- Advertisement -
Beranda blog Halaman 642

The Sneakers Band, Meluncurkan Singel “Aku di Sini”

BADUNG – Pantaubali.com – Mei, boleh jadi bukan hanya sekadar bulan romantik penuh angin dan rindu, namun lebih dari pada itu, Mei bisa jadi musim semi yang karib dengan kreativitas, tanpa batas. Pandemi tak bisa menghadangnya. Pandemi tak mampu menghalanginya. Pandemi tak bisa melucuti buah pikiran musisi-musisi di Bali. Tak terkecuali The Sneakers.

Band yang lahir dan terbentuk di Jalan Popies Lane Kuta Bali pada Maret 2006 lalu, dengan formasi Eko Ramone (Gitar + Vokal), Didit Rock (Bass + Vokal), Alit Reed (Drums), kini hadir kembali melalui single terbarunya bertajuk “Aku Di Sini”.

Lagu ini merupakan sebuah sikap terang-terangan dan ajakan The Sneakers kepada public untuk tetap menyemangati dan sama-sama saling mendukung satu sama lain dan bangkit di tengah keadaan sekarang.

“Lagu ini diharapkan mampu memicu dan memupuk kepedulian sesama teman, dan keluarga, serta menjadi penyemangat teman-teman semua yang berada dalam masalah untuk tidak pernah putus asa, bagaimanapun keadaannya.” Ujar Eko, sang vokalis.

Memang, tahun ini merupakan tahun ke lima belas The Sneakers mengarungi kancah musik, bukan hanya sekadar malang-melintang di Bali, band yang dimotori oleh Eko Ramone ini telah tak asing di kalangan pendengar di berbagai negara, termasuk Jepang. “Aku Di Sini” merupakan lagu kedua yang bertuliskan lirik dalam Bahasa Indonesia, setelah berpuluh-puluh lagu lainnya ditulis dalam Bahasa Inggris.

Tak tanggung-tanggung, sederet insan kreatif mendukung penuh Lagu “Aku Di Sini”. Sebut saja Rumah Suci Production yang memproduseri The Sneakers; Rumah Suci Studio yang memfasilitasi rekaman lagu “Aku Di Sini”; Tude Arta Sedana dari Kubuku Studio yang melakukan mixing dan mastering pada lagu yang ditulis oleh Eko Ramone ini.

Materi video direkam oleh Ucok Olok dan proses penyuntingan video dilakukan oleh Budy Artayasa ini siap menggempur blantika musik Tanah Air pada 19 Mei 2021 pukul 20.00 Wita nanti di Twice Bar, Kuta Bali. Komang Eka Dharma Usadha atau yang akrab dipanggil Komar, megungkapkan alasan ketertarikannya dalam memproduseri The Sneakers.

“Kami dari Rumah Suci Production telah lama mengenal sepak terjang The Sneakers dalam 15 tahun berkarya, dan kami salut akan hal itu dan ingin mendukung sejauh dan semampu yang kami bisa,” tutupnya.

OC, Pemotor Meregang Nyawa Tabrak Penyengker Rumah

TABANAN – Pantaubali.com – Out of Controll (OC) seorang pengendara sepeda motor Yamaha Force 1 No.Pol.DK-4733-EU berinisial IGPNW (39) asal Payan,Desa Antap,Selemadeg meregang nyawa akibat menabrak pagar beton penyengker rumah di jalan Nasional Jurusan Denpasar -Gilimanuk masih di wilayah Banjar Batulumbang, Desa Antap,Kecamatan Selemadeg,Tabanan,Selasa(18/5) kurang lebih jam 07.30 wita.

Adapun kronologis kejadian tersebut menurut,Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia seijin Kapolres Tabanan,Selasa,(18/5) dalam keterangan Persnya menyampaikan,sebelum kejadian Yamaha Force 1 datang dari arah Timur jurusan Denpasar menuju arah Barat jurusan Gilimanuk.

Setibanya di TKP pada saat melintasi jalan tikungan landai kekiri sepeda motor tidak bisa dikendalikan lalu keluar jalur dan menabrak pagar beton Penyengker Rumah yang berada diaebelah Selatan jalan.

“Pengendara mengalami luka memar pada tangan kiri dan kanan,keluar darah dari telinga dan kepala.Korban meninggal dunia di Puskesmas Selemadeg,” jelasnya.

Sembari Dirinya menambahkan, adapun kerugiat material diderita korban dalam kecelakaan tersebut sebesar Rp. 500 ribu.

Gubernur Bali, Serahkan 720 Sertifikat HMT Tempat Tinggal ke Warga Desa Sumberklampok

BULELENG – Pantaubali.com – Marilah bersama-sama mengucapkan Angayubagia kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha waranugraha-Nya, pada hari ini, Selasa,(18/5) dalam rangka penyerahan sertifikat hak milik tanah kepada warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.

“Saya yakin, hari ini merupakan hari bersejarah dan membahagiakan bagi warga Desa Sumberklampok, karena baru mendapatkan sertifikat Kepemilikan Hak Atas Tanah (KHAT) decara gratis dibiayai penuh dari APBN, sehingga memiliki kepastian masa depan, setelah mengalami perjuangan yang cukup panjang yaitu selama 61 tahun, sejak tahun 1960,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutanya.

Menurut informasi, warga Desa Sumberklampok telah menempati tanah ini secara turun temurun sejak tahun 1923, pada saat perabasan hutan untuk menjadi kawasan perkebunan oleh Pemerintah Belanda (eigendom verpoonding). Namun warga belum memiliki tanda bukti kepemilikan yang sah. Tanah yang ditempati dan digarap seluas 612,93 hektar.

“Setelah Indonesia Merdeka pada tahun 1945, maka kawasan perkebunan yang semula dikuasai oleh Pemerintah Belanda menjadi tanah milik negara (Pemerintah Pusat). Kemudian Pemerintah Pusat menyerahkan tanah tersebut kepada Pemerintah Provinsi Bali dengan Surat Keputusan Nomor 797/Ka pada tanggal 15 September 1960,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bali memberikan pengelolaan kepada Yayasan Kebaktian Proklamasi/Veteran untuk diusahakan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Bali No. 715/A.3/2/31, tanggal 16 Juni 1961 dengan mempekerjakan warga“Desa Sumeberklampok”. Namun karena pengelolaan dinilai tidak memberikan hasil yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan para pejuang/veteran beserta keluarga maka Dewan Pimpimnan Daerah Legiun Veteran RI Provinsi Bali selaku Pembina Yayasan Kebaktian Proklamasi Provinsi Bali telah mengembalikan kepada Pemerintah Provinsi Bali melalui surat nomor 132/UM/1/S/MDLV/VII/2010, tanggal 5 Juli 2010.

Selama menggarap dan menguasai tanah tersebut, warga belum memiliki bukti hak kepemilikan atas tanah yang ditempati sebagai tempat tinggal dan lahan garapan. Kondisi ini terus berlanjut, karena ketika warga mengajukan permohonan hak milik, belum ada kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Bali dengan pihak warga, sehingga warga tidak memiliki kepastian hukum atas tanah yang ditempati dan digarap. Hal ini mengakibatkan nasib warga semakin tidak jelas, mengingat sejak tahun 1993 masa pengelolaan tanah oleh Yayasan Kebaktian Proklamasi telah berakhir.

“Sekitar bulan Agustus 2019, Kepala Desa, Bandesa Adat, dan Tokoh Masyarakat Desa Sumberklampok melakukan audiensi kepada Saya, menyampaikan aspirasi dan keluh kesah warga yang menginginkan agar tanah yang ditempati dan digarap dapat dimohonkan menjadi hak milik dengan diterbitkannya sertifikat hak atas tanah. Pada kesempatan audiensi tersebut, Saya mempertimbangkan aspirasi warga tersebut dan meminta waktu untuk mempelajari sejarah serta fakta tanah di Desa Sumberklampok,” bebernya.

Setelah mempelajari dokumen riwayat tanah, dan melakukan pembahasan dengan Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali, selanjitnya dapat mempertimbangkan permohonan warga untuk memperoleh hak atas tanah yang ditempati dan digarap melalui kebijakan Reforma Agraria. Adapun yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan adalah, pertama, secara faktual warga telah menempati atau menggarap tanah secara turun temurun sejak 1923, kedua, warga telah berjuang untuk memperoleh hak atas tanah yang ditempati/digarap sejak tahun 1960; ketiga, secara faktual telah terbentuk Desa Adat Sumberklampok sejak tahun 1930; keempat, secara faktual telah terbentuk Desa Dinas Desa Sumberklampok sejak tahun 1967, Kemudian menjadi Desa dinas yang definitif pada tahun 2000.

“Selanjutnya Saya mengundang Kepala Desa, Bandesa Adat, dan tokoh masyarakat Desa Sumberklampok (Tim Sembilan) untuk melakukan pertemuan guna membahas komposisi pembagian tanah antara Pemerintah Provinsi Bali dengan pihak warga. Setelah melalui diskusi yang mendalam, Saya menyepakati komposisi pembagian yang diinginkan oleh pihak warga yaitu sebesar 30% (154,23 hektar) untuk Pemerintah Provinsi Bali dan sebesar 70% (359,87 hektar) untuk pihak warga (dari total tanah garapan saja seluas 514,10 hektar). Dengan demikian, pihak warga memperoleh tanah dengan total luas mencapai 458,70 hektar atau sekitar 74,84% (terdiri dari tempat tinggal dengan luas 65,55 hektar, fasilitas umum dan jalan dengan luas 33,28 hektar, dan tanah garapan dengan luas 359,87 hektar),” bebernya.

Kebijakan tersebut sudah merupakan keputusan yang sangat arif dan bijaksana dengan menunjukkan keberpihakan penuh kepada pihak warga Desa Sumberklampok.

Kemudian Saya meminta kepada Badan Pertanahan Provinsi Bali untuk melakukan proses pensertifikatan tanah, melalui kebijakan Reforma Agraria serta agar menyelesaikan sertifikat secara cepat.

“Saya melakukan komunikasi langsung dengan Bapak Menteri Agraria dan Tata Ruang RI mengenai proses pensertifikatan ini, Beliau sangat menyetujui kebijakan yang Saya lakukan, karena sesuai dengan program Reforma Agraria yang dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang.Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali telah dengan sangat cepat menyelesaikan sertifikat tanah pihak warga sesuai rencana, sehingga untuk tahap pertama ini sudah bisa diselesaikan untuk tanah tempat tinggal pihak warga sebanyak 800 sertifikat, dan tahap kedua akan dilanjutkan dengan pensertifikatan tanah garapan yang akan diselesaikan pada bulan Juni tahun 2021,” sebutnya.

Astungkara, saat ini sudah dapat diserahkan sebanyak 720 sertifikat hak milik tanah tempat tinggal kepada warga Desa Sumberklampok, dari total sebanyak 800 sertifikat, sisanya sebanyak 80 sertifikat telah/dan akan diserahkan pada hari lain. Apa yang diperoleh oleh warga sudah sepatutnya disyukuri dengan penuh perasaan yang sedalam-dalamnya.

“Saya pun ikut berbahagia karena,dengan niat tulus dan lurus telah berhasil mengupayakan sehingga pada akhirnya warga Desa Sumberklampok telah memperoleh sertifikat hak milik secara gratis dibiayai penuh dari APBN. Sepanjang dalam batas yang wajar dan memenuhi peraturan perundang-undangan, sepantasnyalah negara harus berpihak kepada rakyat kecil. Oleh karena itu, Saya berharap agar warga memanfaatkan tanah yang dimiliki dengan bijaksana,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut,mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali, dirinya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Agraria dan Tata Ruang RI serta kepada Kepala Badan Pertanahan Provinsi Bali dan jajaran atas kebijakan dan kerja kerasnya dalam menyelesaikan sertifikat tanah warga Desa Sumberklampok. Semoga kerja yang baik dan dharma bhakti ini akan memberi manfaat bagi kesejahteraan dan kebahagiaan warga Desa Sumberkelampok dan kita semua.

Ini Kronologis, Meninggalnya Pelajar di Bawah Jembatan Sedalam 200 Meter di Cau Belayu

TABANAN – Pantaubali.com – Adanya salah satu pelajar di Badung berinisial IME (17) asal Banjar Tiyingan, Desa Pelaga,Petang,Badung ditemukan telah meninggal di bawah jembatan Titi Gantung dengan kedalaman 200 meter,Banjar Cau Belayu, Desa Cau Belayu, Marga,Tabanan Senin,(17/5) sekitar pukul 20.30 Wita.

Adapun kronologis kejadian tersebut menurut, Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia,seijin Kapolres Tabanan dalam keterangan Persya mengatakan,Senin,(17/5) kurang lebih sekitar pukul 07.00 Wita Korban pamit kepada bapaknya untuk berangkat ke Sekolah SMK, di Mengwi, Badung dengan mengendarai sepeda motor.Selanjutnya sekitar pukul 16.00 Wita pihak sekolah menghubungi orang tua korban yang menjelaskan bahwa korban sudah 1 Minggu tidak pernah masuk sekolah tanpa keterangan.

Atas informasi pihak sekolah tersebut bapak korban menghubungi nomor HP korban selanjutnya korban mengaku sedang berada di daerah Sembung Mengwi Badung.Kemudian sekitar pukul 19.00 Wita korban mengirim WA kepada ibunya yang isinya “Meme sing demen ngelah panak care tiang” (ibu ga suka ya punya anak spt saya) selanjutnya sekitar pukul 20.00 Wita bapak korban menghubungi korban dengan tujuan ingin mengetahui posisi korban.

Selanjutnya korban mengatakan sedang berada di Cau Belayu. Beberapa menit kemudian HP korban tidak aktif hingga akhirnya sekitar pukul 21.00 Wita bapak korban mendapat informasi dari I Gusti Ngurah Agung Putrawan bahwa korban diduga menceburkan diri dari jambatan Titi Gantung alamat Cau Belayu.

“Atas berita tersebut orang tua korban mendatangi TKP dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Marga,” katanya.

Atas laporan via telpon tersebut, Unit fungsi Polsek Marga dipimpin pawas menghubungi BPBD Tabanan dan selanjutnya menuju TKP,kemudian sekitar pukul 24.30 Wita korban dapat dievakuasi oleh tim SAR Bali selanjutnya dibawa ambulans ke RS Mangusada Kabupaten Badung untuk pemeriksaan medis.

Sembari Dirinya menambahkan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada korban oleh dr.Agus Desi Artama dan dr.Inten Widiastari dari RS Mangusada, Badung dengan hasil, telinga mengeluarkan darah pada kiri kanan,Mulut mengeluarkan muntahan,Siku dan pergelangan tangan patah,Lebam pada pinggang kanan,Patah pada pinggang kanan,Lecet pada betis kiri,Muka bengkak dan Korban dinyatakan meninggal dunia di TKP.

Gubernur Koster Kembali Tata Perangkat Daerah Guna Wujudkan Reformasi Birokrasi yang Efektif, Efisiensi dan Akuntabel

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster kembali menata sistem perangkat daerah Pemerintahan Provinsi Bali guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efisien sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Hal itu disampaikannya saat memberikan penjelasan Gubernur terhadap Raperda tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 tahun 2016btentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dala Rapat Paripurna ke-10 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan II Tahun 2021, di Kantor DPRD Prov Bali, Denpasar, Senin (17/5).

“Hal ini sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali nomor 22 yaitu mengembangkan sistem tata kelola pemerintah daerah yang efektif, efisien, terbuka, transparan, akuntabel dab bersih serta meningkatkan pelayan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah,” jelasnya dalam rapat yang dibuka oleh Ketua DPRD Prov Bali I Nyoman Adi Wiryatama serta dihadiri oleh Sekda Prov Bali Dewa Made Indra.

Mantan anggota DPR RI tiga kali periode berturut-turut dari fraksi PDIP tersebut juga mengatakan, sejak dilantiknya menjadi Gubernur Bali tahun 2018 silam, ia terus berupaya memetakan serta mendalami OPD agar betul-betul menemukan birokrasi yang ideal.

“Pendekatan yang dilakukan tidak semata-mata efektif, efisien dan cepat. Sesuai dengan UU, Pemerintah Provinsi posisinya di middle management, beda dengan Kabupaten/Kota yang memiliki fungsi otonomi penuh, kita lebih kepada regulasi, fasilitastor dan koordinator. Segingga kebutuhan perangkat daerah juga mengacu pada tersebut,” bebernya.

Efisiensi perangkat daerah juga merupakan instruksi yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo yang berkali-kali disampaikan secara tegas pada saat memimpin rapat koordinasi dengan para Menteri, Gubernur serta Bupati dan Walikota seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Gubernur jebolan ITB Bandung ini juga menyampaikan, pada masa kepemimpinannya, ia telah berhasil menrampingkan 7 OPD dari 49 OPD menjadi 41 OPD pada tahun 2019.

“Untuk usulan Raperda kali ini, saya mengusulkan perampingan 4 OPD lagi, sehingga total OPD di Pemprov Bali jika disetujui Raperda kali ini adalah 37 OPD,” imbuhnya.

Bahkan, Gubernur Koster mengaku melalui penataan OPD tahun tahap 1 pada tahun 2019, Pemprov Bali telah berhasil mengefisiensi dana APBD sebesar 89 miliar.

“Dengan disetujuinya perampingan tahap 2 kali ini, diperkiran Pemprov akan mengefisiensi dana lagi sebesar Rp 20 miliar. Total kita bisa mengefisiensi Rp100 miliar lebih. Itu dana yang cukup besar dan bisa digunakan untuk program tepat sasaran yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” bebernya.

Selain penataan OPD, reformasi birokrasi yang akan dilaksanakannya adalah transformasi jabatan eselon 4 menjadi fungsional. Ia menambahkan sekitar 508 pejabat eselon 4 yang akan menjadi pejabat fungsional, selain itu eselon 3 di Rumah Sakit juga diubah menjadi fungsional.

“Transformasi ini juga berdampak pada APBD kita, karena berakibat pada penurunan tunjangan jabatan. Tentu saja kita bisa mengefisiensi anggaran lagi dan bisa dialihkan untuk kegiatan prioritas.Jika Pemprov Bali saat ini menjadi contoh penataan birokrasi oleh Kementrian Dalam Negeri.Sementara Provinsi lain berlomba menambah OPD, kita berhasil merampingkan. Untuk itu Kemendagri melalui Dirjen Otonomi Daerah sangat mengapresiasi bahkan mendorong untuk efisiensi lebih lanjut,” Gubernur Koster menerangkan.

Untuk itu, ia berharap DPRD bisa menyetujui Raperda kali ini agar segera bisa menyusun RAPBD tahun 2022, apalagi transformasi jabatan eselon 4 menjadi fungsional akan rampung pada Juni mendatang.

“Perampingan OPD dan jabatan kali ini diharapkan bisa terwujud segara, karena output serta outcomenya benar-benar bisa dirasakan oleh secara nyata oleh masyarakat. Karena melalui penataan tidak hanya berdampak pada efisiensi anggaran, namun juga pada kualitas pelayanan publik. Ini merupakan poin terpenting dalam perubahan perangkat daerah,” tandasnya.

Seorang Pelajar, Jatuh Ke Jurang Berhasil Dievakuasi Kemarin Malam

TABANAN – Pantaubali.com – Pelajar asal Tiyingan, Pelaga ditemukan meninggal dunia di dasar jurang oleh tim SAR gabungan, Senin (17/5).Sontak kejadian tersebut menggempatkan warga setempat ataupun pengguna jalan yang melintasi Jembatan Cau Blayu, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Awalnya petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) mendapatkan laporan pukul 22.30 Wita, untuk bantuan evakuasi.

“Laporan kami terima dari Bapak Sudiksa, bahwa ada penemuan sepeda motor dalam keadaan masih menyala sekitar pukul 21.00 Wita dan dicurigai ada yg jatuh ke jurang,” jelas Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada.

Merespon laporan tersebut, sebanyak 10 personil diberangkatkan ke lokasi menggunakan Rapid Land SAR Unit dan Rescue Truck. Setibanya di lokasi tim berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya untuk merencanakan pencarian ke dasar jurang.

Akhirnya pada Selasa (18/5) pukul 00.50 Wita jenasahnya berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan mengevakuasi naik jenasah korban dengan bantuan mobil krein, selanjutnya dibawa ke RSUD Mangusada Badung dengan ambulance PMI Badung.

“Diketahui identitas korban atas nama I Made Endra usia 17 tahun,” ujarnya.

Selama proses pencarian hingga evakuasi turut melibatkan tim SAR gabungan dari Basarnas Bali, Ditsamapta Polda Bali, Polsek Marga, Satpol PP Badung, BPBD Tabanan, Tagana, Tabanan, Potensi Radio 115, PMI Badung dan unsur SAR lainnya.

Ini Arahan Penting Disampaikan Presiden RI Secara Virtual

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam arahan Presiden Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta secara virtual diikuti oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan jajaran Kementrian RI, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di seluruh Indonesia.Serta dalam kaitan dengan hal tersebut Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, didampingi Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, SE, bersama jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala Departemen Agama, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, turut serta mendengarkan arahan Presiden RI di Kantor Kominfo, Tabanan, Senin, (17/5).

Dalam arahannya tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan betapa pentingnya kegiatan ini dilakukan karena ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan terkait dampak yang ditimbulkan pada semua sektor seperti Ekonomi, Pertahanan, Sosial dan lainnya.

Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik untuk meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19, namun dikatakan Presiden Jokowi tidak mampu menghentikan niat masyarakat untuk Pulang ke kampung halamannya. Tadi pagi Saya mendapatkan data, data Saya terima, terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 Mei sampai 17 Mei 2021,” terangnya

Presiden Jokowi berharap kasus aktif dari pandemi Covid-19 tidak bertambah seperti tahun-tahun lalu. Mengingat sudah terjadi penurunan dari puncak kasus aktif di awal februari 2021.

“Kasus aktif ada 176 ribu tetapi sekarang kasus aktif itu sudah turun menjadi 90. 800. Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun,” jelasnya.

Untuk mencapai hal tersebut, Presiden Jokowi meminta agar ada konsistensi dan ketahanan dari semua pihak karena pandemi ini tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan ataupun 2 bulan kedepan.

“Hati-hati, gelombang kedua, gelombang ketiga di Negara Negara tetangga kita sudah mulai melonjak drastis. Malaysia sudah lockdown sampai Juni, Singapura juga sudah semakin ketat. Kita harus melihat tetangga-tetangga kita,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menghimbau kepada seluruh Provinsi yang berdekatan dengan Negara tetangga agar lebih berhati-hati dalam menangani kasus pandemi di daerahnya.

“15 Provinsi sudah mengalami kenaikan, ini hati-hati. Hati-hati Aceh, Hati-hati Sumut, hati-hati Sumbar, hati-hati Riau, hati-hati Jambi, hati-hati Banten, Babel, Jakarta, Maluku, hati-hati NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel, hati-hati Gorontalo,” sebutnya.

Jokowi juga kembali menegaskan agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat dan sungguh-sungguh. Dan Ia juga menyinggung tentang keterpakaian Hotel.

“Ini kita sekali lagi, menginjak gas dan remnya harus pas. Kepri ada kenaikan keterisian Hotel dari 10 menjadi 80. Itu baik untuk ekonomi, untuk Covidnya hati-hati. DKI Jakarta udah naik dari 36 melompat ke 53 juga hati-hati. Banten dari 26 ke 43 hati-hati. Disisi ekonominya baik, disisi Covidnya harus dijaga betul protokol kesehatannya,” katanya.

Ia menghimbau agar semua manajemen tersebut dikendalikan dengan ketat dan protokol kesehatan juga dijaga ketat. Dan hal tersebut ditegaskan Presiden Jokowi berlaku untuk semua daerah di seluruh Indonesia.

“Kita harus selalu bekerja keras dan selalu optimis. Jangan sampai hanya melihat satu sisi ekonomi tidak melihat sisi kesehatan. Dua-duanya harus dijalankan dengan beriringan,”tutupnya.

Sejumlah Hal penting Disampaikan Presiden saat Bupati Sanjaya Bersama Ketua DPRD Tabanan, Ikuti Pengarahan Presiden secara Virtual

 

TABANAN – Pantaubali.com  – Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, didampingi Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan, SE, bersama jajaran Forkopimda, Ketua DPRD, Kepala Departemen Agama, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, mendengarkan arahan Presiden RI di Kantor Kominfo Kabupaten Tabanan, Senin, (17/5).

Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual dan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta tersebut juga diikuti oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan jajaran Kementrian RI, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di seluruh Indonesia secara virtual.

Dalam arahannya tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan betapa pentingnya kegiatan ini dilakukan karena ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan terkait dampak yang ditimbulkan pada semua sektor seperti Ekonomi, Pertahanan, Sosial dan lainnya.

Meskipun Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik untuk meminimalisir penyebaran pandemi Covid-19, namun dikatakan Presiden Jokowi tidak mampu menghentikan niat masyarakat untuk Pulang ke kampung halamannya. Tadi pagi Saya mendapatkan data, data Saya terima, terdapat 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 Mei sampai 17 Mei 2021,” ujarnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi berharap kasus aktif dari pandemi Covid-19 tidak bertambah seperti tahun-tahun lalu. Mengingat sudah terjadi penurunan dari puncak kasus aktif di awal februari 2021. “Kasus aktif ada 176 ribu tetapi sekarang kasus aktif itu sudah turun menjadi 90. 800. Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun,” tegasnya.

Untuk mencapai hal tersebut, Presiden Jokowi meminta agar ada konsistensi dan ketahanan dari semua pihak karena pandemi ini tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan ataupun 2 bulan kedepan. “Hati-hati, gelombang kedua, gelombang ketiga di Negara Negara tetangga kita sudah mulai melonjak drastis. Malaysia sudah lockdown sampai Juni, Singapura juga sudah semakin ketat. Kita harus melihat tetangga-tetangga kita,” imbuh Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menghimbau kepada seluruh Provinsi yang berdekatan dengan Negara tetangga agar lebih berhati-hati dalam menangani kasus pandemi di daerahnya. “15 Provinsi sudah mengalami kenaikan, ini hati-hati. Hati-hati Aceh, Hati-hati Sumut, hati-hati Sumbar, hati-hati Riau, hati-hati Jambi, hati-hati Banten, Babel, Jakarta, Maluku, hati-hati NTB, Maluku Utara, Kalteng, Sulteng, Sulsel, hati-hati Gorontalo,” tekannya.

Jokowi juga kembali menegaskan agar protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat dan sungguh-sungguh. Dan Ia juga menyinggung tentang keterpakaian Hotel. “Ini kita sekali lagi, menginjak gas dan remnya harus pas. Kepri ada kenaikan keterisian Hotel dari 10 menjadi 80. Itu baik untuk ekonomi, untuk Covidnya hati-hati. DKI Jakarta udah naik dari 36 melompat ke 53 juga hati-hati. Banten dari 26 ke 43 hati-hati. Disisi ekonominya baik, disisi Covidnya harus dijaga betul protokol kesehatannya,” ucapnya.

Ia menghimbau agar semua manajemen tersebut dikendalikan dengan ketat dan protokol kesehatan juga dijaga ketat. Dan hal tersebut ditegaskan Presiden Jokowi berlaku untuk semua daerah di seluruh Indonesia. “Kita harus selalu bekerja keras dan selalu optimis. Jangan sampai hanya melihat satu sisi ekonomi tidak melihat sisi kesehatan. Dua-duanya harus dijalankan dengan beriringan,” pinta mantan Walikota Solo tersebut. @humastabanan

Ini Data Update Penanggulangan Covid-19 Persenin di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Berdasarkan data tercatat pertambahan jumlah kasus perhari ini (Senin,(17/5), terkonfirmasi sebanyak 74 orang (68 orang melalui Transmisi Lokal dan 6 PPDN) dan sembuh sebanyak 76 orang, dan 6 orang meninggal dunia.

Sedangkan untuk jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 46.290 orang, sembuh 43.852 orang (94,73%), dan  meninggal Dunia 1.445 orang (3,12%) sedangkan kasus aktif per hari ini menjadi 993 orang (2,15%).

Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Gubernur Bali telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, berlaku sejak tanggal 23 Maret 2021 sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Hal lain yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan atau warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID-19 selama Bulan Suci Ramadhan 1442 H masih berlaku pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) H+7 peniadaan mudik (18 Mei – 24 Mei 2021).

Pemerintah mengantisipasi mobilitas warga pada saat arus balik lebaran. Langkah pengendalian dilakukan salah satunya dengan memperbanyak tes antigen secara acak.

Presiden RI Joko Widodo meminta agar ada penguatan PPKM Mikro pasca lebaran 2021 baik di daerah asal maupun daerah tujuan arus balik pemudik.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M mulai dari, Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak,Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Peluru Hampa, Usir Kawanan Monyet Perusak Bangunan Pelinggih Pura Luhur Batukau

TABANAN – Pantaubali.com – Adanya kawanan kera terlihat mulai merusak bangunan pelinggih Pura Luhur Batukau dan sesajen dari para pemedek atau warga yang melaksanakan persembahyangan maka,kegiatan pengusiran atau menakut-nakuti kawanan kera di Areal Pura Luhur Batukau dan sekitarnya menggunakan senjata laras panjang dengan peluru hampa dilakukan,Sabtu,(15/5).

Kegiatan tersebut menurut, Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia seijin Kapolres Tabanan dalam keterangan relisnya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan dipimpin langsung Dan Rindam IX Udayana Kediri Kolonel (Inf.) Nunes Yakob Xavier dan Komandan Secaba Letkol ( Inf.) Ruben Ratu Riki beserta 25 (dua puluh lima ) orang Personil RIndam IX Udayana.

“Kegiatan pengusiran atau menakut – nakuti kawanan kera dilakukan dengan cara membunyikan letusan mengunakan 7 (tujuh) pucuk senjata laras panjang SSI yaitu, 6 ( enam) pucuk SSI V 1,1 (satu) pucuk SSI V2,100 (Seratus ) butir Peluru Hampa,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut dibagi menjadi 2 (dua ) team, masing – masing dipimpin oleh Danrindam IX Udayana dan Dansecaba Rindam IX Udayana.Sembari Dirinya menambahkan,kegiatan berakhir pukul 12.00 wita, berjalan aman dan lancar.