- Advertisement -
Beranda blog Halaman 742

Wagub Cok Ace Apresiasi Tentang Raperda Perubahan Perda Nomor 5 tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Daerah.

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Sekda Dewa Made Indra menghadiri rapat Paripurna ke 4 DPRD Provinsi Bali di ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Bali, renon Denpasar pada Rabu (4/3) siang. Dalam kesempatan tersebut Wagub Ace membacakan pendapat Gubernur Bali terhadap Raperda Perubahan Perda Nomor 5 tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Daerah.

Menyambut baik dan apresiasi kepada anggota dewan, yang telah berinisiatif menyusun perencanaan peraturan daerah provinsi Bali, yang merubah Perda no 5 tahun 2010 tentang penyertaan modal daerah. Penyertaan modal daerah dalam perda dimaksud, sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini berdasarkan hasil proyeksi. Dengan ada rancangan perda terbaru, daerah memiliki landasan hukum dan memberikan kepastian hukum dalam pengelolaan keuangan daerah.

“Pendapat saya, dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembanguna semesta berencana, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera sekala dan niskala, maka raperda yang baru tersebut merupakan pandangan yang bijak dalam rangka pembangunan Bali kedepan,” Terang Gubernur Bali yang di bacakan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Ditamahkan, hal ini juga menjadi misi dari Perda no 3 tahun 2019 tentang rencana pembangunan menengah daerah semesta berencana provinsi Bali 2018-2023, yaitu mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif, terbuka dan transparan, pemerintahan yang bersih serta meningkatkan pelayanan publik yang cepat dan nyaman.

“Masukan yang saya berikan, aspek legal drafting atau teknis penyusunan mengacu pada UU no 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Terkait penyesuaian dan alokasi perundangan daerah, harus dicermati agar tak terjadi kesalahan dalam penyusunan perundangan. Sangat mengapresiasi hasil kerja dewan, yang telah menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan BPK RI,” ujarnya.

Diketahui, agenda tersebut juga diisi pandangan umum fraksi terhadap 3 raperda usulan yakni : Raperda tentang Standar Penyelenggaraan Kesehatan, Raperda tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan dan Raperda tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.

Pandangan fraksi dibacakan oleh AA Ngurah Agung dari fraksi PDI P, Komang Wirawan dari Fraksi Demokrat, Made Suardana dari Fraksi Golkar dan Dr Somvir dari fraksi Nasdem-PSI-Hanura. Secara umum kalangan dewan menyambut baik dan mengapresiasi ketiga raperda yang diusulkan tersebut karena merupakan kebijakan-kebijakan strategis yang memerlukan produk hukum sebagai landasan.

TP PKK Kabupaten Tabanan Gelar Lomba Jambore Serangkaian HKG PKK ke-48

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Terkait peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48 tahun 2020, TP PKK Kabupaten Tabanan yang dikomandoi oleh Ny. Wahyuni Sanjaya, menggelar Lomba Jambore di ruang rapat bawah kantor Bupati Tabanan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan I Ketut Subrata Suyasa, Rabu (4/3) pagi.

Dalam kesempatan itu, Bupati Tabanan yang dalam sambutannya dibaca oleh I Ketut Subrata Suyasa memberikan apresiasi kepada Ibu-ibu PKK se-Kabupaten Tabanan yang telah melaksanakan berbagai kegiatan lomba yang diikuti oleh TP PKK Desa dan kader-kader PKK untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilannya.

Atas  semua kegiatan tersebut, Ia mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh unsure TP PKK Kabupaten Tabanan. “Semoga kegiatan-kegiatan yang bersinergi ini dapat terus ditingkatkan sebagai bentuk pengabdian kita dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Tabanan,” imbuh Subrata.

Ia juga berpesan agar lomba-lomba yang diselenggarakan ini hendaknya tidak hanya sebatas lomba-lomba, tetapi bennar-benar untuk mengetahui kualitas dan kemampuan kader-kader yang mengikuti event ini. Sehingga nantinya mampu memberi manfat kepada masyarakat dan program PKK dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik.

“Tunjukan kemampuan komunikasi yang terbaik untuk memberikan motivasi kepada masyarakat dan semoga perlombaan ini mampu lebih mempererat tali persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa yang cinta akan Tanah Air Indonesia,” tambah Subrata.

Adapun lomba-lomba yang diselenggarakan TP PKK Kabupaten Tabanan dalam Lomba Jambore PKK serangkaian HKG PKK ke 48 ini, diantarnya ; Lomba Tertib Administrasi, Lomba Penyuluhan Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Kasih Sayang dalam Keluarga, Lomba Penyuluhan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Lomba Penyuluh Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Hatinya PKK, dan Lomba Penyuluhan Pencegahan Stunting pada Balita.

Sedangkan lomba paduan suara, lomba senam dan lomba yel-yel akan ditunjuk untuk lomba tingkat Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2020, jelas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya saat itu.

Dengan mengambil tema ‘Melalui Jambore PKK kita tingkatkan kinerja kader PKK melalui pengelolaan administrasi PKK menuju terwujudnya Tabanan Serasi’, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya berharap mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan para kader TP PKK Tabanan dalam mewujudkan program pembangunan, khususnya 10 program PKK.

Ia menegaskan, sasaran langsung pada kegiatan ini adalah para anggota PKK di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kader Dasa Wisma dan Kader lainnya. “Adapun dana untuk menunjang kegiatan lomba ini dari dana APBD tahun 2020 TP PKK Kabupaten Tabanan,” imbuhnya. @humastabanan,

Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot

 

TABANAN – Pantaubali.com – Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, Tabanan, berlangsung mulai hari ini tepatnya Budha Wage Langkir, Rabu 4 Maret 2020, dan akan nyejer sampai tanggal 7 Maret 2020.

Berdasarkan sejarah, Pura Tanah Lot termasuk dalam Dang Kahyangan dimana Dang Hyang Nirartha bermeditasi menyatukan energi gunung dan lautan (Lingga Yoni) sehingga terjadi kehidupan di muka bumi. Ketika hendak meninggalkan tempat itu Dang Hyang Nirartha meminta masyarakat setempat untuk mendirikan bangunan suci untuk memuliakan Dewa Lautan dan Dewa Gunung (Nyegara Gunung). Dan dititahkan pujawalinya setiap 210 hari sekali yakni saat Budha Wage Langkir.

Saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali mulai berdatangan memadati pura di tengah laut ini. Antreannya biasanya saat pagi dan malam hari. Karena siang sampai sorenya air laut sedang pasang, maka persembahyangan dilaksanakan di Pura Penyawang. Dan diperkirakan akan membludak pada malam harinya karena hari ini air surut sekitar pukul 21.00 wita. Bahkan sehari sebelumnya yakni Selasa malam sudah mulai banyak pemedek yang bersembahyang. Piodalan di Tanah Lot ini juga bersamaan dengan Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di kawasan DTW Tanah Lot.

Walaupun hujan sempat turun beberapa saat dan suasana mendung tapi tidak mengurangi semangat umat Hindu untuk melakukan persembahyangan. Iring-iringan pemedek menambah keindahan DTW Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut.

Mereka ikut berbaur di bibir pantai bersama para pemedek. Menurut Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Toya Adnyana, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan. Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan DTW Tanah Lot. Bahkan, mereka rela menunggu seharian untuk bisa mengabadikan moment yang paling digemari wisatawan asing ini.

“Wisatawan sangat antusias melihat langsung prosesi keagamaan di DTW Tanah Lot,”ujarnya. “Untuk pemedek lokal biasanya kebanyakan berdatangan satu hari sebelumnya atau saat pujawali antara pukul 19.00-23.00 malam harinya, karena pas itu air laut sedang surut-surutnya”, tambahnya.

Kegiatan biasanya mencapai puncak keramaian saat sore sampai malam hari. “Disini kita juga dibantu oleh teruna teruni dari Desa Adat Beraban yang ngaturang ayah secara bergilir. Mereka sudah mulai ngayah dari sebelum Hari Raya Kuningan sampai nanti mesineb tanggal 7 Maret 2020. Jadi dari masing-masing banjar adat di Desa Adat Beraban, secara bergiliran sekaa teruna teruninya ngaturang ayah di Pura Luhur Tanah Lot. Biasanya mereka secara bergilir dari pagi sampai malam hari”, jelasnya.

“Selain itu jika air laut sedang pasang, pihak panitia akan memasang tali sepanjang area beji fungsinya untuk membantu pemedek yang akan bersembahyang ke luhur ataupun yang akan mepamit selesai bersembahyang. Dan juga kita menyiapkan rubber boat untuk antisipasi”, tambahnya.

Sementara satu hari sebelumnya, atau Selasa 3 Maret 2020 dilaksanakan upacara “Ngebejian” di Beji Kaler Pura Luhur Tanah Lot. Upacara itu dilaksanakan pukul 08.00 wita mengikuti surut air laut, untuk menyucikan atau membersihkan semua “pratima” (benda sakral) yang akan dipakai dalam piodalan besoknya dengan air suci dari Beji (sumber air suci) di Pura Luhur Tanah Lot.

Bupati Eka Melaksanakan Wisata spiritual

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com –  Setelah melakukan wisata spiritual pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, kembali melanjutkan wisata spiritualnya. Kali ini Bupati Eka melaksanakan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot, Beraban, Kediri, Rabu 04/03/2020.

Pada kesempatan tersebut Bupati Eka didampingi oleh beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan beserta OPD di lingkungan Pemkab Tabanan. Persembahyangan ini dilakukan serangkaian Pujawali di Pura tersebut yang jatuh pada setiap rahina Buda Wage Langkir, Rabu 04/03/2020, dan Nyejer selama tiga hari sampai hari Sabtu 07/03/2020.

Umat sedharma dari berbagai daerah di Bali tampak juga berdatangan memadati Pura di tengahing segara tersebut untuk melakukan persembahyangan. Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot juga bersamaan dengan Piodalan di Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di Kawasan DTW. Tanah Lot.

Disamping itu, Upacara Pujawali ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Mengingat banyak wisatawan yang menunggu kegiatan ini, sekaligus menikmati budaya dan pemandangan di kawasan DTW Tanah Lot.

Bagi Bupati Eka, disamping sebagai upaya utuk meningkatkan spiritual diri dan wujud cinta bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi, persembahyangan ini juga diharapkan mampu menjaga kelestarian alam Tabanan serta pariwisata Bali, khususnya Tabanan tetap aman dan terkendali di tengah isu global saat ini.

Mengingat, selain mayoritas masyarakat Tabanan menggeluti bidang pertanian, namun sektor pariwisata juga sangat banyak berpengaruh bagi pendapatan masyarakat Tabanan. Dengan melakukan persembahyangan bersama ini, diharapkan juga mampu memberikan berkah bagi sektor pariwisata di Tabanan.

Usai melaksanakan persembahyangan di Pura Luhur Tanah Lot, Bupati Eka melanjutkan persembahyangan di Pura Taman Beji Pandawa dan Pura Dalem Alas Wana Bomo, Kediri. Pada saat itu, Bupati Eka juga menyerahkan punia yang diterima oleh Panitia Pujawali di Pura setempat. @humastabanan,-

Komisi I DPRD Tabanan Prihatin Keadaan Kantor PMK Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Kantor Pemadam Kebakaran Tabanan sangat memprihatinkan. Hal ini terungkap ketika Sidak Komisi I DPRD Tabanan yang dipimpin Putu Eka Nurcahyadi bersama tiga orang anggota yakni I Ketut Arsana Yasa, Ni Made Dewi Trisnayanti, Ni Luh Dewi Marheni, Selasa ( 3 Maret 2020).

Dewan kaget melihat pemandangan deretan kasur tempat istirahat petugas yang rusak penuh lubang. Begitu pula gedung tempat petugas standby atau beristirahat sembari menunggu kemungkinan adanya panggilan kebakaran, dan tempat operasional juga sudah tidak layak.

Mulai dari tangga menuju lantai dua yang rapuh, serta atap plafon gedung yang rusak. Lantai di bangunan tingkat dua juga rapuh.

Persoalan lain yang ditemukan yakni kesiapan armada yang saat ini dari lima armada Damkar yang ada hanya tiga yang masih berfungsi. Itupun usia kendaraan sudah cukup tua, bahkan ada yang tahun pembuatan 1979 dan hibah dari Jepang. Dan armada yang tampak baru pun tahun pembuatannya tahun 1981.

“Tujuan kami turun melihat langsung Kantor Pemadam Kebakaran untuk memastikan apakah sarana dan prasarananya masih layak atau tidak. Ternyata kondisinya sangat tidak layak. Kami akan berusaha untuk mencarikan solusinya,” tandas Putu Eka Putra Nur Cahyadi.

Wagub Cok Ace Tegaskan, Bali Belum Temukan Pasien Positif Corona, Dari 29 Pasien Yang Berstatus Pengawasan

 

DENPASAR – Pantaubali.com -Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menegaskan hingga saat ini di Bali belum ada  positif  Covid-19. Dari data  29 pasien dalam pengawasan sebanyak 22  orang hasil laboratoriumnya negatif, sementara itu 7 orang  masih menuggu hasil laboratorium.

Hal tersebut terungkap dalam rapat Rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona di ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Balu Selasa pagi 3 /03/2020.

Pada rapat tersebut, Cok Ace juga menjelaskan upaya upaya pemerintah provinsi dengan instansi terkait khususnya setelah pernyataan resmi dari Presiden terkait 2 orang yang positif terjangkit virus corona. “ Kita tidak bisa lagi menyatakan tidak terjadi apa-apa, meskipun jarak Jakarta dan Bali jauh, berbeda pulau namun kita semua adalah Indonesia dan ada laporan resmi bahwa sudah ada yang terjangkit di Indonesia,” jelas Cok Ace.

Dikatanya, beberapa paradigma perlu diperbaiki, semua informasi harus lebih terbuka sekarang, lewat media massa, media sosial dan media lain.  “Intinya, kita koordinasikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, rumah sakit-rumah sakit bilamana ada orang yang terjangkit virus corona di Bali,” ucap Cok Ace. Ditegaskannya, sampai saat ini di Bali, belum ada yang positif terjangkit corona. “Namun kita tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, kesiapan-kesiapan sarana kesehatan, seperti tempat perawatan dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien terdampak,” tandas Cok Ace.

Ditambahkanya, ada tiga rumah sakit yang dijadikan rujukan untuk pasien terindikasi  corona. Diantaranya RS Sanglah ada 18  tempat tidur dengan 4 tempat tidur isolasi dilengkapi ruang bertekanan negatif standar WHO, RS Sanjiwani Gianyar ada 3 ruang isolasi plus  9 tempat tidur dan RSUD Tabanan ada 7 tempat tidur  dan 2 ruang isolasi. Jumlah ini sangat mungkin akan terus ditambah andaikata ada kebutuhan.

“Kita juga menyiapkan skenario dan skema andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jika ada pasien sejumlah 50 orang, jika mencapai angka 100 orang , diatas 200 orang dan seterusnya, skemanya sudah ada. Namun saat ini kita fokuskan dulu di 3 rumah sakit rujukan ini dulu,” tandas Cok Ace.  Dikatakanya juga pemprov Bali juga telah menyiapkan skenario untuk mem-blok satu rumah sakit bilamana terjadi banyak kasus. “ RS Universitas Udayana di Jimbaran, siap dengan kapasitas 100 pasien, lalu ada RS Bali Mandara berkapasitas 200 pasien. Ini kemungkinan terburuk,” tandas Cok Ace.

Pada rapat tersebut juga dibahas mengenai kebersihan dan mekanisme alur penerbangan di Bandara Ngurah Rai untuk mengantisipasi orang yang masuk ke Bali, juga sudah dilakukan dengan SOP benar dan maksimal, jadi tidak perlu kekhawatiran berlebih.  Untuk di Bandara Ngurah Rai  sudah terpasang 3 thermo scanner, sedangkan di Pelabuhan Benoa terpasang 1 thermo scanner.  “Satu hal yang harus diketahui terutama oleh masyarakat bahwa pasien terjangkit virus corona ini mempunyai kemungkinan sembuh yang tinggi, hingga 98 persen. Hanya memang penyebarannya sangat cepat. Kemungkinan sembuhnya sangat tingg,”tandas Cok Ace. Ia juga menghibau kepada masyarakat bijak dalam menggunakan masker, penimbunan akan ditindak tegas. Masker juga jangan disalahgunakan karena peruntukannya hanya untuk sekali pakai. Jika perlu, masker yang sudah digunakan langsung dipotong agar tidak ada pihak yang mendaur ulang. “Jaga selalu kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, untuk meningkatkan imunitas tubuh kita,” jelas Cok Ace.

Sementara itu Kadis Kesehatan  Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya memaparkan pasien  dalam pengawasan (menunjukkan gejala, namun masih menunggu hasil lab, red) di RS Sanglah ada 2 orang, di RS Tabanan 1 orang, di RS Mangusada ada 1 orang , di RS Sanjiwani Gianyar ada 3 orang.

“Mereka ini mengalami gejala-gejala seperti flu, namun masih dalam observasi. Kita melakukan dua kali uji lab selama 2 hari,” jelasnya. Ditambahkanya, terkait orang dalam pemantauan saat ini jumlahnya ada 13 orang dimana kebanyakan sempat bepergian ke luar negeri namun tidak menunjukkan gejala seperti dimaksud. Tetap  dipantau, meskipun semuanya dalam kondisi sehat dan sudah melewati masa inkubasi virus. Semuanya juga sudah di cek lab, dan jika negative berarti mereka ini sudah clear.

Ditegaskanya, hingga per tanggal 3 /03/ 2020, jumlah kasus keseluruhan pasien dalam pengawasan ada 29 orang dan sudah keluar hasil labnya. Sebanyak 22 hasil negative, lagi 7 orang masih menunggu hasil lab.  Tujuh orang yang masih dalam pengawasan dirawat di sejumlah rumah sakit diantaranya RSUP Sanglah 3 Orang terdiri dari  seorang bayi  berumur 11 bulan laki laki WNA Jepang, Seorang laki laki berumur 23 tahun WNA Jepang dan sorang perempuan umur 23 WNI. RSUD Sanjiwani Gianyar 3 orang terdiri dari seorang perempuan 34 tahun WNA Rusia, seorang perempuan 69 tahun WNA Denmark, seorang laki laki 68 tajn WNA Denmark. RSUD Wangaya satu orang  laki laki usia 66 tahun WNI. “Keluarga orang orang yang dalam pengawasan  juga terus kami pantau oleh petugas kesehatan,” tandasnya.  Ia mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkugan sekitar agar tetap bersih. “Virus memang belum ada obatnya sampai saat ini namun kuncinya ada pada imunitas tubuh kita,” pungkasnya.

Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik provinsi Bali, jajaran Otoritas Bandara Ngurah Rai, Angkasa Pura, Pelindo III, Direktur RS Sanglah, RS Sanjiwani dan RS Tabanan.

PDAM Tabanan Siagakan Petugas Khusus Saat Nyepi

TABANAN – Pantaubali.com – Menyambut Hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada tanggal 17 maret 2018, PDAM Tabanan tetap menyiagakan petugasnya selama Hari Raya Nyepi. Petugas yang standby akan menampung informasi dan keluhan masyarakat pada saat Hari Raya Nyepi sehingga keesokan harinya bisa langsung ditangani.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasubag Hubungan dan Langganan PDAM Tabanan, IB Marjaya Wirata, Jumat (2/3/2018). Ia mengatakan pelanggan yang mengalami kendala pada saat Hari Raya Nyepi bisa menghubungi call center PDAM Tabanan untuk menyampaikan keluhannya. “Saat Nyepi kita tetap siapkan petugas yang siap menampung informasi pelanggan, sehingga esok harinya langsung kita tangani. Tetapi mudah-mudahan semuanya lancar,” ujarnya.

Ia menambahkan jika pada Hari Raya Nyepi umumnya tidak ada peningkatan penggunaan air karena masyarakat fokus melakukan Tapa Brata Penyepian, berbeda dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang biasanya penggunaan air pelanggan akan meningkat. “Mungkin akan peningkatan, namun tidak terlalutinggi dibandingkan Galungan dan Kuningan,” pungkasnya.

Sidak Ke Kantor Dinas perindustrian Dan Perdagangan,Pokja Aset Pansus VI DPRD Tabanan Kecewa

 

TABANAN – Pantaubali.com -Sidak Pokja Aset Pansus VI, DPRD Tabanan diantaranya Gusti Nyoman Omardani, Gusti Komang Wastana, Wayan Eddy Nugraha Giri, Gusti Ngurah Mayun dan Putu Yuni Widyadnyani, sidak kali ini tertuju ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Senin ( 2 Maret 2020).

Hasilnya, Pokja Aset Pansus VI kecewa lantaran Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, I Gusti Arya Wardana yang seharusnya bisa memberikan penjelasan konkrit terkait data aset yang diperlukan justru tidak ada ditempat. Padalah sebelumnya sudah bersurat terkait rencana kunjungannya saat ini.

Rombongan Pokja Aset Pansus VI yakni hanya diterima oleh Sekdis Disperindag I Ketut Suarsana bersama sejumlah pegawai terkait. Kekecewaan anggota Pokja pun bertambah, ketika data aset yang diminta baik Sekdis maupun pegawai yang membidangi tidak bisa memberikan data lengkap dan akurat, justru terkesan kebingungan.

“Masalah print out itu gampang, disini kami minta penjelasan terkait data pasti dan riil, potensi yang digarap, berapa ada aset pasar dan kondisinya, sistem pengelolaannya seperti apa. Kontribusi atau sistem retribusinya, yang simple, karena kami disini hanya ingin mengoptimalkan potensi aset di masing-masing OPD,”papar Koordinator Pokja Aset Gusti Omardani disela sela kunjungan.

Turunnya Pokja mengecek kepemilikan aset yang dikelola OPD, lanjut kata Omardani menindaklanjuti hasil rapat kerja sebelumnya, dimana pansus menemukan ada aset yang milik OPD lain, namun dikelola oleh disperindag. Misalnya saja di terminal Kediri, ada aset milik Dinas Perhubungan namun kios atau dagang yang ada di lokasi tersebut retribusinya dikelola oleh Disperindag.

Selain itu dewan juga menuding selama ini Disperindag Tabanan terkesan masih ‘duduk manis’ tanpa melakukan inovasi untuk bisa mengoptimalkan pendapatan dari potensi aset yang masih ada. Misalnya saja, dari data yang disodorkan, selama ini Disperindag Tabanan hanya berfokus pada 12 pasar tradisional dan 1 pasar senggol yang berlokasi di jalan Gajah Mada untuk potensi pendapatan, padahal di sejumlah tempat ditemukan masih ada kemungkinan potensi pendapatan yang belum digarap.

“Senggol yang di pasar Bajera dan di Baturiti itu siapa yang mengelola, itu belum terdata padahal itu aset daerah, artinya dinas memang tidak berinovasi. Semestinya punya tanggung jawab, kenapa sampai dikelola oleh orang lain,” tegasnya.

Ironisnya lagi aset sebagai bagian yang sangat krusial justru dibebankan pada tenaga kontrak. “Bagaiamana mengoptimalkan yang pegang data tenaga kontrak, semestinya ASN karena ini masalah tanggung jawab organisasi maupun lembaga, tenaga kontrak sifatnya hanya membantu,” ucapnya.

Rasa kekecewaan juga disampaikan anggota Pokja lainnya Gusti Komang Wastana. Politisi asal Dauh Peken inipun menilai kinerja Disperindag amburadul. Ia pun menyayangkan kinerja Disperindag yang tidak memiliki inovasi atau greget untuk bersama sama berupaya menggali potensi yang dimiliki untuk peningkatan pendapatan daerah.

“Saya lihat disini (disperindag) masih duduk manis, bagaimana bisa meningkatkan PAD dan tidak pernah turun ke lapangan. Coba data kembali berapa pasar yang ada, jangan sampai toko yang seharusnya tempat dagang justru jadi tempat ternak walet. Misal di Gajah Mada sudah salah fungsi, dan lagi transit atau terminal dijadikan pasar, apa ada perjanjian, kemana pendapatan itu,”ucapnya.

Eddy Nugraha Giri juga menilai data yang disiapkan tidak valid. Dan menuding kinerja Disperindag asal-asalan, dan tidak terkesan tidak pernah dicek oleh pimpinan. “Pola kerja saja tidak bagus, bagaimana meningkatkan target pendapatan,” ucapnya.

Minimnya data yang dibutuhkan, Pokja Aset pun memberikan deadline seminggu kedepan, data aset yang dikelola oleh Disperindag sudah lengkap dan valid untuk selanjutnya dikaji potensi upaya peningkatan pendapatan.

Terkait keluhan anggota Pokja Aset, Sekretaris Disperindag I Ketut Suarsana mengakui memang data yang diminta oleh Pokja masih kurang. “terkait pasar senggol yang dikelola adat memang betul tidak kami lakukan, yang berkontribusi dengan kita hanya itu saja yang dicatat,” terangnya.

Dan terkait saran dari pansus, dimnaa pasar yang menggunakan aset pemda akan segera diupayakan secepatnya.

Sementara itu temuan lainnya dari hasil Pokja Aset turun ke terminal Kediri dan Pesiapan, didapatkan bahwa los atau kios dagang di lokasi tersebut ternyata tidak terdaftar dalam kepemilikan aset potensi pendapatan, yang ada hanya pungutan mobil yang rentan dimanipulasi. “Kios di terminal Pesiapan juga tidak ada perjanjian antara Pemda dengan masyarakat, ada satu yang sudah tetapi itu perjanjian sewa tanah tahun 82, bagaiman bisa kita pungut retribusi kalau tidak ada perjanjian,” beber Omardani.

Kunjungan Wisman Mandarin Menurun,Pramuwisata Menjerit di Bali Denpasar

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali,I Nyoman Nuarta,Senin,(2/3) di Denpasar menyampaikan, pasca isu Corona selain berdampak pada industri perhotelan. Akhirnya,berdampak juga pada profesi pramuwisata di Provinsi Bali.Hal tersebut terjadi dikarenakan,dampak dari turunya wisatawan mancanegara khususnya wisatawan Mandarin ke Bali.

“Terkait adanya isu virus Corona, terus terang saja kami dilembaga (HPI Bali) sudah merasakan dampak yang luar biasa.Bisa dikatakan,virus Corona dalam jangka waktu pendek memberi pengaruh kepada anggota kami yang bekerja di lapangan.Sementara waktu para anggota istirahat pasca adanya isu virus Corona,” jelasnya..

Jika dilihat ada juga dampak positifnya.Adapun dampak positifnya, yaitu pada saat tamu ramai para anggota jarang bersilaturahmi dengan keluarga.Saat kondisi seperti saat ini,bisa melakukan silaturahmi dengan keluarga.
“Jadi suka tidak suka, sementara waktu para anggota dapat beristirahat sementara waktu,”ucapnya.

Tetap berpikir positif dan yakin semua pasti akan berlalu.Jangan dalam kondisi seperti saat ini malah. berfikir negatif, tentu dampaknya nanti malah akan negatif.
“Jika kita ngomong negatif,kita tidak akan mengetahui kapan ini akan berakhir. Jadi,pastikan pikiran kita harus positif juga,” ujarnya.

Di DPD HPI Bali, tidak akan ada kata anggota di rumahkan, karena sedikit sekali atau 0,5% anggota berkatagori staf yang lain freeland.
“Ada pekerjaan, ya kerja dan jika tidak ada pekerjaan.Ya dia tidak bekerja.Jadi,tidak ada kaitan dengan PHK,”katanya.

Jika dilihat saat ini ada 11 segmen pasar, akan tetapi dari jumlah tersebut paling banyak adalah, wisatawan Mandarin sebesar 90%. Meskipun ada sedikit segmen pasar Taiwan,akan tetapi masih sangat kecil sekali.Untuk segmen pasar yang lain,bisa dikatakan persentasenya berbeda-beda. Misal, wisatawan Korea kunjungan berdampak pasca isu virus Corona sebesar 75%.

“Isunya akan ada penutupan penerbangan dari Korea ke Bali. Wisatawan Eropa juga saat ini telah ada membatalkan hampir sebesar 50% . Selain itu juga, wisatwan Jepang dari catatan kami ada membatalkan sebanyak 60% juga. Banyak tamu group yang membatalkan,”jelasnya.

Terkait stemulus oleh Pemerintah tersebut hanya pada usaha yang bergerak pada Hotel dan Restaurant saja. Akan tetapi khusus bagi Pramuwisata,sampai saat ini belum ada stemulusnya.

“Kitapun tidak mengharapkan setemulus tersebut,karena sejak dulu kami merupakan lembaga yang sangat mandiri sekali,” cetusnya.

Dia menambahkan,Virus Corona merupakan penyakit bukan Humaneror.Jadi,semua pada tahap sabar menunggu. Dan mudah-mudahan cepat berlalu wabah virus Corona ini, sehinga para anggota di lapangan bisa bekerja kembali, guna mencari rezeki sebagai pemandu wisata.

SAT Narkoba Polresta Denpasar Ringkus 2 Pelaku Kejahatan Narkotika, Satu Pengedar dan Pemakai

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sat Resnarkoba Polresta Denpasar, bersama Satgas CTOC Polda Bali bekuk 2 (dua) orang pelaku tindak kejahatan narkotika. Kedua pelaku dibekuk diwilayah hukum Polresta Denpasar, yang masing-masing bernama M. Toriq Laki-laki,(31) pekerjaan Sopir dan Warga Negara Asing asal New Zealand bernama Andrew Ivan Dolan, Laki-laki (53).

Menurut,Kapolresta. Denpasar Kombes Pol Rudi Setiawan,Senin,(2/3) di Denpasar menyampaikan, untuk pelaku M. Toriq dengan memabawa Barang Bukti (BB) 11 paket shabu dengan berat 690 gram atau 6,90 (ons).Menurut pelaku BB didapat dari seseorang bernama Jaky.

“Pelaku menyimpan BB berupa shabu dalam dompet, tas kompek dan toples di kos-kosan pelaku. Pelaku dalam hal ini berperan sebagai kurir,”jelasnya.

Atas perbutanya pelaku dijerat dengan Pasal 112 ayat (2) UU. RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun, maksimal 20 tahun dan denda 800 juta sampai dengan 8 milyar.

Kemudian lanjut dua warga negara asing diringkus, pertama pelaku bernama Andrew Ivan Dolan, Laki-laki, warga negara New Zealand (53) pekerjaan swasta.Adapun BB berupa 1 paket shabu dengan berat bersih 0,51 gram.

“Menurut pelaku yang merupakan pemakai BB didapat dari seseorang yang tidak diketahui namanya.Pelaku ini menyimpan barang bukti berupa shabu dalam kamar tempat tinggal pelaku,”ujarnya.

Atas perbutanya pelaku dijerat dengan pasal 112 ayat (1) UU. RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun, maksimal 15 tahun dan denda 800 juta sampai 8 milyar.

Selainjutnya pelaku ke dua berhasil diciduk yaitu, Warga Negara Asing (WNA) asal dari negara New Zealand bernama Andrew Ivan Dolan,Laki-laki (53).Dalam hal ini pelaku sebagai pemakai saja.

“Adapun Barang Bukti (BB) yang berhasil diamankan yaitu, berupa 1 (satu) paket shabu dengan berat 0,51 gram. Yang dari pengakuan pelaku, BB didapat dari seseorang yang tidak diketahui namanya. BB berupa shabu disimpan dalam kamar tempat tinggal pelaku,”katanya.

Atas perbuatanya pelaku dikenai Pasal 112 ayat (1) UU. RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun, maksimal 15 tahun dan denda 800 juta sampai 8 milyar.Dia menambahkan, kedua pelaku diciduk di wilayah hukum Polresta Denpasar.