- Advertisement -
Beranda blog Halaman 797

Rombongan Cawapres Sandi Lewat ” Pendukung Jokowi Bentangkan Spanduk Di Patung Suekarno Kediri “

Massa Pendukung Jokowi Di Patung Suekarno Kediri

TABANAN – Pantaubali.com – Sejumlah pendukung Jokowi di wilayah kediri,Kabupaten Tabanan memberikan yel selamat Datang Sandi kami tetap pilih Jokowi saat calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno melintas di pinggir jalan,tepatnya di patung Suekarno Jalan Ir Suekarno Tabanan Selasa malam (12/3/2019).

Mereka menyambut Sandi dengan membawa dan membentangkan spanduk bertuliskan “Selamat Datang Bapak Sandiaga Uno Di Bumi Bali, Tapi Pilihan Kami Tetap Jokowi”.Tak hanya membentangkan spanduk, para pendukung ini juga berulang kali meneriakan kata Jokowi ke arah Sandiaga. Hal itu terjadi di tengah perjalanan Sandiaga Uno menuju arah Denpasar,seusai kunjunganya ke Jembrana.

Di tengah berkumpulnya pendukung Jokowi yang berdiri di pinggir jalan tepatnya di area Patung Suekarno yang terletak di jalan IR Suekarno kediri tadi Malam juga terlihat salah satu kader PDI P Edi Wirawan yang merupakan salah satu calon legislatif dari Dapil Kediri – Marga yang turun langsung memimpin Masanya untuk menyambut lawatan rombongan cawapres Sandiaga Uno yang berolak dari arah Jembrana Menuju Denpasar.

Mereka membentangkan spanduk dan meneriakkan kata Jokowi berulang kali saat melihat iring-iringan rombongan Sandi melintas. Meski demikian, Sandiaga Uno tetap membuka kaca mobil dan melambaikan tangan ke arah warga yang berulang kali meneriakkan nama Jokowi. Mobil yang ditumpangi Sandi bersama rombongan mobil lainnya terus bergerak menuju arah Denpasar.

Saat dihubungi terpisah Edi Wirawan dengan santainya menjawab kalau apa yang dilakukanya bersama kader bukan huru hara. “ Kami baik-baik saja,dan aksi ini adalah aksi spontanitas yang di tunjukan pendukung kami, karena mereka akan tetap dukung capres  Jokowi- Amin meski ada Cawapres lain yang datang ke Bali.” Ungkap Edi Wirawan terhadap kehadiran Sandiaga Uno di Bali,Edi juga mengaku dalam fenomena demokrasi, setiap orang punya gaya masing-masing dalam mengekspresikan.

“Tidak salah menyambut orang,tunjukkan kalau kita sudah punya pilihan,” Kami melakukan sambutan dengan cara itu karena sudah bulat mendukung Jokowi,”tandasnya.

Terkait aksi tersebut Edi juga mengaku hanya spontanistas dari rekan-rekannya yang saat itu akan balik ke rumah se usai melaksanakan sosialisasi pencalonan dirinya untuk pemilihan legislatif di wilayah kediri.

Wabup Sanjaya Apresiasi Semangat Membangun Pura Dengan Konsep Gotong Royong

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mendem dasar pembangunan Pura Ulun Desa Banjar Pangkung Tibah, Desa Pakraman Bedha, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin ( 11 Maret 2019).

Rangkaian upacara yang dipuput oleh Ida Ratu Peranda Manuaba saking Griya Banjar Beji Pejaten, juga dihadiri Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Bali N Adi Wiryatama, Camat Kediri dan Prebekel serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam Laporannya Ketua Panitia yang Sekaligus Prebekel Desa Pangkung Tibah I Ketut Nandera mengatakan, “ Pembangunan Pura Ulun Desa yang pembangunannya sudah dimulai sejak September 2018 lalu diperkirakan menghabiskan dana 1,5 Milyar dimana dana tersebut diperoleh dari urunan krama, donatur dan sumbangan. “Dalam pelaksanaan pembangunan ini kami selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan ke dua Banjar Adat pengemong yaitu banjar adat Pangkung Tibah Belodan dan Banjar Adat Pangkung Tibah Baleran yang keseluruhannya terdiri dari 190KK agar mempermudah bagi kami dalam melakukan pembangunan Pura Ulun Desa”, tegasnya.

Upacara mendem dasar di Pura Ulun Desa Pangkung Tibah Kediri Dalam Sambutannya Wabup Sanjaya memberikan apresiasi atas semangat kebersamaan dan gotong royong warga masyarakat Pangkung Tibah Belodan dan Pangkung Tibah Baleran dalam membangun Pura dan semangat ini diharapkan bisa selalu ditingkatkan dimasa mendatang. “Semangat kebersamaan ini perlu terus dipupuk, karena semangat seperti ini merupakan modal dasar untuk melakukan pembangunan. Pembangunan tidak akan bisa dilakukan tanpa dukungan semangat kebersamaan dan rasa persatuan dan kesatuan yang utuh.,” ujar Wabup Sanjaya.

Sinergisitas antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat kata Sanjaya, merupakan tiga komponen dasar dalam pembangunan dan harus saling bahu membahu berpartisifasi aktif dalam menjalankan roda pembangunan menuju Tabanan Serasi. “Tiga komponen dasar, yakni Pemerintah, Swasta dan Masyarakat harus saling bahu-membahu berpartisipasi aktif dalam menjalankan roda pembangunan menuju Tabanan yang lebih baik sesuai dengan visi misi Tabanan yaitu mewujudkan Tabanan yang sejahtera, Aman dan Berprestasi.

Pada kesempatan itu, Wabup Sanjaya ngaturang sarin canang sebagai bentuk rasa kebersamaan, dan melaksanakan persembahyangan bersama rombongan. Juga tidak lupa bercengkrama dengan masyarakat sembari melakukan photo bersama

Ban Kiri Depan Meletus ” Mobil Pickup Nyungsep Ke Got “

Proses Evakuasi Pickup Di lokasi Kejadian

TABANAN – Pantaubali.com – Sebuah Mobil pickup yang datang dari arah Denpasar menuju Gilimanuk,nyungsep ke gorong- gorong pinggir jalan sebelah barat Patung Adipura Jalan Ir Suekarno Tabanan.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.30 wita,Selasa 12/03/2018 ini di sebabkan karena Ban kiri depan mobil meletus seketika dan mengakibatkan mobil menjadi oleng dan nyungsep ke gorong- gorong,untung saja dalam kecelakaan tunggal tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Sopir cary pickup yang bernama wayan subudi asal banyuwangi yang sempat kami temui di lokasi kejadian menuturkan,kecelakaan yang di alaminya tersebut sangatlah cepat,tidak sedikitpun ada selah untuk membanting setir mobil sebeoum mobionya nyungsep ke got.

“ saya rencananya pulang ke banyuwangi namun tiba- tiba saja mobil saya rasanya oleng,dengan sangat mendadak mobil saya Juga langsung nyungsep ke got “ ungkap subudi

Kasat Lantas Polres Tabanan Akp Ida Ayu Kalpika yang sempat Kami Konfirmasi juga membenarkan adanya kecelakaan tunggal di sebelah barat patung adipura Tabanan,tepatnya di jalan Ir Suekarno menuju arah Gilimanuk.

“ Pickup tersebut mengalami Out Control akibat ban depan kirinya meletus,anggota kami juga sudah ke tkp,meski kejadian ini tidak menimbulkan gangguan arus lalulintas,suyukurnya dalam kejadian ini tidak ada korban,meski menimbulkan kerugian materiil saja.” Tegas Kalpika Ksat Lantas Polres Tabanan.

Akibat kecelakaan tersebut Mobil cary Pickup yang sebelumnya bermuatan janur dan kelapa dari banyuwangi tersebut,mengalami kerusakan di bagian depan mobil dan mengalami pecah kaca bagian samping,karena terbentur di gorong- gorong pinggir jalan. (Tim21)

Wisatawan Asal Francis Puji Polisi Tanah Lot, Karena Bersedia Membantu Wisatawan

TABANAN – Pantaubali.com – Wisatawan asal Prancis Sanjie (23) yang berkunjung ke Daya Tarik Wisata Tanah Lot memuji polisi yang membantunya mencarikan mesin ATM, Jumat ( 8 Maret 2019 ). 
Awalnya Sanjie dan rekanya kesulitan menemukan ATM di kawasan DTW Tanah Lot.  Karena Dua ATM yang Ada di kawasan wisata Tanah Lot sudah dicoba namun tidak bisa.
Kemudian Kapolsubsektor Tanah lot Iptu I Nyoman Subagia bersama anggota Polsubsektor Tanah lot Brigadir Putu Hendra
mengantarkan wisatawan tersebut keluar kawasan untuk menemukan ATM yang bisa dipergunankan. Sanjie bersama rekanya kemudian mengucapkan terimakasih karena telah dibantu menemukan ATM. Ucapan Terimakasih tersebut langsung dilihat dan didengar oleh Kanit Propam Polsek Kediri Aiptu Putu Karissa yang saat Itu mengechek anggota yang bertugas.
“Thank you Indonesian Police for your help,” ucap Sanjie dengan sumringah.
Pelayanan polisi kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke DTW Tanah Lot sudah sesuai dengan petunjuk pimpinan dalam hal ini Kapolsek Kediri, Polres Tabanan  Akp Marzel Doni.

Di Hari Pengrupukan 25 Ogoh – Ogoh Di Pentaskan Paiketan Skehe Truna Desa Adat Kota Tabanan

Parade Ogoh – Ogoh Desa Adat Kota Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 tahun 2019 setiap pengrupukan masyarakat Bali secara rutin menggelar beberapa tahapan upacara salah satunya, upacara tawur kesanga. Untuk Kabupaten Tabanan, tawur kesanga diawali di Catus Pata Kota Tabanan, tepatnya disebelah timur Gedung Kesenian I Ketut Mario dan dilanjutkan dimasing-masing perempatan (pempatan) agung Desa Pekraman se-Kabupaten, Rabu (6/3) siang yang dipuput Sarwa Sadaka.

Selain melaksanakan rangkaian upacara tawur kesanga,secara rutin parade ogoh- ogoh juga di laksanakan,oleh Desa Pakraman Kota Tabanan yang terdiri dari 24 banjar dan menampilkan 25 ogoh- ogoh yang sudah dinsiapkan oleh Paiketan Sekhe Truna di setiap Banjar Se Kota Tabanan.

Parade ogoh – ogoh ini di mulai pada pukul 14.00 Wita yang sudah berkumpul di depan Pura Dalem Adat Kota Tabanan,yang nantinya di pentaskan secara bergantian dan kembali di arak menuju banjar mereka masing- masing.
Bendesa adat kota Tabanan I Gusti Ngurah Siwa Genta yang sempat kami temui di lokasi parade ogoh – ogoh menjelaskan,bahwa parade ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan tawur kesanga,sebagai bentuk pentetralisir aura negatif sebelum masyarakat hindu melaksanakan catur brata penyepian.

“ Ini juga merupakan kreatifitas dari paiketan sekehe truna yang ada di wilayah kami dan kegiatan ini sekaligus menampilan kreatifitas seni yang ada di lingkup truna dan truni di paiketan Desa Pakraman Kota Tabanan “ Ungkap Gusti Siwa Genta Bendesa Adat Kota Tabanan.

Pelaksanaan Parade Ogoh-Ogoh yang sempat di warnai Hujan saat pertunjukkan,tidak menyurutkan semangat truna – truni kota tabanan untuk tetap melanjutkan acara,sehingga pelaksanaan parade ogoh-ogoh bisa berjalan lancar.

 Tawur Kesanga Bupati Eka Sembahyang di Catus Pata Tabanan

Bupati Eka Sembahyang Jelang Perayaan Nyepi

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 tahun 2019 ini, masyarakat menggelar beberapa tahapan upacara salah satunya, upacara tawur kesanga. Untuk Kabupaten Tabanan, tawur kesanga diawali di Catus Pata Kota Tabanan, tepatnya disebelah timur Gedung Kesenian I Ketut Mario dan dilanjutkan dimasing-masing perempatan (pempatan) agung Desa Pekraman se-Kabupaten, Rabu (6/3) siang yang dipuput Sarwa Sadaka.

Hadir dalam upacara ini Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, didampingi Kapolres Tabanan, AKBP Made Sinar Subawa, Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, Anggota DPRD Tabanan, Penglingsir Puri dan OPD di Lingkungan Kabupaten Tabanan, serta Tokoh adat se-Kabupaten Tabanan.

Sementara ritual mepepada ( penyucian hewan yang dimanfaatkan sebagai bahan tawur) dilaksanakan sehari sebelum  tawur yakni, pada Selasa (5/3). Hewan yang disembelih untuk sarana tawur caru balik sumpah utama, antara lain, kerbau, sapi, kambing, babi, anjing, itik dan ayam dalam segala warna.

Upacara tawur kesanga ini diawali dengan penyiapan upacara seperti pemasangan sanggar agung dan piranti lainya. Sementara Sarwa Sadaka yang muput adalah, Ida Pedanda Siwa dari Griya Taman Sari Tabanan, Ida Pedanda Buda dari Griya Jadi Tabanan, Rsi Bujangga dari Griya Ngis dan Rsi Mpu dari Griya Gerogak Gede Tabanan serta Ida Cokorda Anglurah Tabanan.

Upacara tawur agung ini digelar secara  rutin sehari menjelang perayaan pergantian tahun baru caka, yang dimaksudkan untuk nyomia bhuta kala, yakni mengembalikan buta kala kealam dengan menyediakan persembahan berupa caru tawur agung. Dengan digelarnya upacara ini diharapkan akan tercipta keseimbangan buwana agung dan buwana alit (mikrokosmos dan makrokosmos).

Bupati Eka menghimbau kepada masyarakat Tabanan untuk menjadikan perayaan Nyepi ini sebagai momen introspeksi diri, mengevaluasi kembali segala keberhasilan dan kegagalan yang telah kita alami di tahun sebelumnya. “Jadikanlah perayaan Nyepi sebagai momen introspeksi diri. Karena makna nyepi merupakan ungkapan kasih sayang yang berkonsentrasi pada konsep Tri Hita Karana. Dimana dalam konsep kita diajarkan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, Tuhan ( Ida Sang Hyang Widi Wasa ), dan alam semesta. Segala bentuk perbedaan akan menjadi indah apabila kita bisa menjadikan perbedaan tersebut sebagai suatu kekuatan untuk membangun Tabanan yang lebih baik ke depan serta untuk mewujudkan visi Tabanan Serasi, tandasnya.

Di Duga Berisi Bom ” Tas Misterius Berisi Pakian Adat Bali Dan Kitab Al-Qur”an

Polisi Cek Isi Tas Misterius Menggunkan Metal Detektor

TABANAN – Pantaubali.com – Di Duga Berisi Bom,Sebuah tas berwarna merah muda mencurigakan di areal Garuda Wisnu Serasi (GWS) Desa Delod Peken, Senin 4 / 3 malam sekitar pukul 22.30. meski sempat terlihat sedikit takut saat mendekati tas dan membukanya, Panit Reskrim Polsek Kota Tabanan menemukan sejumlah pakaian adat bali untuk kepura,selain itu, di atas sebuas tas tersebut juga ditemukan sebuah kitab suci jenis Al Qur’an.

Setelah mendapat laporan adanya temuan Tas berwarna pink di panggung kesenian Garuda Wisnu Serasi, sejumlah polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP di areal tersebut. Dalam tas tersebut ditemukan sejumlah barang seperti Pakaian adat sembahyang bali, dua buah saput poleng kaos dalam, Baju putih, baju kuning, saputan, jam tangan, bohlam lampu 5 watt, rokok, dan diatasnya ditemukan Al-Qur’an. Dan untuk sementara, tas beseerta al Qur’an diamankan menuju Mapolsek Kota Tabanan.

Tas misterius ini awalnya ditemukan seorang anggota Satpol PP Tabanan, Nengah Bayu Antara (31). Saat itu, Bayu bersama tiga orang temannya sedang melakukan patroli rutin di areal GWS. Namun, saat patroli ia justru menemukan tas berwarna merah muda dengan diatasnya ditemukan Al-Quran.

“Tadi sekitar pukul 22.30 Wita, saya temukan pas keliling patroli. Kebetulan kita kesini (areal GWS) menemukan tas warna pink ini,” ucap Bayu saat dijumpai.

Dia melanjutkan, pasca menemukan langsung melapor kepada pimpinannya. Dan pimpinannya kemudian langsung berkoordinasi dengan anggota kepolisian.

“Yang saya takutkan kan nantinya ada teror atau apa sehingga kami laporkan dulu ke pimpinan. Dari pimpinan baru diteruskan ke polisi,” tuturnya.

Sebelumya, kata dia, tidak menemukan hal aneh di sekitar areal GWS. Sebab, kebetulan hari ini sedang bertugas atau mendapat piket pada sore hari.

“Kalo sebelumnya saya kurang tau, karena saya shift sore,” imbuhnya.

Sementara itu, Panit I Reskrim Polsek Kota Tabanan, Iptu Gusti Bagus Edikson menyatakan, tas ini awalnya ditemukan seorang anggota Satpol PP yang sedang melaksanakan patroli. Setelah mendapat laporan, anggota kepolisian langsung menuju TKP.

“Pasca menerima laporan, kami langsung menuju kesini untuk memastikan. Dan termyata benar ada sebuah tas berwarna pink yang diatasnya terdapat Al-Qur’an,” jelasnya.

Selanjutnya, tas beserta isi di dalamnya termasuk satu buah Al-Qur’an dibawa  ke Makopolsek Kota Tabanan untuk diamankan dan di lakukan penyelidikan lebih dalam lagi.

Melasti Di Pantai Tanah Lot Menjadi Momen Unik Dan Menarik Perhatian Wisatawan

????????????????????????????????????
Prosesi Melasti Di Tanah Lot

TABANAN – Pantaubali.com – Hari Raya Nyepi tahun saka 1941 akan jatuh pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2019. Salah satu rangkaian hari raya Nyepi adalah penyucian Bhuana Agung dan Bhuana Alit yang biasanya dilaksanakan beberapa hari sebelum hari raya Nyepi.

Di DTW Tanah Lot sendiri, prosesi penyucian bhuana jelang hari raya Nyepi, Melasti, menjadi suatu momen yang unik dan jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Terbukti, Senin, 4 Maret 2019 ketika warga desa pekraman Beraban melaksanakan prosesi upacara melasti ke kawasan wisata yang terkenal di Tabanan ini, para wisatawan tampak tidak henti-hentinya mengabadikan momen iringan warga yang berpakaian adat membawa pratima menuju Pantai Tanah Lot.

Prosesi dimulai pukul 15.00 wita dengan berjalan kaki dari Pura Bale Agung sebagai tempat berkumpulnya seluruh pratima dari seluruh pura yang ada di kawasan desa pekraman Beraban, menuju pantai Tanah Lot. Prosesi Melasti Desa Pekraman Beraban Tanah Lot setidaknya melibatkan ribuan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan. Bahkan sore ini, Tanah Lot dipenuhi oleh umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot.

Saat proses Melasti, warga yang membawa pratima dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai. Prosesi penyucian ini meliputi dua hal, yakni “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Masing-masing pura tersebut membawa pratima, sehingga bisa dibayangkan arak-arakan warga Beraban yang melaksanakan ritual melasti ke Tanah Lot akan sangat ramai dan meriah.

Dengan adanya prosesi Melasti Desa Pakraman Beraban, jalan dari sebelah utara Desa Pakraman Beraban ke arah selatan sampai Tanah Lot ditutup untuk sementara sampai pemelastian tiba di pantai Tanah Lot. Sehingga untuk para pengunjung yang berada di Tanah Lot belum bisa meninggalkan DTW Tanah Lot, begitu juga sebaliknya untuk pengunjung yang menuju ke DTW Tanah Lot belum bisa melintas sampai pemelastian tiba di pantai.

Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, SP mengatakan pihaknya sudah dari awal mengantisipasi pengunjung dan arus lalu lintas terkait prosesi pemelastian. Karena hari itu dari pagi hari iring-iringan pemelastian dari daerah lain juga sudah mulai berdatangan. Dan khusus untuk Desa Pekraman Beraban akan berjalan kaki menuju pantai Tanah Lot pukul 15.00 wita sampai selesai.

“Kami telah menginfokan sebelumnya lewat himbauan tentang prosesi ini. Jadi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pasti akan menunggu dan yang mungkin dikejar waktu tour pasti meninggalkan kawasan lebih dulu. Untuk pengaturan arus lalu lintas juga sudah kami antisipasi sebelumnya dengan pihak kepolisian, pecalang desa pekraman, dan security agar prosesi pemelastian bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.

Sementara itu saat hari raya Nyepi, Kamis 7 Maret 2019, DTW Tanah Lot akan ditutup selama 24 jam penuh dan akan buka normal kembali keesokan harinya, Jumat 8 Maret 2019.

Ribuan Masyarakat Desa Braban, Melasti Di Pura Tanah Lot

TABANAN – Pantaubali.com – Ribuan masyarakat Desa Adat Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan melaksanakan upacara melasti ke Pantai Tanah Lot, Senin ( 4 Maret 2019). 
Masyarakat yang berasal dari 15 Banjar Adat se Desa Adat Beraban terlebih dahulu berkumpul di Pura Bale Agung yang selanjutanya berjalan kaki menuju Pantai Tanah Lot. Iring iringan ribuan masyarakat  yang membawa pretima,  lelontek, kober dan pelengkapan upacara melasti lainya dimulai sekitar pukul 15.00 Wita.
Upacara melasati adalah salah satu rangkaian dari Hari Raya Nyepi yang digelar setiap tahun itu mampu menarik perhatian wisatawan yang sedang berukunjung ke DTW Tanah Lot.  Upacara melasti bertujuan untuk menyucikan buana agung dan buana alit. Segala  peralatan dan perlengkapan yang ada di Pura termasuk Pretima Ida Bhatara dibawa ke laut dengan cara diusung setelah sampai di segara kemudian dilakukan upacara pembersihan secara sekala niskala. Begitu juga dengan peralatan upacara upakara seperti tedung, lontek, tombak dll dicelupkan ke dalam air laut yang maknanya telah disucikan. Dengan harapan pelaksanaan Hari Raya Nyepi dengan melaksanakan catur berate penyepian bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, SP mengatakan pihaknya sudah dari awal mengantisipasi kedatangan wisatawan  dan arus lalu lintas terkait prosesi pemelastian. Karena hari itu dari pagi hari iring-iringan pemelastian dari daerah lain juga sudah mulai berdatangan.
Dan khusus untuk Desa Pekraman Beraban akan berjalan kaki menuju pantai Tanah Lot pukul 15.00 wita sampai selesai.  “Kami telah menginfokan sebelumnya lewat himbauan tentang prosesi ini. Jadi wisatawan yang ingin menyaksikan langsung pasti akan menunggu dan yang mungkin dikejar waktu tour pasti meninggalkan kawasan lebih dulu. Untuk pengaturan arus lalu lintas juga sudah kami antisipasi sebelumnya dengan pihak kepolisian, pecalang desa pekraman, dan security agar prosesi pemelastian bisa berjalan dengan lancar,” terangnya.
Sementara itu saat hari raya Nyepi, Kamis 7 Maret 2019,  Tahun Baru Caka 1941, DTW Tanah Lot ditutup selama 24 jam penuh dan akan buka normal kembali keesokan harinya, Jumat 8 Maret 2019.

Bupati Eka Ajak warga  menjaga Tabanan Harmony dalam perayaan tahun Baru Caka’ 1941

TABANAN – Pantaubali – Tanpa terasa masyarakat Hindu di Bali akan segera memasuki pergatian tahun Caka 1940 menuju Caka 1941. Berbagai persiapan untuk menyambut Tahun Baru Caka yang diawali dengan Pelaksanaan Nyepi  telah dipersiapkan dengan baik sejak beberapa hari terakhir. Mulai dari upacara melasti, tawur kesangga dan puncaknya akan dilaksanakan dengan hari raya Nyepi dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian pada Kamis (7/3). Diakhiri dengan Ngembak geni sehari setelah hari raya nyepi.

Sehubungan dengan hal tersebut,  Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengajak seluruh umat Hindu dan masyarakat di Kabupaten Tabanan menyambut hari suci ini dengan khidmat,  sehingga hari raya Nyepi benar-benar menjadi momen untuk introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik  bagi  pribadi masing-masing.

Agar suasana seperti itu bisa terwujud,  Bupati  Eka,  berpesan agar  seluruh lapisan masyarkat Tabanan dapat menjaga keamanan dan ketertiban  selama pelaksanaan hari raya Nyepi dan selalu memupuk rasa solidaritas antar umat beragama. Sehingga  Tabanan Harmony yang sudah diakui secara Nasional senantiasa  Terwujud dan terpelihara serta menjadi contoh  betapa Indahnya perbedaan,  berbeda-beda tetapi tetap satu dalam bingkai NKRI.  Dengan Damai dan saling pakedek-pakenyunm, semua umat beragama di Tabanan hidup  berdampingan dengan  penuh rasa saling hormat menghormati, bahu membahu, bergotong-royong membangun, mewujudkan Tabanan Serasi.

Sebagai info, Pelaksanaan hari Raya Nyepi akan dimulai dengan sipeng (sepi) pada hari Kamis (7/3) pukul 06.00 hingga keesokan harinya pada Jumat (8/3) pukul 06.00 Wita.

Pada kesempatan ini pula  Bupati  Tabanan Ni Putu Eka  Wiryastuti dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede  Sanjaya menyampaikan ucapan  Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka Baru Caka 1941 kepada seluruh Umat Hindu yang merayakannya. Semoga lewat keheningan

hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941, bisa memberikan spirit dan hati yang bersih, serta pikiran yang senantiasa mengarah pada kebaikan untuk mewujudkan Tabanan Serasi.