- Advertisement -
Beranda blog Halaman 7

Alami Kelelahan, Empat Pendaki Gunung Batukaru Asal Buleleng Dievakuasi Tim SAR

Proses evakuasi 4 pendaki kelelahan di Gunung Batukaru.
Proses evakuasi 4 pendaki kelelahan di Gunung Batukaru.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Empat pendaki asal Kabupaten Buleleng dievakuasi tim gabungan setelah mengalami kelelahan saat menuruni Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Jumat (31/10/2025) dini hari. Keempatnya ditemukan dalam kondisi selamat setelah dilakukan pencarian dan evakuasi oleh tim SAR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, membenarkan adanya kejadian tersebut. Adapun keempat pendaki yang dievakuasi masing-masing adalah Ni Putu Arsini (65), warga Jalak Putih, Buleleng; Mupu (58), warga Pengambengan, Buleleng; Jro Gede Astawa (42), warga Jineng Dalem, Buleleng ; danJro Ketut Erawati (42), warga Jineng Dalem, Buleleng.

Proses evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari seorang warga bernama Ibu Kriss sekitar pukul 04.30 Wita.
“Setelah menerima laporan, tim Pusdalops dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan langsung berkoordinasi dengan pimpinan dan berangkat menuju lokasi untuk bergabung dengan tim Basarnas melakukan evakuasi,” ujar Srinadha Giri.

Sebanyak empat personel diterjunkan dari BPBD Tabanan, terdiri atas tiga anggota TRC dan satu petugas Pusdalops. Mereka bergabung bersama Basarnas, relawan, dan aparat kepolisian dari Polres Tabanan.

Berdasarkan laporan yang diterima, peristiwa itu bermula saat empat pendaki melakukan perjalanan turun dari puncak Gunung Batukaru melalui jalur Pura Luhur Taksu Agung pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 22.00 Wita.

Sekitar tiga jam perjalanan menuruni gunung, tiga pendaki mengalami kram pada pergelangan kaki, sedangkan satu orang lainnya memutuskan berhenti untuk menemani mereka. Melihat kondisi tersebut, pelapor kemudian menghubungi Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar untuk meminta bantuan evakuasi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 00.40 Wita.

Dua pendaki berhasil turun lebih dahulu hingga ke area parkir Pura Luhur Taksu Agung. Sementara dua lainnya berhasil ditemukan oleh tim SAR dan dievakuasi ke bawah pada pagi harinya. Seluruh pendaki dilaporkan dalam keadaan selamat.
Diketahui, keempatnya melakukan pendakian untuk tujuan bersembahyang di pura yang berada di puncak Gunung Batukaru.

Dalam operasi ini, tim gabungan yang terlibat terdiri atas personel BPBD Tabanan (Pusdalops dan TRC Regu 1), Basarnas, Polres Tabanan, serta sejumlah relawan. (ana)

Koster Genjot PWA untuk Bangun Infrastruktur Strategis

Gubernur Bali Wayan Koster.
Gubernur Bali Wayan Koster.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster terus mengenjot Pungutan Wisatawan Asing (PWA) untuk dijadikan andalan dalam Pembangunan Budaya Bali dan Pelestarian Lingkungan Alam Bali.

Setelah menemui Menko Hukum, HAM, dan Imigrasi Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) RI Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto, hingga Menteri terkait di Jakarta, kini terbaru, Gubernur Bali, Wayan Koster mengumpulkan seluruh stakeholder pariwisata di Bali untuk bergotong royong mengoptimalisasikan Pungutan Wisatawan Asing (PWA), guna terwujudnya Pariwisata Berbasis Budaya, Berkualitas, dan Bermartabat.

Dalam acara yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Art Center, Denpasar, Kamis (30/10/2025), seluruh  stakeholder pariwisata di Bali yang juga dihadiri oleh Ketua PHRI Bali, Prof. Tjok Oka Sukawati hingga Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mendapatkan informasi penyelenggaraan Pungutan bagi Wisatawan Asing dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pihak lain, seperti : a) Collecting Agent; b) Mintra Manfaat; atau c) Endpoint.
Kerjasama mitra manfaat dan Endpoint dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama dan mendapat imbal jasa, sebagaimana dimaksud paling tinggi 3 persen dari besaran dan jumlah transaksi Pungutan bagi Wisatawan Asing.

Gubernur Wayan Koster pada acara itu menegaskan PWA sangatlah penting untuk alokasi Pembangunan Budaya dan Pelestarian Lingkungan melalui Desa Adat.
“Sampai tanggal 30 Oktober 2025, (PWA, red) yang sudah masuk Rp 318 miliar atau sama pemasukannya pada Desember 2024 lalu,” ujar Koster seraya memperkirakan sampai bulan Desember 2025 mendatang, jumlah PWA bisa mungkin mencapai Rp 380 miliar.

Walau dikatakan Gubernur Bali, nilai PWA yang diperkirakan akan mencapai Rp 380 miliar di bulan Desember 2025 nanti sangat kecil dari target, namun Gubernur Koster menyatakan PWA tersebut sangat penting untuk alokasi Pembangunan Budaya dan Pelestarian Lingkungan melalui Desa Adat.
Sehingga setiap Desa Adat akan mendapat Rp 300 juta per tahunnya.
“Kalau semua Desa Adat kita berikan, maka jumlahnya sekitar Rp 450 miliar,” jelas Koster sembari mengatakan jika ada yang bertanya untuk apa PWA itu? Ini untuk budaya dan pengelolaan sampah.

Selain bekerja mengoptimalisasikan PWA, mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan akan berupaya keras melakukan negosiasi dengan Pemerintah Pusat guna mendapatkan dukungan pembangunan infrastruktur untuk dibawa ke Pulau Bali.

Negosiasi yang dilakukan Koster hanya mengandalkan kekuatan kontribusi devisa pariwisata Bali terhadap devisa pariwisata Indonesia. Tercatat pada tahun 2024, dengan adanya wisatawan mancanegara ke Bali 6,3 juta orang, Bali ternyata telah menyumbangkan devisa pariwisata mencapai Rp 167 triliun, atau 53 persen pariwisata Bali berkontribusi terhadap total devisa pariwisata Indonesia yang jumlahnya mencapai Rp 312 triliun.
“Saya berharap negosiasi ini berjalan dengan lancar guna mempermudah pembangunan infrastruktur pariwisata Bali. Jadi begitu yang titiang pikirkan untuk pariwisata Bali, supaya bagus pariwisata Bali,” tegasnya.

Tanpa infrastruktur yang bagus, kata Wayan Koster daya saing pariwisata Bali akan kalah.
“Kalau terus kalah dan diviralkan dengan berbagai isu, orang makin jauh dari Bali, karena itu kita harus membuat sistem dalam menghadapi persaingan yang semakin kuat kedepan. Tidak bisa hanya mengandalkan satu pintu, jadi apa yang menjadi rezeki kita, itulah kita manfaatkan sebagai sumber andalan, yaitu pariwisata untuk menggali anggaran atau ekonomi Bali sebagai rezeki,” terangnya.

Diakhir arahannya, Gubernur Bali menyebut inilah yang harus kita jadikan pemahaman kita bersama. “Karena itu, titiang nunas niki, jangan cuek, bareng – bareng gotong royong, kita harus berjalan dengan spirit dan langkah yang sama, supaya PWA ini mencapai target, sehingga pariwisata Bali makin bagus, tangguh dan berdaya saing,” tutupnya. (ana)

Kembalikan Situasi Normal di Ungasan, Pemkab Badung dan GWK Sepakati BAST Akses Jalan GWK

Foto : Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Lahan untuk akses jalan warga Banjar Giri Dharma Desa Ungasan, Jumat (31/10/2025).
Foto : Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Lahan untuk akses jalan warga Banjar Giri Dharma Desa Ungasan, Jumat (31/10/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Kabupaten Badung dan Manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Lahan untuk akses jalan warga Banjar Giri Dharma Desa Ungasan yang sebelumnya sempat menjadi polemik.

Penandatanganan BAST dilaksanakan di Gedung Jayasabha, Jumat (31/10/2025) oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Kuasa Direksi PT Garuda Adhimatra Indonesia Erwyanto Tedjakusuma dan diketahui Gubernur Bali Wayan Koster.
Penandatanganan BAST juga
disaksikan Komisaris Utama PT Garuda Adhimatra Indonesia, Mayjen TNI (Purn) Sang Nyoman Suwisma.

Solusi terbaik yang ditawarkan Gubernur Koster beberapa waktu lalu untuk menengahi polemik akses jalan akhirnya mengembalikan situasi normal di banjar setempat.

Gubernur Koster berharap penandatanganan BAST pinjam pakai lahan ini mengakhiri polemik antara warga dengan pihak manajemen GWK.

“Kita harapkan situasi kembali normal,” ujar Gubernur Koster saat berbincang dengan Bupati Adi Arnawa dan jajaran manajemen GWK yang hadir di Jayasabha.

Untuk diketahui, dalam BAST disebutkan bahwa PT Garuda Adhimatra Indonesia sebagai Pihak Pertama meminjampakaikan lahan berbentuk badan jalan kepada Pemkab Badung sebagai Pihak Kedua. Dalam BAST juga disebutkan bahwa lahan dengan lebar +4 meter dan panjang +450 meter dimiliki dan dikuasai oleh pihak pertama.

Pemkab Badung sebagai pihak kedua hanya diperkenankan untuk menggunakan lahan dimaksud untuk kepentingan akses lalu lintas masyarakat Banjar Giri Dharma Desa Ungasan. (rls)

Fluktuasi Harga Pangan 10 Pasar Tradisional Tabanan Masih dalam Batas Wajar

Komoditas pangan beras di Pasar Tabanan
Komoditas pangan beras di Pasar Tabanan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menjelang akhir bulan Oktober 2025, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan melakukan survei dan pemantauan harga komoditas utama pangan di 10 pasar tradisional yang dikelola oleh Pemkab Tabanan. Kegiatan yang dilaksanakan pada 29 Oktober 2025 ini bertujuan untuk memantau stabilitas harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat tetap terjaga menjelang akhir tahun.

Dari hasil survei, diperoleh data bahwa harga rata-rata sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Tabanan relatif stabil. Untuk komoditas beras, tercatat harga beras SPHP Rp11.000/Kg, beras medium 1 Rp14.597/Kg, beras super 1 Rp15.928/Kg, dan beras premium Rp15.814/Kg. Sementara itu, harga minyak goreng berada di kisaran Rp20.074 per liter, daging babi Rp86.510/Kg, daging sapi has luar Rp119.348/Kg, daging ayam ras Rp40.481/Kg, dan telur ayam ras Rp28.745/Kg.

Untuk komoditas hortikultura, cabai merah besar rata-rata dijual seharga Rp40.000/Kg, cabai rawit merah Rp29.562/Kg, bawang merah Rp33.667/Kg, dan bawang putih Rp31.621/Kg. Selain itu, harga ikan dan sayuran juga menunjukkan kestabilan, dengan ikan tongkol Rp30.980/Kg, kacang panjang Rp9.500/Kg, kangkung Rp6.380/Kg, serta jeruk lokal Rp15.436/Kg. Sedangkan harga gula pasir tercatat Rp17.872/Kg dan tepung terigu Rp12.357/Kg.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti, menjelaskan, kegiatan survei rutin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan harga dan mencegah terjadinya gejolak pangan di masyarakat.

“Pemantauan harga ini kami lakukan secara berkala di seluruh pasar tradisional untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan ketersediaan barang mencukupi. Dari hasil pantauan akhir Oktober ini, secara umum harga bahan pangan utama di Tabanan masih terkendali dan tidak menunjukkan lonjakan yang signifikan,” ujar Widyanti saat dikonfirmasi pada Kamis (30/10).

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa harga pangan yang terpantau relatif stabil ini menunjukkan kondisi pasar yang sehat dan rantai pasok yang berjalan dengan baik.

“Beberapa komoditas memang mengalami fluktuasi kecil, tetapi masih dalam batas wajar. Pemerintah Kabupaten Tabanan terus berkoordinasi dengan pelaku pasar dan instansi terkait agar harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat,” tambahnya.

Widyanti juga mengajak masyarakat agar tetap berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan. “Kami mengimbau masyarakat untuk membeli sesuai kebutuhan. Pemerintah memastikan stok pangan di pasar tradisional Tabanan tetap aman dan mencukupi menjelang akhir tahun,” tegasnya. (ana)

Kantor OPD Pemda Tabanan Dihias Menjelang HUT Kota

Kantor OPD Pemda Tabanan mulai dihias menjelang HUT ke-532 Kota Singasana Tahun 2025.
Kantor OPD Pemda Tabanan mulai dihias menjelang HUT ke-532 Kota Singasana Tahun 2025.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-532 Kota Singasana Tahun 2025 mulai dilakukan. Sebanyak 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan serentak menghias kantor masing-masing pada Jumat (31/10/2025).

Dari pantauan di sejumlah OPD, para Aparatur Sipil Negara (ASN) terlihat antusias bergotong royong mempercantik lingkungan kerja mereka. Beragam hiasan dipasang untuk menambah nuansa perayaan, mulai dari spanduk HUT Kota, bendera Merah Putih, bendera HUT Kota Singasana, anyaman daun kelapa, pemasangan gayor, hingga baliho bertema HUT.

Menariknya, meski kegiatan menghias kantor ini tidak bersifat lomba, semangat para ASN tidak surut sedikit pun. Mereka bahu-membahu menunjukkan kreativitas dan kebersamaan sebagai bentuk rasa cinta terhadap Kota Singasana.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan apresiasinya terhadap semangat yang ditunjukkan para ASN.
“Saya apresiasi semangat dan kekompakan para ASN kita. Kegiatan sederhana seperti ini bukan hanya memperindah lingkungan kerja, tetapi juga menjadi simbol kecintaan terhadap Kota Singasana dan bentuk nyata gotong royong di lingkungan pemerintahan,” ujar Sanjaya.

Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-532 Kota Singasana Tahun 2025, I Gusti Made Darma Ariantha, menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan HUT kali ini mengedepankan nilai kebersamaan, kreativitas, dan rasa cinta tanah kelahiran.

“Perayaan tahun ini kami usung dengan tema ‘Mula Jayaning Singasana’, yang bermakna kembali ke akar kejayaan Kota Singasana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Melalui kegiatan menghias kantor dan berbagai acara lainnya, kami ingin menumbuhkan kembali semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap daerah,” jelas Darma Ariantha.

Ia menambahkan, perayaan akan berlanjut pada Sabtu (1/11/2025) dengan sejumlah agenda menarik. Di antaranya Balap Pantai yang akan digelar di Pantai Pasut, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai, serta kegiatan Declaration and Second Honda Reborn Bali di Pantai Kedungu yang dijadwalkan dimulai pukul 15.00 WITA sampai selesai.

“Melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat dan komunitas ini, kami berharap semangat HUT Kota Singasana dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Darma Ariantha. (ana)

Dendam 3 Buruh Berujung Kematian Mandor Proyek di Gianyar, Korban Dipukul Lalu Digorok

Polisi menunjukkan barang bukti hasil pengungkapan kasus pembunuhan mandor proyek di Gianyar.
Polisi menunjukkan barang bukti hasil pengungkapan kasus pembunuhan mandor proyek di Gianyar.

GIANYAR, PANTAUBALI.COM – Ketegangan di lapangan proyek irigasi di Subak Tenggaling, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, berakhir tragis. Tiga buruh melampiaskan dendam mereka dengan menghabisi nyawa mandor proyek, I Wayan Sedhana pada Jumat (24/10/2025) siang. Sementara jasad korban asal Desa Saba, Blahbatuh itu ditemukan sehari kemudian, Sabtu (25/10/2025).

Ketiga pelaku, masing-masing berinisial MA, MF, dan SF, kini telah ditangkap polisi di wilayah perbatasan Jember–Banyuwangi, Jawa Timur, pada Rabu (29/10/2025), setelah sempat melarikan diri usai membunuh korban di lokasi proyek.

Kapolres Gianyar AKBP Chandra C. Kesuma menjelaskan, penyelidikan mengarah pada motif dendam akibat perlakuan kasar korban terhadap para pelaku.

“Ketiganya mengaku sering dimarahi bahkan ditampar oleh korban saat bekerja. Sakit hati itu yang kemudian menjadi pemicu utama,” ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Gianyar, Jumat (31/10/2025).

Amarah yang menumpuk itu akhirnya meledak di tengah proyek yang sepi. Ketika situasi memungkinkan, korban dipukul di kepala hingga tersungkur sebelum lehernya digorok menggunakan gergaji. Setelah memastikan korban tewas, para pelaku kabur membawa sepeda motor Honda Vario milik korban menuju Jawa Timur.

Polisi yang bergerak cepat melakukan pelacakan lintas wilayah berhasil menangkap ketiganya tanpa perlawanan.

“Kami kenakan pasal berlapis, yakni pembunuhan dan pencurian, mengingat para pelaku juga membawa barang milik korban,” tegas Kapolres Gianyar.

Peristiwa ini menjadi potret kelam dunia kerja konstruksi di mana relasi antara atasan dan bawahan kerap diwarnai tekanan tinggi. Polisi kini masih mendalami apakah aksi pembunuhan tersebut dilakukan secara spontan atau sudah direncanakan sebelumnya.

“Motif utamanya adalah sakit hati, tapi kami tetap menyelidiki ada tidaknya unsur perencanaan,” tambah Kapolres Gianyar.

Ia juga menegaskan, pengungkapan cepat kasus ini menunjukkan keseriusan aparat dalam menjaga keamanan di Gianyar. (ra)

Akselerasi Infrastruktur Jalan di Kabupaten Badung Bupati Adi Arnawa Tandatangani Perjanjian Pinjaman Daerah Dengan PT. SMI

Bupati Wayan Adi Arnawa melakukan penandatanganan Perjanjian Pinjaman Daerah Pembangunan antara PT. SMI dengan Pemkab Badung, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis, (30/10).
Bupati Wayan Adi Arnawa melakukan penandatanganan Perjanjian Pinjaman Daerah Pembangunan antara PT. SMI dengan Pemkab Badung, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis, (30/10).

PANTAUBALI.COM, BADUNG Untuk akselerasi pembangunan infrastruktur jalan guna mengurai kemacetan di kawasan Kuta Selatan dan Kuta Utara, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa didampingi Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menandatangani Perjanjian Pinjaman Daerah Pembangunan Infrastruktur Jalan Kabupaten Badung antara PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) dengan Pemkab Badung, bertempat di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis, (30/10).

“Sebagaimana yang saya sampaikan, bahwa kami di Badung ini menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama terkait masalah kemacetan.

Kami pun sudah melaporkan kepada Bapak Gubernur bahwa kami akan mengambil langkah-langkah cepat. Karena kalau ini tidak segera diatasi, kita takut nanti tidak akan bisa mengejar, terutama harga-harga tanah yang ada di daerah-daerah pariwisata selatan.

Oleh karena itulah, kami mencoba baik dari segi kemampuan fiskal, maupun tantangan kami ke depan. Kami putuskan untuk terkait dengan pembiayaannya ini melalui skenario pinjaman sebesar Rp 2.8 triliun dengan bunga 5,7%,” jelasnya

Bupati Adi Arnawa juga menyampaikan bahwa pada anggaran tahun 2025 sudah dalam tahap pembebasan lahan dan di awal tahun 2026 langsung ke tahap konstruksi. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pencairan dana pinjaman ini dilakukan secara bertahap dan Pemkab Badung akan membayar kewajiban 6 bulan setelah penandatanganan perjanjian ini. Terpilihnya PT. SMI ini sebagai debitur sudah melalui pertimbangan-pertimbangan terutama terkait dengan suku bunga.

“Saya selaku kreditur melihat bahwa, suku bunga ini. Karena bagaimanapun juga semakin kita rendah mendapatkan suku bunga, tentu akan semakin rendah juga kewajiban kita. Oleh karena itulah, maka kami melihat PT. SMI ini adalah satu pilihan yang kelihatannya terkait dengan suku bunga ini masih bisa tawar menawar.

Awalnya memang kami sempat ke PT. BPD, tapi pertimbangan PT. BPD tidak akan mungkin bisa sendiri. Kebetulan juga sekarang dengan kebijakan Bapak Presiden diberikan ruang daerah itu meminjam dana ke pusat. Untuk 2026 ini kita sudah memasang angka bahwa ini sekitar Rp 326 miliar untuk membayar kewajiban ini. Kita sudah sampaikan di dalam rancangan APBD 2026 di pembiayaan,” ungkapnya

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap langkah dari Pemkab. Badung dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur khususnya jalan di Kabupaten Badung ini.

“Pesatnya perkembangan pariwisata di Kabupaten Badung ini membawa permasalahan di Kabupaten Badung, seperti macet, sampah dan ketersediaan air bersih. Jika tidak dipercepat maka harga tanah setiap tahun akan semakin meningkat, ini akan membawa dampak besar kedepannya. Makin cepat dibangun makin bagus,” ujarnya.

Sementara Direktur Utama PT. SMI, Reynaldi Hermansjah dalam sambutannya menyampaikan bahwa ini merupakan kolaborasi strategis antara PT. SMI bersama Pemkab. Badung dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Khususnya infrastruktur jalan, untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan wisatawan.

“Kami berharap bahwa dana sebesar Rp 2,83 triliun ini yang nantinya akan dipakai untuk penanganan jalan pada 8 trase jalan serta konstruksi pada 9 trase jalan, yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Badung dan yang paling penting memperkuat konektivitas di kawasan pariwisata utama di Pulau Bali ini.

Kami berharap bahwa pinjaman ini dapat menyelesaikan permasalahan prasarana untuk sejumlah titik strategis, seperti tadi yang telah disampaikan oleh Bapak Bupati, yaitu di ruas Simpang Semer, Kerobokan, dan Kuta Selatan, yaitu akses GWK dan Uluwatu,” katanya.

Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI Askolani dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan RI sangat mendukung penuh inisiatif skema pinjaman dari Pemkab. Badung terutama Bapak Bupati Badung untuk dapat memperkuat ekonomi Badung, khususnya dari sisi infrastruktur dan pariwisata.

“Dari sisi suplai, Bapak Direksi SMI dalam hal ini bisa mensupport, sesuai ketentuan yang berlaku, bahwa kita punya PT SMI yang selama ini mendukung untuk pembiayaan pembangunan tambahan di semua Provinsi, Kabupaten/Kota.

Tapi kemudian disini kita bisa melihat, dengan segala tantangan, Bapak Bupati bisa melakukan inisiatif daripada kegiatan ini. Tentunya akan menghasilkan pendapatan lebih, pariwisata lebih, dan pertumbuhan ekonomi lebih, dan kemudian juga penyerapan tenaga kerja di wilayah Badung ini. Jadi, kami dari Kementerian Keuangan sangat mendukung, dan mendukung penuh.

Mudah-mudahan yang baik, dan juga semangat dalam kegiatan, bisa menghasilkan yang terbaik untuk Kabupaten Badung, dan juga Provinsi Bali, dan tentunya untuk Indonesia kita semua,” ucapnya.

Turut hadir pada kesempatan ini Deputi Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kemenko Perekonomian RI Ferry Irawan, Plh. Direktur Fasilitas Transfer dan Pembiayaan Utang Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI Nasrun, Forkopimda Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, Komisaris PT. SMI Didik Yustandi beserta jajaran, serta Kepala OPD di lingkungan Pemkab. Badung dan Instansi Vertikal di lingkungan Pemkab. Badung. (rls)

Bupati Adi Arnawa hadir Karya Ngenteg Linggih, Pura Pasek Gelgel Tagtag, Seminyak

Bupati Adi Arnawa menghadiri karya Ngenteg Linggih, Nila Pati dan Padudusan Alit Wrespati Kalpa Madya, Pura Pasek Gelgel Tagtag, Seminyak, Kuta, Kamis (30/10).
Bupati Adi Arnawa menghadiri karya Ngenteg Linggih, Nila Pati dan Padudusan Alit Wrespati Kalpa Madya, Pura Pasek Gelgel Tagtag, Seminyak, Kuta, Kamis (30/10).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri karya Ngenteg Linggih, Nila Pati dan Padudusan Alit Wraspati Kalpa Madya, Pura Pasek Gelgel Tagtag, Seminyak, Kuta, Kamis (30/10).

Turut hadir dalam kesempatan ini anggota DPRD Badung I Nyoman Graha Wicaksana, Perwakilan Dinas Kebudayaan Badung, Perwakilan Camat Kuta, Lurah Seminyak, Bendesa Adat Seminyak, tokoh dan masyarakat setempat.

Sebagai bentuk dukungan ngrastiti piodalan Bupati Adi Arnawa menyerahkan bantuan secara simbolis sebesar Rp 200 juta yang diterima oleh Manggal Karya I Wayan Darmawan. Adapun bantuan yang diberikan untuk pembangunan fisik bagi masyarakat sebesar Rp 1,5 miliar.

Dalam sembrama wecananya Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat, kekompakan, dan gotong royong masyarakat dalam melaksanakan upacara adat, Semangat dan kekompakan masyarakat dalam ngayah adalah cerminan nilai-nilai luhur yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.

Pemerintah Kabupaten Badung akan senantiasa mendukung upaya masyarakat dalam menjaga kelestarian adat dan budaya, serta dalam melaksanakan upacara ini, Ida Bhatara Bhatari yang berstana di Pura ini, senantiasa memberikan tuntunan dan semoga pelaksanaan upacara ini berjalan dengan lancar, Labda Karya Sida Sidaning Don.

”Saya berharap upacara ini bisa berjalan lancar karena ini adalah satu wujud ungkapan terimakasih kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa semoga kita selalu dianugerahi kesehatan dan kerahayuan,” ucapnya.

Lebih lanjut Bupati Adi Arnawa menyampaikan permasalahan lingkungan terkait banjir, menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan tidak membuang sampah sembarangan ke aliran air yang akan mengakibatkan banjir, sekaligus juga perbaikan infrastruktur, selain itu juga, Pemkab.

Badung memiliki program beasiswa pendidikan S1 gratis diprioritaskan bagi anak petani serta beberapa kategori lain. Adapun, anak dari keluarga atas nama Komang dan Ketut menjadi prioritas sebagaimana bentuk kepedulian pada program masyarakat Bali.

Sementara itu Manggal Karya I Wayan Darmawan, mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran Bapak Bupati Badung bersama undangan lainnya di Pura Pasek Gelgel Tag Tag, dalam melaksanakan karya Ngenteg Linggih, Nila Pati dan Padudusan Alit Wrespati Kalpa Madya, dalam upacara ini dapat kami laporkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kami mendapatkan dana pembangunan dan juga dana aci dari Pemerintah Kabupaten Badung dimana dana pembangunan untuk pura ini mendapat bantuan sebesar Rp 1,5 miliar untuk memperbaiki 11 Pelinggih, Balai Gong, Gedong Pesimpenan, Balai Panjang, Kori Agung dan peninggian Pelinggih lagi 80 cm serta dapur dan toilet. Untuk swadaya dari pengempon untuk nyangkepan (merampungkan) pembangunan kurang lebih Rp 250 juta dan untuk dana aci pengempon mengumpulkan dengan cara menabung untuk persiapan piodalan ini sebesar Rp 500 juta dan kami mewakili pengempon mengucapkan banyak terimakasih kepada murdaning jagat Badung sudah membantu kami untuk dana aci sebesar Rp 200 juta,” ungkapnya. (rls)

Simposium Janitra FORPELA Badung Tahun 2025

Ketua GOW Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta menjadi narasumber pada Kegiatan Simposium Janitra FORPELA Kab. Badung Tahun 2025 di Ruang Madya Gosana, Kantor DPRD Kab. Badung, Kamis (30/10).
Ketua GOW Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta menjadi narasumber pada Kegiatan Simposium Janitra FORPELA Kab. Badung Tahun 2025 di Ruang Madya Gosana, Kantor DPRD Kab. Badung, Kamis (30/10).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada Kegiatan Simposium Janitra Forum Perempuan Lintas Agama (FORPELA) Kab. Badung Tahun 2025 dengan tema “Etika, Iman, dan Cinta: Fondasi Kepemimpinan Perempuan Lintas Agama” pada Kamis (30/10) yang berlangsung di Ruang Madya Gosana, Kantor DPRD Kab. Badung. Turut hadir pada kegiatan ini, Kepala Kesbangpol Badung I Nyoman Suendi, Ketua FORPELA Provinsi Bali Ni Nyoman Nilawati, Sekretaris FKUB Badung I Wayan Sukarya, Ketua FORPELA Badung Ida Ayu Made Dwi Metriari, Seluruh Tokoh Lintas Agama, Organisasi Perempuan serta undangan lainnya.

Nyonya Yunita Alit Sucipta yang hadir sebagai narasumber menyampaikan pentingnya menanamkan nilai “Etika, Iman, dan Cinta” dalam setiap aspek kepemimpinan perempuan. Ia berharap apa yang disampaikan selama kegiatan tadi bisa menginspirasi, mengedukasi, dan menambah semangat tentang “Etika, Iman, dan Cinta”. Ditegaskan juga bahwa kolaborasi lintas Agama merupakan langkah strategis dalam memperkuat solidaritas dan toleransi di tengah keberagaman.

“Kedepannya, dengan landasan “Etika, Iman, dan Cinta” banyak perempuan-perempuan hebat yang berani berkecimpung di dunia politik, bisa menginspirasi satu sama lain dan juga ikut serta membangun Kabupaten Badung untuk menjadi Kabupaten yang lebih edukatif dan kreatif,” ujarnya.

Bupati Badung, yang diwakili oleh Kepala Kesbangpol Badung, Nyoman Suendi, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai momentum evaluasi dan peningkatan kinerja Forpela Kabupaten Badung. Peran energi wanita dalam organisasi FORPELA sangatlah strategis, tidak hanya dalam menjaga kerukunan dan harmoni masyarakat, tetapi juga dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Ibu-ibu FORPELA telah menunjukkan komitmen dan kontribusi yang luar biasa dalam menjaga Badung tetap menjadi daerah yang berbudaya, harmonis, dan damai. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap semangat dan kerja sama yang telah terjalin dapat semakin memperkuat struktur kepengurusan FORPELA Kabupaten Badung dalam mewujudkan visi Bupati Badung untuk Badung yang lebih harmonis dan sejahtera. Semoga kegiatan hari ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk terus menjaga kerukunan dan harmoni di Kabupaten Badung,” ungkapnya.

Diskusi ‘Darmasaba Bicara’: Sampah Kita, Tanggung Jawab Siapa?

Diskusi bertajuk "Bicara Darmasaba - Darmasaba Bicara" di TPS 3R, Selasa (28/10/2025) di TPS 3R Pudak Mesari.
Diskusi bertajuk "Bicara Darmasaba - Darmasaba Bicara" di TPS 3R, Selasa (28/10/2025) di TPS 3R Pudak Mesari.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Pemerintah Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal menggelar acara diskusi yang bertajuk “Bicara Darmasaba – Darmasaba Bicara”. Kegiatan yang berlangsung di TPS 3R, Selasa (28/10/2025) di TPS 3R Pudak Mesari itu mengulas tentang “Sampah kita tanggung jawab siapa?”.

Diskusi yang ditayangkan secara live di YouTube itu mulai dimulai pukul 18.00 hingga 21.00 Wita dengan menghadirkan para pejabat, Seperti Camat Abiansemal; Id Bagus Putu Mas Arimbawa, Anggota DPRD Badung Putu Sekarini, serta perwakilan dari DLHK Badung dan juga anak-anak muda, para aktivis serta sejumlah wartawan media online serta lainnya.

Perbekel Darmasaba, Ida Bagus Surya Prabhawa Manuaba memandu jalanya diskusi memberikan peserta untuk menyampaikan pendapat serta gagasan dalam menanggulangi sampah.

Gede Suantara dari DLHK Badung menyampaikan badung secara umum sejatinya darurat sampah. itu karena TPA Suwung ditutup dari sampah organik dan akan ditutup permanen akhir tahun. Badung tidak memiliki TPA.

Dari data yang disajikan, produksi sampah sepanjang tahun 2024 di kabupaten badung berkisar 547 ton sampai 600 ton.

Berbagai upaya telah dan akan dilaksanakan dalam menanggulangi sampah, termasuk membangun TPS 3R seperti yang telah berjalan di Desa Darmasaba. “Dengan ini semoga kita di Badung bisa sampah dari sumbernya. Karena jika tidak tertangani maka selamanya sampah akan menjadi musibah, sampah baru bisa menjadi berkah bila diolah,” tegasnya.

Karena itu, pentingnya kesadaran tumbuh dari dalam diri pribadi untuk peduli terhadap lingkungan dan membiasakan memilah sampah sedari sumbernya.

Sementara itu, pada sesi lainnya, staf TPS3R Pudak Mesari mengungkapkan terdapat berbagai suka duka dalam mengolah sampah selama tiga tahun belakangan.

Saat itu juga disampaikan jika, TPS3R Pudak Mesari telah sukses menjual dan menyalurkan 45 ton kompos kepada masyarakat, bahkan berhasil mengirimkan produk kompos berkualitas hingga ke kabupaten lain. Bahkan telah ada yang telah disalurkan ke Petani durian di kabupaten Buleleng.

Perbekel Darmasaba Suya Prabawa menambahkan, jika TPS 3R Pudak Mesari yang berdiri sejak 3 tahun telah mampu menjadi sumber pendapatan asli desa dengan nilai mencapai 760 juta.

Meski telah menghasilkan rupiah, bukan menurutnya, TPS 3r di Darmasaba itu belum efektif. pasalnya, luasan lahan yang masih terbatas sementara jumlah penduduk di Desa Darmasaba lebih dari 10.000. terdiri dari 226 KK, sedangkan luasnya TPS hanya 10 are.

Menurut PUPR, maksmilak hanya mampu mengurus 500 KK, tapi TPS 3R menerima dari 615 KK, ini sudah melewati,” katanya.

Camat Abiansemal, Ida Bagus Putu Arimbawa, memberikan pandangan tegas bahwa isu sampah memerlukan atensi penuh. Ia mengalihkan fokus pada pertanyaan mendasar: “sampah itu sebenarnya dimulai dari siapa?”

Beliau menggarisbawahi pentingnya pergeseran paradigma, dari sekadar menyalahkan masyarakat yang “kurang sadar” menjadi membangun kesadaran kolektif sejak usia dini.

“Konsep kita menatap masa depan, seringkali kita klaim masyarakat kurang sadar tetapi perlu kesadaran memilah sampah dari usia dini, sebaiknya kita ini sebagai duta-duta menjadi contoh kepada masyarakat,” tegas Ida Bagus Putu Arimbawa.

Seusai kegiatan, Surya Prabhawa Manuaba, menegaskan bahwa setiap diskusi, terutama yang menyangkut penyelesaian masalah krusial, harus didasarkan pada data (by data). Hal ini penting untuk memastikan argumen dan solusi yang diusulkan memiliki pondasi yang kuat dan terukur.

“Mengangkat tema ‘sampah kita, tanggung jawab siapa?’ Merupakan topik yang sangat unik dan krusial untuk dibahas,” pungkas Perbekel Darmasaba, menggarisbawahi urgensi tema yang disajikan untuk memantik tanggung jawab bersama. (jas)