- Advertisement -
Beranda blog Halaman 648

Berniat Menyalip,Pemotor Asal Jember Meregang Nyawa Hantam Truk

TABANAN – Pantaubali.com – Berniat menyalip pemotor berinisial ZKL (22) asal Jember, Jatim, hantam mobil Truk dikemudikan IGA (42,) asal lingkungan Sawe Munduk Waru, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana, Senin,(24/5) kurang lebih Pukul 21.15 wita di jalan Denpasar-Gilimanuk tepatnya di dearah Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan.Akibat kejadian tersebut, pengendara motor meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Puskesmas setempat.

Terkait kejadian tersebut seijin Kapolres Tabanan, Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia,dalam keterangan Persnya,Selasa,(25/5) menyebutkan, Senin,(24/5) kurang lebih pukul 21.15 wita pengendara sepeda Honda Beat No. Pol P 5628 KV datang dari arah barat jurusan Gilimanuk, setibanya di TKP dengan kondisi jalan tikungan ke kiri menurun.

Pengendara sepeda Honda Beat mendahului kendaraan yang ada di depannya dengan melewati as jalan dan dari arah berlawanan arah timur ( jurusan Denpasar ) datang kendaraan Truk Isuzu yang memuat gabah, karena jarak terlalu dekat sehingga, terjadi tabrakan di sebelah selatan as jalan pada jalur kendaraan Isuzu Truk.

“Akibat kejadian tersebut pengendara sepeda motor Honda Beat akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.

Sembari Dirinya menambahkan, untuk kerugian akibat kejadian tersebut belum diperkirakan.

Di Tengah Globalisasi, Kesakralan Air Dalam Subak Dinilai Menurun

TABANAN – Pantaubali.com – Dinilai menurun kesakralan air dalam Subak saat ini.Hal dikarenakan, kesadaran masyarakat untuk menjaganya ikut menurun.Kondisi tersebut dapat dilihat adanya menumpukan sampah di saluran irigasi saat ini, yang akhirnya berdampak pada pencemaran aliran air masuk ke areal Subak juga,itu disampaikan, Kepala UPTD Museum Subak Kabupaten Tabanan,Ida Ayu Nyoman Ratna Pawitrani,Senin,(24/5) di Tabanan.

“Di tengah globalisasi kesakralan dari air mulai luntur jika dilihat kesakralan hanya terlihat saat adanya upacara-upacara adat saja.Coba dilihat khsusnya di saluran-saluran irigasi banyak sampah menumpuk,”jelasnya.

Melihat hal tersebut maka,Museum Subak khususnya ingin membangkitkan kembali bahwasanya betapa berharganya dan sakralnya air tersebut.Serta ingin mengingatkan kembali ke tengah masyarakat,bahwa sangat berharganya air tersebut bagi kelangsungan hidup manusia.

“Nenek moyang terdahulu telah memikirkan tentang pentingnya kebersihan khususnya disaluran irigasi.Air di masyarakat Subak sebenarnya sangat Sakral, bahkan sebenarnya di Lontar-lontar Bali telah tertulis mulai dari, tidak boleh membuang kotoran bahkan meludah pun tidak boleh ke air,” paparnya.

Jika saluran irigasi penuh dengan sampah, siapa mau melihat.Apalagi dalam hal ini Bali umumnya bertumpu pada sektor Pariwisata.

Ini Update Penanggulangan Covid-19 Hari Ini di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Dilihat berdasarkan dat tercatat pertambahan kasus hari ini,(Senin,(24/5)terkonfirmasi sebanyak 62 orang (60 orang melalui Transmisi Lokal, 1 PPDN dan 1 PPLN),sembuh sebanyak 66 orang, dan 1 orang Meninggal Dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 46.918 orang,sembuh 44.657 orang (95,18%), dan Meninggal Dunia 1.475 orang (3,14%) dan jumlah Kasus Aktif per hari ini menjadi 786 orang (1,68%).

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku sejak tanggal 23 Maret 2021 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Hal lain yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H masih berlaku pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) H+7 peniadaan mudik (18 Mei – 24 Mei 2021).

Pemerintah mengantisipasi mobilitas warga pada saat arus balik lebaran. Langkah pengendalian dilakukan salah satunya dengan memperbanyak tes antigen secara acak.

Presiden RI Joko Widodo meminta agar ada penguatan PPKM Mikro pasca lebaran 2021 baik di daerah asal maupun daerah tujuan arus balik pemudik.Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M seperti, Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak,Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Buka Rakorwasin Keuangan dan Pembangunan Provinsi Bali, Wagub Cok Ace Jabarkan Langkah Pemprov Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi

DENPASAR – Pantaubali.com – Bali yang selama ini terkenal dengan destinasi pariwisata terbaik dunia memang mengalami pukulan yang sangat keras akibat dari pandemi Covid-19. Untuk itu Rapat Koordinasi Pengawasan Internal (Rakorwasin) Keuangan dan Pembangunan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Bali ini dengan tema “Pemulihan Pariwisata Menuju Kebangkitan Ekonomi Bali”, sangat representative diselenggarakan.

Demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat membuka Rakorwasin mewakili Gubernur Bali Wayan Koster bertempat di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (24/5).

Wagub Cok Ace menyatakan pendapatan terbesar untuk Bali saat ini diperoleh dari sektor pariwisata, sebesar 50% lebih. “Bisa dibayangkan bagaimana terpuruknya perekonomian Bali saat dihantam oleh pandemi ini,” bebernya dalam acara yang turut juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Bali Dewa Indra.

Menurut Cok Ace Tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi yang sangat dalam karena kontribusi pariwisata sebesar 54% terhadap PDRB menjadi hilang, yaitu : Triwulan I sebesar -1,2% (YoY), Triwulan II yaitu 11,06% (YoY), Triwulan III sebesar -12,32% (YoY), dan Triwulan IV menjadi -12,21% (YoY).

“Kondisi saat ini tentunya sangat berat untuk kita semua, namun Pemerintah Provinsi Bali melalui Visi Pembangunan Daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru, Pemerintah Provinsi Bali tetap berkomitmen untuk selalu berusaha mencari solusi terbaik sehingga kita dapat segera pulih kembali,” imbuhnya.

Adapun beberapa alternatif yang disiapkan pemprov, seperti persiapan tiga zona hijau yang meliputi daerah Sanur, Ubud dan Nusa Dua, menyiapkan fasilitas MICE di Nusa Dua, memperbaiki transportasi darat, laut dan udara, mengusulkan anggaran PEN dengan total usulan Rp.260.734.633.000 di tahun 2021 untuk memperbaiki infrastruktur.

“Untuk Jangka Panjang, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan beberapa langkah, yaitu dengan mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata serta menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali antara sektor Pariwisata dengan Pertanian dan Industri,” bebernya. Saat ini menurutnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDRB) lebih dari 54%, dengan upaya yg telah dilakukan Pemerintah Provinsi Bali diharapkan Bali bisa menuju pariwisata yang lebih berkualitas.

Sementara Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara, Dr. Sally Salamah, Ak, M.Prof.Acc, QIA, CHRP, CGCAE mengatakan BPKP dan Pemerintah Daerah berkomitmen tinggi untuk melakukan kolaborasi menjaga akuntabilitas keuangan daerah.
Menurutnya, secara nasional terdapat 60 isu strategis dan 67 isu strategis berskala regional yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 demi mempercepat pemulihan ekonomi. “Sementara khusus untuk pemerintah Provinsi Bali akan fokus membahas percepatan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi,” imbuhnya.
Dengan terselenggaranya Rakorwasin Keuangan dan Pembangunan Tingkat Provinsi Bali, diharapkan tercapai sinergi dan kesepakatan bersama untuk memperkuat pengawasan yang diwujudkan dalam bentuk Rencana Aksi terkait desain pengawasan pembangunan sektor pariwisata di Provinsi Bali.

Ketua Panitia Rakorwasin Agustinus Hery Setiawan melaporkan latar belakang kegiatan ini dilakukan karena penyelenggaraan pembangunan di daerah masih menghadapi banyak tantangan. Program/kegiatan yang diselenggarakan daerah belum mampu mengungkit pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang diharapkan, sehingga tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan daerah belum maksimal. Ditambah lagi, penyelenggaraan pembangunan daerah belum sepenuhnya diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional.
“Peran pencegahan dapat dimulai dari tahap perencanaan, yang menjadi titik penting akuntabilitas pembangunan daerah, untuk memastikan terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik,” jelasnya.

Rakorwasin yang dilaksanakan secara hybrid dihadiri oleh Bupati/Walikota se-Bali, Inspektur Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Inspektur Kabupaten/Kota se-Bali serta instansi terkait lainnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan rencana aksi pengawasan.

Muliakan Keberadaan Arak, Pemprov Bali Gencarkan Pembinaan dan Sosialisasi Pergub No 1 Tahun 2020

KARANGASEM – Pantaubali.com – Sebagai minuman tradisional Bali yang merupakan warisan dari nenek moyang, keberadaan arak di tengah masyarakat masih perlu dilakukan pembinaan serta pengawasan. Dengan demikian keberadaan arak sebagai minuman beralkohol khas pulau Dewata tidak saja memiliki nilai ekonomis yang bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat tetapi juga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bersama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) TMP A Bea Cukai Denpasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali dan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karangasem turun ke lapangan untuk membina dan bertemu langsung dengan sejumlah petani dan produsen arak Bali. Setelah sebelumnya Jumat (21/5) pembinaan dilakukan di Kecamatan Abang, Karangasem, kali ini pembinaan dilakukan di Kantor Camat Sidemen, Karangasem, Senin (24/5).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta yang turun langsung melakukan pembinaan pada pagi hari ini menyampaikan bahwasannya Pemerintah Provinsi Bali melalui Pergub No 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali berupaya untuk mengatur produksi minuman khas Bali (Arak, Berem dan Wine Salak) . Pembinaan serta sosialisasi dari Pergub ini merupakan langkah awal kepada petani dan produsen arak di Bali khususnya Karangasem untuk memperhatikan kelegalitasan arak yang diproduksi, baik mulai dari bahan baku, kemasan maupun harga.

“Pembinaan serta sosialisasi ini merupakan langkah awal yang dilakukan untuk memuliakan keberadaan arak sehingga tidak terjadi bias di tengah masyarakat. Bagaimana agar perajin arak terlindungi, usahanya berjalan baik dan menghasilkan arak yang berkualitas dan terjamin keamanannya. Dari pembinaan ini nantinya kita akan lakukan evaluasi dan mengambil langkah kebijakan lebih lanjut,” imbuhnya.

Wayan Jarta juga berharap agar para petani dan produsen arak Bali menggunakan bahan baku yang terbuat dari air kelapa dan juga nira, bukan memproduksi arak gula yang kandungannya sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. Untuk mendapatkan kelayakan dan standarisasi harga untuk mampu menembus pasar internasional nantinya arak Bali harus memperhatikan bahan baku, pengemasan hingga ijin edar dari BPOM yang ditandai dengan pita cukai dan label merah sebagai keabsahan produksi minuman yang tingkat higienis dan kualitas keamanannya terjamin.

Sementara itu Kelompok Ahli Pembangunan Prof. Gelgel Wirasuta yang turut hadir pada kesempatan ini menyampaikan bahwasannya perlu disadari bersama bahwa arak merupakan sumber ekonomi yang selama ini tidak tergarap, terlanjur terbiarkan dan bahkan termarginalkan padahal arak bisa menjadi sumber penghasilan dan penggerak perekonomian masyarakat.

Keberadaan minuman beralkohol peredarannya perlu dikontrol sehingga dari data dapat diketahui siapa yang membeli, menjual serta memproduksi minuman tersebut. Di samping itu juga memiliki ijin edar resmi sehingga memenuhi standar kesehatan.

“Upaya pembinaan serta sosialisasi terhadap Pergub No 1 Tahun 2020 terus kita lakukan, hadirnya Pergub ini untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Pembinaan sekaligus sosialisasi Pergub No 1 Tahun 2020 pada hari ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Bea Cukai TMP A Denpasar Kusuma Santi, Kadisperindag Kabupaten Karangasem Wayan Sutrisna, perwakilan BPOM Provinsi Bali, Diskop UMKM Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem serta Satpol PP Kabupaten Karangasem.

Dalam kesempatan kali ini, tim gabungan berkesempatan memberikan pembinaan dan sosialisasi langsung ke rumah warga yaitu Wayan Sadra di Banjar Betenan, Desa Tri Eka Buana serta I Nyoman Satri Banjar Dinas Delod Yeh Kangin, Desa Talibeng, Sidemen.

Ini Data Penanggulangan Covid-19 Per Kemarin di Bali

BENPASAR – Pantaubali.com – Dari data tercatat pertambahan jumlah kasus per kemarin (Minggu,(23/5) terkonfirmasi sebanyak 68 orang (59 orang melalui Transmisi Lokal dan 9 PPDN),Sembuh sebanyak 52 orang, dan 2 orang Meninggal Dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 46.856 orang,Sembuh44.591 orang (95,17%), dan  Meninggal Dunia 1.474 orang (3,15%), Kasus Aktif per hari ini menjadi 791 orang (1,69%).

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku sejak tanggal 23 Maret 2021 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Hal lain yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H masih berlaku pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) H+7 peniadaan mudik (18 Mei – 24 Mei 2021).

Pemerintah mengantisipasi mobilitas warga pada saat arus balik lebaran. Langkah pengendalian dilakukan salah satunya dengan memperbanyak tes antigen secara acak.

Presiden RI Joko Widodo meminta agar ada penguatan PPKM Mikro pasca lebaran 2021 baik di daerah asal maupun daerah tujuan arus balik pemudik.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M,Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak,Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

BI Sebut, Bali Jangan Mengandalkan Kunjungan Wisman Sektor Pertanian Dan Pendidikan Perlu Dilirik

DENPASAR – Pantaubali.com – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizky Ernadi Wimanda di Renon, Denpasar, belum lama ini menyampaikan, dalam upaya memulihkan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 Bali diharapkan Bali jangan hanya mengandalkan rencana dibukanya kunjungan wisatawan mancanegara saja. Setidaknya, Bali dapat mencoba sektor lain seperti, pertanian maupun pendidikan.

“Selama di Bali masih ada zona merah, akan sulit wisman mau datang,” ujarnya.

Setidaknya pertanian dan pendidikan, menjadi dua sektor patut  dicoba dan lebih dikembangkan di Provinsi Bali. Di sektor pendidikan misalnya, agar universitas internasional ternama juga bisa ada di Bali, seperti halnya banyak universitas yang ada di Inggris cabangnya ada dibuka di Malaysia.

Sedangkan, disektor pertanian saat ini masih banyak menggunakan sistem konvensional, dapat didorong dengan pengembangan “digital farming” dan “smart farming”.

“Kalau masyarakat Bali terus hanya bergantung pada kedatangan wisman, maka pertumbuhan ekonomi Bali juga akan makin lama terkontraksi,” katanya.

Selain itu Dirinya menambahkan,potensi Bali dari sisi industri kreatif dan desain juga begitu luar biasa dan dapat dikatakan sangat tepat untuk lebih digarap guna membangkitkan ekonomi Bali.

Perkuat Soliditas, Ny. Cok Ace Ajak Jajaran BKOW Kunjungi IPSA Desa Bengkel Busungbiu

BULELENG – Pantaubali.com – Untuk memperkuat soliditas, Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati (Ny. Cok Ace) mengajak jajarannya mengunjungi Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Kunjungan pada Sabtu (22/5) dirangkai dengan pembubaran kepanitiaan HUT ke-58 BKOW Provinsi Bali yang puncaknya dilaksanakan pada 21 April 2021 lalu.

Dalam sambutan singkatnya, Ny. Cok Ace mengapresiasi keberadaan IPSA yang merupakan tempat produksi minyak oles Bokashi dan varian lainnya seperti EM4. Menurut dia, keberadaan institut ini sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, khususnya dalam kaitan menjaga kesucian dan keharmonisan alam. Kepada jajaran pengurus BKOW yang duduk di kepanitiaan HUT ke-58, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih. Karena atas kerja keras seluruh panitia, acara dapat berjalan lancar. Ke depannya, ia mengajak seluruh jajarannya memperkuat sinergitas dalam menjalankan program kerja BKOW.

Manajer IPSA Ketut Jadiasa menyampaikan terima kasih atas kunjungan Ny. Cok Ace beserta jajaran pengurus BKOW Bali. Terkait dengan keberadaan IPSA, ia menjelaskan bahwa tempat ini merupakan bengkel pengembangan produk minyak oles Bokashi dan varian lainnya. Ia menyebut, hampir 90 persen produk Bokashi, termasuk EM4 diproduksi di tempat ini.

“Sisanya baru dikerjakan di Denpasar,” ujarnya.

Awalnya, IPSA yang sekaligus merupakan Pusdiklat Teknologi Effective Microorganisms ini khusus diperuntukkan bagi mereka yang tertarik mempelajari pengembangan sumber daya alam menjadi produk di bidang kesehatan dan pertanian. Namun sejalan dengan pengembangan desa wisata di wilayah itu, pihaknya pun mulai menjajaki kemungkinan membuka tempat ini bagi wisatawan umum. Mengakhiri kunjungan di IPSA Desa Bengkel, Ny. Cok Ace dan rombongan BKOW Bali meninjau kebun tanaman obat.

Ny Putri Koster Harap Warmadewa Bisa Bersinergi dengan Pemprov Bali Kembangkan UMKM/IKM

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua Dekranasda Prov Bali Ny Putri Koster mengajak para akademisi, terutama dari Universitas Warmadewa untuk bersama-sama membina para UMKM/IKM binaan Dekranasda di Bali. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Inkubator Bisnis (Inbis) Prodi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Warmadewa, yang bertempat di Villa Santhi Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (22/5).

Apalagi, menurutnya, saat pandemi Covid-19 ini, merupakan waktu yang tepat untuk berbenah dan menata UMKM/IKM di Bali.

“Saat ini memang ada sedikit degradasi, kita terlalu fokus dengan pariwisata, sehingga melupakan sektor-sektor yang merupakan warisan adiluhung para leluhur,” bebernya dalam acara yang rencananya akan berlangsung selama dua hari tersebut dari tanggal 22-23 Mei 2021.

Pendamping orang nomor satu di Bali itu berharap agar ke depan Bali bisa dibangun berdasarkan segitiga sama sisi, dari sektor pariwisata, UMKM/IKM dan juga sektor pertanian.

“Sehingga seperti saat pandemi seperti sekarang ini, saat pariwisata benar-benar tumbang, ada sektor lain yang akan menopang ekonomi Bali,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengajak Universitas Warmadewa bersinergi dengan pemerintah, untuk membina dan memberikan edukasi menyeluruh terhadap para pelaku UMKM/IKM sehingga ke depan bisa semakin kuat. “Kami harap jangan hanya menumbuhkan semangat wirausahawan anak muda. Itu bagus, tapi juga mari bersama bina dan edukasi para UMKM/IKM yang sudah ada,” imbuhnya.

Selanjutnya, Ny Putri Koster yang juga dikenal sebagai seniman serba bisa ini juga berharap ke depan Universitas Warmadewa bisa melakukan penelitian yang terjun langsung ke UMKM/IKM dan mencari akar permasalahannya. Sehingga hasil-hasil penelitian itu bisa menjadi masukan bagi pemerintah untuk membina serta membangkitkan sektor UMKM/IKM di Bali.

“Saya harap hasil penelitian dari para cendekiawan itu tidak berakhir di perpustakaan Universitas semata, tapi juga bisa berguna bagi masyarakat,” gugahnya seraya menambahkan pihak kampus bisa bekerja sama dengan Pemprov Bali melalui OPD yang berkaitan seperti Disperindag Prov Bali ataupun Badan Riset Prov Bali.

“Mari kita tata bersama-sama jangan sendiri-sendiri untuk kepentingan UMKM kita,” ujarnya.

Sementara sebelumnya, Direktur Program Pascasarjana Unwar Dr Dra AA Rai Sita Laksmi MSi melaporkan, jika acara pameran Inbis ini bertujuan untuk memupuk jiwa enterpreneur anak-anak muda, sehingga kelak bisa menjadi wirausahawan unggul dan mampu menyokong perekonomian Bali.

“Keberadaan Inbis juga sebagai wadah mahasiswa untuk kembangkan praktik manajemen dan strategi promosi dalam wirausaha,” jelasnya.

Untuk peserta, ia mengaku pameran ini dimeriahkan dari unsur mahasiswa, alumni Univeristas Warmadewa serta mitra binaan Universitas Warmadewa.

“Ke depan kami berharap akan muncul enterpreneur-enterpreneur muda yang bisa bangkitkan perekonomian Bali,” katanya.

Rektor Universitas Warmadewa Prof dr Dewa Putu Widjana DAP&E Sp ParK menyampaikan terima kasih atas dukungan Ketua Dekranasda Ny Putri Koster dalam acara ini. Ia berharap melalui dukungan kali ini bisa membangkitkan semangat anak muda untuk terus mengembangkan diri dalam berwirausaha.

Kolaborasi dengan Bentaya, Motifora Hadirkan “Hujan Tanpa Gulem” Versi Baru

DENPASAR – Pantaubali.com – Berawal dari permintaan seseorang (Bentaya-red) untuk meminta ijin meng-cover lagu “Hujan Tanpa Gulem” dengan mengaransement ulang untuk keperluan YouTube, akhirnya membuat Motifora justru kepincut dengan versi baru dari lagu tersebut. Sehingga Ia meminta ijin kepadanya untuk menggunakan konsep musik tersebut untuk digarap oleh Motifora.

“Jadi singkat cerita beliau (Bentaya) ijin cover lagu Hujan Tanpa Gulem ini untuk kebutuhan youtubenya, dan setelah jadi kita dengar ternyata bagus dan cocok lagu ini dibuat versi seperti ini. Akhirnya kami minta ijin untuk memakai konsep musiknya,” ungkap Tu Nick sang vokalis, Sabtu (22/5) pagi di Denpasar.

Tak hanya itu, Tunick juga mengatakan jika dalam lagu Hujan Tanpa Gulam versi terbaru yang dirilis pada Jumat (21/5) kemarin melalui akun YouTube “Motifora Band Official” ini, Bentaya juga ikut terlibat.

“Untuk musiknya di aransemen oleh Bentaya dan Saya sendiri. Jadi peran bBentaya disini komplit lah dari cameramen, editornya juga dia, lightingnya juga dia, bahkan mixing dan mastering lagunya pun dia sendiri ikut terlibat,” terangnya.

Lagu Hujan Tanpa Gulem sendiri telah dirilis oleh Motifora pada 8 Agustus 2020 yang lalu. Menurut Tunick, keinginan untuk mengaransemen ulang lagu-lagu Motifora telah ada dalam pikirnya. Dipilihnya lagu Hujan Tanpa Gulem sebagai pembuka yang akan ada dalam album ke 4 mereka “RECYCLE” karena Ia melihat lagu Hujan Tanpa Gulem memiliki potensi yang cukup besar untuk lebih bisa diterima masyarakat.

“Untuk mengaransemen lagu ulang sebenarnya sudah ada list-nya. Lagunya termasuk lagu-lagu yang lama. Tapi kenapa lagu Hujan Tanpa Gulem ini yang dirilis lebih duluan, karena menurut kami lagu ini potensinya besar untuk lebih di terima dimasyarakat. Kebetulan aransemennya lagu ini yang sudah rampung duluan,” jelasnya.

Dikatakan Tunick, yang ingin di sampaikan dari lagu Hujan Tanpa Gulem vesi terbaru ini adalah ingin menunjukan kalau lagu-lagu Motifora bukan hanya bisa di poles dengan nuansa musik melow tapi bisa juga dibuat nge-rock tanpa mempercepat tempo lagu itu sendiri. Itulah yang nantinya akan Ia hadirkan di album ke 4 Motifora.

“Kami sudah memiliki list lagu-lagu yang akan di recycle. Tentunya kita ambil dari album pertama sampe album ke 3 dan akan menjadi album ke 4 kami yang bertajuk RECYCLE. Dimana album itu nanti akan ada 14 lagu, 10 lagu yang di daur ulang dan 4 lagu baru,” katanya.

Pria asal Desa Munduk, Banjar, Buleleng ini berharap lagu Hujan Tanpa Gulem ini bisa diterima dari versi sebelumnya.

“Intinya kalau mau yang adem bisa didengar versi pertama, kalau mau versi yang agak semangat bisa didengar versi terbarunya,” pungkasnya.