- Advertisement -
Beranda blog Halaman 741

Gubernur Wayan Koster Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Wayan Koster Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS dengan tema “Penyelamatan Generasi Muda dari Bahaya Narkoba dan HIV/ AIDS untuk Mewujudkan Generasi Muda yang Sehat Sesuai dengan Kearifan Lokal Jana Kerthi”, di Denpasar, Sabtu 07/03/2020.

Gubernur Wayan Koster menitipkan pesan kepada ratusan generasi muda untuk fokus pada sekolah dan membahagiakan orang tua dengan menjauhi serta memahami bahaya narkoba dan HIV/ AIDS. Hal ini mengingat Bali yang terbuka untuk menerima banyak pihak termasuk wisatawan menjadi sasaran empuk bagi perdagangan aktif obat-obatan terlarang, sehingga penting dilakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan penegahan HIV/ AIDS.

Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS serangkaian HUT PDI Perjuangan ke-47 Provinsi Bali dilaksanakan serentak di 9 kabupaten/kota se-Bali dengan jumlah peserta 6800 generasi milenial yang merupakan siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se-Kota Denpasar.

Kegiatan ini merupakan implementasi Rakernas I yang didalamnya bertujuan untuk mengupayakan pembangunan prioritas untuk mewujudkan generasi muda yang sehat sesuai dengan kearifan lokal Jana Kerthi.

Kegiatan ini dihadiri Gubernur Wayan Koster selaku Ketua DPD PDI-P Bali, dan tiga (3) orang narasumber, yakni Kepala BNN Provinsi Bali Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa dengan satu testimoni dari mantan pengguna NAPZA, Yusuf Rey Noldi yang memberikan pemahaman tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba.

Narasumber kedua membawakan materi tentang bahaya HIV/AIDS oleh A A Ngurah Patria Nugraha yang juga membawa satu testimoni tentang bahaya HIV/AIDS oleh ODHA, Yurike Ferdinandus. Narasumber ketiga membawakan materi bahaya HIV/ AIDS oleh Ni Putu Putri Suastini Koster, sekaligus memberikan pemahaman bahayanya menikah muda saat belum matang hanya karena pergaulan bebas. Karena nantinya hanya akan menimbulkan penyesalan, apalagi sampai mengakibatkan putus sekolah.

Pada kesempatan ini Ny. Putri Suastini Koster mengatakan agar setiap generasi muda memilih pergaulan yang baik dan sehat untuk mewujudkan masa depan yang cerah. “Daripada menghabiskan waktu untuk hal tidak berguna, lebih baik mengisi diri dengan belajar dan memperkaya kreativitas,” kata Ny. Putri Koster.

Ny. Putri Koster menegaskan, serangan narkoba merupakan serangan yang menghabiskan generasi penerus kita secara perlahan namun pasti sehingga peran keluarga mesti intensif sejak dini memberi pemahaman, saling peduli dan saling terbuka antar anggota keluarga.

Gubernur Bali Yakinkan PSSI Terkait Kesiapan Bali Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021

 

GIANYAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan kesiapan Bali apabila nanti ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang. Pernyataan itu diungkapkan Gubernu Bali Wayan Koster saat mendampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang secara khusus berkunjung ke Bali untuk meninjau Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Sabtu sore 07/03/2020.

“Even Piala Dunia U-20 tahun 2021 adalah harapan publik di Bali,” jelas Gubernur Koster.Ditambahkanya, mungkin saat ini dari sisi fasilitas pendukung even tersebut masih kurang, namun Bali punya banyak unsur lain yang bisa jadi bahan pertimbangan.

“Kami sangat membutuhkan dukungan dari PSSI dan semua pihak terkait upaya kami kedepan untuk menjadikan Bali sebagai destinasi pariwisata yang dimana di dalamnya termasuk sport sebagai daya tariknya,” tandas Gubernur Koster.

Nama Bali sudah sangat besar dan dikenal di luar. Mudah-mudahan dengan masuknya nama Bali, diharapkan dukungan PSSI dengan konsekuensinya adalah perbaikan fasilitasnya. Dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta berkafasitas 20 ribu penonton sebagai venue utama bisa dikembangkan menjadi stadion yang representatif dan memenuhi syarat, ditambah lapangan latihan sebagai pendukung.
Masih menurut Koster, pariwisata Bali kini sedang sedikit menurun karena dampak virus Corona, namun kami terus berbenah salah satunya dengan “We Love Bali Movement”, gerakan pemulihan pariwisata Bali.

“ Jika Piala Dunia U-20 bisa terselenggara di Bali tentu akan jadi gelaran yang vital bagi pariwisata Bali, selain tentu sebagai ajang olahraga prestisius,” tambah Koster.
Koster menjelaskan Bali penyumbang devisa pariwisata terbesar bagi Indonesia, 6,3 juta wisman atau 39 persen dari total wisman nasional. Devisanya Rp 75 Triliun dari Bali. Jadi kalau dihitung-hitung, kalau even PD U-20 bisa dilaksanakan di Bali selain memajukan olahraga juga bisa memberikan kontribusi besar untuk devisa negara. Ekonomi masyarakat juga makin berkembang. “Jika dimungkinkan, Pemprov Bali juga bisa mendukung segala sesuatunya dari anggaran perubahan. Saya yakin, Bapak Presiden senang jika Bali dipertimbangkan.

Saya paham kompetisinya sangat ketat sebagai venue Pilaa Dunia U-20, tapi saya serahkan kepada bapak Ketua Umum PSSI. Mudah-mudahan memberikan berkah untuk Bali,” pungkas Koster.
S

ementara itu Ketua PSSI Mohamad Iriawan menjelaskan Piala Dunia U-20 2021 merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia karena kita bisa mengalahkan ‘bidding’ negara-negara lain yang juga sangat ingin menjadi tuan rumah event penuh gengsi ini

“Stadion I Wayan Dipta layak untuk menggelar event sepak bola internasional. Tahun lalu stadion berkapasitas 25 ribu penonton ini digunakan timnas senior menjamu Vietnam pada lanjutan Pra Piala Dunia 2022 serta uji coba timnas U-23 melawan Iran. Selain itu, Bali United pun kerap menggunakannya dalam ajang Piala AFC,” jelasnya.
Mohamad Iriawan merasa senang sekali melihat jumlah tempat duduk tribun ‘single seat’ sudah bertambah sejak dipakai pertandingan timnas tahun lalu.

Tinggal perbaikan minor seperti penambahan ruangan untuk fasilitas broadcast, peningkatan kapasitas lampu penerangan, perbaikan kamar ganti, kolam berendam air hangat, dan lain-lain

“Ini salah satu venue yang kemungkinan ditunjuk oleh FIFA, tergantung dari penilaian mereka yang berencana akan hadir bulan ini. Dari 10 yang direkomendasikan akan ditunjuk 6 venue resmi. Mudah-mudahan salah satunya di Bali,” tambahnya.
Dikatakanya, Bali memang menarik untuk wisatawan, apalagi ada konsep sport tourism yang ditawarkan bapak Gubernur.Ini kelebihannya, bahkan seringkali ada turis yang menonton langsung ke stadion Dipta. Kita lihat juga lapangan latihan pendukungnya Perlu koordinasi juga untuk akses, kemacetan dan lainnya. Komitmen Presiden dan PUPR sudah sangat jelas, akan emmperbaiki semua venue yang nantinya ditunjuk.

Selama berada di Stadion I Wayan Dipta, Iriawan yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ tersebut meninjau kondisi rumput lapangan dan berbagai infrastruktur lain. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gde Mayun, Ketua Asprov PSSI Bali I Ketut Suardana, dan anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanur.

Pelayanan Sistem On Line,Transaksi Konsumen Tembus 90 Persen

TABANAN – Pantaubali.com – Pascadilouncing pembayaran dengan sistim online atau melalui M-banking, perusahaan umum daerah (Perumda) Tirta Amertha Bhuana (TAB) Tabanan mencatat mengantongi transaksi konsumen tembus di atas 90 persen. Ironisnya, meski konsumen kian dipermudah dalam melakukan pembayaran, Perumda TAB masih saja menemukan konsumen yang menunggak membayar kewajiban.

“Saat ini hampir setahun layanan online dengan menggandeng Bank BPD Bali diluncurkan. Dari layanan tersebut rata-rata persentase transaksi konsumen sudah tembus di angka 90 persen, hampir sama dengan layanan sebelumnya yang menggunakan sistim manual,” tutur Kepala Bagian (Kabag) Hubungan dan Langganan Perumda TAB, Bambang Gunawan didampingi Kasubag Humas Perumda TAB Wayan Agus Suanjaya, Jumat ( 6 Maret 2020)

Dijelaskanya, melalui layanan pembayaran secara online ini memberikan kemudahan ke konsumen dari sebelumnya yang menggunakan sistim manual. Kemudahan tersebut diantaranya, layanan onlie memberikan kebebasan waktu kepada konsumen untuk melakukan pembayaran setiap hari, meski itu hari libur. Untuk batas pembayaran ini dilakukan mulai tanggal 1 hingga 20. Begitu pula untuk waktunya, jika sebelumnya waktu pembayaran hanya diterima hingga pukul 14.00 wita, maka dengan layanan online ini batas pembayaran bisa dilakukan sampai puku 00.00 wita.

“Kemudahan lainnya adalah, masyarakat diberi peluang juga untuk ikut menerima atau agen pembayaran online dengan terlebih dahulu menghubungi BPD Bali sebagai lembaga keuangan yang menyediakan sistim tersebut. Kini selain LPD, sudah ada 20 autlet lebih yang menyediakan layanan ini,” ujarnya.

Bambang menambahkan, meski konsumen makin dipermudah dengan layanan pembayaran secara onlie, masih saja ditemukan adanya tunggakan pembayaran yang dilakukan konsumen saat ini. Katanya, tunggakan pembayaran air bersih ini umumnya adalah pemilik perumahan yang tidak dihuni atau dalam kondisi kosong, sedangkan untuk konsumen katagori bisnis sangat jarang terjadi tunggakan, bahkan mereka (konsumen bisnis) lebih awal melakukan pembayaran.

“Konsumen bisnis ini berhitung, jika sampai dua kali melakukan tunggakan pembayaran, itu justru akan merugikan. Sebab, setiap tunggakan dua rekening, kami akan putus sementara layanan air bersih. Nah, itu yang mereka kawatirkan,” tegasnya.

Pimpinan Daerah se-Bali Komitmen Majukan Pariwisata Imbas Virus Corona 

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Komitmen memajukan pariwisata Indonesia, khususnya Bali, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, hadiri Rapat koordinasi terkait dampak virus corona terhadap pariwisata dan perekonomian nasional dan Bali, yang digelar oleh Pemprov Bali di ruang Tirta Gangga Kantor Bank Indonesia Denpasar, Jumat (6/3) pagi.

Turut hadir pada acara yang dibuka secara langsung oleh Gubernur Bali I Wayan Koster tersebut, Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Instansi Vertikal dan BUMN di lingkungan Provinsi Bali, Asosiasi Pariwisata dan Pelaku Usaha Swasta Bali.

Sesuai dengan surat Pemprov Bali tertanggal 2 Februari 2020 yang ditandatangani Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, rakor ini diselenggarakan dalam rangka percepatan pemulihan kondisi pariwisata dan perekonomian Bali sebagai dampak dari virus corona.

Meskipun dunia dibayangi merebaknya virus corona namun Gubernur Koster meyakinkan wisatawan asing tidak perlu khawatir berkunjung ke Pulau Dewata. Ia mengatakan bahwa meskipun ada wabah virus corona yang melanda dunia, Bali sangat siap menerima kunjungan wisatawan mancanegara.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Koster usai memimpin rakor tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali, Senin, (3/3/2020) di Jayasabha, Rumah jabatan Gubernur Bali. Hal itu bukannya tanpa alasan, ia menjelaskan saat itu bahwa Bali mempunyai sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung (SARS) tahun 2003.

Pada Rakor kali ini, yang diselenggarakan di ruang Tirta Gangga Bank Indonesia Denpasar, Gubernur Koster lebih menegaskan kepada data-data yang mempengaruhi penurunan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya Bali. Dalam kesempatan itu Ia juga menegaskan program-program yang telah dirancang dan telah dijalankan untuk mendukung pariwisata Bali dan memperkokoh pundamental budaya dalam menghadapi perkembangan jaman.

“Dalam rangka meningkatkan daya saing pariwisata, Bali saat ini tengah gencar membangun infrastruktur darat, laut, udara secara terintegrasi dan terkoneksi. Beberapa infrastruktur yang sedang dan akan dibangun, seperti jalan pintas Singaraja-Denpasar, rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Denpasar, pengembangan Bali maritime torism di Benoa, dan pengembangan kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” tegasnya.

Pembangunan infrastruktur ini dikatakannya untuk meningkatkan daya dukung kenyamanan dan keamanan Bali sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Gubernur Koster kembali menegaskan bahwa Bali aman dari virus corona dan menjamin bahwa bali masih menjadi destinasi wisata yang aman, nyaman dan paling menarik untuk dikunjungi.

“Inilah bukti bahwa Bali tidak pernah diam, melainkan terus bergerak maju ditengah munculnya wabah covid-19 di Tiongkok yang berdampak di beberapa Negara. Kami memastikan bahwa sampai saat ini penyebaran covid-19 tidak terjadi di Bali,” imbuh Gubernur Koster.@humastabana

3 Srikandi Seniman Lukis Bali,Melebur Dalam Pameran Bertajuk Pertiwi

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Tiga srikandi seniman lukis asal Bali akan memamerkan 27 karya seni rupa. Adapun karya rupa tersebut,terdiri dari Lukisan media Akriliki di kanvas oleh Nyoman Sani; Lukisan Cat Minyak di kanvas oleh Ayu Sri Wardani; dan karya Seni Grafis cetak tinggi dengan media Lino (karet) di cetak di kertas.

Pameran tiga Ibu pelukis tersebut Ni Nyoman Sani yang berlatar pendidikan Seni Lukis S1 di STSI/ISI Denpasar, Gusti Oka Armini mengenyam pendidikan S1 khusus Seni Grafis di FSRD ISI Yogyakarta dan Ni Ketut Ayu Sri Wardani menjalani pendidikan Seni Lukis di FSRD ITB Bandung. Latar belakang pendidikan tersebut dapat menjadi anasir yang mendasari proses kreatif mereka, dengan pilihan media dan bahasa ungkap visualnya masing-masing. Pameran akan digelar di Santrian Gallery, Sanur, pada Jumat, 6 Maret pukul: 18.00 Wita. Tema diangkat “Pertiwi”. Pertiwi, sebuah pameran yang menghadirkan tiga Ibu perupa asal Bali yang memiliki eksplorasi karya yang berbeda satu dengan lainnya.

Dalam karya-karya mereka tema pertiwi tervisualisasikan dengan cara ungkapan yang berbeda, melalui gesture dan komposisi warna yang khas menggungkapkan penghayatan diri antara sebagai perupa dan Ibu.

“Saya lebih cenderung menampilkan karya dengan energi yang feminim, baik dari unsur unsur medium maupun teknik. Lahir dari pemilihan warna-warna yang lebih cerah dan lembut namun ada juga terkesan keras (hitam). Seperti Ibu yang melahirkan anak anaknya, berbagai unsur karakter dan emosi terekam ditiap karya karya kali ini” jelas Nyoman Sani.

Lanjut, tema pertiwi bagi Gusti Ketut Oka Armini, dimaknai sebagai ungkapan rasa bersyukur saya atas segala keindahan bumi pertiwi yang harus kita jaga dan lestarikan.

“Frame kehidupan yang berubah dinamis dari waktu kewaktu, kemudian menginspirasi di setiap karya saya, sebagai luapan kesyukuran, dengan harapan agar alam tetap terjaga, sebagai penawar dan penyeimbang hidup dan kehidupan,” katanya.

Kemudian dalam goresan brush stroke cat minyak (oil painting) menggambarkan gejolak batin seorang Ibu yang menghayati dinamika laku kehidupan, termanifestasikan dalam metafor alam Toba oleh Ayu Sri Wardani.

“Pertiwi adalah bumi tempat kita berpijak ibaratkan ibu yg memberikan kehidupan, alam yang sdh ada dari sejak kita lahir pemberian ilahi”. Toba menjadi inspirasi karyaku dalam pameran ini, bukan hanya sekedar alamnya yang mempesona, tetapi ada keindahan yang menyatu dengan anugerah cinta yang mengiringi perjalanan hidupku,” tutupnya.

Generasi Muda,Meski Kembali Mencintai Kesenian Klasik Bali

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengajak generasi muda di daerah itu agar tidak saja bergelut dengan kesenian kreasi, tetapi hendaknya kembali mencintai kesenian-kesenian klasik yang merupakan warisan budaya adiluhung.

“Generasi muda Bali hendaknya memahami pula kesenian klasik yang ada. Ini sesuai pula dengan visi Bapak Gubernur dan Wagub Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali,”ujar Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastriani,Kamis(5/3) di Denpasar.

Pihaknya sengaja mengangkat kriyaloka mengenai Drama Gong Klasik karena merupakan salah satu kesenian klasik Bali yang sarat makna dan tuntunan. Drama Gong Klasik juga menjadi salah satu materi yang diparadekan dalam Pesta Kesenian Bali ke-42 yang akan berlangsung dari 13 Juni-11 Juli 2020. Selain Drama Gong Klasik, materi seni yang diangkat dalam kriyaloka yakni Arja Klasik, Janger Melampahan, Lagu Daerah Bali, dan Busana Adat ke Pura.

“Supaya para seniman dari kabupaten/kota mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan Drama Gong Klasik, maka kriyaloka ini sengaja kami laksanakan,” katanya.

Dengan kriyaloka tersebut, diharapkan seniman dari Kabupaten atau Kota dapat menuangkan garapannya dengan semaksimal mungkin sesuai dengan pakem-pakem yang ada dan kriteria yang sudah ditentukan.

Dalam kesempatan itu, Sulastriani juga berharap bagi sejumlah kabupaten yang belum menyatakan ikut dalam parade Drama Gong Klasik bisa turut serta.
Saat pengundian penampilan untuk di PKB ke-42, hanya perwakilan enam Kabupaten atau Kota yang mengambil undian yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Bangli, Buleleng, dan Kabupaten Gianyar. “Mudah-mudahan wakil dari kabupaten bisa bertambah,” ujar Sulastriani.

Sementara itu, Dr I Wayan Sugita MSi yang menjadi narasumber kriyaloka mengatakan cerita yang diangkat dalam Parade Drama Gong Klasik hendaknya benar-benar dikaitkan dengan tema PKB “Atma Kerti, Penyucian Jiwa Paripurna”.
“Harusnya cerita dikaitkan dengan tema supaya tidak sekadar nempel di akhir cerita. Biasanya pertunjukan seperti itu. Tetapi harusnya tema masuk dalam cerita,” katanya.

Beberapa cerita yang bisa diangkat sesuai tema, kata Sugita, adalah Bhima Swarga dan Jaratkaru.Sugita pun menekankan pentingnya penggunaan bahasa Bali sesuai dengan sor-singgih (tingkatan) yang benar.
“Kadang-kadang soal bahasa ini, pragina (seniman) senior pun masih sering keliru,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, seniman yang ingin membawakan lelucon diingatkan supaya tidak menyampaikan yang vulgar dan porno.
“Yang namanya lelucon itu tidak harus porno. Apalagi ini dalam konteks parade,”ujarnya.

Di sisi lain, Sugita menekankan terhadap karakter masing-masing seniman akan memerankan apa dan harus konsisten. “Misalnya kalau mau menjadi peran Patih, harus konsisten Patih, tidak boleh campur-campur memainkan peran yang lain,” pungkasnya.

Pemprov Bali Alokasikan Anggaran Tak Terduga Untuk Tangani Dampak Virus Corona

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemerintah Provinsi Bali telah mengalokasikan anggaran tak terduga sebesar Rp15 miliar yang dapat digunakan untuk menangani dampak COVID-19 atau virus corona seandainya benar-benar mewabah di Pulau Dewata.

“Pemerintah daerah punya anggaran tak terduga, itu bisa digunakan. Sekarang ini ada Rp15 miliar di APBD Provinsi,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Rabu.

Meskipun sudah disiapkan anggaran tak terduga, Dewa Indra tidak mengharapkan sampai ada pasien yang positif terjangkit virus corona (COVID-19) di Bali.

“Kami berharap agar dana itu tidak sampai digunakan, artinya tidak ada penyakit tersebut,” ujar mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali itu.

Yang jelas, lanjut Dewa Indra, sejauh ini sejumlah pihak terkait sudah bersinergi dengan maksimal melakukan upaya pencegahan.

Jika seandainya dana darurat Rp15 miliar ini kurang, Sekda Dewa Indra menyebut bahwa regulasi sudah memungkinkan Pemprov Bali untuk melakukan penambahan dengan melakukan penjadwalan ulang kegiatan-kegiatan yang lain. “Untuk dana darurat tidak usah khawatir,” ucapnya.

Dewa Indra juga mengajak masyarakat Bali untuk senantiasa berdoa agar tidak sampai ada pasien yang positif terjangkit COVID-19, apalagi sampai mewabah di Pulau Dewata.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan untuk saat ini hendaknya pihak-pihak terkai dapat menunjukkan pada dunia bagaimana Bali menangani pasien yang dicurigai terjangkit COVID-19.

“Sebagaimana yang sudah dilakukan di airport dan rumah sakit. Ini menjadi promosi positif kita bahwa yang kita lakukan sudah sesuai dengan aturan dan mekanisme,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan hingga saat ini pasien terduga COVID-19 yang berstatus dalam pengawasan berjumlah delapan orang, dua di antaranya WNI yang baru pulang umrah, sedangkan sisanya WNA berkewarganegaraan Denmark, Jepang dan Rusia.

Saat ini, delapan pasien tersebut ada yang dirawat di RSUP Sanglah, RS Sanjiwani, Gianyar dan RS Mangusadha, Badung. Pemerintah Provinsi Bali berencana menyatukan perawatan semua pasien yang terduga COVID-19 di RSUP Sanglah, Denpasar.

Dengan penyatuan tempat perawatan para pasien terduga COVID-19 di RSUP Sanglah, diharapkan memudahkan dalam memonitor perkembangan kondisi pasien.

Wabup Kasta Kunjungi Bayi Ni Ketut Cempaka Febriani di Dusun Payungan

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Klungkung dan PMI Klungkung mengunjungi bayi Ni Ketut Cempaka Febriani di Dusun Payungan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Kamis (5/3/2020)

Menyedihkan, bayi perempuan yang bernama Ni Ketut Cempaka Febriani lahir caesar di RSUP Sanglah pada tanggal 3 Pebruari 2020 dengan berat badan 2,2 kilogram sudah mengalami nasib malang. Saat masih berumur 20 hari ia sudah ditinggal almarhum ibunya, Ni Komang Murni (38). Sang Ibu Komang Murni, istri dari Wayan Gunawan (39) menghembuskan nafas karena mengalami komplikasi penyakit jantung dan sesak nafas.

Setelah ditinggal sang ibu, Cempaka hanya dirawat oleh kakak sulungnya, Ni Luh Muliani (17).  Muliani mengaku kesulitan untuk membeli susu karena tidak memiliki uang yang cukup. Sedangkan ayahnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Saat ini kodisi keluarganya mengandalkan bantuan yang diberikan pemerintah dan donatur lainnya.

Wayan Gunawan menuturkan, istrinya meninggal saat ia hendak membangunkan untuk memberi makan dan istrinya tidak mau bangun. Ketika dibawa dalam perjalanan ke rumah sakit sudah meninggal. “sebelum mengandung Istri saya sudah memiliki riwayat sesak nafas. Dengan kondisi ini saya berusaha sekuat tenaga agar bisa membelikan susu. Kalau pas tidak ada uang, terpaksa saya pinjam di tetangga,” ungkap Wayan Gunawan ditemui di rumahanya.

Melihat kondisi tersebut Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta yang juga  Selaku Ketua PMI Klungkung menyerahkan bantuan berupa susu, popok, baju dan perlengkapan mandi. Selain itu Dinas Kesehatan Klungkung juga mmeberikan bantuan susu sesuai kebutuhan selama enam bulan.

” Ini bentuk kemanusiaan kami di PMI dan juga membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung peduli dengan warganya yang mengalami kekurangan. Saya berharap tidak ada pandangan lain lagi di media sosial tentang ketidak pedulian pemerintah dalam membantu masyarakatnya. Keluarga ini juga sudah mendapatkan bantuan bedah rumah,” tandas Wabup asal desa akah ini. (Humasklk)

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Serifikat Elektronik Antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Balai Sertifikasi dan Elektronik .

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Dewa Made Indra Sekretaris Derah Provinsi Bali dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Serifikat Elektronik Antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Balai Sertifikasi dan Elektronik .

Kepala Balai Sertifikasi dan Elektronik Badan Siber dan Sandi Negara Rinaldy didampingi Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Siber dan Sandi Negara Giyanto Awan Sularso melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Serifikat Elektronik Antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Balai Sertifikasi dan Elektronik Badan Siber dan Sandi Negara, di Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Rabu 04/03/2020.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Dewa Indra menyampaikan apresiasi atas penandatangan perjanjian sebagai bentuk komitmen bersama dalam mewujudkan e-government menuju Bali Smart Island.

Sekda Dewa Indra menyampaikan, Pemprov Bali memiliki komitmen kuat dalam mengimplementasikan dan mewujudkan modernisasi birokrasi di lingkungan Pemprov Bali, dan meninggalkan pola konvensional yang terkesan berbelit–belit dan lelet.

Ekosistem menuju modernisasi birokrasi sudah dibangun, namun dalam operasionalnya memerlukan perjanjian kerja sama terlebih dahulu dengan Badan Siber dan Sandi Negara mengingat banyak dokumen resmi dari pemerintah yang harus dijaga keamanannya, untuk itu harus ada proteksi keamanan terlebih ada tanda tangan barcode para pejabat sehingga tidak disalahgunakan.

Sekda Dewa Indra juga menegaskan, untuk penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik, Pemprov Bali dari segi infrastruktur sudah dibangun dan SDM juga sudah mulai dilatih, sehingga setelah penandatangann ini operasionalnya siap dimulai.
Dengan demikian modernisasi birokrasi di Lingkungan Pemprov Bali dan unsur vertikal lainnya bisa dimulai dan bersama-sama membangun komitmen dan sistem yang kuat dalam mewujudkan e-governmnet menuju Bali Smart Island.

Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Siber dan Sandi Negara Giyanto Awan Sularso mengatakan, kerja sama Badan Siber dan Sandi Negara dengan Pemprov Bali ini merupakan sebuah terobosan dalam penyediaan sertifikasi elektronik dari Aparatur Sipil Negara kepada masyarakat, dalam upaya meningkatkan dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan sebuah katalisa dalam mempercepat terwujudnya smart government dan menjadi penyedia data yang akurat bagi masyarakat.

Kehadiran dan penerapan dari SPBE dalam birokrasi telah terbukti berdampak positif pada efisiensi dalam penyelenggaran pemerintah, sebagai contoh para pejabat dapat menggunakan tanda tangan barcode yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak terikat ruang dan waktu.

Pemprov Bali merupakan provinsi ke 18 yang menerapkan SPBE, untuk itu pihaknya berharap agar diimplementasikan dengan penuh komitmen dan langkah konkrit, sehingga dapat berjalan baik dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Serifikat Elektronik Antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Balai Sertifikasi dan Elektronik Badan Siber dan Sandi Negara pada pagi hari ini turut dihadiri oleh Kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali serta pimpinan unsur vertikal di lingkungan Pemprov Bali.

Penyampaian Aspirasi RUU Cipta Kerja,Sebaiknya Dilakukan Dengan Cara Soft

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemerintah telah menyelesaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja. Harapannya dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja ini dapat menciptakan lapangan kerja yang seluasnya bagi rakyat Indonesia. Salah satu norma yang diatur dan menjadi muatan RUU Cipta Kerja adalah perihal ketenagakerjaan.

Beberapa ketentuan dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan diubah.Perubahan tersebut menyebabkan beberapa norma (pasal-pasal) dalam UU Ketenagakerjaan dihapus dan dinyatakan tidak berlaku, dirubah dan diganti dengan norma baru, dan atau menambah norma baru.

Beberapa isu krusial terkait norma ketenagakerjaan tersebut antara lain, perubahan pengaturan perlindungan tentang pekerja dengan perjanjian kerja tertentu, hubungan kerja atas pekerjaan yang didasarkan pada alih daya, dan kebutuhan layak melalui upah minimum. Komite III DPD RI yang tugas dan fungsinya membidangi ketenagakerjaan serta sebagai representasi masyarakat dan daerah menaruh perhatian besar terhadap RUU Cipta Kerja.

Oleh karena itu pada masa reses kali ini Komite III DPD RI berharap dapat memperoleh berbagai pandangan dan pendapat serta masukan dari masyarakat dan daerah terkait isu-isu tersebut, yang kiranya dapat menjadi bahan argumentasi dalam menyusun pandangan dan pendapat Komite III DPD RI terhadap RUU Cipta Kerja tersebut.

Beberapa kali pekerja telah melakukan demonstrasi sebagai bentuk penolakan tersebut dan menuntut pemerintah mencabut norma-norma tersebut.Terkait hal tersebut menurut,Anggota Komite III DPD RI ( Lingkup tugas yang memperhatikan urusan daerah dan masyarakat,seperti pendidikan,Agama,Kebudayaan,Kesehatan,Pariwisata,Pemuda dan olahraga,Kesejahteraan sosial,Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,enaga Kerja dan Transmigrasi,Ekonomi Kreatif,Pengendalian Kependudukan atau Keluarga Berencana dan Perpustakaan)

A.A.Gde Agung,Rabu,4/03/2020 di Denpasar mengatakan,dengan menyampaikan aspirasi demo yang exstream dan brutal tentu takutnya isunya malah dapat dialihkan.Alangkah baiknya, jika penyampain aspirasi dilakukan dengan cara soft saja.

“Terkait daya dobrak relatif, caranya kompetensinya. Yang paling penting adalah, bagaimana kita di Bali dapat menyampaikan dengan santun aspirasi tersebut,” jelasnya.

Melihat demo di Jakarta tetap mengapresiasi aspirasinya, akan tetapi secara fisik jika dilihat seperti, sampai berpanas-panasan bahkan diangkut dari mana-mana datang belum lagi terkait masalah logistiknya.

“Lebih baik dengan cara seperti ini(soft). Akan tetapi,kami memohon dukungan dari DPR RI juga,”ujarnya.

Masih dalam waktu dan kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Daerah Federasi Serikat pekerja Pariwisata,Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi Bali.Yang juga merangkap sebagai Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Pariwisata,Serikat Pekerja Kabupaten Badung,Putu Satyawira Marhaendra. mengatakan,penyampaian aspirasi dilakukan dengan pendekatan komunikasi atau dengan cara yang soft.

“Apa yang kita lakukan selama ini denggan cara komunikasi. Dan dengan kehadiraan beliau (A.A.Gde Agung) tentu bisa menyampaikan pendapat tanpa menimbulkan gejolak,”katanya.