- Advertisement -
Beranda blog Halaman 820

Di Panggil KPK Sebagai Saksi ” Bupati Eka Ngaku tidak Tahu “

Pantaubali.com – Tabanan – Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti angkat bicara,terkait pemanggilan dirinya oleh KPK pada Hari ini tanggal 15/08/2018 sebagai saksi kasus tindak pidana korupsi tersangka ber inisial YP tentang kasus suap usulan dana perimbangan Daerah RAPBN Perubahan Tahun 2018.

Meskipun Namanya Sudah Tercatat sebagai Saksi dalam kasus tersebut,namun Bupati Eka justru membantah dan mengaku belum tahu mengenai dirinya dipanggil KPK sebagai saksi dalam kasus tersebut.

“Aaaah… Biasalah lah itu, yang namanya berita biarin aja berita. Tapi bagaimanapun juga kita di Tabanan harus bekerja dengan baik dan tidak menyalahi aturan yang ada,” ujar Bupati Eka saat dijumpai di Tanah Lot, Tabanan dalam acara Gladi Tari Rejang Sandat Ratu Segara, Rabu (15/8).

Disinggung mengenai apakah sudah menerima surat atau informasi pemanggilan tersebut? Bupati Eka pun mengakui belum menerima surat tersebut.

“Belum sih.. belum..,” ucapnya sembari mengatakan yang namanya berita bisa benar bisa tidak, jangan fianggap serius.

Bupati Eka menegaskan, jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi saksi terkait kasus tersebut akan siap untuk datang.

“Ya siap lah, ngapain sih ditakutin, KPK kan juga manusia,” katanya.

Kemudian, ketika disinggung mengenai keterkaitan pemanggilan tersebut, Bupati asal Banjar Tegeh, Desa Angseri ini menolak untuk berkomentar.

“Udah…Aku Gak mau membahas itu. No komen,” kelitnya.

Warga Selat Peken ” Temukan Peti Jenazah Purbakala Berbahan Batu “

Pantaubali.com – Bangli – Sebuah benda purbakala berupa peti jenazah dari batu atau sarkofagus ditemukan di areal persawahan Subak Dugul, Dusun Selat Peken, Desa Selat Susut, Bangli.

Benda purbakala yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun itu ditemukan I Nengah Lodra saat membersihkan pematang sawah miliknya.

Lodra menuturkan, saat mau membersihkan rumput dengan cangkul di pematang sawah pada Sabtu (11/08/2018) sore sekitar pk.17.30 Wita.

Ketika itu dia mengaku kaget saat mencangkul bagian dasar pematang melihat ada benda aneh. Cangkulnya menyentuh benda keras. Setelah digali lebih dalam ternyata benda keras itu berupa batu paras yang menyerupai peti mati,”katanya Selasa (14/8/2018).


Bersama sejumlah warga lainnya, benda itupun kemudian diangkat dari dalam tanah, batu berukuran 1 meter x 120 cm. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli yang mendengar dari laporan langsung turun ke lokasi penemuan, setelah dibuka, di dalamnya ada palungan (lubang).

Di dalam lubang setelah dicek-cek bersama petugas ada serpihan tulang manusia yang sudah remuk bahkan sudah menjadi abu,”jelasnya.

Setelah diangkat sarkofagus tersebut dipagari dan diberikan sesajen. Lodra menjelaskan setelah datang dari Dinas Pariwisata dan kebudayaan terkait penemuan sarkofagus tersebut rencananya dari Balai Arkeologi akan turun ke lokasi mengecek dan meneliti penemuan benda purbakala tersebut.

Gelar FGD Dinas Koperasi dan UKM Susun Road Map Strategi Pengembangan UKM

Pantaubali.com – Tabanan – Guna memperoleh masukan dan informasi terkait penyusunan road map strategi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis potensi lokal di kawasan Nikosake, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tabanan melaksanaan focus group discussion(FGD) di wantilan Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Senin(13/08).
Hadir dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana sekaligus membuka acara.
Turut hadir Kepala Bapelitbang Ida Bagus Wiratmaja, Kepala Dinas Koperasi dan UKM A.A. Gede Dalem Tresna Ngurah, OPD di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tabanan , Direktur PD. Dharma Santika I Putu Sugi Darmawan,dan para Perbekel di Kawasan Nikosake.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM  Kabupaten Tabanan A.A. Gede Dalem Tresna Ngurah mengatakan Road map strategi pemberdayaan UKM berbasis potensi lokal di Kawasan Nikosake, yaitu Desa Belimbing dengan Niranya, Desa Munduk Temudan Desa Sanda  dengan Kopinya, Desa Lumbung Kauh dengan kelapanya, dan Desa Wanagiri dengan salaknya.
“ Adapun Road map strateginya meliputi 6 aspek yaitu memperkuat kelembagaan, menyiapkan sarana dan prasarana, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,mempermudah perijinan usaha, penguatan akses permodalan dan terakhir memperluas akses pemasaran,”jelas Gung Dalem.
Dirinya menambahkan pengembangan dan pemberdayaan di kawasan nikosake untuk di sektor sekunder. Dimana pada sektor itu adalah pada tahapan pengolahan produk hasil pertanian. Dan yang dibutuhkan adalah kelompok yang dibentuk UMKM atau kelompok pengolah hasil pertanian.
“Di sektor sekunder adalah sektor pengolah hasil pertanian. Untuk pengolahnya dibutuhkan  kelompok yang dibentuk UMKM atau kelompok pengolah hasil,”ujarnya.
I Wayan Miarsana dalam sambutannya saat membuka acara mengatakan potensi bagian barat Kabupaten Tabanan adalah di sektor pertanian. Potensi pertanian harus dilestarikan dengan didukung kemajuan teknologi. Dikatakan kedepan harus bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi sumber daya pertanian.
“Kehidupan pertanian harus lestari, dinamis dan di dukung kemajuan teknologi. Sehingga kedepan bisa  meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian kita,”ucap Miarsana.
Diketahui produksi pertanian di Tabanan cukup melimpah, sehingga diperlukan konsep pemasaran melalui konsep analisis kebutuhan pasar.
“ Kita harus memulai konsep analisis kebutuhan pasar , siapa yang produksi, siapa yang mengolah dan siapa yang memasarkan nantinya. Jadi konsep itu sudah terbangun. Mari kita bangun komitmen bersama,”ajaknya.
Kepada peserta FGD, Miarsana juga berpesan untuk menyampaikan  dan mengkritisi rancangan yang sudah disiapkan. Selanjutnya membedah semuanya, hal-hal yang tidak cocok diselaraskan.
“Di FGD ini sampaikan hal-hal yang perlu disampaikan, kritisi rancangan yang sudah disiapkan oleh Dinas Koperasi dan UKM. Hal yang tidak cocok mari kita selaraskan,  kemudian hal-hal yang perlu dimasukan , masukan ke program yang kita bangun ke depan,”pesannya.
Sementara Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan  Ida Bagus Wiratmaja menambahkan untuk sektor primer adalah petani sebagai penghasil bahan baku, di sektor sekunder adalah pengolah hasil, dan sektor tersier adalah pemasaran atau menjual.
 “ Di sektor sekunder inilah dibutuhkan kelompok pengolah hasil,”ucapnya.
Wiratmaja melanjutkan bahwa untuk pabrik atau pengolahan tidak ada di BUMDes. Pengolahan adanya di masyarakat, sehingga nilai tambahnya ada di masyarakat. BUMDes adalah distributor.
“BUMDes tidak boleh jual ke pasar bebas, harus dijual ke BUMDa. Dan BUMDa lah yang ditakdirkan harus jualan produk-produk ini. Dalam sistem ini harus ada perdagangan yang jujur , harus ada kesepakatan harga,”tegasnya.
Dalam FGD tersebut para peserta diberikan kesempatan untuk memberikan masukan, saran dan kritik  yang disesuaikan dengan 6 aspek strategi dari Road Map tersebut.

Polisi Gadungan Itu Ternyata Cleaning Servis Di Bandara

 

Pantaubali.com – Tabanan – Putu Mertayasa (21) alias Gembul hanya bisa tertunduk malu ketika digelar perkara oleh polisi terkait kasus penipuannya yang dilakukan di SMPN 2 Tabanan dengan modus menjadi polisi gadungan dan membawa kabur enam unit handphone milik siswa,pada hari nin (13/8).

Gembul mengakui sudah melakukan aksin kejahatan yang menyasar handphone di tiga TKP berbeda yakni Bandara Ngurah Rai, BRSU Tabanan, dan terakhir SMPN 2 Tabanan.

Gembul mengakui bahwa sudah melakukan pencurian di tiga TKP berbeda dengan sasaran utama adalah handphone.

“di BRSU Tabanan saya mencuri dua kali,” ujar Gembul saat dimintai keterangan.

Disinggung mengenai mengapa berani mengatasnamakan polisi dan masuk sekolah untuk melakukan kejahatan, Gembul pun langsung meminta maaf lantaran faktor ekonomi.

“Maaf pak saya minta maaf,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Tabanan, AKBP I Made Sinar Subawa mengungkapkan, setelah dilakukan interogasi terhadap pelaku, dia mengakui sudah melakukan aksi kejahatan di tiga TKP berbeda.

Kejahatan pertama adalah pelaku terlibat dalam aksi kejahatan dimana pelaku membantu seseorang untuk menjual handphone hasil curian, kemudian dua kali melakukan pencurian di BRSU Tabanan, dan terkhir menjadi polisi gadungan kemudian membawa kabur enam unit hp yang canggih milik siswa SMPN 2 Tabanan.

Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya tiga hari pasca kejahatan yang dilakukan pelaku di SMPN 2 Tabanan, pelaku bisa diamankan.

“Tiga hari berkeliaran kami berhasil amankan pelaku di rumahnya saat istirahat,” ujar Kapolres.

AKBP Sinar melanjutkan, pelaku yang bekerja sebagai cleaning service di Bandara diketahui memang menjadi spesialis pencuri handphone.
“Pelaku kini dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” tandasnya.

Polisi Gadungan Yang Rasia HP Di SMP 2 Tabanan Di Tangkap

Pantaubali.com-Tabanan-seorang oknum polisi gadungan yang melakukan penipuan dan berhasil menggondol enam unit handphone milik siswa kelas VIII A, Kamis (9/8). Akhirnya Subuh Tadi sekitar Pukul 01.30 wita berhasil di tangkap satuan buser polres Tabanan,di wilayah Kerambitan dengan inisial Pelaku M yang bermodus menggelar razia hp dengan mengaku sebagai polisi dengan tujuan mengantisipasi adanya teror.

Dari informasi yang kami dapat,Polisi Gadungan yang sebenarnya berprofesi sebagai Cleaning Servise dan Pelaku memang merupakan spesialis pencuri HP di sejumlah Tempat,dan salah satu kejahatan yang menyebabkan pelaku akhirnya tertangkap pada pukul 01.30 Wita Subuh Tadi,Karena terakhir Mengaku sebagai Polisi dan menggelar Razia Di Smp 2 Tabanan,dan mengaku sebagai intel kepada siswa.

Saat ini Polisi Gadungan Yang ber inisial M sudah di amankan di Polres Tabann dan masih dalam proses pemerikasaan,dan proses pengembangan agar semua tindak kejahatan yang di lakukan pelaku bisa terungkap dengan jelas.”ujar narasumber yang tidak mau di sebutkan namanya tersebut”

Sebelumnya telah terjadi Kasus penipuan oleh seorang Polisi Gadungan,yang masuk ke dalam kelas di Smp 2 Tabanan dan kemudian melakukan Razia serta membawa Kabur 6 buah HP milik Siswa dengan alasan sebagai barang bukti,sehingga kejadian tersebut menimbulkan keresahan di kalangan Sekolah yang ada di Tabanan.

Awas Ada Polisi Gadungan Razia HP Siswa

Pantaubali.com-Tabanan-Penjagaan menuju SMPN 2 Tabanan pun diperketat pasca digegerkan dengan ulah seorang oknum polisi gadungan yang melakukan penipuan dan berhasil menggondol enam unit handphone milik siswa kelas VIII A, Kamis (9/8). Pelaku ini bermodus menggelar razia hp dengan mengaku sebagai polisi dengan tujuan mengantisipasi adanya teror.

Salah satu siswa kelas VIII A, Yohanes Kusuma (14) menceritakan ihwal peristiwa tersebut. Saat ia tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 Wita, pelaku ini sudah berada di parkiran sekolah. Karena kondisi di sekolah masih sepi, ia pun memilih nunggu di halaman sekolah. Setelah semua siswa sudah datang ke kelas, pelaku ini kemudian masuk ke Kelas VIII A dengan mengaku sebagai polisi (intel).

Dengan mengaku sebagai polisi dan berpakaian layaknya intel seperti mengenakan jaket, celana jeans, dan helm, pelaku tersebut pun meminta absen siswa kepada salah satu siswa disana. Setidaknya ada belasan HP yang dikumpulkan, kemudian si pelaku ini pun memilih sebanyak enam unit yang mana hp tersebut merupakan yang terbaru dan tercanggih serta memiliki daya jual yang lumayan mahal seperti merk Oppo dan Samsung.

“Dia bilang dirinya polisi dan melakukan sidak HP katanya untuk mengantisipasi adanya teror. Hape yang diambil hape yang bagus bagus saja,” tutur Yohanes sembari mengingat peristiwa tersebut saat dijumpai di sekolahnya, Jumat (10/8).

Yohanes melanjutkan, setelah berhasil menggondol enam HP tersebut, kemudian sekitat pukul 06.45 Wita pelaku meminta salah satu siswa yakni dirinya untuk mengikutinya dan mengaku akan menuju Polres Tabanan untuk mengambil sebuah surat tugas. Namun sayangnya, Yohanes yang diboncengnya dari SMPN 2 Tabanan menuju Polres Tabanan diminta turun di Kantor SIM untuk menunggu. Namun sayangnya, pelaku yang mengaku akan mengambil surat tersebut justru pergi dari Polres Tabanan dan menuju ke arah timur.

“Saya diminta ikut sama dia ke kantor polisi. Kemudian diturunin di Kantor SIM trus dia bilang mau ambil surat dan keluar dari polrws kemudian ke arah timur. Saya sampai jam 8 disana (Polres) tapi dia tidak datang,” kenangnya.

Lantaran tak kunjung datang, kata dia, langsung menuju sekolah dengan cara jalan kaki dari Polres yang jaraknya kurang lebih sekitar 200 meter ini.

Disinggung mengenai ciri-ciri pelaku, Yohanes pun dengan tegas menyebutkannya yakni berperawakan gendut, kulitnya hitam dengan postur tubuh tinggi, mengenakan jaket berwarna hitam daleman kaos putih, dan mengendarai sepeda motor matik vario warna pink kombinasi hitam serta mengenakan helm KYT berwarna abu-abu.

“Yang jelas orangnya gendut, kulitnya hitam, tapi saya gak tau berapa nomor plat motornya,” tegas siswa asal Banjar Wanasari Tengah, Desa Wanasari, Tabanan ini.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Tabanan, I Gede Darmika pun membeberkan peristiwa tersebut. Dia mengakui bahwa saat itu (peristiwa) tidak sedang berada di sekolah dan menerima laporan bahwa ada seseorang yang berpura-pura atau menyamar menjadi seorang polisi kemudian menggelar razia dan menyita enam unit handphone siswa.

“Siswa kelas VIII A sebenarnya tidak melaporkan kejadian itu. Namun siswa menceritakan kejadian itu kepada pemilik kantin di sekolah yang kebutlan istrinya Guru BK disini. Setelah itu arulah dilaporkan ke guru BK dan mereka menyampaikan kepada saya,” jelasnya.

Dia mengatakan, saat itu pihak sekolah yang kebetulan Wakasek, Gusti Made Sujendra sedang piket di sekolah juga melihat pelaku, namun tidak menaruh curiga terhadap pelaku lantaran menganggap pelaku tersebut adalah salah satu orang siswa.

“Saat itu ada guru piket kami yang melihat tapi tidak curiga karena dikira orang tua siswa,” ungkapnya.

Darmika melanjutkan, pasca peristiwa tersebut diketahui langsung melapor ke SPKT Polres Tabanan. Dan saat ini pihak sekolah juga sedang diperiksa di kepolisian termasuk meminta sejumlah barang seperti kotak hape untuk mencocokan nomor IMEI handphone yang hilang sebagai bahan untuk penyelidikan di lapangan.

“Sekitar 15 menit dia melancarkan aksinya di kelas dan sudah dilaporkan ke polisi. Sekarang polisi sudah bekerja dan meminta barang-barang kepada korban seperti kotak hap yang akan digunakan untuk bahan penyelidikan tersangka,” jelasnya.

Dia juga mengakui, bahwa peristiwa ini baru pertama kali terjadi dan menjadi pelajaran bagi SMPN 2 Tabanan untik tidak sembarangan membiarkan orang masuk.

“Sekarang kami perketat pintu masuk ke sekolah agar tidak sembarangan ke sekolah. Seperti meminta seseorang yang masuk kesini untuk meninggalkan identitasnya di pos satpam,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP Decky Hendra Wijaya mengakui sudah menerima laporan kasus tersebut. Dan hingga saat ini masih tahap penyelidikan dan sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk pihak sekolah yang menjadi korban.

“Tim kami sudah bergerak dan sedang meminta keterangan beberapa pihak seperti siswa dan guru sekolah,” ujarnya.

Wabup Sanjaya Hadiri Upacara Pemlaspasan Pura Bale Agung Banjar Pekraman Pacung

Pantaubali.com-Tabanan-Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadiri Upacara Pemlaspasan Pura Bale Agung, Banjar Pekraman Pacung, Batuaji, Kerambitan dan Pujawali lan Ngadegang Mangku di Pura Hulu, Banjar Mambang Celuk Kelod, Mambang Selemadeg Timur, Rabu (8/8/2018).

Dalam lawatannya tersebut, Orang nomer dua di Tabanan tersebut didampingi oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Camat, Perbekel serta tokoh adat dan Tokoh Masyarakat setempat.

Selain Nyaksi, Wabup Sanjaya-pun mendoakan (bersembahyang) bersama para undangan agar Karya (Dewa Yadnya) yang dilaksanakan masyarakat Banjar Pekraman Pacung dan Pujawali masyarakat Banjar Mambang Celuk Kelod berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun.

“Titiang doakan Karya niki memargi antar, labda karya, sidaning don, dan apa yang diharapkan masyarakat bisa segera terpenuhi. Sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bersama mewujudkan masyarakat Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi segera bisa terwujud”, ucap Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa tersebut saat memberikan sambutan di Pura Bale Agung, Pacung.

Dirinya-pun mengucapkan Terima Kasih kepada seluruh masyarakat, khususnya yang hadir disana. Karena selama Beliau memimpin Tabanan bersama Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, masyarakat selalu menyatu dengan Pemerintah. Apresiasi-pun diberikan orang nomer dua di Tabanan itu atas kekompakan dan persatuan warga atau masyarakakat karena turut mensukseskan pembangunan di Tabanan.

“Tiang selaku Wakil Pemerintah sangat berterima-kasih pada masyarakat disini. Karena selalu kompak dan bersatu antar sesama, terlebih mau menyatu dengan Pemerintah di dalam mewujudkan pembangunan di Tabanan”, tegasnya.

Melihat persatuan warga yang sangat bagus, Sanjaya berkomitmen untuk kedepan akan selalu bergotong-royong membangun dengan pihak Legislatif, Perbekel, Tokoh adat dan semua pihak yang terkait, dalam mewujudkan cita-cita masyarakat.

“Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita pasti bisa mewujudkan pembangunan disini selama koordinasi dan komunikasi tetap terjaga, tetap bersatu dan tetap kompak. Inilah ucapan Terima Kasih Tiang kepada masyarakat, karena telah menyatu serta selalu kompak mendukung Pemerintah”, Sambung Sanjaya.

Selain melakukan persembahyangan bersama, Wabup Sanjaya juga memberikan Punia sebgai wujud cihna bhakti terhadap masyarakat dan Ida Sang Hyang Widhi. Kunjungan Beliau di kedua tempat tersebut dengan makan bersama juga beramah-tamah dengan masyarakat setempat.

Mendekati Pentas ” Bupati Cek Kesiapan Penari Rejang Sandat Ratu Segara “

Pantaubali.com-Tabanan-Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, Senin (06/08) meninjau latihan penari  Rejang Sandat Ratu Segara di SMA Negeri 1 Kediri. Kehadiran dirinya guna mengetahui dan memastikan kesiapan para penari  yang akan pentas secara kolosal di Festival Tanah Lot 18 Agustus mendatang.
Di kesempatan itu, Bupati Eka berharap pegelaran tarian kolosal rejang sandat ratu segara yang melibatkan sekitar 1.800 penari itu dapat berjalan maksimal.
“Pegelaran yang akan ditampilkan pada tanggal 18 Agustus di festival Tanah Lot, saya harap dapat berjalan maksimal. Hari ini saya melihat langsung mereka latihan, untuk mengetahui  kesiapan mereka menjelang  pentas nanti,”ujarnya.
Usai melihat latihan tersebut, Bupati Eka mengucapkan terima kasih kepada para penari, karena sudah menunjukan kedisiplinan, kesungguhannya  untuk tampil maksimal dalam pementasan nanti.
“ Terima kasih dan apresiasi kepada para penari, khususnya siswi SMA Negeri 1 Kediri ini, karena dari latihan tadi  saya melihat adanya kedisiplinan dan kesungguhan dalam latihan sehingga nantinya yakin dapat tampil maksimal,”ucapnya.
“Saya juga pesan kepada para penari  agar tetap semangat, jaga kesehatan sehingga pada hari H nanti dapat tampil maksimal,”imbuhnya.
Disamping itu Bupati Eka juga memberikan motivasi kepada para penari  untuk selalu dan tetap semangat dalam upaya pelestarian tarian Bali. Karena para siswi inilah selaku generasi muda  yang akan meneruskan budaya Bali yang adi luhung. 
“Tetaplah semangat untuk menekuni tarian Bali, karena adik-adiklah selaku generasi muda yang akan meneruskan pelestarian budaya bali yang adi luhung ini,”kata Bupati Eka.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan I Gusti Ngurah Supanji mengatakan latihan Tarian Rejang Sandat Ratu Segara kemarin difokuskan di SMA Negeri 1 Kediri, dengan melibatkan sekitar 220 siswi sekolah setempat.
“Untuk latihan ini, kita hanya libatkan 220 siswi SMA Negeri 1 Kediri,”jelasnya.
Supanji  juga mengaku bangga saat melihat penampilan para penari tersebut. Para penari, dikatakan sudah  benar-benar siap untuk tampil kolosal.
“Kami merasa bangga dan bersyukur dalam waktu yang singkat, sejak diciptakan oleh Ibu Bupati, tarian rejang ratu segara sudah bisa dan siap ditampilkan secara kolosal. Ini tergolong istimewa,”ucapnya.
Selain disaksikan langsung oleh Bupati Eka Wiryastuti, sesi latihan itu menjadi lebih istimewa karena disaksikan dan diliput oleh wartawan Jerman. Dimana dirinya memang secara khusus meliput aktivitas Bupati Eka dalam menjalankan roda Pemerintahan Kabupaten Tabanan.
 
Saat meninjau latihan itu, Bupati Eka didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Supanji, dan Camat Kediri I Made Murdika. 

Di Kira Bangkai Babi ” Petani Temukan Orok Bayi “

Pantaubali.com-Badung-Dikira bangkai babi, I Gede Arsa Wijaya (38) temukan orok bayi di Saluran Air Subak Uma Dalem Banjar Belang Desa Sembung Mengwi Badung,Selasa (07/08) sekitar pukul 11.00 wita.

Awalnya, I Gede Arsa Wijaya hendak mengambil air untuk mengisi tangki penyemprotan padi di saluran air/parit Subak Uma Dalem, Awalnya I Gede Arsa melihat seperti bangkai anak babi, Namun pelapor terus memperhatikan secara seksama setelah diperhatikan pelapor melihat keanehan ternyata yang dilihat pelapor adalah orok bayi yang dililit tas kresek warna merah yang mengambang.

Kaget dengan hal itu, I Gede Arsa kemudian memanggil rekan kerjanya di sawah dan bersama sama mengangkat orok bayi yang terbungkus palstik merah tersebut ke atas senderan saluran air, kemudian ia melaporkan temuannya itu ke Polres Badung.

Tim Identifikasi dan Polsek Mengwi kemudian terjun ke TKP melakukan Olah Tempat kejadian Perkara penemuan orok Bayi tersebut. Kapolres badung AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I,K membenarkan adanya temuan orok tersebut “ kami masih melakukan penyelidikan di TKP, melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi dan mengumpulkan barang bukti, saat ini orok bayi tersebut di larikan ke RSUD Mangusada Kapal untuk dilakukan tindakan lebih lanjut” Terang orang nomor satu di Polres Badung ini

Melawan Saat Akan Di Tangkap “Jambret Di Dor Polisi “

Pantaubali.com-Badung-Tim Jatanras Polres Badung di bawah Komando IPDA Perlanda Oktora, S.Tr.K berhasil meringkus pelaku jambret yang beraksi di 30 TKP.

I Ketut Agus Arnawa alias Gampil (19) dan I Wayan Putu alias Charles (21) terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas dibagain kaki kirinya lantaran pada saat ditangkap berusaha melarikan diri dan melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan batu.

“ kami terpaksa melumpuhkan kedua pelaku, karena pelaku pada saat ditangkap oleh anggota melempari dengan batu dan berusaha melarikan diri” Ungkap Kasat Reskrim AKP Made Pramasetia,S.H,S.I.K saat ditemui diruangannya,Rabu (08/08).

“ Dari keterangan pelaku, mereka sudah 30 kali melakukan aksinya semenjak dua bulan lalu dan menyasar wisatawan” imbuhnya

Sebelumnya, Senin (16/07) Polres Badung menerima laporan dari masyarakat bahwa adanya tindak kriminalitas Penjambretan di jalan Raya Semer Kuta Utara Badung. Berbekal laporan tersebut kemudian jajaran sat Reskrim Polres Badung langsung bertindak melakukan penyelidikan dan berhasil mengendus pelaku penjambretan tersebut.

Dari informasi dan hasil penyelidikan kemudian petugas menangkap kedua pelaku di kos kosannya Jalan Griya Anyar Gang Dewi Tunggal 10 x Kuta Tengah Badung, dan pada saat di tangkap pelaku berusaha melakukan perlawan dan petugas dengan terpaksa menghadiahi kedua pelaku dengan timah panas petugas mengenai kaki sebalah kirinya,Senin (06/08).

Hasil pemeriksaan petugas kedua pelaku mengakui semua perbuatannya, melakukan penjambretan menyasar wisatawan asing yang berboncengan ,memegang handphone dan pelaku langsung menjambret handphone korbannya serta melarikannya. Mereka mengaku telah menjual hasil Jambretnya itu sedangkan uang hasil penjualannya mereka gunakan untuk berfoya foya.

Kini Kedua pelaku harus mendekam di jeruji Besi Mapolres Badung untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. “ kami menjerat kedua pelaku dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara” Beber AKP Pramasetia