampakan fisik, observasi secara mendadak, dan bukti foto. Periode pengambilan data dilakukan secara serentak pada bulan Juli dan Agustus 2019. Sedangkan total produk layanan yang disurvei pada tahun ini sebanyak 17.717 dan jumlah unit layanan yang disurvei sebanyak 2.366,” ucapnya.

Usai acara, Bupati Eka pun mengucapkan puji syukur karena jerih payah seluruh jajaran dilingkungan Pemkab Tabanan dalam melayani warganya mendapat apresiasi dari Ombudsman Republik Indonesia. Dan ini dikatakannya adalah komitmen Pemkab Tabanan untuk meningkatkan standar pelayanan publik dengan tujuan masyarakat Tabanan bisa dilayani dengan baik.

“Puji syukur mudah-mudahan ini bisa dipertahankan karena sekali lagi ini kan output untuk masyarakat. Karena masyarakat bisa dibantu, dimudahkan terus, manfaatnya besar untuk masyarakat, khususnya untuk Tabanan,” ujar Bupati Eka.

Meski sudah meraih Anugerah Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik 2019 dan entah bebrapa banyak penghargaan lain yang serupa, Bupati Eka mengaku belum puas dan tidak merasa bangga karena masih banyak hal yang masih perlu dibenahi di Kabupaten Tabanan.

Untuk itu Bupati Eka menyerukan kepada seluruh Jajaran di Lingkungan Pemkab Tabanan agar bekerja dengan lebih maksimal serta melayani masyarakat dengan tulus. Bupati Eka mempunyai target tahun depan Kabupaten yang dia pimpin mampu memperoleh kembali penghargaan serupa dengan nilai yang lebih sempurna.

“Kita dapat nilai 92,21 saat ini. Kita harapkan tahun depan kita dapat nilai seratus. Nanti saya akan turun gunung untuk memastikan semua pelayanan di Dinas berjalan dengan baik. Ini semua untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” imbuh Bupati Eka. @humastabanan.

Dewan Dorong OPD Penghasil Tingkatkan PAD, Dishub Di Target 7,2 Miliar Dari Restribusi Parkir

TABANAN – Pantaubali.com – Dewan Tabanan mendorong semua OPD penghasil bekerja keras meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi dewan menetapkan PAD sebesar Rp 450, 504 Miliar lebih di APBD 2020. Hal ini membuat jajaran OPD penghasil harus kerja ekstra. Seperti Dinas Perhubungan yang kini ditarget retribusi parkir sebesar Rp 7,2 Milyar meningkat Rp 1,7 Milyar dibandingkan di tahun 2019 ini yang hanya Rp 5,2 Milyar.

Meski target retribusi parkir dinaikkan cukup tinggi, ternyata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Putra yakin target itu bisa dicapai melihat potensi parkir khususnya di luar kota Tabanan yang belum tergarap maksimal.

Pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) parkir khususnya di luar Tabanan. Pihaknya mengecek kantong-kantong parkir yang ada. Dari hasil monev turun ke sejumlah kantong parkir khususnya di luar kota Tabanan, masih banyak potensi yang belum tergarap maksimal. “Potensi inilah yang nantinya akan coba dimaksimalkan,” katanya dikonfirmasi Selasa (26/11/2019).

Upaya mengejar target tersebut, diawali dengan pembinaan juru parkir khususnya dalam kedisplinan dan pengawasan saat bertugas. Juga sosialisasi kepada pengguna parkir atau masyarakat, bahwa retribusi parkir yang mereka bayarkan memang benar masuk ke pendapatan daerah yang nantinya dimanfaatkan untuk pembangunan daerah Tabanan.

Diakui, kesadaran pengguna parkir, membayar retribusi parkir masih rendah. Selain karena faktor alasan hanya parkir sebentar, juga karena adanya faktor kedekatan dengan petugas parkir. “Kami lihat kesadaran masyarakat dan disiplin petugas memang masih harus ditingkatkan, kalau ingin target retribusi parkir di 2020 tercapai,” sebutnya.

Begitupun terkait terobosan lainnya yang tengah digarap untuk memaksimalkan potensi pendapatan parkir di Kabupaten Tabanan, Dinas Perhubungan saat ini tengah menyiapkan penggunaan alat handheld, atau peralatan fisik menyerupai handphone, akan tetapi fungsinya hanya khusus untuk kebutuhan parkir. “Teknologi ini diharapkan mampu lebih memaksimalkan pelayanan dan penataan perparkiran di tempat tersebut,” ucap mantanm camat Selemadeg Timur ini.

Selain itu juga untuk mewujudkan sistem keuangan yang lebih transparan dan menekan kebocoran pada pendapatan, serta meminimalisir jukir liar. Kalau sebelumnya wajib parkir yang memencet mesin e-parkir yang telah tersedia, nantinya dengan mesin handheld ini petugas parkir yang mendatangi langsung kendaraan dan melakukan scanning nomor plat kendaraan yang parkir.

Mereka akan diberi karcis parkir yang dilengkapi dengan barcode. “Barcode inilah nantinya akan kembali discan petugas ketika mereka keluar dari areal parkir. Jadi jelas tertera lama mereka parkir dan tarif yang dikenakan,” jelasnya.

\Namun penerapan sistem handheld ini, lanjut kata Darma Putra belum diketahui pasti dimana nantinya lokasi parkir yang ditunjuk untuk pilot projectnya. Saat ini untuk mesin handheld sudah tersedia 6 unit dan lokasinya masih akan dikaji. Begitupun kendala yang kemungkinan dialami yakni masih rendahnya penggunaan uang elektronik di masyarakat.

”Jujur saja kami juga belum berani berharap banyak dengan sistem e-money. Namun bisa dipastikan, dengan sistem ini kemungkinan tercecer sangat rendah, sehingga target retribusi parkir nantinya bisa dicapai,” pungkasnya.

Pemkab Tabanan Gelar Rakor Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

????????????????????????????????????
                                        

TABANAN – Pantaubali.com – Kemiskinan telah menjadi permasalahan yang komplek, baik di tingkat Nasional maupun regional, segingga penanggulangan kemiskinan memerlukan strategi yang tepat, cepat dan berkelanjuta. Hal itu diungkapkan Sekretariat daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Tabanan, Senin, (25/11) di ruang rapat lantai III kantor Bupati setempat.

Rakor ini digelar dalam rangka penyelarasan mengembangkan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) satu pintu, yakni menyelaraskan data jumlah penduduk miskin di Tabanan berdasarkan basis data terpadu (BDT), serta menyamakan persepsi dan pandangan tentang keragaan basis data terpadu (BDT) yang berasal dari berbagai sumber.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Perwakilan Bapelitbang Provinsi Bali, Kepala BPS Tabanan, Perwakilan Bapelitbang Tabanan, Anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Tabanan, LSM Kunthi Bhakti, dan undangan lainnya.

Program-program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan selama ini dengan mengacu pada dokumen strategi penanggulangan kemiskinan daerah (DSPKD) Kabupaten Tabanan tahun 2015-2019, telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi kemiskinaan di Kabupaten Tabanan.

“Hal ini terlihat dari angka kemiskinan Kabupaten Tabanan yang telah dirilis oleh BPS Tahun 2017. Tingkat persentase kemiskinan Tabanan 4,93 persen, dan data tahun 2018 telah mengalami penurunan menjadi 4,46 persen,” tambah I Gede Susila.

Kendati berhasil menurunkan angka kemiskinan dan jauh dibawah rata-rata kemiskinan nasional, Sekda I Gede Susila menegaskan dengan angka 4,46 persen masih berada diatas rata-rata Provinsi Bali (4,01 persen). Untuk itu, pihaknya mengupayakan untuk mengembangkan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Satu Pintu untuk memberikan pelayanan bagi warga miskin dan tidak mampu.

“Saya berharap SLRT satu pintu dapat dilaksanakan dengan baik serta dapat memberi dampak langsung dalam peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat,” imbuh Susila.

Sementara pihak Bapelitbang Kabupaten Tabanan yang saat itu diwakili Sekban AA. Ngurah Sutapa menambahkan sejalan dengan program Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui visi Tabanan yang Serasi jilid II, secara bertahap melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), melalui program-program pro rakyat.

Diungkapakannya penanggulangan kemiskinan sangat dipandang perlu segera dituntaskan secara cepat, tepat dan terukur. Untuk itu, pihaknya berharap adanya sinergitas dan sinkronisasi yang menyeluruh dari segenap stakeholder, sehingga program-program ini bisa berjalan dengan baik. @humastabanan

Bali Resik Sampah Plastik di Klungkung Menyebar di Semua Kecamatan

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Pemerintah Kabupaten Klungkung menggelar aksi Bali Resik Sampah Plastik di sejumlah lokasi, Minggu (24/11/2019). Kegiatan melibatkan jajaran pegawai Pemkab Klungkung, TNI-Polri, siswa dan masyarakat dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, A.A Ngurah Kirana.

Menurut Kirana ada sekitar 1.300 peserta yang ikut kegiatan ini. Bali Resik Sampah Plastik di Kabupaten Klungkung dilaksanakan menyebar disejumlah tempat di empat Kecamatan. Seperti pantai Lepang dan pantai Sidayu di Kecamatan Banjarangkan, wilayah Banjar Gerombong Desa Sulang, Kecamatan Dawan, wilayah Kelurahan Semarapura Klod Kangin, Kecamatan Klungkung dan dari Setra Batununggul hingga Pelabuhan Roro di Kecamatan Nusa Penida serta ruas jalan By Pas Ida Bagus Mantra wilayah Lepang hingga simpang empat pantai Klotok. “Kegiatan ini kita laksanakan menyebar di semua kecamatan,” ujarnya.

Kirana menambahkan, dari sejumlah lokasi tersebut setidaknya terkumpul 139 Kg sampah Anorganik. Sampah-sampah yang terkumpul ini selanjutnya akan dipilah dan akan diolah oleh petugas. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan khususnya untuk sampah plastik. “Untuk sampah plastik kita akan rutin lakukan setiap bulan karena sampah plastik ini benar-benar sangat membahayakan,” sebutnya.

Buka Kegiatan Caracter Building, Guru Diharapkan Memiliki Talenta Yang Bisa Digugu dan Ditiru

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Membangun karakter yang baik dalam proses pendidikan sangat diperlukan dalam membangun mental sehingga bisa mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing diera digital seperti saat ini. Untuk itu, (Persatuan Guru Republik Indonesi (PGRI) Kabupaten Klungkung sebagai organisasi yang anggotanya berprofesi sebagai guru menggelar kegiatan Tirta YatraCharacter Building Pengembangan Wisata Spiritual. Kegiatan yang di ikuti ratusan guru TK, SD dan SMP se- Kabupaten Klungkung ini dibuka Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di Wantilan Pura Watu Klotok, Sabtu (23/11/2019).

Kadis Pendidikan Kabupaten Klungkung, Dewa Gede Darmawan mengatakan, kegiatan Caracter Building yang dilakukan sangat penting didalam menanamkan pola-pola dasar dalam proses pendidikan untuk mampu memiliki karakter yang baik. Dewa Gede Darmawan mengakui setiap tahunnya selalu melakukan kegiatan untuk membangun karakter anak didik di Kabupaten Klungkung. “Karena perkembangan jaman dan teknologi yang semakin cepat, yang menyebabkan perilaku anak didik kita sulit di kontrol dan diarahkan, maka dari itu diadakan kegiatan caracter building ini dan nantinya para guru bisa mengimplementasikan kepada anak didik dimasing-masing sekolah,”pungkasnya.

Dewa Gede Darmawan menambahkan dengan caracter building ini diharapkan bisa memberikan motivasi kepada guru-guru untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik seiring dengan perkembangan teknologi seperti sekarang.

Lebih lanjut, Dewa Gede Darmawan mengatakan, kegiatan ini sengaja di laksanakan dengan maksud dalam penerapan pola pendidikan  ini, guru mampu mengembangkan model pembelajaran pendidikan karakter melalui pembinaan Seni Budaya lokal dimasing – masing sekolah  untuk menumbuhkan aktifitas dan kreatifitas siswa supaya tidak terpengaruh oleh hal hal yang tidak kita inginkan di era globalisasi ini.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta sangat mengapresiasi kegiatan caracter building tersebut. Bupati Suwirta mengajak para guru untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan bersungguh-sungguh. Bupati Suwirta mengatakan membangun karakter (caracter building) banyak komponen yang harus dilibatkan mulai dari institusi lembaga pendidikan, orang tua dan masyarakat sehingga bisa berjalan sesuai dengan harapan bersama. Kedepan, orang nomor satu di pemkab klungkung ini berharap kegiatan carakter building seperti ini agar rutin diadakan sehingga nantinya tenaga pendidik bisa memberikan pelayanan terbaik. “Ikuti kegiatan ini dengan baik, sehingga ke depan dapat memberikan pelayanan terbaik, dan bisa memperlihatkan talenta sebagai guru yang bisa digugudan ditiru. Kedepan acara seperti ini agar rutin diadakan untuk membangun karakter anak didik kita,” tegasnya. (humasklk/open)

Sekda Winastra Minta Para Peserta Menjaga Semangat dan Sikap Sportif Saat Bertanding

KLUNGKUNG – Pantaubali.com -Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra menghadiri Pembukaan Open Turnamen Petanque di Gor Swecapura, Gelgel, Kabupaten Klungkung, Jumat (22/11) Pagi. Kegiatan turnamen ini dibuka Ketua Koni Kabupaten Klungkung I Wayan Subamia.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra yang juga selaku Ketua Umum FOPI Klungkung menyampaikan sangat menyambut baik pelaksanaan turnamen ini. Dirinya meminta agar seluruh para peserta yang mengikuti kegiatan ini bisa selalu menjaga semangat yang tinggi dan sikap sportif saat bertanding. “Jaga selalu semangat dan sportivitas dengan baik, semoga setalah kegiatan ini selesai nantinya bisa melahirkan atlet-atlet yang handal buat mewakili Kabupaten Klungkung di event yang lebih tinggi seperti Porprov maupun event lainya,” harap Winastra.

Ketua Panitia Kadek Dwi Yoga Prastistika mengatakan turnamen ini merupakan event olahraga yang baru pertama kali digelar yang diikuti pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA. Masing-masing tingkat pelajar diikuti dari peserta 50 peserta. Sistem permainan olahraga ini menggunakan poin yakni dari babak penyisihan 9 poin, semifinal 11 poin dan final 13 poin dan tanpa menggunakan waktu. “Turnamen ini dilaksanakan selama tiga hari yang dimulai dari pelajar SD, SMP dan SMA,” ujar Kadek Dwi Yoga Prastistika.

Sementara itu, Ketua Koni Klungkung I Wayan Subamia sangat mengapresiasi baik pelaksanaan turnamen ini. Menurutnya turnamen tersebut digelar untuk nantinya mencari bibit-bibit atlet terbaik. “Setelah kegiatan turnamen ini selesai khususnya yang mendapat juara akan diberikan pembinaan lebih lanjut, sehingga diharapkan bisa mewakili Klungkung nanti dievent-event yang lebih tinggi,” ujar I Wayan Subamia.

Salah satu, peserta dari tinggal SD bernama I Komang Alit (10) asal SD Negeri 1 Bakas ini menyampaikan rasa senang sudah bisa mengikuti turnamen olahraga tersebut. “Saya sangat senang sudah diberikan kesempatan mengikuti turnamen ini, semoga kedepan Pemkab Klungkung bisa selalu menggelar turnamen seperti ini lagi,” ucapnya. (Humasklk/puspa)`

Bupati Klungkung Menggelar Rakortas, Terkait Surat Tanah Negara

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung iNyoman Suwirta menggelar Rakortas terkait surat mengenai Tanah Negara yang berada di Desa Adat Sompang bertempat di Ruang rapat Kantor Bupati Klungkung. Turut hadir dalam rapat tersebut Bendesa Adat Sompang I Gusti Ketut Sudana dan Perbekel Sakti I Ketut Partita dan Perbekel Bunga Mekar Wayan Yasa , pada Kamis (21/11/2019).

Dalam Pertemuan tersebut, Bupati Suwirta menjelaskan bahwa Pemkab Klungkung belum ada mensertifikatkan tanah Negara yang berada di kawasan Desa Adat Sompang menjadi tanah milik Pemkab, dan Mengetahui adanya kekeliruan tersebut Bendesa Adat  Sompang I Gusti Ketut Sudana meminta maaf atas adanya kekeliruan dari pemahaman masyarakat di Desa Adat Sompang terkait tanah Negara yang berada di Desa Adat Sompang dan telah menandatangi surat tersebut yang sebenernya dirinya tidak paham mengenai isi keseluruhan surat. Dan setelah mendengarkan permintaan maaf bendesa Adat Sompang, Bupati Suwirta menyatakan atas nama pribadi dan Pemkab Klungkung memaafkan kekeliruan yang terjadi.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Meminta supaya Bendesa Adat Sompang I Gusti Ketut Sudana dapat melakukan koordinasi dengan perbekel dan Camat dengan baik terkait kebijakan ataupun program kerja pemerintah yang dilaksanakan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, Bupati Suwirta mengingatkan kepada masyarakat Desa Adat Sompang dan masyarakat Klungkung pada umumnya,  bahwa Pemkab tidak akan Sembarangan dalam mensertifikatkan tanah, terkait keinginan Masyarakat yang ingin menggunakan Tanah Milik Negara untuk kepentingan umum, Masyarakat Desa dapat langsung ke Bagian Pertanahan untuk mengajukan permohonan tersebut.

 “Apabila memang dibutuhkan rekomendasi dan Pemkab tidak memerlukan tanah tersebut, akan saya dukung dengan memberikan rekomendasi, tetapi rekomendasi dari Bupati tidak menentukan apakah permohonan penggunaan tanah tersebut disetujui karena ada tim yang nantinya akan mengkaji permohonan tersebut, Bupati Hanya akan membantu memohonkan tanah, selebihnya Pihak dari Pertanahan yang akan memproses sesuai mekanisme yang ada, ” Ujar Bupati Suwirta.

Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Nusa Penida I Komang Widyasa Putra, Kepala Bagian Pemerintahan I Gusti Gede Gunarta, serta undangan terkait lainnya. (Humasklk/Cok)

Tuntaskan Persoalan Aset, Pemkab Tabanan dan Kejati Bali Bangun Sinergi

????????????????????????????????????
              

TABANAN – Pantaubali.com – Guna menuntaskan persoalan aset, Pemkab Tabanan dan Kejati Bali bangun sinergi dalam upaya menyelamatkan aset Negara. Sinergi itu dilakukan dalam acara Deklarasi Gerakan Penyelamatan Aset Negara Provinsi Bali yang dirangkai dengan Launching Satgas Pengaman Investasi Usaha di Aula Kejaksaan Tinggi Bali, Kamis (21/11/2019).

Bukan hanya Pemkab Tabanan, sinergi ini dilakukan Kejati Bali bersama dengan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali. Hal ini merupakan sesuatu yang baru, mengingat sebelumnya hubungan kejaksaan dengan Pemerintah Daerah identik hanya sebatas pada pengawasan, kini kedua lembaga mulai membangun sinergi untuk menuntaskan persoalan aset.

Deklarasi yang diinisiasi oleh Kejati Bali ini dihadiri secara langsung oleh Kajati Bali Idianto, Sekda Dewa Made Indra, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Klungkung I Nyoman Suirta, Bupati Karangasem Mas Sumantri, dan Perwakilan Bupati/Walikota lainnya.

Gubernur Bali yang diwakili Sekda Dewa Made Indra menyambut baik terbangunnya sinergi antara Kejaksaan dan Pemerintah Daerah dalam upaya menyelamatkan aset negara. Lebih jauh Dewa Indra mengurai, keberadaan aset milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota kerap menjadi catatan dalam audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI.

“Pemerintah daerah punya banyak aset, beberapa diantaranya dimanfaatkan oleh instansi lain, organisasi kemasyarakatan atau pihak ketiga. Namun pemanfaatannya tanpa didukung kelengkapan administrasi. Kita baru kalang kabut setelah diperiksa BPK dan keberadaan aset menjadi salah satu poin dalam pemeriksaan,” tuturnya.

Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terus berupaya melakukan penataan aset untuk melengkapi laporan keuangan. Dewa Indra menyebut masih ada satu atau dua aset Negara yang masih bermasalah. Oleh sebab itu, Ia mewakili Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sangat tertarik dengan sinergi yang ditawarkan oleh pihak kejaksaan.

Dewa Made Indra berharap, melalui sinergi yang terbangun, mampu menuntaskan seluruh persoalan aset di Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut, ia mengajak Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menginventarisir aset mereka dan selanjutnya memetakan persoalan yang masih dihadapi.

Sementara, Kajati Bali Idianto, SH.MH dalam laporannya menyebut, bahwa gerakan penyelamatan aset merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rakornas Indonesia Maju beberapa waktu lalu. Arahan Presiden tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kejaksaan Agung RI. “Salah satu poin arahannya adalah penegakan hukum untuk mendukung investasi melalui penyelamatan aset,” ungkapnya.

Menurut Idianto, gerakan penyelamatan aset akan difokuskan pada aset yang terbengkalai dan dikuasai pihak lain. Ia berharap, gerakan ini mendapat dukungan dari seluruh komponen agar persoalan aset dapat segera dituntaskan dan aset tersebut bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Usai acara, Bupati Eka menyampaikan apresiasinya dan sangat menyambut baik kegiatan ini. Dengan terwujudnya sinergi ini, Bupati Eka berharap hal ini mampu memberi dampak yang baik bagi pengelolaan aset di Tabanan, sehingga tidak ada lagi keberadaan aset yang terbengkalai ataupun ketidak jelasan kepemilikan.@humastabanan

Bupati Eka Apresiasi Gagasan Pagelaran Belayu Festival II

????????????????????????????????????

TABANAN -Pantaubali.com – Pengembangan wisata melalui festival maupun Desa Wisata sangat mendapatkan perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama di Kabupaten Tabanan. Buktinya sampai saat ini Tabanan telah mengembangkan puluhan Desa Wisata dan menggelar berbagai festival, diantaranya Festival Jatiluwih, Tanah Lot, Yeh Gangga dan Festival Ulundanu Beratan.

Terkait hal tersebut, masyarakat Desa Adat Belayu melalui Putu Eka Putra Nurcahyadi menggagas sebuah destinasi wisata atas dasar semangat pemuda atau generasi millennial saat ini, yang dikemas dengan Tajuk Belayu Festival. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Tabanan tersebut saat melakukan audiensi bersama Bupati Tabanan Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Rabu (20/11) di ruang kerja Bupati setempat.

Lanjut Eka, Belayu Festival ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya di Desa Adat Belayu, namun kali ini menampilkan aksi yang lebih besar dan waktu yang lebih panjang. Kegiatan yang mempunyai tujuan utama menjaga persatuan dan kesatuan Desa Adat Belayu, khususnya para Pemuda ini dikatakannya melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang tersebar di sepuluh banjar yang ada di Belayu, dengan waktu kegiatan mulai dari tanggal 13-15 Desember 2019 mendatang.

Dengan menggali potensi-potensi yang menjunjung tinggi kearifan lokal di Desa Adat Belayu, Eka berharap kegiatan ini mampu menjadi destinasi wisata baru. Untuk itu, dalam kesempatan audiensi tersebut, pihaknya meminta restu kepada Bupati Eka agar pelaksanaan Belayu Festival II ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Bupati Eka sangat menyambut baik gagasan tersebut. Bupati Eka mengatakan dalam membangun sektor pariwisata diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak terutama didukung dengan sumber daya yang handal, juga melibatkan praktisi wisata. Selain itu, Bupati Eka menjelaskan salah satu faktor penting lainnya adalah kesiapan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata tersebut. Karena dikatakannya tanpa kesiapan dan sumber daya yang handal, mustahil untuk mengembangkan sektor pariwisata tersebut.

Dicontohkannya Desa Wisata Pinge, dalam membangun sektor pariwisata, Desa Pinge menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan pariwisata dengan baik serta mengandalkan fasilitas publik, keseharian masyarakat dan keunggulan alam yang dimiliki.

“Seperti Desa Wisata Pinge itu kan dia sudah siap. Bale Banjarnya itu  kan jadi tempat dinner. Masyarakat disitu, khususnya Ibu-ibu sudah tahu menu-menu khas yang ditampilkan. Fasilitas publik bagus untuk dilibatkan untuk pariwisata. Latih manajemen, latih pendekatannya dan latih marketing, sehingga masyarakat tidak kagok berhadapan dengan wisatawan,,” tambah Bupati Eka.

Disamping itu, Tabanan, khususnya Belayu memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti Budaya, Kuliner, serta alam pedesaannya, sehingga tidak sulit untuk mengembangkan sektor pariwisata brbasis masyarakat. Bupati Eka berpesan agar lebih banyak menampilkan kuliner dan budaya dalam festival, serta dikemas dengan apik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

“Karena orang yang datang kesini itu kan karena mereka lihat budayanya, jadi itu yang harus dikembangkan dengan baik,” ucapnya.@humastabanan.