- Advertisement -
Beranda blog Halaman 738

Intens Antisipasi Corona, Bupati Eka lakukan Video Conference dengan Bawahannya

                   

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam memudahkan melakukan komunikasi dalam upaya mengantisipasi terjadinya penyebaran corona virus desease 2019 (covid-19) di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melakukan komunikasi jarak jauh (video conference) dengan Satgas Covid-19, seluruh jajaran OPD di Lingkungan Pemkab Tabanan, dan para pengelola DTW, Jumat (20/3).

 

Nampak pada kesempatan itu Bupati Eka melakukan 4 sesi video conference bersama para bawahannya yang dilakukan di Tabanan Command Center (TCC) sekitar jam 09.30 wita-17.00 wita. Sesi pertama dilakukan bersama satgas Covid-19, sesi kedua bersama OPD , sesi ketiga bersama para Camat dan sesi keempat bersama para pengurus DTW.

Tujuan dilakukan video conference ini tiada lain adalah untuk memastikan kesiapan Satgas covid-19 yang diketuai oleh Sekda I Gede Susila, para OPD, para Camat dan para pengurus DTW, dalam upaya mengantisipasi penyebaran corona virus desease 2019 (covid-19) di setiap wilayah masing-masing.

Pada kesempatan itu, Bupati Eka meminta kepada dr. Susila selaku Dirut BRSU Tabanan agar melakukan tes virus corona terhadap seluruh OPD, para Camat dan para pengurus DTW di lingkungan Pemkab Tabanan agar mampu menjalankan tugas dengan maksimal.

“Saya ingin para bawahan Saya dicek, karena mereka-mereka yang akan menjalankan Pemerintahan. Kalau misalkan OPD Saya misalnya terkena virus ini, bagaimana kita bisa menjalankan roda pemerintahan dan menjaga keselamatan masyarakat,” ungkapnya.

Terkait alat tes virus corona atau rapid tes covid-19 yang masih langka keberadaannya di Tabanan karena belum mendapat pasokan dari Pemerintah Pusat, Bupati Eka meminta pihak terkait agar segera mencarikan solusinya, sehingga bisa terealisasi secepatnya terkait rapid tes covid-19 di Tabanan. “Karena ini sangat penting. Kita sangat memerlukan rapid test,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Bupati Eka juga mewanti-wanti kepada seluruh Camat di Kabupaten Tabanan agar memantau seluruh wilayahnya dengan melakukan komunikasi yang intens dengan pihak kepolisian, Perbekel dan Bendesa Adat di masing-masing wilayah.

Ia juga berharap pengumpulan masa menjelang hari raya Nyepi tidak terjadi, baik itu dalam pengarakan ogoh-ogoh, pemelestian serta kegiatan keagamaan lainnya. Begitupun dengan di rumah makan, warung kopi. Dan pada obyek wisata yang masih buka, Bupati Eka menegaskan agar melakukan penanganan sesuai sop yang telah ditentukan bersama.

Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir penyebaran covid-19, bukan untuk membatasi ruang gerak masyarakat, namun demi kepentingan masyarakat. Mengingat virus ini tidak bisa dispelekan. Virus ini telah mengancam dunia, damn kita wajib menjaga diri kita dari segala kemungkinan yang terjadi.

Terkait rapid test covid-19, Dirut BRSU Tabanan, dr. Susila mengatakan sudah memesan alat tersebut seminggu yang lalu, namun dikatakannya baru akan datang sekitar 2 minggu kedepan. Ia mengakui telah memesan 500 tes. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ia juga melaporkan telah menghubungi pihak Kemenkes RI untuk bantuan rapid test dan pihak lainnya. @humastabanan,-

Antisipasi Penyebaran Virus Corona Dishub Bali, Siapkan Cek Suhu Tubuh di Terminal

 

TABANAN – Pantaubali.com – Mengatisipasi penyebaran wabah virus corona lebih meluas khususnya di angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dibeberapa terminal di Bali. Maka, Dinas Perhubungan Provinsi Bali telah menyediakan petugas serta beberapa alat pengukur suhu tubuh bagi para penumpang, baik yang turun maupn naik ke angkutan.

“Mulai hari Senin kemarin telah berkeliling dibeberapa terminal seperti, di terminal Mengui dan Ubung. Selain itu dimasing-masing terminal dibeberapa Kabupaten di Bali juga telah ditugaskan melakukan hal yang sama juga,” jelas Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Gede Gunawan, Kamis, (19/3) di Kabuaten Tabanan.

Pengecekan dilakukan bagi penumpang yang naik maupun turun di terminal. Jika dalam pengecekan suhu penumpang normal maka akan diberikan turun, sedangkan yang tidak akan diarahkan ketempat khusus.

“Seperti kemari misalnya, saya (Gede Gunawan) telah turun langsung melakukan pengecekan. Misal bagi para penumpang yang suhu tubuhnya setandar maka akan langsung kita izinkan naik ke angkutan,” ucapnya.

Selain itu dia menambahkan, terkait ketersedian alat pengukur suhu tubuh memang masih dirasa kurang. Meskipun demikian pelan-pelan akan disiapkan agar semua bisa terpenuhi.

“Ya, memang masih kurang alatnya meskipun demikian tetap kami akan usahakan untuk mencukupi nantinya,” tutupnya.

33 remaja Pelaku Bali, Disaup Polresta Denpasar

 

DENPASAR – Pantaubali.com -Tim gabungan satreskrim Polresta Denpasar dan Satgas CTOC berhasil ringkus pelaku Balap Liar (Bali) yang digelar di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar, Kamis (19/3) dinihari. Polisi memgamankan 33 remaja dan barang bukti 15 sepeda motor modifikasi,itu disampaikan, Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar.

“Ada masih SMP, SMA, mahasiswa dan pekerja swasta. Jika dibirakan tidakan yang dilakukan tentu akan menjadi bibit-bibit kenakalan remaja yang bisa mengarah ke premanisme,”jelasnya.

Salah satu pelaku balap liar tersebut ditetapkan sebagai tersangka yakni Aziz Suswanto karena dirinya berperan sebagai joki dan taruhan. Dirinya dijerat Pasal 503 KUHP tentang perbuatan membuat riuh dengan ancaman pidana kurungan selama tiga hari.

Sisanya sebanyak 32 orang hanya dikenakan sanksi tilang dan dikembalikan ke orang tuanya dengan membuat surat pernyataan. Adapun beberapa inisial pelaku mulai dari, AS (20), GM (16), RTA (20), GLP (24), KHW (27), WAB (19), WA (15), MDS (17), MY (16), KMM (17) GAP (25), RM (16), KAP (14), WYA (14) KY (16), KAY (14), DA (18), PBB (18) KA (16), NW (17), PP (16), MKP (24) TTJ (16), AD (16), KR (16) RR (15), NDS (16), AA (15), GAS (27), YE (28), WZ (20), FM (15), KAK (14) dan Aziz (20).

“Pelaku ini berasal dari beberapa daerah seperti, dari wilayah Denpasar, Jimbaran, Tabanan dan Badung,” tutupnya.

Terkait Corona, Bupati Eka Rapatkan Barisan Bersama Forkopimda

????????????????????????????????????

 

TABANAN – Pantaubali.com – Merebaknya wabah virus corona saat ini di berbagai Negara mendapat perhatian serius dari Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Terkait pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), khususnya di Tabanan, Bupati Eka melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda Kabuten Tabanan, Selasa (17/3) di ruang rapat Bupati setempat.

Dalam rapat yang dipimpin langsung Bupati Eka tersebut nampak para pimpinan Forkopimda, diantaranya Kapolres Tabanan, Kepala Kejari Tabanan, Ketua PN Tabanan, Dandim 1619 Tabanan. Nampak juga Ketua beserta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tabanan dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan.

Dalam diskusi santai tersebut, Bupati Eka menjelaskan bahwa perlu ada pemahaman yang sama dan pendapat dari Forkopimda yang perlu didengarkan sebagai bahan masukan dalam pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), khususnya di Tabanan.

Ia mengakui sebelumnya, akni pada tanggal 16 Maret 2019 telah melakukan rapat koordinasi terkait pencegahan penyebaran virus corona ini dengan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Tabanan serta melakukan langkah antisipasi. Begitupun juga dengan instansi-instansi kelembagaan lain dikatakannya juga sudah tentu melakukan intruksi.

Menurut Bupati Eka, ini merupakan suatu gerakan nasional dimana kita harus tetap waspada dan tetap melakukan persiapan-persiapan dan antisipasi terhadap adanya bencana nasional ini. Dengan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Forkopimda dalam upaya menyatukan persepsi di dalam penanganan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Karena ini penting menyangkut Tabanan, dan kalau Saya berjalan sendiri tanpa Forkopimda Saya, jadi terkesan Saya jalan-jalan sendiri. Karena bagaimanapun kita harus satu visi misi dalam menjaga keamanan daerah yang menyangkut masyarakat kita. Yang sekarang ini astungakara saat ini belum ada yang positif.

Bupati Eka menegaskan kepada seluruh peserta rapat yang hadir saat itu untuk menginstruksikan atau memberi himbauan kepada masyarakat Tabanan khususnya, agar tidak panic menghadapi isu ini serta jangan mengambil keputusan-kepusan serta kebijakan-kebijakan yang tidak perlu dan tergesa-gesa, sehingga merugikan masyarakat, khususnya Tabanan.

“Karena intinya saat ini kita sedang waspada, karena yang namanya virus ini menurut sepengetahuan Saya semakin banyak orang yang bergerak dan semakin banyak manusia yang berkumpul penyebarannya akan cepat,” imbuh Bupati Eka.

Untuk itu Bupati Eka meminta kepada seluruh Forkompinda dan unsur terkait di Kabupaten Tabanan agar satu garis dan satu komando dengan keputusan Gubernur Bali. Dikatakannya saat ini Gubernur Bali sedang melakukan koordinasi dengan pihak terkait hal-hal yang menyangkut kegiatan yang menimbulkan keramaian, seperti pawai ogoh-ogoh menjelang Nyepi.

“Terkait isu mengenai ogoh-ogoh dan melasti  yang ditiadakan, Saya harus satu komando dengan Bapak Gubernur Bali karena ini menyangkut ritual adat budaya orang Bali, jangan karena meniadakan ini akan menimbulkan masalah baru,” jelas Bupati Eka.

Hal ini dikatakannya tanpa alasan, mengingat masyarakat yang lagi cemas, panik dan sudah berhayal  mengangkat ogoh-ogoh yang merupakan suatu kebanggaan dan juga kegiatan melasti yag telah menjadi tradisi, jika ditiadakan maka akan bisa menimbulkan persoalan yang baru di masyarakat. Dan masih banyak hal lagi yang dibicarakan pada diskusi santai tersebut yang intinya untuk masyarakat Tabanan.

Menanggapi penjelasan dan arahan Bupati Eka, seluruh Pimpinan Porkopimda dan undangan yang hadir saat itu intinya sepakat dan sangat mengapresiasi kebijakan yang diambil Bupati Eka dalam hal penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini. Namun dari banyak hal yang telah disampaikan Bupati Eka, menurut Kapolres Tabanan juga perlu ada penekanan-penekanan yang mungkin perlu mendapat pertimbangan dari Bupati.

Terkait Tabanan menjadi rumah sakit rujukan, menurut Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy Panca Sakti Siregar, S.I.K.,M.H, agar menunjuk satu Dinas di Tabanan untuk menjadi humas agar mampu mencegah dan mengantisipasi berita yang simpang siur ataupun hoaks. Disamping itu Ia meminta agar Pemkab membentuk Satgas dan Ketua Satgas sehingga di Kabupaten Tabanan menjadi satu komando terkait apapun tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). @humastabanan.

Pemprov Bali Bantah Izinkan Warga Bali Akses Internet Saat Nyepi

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemerintah Provinsi Bali membantah mengizinkan warga Bali bebas mengakses internet saat perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1942, Rabu (25/3/2020) mendatang. Bantahan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, terkait pemberitaan di salah satu media online berjudul ‘Koster Izinkan Warga Bali Akses Internet dan Ambulans Saat Nyepi karena Corona’. Berita tersebut kemudian menyebar dengan cepat melalui media sosial yang menimbulkan interpretasi beragam dari masyarakat.

Meluruskan pemberitaan tersebut, Dewa Indra menyebut, pada saat jumpa pers di Gedung Jayasabha, Selasa (17/3/2020), Gubernur Wayan Koster mendapat pertanyaan terkait adanya surat dari Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Wilayah Bali yang memintanya memberi dispensasi bagi warga dan rumah sakit agar bisa mengakses internet, siaran televisi, hingga ambulans saat Hari Raya Nyepi. Menjawab pertanyaan tersebut, Gubernur Koster mengatakan bahwa dalam kaitan dengan pelayanan yang berhubungan dengan kemanusiaan, ia perlu menerapkan kebijakan khusus. “Berikut yang berkaitan dengan adanya surat dari Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia supaya media elektroniknya dalam kaitan dengan pelayanan bisa tetap diberi ruang untuk aktif. Karena ini untuk pelayanan kemanusiaan, saya perlu melakukan tindakan. Terhadap hal yang perlu penanganan atau membutuhkan hal khusus, itu bisa dilaksanakan. Kaitannya dengan pelayanan publik tetap, ambulans tetap bisa operasi. Pada Nyepi sebelumnya memang sudah begitu,” demikian kutipan rekaman pernyataan gubernur pada saat jumpa pers.
Berita yang dimuat di salah satu media online tersebut menurut Dewa Indra tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Gubernur Wayan Koster pada saat jumpa pers. Karena di berita disebutkan bahwa warga bisa mengakses internet dan nonton televisi.

Agar persoalan tidak menjadi makin bias, Dewa Indra menyampaikan bahwa pihaknya sudah menjawab surat dari ARSSI. Dalam surat jawaban tersebut dijelaskan bahwa Pemprov Bali telah mengeluarkan seruan kepada penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan akses internet dan IPTV. Seruan tersebut diperkuat oleh keluarnya Surat Edaran Menteri komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Himbauan Untuk Melaksanakan Seruan Pemerintah Provinsi Bali. Pemprov Bali menyerukan pemberhentian sementara internet, media sosial dan siaran IPTV pada saat Nyepi tahun Saka 1942 tanggal 25 Maret 2020 dari pukul 06.00 WITA sd tanggal 26 Maret pukul 06.00 Wita, kecuali untuk obyek vital antara lain layanan rumah sakit, kantor kepolisian, militer,BPBD, BMKG, BASARNAS, pemadam kebakaran,pelabuhan dan bandara. Penghentian internet didasari atas seruan bersama Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan dan unsur Pimpinan Daerah pada Tanggal 11 Februari 2020, untuk menciptakan pelaksanaan Hari raya Nyepi yang khusuk, tertib , menghindari kemungkinan konflik dan keresahan yang muncul oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab di Internet. Seruan itu juga didasari Nota Kesepakatan KPID Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Bali dan DPRD Provinsi Bali yang dihadiri oleh utusan dari PHDI Prov.Bali, Komisi Informasi Prov. Bali, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat dan seluruh lembaga Penyiaran yang ada di Provinsi Bali tanggal 16 Maret 2020 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bali disepakati.

Pemprov Bali juga menyerukan agar TV dan Radio tidak mengadakan atau melakukan siaran di Bali selama pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942 tanggal 25 Maret 2020 dari pukul 06.00 WITA sd tanggal 26 Maret pukul 06.00 Wita. Pemberhentian siaran televisi, radio dan siaran lainnya dimaksud didasarkan atas kebutuhan untuk menciptakan pelaksanaan Hari raya Nyepi yang khusuk,tertib, karena Televisi, radio dan siaran lainnya merupakan salah satu sarana hiburan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan Catur Berata Penyepian.

Sementara pelayanan ambulans RS tetap diperbolehkan selama pihak RS dan ambulans berkoordinasi dengan pecalang diwilayah RS dimaksud sehingga perjalanan ambulans bisa dipantau, dikondisikan dan diinformasikan kepada pecalang lainnya di sepanjang jalur yang dilewati ambulans. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada penyetopan ambulans sembarangan, dan mencegah penyalahgunaan ambulans untuk keperluan lainnya.

11 Orang Pelaku Narkoba, Dijaring di Kota Denpasar

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Satuan Resnarkoba Polresta Denpasar jaring 11 orang pelaku 10 kasus tindak pidana narkotika di wilayah hukum Polresta Denpasar.Pengungkapan para tersangka dibantu Satgas CTOC Polda.

Bali dimana para tersangka ini adalah bandar dan kurir narkoba masing-masing bernama Gera umur 26 tahun, Soni (40 tahun), Umi (33 tahun), Riski (33 tahun), Armando (26 tahun), Indra (39 tahun), Jaya (20 tahun), Razy (20 tahun), Henry (17 tahun), Anton (36 tahun) dan Eka (36 tahun),” jelas,Kapolresta Denpasar, AKBP Jansen Avitus Panjaitan,Selasa,(17/3) di Kota Denpasar.

Dari 11 tersangka ini, 8 orang berasal dari Jawa yang tinggal di Bali sejak Januari 2018 dan 3 orang lainnya asli Pulau Bali. Dimana untuk barang bukti yang diamankan yakni shabu 163.29 gram, ekstasi 106 butir, ganja 248 gram, pil Koplo 21.040 butir dan tembakau sintetis 430,92 gram.

“Dari total semua barang bukti yang diamankan ini, Sat Resnarkoba Polresta Denpasar berhasil menyelamatkan generasi muda dari bahaya Narkotika sebanyak 15.000 jiwa,” ujarnya.

Modus operandi yang dilakukan para tersangka ini dengan sistem tempel sejak 3 bulan lalu. Atas perbuatanya Dia menambahkan,pelaku dijerat dengan pasal 111 ayat (1) UU.RI.No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 4 tahun paling lama 12 tahun dan pidana denda paling sedikit 800 jt dan paling banyak 8 milyar, Pasal 112 ayat (2) UU.RI.No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit 800 jt dan paling banyak 8 milyar dan Pasal 197 yo Pasal 106 ayat (1) UU.RI.No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan pidana denda paling banyak 1,5 milyar

Ini Kata Sekda Provinsi Bali, Pasca Menteri Perhubungan RI Terjangkit Virus Corona

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Menangapi pasca dinyatakan Menteri Perhubungan RI terjangkit atau positif terjangkit virus corona.Guna mengatisipasi hal tersebut menyasar para pejabat daerah di lingkungan pemerintah provinsi Bali maka menurut,Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra,Minggu,(15/3) di Sanur, Denpasar menyampaikan, bahwasanya Pemerintah daerah Provinsi Bali telah melakukan antisipasi dengan telah mengeluarkan surat edaran l 13 Maret 2020 telah mengeluarkan surat edaran kepada para Bupati Ketua DPRD, Para Pimpinan perangkat daerah, para pimpinan instansi vertikal di Provisni Bali untuk menunda perjalanan keluar negeri. Juga dianjurkan untuk menunda perjalanan keluar daerah.

“Sebelum Menteri Perhubungan dinyatakan positif terjangkit virus Corona, kami Satgas penangulangan covid 19 ini yang mana pada 13 Maret 2020 telah mengeluarkan surat edaran kepada para Bupati Ketua DPRD, Para Pimpinan perangkat daerah, para pimpinan instansi vertikal untuk menunda perjalanan keluar negeri. Juga diamjurkan untuk menunda perjalanan keluar daerah,” jelasnya.

Jika memang harus terpaksa dilakukan perjalan keluar daerah karena sangat urgent atau kepentingan tugas misalnya. Maka, harus selektif dalam arti diupayakan semaksimal mungkin tidak sampai ke daerah-daerah yang sudah diumumkan oleh Pemerintah ada covid 19.“Daerah apa itu kemarin telah dusebutkan ada 8. Itu kemarin. Tentu kita akan lihat perkembanganya,” ucapnya.

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali sudah melakukan upaya melakukan pencegahan. Karena penyakit ini ada di luar,jangan sampai orang kita (Orang Bali) yang mana telah melakukan upaya-upaya pencegahan. Jangan sampai dari kita ada yang keluar terinveksi disana kemudian menjadi carrier ke Bali.

Sekda I Gede Susila Tutup Tanah Lot Art And Food Festival #3 2020

 

TABANAN – Pantaubali.com –  Setelah digelar selama tiga hari, mulai tanggal 13 Maret sampai dengan 15 Maret 2020, Tanah Lot Art and Food Festival #3 2020 secara resmi ditutup oleh Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Minggu (15/3), bertempat di kawasan DTW Tanah Lot, Beraban, Kediri.

Dengan mengusung tema “Tirta Kamandalu” yang memiliki makna air suci dari dari dasar samudra yang menjadi sumber kehidupan, penutupan Tanah Lot Art and Food Festival #3 2020 diawali dengan Gerakan Spryring disenfektan serentak di Kawasan DTW Tanah Lot yang dipimpin langsung oleh Sekda I Gede Susila.

Bupati Tabanan yang dalam sambutannya yang dibaca oleh Sekda I Gede Susila mengatakan, setelah pada pembukaan pada Jumat (13/3) kemarin menampilkan pragmentari okokan kolosal dengan tema nangluk merana, kali ini dalam penutupan dilakukan gerakan spryring serentak, dengan tujuan melakukan penyemprotan disenfektan agar tidak terjadi penularan kuman dan virus.

“Beranjak dari tema tersebut, Saya berharap apa yang menjadi tantangan dan cobaan yang timbul mengguncang kehidupan industri pariwisata Tabana, Bali, Indonesia dan Dunia pada umumnya, untuk itu Pemkab Tabanan melalui DTW Tanah Lot menggelar Festival ini dengan harapan sebagai ajang promosi dan meyakinkan semua pihak bahwa Bali, Tabanan pada khususnya masih aman sebagai tujuan wisata dunia,” ungkapnya.

Selain itu, Tanah Lot Art and Food Festival #3 tahun ini juga menampilkan berbagai hal menarik bagi para pengunjung. Dengan menghadirkan klinik kopi yang menampilkan pengolahan kopi Robusta asal Pupuan dari biji kopi mentah sampai menjadi kopi siap saji oleh barista terbaik Tabanan. Tidak kalah juga disajikan kuliner tradisional Tabanan, seperti Pepesan Telengis, Jukut Roroban dan Jaje Leburan, serta lainnya dalam tema ‘Boga Bali Lawas’.

Turut hadir dalam penutupan Tanah Lot Art and Food Festival tahun ini, Perwakilan Pemprov Bali, unsur Forkopimda Kabupaten Tabanan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan beserta pengurus Badan Pengelola DTW Tanah Lot.@humastabanan,-

Sekda I Gede Susila Pimpin Gerakan Spryring Desinfektan Serentak Di Kawasan DTW Tanah Lot

 

TABANAN Pantaubali.com – Sebagai salah satu upaya tindakan antisipasi dan menindaklanjuti himbauan Pemprov Bali tentang gerakan spryring desinfektan serentak untuk membunuh kuman dan virus agar tidak terjadi penularan, Pemkab Tabanan melakukan penyemprotan disenfektan dengan menerjunkan tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila di Kawasan DTW Tanah Lot, Minggu (15/3). Turut hadir saat itu dari unsur Kepolisian Resor Tabanan, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan, Camat, Perbekel serta pengurus DTW setempat.

Disela-sela kegiatan I Gede Susila mengatakan, spryring disenfektan ini dilakukan serentak di tempat-tempat umum seperti terminal, dan semua DTW yang ada di Tabanan. I Gede Susila juga memerintahkan untuk melakukan spryring disenfektan di sekolah-sekolah untuk mencegah mewabahnya virus covid-19 ini, khususnya di Kabupaten Tabanan

Dengan dilakukan spryring disenfektan ini diharapkan bisa mengantisipasi sejak dini penyebaran wabah covid-19, utamanya pada tempat-tempat yang sering berinteraksi dgn orang-orang/turis, seperti pada tempat pemeriksaan masuk dan pembelian tiket msuk dDTW, serta tempat lainnya yang berpotensi menjadi  sumber penularan kuman-kuman dan virus.

Spryring disenfektan ini juga diharapkannya akan terus dilakukan berlanjut secara berkala. “Kegiatan ini diharapkan akan terus berlanjut tidak hanya cukup sekali ini saja, karena indikasi penyebaran kuman akan terus ada. Makanya kegiatan ini akan trus dilakukan setiap hari agar setidaknya dapat mencegah penularan berbagai macam kuman dan virus,” terangnya.

Sementara dari pihak Dinas kesehatan juga mengatakan, kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Bali untuk mencegah mewabahnya virus covid-19 dengan spryring disenfektan targetnya adalah obyek wisata,  sekolah,  tempat tranfortasi umum seperti terminal atau pintu masuk kedatangan yang pada hari ini dilaksanankan di obyek wisata Tanah Lot.

Penyemprotan ini juga dilakukan di DTW Jatiluwih, DTW Ulundanu, di puskesmas-puskesmas dan ini akan dilakukan secara rutin karena efektif membunuh kuman-kuman.  “Sebenarnya di Tanah Lot sudah dilaksanakan secara berkala cuma sekarang serentak dilaksanakan di seluruh Bali,” ungkapnya. @humastabanan,-

Gubernur Bali, Buka Lokasabha X MGPSSR di Badung

 

BADUNG – Pantaubali.com – Lokasabha X MGPSSR (Maha Gotra Pasek Sapta Sanak Rsi) dibuka langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster yang dilaksanakan di Ruang Kerha Gosana Puspem Badung, Mangupura, Minggu (15/3).

Dalam kesempatan tersebut,Ketua Panitia Lokasabha X MGPSSR Made Adi Djaya dalam sambutannya menyampaikan,Lokasabha yang dilaksanakan merupakan Lokasabha X. Akan tetapi, sesungguhnya Lokasabha I sampai dengan VIII dilaksanakan dalam forum Mahasabha, karena sejak awal deklarasi pembentukan organisasi pasemetonan MGPSSR pada tanggal 17 April 1957, belum satu pun terbentuk kepengurusan tingkat provinsi di luar Bali.

“Karena pada saat itu, MGPSSR Pusat merangkap pula sebagai pungurus tingkat Provinsi Bali. Namun pada Mahasabha IX, diputuskan dilakukan pemisahan antara pengurus MGPSSR Pusat dan pengurus MGPSSR Provinsi Bali dengan pertimbangan telah dapat dibentuk pengurus MGPSSR tingkat provinsi di luar Bali.

Tema Lokasabha X mengusung tema “Melalui Lokasabha MGPSSR Provinsi Bali Kita Mantapkan Regenerasi Pasek Menuju Pemimpin Bali Yang Visioner”. Mengandung makna, dalam setiap periodesasi kepengurusan perlu dipersiapkan dan dilakukan regenerasi kepengurusan dan kepemimpinan agar organisasi ini dapat berkesinambungan serta pemimpin berikutnya mempunyai visi dan kinerja yang disesuaikan dengan kemajuan dan tuntutan zaman dengan tetap menjaga dan meningkatkankehidupn beragama serta adat dan budaya.

Selanjutnya, Ketua MGPSSR Provinsi Bali Bali Wisnu Bawa Temaja dalam sambutannya mengatakan,Lokasabha X dihadiri lebih dari 1.500 peserta, di mana Lokasabha ini secara rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali, sebagai bahan evaluasi program serta konsolidasi internal dalam memperkuat ikatan kekerabatan sebagai sujud bhakti kepada leluhur.

“Di samping menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengurus selama 5 tahun dan untuk memilih menetapkan personalia kepengurusan MGPSSR Provinsi Bali yang baru periode 2020-2025, Adapun program-program yang telah dirumuskan selam lima tahun ini menyangkut tiga bidang, yaitu: Bidang Organisasi, Kelembagaan dan Hubungan Eksternal, Bidang Kesulinggihan dan Bidang Pembangunan.

Masih dalam waktu dan kesempatan yang sama, Gubernur Bali Wayan Koster, menyampaikan, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Lokasabha MGPSSR X. Sebagai organisasi pasemetonan yang berlandaskan ajaran agama Hindu terbesar di Indonesia, ia mengajak untuk ikut berperan aktif mendukung progran pemerintah dan pembangunan Bali.

“Oleh karena itu, saya berharap ikatan yang ada di dalamnya dapat memperkuat pembangunan di Bali dengan ikut menyukseskan program-program pemerintah melalui visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, guna mewujudkan masyarakat Bali yang sejahtera dan harmonis secara sekala lan niskala,” paparnya.

Masyarakat Bali secara keseluruhan sangat toleran dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila dan UUD 1945.“Nangun Sat Kerthi Loka Bali” adalah visi yang lengkap untuk membangun Bali ke depan. Selain itu, mengajak generasi muda ikut menjaga warisan leluhur, dan mampu membangun hal-hal baru demi generasi mendatang.

Dia berharap, Lokasabha X ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat memilih pemimpin yang memiliki kecerdasan, spiritual dan emosional serta mempunyai kesungguhan untuk ngayah membesarkan dan memajukan organisasi dan ke depan harus mampu merancang program-program yang mengupayakan kualitas sumber daya Umat yang bisa bersaing di zaman yang sangat kompetitif.