- Advertisement -
Beranda blog Halaman 490

Jero Sutarjana Lakukan Cara Ini untuk Cegah Pencurian Kayu di Hutan Gunung Batukaru 

Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes melakukan pendakian Gunung Batukaru.
Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes melakukan pendakian Gunung Batukaru.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kapolres Tabanan AKBP Leo Dedy Defretes melakukan pendakian Gunung Batukaru, Sabtu (25/3/2023) pagi. Pada kesempatan itu, ia juga bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Desa Pujungan, Jero Wayan Sutarjana.

 

AKBP Leo Dedy Defretes mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Jero Wayan Sutarjana dalam mencegah terjadinya tindak pidana pencurian kayu hutan lindung dengan cara melakukan pengecekan setiap orang yang hendak mendaki.

 

“Kami sampaikan terima kasih kepada Jero Wayan Sutarjana yang telah membantu aparat keamanan maupun pemerintah untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di sekitar Desa Pujungan terutama kawasan hutan Gunung Batukaru. Agar tetap dipertahankan kegiatan pengecekan bagi setiap orang yang hendak mendaki,” ungkap mantan Kapolres Badung ini.

 

Pendakian Kapolres Tabanan bersama anggotanya dipandu oleh warga Desa wongayo Gede dan Jero Mangku Pura Malem Pujungan.  (ana)

Bubarkan Remaja Hendak Perang Sarung, Seorang Warga Dipukul

Para remaja yang hendak perang sarung diamankan di Polsek Denpasar Barat.
Para remaja yang hendak perang sarung diamankan di Polsek Denpasar Barat.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Belasan remaja diamankan polisi saat hendak  perang sarung di depan salah satu Yayasan di Jalan Gunung Talang, Denpasar Barat, Minggu (26/3/2023) malam.

 

Apesnya, seorang warga berinisial GS (40) yang hendak membubarkan para remaja itu menjadi korban pemukulan.

 

Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Gusti Agung Made Ari Herawan membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami awalnya menerima informasi adanya tawuran perang sarung antar remaja,”ujar Kompol I Gusti Agung Made Ari Herawan, Senin (27/3/2023).

 

Polisi mendatangi lokasi dan mengamankan 16 orang berinisial ABSW, KI, MIW, MR, MKP, IB AT, MES, R, APKB, KGJP, AR, DUG, PNS, GK ADS, ED dan CJ.

 

Kejadian diawali dari ABSW sedang nongkrong di lokasi kemudian diajak perang sarung oleh Rafka dan Irfan. “Kedua remaja ini (Rafka dan Irfan) meremehkan ABSW,”ujar I Gusti Agung Made Ari Herawan.

 

ABSW yang tidak terima diremehkan mengontak teman-temannya melalui WhatsApp group ORKAS (Orang Keras).  Tak berselang lama, 10 orang datang ke lokasi bermaksud untuk membantu.

 

Namun, perang sarung akhirnya batal setelah Rafka meminta maaf kepada ABSW hingga berdamai. Di saat bersamaan, datang GS (40) membubarkan belasan remaja itu. Namun, ia justru dipukul oleh KI (16) yang merupakan teman ABSW.

 

Korban terkena pukulan di hidung satu kali. Setelah kejadian, beberapa warga dan polisi mendatangi lokasi. “Korban tidak melaporkan kasus yang menimpanya. Pelaku dan kawan-kawanya akan dibuatkan surat pernyataan,”tandas Kapolsek sembari menyebut barang bukti yang diamankan berupa satu buah sarung yang telah diikat dan dibasahi. (kom)

Residivis Satroni Vila Warga Asing Tertangkap di Jember

Residivis Slamet bersama barang bukti motor hasil kejahatan diamankan Polsek Mengwi.
Residivis Slamet bersama barang bukti motor hasil kejahatan diamankan Polsek Mengwi.

PANTAUBALI.COM, BADUNG –  Mendekam di penjara selama tujuh bulan karena mencuri rupanya tak membuat Slamet (32) kapok.  Pria asal Jember, Jawa Timur ini kembali beraksi menyatroni vila dihuni Ian Frederick Layton (71) di Banjar Pempatan, Desa Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung.

 

Kapolsek Mengwi Kompol I Nyoman Darsana mengungkapkan, penangkapan tersangka dilakukan pada Minggu (26/3) sekitar pukul 18.00 WITA.

 

Korban asal Australia melaporkan adanya pencurian di vilanya  pada Selasa  10 Januari 2023 sekitar pukul 15.00 WITA.

 

“Tersangka Slamet menyatroni kamar korban di lantai dua dan mengambil uang 7.000 dolar Australia. Korban dalam laporannya mengalami kerugian Rp 74 juta lebih,”ujar Kompol Darsana, Senin (27/3/2023).

 

Kronologisnya, kata Kompol Darsana, korban datang ke vila sepulang dari Australia pada awal Januari 2023. Ia membawa uang 9.000 dolar. “Uang itu dimasukkan dalam amplop dan ditaruh di bawa kasur,”ungkap mantan Wakasat Reskrim Polresta Denpasar ini.

 

Keesokan harinya, mandor proyek yang bekerja di vila minta uang ke korban untuk membayar tukang.  Ian Frederick Layton pergi ke kamarnya dan kaget setelah membuka amplop ternyata uangnya hanya 7.000 dolar.

 

“Korban mengira uangnya terjatuh, tapi setelah dicari tidak ketemu akhirnya melapor,”beber Darsana.

 

Berdasarkan hasil penyelidikan, kecurigaan pelaku mengarah ke Slamet. Tersangka akhirnya ditangkap pada Sabtu (25/3/2023) sekitar pukul 23.30 WIB di rumahnya di Dusun Krajan, Jember, Jawa Timur.

 

Tersangka mengaku mencuri pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 06.00 WITA.

 

“Saat itu, dia berada di timur vila dan melihat pelapor pergi. Tersangka langsung beraksi setelah mengetahui vila dalam kondisi sepi,”ungkapnya.

 

Setelah mencuri, ia langsung pulang ke Jember. Uang hasil kejahatan dipakai membeli sepeda motor, perhiasan, serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Polisi menyita barang bukti motor Scoopy nopol P 2351 JR, serta sepasang anting emas. Tersangka merupakan residivis kasus pencurian yang ditangkap tahun 2021 di Jawa Timur. (kom)

Polresta Denpasar Tilang 43 WNA, Didominasi Berkendara Tanpa Helm    

Polisi tilang WNA yang berkendara tanpa helm.
Polisi tilang WNA yang berkendara tanpa helm.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Satuan Lantas Polresta Denpasar bersama jajaran Polsek  menindak 365 orang pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Dari jumlah itu, 43 orang merupakan warga negara asing (WNA).

 

Penindakan terhadap 365 pelanggar lalu lintas itu dilakukan selama sepekan mulai 19 Maret sampai 25 Maret 2023.

 

Polisi memberikan sanksi tilang manual terhadap 151 pelanggar, E-tilang 1 orang, dan 213 mendapat teguran.  Sementara, barang bukti yang diamankan berupa 28 sepeda motor, 24 SIM, dan 99 STNK.

 

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengungkapkan, meski penindakan tilang manual diberikan kepada pengguna jalan raya, tapi masih banyak ditemukan adanya pelanggaran.

 

Khusus warga asing pelanggarannya didominasi berkendara tanpa helm 37 orang, tanpa TNKB 4 orang, dan 2 orang tanpa perlengkapan kendaraan.

 

“43 WNA yang terjaring diberikan sanksi tilang manual dan paling banyak adalah warga Rusia yaitu 17 orang,”ujar Sukadi mewakili Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pemungkas, Senin (27/3/2023).

 

 

“Kami akan menindak pelanggar lalu lintas demi kebaikan dan keselamatan bersama saat berkendara serta meminimalisir kecelakaan,” tandas AKP Sukadi. (kom)

Pasar Kodok Kembali Buka, Penjual: Habiskan Stok Dagangan

Pedagang Pasar Kodok kembali menjajakan pakaian bekas.
Pedagang Pasar Kodok kembali menjajakan pakaian bekas.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pasar OB atau yang selama ini familiar dengan Pasar Kodok kembali buka sejak Jumat (24/3/2023).

 

Pusat thrifting terbesar di Bali yang berlokasi di Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Tabanan itu sempat tutup selama beberapa hari setelah pemerintah mengumumkan larangan impor baju bekas.

 

 

Pantauan, Minggu (26/3/2023), beberapa penjual pakaian bekas terlihat menjajakan barang dagangan berupa baju dan celana.

 

“Ini (buka lapak) atas inisiatif pedagang,” kata seorang pedagang yang keberatan namanya dipublikasikan ini.

 

Ia menyebut larangan pemerintah terkait impor baju bekas cukup berdampak terhadap pembelian yang menurun drastis.

 

“Pendapatan pedagang menjadi menurun karena beberapa hari tidak bisa berjualan dan sekarang sepi pembeli,” ungkapnya.

 

Pedagang lainnya menuturkan kembali buka lapak untuk menghabiskan stok dagangan.

 

“Sekarang baru mulai jualan lagi tapi sepi,” ujar pedagang yang mengaku sudah setahun berjualan pakaian bekas di Pasar Kodok ini. (ana)

 

Dua Hari Hilang, Suja Ditemukan Meninggal di Pantai Batu Mejan

Petugas mengevakuasi jenazah I Ketut Suja.
Petugas mengevakuasi jenazah I Ketut Suja.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dua hari hilang di kawasan Pantai Nyanyi, Kediri, Tabanan,  I Ketut Suja (58) ditemukan meninggal pada Minggu (26/3/2023).

 

Pria asal Banjar Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan itu ditemukan kali pertama oleh warga di seputaran Pantai Batu Mejan, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung.

 

“Sekitar pukul 10.00 WITA diperoleh informasi dari seorang warga temuan mayat di seputaran Pantai Batu Mejan, Desa Canggu,”ujar sumber petugas.

 

Laporan itu langsung ditindaklanjuti oleh kepolisian berkoordinasi dengan BPBD. Puluhan personel gabungan dikerahkan ke lokasi dan sekitar pukul 13.00 WITA jenazah  dievakuasi dari Pantau Batu Bolong, Desa Canggu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Nyitdah.

Kapolsek Kediri Kompol I Kadek Ardika yang ikut memimpin pencarian membenarkan mayat yang ditemukan di seputaran Pantai Batu Mejan adalah I Ketut Suja yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya.

“Saya masih di lapangan,”ujarnya.

Seperti diberitakan, I Ketut Suja (58) asal Banjar Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan,  dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Jumat (24/3/2023) di kawasan Pantai Nyanyi, Kediri.

 

Sebelum dilaporkan hilang, Ketut Suja pamit kepada anaknya untuk menjemput istrinya Ni Wayan Metri yang sedang munuh di area  persawahan Pantai Nyanyi, Kamis (23/3/2023).

 

Namun, sampai malam Suja tidak menjemput istrinya. Menurut keterangan beberapa saksi, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan itu sempat dilihat jalan-jalan di pinggir pantai sekitar pukul 18.00 WITA.

 

Keluarga melakukan pencarian dan menemukan motor Grand DK 3304 GN milik Suja. (ana)

Ketua DPRD Tabanan Hadiri Penghijauan di Area Pura Dalem Desa Timpag

Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga menanam bibit pohon di area Pura Dalem Desa Timpag.
Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga menanam bibit pohon di area Pura Dalem Desa Timpag.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga menghadiri penghijauan yang dilakukan warga di area Pura Dalem Desa Timpang, Kecamatan Kerambitan,  Jumat (24/3/2023).

 

“Ikut berbaur dengan warga dan memberikan dukungan atas upaya melakukan penghijauan,” ujar I Made Dirga, Sabtu  (25/3/2023).

 

Sejak pagi, I Made Dirga bersama warga melakukan penanaman sekitar 50 pohon  jenis durian, manggis, klengkeng, jangarulam, dan jambu kristal.

 

“Semoga nanti ketika besar pohon-pohon ini berguna untuk masyakat sekitar,” harap Politisi PDI Perjungan asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara ini.

 

Menurutnya, pepohonan tidak hanya berguna untuk manusia tapi juga bagi mahluk lain dan menjaga ekosistem air di dalam tanah.

 

Rimbunnya sebuah kawasan akan memberikan dampak pada hewan liar seperti burung atau hewan pengerat lain karena tersedianya makanan.

 

“Ketika berbicara konsep Tumpek Uye atau Tumpek Kandang kan simbol upacara untuk hewan, dengan tersedianya ekosistem yang baik, kan juga menjaga keberadaan hewan liar di alam,” ujarnya.

 

Dirga  berpesan agar masyarak ikut menjaga alam lingkungan sekitar dengan tidak sembarangan menebang hutan atau berburu hewan liar seperti burung karena akan mengganggu rantai makanan.

 

“Apalagi soal membuang sampah harus kita mulai memilah sampah juga dari rumahtangga sehingga lingkungan bisa bebas dari sampah plastik,” tandasnya. (agn)

Wagub Cok Ace Pimpin Pelaksanaan Tumpek Uye di Nusa Penida

Wagub Cok Ace pimpin Upacara Segara Kerthi di Pura Segara Dalem Ped, Nusa Penida.
Wagub Cok Ace pimpin Upacara Segara Kerthi di Pura Segara Dalem Ped, Nusa Penida.

PANTAUBALI.COM, KLUNGKUNG  – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace bersama Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan OPD melaksanakan  rahina Tumpek Uye dengan Upacara Segara Kerthi di Pura Segara Dalem Ped, Nusa Penida, Sabtu (25/3/2023).

 

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan gotong royong berbagai pihak dalam penyelenggaraan acara tersebut.

 

Menurutnya, rahina Tumpek Uye yang juga disebut Tumpek Andang/Tumpek Kandang dimaknai sebagai hari suci untuk memuliakan binatang/satwa (Otonan Sarwa Wewalungan).

 

Mengapa binatang dimuliakan, karena dalam kepercayaan orang Bali binatang adalah saudara kita, bahkan mereka lebih dulu menghuni bumi ini dibandingkan manusia. Selain itu, keutamaan binatang adalah ia selalu mengabdikan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

 

Binatang memiliki tempat hidup di darat, di udara, dan juga di laut. Perayaan Tumpek Uye kali ini diadakan di laut dengan upacara Segara Kerthi, memahami laut sebagai muara segala kehidupan (campuhan sarwa prani).

 

Laut merupakan habitat beraneka jenis satwa, sumber kehidupan dan penghidupan bagi manusia, sehingga wajib kita lindungi bersama.

 

Wagub Cok Ace menjelaskan pentingnya melakukan pemuliaan terhadap binatang dan pelindungan terhadap laut harus disosialisasikan secara masif agar dipahami, dihayati, serta dilaksanakan secara konsisten, berkelanjutan, dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab oleh seluruh masyarakat Bali.

 

Oleh sebab itu, Gubernur Bali telah menginstruksikan seluruh komponen masyarakat Bali, seperti Pimpinan Lembaga Vertikal di Bali; Walikota/Bupati se-Bali; Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali; Bandesa Madya Majelis Desa Adat Kota/ Kabupaten se-Bali; Bandesa Alitan Majelis Desa Adat Kecamatan se-Bali; Pimpinan Lembaga Pendidikan se-Bali; Perbekel dan Lurah se-Bali; Bandesa Adat se-Bali; Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan Swasta se-Bali; dan seluruh Masyarakat Bali, untuk merayakan Rahina Tumpek Uye sebagai pelaksanaan Tata-titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.

 

“Marilah kita bergotong royong melaksanakan nilai-nilai adiluhung Segara Kerthi sebagai pelaksanaan Visi Nangun Sat Kerthi Loka  Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tutur Wagub Cok Ace yang juga menjadi salah satu Guru Besar di Universitas ISI Denpasar.

 

Selanjutnya, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa Rangkaian Perayaan Rahina Tumpek Uye yang dilaksanakan secara serempak di seluruh Bali hari ini, diawali kegiatan niskala dilanjutkan kegiatan sakala. Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan kegiatan secara niskala berbentuk penyucian laut, otonan sarwa wewalungan (binatang), dan persembahyangan Tumpek Uye.

 

Kegiatan sakala dilakukan dengan melepas tukik ke laut; melepas burung ke habitatnya, vaksinasi anjing dan sapi, serta resik sampah di sekitar pantai.

 

Pemerintah Provinsi Bali memilih lokasi Pulau Nusa Penida sebagai tempat perayaan Rahina Tumpek Uye, karena di Pulau ini tersimpan berbagai misteri suci tentang penyucian binatang dan laut.

 

“Dengan memohon anugrah kehadapan Ida Sesuhunan yang berstana di semua tempat suci yang ada di Nusa Penida, kita akan diberikan jalan terang menapaki kehidupan guna mewujudkan Bali Era Baru”, ujarnya.

 

Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali juga merayakan Rahina Tumpek Uye secara niskala dan sakala di tempat masing-masing. Demikian halnya Lembaga Vertikal, Desa/Kelurahan, Desa Adat, Keluarga, Lembaga Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan dan Swasta, serta Masyarakat melaksanakan Rahina Tumpek Uye sebagaimana yang telah diatur dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 3 Tahun 2023.

 

“Saya berharap perayaan Rahina Tumpek Uye dan juga tumpek-tumpek yang lain agar dijadikan sebagai laku hidup oleh seluruh masyarakat Bali untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam lingkungannya,” pungkasnya seraya melepaskan tukik ke laut yang dibarengi oleh para undangan yang hadir.

 

Dalam acara yang juga dihadiri oleh masyarakat Nusa Penida, secara bersama-sama melakukan persembahyangan yang dipimpin oleh Ida Rsi Agung Pinatih Kusumayoga, dari Griya Kerta Yoga Tulikup, Gianyar serta Para Pemangku di Pura Dalem Ped, Nusa Penida. (agn)

Ini Tanggapan Akademisi Poltekpar Menyikapi Turis Nyeleneh di Bali

Wisatawan menikmati pantai di Bali.
Wisatawan menikmati pantai di Bali.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Seiring menggeliatnya  kunjungan wisatawan asing ke Bali diwarnai tindakan nyeleneh beberapa  bule di beberapa tempat.

 

Menyikapi hal itu, akademisi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, I Wayan Mertha mengatakan, ke depan Bali mesti lebih selektif memilih wisatawan dan tidak menjual murah pariwisata di Pulau Dewata.

 

“Dia (Bali) harus mahal dan berkualitas sehingga wisatawan yang datang juga berkualitas dan respek pada budaya dan masyarakat Bali,”ujarnya, Sabtu (25/3/2023).

 

Menurutnya, perlu pembatasan  pada sarana pariwisata seperti hotel, restoran, travel, water sport, transportasi, serta lainnya  karena jika terlalu banyak maka akan terjadi persaingan ketat dan harga dipastikan jatuh.

 

“Ini yang bikin Bali murah,”ungkap I Wayan Mertha.

 

Standarisasi ketat mesti ditetapkan bagi semua pelaku usaha dan pemerintah benar-benar bertindak melakukan pembinaan termasuk sanksi kepada pelanggar.

 

“Pemerintah harus aktif turun ke lapangan bekerja sama dengan stake holder lainnya dalam melakukan pembinaan tersebut.   Aparat berwenang juga harus tegas dan konsisten, begitu melanggar langsung deportasi,”tegasnya.

 

“Tidak ada toleransi, karena Budaya Bali sebagai roh pariwisata Bali harus dihormati.Kita jangan lembek, dengan minta maaf, masalah selesai,”imbuhnya.

 

Bali memang memerlukan wisatawan, tapi jangan coba-coba merusak dengan perilaku yang tak senonoh.

 

“Pemerintah agar memberikan pembinaan kepada prajuru secara berkelanjutan agar aktif menjaga adat, budaya, tradisi dan agama Hindu di wilayah masing-masing. Jika ada wisatawan yang melanggar, cepat laporkan ke pihak berwenang, dan aparat segera ambil tindakan tegas.Kalau begini nggak bakalan berani mereka berbuat macam-macam di Bali,” tandasnya. (agn)

Pemancing Tenggelam di Labuhan Sait Ditemukan Meninggal

Petugas mengevakuasi jenazah Wayan Redita.
Petugas mengevakuasi jenazah Wayan Redita.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – I Wayan Redita (51) yang tenggelam setelah sampannya dihantam ombak saat memancing di perairan Labuan Sait, Uluwatu, ditemukan meninggal, Minggu (26/3/2023) sekitar pukul 07.05 WITA.

 

“Korban ditemukan oleh warga di karang. Kebetulan air laut saat ini surut,” kata Kasi Operasi SAR dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Wayan Suwena.

Jenazah Redita ditemukan di batu karang Pantai Suluban Uluwatu, persisnya arah timur LKP dengan jarak 0.3 Nm.

“Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi jenazah ke rumah duka”, ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang orang pemancing terhantam ombak saat melaut di seputaran perairan Labuan Sait, Uluwatu, Sabtu (25/3/2023).

Satu orang korban selamat, yaitu I Wayan Arsana. (agn)