- Advertisement -
Beranda blog Halaman 7

Gudang TPS3R Kesiman Petilan Terbakar, Diduga Akibat Abu Dupa

petugas memeriksa sisa kebakaran di gudang TPS3R Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur.
petugas memeriksa sisa kebakaran di gudang TPS3R Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gudang Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) milik BUMDes Sima Sari Dana di Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur, dilanda kebakaran pada Sabtu malam, 28 Juni 2025 sekitar pukul 19.15 Wita. Api diduga berasal dari abu dupa yang jatuh ke tumpukan barang rongsokan seperti kardus, kertas, dan botol bekas.

Kebakaran pertama kali diketahui warga sekitar yang segera menghubungi pengelola TPS3R, I Nyoman Suryawan. Setibanya di lokasi, api sudah mulai dijinakkan oleh warga. Berkat respons cepat masyarakat, kobaran api berhasil dikendalikan dan tidak merambat ke seluruh area gudang. Api akhirnya padam total sekitar pukul 20.30 Wita.

Bhabinkamtibmas Desa Kesiman Petilan, Aipda I Made Eka Wiarta, langsung turun ke lokasi untuk memastikan kondisi tetap aman. Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap sumber api, terutama saat melakukan aktivitas keagamaan yang melibatkan dupa.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, tumpukan rongsokan yang terbakar menyebabkan kerugian diperkirakan mencapai Rp500 ribu. (ra)

Masalah Sampah-Kasus Perbekel Baturiti Jadi Pesan Prabowo ke De Gadjah Saat ke Bali

Presiden Prabowo Subianto bertemu De Gadjah saat kunjungan kerja di Bali, Rabu (25/6/2025).
Presiden Prabowo Subianto bertemu De Gadjah saat kunjungan kerja di Bali, Rabu (25/6/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Bali pada Rabu (25/6/2025) lalu. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo sempat bermalam di Hotel The Meru, Sanur.

Orang nomor satu di Indonesia itu baru bertolak ke luar Pulau Dewata keesokan harinya untuk melanjutkan agenda kepresidenan berikutnya.

Selama berada di Bali, Presiden Prabowo memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan menggali informasi terkait kondisi Bali saat ini. Hal itu diungkapkan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, yang mendampingi Prabowo selama kunjungan tersebut.

De Gadjah menyebut, Presiden Prabowo memberikan sejumlah pesan penting terkait isu-isu yang menjadi perhatian masyarakat Bali. Di antaranya soal penanganan kemacetan dan masalah sampah yang perlu ditangani secara serius oleh semua pihak.

“Beliau berharap sampah dan kemacetan harus ditangani serius,” ujarnya, Sabtu (28/6/2025).

Tak hanya itu, Prabowo juga menyoroti kasus Perbekel Baturiti, Kerambitan, Tabanan, I Made Suryana yang diduga menyampaikan ujaran kebencian terhadap partai Gerindra. Ia meminta agar proses hukum berjalan sesuai aturan dan transparan.

“Pak Prabowo tahu tentang masalah Perbekel Desa Baturiti, Penebel. Beliau sampaikan ke kami untuk pastikan hukum berjalan dengan baik,” ucap De Gadjah.

Presiden Prabowo juga menitip pesan khusus agar program-program prioritas pemerintah pusat di Bali berjalan lancar, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih di setiap desa dan kelurahan.

“Jika ada yang menghalangi, tolong dicatat dan disampaikan ke tim yang ditugaskan,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyambut baik keberadaan rumah sakit bertaraf internasional di Bali. Ia mengaku senang bisa menginap di kawasan Sanur yang dinilainya nyaman.

“Beliau senang ada rumah sakit internasional di Bali dan beliau senang nginap di daerah Sanur,” tambah De Gadjah. (ana)

Lewat Garapan Amrih Sukaning Rat, Sanggar Werdhi Budaya Ajak Penonton Renungi Harmoni Semesta

Penampilan Sanggar Seni Werdhi Budaya, Desa Adat Kelan, Kuta, Badung, dalam ajang lomba Taman Penasar PKB ke-47 di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Denpasar, Jumat (27/6/2025).
Penampilan Sanggar Seni Werdhi Budaya, Desa Adat Kelan, Kuta, Badung, dalam ajang lomba Taman Penasar PKB ke-47 di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Denpasar, Jumat (27/6/2025).

PANTAU BALI.COM, DENPASAR – Sanggar Seni Werdhi Budaya dari Desa Adat Kelan, Kuta, Badung berhasil memukau ratusan penonton dalam ajang lomba Taman Penasar Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 yang berlangsung di Kalangan Angsoka, Taman Budaya Denpasar, Jumat (27/6/2025).

Dengan mengusung karya berjudul Amrih Sukaning Rat, pertunjukan ini tak hanya menawarkan keindahan artistik, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga harmoni di jagat raya.

Pembina tembang, I Nyoman Wija Widastra, menjelaskan, tema Amrih Sukaning Rat bermakna upaya untuk menciptakan ketentraman dunia. Tema ini dipilih sejalan dengan spirit besar PKB tahun ini, Jagat Kerthi, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam semesta.

“Amrih artinya mengusahakan, sukaning rat itu ketentraman jagat. Melalui garapan ini, kami ingin menyuarakan bahwa harmoni itu harus diupayakan bersama, bukan hanya menjadi wacana,” ungkapnya.

Wija juga menceritakan proses persiapan panjang yang melibatkan anak-anak muda berusia 17 hingga 25 tahun. Diakui, membina generasi remaja di tengah kesibukan sekolah dan pekerjaan bukan perkara mudah.

Namun, semangat luar biasa para peserta yang berkumpul dari berbagai sanggar membuat latihan selama tiga bulan terakhir berjalan penuh antusias.

“Biasanya kalau remaja itu agak sulit diajak belajar sastra dan seni Bali. Tapi karena ada PKB, kami kumpulkan yang terbaik dari beberapa tempat. Walau belum saling kenal, mereka cepat bersatu karena satu tujuan,” katanya.

Pertunjukan Amrih Sukaning Rat membingkai kisah keseharian warga desa yang mulai terimbas geliat pariwisata. Di tengah hiruk pikuk mencari nafkah, mereka tetap menyempatkan diri ngayah dan berkesenian. Ketegangan muncul saat seorang warga, I Wayan, merasa terganggu dengan suara gamelan dan pesantian.

Ia pun meluapkan emosinya dengan nada keras. Situasi kemudian diredakan oleh Jro Kelian dan para anggota seka santhi melalui tembang-tembang Bali yang sarat pesan moral.

Alunan Kekawin, Palawakia, Sloka, hingga Sekar Alit menjadi medium untuk menanamkan nilai-nilai kebijaksanaan dan spiritualitas. Dialog yang awalnya penuh emosi itu perlahan berubah menjadi ruang perenungan. I Wayan akhirnya menyadari kekeliruannya, tersentuh oleh makna sastra Bali yang luhur, dan mulai mengagumi warisan budaya tersebut.

“Akhirnya dia menyadari, bahwa ajaran sastra Bali itu tidak hanya indah didengar, tapi juga menuntun ke arah kehidupan yang lebih baik. Itulah harmoni semesta yang ingin kami sampaikan,” jelas Wija.

Lebih dari sekadar lomba, garapan ini menjadi sarana pendidikan budaya bagi generasi muda. Selain mempertahankan tradisi, anak-anak muda diajak memahami filosofi luhur yang terkandung dalam sastra Bali.

“Kami tidak semata mengejar juara. Yang terpenting, anak-anak muda ini bisa belajar, mengenal, dan mencintai budaya sendiri, supaya kelak mereka bisa meneruskannya,” pungkas Wija. (jas)

10 Ribu Peserta Ikut Jalan Sehat Hari Bhayangkara ke-79, Koster: Ini Momen Soliditas TNI-Polri dan Masyarakat

Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana melepas peserta jalan sehat Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Sabtu (28/6/2025).
Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kapolda Bali dan Pangdam IX/Udayana melepas peserta jalan sehat Hari Bhayangkara ke-79 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Sabtu (28/6/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Sekitar 10 ribu peserta tumpah ruah memadati Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, untuk mengikuti kegiatan Jalan Sehat dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79.

Kegiatan bertajuk “Polri Bersama TNI dan Masyarakat” ini berlangsung meriah dan sarat semangat kebersamaan, serta dihadiri langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster yang melepas rombongan peserta di garis start.

Didampingi Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, Kajati Ketut Sumedana serta jajaran Forkopimda lainnya, Gubernur Koster berada di garis depan untuk melepas rombongan jalan sehat yang menempuh rute dari depan Kantor Gubernur Bali dan kembali finish di titik yang sama.

“Saya sangat mengapresiasi semangat kebersamaan dalam kegiatan ini. Momentum ini menunjukkan soliditas TNI, Polri, dan masyarakat Bali dalam menjaga persatuan,” ujar Gubernur Koster.

Acara jalan sehat ini tidak hanya diramaikan oleh ribuan peserta dari unsur Polri, TNI, dan masyarakat umum, tetapi juga dimeriahkan oleh penampilan band lokal seperti Bagus Wirata.

Polda Bali turut menyediakan berbagai layanan publik di lokasi acara, termasuk pelayanan SKCK, SIM, Samsat, layanan kesehatan gratis, serta stand UMKM binaan Yayasan Bhayangkari Bali. (ana)

Rekomendasi Olahraga Indoor yang Bisa Dicoba di Rumah Saat Hujan

Olahraga Yoga di ruangan
Olahraga Yoga di ruangan. (foto: freepik.com)

PANTAUBALI.COM – Musim hujan sering kali membawa hawa dingin yang membuat tubuh enggan beranjak dari selimut. Namun, terlalu lama bermalas-malasan justru bisa membuat tubuh kaku dan kurang bertenaga.

Agar tetap sehat dan bugar meski cuaca tak mendukung untuk beraktivitas di luar, kamu bisa mencoba berbagai olahraga ringan yang bisa dilakukan di dalam rumah.

Berikut lima olahraga indoor yang praktis, hemat, dan cocok untuk menjaga kebugaran selama musim hujan:

1. Yoga

Selain meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, yoga juga mampu menenangkan pikiran dan meredakan stres. Praktik yoga bisa dilakukan kapan saja dan hanya membutuhkan matras.

Cobalah gerakan dasar seperti child’s pose, downward dog, dan cobra stretch untuk memulai hari dengan lebih bugar. Yoga juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu tubuh lebih relaks.

2. Workout

Tak punya alat olahraga di rumah bukan menjadi masalah. Cukup manfaatkan berat tubuhmu sendiri. Lakukan gerakan seperti jumping jack, squat, plank, atau mountain climbers dalam durasi 10–15 menit. Meski sederhana, gerakan ini cukup efektif membakar kalori dan memperlancar peredaran darah.

3. Zumba Online

Buat kamu yang suka musik dan gerakan energik, zumba bisa jadi pilihan seru. Saat ini banyak kelas zumba daring yang bisa diakses gratis melalui YouTube atau aplikasi fitness. Selain menyenangkan, zumba juga terbukti efektif meningkatkan stamina dan membentuk tubuh ideal.

4. Latihan Peregangan (Stretching)

Jika waktumu terbatas, minimal luangkan 5–10 menit untuk melakukan stretching. Peregangan membantu mengurangi ketegangan otot dan menjaga kelenturan tubuh, terutama setelah duduk terlalu lama. Fokus pada leher, bahu, punggung, dan paha agar tubuh tetap nyaman saat beraktivitas.

5. Naik-Turun Tangga

Terdengar sepele, tapi naik-turun tangga bisa jadi latihan kardio yang ampuh. Aktivitas ini membantu memperkuat otot kaki dan jantung, sekaligus melatih keseimbangan. Lakukan secara bertahap, mulai dari 5–10 menit dan tambah durasi secara perlahan.

Tak perlu keluar rumah untuk tetap sehat di musim hujan. Cukup dengan menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari dan memilih olahraga sesuai kebutuhan, kamu bisa tetap aktif meski cuaca mendung. (ana)

Empat Duta Tabanan akan Tampil di Minggu Kedua PKB 2025

Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.
Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Empat duta kesenian dari Kabupaten Tabanan siap unjuk kemampuan di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025. Mereka akan tampil dalam empat kategori lomba atau Wimbakara yang digelar selama minggu kedua pelaksanaan PKB, yakni mulai 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Adapun keempat lomba tersebut meliputi Wimbakara Gender Wayang Anak-anak, Wimbakara Tari Barong Ket, Jantra Tradisi Bali (Pacentokan Olahraga Tradisional), dan Wimbakara Mesatwa Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana menyampaikan, keikutsertaan para duta dalam lomba-lomba tersebut merupakan wujud nyata pelestarian budaya lokal dan keterlibatan aktif generasi muda dalam memaknai warisan leluhur.

“Empat duta kesenian yang akan tampil di minggu kedua PKB ini membawa kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Tabanan. Mereka bukan hanya mewakili kemampuan individu atau sanggar, tetapi juga membawa misi besar pelestarian seni dan tradisi leluhur kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh peserta telah siap tampil secara maksimal sebab keempat duta telah dipersiapkan secara matang dan telah melalui proses pembinaan yang intensif.

“Semua sudah dipersiapkan dengan matang, dari segi materi, penampilan, hingga teknik. Kami harapkan mereka tidak hanya tampil apik, tetapi juga mampu meraih prestasi terbaik dan mengharumkan nama Tabanan di ajang PKB tahun ini,” pungkas Yudiana.

Pada Minggu, 29 Juni 2025 pukul 10.00 WITA, Sanggar Leklok dari Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan akan tampil dalam ajang Wimbakara Gender Wayang Anak-anak yang bertempat di Kalangan Angsoka.

Selanjutnya, Kamis, 3 Juli 2025 pukul 20.00 WITA, Sanggar Seni Hari Dwipa Gamelan Group asal Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan akan berkompetisi dalam Wimbakara Tari Barong Ket yang diselenggarakan di Panggung Terbuka Ardha Candra.

Kemudian pada Jumat, 4 Juli 2025 pukul 08.00 WITA, Tabanan juga akan berpartisipasi dalam Jantra Tradisi Bali, khususnya lomba olahraga tradisional seperti Metajogan, Terompah, dan Deduplak yang akan berlangsung di Lapangan Timur UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.

Sementara itu, pada Sabtu, 5 Juli 2025 pukul 17.00 WITA, duta Tabanan juga akan mengikuti Wimbakara Mesatwa Bali yang berlokasi di depan Gedung Kriya. (ana)

Kesal Tak Dihiraukan, Residivis asal Lumajang Tusuk Mantan Pacar di Kuta Selatan

G dibekuk aparat bersama barang bukti pisau dan pakaian. (Istimewa)
G dibekuk aparat bersama barang bukti pisau dan pakaian. (Istimewa)

PANTAUBALI.COM, BADUNG  – Rupanya jeruji besi tak membuat pria inisial G (26) kapok. Kali ini, residivis asal Lumajang, Jawa Timur itu kembali ditangkap lantaran menikam mantan pacarnya di kawasan Benoa, Kuta Selatan, pada Rabu, 25 Juni 2025. Pelaku ditangkap saat bersembunyi di sebuah proyek pembangunan villa di Canggu, Kuta Utara.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, membeberkan bahwa pelaku melakukan aksi tersebut karena merasa sakit hati dan tidak dihiraukan lagi oleh korban.

Korban, AIS (22), seorang wiraswasta asal Lumajang, mengalami serangan sekitar pukul 00.15 WITA di Jalan Dukuh Sari II, Kampial, Benoa. Serangan terjadi ketika korban baru pulang dari wilayah Canggu dan dirinya dibuntuti oleh pelaku.

“Pelaku menyerang korban dari belakang dan menusukkan pisau ke punggungnya sebanyak tiga kali. Meskipun berhasil melarikan diri, pelaku kembali menyerang korban dari depan sebelum akhirnya diselamatkan oleh seorang warga,” jelas AKP Sukadi.

Korban saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RS Bali Mandara Sanur setelah mengalami tiga luka tusukan di punggungnya. Polisi berhasil mengamankan sebilah pisau, jaket hitam, dan pakaian korban yang terkena darah sebagai barang bukti.

“Pelaku dan barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut di Mapolsek Kuta Selatan,” tambah AKP Sukadi. (RA)

Perang Untek Diangkat dalam Balaganjur Kontekstual di PKB 2025

Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.
Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.

PANTAU BALI.COM, DENPASAR – Warisan budaya tak benda kembali hidup di panggung Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025. Kali ini, prosesi sakral Perang Untek dari Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, diterjemahkan dalam bentuk karya seni tabuh Balaganjur yang dinamis dan penuh makna.

Karya bertajuk Perang Untek ini ditata secara musikal oleh I Putu Agus Mertayasa dengan konsep koreografi digarap oleh I Wayan Yosindra Kusuma dan Bagus Restu Waisnawa.

Seluruh proses kreatif ini dikembangkan di bawah konsep artistik I Gst Ngr Alit Supariawan, bersama para pembina seni dari komunitas Jong Gembyong.

Konseptor Gusti Ngurah Alit Supariawan menjelaskan, garapan Balaganjur ini mengusung konsep Perang Untek, sebuah tradisi budaya tak benda yang masih lestari di Desa Adat Kiadan, Petang, Badung.

“Kami ingin menggali kearifan lokal yang ada di Kecamatan Petang dan merasa tertantang untuk mengangkatnya ke dalam karya Balaganjur di PKB 2025,” ujarnya.

Menurutnya, Perang Untek merupakan prosesi ritual yang sarat makna spiritual sebagai permohonan keselamatan dan ungkapan syukur atas anugerah kesuburan alam. Konsep ini dinilai sejalan dengan tema PKB 2025, Jagat Kerthi, yang menekankan harmoni antara manusia dan alam semesta.

Prosesi Perang Untek sendiri merupakan tradisi sakral yang dilaksanakan setiap Purnama Sasih Kepitu, sebagai bentuk doa untuk keselamatan jagat raya serta ungkapan syukur atas anugerah kesuburan dan kemakmuran alam.

Prosesi ini memiliki keunikan simbolik berupa 555 tumpeng dan 777 untek/penek, dengan dominasi warna putih dan kuning yang merepresentasikan konsep arah Kangin-Kauh (timur-barat).

Dalam karya Balaganjur ini, unsur musikal diolah secara kontekstual, berpadu dengan koreografi yang mengacu pada makna ritual Perang Untek. Pola permainan ceng-ceng, reong, ponggang, dan gong dirancang mengikuti simbol angka sakral tersebut, membentuk kekuatan ritmis sekaligus daya tarik visual yang memperkuat penyampaian tema.

Suguhan ini sejalan dengan tema besar PKB 2025, yaitu Jagat Kerthi Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya), yang menempatkan keharmonisan antara manusia, alam, dan spiritualitas sebagai pilar utama kehidupan.

Karya Perang Untek yang ditampilkan oleh Komunitas Seni Jong Gembyong bukan sekadar hiburan, melainkan juga media pelestarian warisan budaya desa Kiadan, sekaligus bentuk pernyataan pentingnya merawat nilai-nilai adat, kearifan lokal, dan keharmonisan semesta di tengah tantangan zaman. (jas)

Aturan Jalur Domisili SPMB 2025 SMA/SMK Dinilai Rancu, Komisi IV DPRD Tabanan Desak Revisi

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana.
Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana,

PANTAUBALI.COM, TABANAN — Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan menyoroti kerancuan dalam pelaksanaan jalur domisili pada sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMA/SMK.

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, mendesak agar pemerintah segera merevisi aturan tersebut sebelum masa pendaftaran dimulai.

Ia menjelaskan, SPMB 2025 jenjang SMA/SMK memiliki empat jalur penerimaan, yakni jalur prestasi, domisili, afirmasi, dan mutasi. Salah satu perubahan yang menonjol adalah penggantian nama jalur zonasi menjadi jalur domisili.

Dalam jalur ini, siswa diwajibkan menyerahkan Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti alamat tempat tinggal, serta nilai rapor dari semester 1 hingga 5.

Komang Wastana mempertanyakan kejelasan kebijakan tersebut. Menurutnya, bila jalur domisili digunakan berdasarkan jarak tempat tinggal, maka seharusnya nilai akademik tidak menjadi pertimbangan utama, karena sudah ada jalur prestasi yang secara khusus menilai kemampuan akademis.

“Saya tanyakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Bali, kenapa dalam jalur domisili tetap diminta nilai rapor, padahal sudah ada jalur prestasi yang melihat nilai akademis. Ini belum bisa dijawab. Kalau tidak ada kejelasan, siswa yang rumahnya dekat sekolah bisa tidak diterima hanya karena nilai rapornya lebih rendah dari siswa lain,” ujarnya, Jumat (27/6/2025).

Ia menilai kebijakan tersebut tidak konsisten dan berpotensi menimbulkan kebingungan serta ketidakadilan bagi siswa. Dalam rapat fraksi bersama Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) beberapa waktu lalu, pihak sekolah pun belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan atas polemik ini.

“Kami sempat undang MKKS dalam rapat fraksi, dan jawabannya seperti itu. Maka sekarang kami tidak bisa bermain-main. Pertanyaannya, jika siswa tidak diterima di tiga sekolah yang dituju, mereka harus sekolah di mana? Di Tabanan tidak ada SMA swasta,” tegasnya.

Ia juga menyinggung tanggung jawab negara apabila siswa tidak tertampung di sekolah negeri. Dengan tidak adanya alternatif sekolah swasta di Tabanan, pemerintah harus menyiapkan skema cadangan seperti subsidi bagi sekolah swasta di luar daerah atau meninjau kembali kuota dan sistem seleksi.

“Apakah negara ini siap memberikan subsidi kepada sekolah swasta kalau tidak ada solusi? Ini masalah serius, dan kami tidak ingin ada siswa yang akhirnya putus sekolah karena sistem yang tidak jelas,” imbuhnya.

Wastana menyatakan, permasalahan ini bukan hanya terjadi di Tabanan, melainkan merupakan isu nasional yang juga dikeluhkan di berbagai daerah lain.

Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk segera meninjau ulang dan merevisi ketentuan teknis penerimaan siswa baru, khususnya pada jalur domisili. “Kami dari Komisi IV DPRD Tabanan meminta agar aturan ini segera direvisi,” pungkasnya. (ana)

Nasib Santoso Bunuh Majikan Usai Nyabu, Kini Dituntut 14 Tahun Penjara

Terdakwa Ahmad Santoso saat menjalani sidang tuntutan kasus pembunuhan majikannya di Pengadilan Negeri Denpasar.
Terdakwa Ahmad Santoso saat menjalani sidang tuntutan kasus pembunuhan majikannya di Pengadilan Negeri Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Dalam pengaruh narkoba dan emosi berkalut, Ahmad Santoso (32), pria asal Banyuwangi, nekat mengabisi nyawa majikannya sendiri yakni Suparno (67). Kini, Susanto dituntut hukuman 14 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Tuntutan itu dibacakan dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Kamis (26/6). JPU Finna Wulandari menyebut tindakan Santoso memenuhi unsur pidana pembunuhan sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP.

“Agar terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 14 tahun,” kata Finna di hadapan majelis hakim.

Kekerasan bermula pada Sabtu pagi, 22 Februari 2025. Seusai berpesta sabu dan pil koplo malam sebelumnya, Santoso diminta oleh Suparno untuk membantunya membuang sisa sampah bangunan ke sebuah lahan kosong di Jalan Pura Demak V, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Keduanya tiba di lokasi menggunakan mobil pick-up.

Namun situasi berubah tegang saat Suparno menegur Santoso karena dianggap salah menaruh kayu. Teguran itu disertai sindiran soal kebiasaan Santoso mengonsumsi narkoba. Merasa terhina, Santoso menjawab dengan nada tinggi.

Ketegangan memuncak ketika Suparno mengangkat sebatang balok kayu seperti hendak memukul. Merasa terancam, Santoso merebut balok itu dan langsung memukulkannya ke dahi korban.

Tak cukup sekali, Santoso terus menghantam kepala Suparno berkali-kali dengan balok dan tangan kosong hingga korban terkapar. Saat korban sekarat, Santoso malah menyeret tubuh majikannya ke semak-semak sejauh tujuh meter dan meninggalkannya begitu saja dalam kondisi bersimbah darah.

Santoso kemudian pulang ke kos dengan berjalan kaki tanpa alas kaki. Kepada saksi yang melihatnya, ia sempat mengarang cerita agar tak dicurigai. Namun, polisi bergerak cepat. Hanya beberapa jam setelah kejadian, petugas Polsek Denpasar Barat berhasil meringkusnya.

Hasil visum dari RSUP Prof. IGNG Ngoerah memperkuat dugaan pembunuhan brutal itu. Kepala dan wajah korban dipenuhi luka memar dan luka terbuka, termasuk patah tulang dahi dan hidung. Total lebih dari delapan luka parah ditemukan di tubuh korban. (ra)