- Advertisement -
Beranda blog Halaman 534

Gubernur Bali Serahkan BKK Rp3,99 Miliar untuk Subak Tabanan

Ketua Sabantara Pekaseh Tabanan, Wayan Pugeh seusai menerima bantuan secara simbolis untuk subak Tabanan.
Ketua Sabantara Pekaseh Tabanan, Wayan Pugeh seusai menerima bantuan secara simbolis untuk subak Tabanan.

PANTAUBALI.com, Tabanan – Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rp3,99 miliar kepada subak dan subak abian se-Kabupaten Tabanan.

Bantuan diserahkan Gubernur Koster saat simakrama kepemimpinan selama 4 tahun di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Jumat (3/2/2023). Nantinya, dana itu disalurkan untuk 128 subak di Kabupaten Tabanan.

“Penggunaan dana ini akan didasarkan dari juknis (petunjuk teknis) Pemerintah Provinsi Bali” ujar Ketua Sabantara Pekaseh Tabanan, Wayan Pugeh.

Dana batuan ini akan digunakan untuk mengemplementasikan Tri Hita Karana dalam bidang pertanian, yaitu Parahyangan, Palemahan dan Pawongan.

“Parahyangan seperti upacara subak. Palemahan seperti untuk perbaikan irigasi, dan Pawongan seperti pelatihan SDM (pengurus dan anggota subak) untuk meningkatkan produksi pertanian” ungkap Wayan Pugeh.

Dia menilai Pemerintah Provinsi Bali telah memperhatikan pertanian dengan cukup baik. Pugeh juga berharap pemerintah dapat mendorong generasi muda lebih terlibat dalam pengembangan pertanian di Bali. (ANA)

Sambut Kunker Gubernur Bali, Bupati : Jadikan Program Pemprov Barometer Pembangunan Tabanan

PANTAUBALI.COM, Tabanan – Perwujudan sinergi yang baik antara Pemkab dan Pemprov, Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyambut kedatangan Gubernur Bali Wayan Koster beserta rombongan dalam rangka Kunjungan Kerja di Kabupaten Tabanan, Jumat, (3/2) di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster turut didampingi oleh Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Pimpinan DPRD Bali, Sekda dan jajaran OPD terkait, disambut hangat kedatangannya oleh Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD, jajaran Forkopimda, Sekda, para Asisten dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam sambutan selamat datangnya saat itu, Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa kedatangan Gubernur Koster beserta jajaran bukan hanya ditunggu-tunggu oleh jajaran Pemkab Tabanan, namun telah dinantikan oleh seluruh Camat, Perbekel dan Bendesa Adat se-Kabupaten Tabanan dan juga masyarakat Tabanan.

Sangat diyakini kepemimpinan Gubernur Koster akan membawa kemajuan bagi Bali, khususnya Tabanan.

“Merupakan sebuah kebanggaan bagi kami di Kabupaten Tabanan mendapat kunjungan istimewa di pagi hari ini. Masyarakat kami bisa bertatap muka langsung dengan Bapak Gubernur dan menjadi momen yang sangat berharga,” ungkap Bupati Sanjaya.

Selaku Bupati Tabanan, Sanjaya juga menyampaikan takjubnya terhadap program-program dengan ide-ide yang luar biasa yang dicanangkan oleh Gubernur Koster selama ini. Sanjaya mengaku, bahwa konsep dari program-program yang ditetapkan sangat luar biasa, bukan hanya terkait pembangunan infrastruktur tetapi juga bagaimana menjaga kearifan lokal budaya adiluhung Bali.

“Maka dari itu, saya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada Bapak Gubernur. Dikesempatan yang baik ini, yang berbahagia ini, saya sampaikan tidak cukup beliau hanya satu periode untuk melanjutkan program ini. Harus, kalau bisa, diijinkan undang-undang atau aturan, harus tiga periode pun tidak apa, kalau diijinkan. Berikan tepuk tangan dulu buat beliau yang sudah sangat luar biasa memperhatikan Bali dan Tabanan pada khususnya,” pinta Sanjaya.

Sementara dalam paparannya saat itu, Gubernur Koster sangat mengapresiasi sinergi dari Pemkab Tabanan yang selalu mendukung kebijakan dan program-program dari Pemprov Bali.

Mulai dari asset, BKK dan program-program dalam mendukung pembangunan di Tabanan disampaikan dalam paparannya saat itu.

Ke depan Koster berharap kerjasama ini harus terus dipupuk dan di tingkatkan layaknya sebagai suatu instrumen yang kuat guna mewujudkan semua pembangunan di seluruh sektor.

Beberapa bentuk dukungan itu seperti aset berupa 9,8 Hektar tanah dan BKK yang digelontorkan setiap tahun ke Tabanan merupakan BKK terbesar di Bali guna menunjang pembangunan infrastruktur.

Koster berpesan agar tanah tersebut harus digunakan dengan efektif, efisien dan tepat untuk kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

Begitu juga dengan dana BKK yang akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Tidak lupa juga saat itu Gubernur Koster menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Tabanan yang telah bersama-sama bekerja keras menanggulangi pandemi Covid-19 di Bali.

Setiap Kabupaten atau Kota di Bali, pihak terkait dan khususnya seluruh Desa dan Desa Adat di Bali dikatakannya telah melakukan penanganan secara efektif dan tepat.

“Dan astungkara, berkat kerja keras kita semua sampai tingkat Desa dan Desa Adat, penanganan Covid-19 di Bali mendapat predikat terbaik di Indonesia karena menggunakan strategi yang paling efektif dan vaksinasi dengan strategi yang efektif dan tepat juga menjadi yang terbaik dan tercepat di Indonesia,” imbuh Gubernur Koster. (Aga)

Dispar Bali Ajak Industri Pariwisata, Partisipasi Dalam Penerapan Program Kontribusi Wisatawan

PANTAUBALI.COM, Denpasar – Dalam menjaga kelestarian Budaya Bali serta menjaga kelestarian Alam Bali, Pemeintah provinsi Bali mengharapkan semua pihak ikut terlibat.

Modal Utama Pariwisata Bali adalah Alam Bali yang dilambari oleh budaya yang begitu adiluhung, maka dari itu keberlanjutan pariwisata Bali sangat tergantung dari kelestarian alam dan budaya Bali.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Tjok Bagus Pemayun, saat memberikan sosialisasi program Kontribusi wisatawan kepada pelaku industry di kantor pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Jumat (3/2/2023).

“Tujuan dari mengumpulkan para pelaku industri pariwisata ini adalah untuk mempercepat berjalannya program kontribusi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara sesuai dengan Perda No 1 tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan, dan Pergub No 27 tahun 2020″, tegasnya.

Kebijakan ini dilakukan mengingat sebagai destinasi wisata, perekonomian Bali hanya mengandalkan sektor pariwisata.

Tidak memiliki sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas seperti provinsi lainnya.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi belum mendapatkan secara signifikan pendapatan dari jasa pariwisata.

APBD Bali hanya bersumber dari pajak kendaraan bermotor.

Tjok Bagus juga menyampaikan bahwa , kebijakan Gubernur Bali ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pariwisata Bali yang mengusung tagline ‘pariwisata budaya’ yang berkualitas dan bermartabat .

Untuk itu, lanjut dia, wisatawan asing yang datang dan berlibur ke Bali diharapkan ikut berpartisipasi untuk memberikan kontribusi secara sukarela, sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali, sehingga bisa berkelanjutan.

“Ini sifatnya sukarela, tidak ada unsur pemaksaan. Wisatawan menyumbang langsung dengan cara men-scan barcode aplikasi We Love Bali yang sudah disediakan di hotel-hotel, mobil transport, daya tarik wisata, restoran dan lain-lain, yang ada di seluruh Bali, dan mereka tinggal mentransfer nominal yang disumbangkan,” jelasnya.

Dikatakan, kebijakan kontribusi pariwisata ini sudah diluncurkan pada 29 Juli 2022, dan kebijakan ini tidak memberatkan pelaku maupun industri pariwisata. Para pelaku maupun industri pariwisata ini hanya mendorong dan mengarahkan para wisatawan untuk berkontribusi sebagai upaya ikut andil dalam menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali hingga meningkatkan destinasi.

“Asumsi kami, kontribusi wisatawan ini 5 persen dari target sebanyak 4,5 juta wisatawan asing ke Bali, yakni mampu menyumbang sebanyak Rp 31,5 miliar PAD Bali di tahun 2023 ini. Ini baru asumsi sambil jalan nanti akan dilakukan evaluasi per minggu, termasuk payment gateway,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Kontribusi Pariwisata, I Gusti Agung Rai Suryawijaya menuturkan, pihaknya telah melakukan testimoni kepada sejumlah wisatawan.Kata dia, wisatawan menyambut dengan antusias.

“Mereka sangat antusias membantu sepanjang kontribusi mereka itu kegunaannya dilakukan secara transparan,” tutur Agung Rai yang juga Ketua PHRI Badung ini.

Gung Rai mengatakan bahwa, Gubernur Koster dalam membangun Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menata secara fundamental untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan bermanfaat.

Untuk itu, lanjut dia, perlu kesadaran kolektif untuk menjaga pariwisata budaya yang diusung Bali.

“Dalam empat tahun kepemimpinan Bapak Gubernur Koster, ekosistem pariwisata diperhatikan betul dengan membangun infrastruktur terkoneksi baik itu darat, laut, dan udara. Bahkan, membangun objek wisata, seperti pada Tower, Pusat Kebudayaan Bali, penataan kawasan Besakih, hingga rencana pembangunan paramount di Jembrana.

Ini langkah nyata Gubernur Koster untuk menciptakan Bali the Best Destination in the World,” bebernya.

Nada dukungan juga disampaikan Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali, Yoga Iswara.

Kontribusi ini sifatnya sukarela bagi wisatawan emosi kepedulian untuk menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali secara berkelanjutan.

“Ini bukan hanya tugas dari masyarakat maupun pemerintah Bali, akan tetapi semua pihak. Termasuk wisatawan. Sifatnya yang sukarela ini untuk mengajak wisatawan yang memiliki emosi khusus, dalam merestorasi Bali. Ini langkah yang sangat luar biasa untuk bersama-sama menjaga,” ungkapnya.

Pihaknya mencontohkan beberapa kondisi Bali yang perlu diperhatikan. Mulai dari ketersedian air bersih, sampah, hingga menjaga sumber air.

Menurut dia, hal ini membutuhkan komitmen bersama untuk bisa menghasilkan yang lebih baik.

“Nah inilah yang kita ajak secara bersama – sama dengan mengajak wisatawan untuk ikut berpartisipasi secara positif menjaga Bali,” ujarnya.

Disinggung kebijakan ini terlalu cepat diterapkan mengingat pariwisata Bali baru saja pulih dari pandemi Covid-19, Yoga Iswara menegaskan bahwa kebijakan ini tidak memaksa. Akan tetapi sifatnya sukarela.

Kebijakan ini sasarannya untuk wisatawan yang memiliki emosional khusus, memiliki keterikatan khusus dengan Bali, asalkan program yang dibuat dari kontribusi ini dilakukan secara transparan.

“Baik itu kepada wisatawan maupun masyarakat, saya rasa ini akan jalan. Karena banyak negara lain yang menggunakan sistem seperti ini. Misalnya di Maldives, di Jepang, dan negara lainnya. Di Indonesia, nah di Bali baru memulai kontribusi wisatawan yang sifatnya sukarela,” pungkasnya.(Aga)

Dewan Tabanan Terus Kawal RTRW Wajib Tuntas Tahun2023

Ketu Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nurcahyadi

 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kalangan DPRD Tabanan terus mengawal tuntasnya  Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) hasil dari revisi RTRW Nomor II Tahun 2012. Saat ini progres pengerjaan sedang dalam tahapan persetujuan substansi dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Dewan pun berharap RTRW ini segera tuntas di tahun 2023 dan menjadi Perda. Sebab jika lama menunggu ditakutkan banyak pelanggaran utamanya maraknya pembangunan yang tak dilengkapi dengan IMB (ijin mendirikan bangunan).

Sebelumnya RTRW tak tuntas-tuntas lantaran tidak sinkronnya data pusat dengan Tabanan terutama dalam menentukan LSD (lahan sawah dilindungi).

Pusat dalam hal ini Direktorat Jendral Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasan Tanah, mencatat LSD di Tabanan seluas 19.100 hektar.

Sementara daerah mencatat LSD seluas 16.100 hektar padahal data ini didapatkan berdasarkan catatan dari pusat. Namun setelah dicek catatan 19.100 hektar tersebut ternyata banyak lahan sudah milik investor namun belum dibangun.

Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Putu Eka Putra Nurcahyadi mengatakan, dewan komitmen akan mengawal tuntasnya RTRW di tahun 2023. Karena jika lama tak tuntas dikhawatirkan banyak pelanggaran. Apalagi saat ini untuk membuat ijin sudah masuk dalam sistem OSS (online single submission) artinya lebih mudah. “Terakhir kami dapat informasi dari bagian Tata ruang masih dalam persetujuan substansi,” ujarnya, Jumat (3 Februari 2023)

Dia mengakui sebelumnya RTRW belum tuntas karena tak sinkronisasinya LSD. Namun segala kekurangan ini tetap harus diikuti prosedurnya secara bertahap. Hanya saja tak boleh menunggu lama, intinya berapa pun yang disetujui pusat terkait LSD yang akan menjadi LP2B (lahan pertanian pangan berkelanjutan) akan diikuti. “Seperti yang kami katakan kalau menunggu lama takutnya banyak pelanggaran, syukur-syukur nanti tak ada pembongkaran bangunan karena sekarang Tabanan lagi maraknya pembangunan terutama untuk pariwisata,” jelasnya.

Sehingga dia pun memberikan saran apabila ada bangunan di daerah Holtikultura (perkebunan) ketika Perda ini sudah ditetapkan mereka dikenakan sanksi pajak. “Misalnya saja di kawasan hortikultura hanya 20 persen saja boleh membangun, maka lebih dari itu akan dikenai sanksi pajak. Artinya yang sudah terlanjur dibangun tidak dibongkar lagi, hanya kena pajak lebih,”terang Politisi PDIP asal Desa Batanyuh, Kecamatan Marga ini.

Sedangkan untuk kawasan LP2B memang mutlak tidak boleh diutak atik. Dia menambahkan, sekalipun kondisi lapangan telah banyak mengalami perubahan peruntukan lahan, luas LP2B akan tetap dipertahankan. “Kami pastikan dalam revisi (Perda RTRW) nanti tetap mempertahankan luas LP2B minimal 18,5 persen,” tandas Eka Nurcahyadi.

Untuk diketahui karena belum selesai RTRW  menimbulkan keraguan investor untuk berinvestasi ke Tabanan. Yang paling penting dalam pembangunan ini ada kepastian hukum. Sehingga banyak aset daerah saat ini masih terbengkalai padahal dari segi pariwisata bisa menghasilkan PAD (pendapatan asli daerah).

 

Diketahui Hamil, Mantan Pacar Paksa ELG Aborsi

PANTAUBALI.COM, Denpasar – Kasus percobaan aborsi dialami oleh seorang perempuan berinisial ELG (27) asal Tangerang yang dilakukan oleh mantan pacarnya.Lantaran diketahui hamil di luar pernikahan.

Meskipun sempat akan diaborsi akhirnya ELG berhasil melahirkan anak berjenis kelamin perempuan dengan selamat yang saat ini telah berumur 1 tahun.

ELG menyampaikan terlapor FS (28) awalnya saling kenal pada 2018 selanjutnya hubungan terus berlanjut.

Selama perjalanan hubungan keduanya akhirnya ELG hamil yang diketahui pada April 2021 lalu.

Diketahui hamil akhirnya terlapor berupaya agar janin dalam kandungan ELG digugurkan.

“Terlapor (FS) dari awal memang berusaha ingin ngilangin bayi yang saya (ELG) kandung dikarenakan membawa aib dia ke dunia,” jelasnya didampingi Siti Sapura, Kamis (2/2/2023) di Denpasar.

Singkat cerita kemudian kedua belah pihak keluarga besar mengadakan pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut pihak keluarga FS menyanggupi mencarikan dokter untuk menggugurkan kandungan ELG sampai pertemuan kedua kalinya permintaan keluarga FS tetap agar kandungan tersebut digugurkan.

“Meminta saya mengaborsi kan anak saya”, cetusnya.

Sebelumnya ELG yang juga sempat beberapa kali dijanjikan akan dinikahi serta anaknya jika lahir akan dilakukan tes DNA oleh terlapor ini di hubungi oleh pengacara keluarga FS menghubungi ayahnya, dan mengajak bertemu.

Dalam pertemuan tersebut pihak FS menawari uang sebesar Rp100 juta. ditambah Rp 50 juta.Dan keluarga FS tidak menghendaki tes DNA lagi.

“Permintaan tersebut langsung ditolak orang tua saya”, cetusnya.

Dirinya menyebut uang Rp150 juta tersebut disebut sebagai uang tali kasih, dan meminta agar ELG tidak menganggu keluarganya lagi. ELG hanya berharap anaknya dapat diakui sebagai anak dari terlapor saja.

“Anak saya berhak tahu siapa bapak ibunya.Saya cuma pengen anak saya diakui,” harapnya.

Menangapi hal tersebut Siti Sapura mengatakan, melaporkan upaya percobaan pembunuhan atau aborsi ini pada pertengahan Desember 2022 lalu.

Hingga sekarang ELG dan keluarganya sudah melapor ke pihak berwajib dan telah dimintai keterangan.

“Di sini saya memakai pasal 53 Ayat 1 KUHP juncto pasal 338 KUHP juncto pasal 75 Ayat 1 tentang Undang-Undang Kesehatan UU Nomor 36 Tahun 2009, dengan ancaman sampai 9 tahun,” sebutnya.

Pihaknya berharap Unit PPA Polresta Denpasar dapat memberikan keadilan bagi bayi perempuan tersebut. Karena keluarga dari terlapor diketahui tidak menghendaki bayi tersebut lahir.

“Saya hadir untuk si bayi yang ingin dia bunuh. Saya mewakili si bayi hadir di dunia. Saya hanya ingin terlapor bertanggung jawab atas anak itu. saya hanya ingin selembar kertas bahwa akta kelahiran anak ini punya seorang ibu, dan punya bapak,” tutupnya.(AG)

AP I Akan Kembangkan Bandara Ngurah Rai, Kapasitas Jadi 35 Juta Penumpang

PANTAUBALI.COM, Badung – PT. Angkasa Pura I berencana melakukan pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali di 2023.

Terkait hal ini, GM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudithiawan memastikan bahwa proyek pengembangan tersebut sesungguhnya sudah disiapkan sejak tahun 2018.

“Ya memang itu sebenarnya sudah kita siapkan sejak 2018 kita lakukan reklamasi, nah pada saat itu kita melihat bahwa pertumbuhan jumlah penumpang di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah hampir memenuhi tingkat maksimal dari kapasitas bandara, dimana saat ini kapasitasnya adalah sebanyak 24 juta,” ungkapnya,(Kamis,(2/1/2023).

Dan hal itu terbukti dimana tahun 2019 sudah mencapai 24 juta penumpang.

“Artinya sudah masa puncaknya nih 24 juta itu memang harus sudah dikembangkan,” tegasnya.

Pihak Kementerian Perhubungan sendiri dilaporkan mentargetkan kapasitas bandara Ngurah Rai di angka 35 juta.

“Data kami memang akan ada pertumbuhan namun jumlah penumpang di 2023 ini kami memperkirakan masih sekitar 20,2 juta penumpang datang dan berangkat,” katanya.

Pihaknya melihat di tahun 2024 hingga 2025 pertumbuhan penumpang untuk bandar udara akan lebih dari cukup sehingga.

“Jadi yang kita reklamasi tadinya kita mau bangun segera namun karena pada saat itu karena covid sehingga ditunda terlebih dahulu, nah kita sudah mulai lagi menghitung kita sudah mulai lagi mendetailkan rencana pengembangan tersebut,” ujarnya.

Saat ini, rencana tersebut masih dibahas di kantor pusat Jakarta (red, AP I).

Untuk lokasinya Handy memastikan berada di sebelah barat bandara.

“Yang di sebelah barat itu itu yang diperluas tidak mencapai pemukiman tapi ini daerah reklamasi yang memang dulu adalah pantai perairan laut yang kita timbun menjadi area lahan lahan itulah yang nanti akan kita bangun terminal baru,” ungkapnya.

Terkait angggaran Handy juga belum bisa bicara banyak lantaran masih digodok dipusat.

“Anggaran itu masih digodok ke Jakarta di kantor pusat kami dan nampaknya memang ini masih terus bergulir ya, saya juga tanyakan di Jakarta dan kapan bisa dibawa pembahasannya itu ke Bali, saya juga belum tahu ini sepenuhnya kewenangan Jakarta,” pungkas dia.(RH)

Bahasa Daerah Akar Budaya Bali Patut Dilestarikan

PANTAUBALI.COM, Tabanan – Bupati Tabanan yang diwakili Sekda I Gede Susila, menghadiri pelaksanaan Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023 yang dipusatkan di Wantilan Desa Adat Bedha, Desa Wanasara, Tabanan, Kamis, (2/2). Kegiatan ini ditujukan sebagai usaha untuk pelestarian dan pengembangan bahasa, aksara dan sastra Bali.

Turut hadir saat itu, Ketua DPRD Tabanan, jajaran Forkopimda, para Asisten dan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.

Dalam kesempatan itu, Sekda Susila sesuai himbauan Bupati Sanjaya, menegaskan salam Pancasila wajib digaungkan dalam membuka kegiatan.

Terlepas dari itu, perayaan Bulan Bahasa Bali merupakan perhatian pemerintah terhadap Bahasa Bali yang merupakan bahasa daerah ataupun bahasa Ibu masyarakat Bali dan merupakan akar dari budaya Bali yang sangat patut dilestarikan bersama.

Susila juga menegaskan bahwa, pariwisata di Bali yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara tidak terlepas dari budaya Bali yang adiluhung.

“Budaya Bali tidak terlepas dari bahasa, sastra ataupun aksara Bali. Bali sebagai daerah tujuan wisata budaya, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Bali karena adanya budaya yang adiluhung,” ujarnya.

Susila menyampaikan bahwa pelaksanaan bahasa, sastra maupun aksara Bali sudah semakin meredup dan terkikis perkembangan jaman.

Hal ini tentunya menjadi masalah bersama untuk bagaimana agar mampu melestarikan dan menjaga kearifan lokal Bali yang merupakan warisan dari para leluhur.

Maka dari itu, pihaknya menekankan, bahwa sudah sepatutnya hal itu tetap dijaga serta dilestarikan.

“Maka sangat tepat sekali Pemprov Bali, Pemkab Tabanan, dengan pelestarian bahasa, sastra dan aksara Bali sebagai akar budaya Bali ini sudah tersirat dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang perlindungan dan penggunaan bahasa, sastra dan aksara Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali,” tegas Susila.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan sangat bersyukur dan berbahagia karena dengan adanya kegiatan Bulan Bahasa Bali ini mampu mendukung visi Pemkab, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Dalam 5 skala prioritas pembangunan, tercantum pelestarian seni, adat dan budaya.

Pihaknya juga sangat berharap, di hari yang baik ini, pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ke V Tahun 2023 agar bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan bersama.

Begitupun juga atas restu Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa pelestarian Bahasa Bali sebagai akar budaya Bali mampu dilaksanakan dengan baik dan mampu mempercepat terwujudnya Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM).(AG)

Truk Terperosok ke Pinggir Jembatan, Sopir Tewas

Truk dikemudikan Arifin terperosok ke pinggir jembatan di Jalan Raya Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Kamis (2/2/2023).
Truk dikemudikan Arifin terperosok ke pinggir jembatan di Jalan Raya Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Kamis (2/2/2023).

PANTAUBALI.COM, Badung – Nahas menimpa Arifin (46). Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur ini tewas setelah truk yang dikemudikannya terperosok ke jembatan di Jalan Raya Canggu, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Kamis (2/2/2023).
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00. Penyebabnya diduga karena Arifin mengemudikan truk DK 8788 LQ dalam kondisi mengantuk. “Korban mengemudikan truk bermuatan tanah datang dari arah timur,”ujar Kasi Humas Polres Badung Iptu Ketut Sudana.
Mendekati jembatan depan Haruna Florist, laju truk tak terkendali, bahkan menabrak dua mobil dan terperosok di sisi jembatan hingga nyaris jatuh ke Sungai Pengo.
“Kendaraan tertahan pipa saluran air sehingga tidak sampai jatuh ke sungai,”ungkap Sudana.
Mendapat laporan, personel Satlantas Polres Badung langsung ke TKP. Polisi dibantu warga mengevakuasi korban dari ruang kemudi. “Saat dievakuasi, korban sudah meninggal dan jenazah dibawa menggunakan ambulans ke RS Prof. Ngoerah Sanglah,”ungkapnya. (AI)

Terkait Usulan Penghapusan Jabatan Gubernur, Presiden: Semua Perlu Kajian

PANTAUBALI.COM,Tabanan – Presiden Joko Widodo menanggapi usulan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin soal penghapusan pemilihan calon gubernur dan jabatan gubernur.

Menurut Presiden, untuk mengubah suatu kebijakan harus melalui kajian yang mendalam dan perhitungan serta kalkulasi yang jelas.

“Semua memerlukan kajian yang mendalam. Jangan kita, kalau usulan itu, ini negara demokrasi boleh-boleh saja tapi perlu semuanya kajian, perlu perhitungan, perlu kalkulasi,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai mengunjungi Pasar Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, pada Kamis, (2/1/2023).

Presiden juga menyebut beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan menjadi kajian untuk menghapus jabatan gubernur.

Mulai dari tingkat efisiensi hingga rentang kontrol apabila jabatan gubernur dihapuskan.

“Apakah bisa menjadi lebih efisien? Atau nanti rentang kontrolnya terlalu jauh dari pusat langsung ke misalnya bupati, wali kota terlalu jauh? Spend of control – nya yang harus dihitung semua,” ucap Presiden. (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Baturiti

PANTAUBALI.COM, Tabanan – Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, Presiden Joko Widodo selalu menyempatkan diri untuk meninjau pasar seperti yang dilakukannya pada hari ini, Kamis, 2 Februari 2023. Pada agenda pertama di hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali, Presiden meninjau Pasar Baturiti yang berada di Kabupaten Tabanan.

Peninjauan ke pasar tersebut dilakukan Presiden untuk melakukan pengecekan harga-harga bahan pokok dan juga memberikan bantuan sosial kepada para pedagang.

Selain itu, Presiden juga ingin mendengar secara langsung masukan-masukan dari masyarakat.

“Saya ingin mengecek harga-harga,” kata Presiden kepada para jurnalis. Dalam kunjungan ke pasar tersebut, Presiden mengecek harga minyak goreng yang berada di kisaran Rp15.000 per liter.

Terkait harga beras, Presiden menjelaskan terjadi kenaikan.

“Di semua provinsi memang naik. Ini yang sedang dilakukan operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi dan terus dilakukan,” kata Kepala Negara.

Saat berkeliling di pasar, Presiden dan Ibu Iriana sempat membeli buah Wani. “Apa ini?” tanya Presiden.

“Wani, hanya ada di Bali. Mangga putih,” jawab penjual Wani tersebut.

Presiden dan Ibu Iriana pun membeli 5 kilogram. “Satu kilonya berapa?” tanya Presiden.

“Rp25.000 jadi semuanya Rp125.000,” ujar penjual itu.

Selain wani, Presiden dan Ibu Iriana juga membeli buah mangga dan kedondong.

Dolah, penjual air mineral kemasan merasa terharu karena dapat memberikan buah kedondong kepada Presiden dan Ibu Iriana.

Ia mengaku rela mencari buah kedondong hingga ke Singaraja untuk diberikan kepada Presiden dan Ibu Iriana.

“Dulu dia (Presiden) ke sini nyari buah kedondong nggak dapat, sekarang saya dapat sudah dikasih. Berusaha saya sampai ke Singaraja nyari buah kedondong katanya dia (Presiden) ke sini ya syukur dapat sedikit,” tutur Dolah dengan penuh haru.(Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)