- Advertisement -
Beranda blog Halaman 638

Perkuat Penanganan Covid 19, Sekda Dewa Indra Sambut Baik Sinergitas Akademisi, TNI-POLRI dan Birokrasi

Denpasar,Pandemi Covid 19 yang sudah melanda dunia termasuk Bali sudah ebih dari satu tahun lamanya dan hingga saat ini ujung akhir dari pandemi belum terlihat.Untuk itu berbagai upaya penanganan serta pencegahan penyebaran Covid 19 terus dilakukan baik melalui pengetatan prokes maupun menggenjot upaya vaksinasi. Penguatan upaya upaya tersebut perlu mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat baik itu TNI-POLRI , pemerintah serta akademisi. Sinergitas yang selama ini telah ada semakin diperkuat dan diperluas sehingga bersama sama kita akan mampu keluar dari pandemi ini.

Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam sambutannya saat mewakili Gubernur Bali dalam acara Pelepasan Mahasiswa sebagai Duta Perubahan Perilaku, Duta Protokol Kesehatan dan Tim Tracing di Ruang dr A A Made Jelantik, Lantai 4 ,Fakultas Kedokteran ,Universitas Udayana, Denpasar,Sabtu (29/5).

Lebih jauh dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra yang didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyampaikan apresiasi serta menyambut baik atas dukungan dari Universitas Udayana dalam berbagai upaya penanganan Covid 19 di Provinsi Bali. Pelibatan mahasiswa Fakultas Kedokteran kali ini menambah daftar panjang partisipasi dan kontribusi dari Universitas Udayana dari sejak awal merebaknya virus Corona pada bulan Maret 2020.

” Kami Pemerintah Provinsi Bali menyampaikan apresiasi pada Unud yang sudah terlibat dan melibatkan diri, yang telah berperan dan mengambil peran dalam penanganan Covid 19. Tugas ini sangat mulia dan menantang bagi kita semua untuk turut mengambil peran dalam berbagai upaya kita untuk keluar dari pandemi, ” imbuhnya.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Bali ini juga memotivasi para mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud yang akan turun ke tengah masyarakat sebagai duta perubahan perilaku, pelaksanaan protokol kesehatan serta penguatan tracing untuk bisa mengambil hikmah dan pengalaman dibalik penugasan ini dan patut berbangga karena bisa melibatkan diri serta berkonstribusi nyata dalam berbagai upaya kita bersama menangani pandemi.

” Jangan dijadikan penugasan ini sebagai sesuatu beban, ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa bisa terlibat dan berperan nyata dalam upaya menangani pandemi. Mahasiswa kedokteran generasi berikutnya belum tentu memilki pengalaman serta peran nyata seperti apa yang mahasiswa sekarang lakukan. Untuk itu mari berperan sebaik baiknya,berkonstribusi nyata dan kita akan merasa bangga ketika nantinya pandemi ini bisa kita akhiri , ” tuturnya.

Diakhir sambutannya, Sekda Bali juga menyampaikan bahwasannya berdasarkan data (28/5) masyarakat Bali yang sudah mendapatkan vaksin berjumlah 1 juta 260 ribu atau sekitar 31 persen dari total jumlah penduduk Bali. Jika dilihat dari populasi agar bisa terbentuknya herd immunity dimana minimal 70 persen masyarakat harus tervaksin maka itu artinya vaksinasi belum selesai. Untuk itu pelaksanaan vaksin masih harus dipercepat dan diperluas ,disamping prokes yang ketat serta tracing yang diperkuat agar penyebaran Covid 19 di Pulau Dewata dapat kita kendalikan.

Dalam acara yang turut dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra , Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Harfendi, Rektor Universitas Udayana Prof A A Raka Sudewi beserta jajarannya juga dilakukan pelepasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud sebagai Duta Perubahan Perilaku oleh Kasdam IX/ Udayana, Duta Protokol Kesehatan’ oleh Kapolda Bali dan Tim Tracing oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali.

Kemendes PDTT RI Sebut, Dana Desa Mencapai Rp 72 triliun di Seluruh Indonesia

TABANAN – Pantaubali.com – Meskipun di tengah Pandemi keberadaan Dana Desa disebut tidak ada perbedaan.Jika dilihat, posisi dana Desa sampai saat ini total telah mencapai Rp 72 triliun di seluruh Indonesia,itu disampaikan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI, Abdul Halim Iskandar,disela kunjungannya ke Desa Kukuh,Kecamatan Kerambitan,Kabupaten Tabanan,Sabtu,(29/5).

“Jika dilihat komitmen Presiden Jokowi luar biasa sehinga, dilihat dari posisi Dana Desa total telah mencapai Rp 72 triliun di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Kemudian jika dilihat keberadaan dana desa tidak ada perbedaan antara sebelum atau saat terjadinya Pandemi,sama saja.

“Dalam hal ini hanya pemanfatnya saja berbeda.Misalnya, pada 2020 sebelumnya tidak adanya BLT menjadi ada,” ujarnya.

Jika seandainya sudah tidak ada pandemi dan data-data Desa juga sudah menjadi basis utama. Maka dalam kaitan dengan hal tersebut,mengapa SDGs harus dilakukan pendataan tentu agar data Desa dapat menjadi basis utama.

“Misal berbicara masalah kemiskinan tanya Desa, karena Desa lebih mengetahui wilayahnya sendiri.Maka, saya sangat meminta betul agar pendataan berbasis SDGs di 2021 tersebut.Tentu dengan maksud agar Desa dapat mensuport kebutuhan data oleh Kementerian manapun dan oleh siapapun.Maka dalam hal ini sangat berharap,semua kepentingan berkaitan dengan pembangunan tanya ke Desa datanya pasti akan terjawab dengan baik,” paparnya.

Sembari Iskandar menambahkan,jika Desa telah melengkapi diri dengan data setidaknya, semua permasalahan akan sangat mudah terselesaikan akibat telah validnya data dimiliki oleh Desa.

Edukasi Petani Arak dan Pengepul, Tim Terpadu Turun ke Sidemen Kerangasem

KARANGSEM – Pantaubali.com – Tim terpadu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dan Karangasem, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) TMP A Bea Cukai Denpasar, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali dan Kabupaten Karangasem, unsur Pol PP dan kepolisian kembali turun melakukan pembinaan terhadap petani dan pengepul arak di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Tim yang dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna turun ke sejumlah tempat yang diketahui sebagai produsen dan pengepul arak, Jumat (28/5).

Kadisperindag Karangasem Wayan Sutrisna yang ditemui di sela-sela kegiatan peninjauan menyampaikan bahwa edukasi dan pembinaan kepada produsen dan pengepul arak merupakan langkah untuk mengamankan implementasi Pergub Pergub No 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan atau Destilasi Khas Bali. Melalui kegiatan ini, tim terpadu ingin meluruskan pemahaman masyarakat tentang legalisasi arak mengacu pada Pergub 1/2020.

“Di lapangan ada penafsiran bahwa segala macam jenis arak sudah legal dengan adanya Pergub ini,” ucapnya.

Padahal jika dipahami secara lebih mendalam dan saksama, Pergub 1/2020 pada prinsipnya bertujuan melindungi arak khas Bali berbahan lokal yang sudah diproduksi secara turun temurun. Fakta di lapangan, imbuh Sutrisna, belakangan jenis arak khas tradisional posisinya makin terdesak oleh arak berbahan gula yang diproduksi secara besar-besaran.

Bahkan ia menyebut, perbandingannya bisa berkisar 90 : 10 (90 arak berbahan gula, 10 persen arak tradisional yang berbahan tuak (nira) dari pohon kelapa). Lebih lanjut ia menjelaskan, selain merugikan petani, peredaran arak berbahan gula ini sangat berbahaya bagi konsumen bila dikonsumsi dalam jangka panjang karena kandungan gulanya yang tinggi dan juga ada unsur metanol.

“Dalam pembuatannya, ada campuran permifan, proses destilasinya juga mengkhawatirkan,” sebutnya.

Peredaran arak berbahan gula ini menurutnya tidak dilindungi Pergub 1/2020 sehingga perlu dilakukan upaya edukasi dan pembinaan secara intensif. Jika dibiarkan, ia khawatir dapat merusak citra arak khas Bali yang telah diwariskan secara turun temurun. “Bayangkan kalau itu dikonsumsi tamu dan menimbulkan masalah,” tandasnya.

Terkait dengan legalitas, Sutrisna menyebutkan bahwa sebuah produk disebut legal bila berpita cukai. “Kalau belum berpita cukai, ya masih ilegal,” tambahnya. Soal legalitas, pihaknya mendorong pembentukan koperasi yang mewadahi para produsen arak tradisional sehingga pita cukai bisa lebih mudah diurus. Selain mendorong pembentukan koperasi, pihaknya juga akan memfasilitasi kerjasama petani arak dengan tiga perusahan pemegang ijin edar di Kabupaten Karangasem.

Pada bagian lain, ia juga menyinggung besarnya potensi arak di wilayah Sidemen, dengan jumlah produsen arak mencapai 665 perajin. Dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya masih memproduksi arak berbahan gula yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Kepala Seksi Industri Agro Disperindag Bali I Dewa Agung Purnama menambahkan, selain pembinaan dan edukasi, peninjauan kali ini juga dimaksudkan untuk melihat langsung alat destilasi yang digunakan oleh produsen arak. Karena, Pemprov Bali mengalokasikan anggaran untuk bantuan alat destilasi sebagai upaya untuk mendorong kemajuan industri arak tradisional.

Dalam peninjauan, Tim Terpadu menyambangi kediaman Ni Wayan Rinten, pengepul arak di Banjar Delod Yeh Tengah, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen. Kepada tim, perempuan paruh baya itu mengaku membeli arak dari para petani yang memproduksi arak di kawasan perbukitan.

Tim menyarankan Wayan Rinten berkonsultasi mengenai kemungkinan membentuk koperasi mengingat jumlah petani yang menyuplai arak kepadanya sudah mencapai puluhan orang. Dengan membentuk koperasi, Rinten nantinya akan lebih mudah mengurus ijin edar.

Masih di Banjar Delod Yeh Tengah, tim juga meninjau tempat produksi arak milik Wayan Suweden. Dengan alat destilasi sederhana, usaha keluarga ini memproduksi arak dari bahan baku tuak (nira) yang dibeli dari para petani. Dari 120 liter tuak, Suweden dalam memproduksi 14 liter arak dengan keuntungan yang tidak seberapa. Dari hasil peninjauan, tim mencatat sejumlah hal yang perlu diperhatikan produsen dan pengepul arak, salah satunya adalah kebersihan.

Nekat Menyalip, Pemotor Terpeleset Tangan Terlindas Roda Truck

TABANAN – Pantaubali.com – Nekat menyalip Truck Tronton dari kiri seorang pemotor berinisial MT(48) dari Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar terpeleset,terjatuh ke kanan atau ke badan jalan.Saat bersamaan truck disalip datang dari arah belangakang,tepat saat itu tangan kanan MT berada di jalur Truck Tronton dan langsung salah satu roda Truck mengilas tangan MT hinga remuk.

Kejadian tersebut terjadi Kamis,(27/5) kurang lebih sekitar Pukul 08.45 wita di jalan umum jurusan Denpasar – Gilimanuk tepatnya diwilayah Banjar Dinas Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan atau lebih tepatnya lagi di sebelah barat simpang TPA Mandung.

Adapun kronologis singkat dari kejadian tersebut menurut Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia seijin Kapolres Tabanan,dalam keterangan Persnya menyampaikan, sebelum kejadian sepeda Honda Beat No. Pol. : DK-6472-EV datang dari arah Barat menuju Timur, atau dari jurusan Gilimanuk menuju Denpasar.Setibanya di TKP tepatnya di sebelah Timur tikungan Mandung, mendahului Kendaraan Truck Tronton Hino No. Pol : S-8785-UB, dari sebelah kiri atau berjalan dibahu jalan.

Karena di depannya jalan mulai menyempit, selanjutnya pengendara SPM Honda Beat No. Pol. : DK-6472-EV melakukan pengereman dan selanjutnya ban depan terpeleset dan terjatuh ke kanan atau ke badan jalan. Selanjutnnya tangan kanan pengendara SPM Honda Beat No. Pol. : DK-6472-EV terlindas atau tergilas ban belakang kiri Kendaraan Truck Tronton Hino No. Pol : S-8785-UB.

“Kejadian tersebut terjadi di badan jalan sebelah utara as jalan atau pada jalur kendaraan yang datang dari jurusan Gilimanuk,” jelasnya.

Adapun faktor penyebabnya manusia.Jadi, adapun kesimpulan terkait kejadian tersebut, pengendara SPM Honda Beat No. Pol. : DK-6472-EV kurang hati hati pada saat mendahului Kend. Truck Tronton Hino No. Pol : S-8785-UB dari kiri atau mengambil jalur di bahu jalan sebelah utara as jalan. Kemudian terjatuh ke kanan atau ke badan jalan pada saat melakukan pengereman.

 

Akhir Mei 2021, KPU Mencatat Jumlah Pemilih di Tabanan Mencapai 365.279 Orang

TABANAN – Pantaubali.com – Hingga akhir Mei 2021 jumlah pemilih di Kabupaten Tabanan mencapai 365.279 orang pemilih. kondisi tersebut menunjukan ada penambahan sebanyak 2.466 pemilih dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pilkada 9 Desember 2020 lalu berjumlah 362.813 pemilih.

Bahwa sesuai undang-undang pemilu nomor 7 tahun 2017, PKPU nomor 2 tahun 2017, PKPU nomor 11 tahun 2018 dan Surat Dinas KPU RI nomor 132 dan 366 tahun 202, maka KPU berkewajiban melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan perundang-undangan, itu disampaikan Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Tabanan, I Ketut Sugina seijin Ketua KPU Tabanan, I Gede Putu Weda Subawa,kemarin,(27/5) di Tabanan.

“Pasca pilkada 2020 lalu, secara intens kami melakukan koordinasi dengan para stake holder dengan harapan bersama-sama mengawal proses ini, sehingga nantinya Daftar Pemilih yang dihasilkan adalah hasil kerja bersama yang digawangi oleh KPU,” jelasnya.

Sedangkan terkait perkembangan daftar pemilih periode Mei 2021, dijelaskan bahwa saat ini jumlah pemilih di Kabupaten Tabanan mencapai angka 365.279 pemilih. Itu berarti ada penambahan sebanyak 2.466 pemilih dari DPT pilkada Tabanan 9 Desember 2020 lalu yang jumlah DPTnya sebanyak 362.813 pemilih.

“Kalau dibandingkan dengan DPT, ada penambahan sebanyak empat ribuan lebih, namun jika dibandingkan dengan rekapitulasi bulan sebelumnya yakni bulan Maret, yang jumlah pemilihnya 363.107 pemilih, maka ada penambahan sebanyak 2.172 pemilih saja,” ucapnya.

Penambahan tersebut kata dia berasal dari adanya pemilih yang berumur 17 tahun pada bulan berjalan, kemudian adanya alih status atau pensiun dari TNI/Polri, adanya pemilih yang pindah datang artinya menjadi penduduk Tabanan, dikurangi dengan jumlah pemilih yang meninggal, pindah ke luar Tabanan atau adanya pemilih yang beralih status menjadi TNI/Polri.

“Semangatnya bagaimana kita menciptakan daftar pemilih berkualitas yang memenuhi unsur Akurat, Mutakhir dan komprehensif, sehingga sejak awal pergerakan pemilih di Tabanan kita data bersama secara transparan,” pungkasnya.

Polresta Denpasar,Berhasil Amankan Ratusan Ribu Narkoba Dalam Sebulan

DENPASAR – Pantaubali.com – Selama sebulan, 26 April sampai 27 Mei 2021 Sat Resnarkoba Polresta Denpasar telah berhasil meringkus 33 orang pelaku dengan ratusan ribu Narkoba dengan berbagai jenis dari 22 kasus.

Adapun jumlah dan jenis Narkoba berhasil diamankan berupa Sabu dengan berat 161,47 gram, Ganja 6 kilo gram Extacy 257 butir dengan berat 103,28 gram,Pil Koplo 926.040 butir dan Tembakau Sintetis seberat 2,38 gram.
“Dari total jumlah pelaku tersebut ada beberapa barang bukti besar dibawa pelaku mulai dari, pelaku bernama Rudianto (41) dan Karnanda (21) dengan Barang Bukti (BB) Ganja berat bersih 2.2 kilo gram,Rifyan (46) BB Ganja 3.8 kilo gram,Eko(38) BB 6,22 gram,Hendra (36) BB Sabu 1 ons dan 222 butir extacy seberat 90,82 gram kemudian Kusmanto (35) dan Yunus (25) BB 926.040 butir butir pil koplo warna putih logo “Y”,” papar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan,” kemarin (Kamis,(27/5) di Denpasar.
Adapun peran masing-masing pelaku sebagian besar sebagai kurir atau bandar sebanyak 8 orang sedangkan pemakai 25 orang dengan modus operandi menyimpan, pengantar atau menempel Narkotika adapun motif bagian dari sindikat serta faktor ekonomi. Atas perbuatanya Dirinya mengatakan, masing-masing pelaku akan dijerat dengan pasal 111 ayat (2) UU.RI.No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit 800 jt dan paling banyak 8 milyar ditambah sepertiga,Pasal 112 ayat (2) UU.RI.No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit 800 jt dan paling banyak 8 milyar,Pasal 114 ayat (1) UU.RI.No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit 1 milyar dan paling banyak 10 milyar dan Pasal 196 UU RI No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dengan ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan pidana denda paling banyak 1 milyar.

 

Karena Berbeda, Tabanan Ditunjuk Sebagai Tempat Penelitian Kemensos RI

TABANAN – Pantaubali.com -Kabupaten Tabanan juga dipilih sebagai tempat penelitian oleh pusat penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial kementrian sosial RI. Selain Tabanan ada 6 daerah di Indonesia yakni Sukabumi, Purwakarta, Padang Pariaman, Bantul, Kutai Kartanegara juga ditunjuk.

Tabanan dipilih mewakili Bali karena Bali, berbeda dari daerah lain. Bali memiliki desa dinas, desa adat dan Banjar adat. Penelitian ini sudah berlangsung satu minggu yang ditutup dengan menggelar Forum Grup Discussion. ( FGD)

FGD dengan tema pengumpulan data penelitian tentang kebijakan desa berketahanan sosial dibuka oleh Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Kamis ( 27/5).

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Dinas Sosial P3A tersebut dihadiri dua narasumber dari peneliti dan pengembangan kesejahteraan sosial Kemensos RI yakni R.G Erwinsyah dan Togiaratua Nainggolan serta Prof. Lala M. Kolopaking konsultan dari IPB Bogor.

” FGD hari ini adalah tahapan terakhir dari penelitian yang kami lakukan selama satu minggu di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, ” ujarnya.

Adapun rangkaian penelitian diawali koordinasi dengan Dinas Sosial, desa Dinas Banjar Anyar, wawancara tokoh masyarakat, tokoh adat, agama, pemuda, perempuan.

“Kami juga turun ke pasar, keliling melihat potensi desa , bagaimana masyarakat bertahan di saat pandemi, ” ujarnya.

FGD ini bertujuan untuk menyimpulkan, pembelajaran apa dan aspirasi apa yang didapatkan dari Tabanan.

“Harapan kami hasil penelitian dijadikan rekomendasi bagaimana regulasi terhadap desa berketahanan sosial selanjutnya,” ucapnya.

Sementara itu hasil FGD merekomdasikan usulan Desa Berbasis Digital agar dimasukan dalam regulasi desa berketahanan sosial. Regulasi Desa Berketahanan Sosial sendiri dirancang dari tahun 2006.Ada beberapa poin yang tertuang dalam regulasi tersebut.

“Kami usulkan di dalam regulasi tersebut ditambah Desa berbasis digital. Sehingga regulasi tersebut menjadi lebih lengkap. Karena kami nilai regulasi yang dibuat tahun 2006 tersebut masih relevan hingga saat ini. Namun situasi kekinian dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Sudah seyogyanya regulasi tersebut ditambah dengan Desa Berbasis Digital, ” tandas Kadis Sos P3A I Nyoman Gede Gunawan.

Kalau ke Bali Lagi, Tri Rismaharini Janji Gunakan Baju Berbahan Kain Tenun Endek Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Pameran IKM Bali Bangkit 2021 Tahap 2 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar mendapatkan apresiasi dan sambutan positif Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini.

Sambutan positif ini disampaikan langsung, saat Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengunjungi Pameran IKM Bali Bangkit 2021 tepat pada, Purnama Sadha, Rabu (Buda Paing Krulut) tanggal 26 Mei 2021 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Denpasar.

Didampingi Gubernur Koster dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat, Mensos RI Tri Rismaharini merasa kagum dalam pameran IKM Bali Bangkit ini, karena menampilkan hasil kerajinan asli produk lokal Bali, baik Kain Tenun, Perak, Ukiran Batu, Kayu dan lainnya yang mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Kekaguman mantan Walikota Surabaya ini (Tri Rismaharini, red) kian menyala, ketika Gubernur Bali, Wayan Koster memperkenalkan seorang penenun asal Sidemen, Karangasem, Gusti Ayu Karang Nika yang sedang menenun selendang berbahan kain katun bermotif embun dengan menggunakan alat tenun tradisional bernama, Cagcag.

Usai melihat aktivitas menenun tersebut, Mensos Tri Rismaharini kemudian langsung jatuh hati terhadap keindahan Kain Tenun Endek Bali yang memiliki motif pewayangan, motif figura, hingga motif seseh. Kemudian secara spontan Mensos RI dengan progresif langsung meminta ajudannya untuk merekam dirinya yang sedang mempromosikan Kain Tenun Endek Bali.

“Saya mengajak masyarakat (dengan penerapan Prokes, red) untuk berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit yang di create oleh Dekranasda Provinsi Bali. Niki asli Bali,” ujar politisi PDI Perjuangan ini yang sempat melontarkan logat Bahasa Bali.

Saking senangnya, Mensos Tri Rismaharini membeli sejumlah produk industri kerajinan rakyat seperti, baju songket, kain tenun endek Bali, hingga tas anyaman sebagai bentuk empatinya kepada perajin di masa pandemi.

“Kalau ke Bali lagi, saya akan menggunakan baju dengan bahan Kain Tenun Endek Bali,” kata Menteri yang melaksanakan fungsi kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, jaminan sosial, hingga perlindungan sosial ini di pameran IKM Bali Bangkit 2021.

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster pada kesempatan tersebut menjelaskan Pameran IKM Bali Bangkit yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Bali merupakan program inovasi dengan tujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Bali selama masa pandemi Covid-19.

”Disisi lain, Kami menyelenggarakan Pameran IKM Bali Bangkit ini sebagai upaya untuk membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. Upaya ini untuk mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, khususnya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal, sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan, tegas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Sebelum mengakhiri kunjungan di Pameran IKM Bali Bangkit, Mensos Tri Rismaharini merasa terharu dan bangga terhadap pemuda asal Banjar Bernasi, Desa Buduk, Badung, I Gede Agus Mertayasa yang menampilkan hasil kesenian lukisnya di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, meskipun ia menyandang disabilitas. Untuk memotivasi semangat I Gede Agus Mertayasa, Mensos RI berjanji akan mengajak pelukis pewayangan hingga pelukis publik figur ini pameran ke Jakarta.

Ketua DPR RI Kagum Bali Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19 Melalui Dukungan Dekranasda

DENPASAR – Pantaubali.com – Pada masa pandemi Covid-19, masyarakat pelaku UMKM Bali kembali bangkit melalui rangkulan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali yang diketuai oleh Ny Putri Suastini Koster. Roda perekonomian perlahan kembali berputar melalui upaya pemanfaatan sekaligus penguasaan teknologi informasi dalam memasarkan hasil kerajinan. Melalui elektronik marketplace, setiap pelaku UMKM dapat memanfaatkan Balimall.id sebagai aplikasi untuk menjual barang kerajinannya.

Hal ini disampaikan Ny Putri Koster saat mendampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani saat kunjungan kerjanya di Taman Budaya Art Center, Kamis (27/5). Pada acara ini, juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.

Di sela peninjauan pameran UMKM, Ny Putri Koster menyampaikan bahwa pameran Bali Bangkit adalah salah satu upaya memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan kerajinan tangannya secara langsung, dengan penyediaan tempat gratis oleh pemerintah. Pameran ini selain offline, para pelaku UMKM juga diperbolehkan untuk memasarkan kerajinannya melalui Balimall.id.

“Bali yang ditunjang sektor pariwisata mengalami keterpurukan setelah pandemi Covid-19 melanda dunia dan Bali khususnya. Namun sesuai konsep segitiga sama sisi yakni membangun dan menguatkan tiga pilar pendukung Bali, selain pariwisata ada UMKM dan pertanian diharapkan mampu membangkitkan masyarakat Bali. Saat ini, kita mulai menguatkan diri dengan mengambil langkah baru untuk menjadi karakter yang mandiri,” ujar Ny Putri Koster.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan kekaguman dan sangat mengapresiasi gerakan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Ny Putri Koster.

Kodim Tabanan, Hijaukan Areal Pura Batukau Dengan Pohon Bodhi

TABANAN – Pantaubali.com – 40 orang berpartisipasi tanam Pohon Bodhi sebanyak 12 pohon.Kegiatan penghijauan tersebut merupakan pembinaan Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2021 dilakukan Kodim Tabanan menggandeng Komunitas Trash Hero Indonesia dan Pengurus Pura Luhur Batukau, dengan tema “Bersinergi Dalam Menjaga dan Melestarikan Lingkungan” Rabu (26/5) di Areal Pura Luhur Batukau,Tabanan.

Menurut Danramil 1619-08/Penebel Kapten Inf I Nyoman Arya Kepakisan mewakili Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto mengatakan, pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama dan salah satunya adalah di areal hutan yang ada di sekitar Pura Luhur Batukau ini.

“Bila ada binatang yang turun dari hutan sampai masuk ke pemukiman warga merupakan salah satu dampak yang menunjukkan bahwa sudah ada ketidak seimbangan dan kerusakan ekosistem hutan termasuk primata endemik Gunung Batukau,” ujarnya.

Kegiatan sosial dilaksanakan dalam upaya mendukung program pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan demi anak cucu kita nanti.

Dirinya berharap, agar kegiatan ini dilaksanakan dengan tulus ikhlas dan mendapatkan hasil maksimal dan kedepannya agar kegiatan sosial seperti ini tetap dapat dilaksanakan secara berkesinambungan di waktu-waktu mendatang.