- Advertisement -
Beranda blog Halaman 779

Bupati Klungkung Beri Arahan Penerapan Pungutan Restrebusi Wisatawan Ke Nusa Penida

Briefing terkait penerapan Perda Retribusi Pariwisata di wilayah Nusa Penida  bertempat di Rumah Jabatan Bupati Klungkung

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Terhitung mulai senin 1 Juli 2019 besok, semua wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida akan dikenakan pungutan retribusi. Pengenaan retribusi ini menunjuk Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

Adapun besaran retribusi yang akan dikenakan kepada wisatawan, yang  masing-masing Rp. 25.000/orang dewasa dan Rp. 15.000/anak-anak. Masing-masing di pulau Nusa Penida di pelabuhan Banjar Nyuh 1 dan Banjar Nyuh 2. Sedangkan di Pulau Lembongan masing-masing di pelabuhan Tanjung Sang Hyang dan di halaman Balai Desa Jungutbatu.

Terkait hal tersebut , Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang masih dalam masa pemulihan kesehatan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mengadakan Briefing terkait penerapan Perda Retribusi Pariwisata di wilayah Nusa Penida  bertempat di Rumah Jabatan Bupati Klungkung, pada Minggu (30/06/2019) kemarin pagi.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Nengah Sukasta menyatakan sudah melakukan pembinaan kepada petugas yang nantinya akan mengadakan Pungutan Retribusi tersebut. Terkait kesiapan yang lain, seperti tiket, pembukuan dan lain-lain sudah dipersiapkan.

 “Petugas dan sarana prasarana terkait pelaksanaan pungutan retribusi yang akan dilaksanakan besok sudah siap”, Ujar Sukasta.

Dalam briefing tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meminta Camat Nusa Penida I Komang Widiasa untuk membantu kelancaran proses Pungutan retribusi. Dan meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra agar petugas yang ditugaskan bersama dengan petugas pungutan retribusi, agar dapat menjaga lalu lintas kendaraan agar tetap lancar ketika proses pungutan dilaksanakan. Serta melalui Dinas Pariwisata, meminta Kepada Petugas Pungutan, Apabila ditemukan ada yang melanggar Perda Retribusi tersebut , Bupati Suwirta meminta petugas untuk mencatat ID dari Pelanggar dan jenis pelanggarannya, serta bukti pelanggaran.

“Karena Pelanggaran Perda Retribusi ini, tidak hanya terbatas mengenai bagaimana Pemkab salah memungut, tetapi apabila terdapat masyarakat yang menghambat pelaksanaannya, juga harus ditindak secara hukum yang berlaku”, ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta mengingatkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Nengah Sukasta untuk melatih cara melakukan pungutan retribusi dengan menggunakan cara yang berlandaskan Gema Santi Dan mengingatkan kepada instansi terkait guna memperlancar proses pungutan retribusi, agar dalam melaksanakan Pungutan, petugas pungutan didampingi anggota Satpol PP, Kepolisian setempat ,Dinas  Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.

Turut hadir dalam Briefing tersebut, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung Putu Suarta, serta instansi terkait lainnya. (Humasklk/Cok)

Ratusan Layang-layang Hiasi Langit Desa Kukuh Tabanan

Granat Kite Festivel 4 di Subak Jaka, Banjar Denum

TABANAN – Pantaubali.com – Gabungan sekaa teruna di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan menggelar Granat Kite Festivel 4 di Subak Jaka, Banjar Denuma, Minggu (30/6).

Festival layang-layang ini dibuka Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya. Undangan lainnya, Ketua Komisi I DPRD Tabanan Putu Eka Putra Nurcahyadi, Camat Marga Drs. I Gusti Agung Alit Adiatmika, dan Perbekel Kukuh Made Sugianto bersama-sama menaikkan layang-layang sebagai tanda pembukaan. Ratusan layang-layang menghiasi langit Desa Kukuh.

Ketua Panitia Granat Kite Festival 4, I Made Denik Suryana mengatakan, lomba layang-layang diikuti oleh 740 peserta dari Tabanan, Badung, dan Denpasar. Jenis layang-layang yang dilombakan yakni bebean, pecukan, janggan buntut, dan janggan. Bahan layangan kain dan plastik. Peserta harus merakit layangan di lokasi lomba. “Kami mengisi liburan sekolah dengan menggelar lomba layang-layang. Selain menyalurkan hobi juga untuk mengurangi anak-anak sekolah bermain HP,” ungkap Denik Suryana.

Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi lomba layang-layang yang digelar oleh Granat – kumpulan anggota sekaa teruna Banjar Denuma dan Banjar Tegal yang gemar layangan. Menurut Wabup Sanjaya, bermain layangan adalah bermain kebersamaan. Sebab ada gotong royong untuk menaikkan agar ngindang di langit gadang (mengudara di langit biru). Dengan bermain layang-layang, memancing generasi muda untuk datang ke sawah. Sebagai bentuk dukungan, Wabup Sanjaya menyerahkan punia sebesar Rp 5 juta.

Ketua Komisi I DPRD Tabanan, Putu Eka Putra Nurcahyadi, mengaku selalu mendukung kegiatan anak muda. Eka Putra juga menaikkan layangan janggan bertuliskan ‘Eka Media Centre’. Diharapkan, musim liburan sekolah ini lebih berkesan dengan adanya lomba layang-layang. Setelah Granat Kite Festival 4, politisi muda ini juga memfasilitasi sekaa teruna menyalurkan hobi main futsal pada Oktober nanti. “Sebagai anak muda, saya mencoba untuk terus mendampingi para yowana berkreatifitas,” tandasnya. mas

Buka Pelatihan PSN, Wabup Sanjaya : Era Globalisasi merupakan Tantangan Bagi Umat Hindu

????????????????????????????????????
 

TABANAN – Pantaubali.com – Pengaruh era globalisasi tidak bisa dipungkiri akan menjadi suatu tantanggan yang begitu kompleks bagi umat Hindu kedepannya. Hal ini berpotensi mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai, pergeseran pandangan, sehingga sampai terjadinya perubahan perilaku masyarakat.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, saat memberikan sambutan pada kegiatan pelatihan Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), sekaligus membuka kegiatan tersebut, Jumat (28/6) di ruang rapat lantai III Kantor Bupati setempat.

Hadir dalam pelatihan ini, Ketua PHDI Tabanan, I Ketut Tontra, perwakilan Kementerian Agama, Ida Bagus Rai D. Suhardika, dan perwakilan Pinandita Se-Kabupaten Tabanan.

Wabup yang akrab disapa Sanjaya tersebut juga sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas dilaksanakannya Pelatihan Pinandita di Tabanan. Sanjaya menjelaskan bahwa Pinandita sebagai orang yang sangat disucikan  memiliki peran yang sangat penting demi keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Tabanan, baik pada aspek pembangunan fisik, ataupun pada aspek pembangunan di bidang mental spriritual.

“Maka pada  bidang spiritual ini kami pandang perlu adanya kesatuan pandangan dan kesatuan langkah dikalangan Pinandita, agar umat yang dilayani memiliki kesamaan dalam melaksanakan upacara keagamaan,” tegas Sanjaya.

Sanjaya menambahkan, bahwa Pinandita merupakan salah satu tokoh sentral dalam upacara keagamaan yang dilakukan umat Hindu.  Suatu upacara keagamaan dikatakan besar bukan dilihat dari aspek materi semata, namun yang lebih penting adalah bagaimana agar upacara tersebut berpengaruh positif pada kehidupan masyarakat dan sudah tentu selalu melibatkan seorang atau beberapa Pinandita. Dengan demikian  Pinandita/Pemangku ikut memberi andil pada sukses tidaknya suatu yadnya atau upacara keagamaan.

“Saya berharap agar kegiatan ini bisa meningkatkan wawasan kita di bidang keagamaan, khususnya mengenai sesana kepemangkuan dan perayaan hari raya Galungan dan Kuningan di era globalisasi. Yang lebih penting jangan terlalu mengharapkan hal-hal yang bersifat meteriil, namun berupaya lebih meningkatkan spiritual sehingga menjadikan pribadi yang memiliki Iman dan Taqwa yang berkualitas,” terang Sanjaya.

Sebelumnya, Jero Siwa Wijaya  selaku Ketua PSN Tabanan, mengatakan Pinandita merupakan suatu kebutuhan bagi umat Hindu mengingat kapasitas dan fungsinya menjadi sangat penting seperti halnya Pandita. Keberadaannya dan pikiran-pikirannya sangat di butuhkan tatkala umat Hindu melaksanakan kehidupan keberagamaan, dalam tindakan ritual yang bersifat vertikal yang hadir sebagai media perantara bagi umat untuk berkomunikasi dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dijelaskan juga, Pinandita sebagai pemimpin upacara atau manggala  upacara sesuai dengan visi dan misi PSN adalah menjadikan Pinandita yang profesional dan memiliki integritas yang tinggi, spiritual yang tangguh dan meningkatkan kualitas diri. Maka untuk mencapai hal tersebut, Pinandita perlu terus menerus diberikan pengetahuan kepinanditaan.

“Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, apa yang menjadi tujuan pelatihan ini dapat terwujud kedepannya. Dan dengan dilaksanakan pembinaan pinandita akan merubah pengetahuannya dibidang kepemangkuan sehingga percaya diri untuk melayani umat,” imbuhnya. @humastabanan.

Sekaa Gong Kebyar Wanita Gita Bala Akas Desa Bakas Banjarangkan, Wakili Duta Kabupaten Klungkung

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Ny, Ayu Suwirta didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung menghadiri sekaligus memberikan support secara langsung penampilan Sekaa Gong Kebyar Wanita Gita Bala Akas Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung yang mewakili Duta Kabupaten Klungkung, dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI Tahun 2019. Acara tersebut berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Wedhi Budaya, Art Center Denpasar, Kamis (27/6/2019) Malam.

Sebagai penampilan pembuka Duta Kabupaten Klungkung menampilkan Tabuh Kebyar Dang “Cita Utsawa” dengan makna sebuah perpaduan yang harmonis antara garapan instrumental dengan olah vocal Pembina Karawitan dan Vokal I Komang Pande Ary Wibawa, Pembina Gerak Anak Agung Sedana Harta. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa tarian antara lain, yakni Tari “Bayan Nginte” tarian ini mengisahkan sekelompok gadis yang sedang menyulam dan membatik dengan gerakan yang lemah gemulia bagaikan gadis di karang Kaputren dengan Pembina tari Anak Agung Sedana Harta dan Pembina Karawitan I Made Sarya, Tari Kreasi “Tembang Rare” yang merupakan istilah nama nyanyian atau gending anak-anak rare dengan karya I Made Subandi serta Pembina Komang Pande Ary Wibawa dan penampilan terakhir Tari Kreasi “Ngampung” yang menceritakan aktifitas petani di sawah yang sedang memanen padi, dimana dimasa saat itu semua menggunakan alat panen dan proses pemanenan yang terdisional dengan penata tari Wah Lunyuk, Penata tabuh Made Oka Arimbawa.

Sementara itu, Ny, Ayu Suwirta mengaku sangat puas setelah menyaksikan setiap pementasan yang sudah ditampilkan mendapat respon yang luar biasa dari seluruh masyarakat yang hadir. “Terimakasih atas kerjasama dan semangat yang sungguh luar biasa dari semua pihak yang mewakili Kabupaten Klungkung kedepan selalu jaga kekompakkan serta seni dan budaya ini dengan sebaik-baiknya,” Ujar Ny, Ayu Suwirta seusai mengikuti sesi foto bersama para penabuh dan penari. (Humasklk/puspa).

Wabup Sanjaya Tegaskan jika ” Kasus Narkoba merupakan Kejahatan Luar Biasa “

????????????????????????????????????
Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)  2019

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional (HANI)  2019, Rabu(26/6) pagi di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan. Kegiatan yang diperingati setiap  tanggal 26 Juni ini mengambil tema  ‘Indonesia milenial sehat tanpa narkoba menuju Indonesia emas’.

Turut hadir pada kegiatan terrsebut Wakapolda Bali Brigjen Pol. Drs. I Wayan Sunarta, Kepala BNNP Bali Putu Gede Suastawa, Forkompinda Kabupaten Tabanan,  OPD terkait di lingkungan Tabanan beserta Camat se-Kabupaten Tabanan.

Peringatan HANI 2019 merupakan salah satu bagian dari komitmen BNN dalam upaya mensosialisasikan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta mensosialisasikan program-program BNN, baik yang sudah maupun yang akan dilakukan, jelas Suastawa saat itu.

Jelasnya lagi bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan tatanan hidup yang terbebas dari Narkoba. “Tujuan peringatakan HANI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menyatukan tekad dan memperkuat aksi serta kerja sama demi mewujudkan tatanan kehidupan yang terbebas dari narkoba,” imbuh Suastawa.

Merujuk pada hasil riset BNN, Kepala BNNP Bali itu menjelaskan telah  bekerjasama dengan Puslitdatim dan Universitas Indonesia (UI)  dari 31.178 orang di Bali di teliti sebanyak 18. 83 orang coba pakai, dan  13.95 orang teratur pakai. Dari 13 provinsi yang diteliti, Bali rangking  9  pengguna narkoba.

Tambahnya lagi, penelitian pada Remaja dan pelajar di kota-kota besar terdapat  sebanyak 5.318 orang yang baru dicurigai. “Yang menggunakan atau sebagai pecandu sebanyak 533 orang. Hasil penelitian Bapennas Bali rangking 1 daya tahannya  di Bali di seluruh Indonesia dalam artian pemahamannya, pengertiannya, kepeduliannya terhadap narkoba,” ungkapnya.

Dirinya sangat berterimakasih kepada Desa-desa di Bali. Karena pararem milik Desa Pekraman sangat efektif dalam upaya menekan penggunaan dan peredaran narkoba di Bali. Ia juga mengimbau agar setiap Desa memiliki pararem (aturan) mengenai tindak lanjut bagi pengguna ataupun pengedar narkoba. “Pararem dalam hal ini merupakan suatu hukum Adat yang diharapkan mampu mengingatkan masyarakat untuk menjauhi narkoba,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wabup Sanjaya mengatakan kasus narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang menjadi tantangan Negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia  dan khususnya di Kabupaten Tabanan. Dijelaskannya, menurut data yang diperoleh dari satuan narkoba Polres Tabanan tahun 2019 sampai bulan Juni tercatat ada 9 kasus. ”Rentang umur para pemakai adalah usia produktif 15-59 tahun yang sering disebut generasi milenial,” ungkap Wabup Sanjaya.

Pengedar narkoba  terus bergerak menemukan cara-cara baru untuk mengelabui kita, jelas Sanjaya. Dengan memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai, terutama anak-anak dan wanita sebagai kurir narkoba. Orang Nomor Dua di Tabanan itu sangat mengecam tindakan jahat para pengedar Narkoba ataupun orang-orang yang memakai barang terlarang tersebut.

Sanjaya menghimbau agar masyarakat Tabanan ikut ambil bagian untuk selalu ikut berperan aktif dalam upaya memerangi Narkoba. “Peran serta masyarakat dan semua kalangan sangat kita harapkan guna melawan narkoba karena ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Satukan tekad demi menjauhkan generasi penerus agar terhindar dari barang-barang terlarang ini,” tegas Sanjaya.

Wabup Sanjaya menambahkaan agar selalu bergandengan tangan untuk saling mengingatkan dan menjaga agar generasi muda penerus bangsa bisa tumbuh dan berkembang menjadi generasi milenial yang sehat jasmani dan rohani, bebas dari narkoba. Sehingga Indonesia emas bisa terwujud.

“Melalui momentum peringatan HANI ini, mari kita cegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba serta kita tingkatkan kesadaran bersama untuk menjaga diri sendiri, keluarga dan juga teman agar tehindar dari narkoba,” imbuh Sanjaya. @humastabanan.

Terkait Calon Tabanan 1, BMI Belum Tentukan Figur

Ketua DPC BMI Tabanan dr. IGNB. Mahayasa, Sp.Kj.

TABANAN, Pantaubali – Tahun depan beberapa kabupaten/ kota di Bali akan menggelar perhelatan pilkada. Satu diantaranya adalah kabupaten Tabanan.

Berdasarkan hasil pileg 2019 lalu, dari seluruh partai peserta pemilu di Tabanan, PDIP merupakan partai yang paling berpeluang untuk mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. PDIP sendiri termasuk PDIP Tabanan juga memiliki beberapa sayap partai yang kuat dan sangat mungkin mampu ikut mendongkrak suara induk partainya, termasuk juga dalam kesertaannya mencari figur yang layak untuk memimpin Tabanan kedepan.

Lalu seperti apa pendapat salah satu pimpinan sayap partai PDIP di Tabanan, yakni DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Tabanan terkait calon Tabanan 1. Berikut laporannya.

Kepada media ini Ketua DPC BMI Tabanan dr. IGNB. Mahayasa, Sp.Kj., menyebutkan BMI Tabanan belum menentukan calon yang akan diusungnya. Bahkan ia mengaku sampai saat ini pengurus organisasi yang diketuainya belum pernah secara resmi duduk bersama untuk membahas khusus tentang pilkada Tabanan.

“Kami belum pernah rapat untuk secara khusus membahas tentang pilkada Tabanan. Termasuk pula belum pernah berbicara tentang calon Tabanan 1 maupun calon Tabanan 2,” sebutnya.

Mahayasa menjelaskan, belum pernah dibahasnya calon Tabanan 1 maupun calon Tabanan 2 oleh BMI Tabanan bukan dikarenakan organisasinya ini ewuh pakewuh atau karena alasan lainnya. Ini menurutnya murni karena BMI memandang perhelatan pilkada masih cukup jauh.

“Pilkada Tabanan khan masih jauh. Jadi kami sementara tidak mau asal komentar dulu, apalagi asal komentar terkait calon Tabanan 1 atau calon Tabanan 2,” jelasnya.

Yang jelas imbuh Mahayasa, sebagai salah satu sayap partai PDIP, BMI I pasti akan mengambil peran nyata dalam pilkada Tabanan. Termasuk pula berperan dalam memberi usulan terkait figur yang dipandang BMI Tabanan layak untuk diusung PDIP sebagai calon Tabanan 1 maupun calon Tabanan 2.

“Tunggu tanggal mainnya, BMI Tabanan pasti tentukan sikap,” tutupnya. *PB, Tim

Bupati Klungkung Beri Perhatian Khusus Ke Dua Anak Yang Mengalami Sakit Perut Membengkak

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Meskipun kondisi kesehatan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta belum sembuh secara maksimal dan masih dalam tahap masa pemulihan pasca operasi beberapa waktu lalu, ternyata perhatian orang nomor satu di Klungkung ini sangat serius kepada masyarakatnya. Perhatian tersebut terlihat setelah Bupati Suwirta menerima informasi ada dua anak kakak beradik menderita penyakit perut membengkak. Guna menindaklanjuti proses penyembuhan mereka, Bupati Suwirta langsung mengumpulkan Dirut RSUD Klungkung Dr. Nyoman Kesuma, Camat Klungkung I Komang Gde Wisnuadi serta perangkat Desa setempat di Rumah Dinas Bupati Klungkung, Selasa (25/6/2019) Pagi.

Dua bocah bersaudara tersebut masing-masing bernama Putu Cantika Dewi (7) dan Kadek Yuli Puspita Yani (5) yang berasal dari Banjar Tulang Nyuh, Desa Tegak, Kabupaten Klungkung yang mengalami perut membengkak sejak usia 3 Bulan dan bergantian rawat inap di RS.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1 jam, Bupati Suwirta menyampaikan bahwa informasi yang diterimanya kedua kakak adik tersebut sudah ditanggung BPJS yang dibiayai oleh Pemkab Klungkung dan secara ekonomi keluarga yang bersangkutan juga tidak tergolong KK miskin. “Kakak adik ini sudah ditanggung BPJS yang dibiayai Pemkab Klungkung dan secara ekonomi keluarga yang bersangkutan juga tidak tergolong KK miskin, tetapi kita tetap berusaha dan jangan menyerah untuk proses kesembuhan mereka, ” Ujar Bupati Suwirta

Lebih lanjut, Bupati asal Nusa Ceningan ini menambahkan setelah menelusuri rekam mediknya ternyata kedua adik tersebut sudah pernah dirawat di RSUD Klungkung maupun RSUP Sanglah. Justru disana menyebabkan rekam medik mereka tidak bisa terakomolasi dengan baik, karena mereka pindah-pindah dan disatu sisi juga antara rumah sakit ini tidak ada komunikasi yang baik untuk mengumpulkan rekam medik mereka, sehingga pendapatan sandingan yang seharusnya diterima dokter ini tidak bisa ketemu. “Kedua penyakit yang diderita adik ini salah satu penyebab faktornya juga bawaan/genetic, ” Ungkapnya.

Selain itu, Bupati Suwirta juga sudah menugaskah dinas terkait agar nantinya merawat mereka di RSUD Klungkung, rekam medik yang ada di RSUP Sanglah akan diambil sehingga nanti ada satu kesatuan pandangan mengenai sakitnya. “Walaupun orangtuanya tidak bekerja karena sibuk mengurus proses kesembuhan anaknya, maka saya akan memberikan mereka biaya hidup dengan operasional saya pribadi sehingga ada nantinya dipakai biaya untuk makan dan keperluan lainnya,” Harap Suwirta. (Humasklk/puspa).

Eksekutif dan Legislatif Tabanan Sepakat Bahas 4 Ranperda     

????????????????????????????????????
Eksekutif Dan Legislatif Bahas Ranperda
TABANAN – Pantaubali.com – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Tabanan dengan agenda Tanggapan/Jawaban Bupati Tabanan terhadap Pandangan Umum Fraksi-fraksi di DPRD, terkait dengan pembahasan 4 (empat) buah Ranperda guna mewujudkan produk hukum Daerah.
Sidang yang diselenggarakan pada hari Senin, (24/6), di Aula Sidang DPRD setempat, dipimpin oleh ketua DPRD, I Ketut Suryadi di dampingi Wakil Ketua Ni Made Meliani dan  Wakil Ketua lainnya Sri Labantari, Dan dihadiri seluruh Forkopimda Kabupaten Tabanan dan OPD terkait di Lingkungan Pemkab Tabanan, sepakat akan membahas 4  (empat) buah Ranperda tersebut sesuai dengan mekanisme yang ada di DPRD.
Hal ini menunjukkan adanya komitmen yang sama antara ekskekutif dan Legislatif dalam rangka memberikan payung hukum, guna mewujudkan produk hukum Daerah sebagai landasan dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Tabanan.
Setelah seluruh fraksi-fraksi di DPRD membacakan Pemandangan Umumnya tentang 4 buah Ranperda tersebut, maka disetujui 4 (buah) Ranperda tersebut akan dibahas ke tahap selanjutnya sesuai dengan mekanisme yang ada di DPRD Kabupaten Tabanan. Dan tentunya melalui pemikiran-pemikiran yang jernih dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat Tabanan.
Ranperda tersebut, diantaranya : 1. Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggarn 2018, 2. Ranperda Perubahan atas peraturan daerah No 16 tahun 2014 tentang penyertaan  modal daerah pada perusahaan daerah air minum, 3. Ranperda perubahan ke tiga atas peraturan daerah No 29 Tahun 2011 tentang retribusi temat rekreasi dan olahraga, 4. Ranperda tentang PDAM Tirta Amerta Buana Kabupaten Tabanan.
Terkait dengan Pandangan Umum yang diberikan oleh kelima Fraksi di DPRD, Bupati yang akrab disapa Eka tersebut menyatakan sependapat dengan pemandangan umum Fraksi Dewan bahwa kedepan PAD harus terus ditingkatkan, sejalan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Tabanan. Dijelaskannya kedepan akan dilakukan berbagai terobosan  yang lebih bersifat inovatif, diantaranya dengan melakukan gebyar pembayaran PBB, penerapan aplikasi pajak secara online dan lain sebagainya.
Srikandi asal Tegeh Angseri itu juga mengucapkan terimakasih yang setinggi-setingginya atas apresiasi terhadap Empat Ranperda tersebut dan pencapaian opini  Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kelima kalinya secara berturut-turut terhaadap LKPD Kabupaten Tabanan tahun 2014-2018.
“Opini WTP ini hakekatnya merupakan hasil kerja keras kita bersama, seluruh OPD serta seluruh komponen yang terkait di dalam pengelolaan keuangan Daerah. mempertahankannya tentu sangat sulit oleh karena itu diharapkan kedepan kerjasamanya lebih ditingkatkan kembali guna mencapai apa yang kita harapkan,” jelas Bupati Eka.
Disamping itu, Bupati Eka juga tidak memungkiri bahwa masih banyak ada kendala di dalam pelaksanaannya. Maka untuk menanggulangi kendala-kendala tersebut, ditegaskan Bupati Eka agar dicarikan formulasi solusinya, sehingga penerapannya bisa lebih disempurnakan. “Dalam pelaksanaan terdapat beberapa kendala yang harus diformulasikan  solusi untuk disempurnakan penerapannya,” imbuh Bupati Eka.
Untuk dua buah Ranperda yang menyangkut PDAM, Bupati Eka menyarankan agar dapat meningkatkan pelayanan PDAM terhadap masyarakat meskipun dengan kondisi keuangan yang terbatas dalam upaya menindaklanjuti rekomendasi dari BPK-RI. “Dukungan penyertaan modal untuk PDAM dalam bentuk suntikan dana belum bisa kita anggarkan mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang masih harus  di prioritaskan pada infrastruktur,” terangnya.
Terkait Ranperda tentang retribuasi tempat rekreasi dan olahraga, Bupati Eka menyampaikan pihaknya sepakat dengan fraksi di dewan sebagai upaya  untuk meningkatkan  pelayanan dan kenyamanan pengunjung yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan penerimaan dari Retribusi daerah, ucap Bupati Eka. 

Sajian Timbungan Sepanjang 50 Meter Jadi Maskot Yeh Gangga Festival

Bupati Tabanan Kagum Dengan Timbungan Yeh Gangga Festival

TABANAN – Pantaubali.com – Pembukan Festival Yeh Gangga 2019 berlangsung dengan kaya Warna dan Budaya serta merupakan perpaduan potensi alam, budaya dan maritim. Festival dibuka dengan Tari Rejang Renteng yang ditarikan oleh 505 orang penari yang merupakan ibu-ibu PKK di Desa Pekraman Yeh Gangga, Sabtu (22/06) sore.

Dilanjutkan dengan arak-arakan kuliner khas Yeh Gangga, yakni Timbungan Yeh Gangga sepanjang 50 meter yang diarak oleh Sekaa Teruna setempat. Selain itu, juga ditampilkan tarian-tarian lainnya yang mencerminkan kayanya Budaya bali.

Para penari tampil dengan penuh semangat, meskipun mereka bukan penari melainkan berprofesi sebagai dagang pindang, dagang sayur, juru tandur dan lain sebagainya. Begitupun dengan para Seka Teruna melakukan arak-arakan timbungan dengan penuh suka cita dan dengan bangga memperkenalkan kuliner khas miliknya kepada khalayak ramai yang hadir saat itu.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti yang langsung hadir pada festival tersebut mengaku bangga dan sangat jatuh hati pada kuliner khas dari Yeh Gangga tersebut. Bupati Eka memuji rasa dan tekstur kuliner yang terbuat dari Ikan Lele dan Ikan Tongkol tersebut.

“Rasanya Enak dan sangat luar biasa sekali, dan tekstur dagingnya sangat lembut,” ucap Bupati Eka. Bupai Eka beserta para tamu undangan lainnya pun langsung mencicipi hidangan timbungan Yeh Gangga di tempat yang telah disediakan oleh panitia Acara.

Nampak Undangan yang hadir saat itu mendampingi Bupati Eka diantaranya, Perwakilan dari Kementrian Pariwisata RI, Ni Wayan Giri Adnyani, Gubernur Bali yang diwakili oleh Inspektur Provinsi Bali, Forkopimda Kabupaten Tabanan, Beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, OPD terkait dilingkungan Pemkab Tabanan beserta undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Eka juga mengatakan bahwa Pantai Yeh Gangga sangat layak dikunjungi karena keindahannya. Bahkan Dirinya membandingkan bahwa Pantai yang terkenal dengan Pura Batu Bolongnya itu tidak kalah dengan pantai-pantai lain yang ada di Bali.

“Ini adalah eventnya Rakyat. Jadi Pestanya Rakyat, untuk kita lebih mengenalkan Tabanan itu juga punya pantai yang indah, potensi laut yang juga tidak kalah, kita juga penghasil lobster, terus disini juga ada kuliner yang diperkenalkan. Sehingga tidak di Sanur saja yang punya pantai yang bisa dikunjungi, Yeh Gangga juga layak untuk dikunjungi. Tempat-tempat nongkrongnya banyak dan Pantainya juga indah,” beber Bupati Eka.

Dilanjutkannya bahwa Bupati Eka sangat berharap masyarakat lokal mampu menjaga dan bangga mempunyai pantai yang kaya akan potensi alamnya. Akunya kedepan akan mebangun infrastruktur dan sarana prasana pendukung lainnya agar Pantai Yeh Gangga mampu mendunia.

“Kita harapkan juga masyarakat lokalnya, kalau bukan kita yang bangga dengan pantai kita dengan potensi lautnya yang kaya lalu siapa lagi. Dan kedepan memang kita akan bangun infrastruktur dan sarana prasana pendukungnya,” imbuhnya.

Salah seorang pengunjung bernama Firdaus Banu asal Purwokerto, Jateng, yang saat itu kebetulan berkunjung ke Pantai Yeh Gangga, mengungkapkan Festival Yeh Gangga ini sangat meriah dan sangat luar biasa. “Luar biasa mewah dan meriah sekali. Dari pembukaan tadi Saya mengikuti, ada tarian ada makan bersama, jadi mantap sekali lah Festival ini. Luar biasa,” ungkapnya.

Dirinya mengaku tertegun melihat Budaya Bali. Dirinya berharap agar Festival Yeh Gangga ini digelar setiap Tahun. “Budaya Balinya juga sangat ditonjolkan, dan Saya lihat beberapa Bule sangat tertarik dengan Festival ini. Ini mungkin festival yang harusnya wajib digelar paling enggak setahun sekali gitu ya. Biar Bali semakin meriah, makin terkenal terutama areal-areal diluar Kuta, Seminyak itu, kalau Yeh Gangga kan memang benar-benar baru dan indah,” sambunya.

Firdaus juga sangat terkesan dengan masakan khas Bali, khususnya Timbungan Yeh Gangga. Meskipun baru pertama kalinya mencicipi kuliner khas tersebut, Dirinya langsung suka dan memuji setinggi langit. “Saya nyoba timbungan Yeh Gangga, rasanya sangat luar biasa sekali itu. Mantap sedep. Masakan khas tapi memang benar-benar rasanya mendunia,” tutupnya.

“Program Inovasi TOSS Gema Santi kembali Dilirik”

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Program Inovasi TOSS Gema Santi yang dilaunching pada selasa (12/12/2017) ini yang sudah banyak dikunjungi oleh berbagai pihak karena memiliki fungsi sebagai program untuk mengatasi permasalahan  sampah yang ada di kabupaten Klungkung, pada kamis (20/06/2019) kembali mendapatkan kunjungan, kali ini kunjungan berasal dari rombongan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) yang dipimpin Komisaris Utama Sriyono D Siswoyo diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra didampingi Intansi terkait bertempat di Ruang Rapat kantor Bupati Klungkung.

Dalam Kunjungannya, Komisaris Utama Sriyono D Siswoyo menyatakan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) adalah perusahaan pembangkitan listrik dan anak perusahaan dari PT PLN. Kami bergerak di bidang pembangkitan listrik, operasi, perawatan, dan bisnis lainnya yang terkait dengan kelistrikan nasional. Komisaris Utama Sriyono D Siswoyo menyampaikan keinginannya terkait dengan Program Inovasi TOSS Gema Santi, adalah untuk mengetahui kinerja dari Toss Gema Santi, dimana nanti bahan bakar dari TOSS yang biasanya menggunakan sampah yang berasal dari rumah tangga akan diganti dengan menggunakan tumbuhan enceng gondok yang berada di sekitar waduk  Cirata, yang pertumbuhannya perhari mencapai 2%.

“Kami akan mencoba menerapkan konsep TOSS untuk membantu kami dalam menangani Pertumbuhan enceng gondok yang mencapai 2% perhari, dimana selama ini dalam mengatasinya kami hanya mengambil enceng gondok  tersebut kemudian membuangnya, ada beberapa yang dikelola tetapi jumlahnya terbatas”, ujar Sriyono D Siswoyo.

“Kami Ingin enceng gondok nanti dapat diterapkan dalam Program Inovasi TOSS, yang diubah menjadi pelet, sehingga dapat mempunyai manfaat bagi masyarakat sekitar”, tambahnya.

Komisaris Utama Sriyono D Siswoyo bersama rombongan ingin mempelajari kinerja dari TOSS dari sisi teknis,dan mempelajari skema kerjasama pembagian tugas yang sudah terjalin antara Pemkab Klungkung, STT PLN, dan PT. Indonesia Power  terkait Program Inovasi TOSS Gema Santi ini. Alasan kami ingin mengetahui skema kerjasama yang sudah berjalan, karena Selama ini di Wilayah Cirata hanya terjalin kerjasama antara STT PLN dengan  Pihak PT PJB, Kami sedang berpikir jika ini berhasil maka bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan skema kerjasama yang ada di Kabupaten Klungkung bisa kami terapkan disana.

 “Apabila Hal ini berhasil kami tidak akan lupa bahwa Kabupaten Klungkung yang sudah mengajari kita”. Tambahnya.

Arif Noerhidayat Perwakilan STT PLN menyatakan Program TOSS memiliki fungsi selain mengatasi permasalahan sampah yang ada di perkotaan dan dapat mengatasi kekurangan pasokan listrik.

Keunggulan dari program TOSS ini antara lain tidak adanya proses pemilahan, jadi sampah akan diolah secara langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan  menggunakan bio activator, dalam waktu tiga hari bau hilang, dan dalam waktu sepuluh hari volume sampah sudah berkurang, program TOSS akan menghasilkan briket dan pelet dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak, dan listrik.

Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam menyambut rombongan PT PJB menyampaikan Program Inovasi Gema Santi merupakan Program Inovasi dengan filosofi melalui program Inovasi TOSS dapat menciptakan Kabupaten Klungkung yang bersih dengan pengelolaan sampah yang baik dan indah. Mengenai manfaat dari Inovasi TOSS yang berupa pelet yang dapat dimanfaatkan, merupakan nilai lebih yang didapatkan dari membuat Kabupaten Klungkung bersih dengan menerapkan program Inovasi TOSS tersebut.

Seusai diterima rombongan diajak mengunjungi  IPLT Lepang untuk melihat secara langsung proses kinerja dari Toss Gema Santi. (humasklk/Cok).