
Ribuan Masyarakat Desa Braban, Melasti Di Pura Tanah Lot

Bupati Eka Ajak warga menjaga Tabanan Harmony dalam perayaan tahun Baru Caka’ 1941
TABANAN – Pantaubali – Tanpa terasa masyarakat Hindu di Bali akan segera memasuki pergatian tahun Caka 1940 menuju Caka 1941. Berbagai persiapan untuk menyambut Tahun Baru Caka yang diawali dengan Pelaksanaan Nyepi telah dipersiapkan dengan baik sejak beberapa hari terakhir. Mulai dari upacara melasti, tawur kesangga dan puncaknya akan dilaksanakan dengan hari raya Nyepi dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian pada Kamis (7/3). Diakhiri dengan Ngembak geni sehari setelah hari raya nyepi.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak seluruh umat Hindu dan masyarakat di Kabupaten Tabanan menyambut hari suci ini dengan khidmat, sehingga hari raya Nyepi benar-benar menjadi momen untuk introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik bagi pribadi masing-masing.
Agar suasana seperti itu bisa terwujud, Bupati Eka, berpesan agar seluruh lapisan masyarkat Tabanan dapat menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan hari raya Nyepi dan selalu memupuk rasa solidaritas antar umat beragama. Sehingga Tabanan Harmony yang sudah diakui secara Nasional senantiasa Terwujud dan terpelihara serta menjadi contoh betapa Indahnya perbedaan, berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI. Dengan Damai dan saling pakedek-pakenyunm, semua umat beragama di Tabanan hidup berdampingan dengan penuh rasa saling hormat menghormati, bahu membahu, bergotong-royong membangun, mewujudkan Tabanan Serasi.
Sebagai info, Pelaksanaan hari Raya Nyepi akan dimulai dengan sipeng (sepi) pada hari Kamis (7/3) pukul 06.00 hingga keesokan harinya pada Jumat (8/3) pukul 06.00 Wita.
Pada kesempatan ini pula Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka Baru Caka 1941 kepada seluruh Umat Hindu yang merayakannya. Semoga lewat keheningan
hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941, bisa memberikan spirit dan hati yang bersih, serta pikiran yang senantiasa mengarah pada kebaikan untuk mewujudkan Tabanan Serasi.
Dalam Acara Deklarasi Kombata, Sanjaya Optimis Jokowi-Amin Menang 90 Persen di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Ketua DPC PDIP Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya SE,MM meyakini pasangan presiden Jokowi-Amin dapat meraih kemenangan 90 persen di Kabupaten Tabanan.
Hal itu ditegaskanya, usai menghadiri Deklarasi Kombata (Komunitas Banteng Asli Nusantara) Kabupaten Tabanan di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Sabtu ( 2 Maret 2019).
“Sebenarnya kami ditarget oleh ketua pemenanga Jokowi-Amin Provinsi Bali, Bapak Alit Kelakan dan Ketua DPD PDIP Bali Bapak I Wayan Koster meraih kemenangan 80 persen. Setelah saya turun ke masyarakat dan menyaksikan antusias masyarakat Tabanan, bahkan yang berbeda pun menyatakan memilih Jokowi-Amin, saya yakin di Tabanan bisa meraih kemengan 90 persen,” tandasnya.
Terlebih di Tabanan telah dideklarasikan Kombata yang juga dihadiri Forum Bhineka Tunggal Ika Tabanan. “Forum Tunggal Ika Tabanan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat seperti Jawa, Sumatra, Flobamora, Kalimantan dan yang lain,” tandasnya.
Tabanan No Plastik ” Sanjaya Bagikan Ratusan Tas Belanja di Pasar Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Sebanyak 500 buah tas “Tabanan No Plastik” dibagkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Kabupaten Tabanan, Bali Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM di Pasar Kota Tabanan, Sabtu pagi (2 Maret 2019).
Tas belanja yang terbuat dari kain bewarna kombinasi hitam dan merah tersebut, bagian sisi warna merahnya bertuliskan “Semeton Sanjaya Bersatu” dan sisinya yang bewarna hitam bertuliskan “Tabanan No Plastik” di bagian atas dan bawahnya bertuliskan “Tetep Mekenyem”.
Sebelum bagi-bagi tas belanja, di depan pintu pasar bagian barat Sanjaya bertemu dengan seorang dadong (nenek) yang menjual boreh. Sambil ngobrol santai, Sanjaya langsung membagikan sebuah tas belanja. Tidak itu saja, Sanjaya juga membeli sebungkus boreh dagangan nenek tersebut dengan memberinya uang Rp 200 ribu yang diterima nenek dengan terharu.
Sanjaya yang diiringi ratusan pendukungnya dari Semeton Sanjaya Bersatu kemudian memasuki pasar. Sambil membagikan tas kepada para ibu-ibu yang sedang belanja, Sanjaya juga mensosialisasikan kepada para penjual dan pembeli untuk mengganti tas kresek dengan tas kain yang lebih ramah lingkungan.
Usai bagi-bagi tas belanja, kepada wartawan Sanjaya menjelaskan bahwa kegiatan bagi-bagi tas belanja dari bahan kain tersebut merupakan salah satu bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan untuk mengurangi timbunan sampah plastik.
“Selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, bagi-bagi tas belanja dari kain ini juga dilakukan untuk mengurangi pemakaian tas plastik sesuai dengan Pergub Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan plastik sekali pakai. Kita semua tahu bahwa plastik sangat susah didaur ulang dan plastik kalau tertanam menyebabkan rusaknya kesuburan tanah,” paparnya.
Sanjaya berharap, tas berbahan kain yang dibagikan kepada para pembeli di Pasar Tabanan ini bisa digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti tas plastik. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi stimulan dan motivasi bagi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan tas plastik.
“Kebiasaan berbelanja menggunakan tas kantong kresek sekali pakai harus diubah karena tidak ramah lingkungan. Selain di Pasar Tabanan, kegiatan bagi-bagi tas belanja kain ini juga akan dilakukan di pasar lainnya yang ada di Kabupaten Tabanan,” jelasnya.
Menurut Sanjaya, untuk kegiatan aksi bagi-bagi tas belanja dari bahan kain yang ramah lingkungan ini, pihaknya telah menyiapkan tas sejumlah 2.000 buah. “Kami telah menyiapkan 2.000 buah tas kain. Bila masih kurang nanti alam ditambah lagi,” tegasnya.
Usai bagi-bagi tas gratis di Pasar Tabanan, Ketua DPC PDIP yang juga Pembina DPP Kombatan (Komunitas Banteng Asli Nusantara) Kabupaten Tabanan ini menuju ke Gedung Kesenian Ketut Maria, menghadiri pelantikan DPAC Kombatan seluruh kecamatan di Kabupaten Tabanan.
Pasar Murah Dipadukan dengan Program Sosial dan Kesehatan

TABANAN – Pantaubali – Menjelang hari raya, harga kebutuhan pokok atau sembako sering kali mengalami kenaikan. hal itu merupakan kekhawatiran yang utama bagi ibu-ibu, khususnya di Tabanan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tabanan Gelar Pasar Murah yang digelar di Kecamatan Baturiti, tepatnya di Lapangan Umum Luwus, Baturiti, Kamis (28/02) yang dipadukan dengan Program Sosial dan Kesehatan, yakni Mobil Sehat.
Dalam pelaksanaannya kali ini, Pemkab Tabanan melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, juga menggandeng Pihak Pertamina, memberikan bantuan sembako kepada 100 orang Lansia yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, didampingi oleh DPRD Tabanan I Nyoman Suadiana selaku Ketua Panitia,. Hadir juga I Nyoman Suta, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Camat, Perbekel dan Tokoh Masyarakat setempat.
Bupati Tabanan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini bukan semata hanya Pasar Murah, tapi bagaiamana kegiatan ini agar berguna bagi masyarakat. Maka kegiatan ini dipadukan dengan program Sosial dan Kesehatan, seperti pemberian bantuan sembako kepada 100 orang Lansia di Kecamatan Baturiti dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mobil Sehat dengan menggandeng pihak Pertamina.
“Mobil sehat ini gratis, ada pemeriksaan kanker serviks bagi ibu-ibu, ada juga dokter umum dan dokter mata juga ada dokter gigi. Niki program mobil sehat untuk masyarakat dan masyarakat bisa memeriksakan kesehatannya secara berkesinambungan, khususnya Ibu-ibu niki agar bebas dari kanker serviks,” pungkasnya.
Dan untuk pasar murah dirinya menjelaskan ada 400 kupon bagi masyarakat yang dibagikan oleh panitia kegiatan dalam rangka menyambut Hari raya Nyepi, sehingga bisa meringankan beban masyarakat. “Mudah-mudahan program ini bermanfaat, kebetulan ini menjelang Hari Raya. Di Pasar niki harganya murah dan mohon dimanfaatkan dan disampaikan pada masyarakat Baturiti lainnya yang tidak tahu menahu tentang Pasar Murah niki,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Bupati Eka berharap, selain masyarakatnya bisa berbelanja dengan harga yang murah, pun kesehatannya juga bisa dijaga melalui tersedianya fasilitas mobil sehat. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini disamping bisa meringankan beban masyarakat sekaligus bisa menjaga kesehatan dengan adanya fasilitas Mobil Sehat ini, sehingga tercipta masyarakat Tabanan yang Kuat, Sehat dan Cerdas. Serta sesuai dengan yang dicita-citakan Pemkab Tabanan, yakni bebasnya Ibu-ibu di Tabanan dari yang namanya Kanker Serviks,” tegasnya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, I Nyoman Sudiana menjelaskan, selama pasar murah ini ada 400 kupon yang dibagikan kepada masyarakat di Kecamatan Baturiti, yang dibagikan sebanyak 80 kupon ke masing masing Desa yang ada di Kecamatan Baturiti, khususnya Baturiti bagian selatan. Kupon seharga Rp 100 ribu itu disubsidi 50 persen atau sebesar Rp 50 ribu, dan isinya berupa telur, minyak, beras, gula serta beberapa kebutuhan pokok lainnya. “Selain itu ada juga beberapa UMKM yang dirangkul untuk memberikan alterinatif pilihan bagi pengunjung. Ada juga Bulog dan Pertamina dengan produk gas LPG 3 kg,” tandasnya.
Kesibukan Acara Adat Jadi Alasan ” Penolakan Cawapres Sandiaga Uno Ke Banjar Pagi Tabanan “

TABANAN – Pantaubali.com – Bawaslu Kabupaten Tabanan pagi ini memanggil tiga pihak yang menandatangani surat penolakan kedatangan Cawapres Sandiaga Uno untuk mengunjungi Subak yang ada di Banjar Pagi ,Desa Senganan Kecamatan Penebel.
Dalam klarifikasi yang di laksanakan di Kantor Camat Penebel pada tanggal 26/02/2018, Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi yang sempat dimintai keterangan oleh pihak Bawaslu Tabanan, secara tegas menjelaskan panjang lebar alasan Penolakan kunjungan Cawapres Sandi saat itu. Faktor penolakan ini memang merupakan hasil kesepakatan Krama atau warga di banjar Pagi, selain itu Kesibukan adat saat itu juga menjadi alasan utama yang di lontarkan Bendesa adat Pagi I Wayan Yastera.
“ Munculnya surat penolakan ini murni hasil dari kesepakatan adat, selain itu karena kesibukan adat inilah yang menjadi alasan kami,sehingga siapapun tokoh penting yang mau datang pasti tidak kami ijinkan karena kondisi adat kami sedang sibuk “ tegasnya.
Selain itu Bendesa adat pagi juga menilai kurangnya kordinasi dari tim Pemenangan Cawapres Sandi juga menjadi alasan utama, sehingga pihak adat menjadi merasa sedikit kurang jelas dengan rencana kunjungan Cawapres Sandi ke banjar pagi saat itu.
“ Saya menilai keinginan sandi mengunjungi banjar pagi utuk mengenal subak sangatlah tidak tepat, karena di wilayah penebel subak di banjar kami tidak sebagus subak di Jatiluwih “ imbuhnya.
Sementara itu pemanggilan Tiga pihak yang menandatangani Surat penolakan Cawapres dari Prabowo ini, merupakan salah satu upaya pencegahan dan sekaligus untuk menklarifikasi tentang penerbitan surat penolakan yang di tanda tangani oleh Bendesa adat,Desa Pakraman Pagi I Wayan Yastera, Kelian Adat Pagi I Nyoman Subagan Dan Kelian Dinas Pagi I Wayan Suka Wijaya.
Setelah di lakukanya proses klarifikasi oleh pihak Bawaslu Kabupaten Tabanan yang berlangsung selama dua jam, akhirnya Permasalahan ini sudah sedikit menemukan titik terang, meski pihak bawaslu masih akan melakukan klarifikasi yang lebih mendalam ke masyarakat pagi,karena adanya pengakuan Tiga pihak pemberi tandantangan, mengaku bahwa surat penolakan terbit atas dasar kesepakatan dari warganya.
“ Kami sudah mengklarifikasi ke semua pihak yang di panggil, sehingga sampai akhirnya surat penolakan tersebut terbit,dan langsung menghebohkan isu politik di Tabanan dan bahkan menjadi isu nasional “ jelas I Made Rumada Ketua Bawaslu Tabanan.
I Made Rumada juga menambahkan bahwa hasil klarifikasi inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembahasan kami di bawaslu, untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran dalam kejadian tersebut dan pastinya ini butuh proses ungkapnya.
Pemanggilan ini berawal dari Rencana kedatangan cawapres nomer urut 02, Sandiaga Salahhudin Uno, yang di jadwalkan ke sejumlah kabupaten di Bali, dan sempat di warnai sambutan penolakan di sejumlah kabupaten terlebih sejak kedatangan Sandi dari Bandara ngurah rai, Tuban Badung hingga klungkung.
Selain itu penolakan juga terjadi di Kabupaten Tabanan yang akan mengunjungin Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan Penebel juga batal karena adanya penolakan oleh warga yang lengkap dengan surat secara tertulis.
Dalam surat pernyataan bernomor : 10 / DPP / II / 2019 Tertanggal 18 Februari 2019 Bertanda tangan langsung atas nama krama Desa Pakraman Pagi, Kelian Adat Banjar Dinas Pagi I I Nyoman Subagan dan mengetahui kelian Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya, Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastera. Dengan tembusan kepada perbekel Senganan Dan Kapolsek Penebel.
Terjatuh Dari Tebing, Made Udiana Ditemukan Meninggal Dunia

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Setelah 4 hari melakukan pencarian, akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan I Made Candra Udiana, Selasa (26/2) siang. Keluarga korban yang melakukan pencarian dengan menggunakan jukung melihat sosok yang dicurigai merupakan jenasah pelajar 16 tahun tersebut. Segera setelah mendapatkan informasi, tim SAR gabungan bergerak menuju titik penemuan dengan menggunakan RIB.
Posisi korban berada di tebing bagian bawah, Kondisi ombak tidak memungkinkan RIB untuk merapat ke pinggir tebing, maka diputuskan agar jukung yang mengevakuasi korban, Beberapa orang berenang hingga pantai bebatuan untuk menjangkau jenasah korban,Proses evakuasi berlangsung sekitar 2 jam lamanya dan pukul 13.20 Wita korban telah dinaikkan ke jukung,Personil yang berada di RIB terus memantau proses evakuasi dan mengawal pergerakan jukung.
Sementara tim darat berkoordinasi dengan Rumah Sakit Pratama, Nusa Penida untuk mempersiapkan ambulance dari Puskesmas Nusa Penida 3. Penjemputan korban dilakukan di Pelabuhan Banjar Nyuh.
Diberitakan sebelumnya I Made Chandra Udiana terjatuh dari tebing setinggi 200 meter di Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (23/2) malam. Ketika itu ia bersama dengan teman sekelasnya kemah di sekitar tebing Perairan Saren Cliff Point. Malam harinya mereka mencari kayu bakar, namun nahas, karena kondisi gelap korban tak melihat pinggiran tebing dan terperosok jatuh.
Tim SAR gabungan sempat menemukan baju milik korban dan bercak darah. Dari penemuan itu ditindaklanjuti dengan penyisiran di perairan sekitar tebing dimana posisi korban terjatuh menggunakan jukung dan RIB.
Pernyataan PLT Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Made Junetra, S.H. melalui Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR, IB Surya Wirawan mengungkapkan bahwa posisi penemuan jenasah sekitar 8 hingga 10 meter ke selatan titik jatuhnya. “Yang pertama kali melihat korban adalah pihak keluarga, saat mereka melakukan penyisiran menggunakan jukung, kira-kira jam 11.30 wita,” tuturnya. Pada pukul 14.20 Wita jukung telah sandar di Pelabuhan Banjar Nyuh, selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Pratama. (ay/ hms dps)
Bupati Tabanan Apresiasi Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM Polres Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat, khususnya masyarakat Tabanan. Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, menghadiri sekaligus mengapresiasi acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang digelar Polres Tabanan di halaman depan kantor setempat, Selasa (26/02), yang ditandai dengan penandatanganan Spanduk Zona Integritas dan Pelepasan Burung Merpati juga Balon Udara.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Ombusdman Perwakilan Bali, Oemar Ibnu Alkhatab, Forkompinda Kabupaten Tabanan, diantaranya Kapolres Tabanan, AKBP Made Sinar Subawa, selaku Tuan Rumah, Kajari Tabanan Ni Wayan Sinaryati, Ketua PN, Made Sukereni, Perwakilan Dandim 1619 Tabanan, Perwakilan Lapas Tabanan, Ketua FKUB Tabanan, I Wayan Tontra, Sekda Tabanan, I Gede Susila, dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, beserta undangan lainnya.
Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di dalam melayani masyarakat, khususnya masyarakat Tabanan adalah cita-cita Kepolisian Resor Tabanan. Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Kepolisian yaitu sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Hal ini dapat terwujud ketika ada komitmen yang baik dari seluruh komponen, baik yang dimiliki Polres ataupun masyarakat Tabanan, jelas AKBP Made Sinar Subawa saat memberikan sambutan pembuka di acara tersebut.
Dirinya menjelaskan Kepolisian Resor Tabanan juga telah membangun dan membuat ruang-ruang publik, ruang-ruang pelayanan menjadi sebuah ruang yang bisa dinikmati masyarakat Tabanan, yang membutuhkan pelayanan. Terutama pada tiga sisi, yaitu; aspek keamanan khususnya kriminalitas, pelayanan SKCK, Pelayanan SIM, Samsat dan BPKB. Diakuinya juga Polres Tabanan juga membangun ruang pelayanan masyarakat saat hari libur.
“Selain jam kerja, kami juga memberikan pelayanan di hari libur melalui program kami, yakni Bale Bengong Corner Weekend. Mereka bisa mendapatkan pelayanan pada tiga sisi tersebut. Inilah suatu terobosan kami, meskipun bermalam minggu, masyarakat masih bisa mengurus kelengkapan surat-surat dari Kepolisian,” bebernya.
Dirinya menyadari, tanpa kerjasama semua pihak, baik dari Kepolisian Resor Tabanan dan Masyarakat tidak akan bisa mewujudkan hal tersebut. Oleh karena itu, Dirinya mengajak seluruh personil Polres Tabanan agar melayani masyarakat dengan jujur dan transparan, juga masyarakat secara sadar mengikuti setiap tahapan dalam sistem yang sudah dibuat, disiapkan serta berkomitmen untuk tidak memberikan kontribusi pada penyimpangan yang dilakukan oleh personil Kepolisian, mencari calo dan lain sebagainya.
“Terwujudnya pembangunan Zona Integritas ini tidak hanya berhenti pada satu titik, namun berproses ketika kita berbuat dan melakukan pekerjaan walaupun tidak sempurna tetapi kami tetap berusaha berdiri diatas kejujuran untuk menjadi baik. Salam jujur tetap berdiri, tumbang karena korupsi, jangan biarkan korupsi menghancurkan Negeri ini. Say No to Korupsi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Eka sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah diupayakan Kepolisian Resor Tabanan dalam mewujudkan WBK dan WBBM. Bupati Eka menjelaskan bahwa tentunya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi merupakan tanggung-jawab kita bersama untuk mewujudkan Pemerintahan yang bersih. “Pemerintah Kabupaten Tabanan berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ke seluruh lini mulai dari aparat Pemerintahan sampai masyarakat, mengacu pada Intruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi,” jelasnya.
Terkait hal itu, untuk pemantauan pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut, Bupati Eka menerangkan Pemkab Tabanan telah membentuk tim koordinasi dan supervisi pencegahan dan pemberantasan korupsi secara berkala, melalui aplikasi MCP. Bahkan tahun 2018, yakni untuk pemantauan rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi terintegrasi Triwulan IV Tahun 2018, Pemkab Tabanan telah mencapai nilai 74,28%, yang merupakan peringkat ke II dari 9 Kabupaten Kota se-Bali dibawah Provinsi Bali. selain itu juga telah dilakukan pencanangan Zona Integritas menuju WBD dan WBBM. “Terkait hal itu, kami mengapresiasi upaya dan kerjasama yang telah dilakukan oleh seluruh pihak terkait. Sekarang nomor 2, mudah-mudahan kedepan bisa nomer 1,” ucapnya.
Sementara itu, Oemar Ibnu alkhatab mengapresiasi undangan yang telah ditujukan kepadanya dalam kegiatan ini, dan Dirinya berpesan agar langkah ini bisa membuat semua aparatur Pemerintah di seluruh instansi di Daerah bekerja dengan baik dan acara ini bukan hanya dimaknai sebagai ceremonial semata. “Dan paling penting adalah setelah pencanangan ini, para aparatur Pemerintah mampu menjadi pribadi yang integritas dan pribadi yang otentik. Kami berharap semua instansi di Tabanan menjadi pribadi yang otentik, pribadi yang integritas untuk mencapai masyarakat yang sejahtera,” tukasnya.
Dirinya mengajak seluruh instansi Pemerintah di Tabanan agar bisa membantu Rakyat, Masyarakat dan Negara dengan satu cara, yakni melayani masyarakat dengan baik. “Marilah kita bantu Rakyat, Kita bantu Masyarakat, Kita bantu Negara ini hanya dengan satu cara, yakni melayani dengan baik. Karena dia telah membayar kita semua. Yang kita pakai ini dibayar oleh rakyat, sehingga pencanangan ini harus menjadi institusi menuju pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat,” tegasnya.