- Advertisement -
Beranda blog Halaman 46

Pria Alor Aniaya Pasutri Kerabatnya di Denpasar, Berawal dari Masalah Adat

Samuel Ena Blegur diringkus aparat kepolisian.
Samuel Ena Blegur diringkus aparat kepolisian.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Seprianus Petrus Blegur (30)  dan istrinya mengalami penganiayaan brutal oleh Samuel Ena Blegur (41) di Jalan Trengguli Nomor 71, Desa Penatih, Denpasar Timur, Sabtu (16/11/2024) malam. Samuel, yang merupakan kerabat sekaligus tetangga kos korban, menganiaya pasangan tersebut hingga babak belur.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menerangkan bahwa penganiayaan tersebut berawal saat samuel mendatangi kamar korban sekitar pukul 22.30 WITA. Setelah mengetuk pintu, ia memulai perdebatan terkait persoalan adat yang sebelumnya sudah diselesaikan damai pada April 2024.

“Cekcok berubah menjadi aksi kekerasan saat Samuel merasa tidak terima didorong oleh Seprianus,” jelas Sukadi.

Samuel memukul wajah dan kepala Seprianus dengan tangan kosong hingga korban jatuh tersungkur. Tidak cukup dengan itu, ia mengambil sepeda BMX milik tetangga kos untuk melanjutkan serangan. Sepeda tersebut digunakan memukul pinggang Seprianus dan bahu istrinya yang mencoba melerai.

“Istri korban bahkan turut menjadi sasaran saat mencoba membantu suaminya. Pukulan Samuel juga merusak ponsel yang dipegang istri korban,” tambahnya.

Situasi semakin parah ketika istri Samuel keluar dari kamar kos dan diduga turut memukul Seprianus dari belakang. Korban sempat terjatuh, sementara Samuel membenturkan lututnya ke mulut Seprianus hingga mengeluarkan darah.

Akibat insiden itu, Seprianus mengalami luka lebam di mata kanan, luka robek di mulut, serta nyeri di kepala dan pinggang. Istrinya juga mengalami memar di bahu kanan. Dengan membawa hasil visum, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Denpasar Timur.

Tim Opsnal Polsek Denpasar Timur bergerak cepat dan menangkap Samuel di kosnya sehari setelah kejadian, Minggu (17/11/2024). Saat diinterogasi, Samuel mengakui perbuatannya meski hanya mengaku menggunakan tangan kosong untuk memukul korban.

“Pelaku kami amankan dan dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman penjara maksimal dua tahun delapan bulan,”pungkas Sukadi. (sm)

Tabanan Bebas Bicara, Cawabup Sengap Ajak Diskusi Anak Muda dan Mahasiswa Tabanan

Forum diskusi 'Tabanan Bebas Bicara' digelar di The K Caffee & Eatery, di Jalan Trisula, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Minggu (17/11/2024). 
Forum diskusi 'Tabanan Bebas Bicara' digelar di The K Caffee & Eatery, di Jalan Trisula, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Minggu (17/11/2024). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Ardika, mengadakan forum diskusi terbuka untuk generasi muda dan para mahasiswa di Kabupaten Tabanan.

Forum diskusi bernama ‘Tabanan Bebas Bicara’ itu digelar di The K Caffee & Eatery, di Jalan Trisula, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Minggu (17/11/2024).

Nyoman Ardika mengatakan, diskusi ‘Tabanan Bebas Bicara’ bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif anak muda dalam memberikan masukan dan solusi terhadap berbagai permasalahan di daerah, mencakup isu lingkungan, pendidikan, hingga penyerapan tenaga kerja ke pemerintah.

“Melalui forum bebas bicara ini kami ingin mengundang kaum muda dan mahasiswa di kampus-kampus di seluruh Tabanan, untuk menyampaikan unek-unek mereka terkait kondisi dan situasi di Tabanan,” ungkap Ardika yang akrab disapa Sengap itu.

Menurutnya, forum dibangun atas dasar kebebasan berbicara yang bertanggung jawab. Bukan asal bicara ataupun tanpa berdasarkan undang-undang dan tidak memberikan solusi.

“Jika ada kritik terhadap gaya pemerintah, sampaikan dengan solusi perbaikan ke depan. Kami ingin demokrasi yang sehat, dari rakyat, oleh rakyat, tetapi tetap berkelanjutan,” ucapnya.

Untuk selanjutnya, sambung Sengap, forum diskusi kedepannya akan dilaksanakan di kampus-kampus yang ada di wilayah Tabanan. Hal itu sejalan dengan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin memanfaatkan potensi kampus di Tabanan, sehingga tidak ada lagi anggapan bahwa Tabanan kekurangan fasilitas pendidikan. Justru kampus di sini harus dioptimalkan untuk mendukung pembangunan pendidikan yang terstruktur, penelitian yang terarah, serta implementasi ke masyarakat,” pungkasnya. (ana)

Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

Forum diskusi 'Tabanan Bebas Bicara' digelar di The K Caffee & Eatery, di Jalan Trisula, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Minggu (17/11/2024). 
Forum diskusi 'Tabanan Bebas Bicara' digelar di The K Caffee & Eatery, di Jalan Trisula, Kecamatan Kediri, Tabanan, pada Minggu (17/11/2024). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Mahasiswa yang mengikuti forum diskusi “Tabanan Bebas Bicara” yang digagas oleh Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi dan I Nyoman Ardika menyoroti berbagai permasalahan di Tabanan.

Mereka mengusulkan penyediaan bioskop sebagai tempat hiburan, fasilitas atlet sepak bola di desa-desa hingga pengelolaan sampah rumah tangga.

Menanggapi permintaan itu, calon wakil bupati Tabanan Nyoman Ardika alias Sengap menanggapi isulan tersebut. Terkait bioskop di Tabanan, Ia menyadari bahwa absennya fasilitas bioskop di Tabanan menjadi penghambat bagi masyarakat untuk menikmati hiburan sekaligus tempat berekreasi.

“Tabanan masih belum memiliki bioskop. Padahal, ini adalah kebutuhan generasi muda untuk menyalurkan kreativitas sekaligus mengakses informasi melalui film-film berkualitas,” ujarnya dalam forum diskusi yang berlangsung Minggu (17/11/2024).

Ia pun berjanji jika nanti terpilih untuk memimpin Tabanan bersama Nyoman Mulyadi, akan mendorong investasi untuk mendirikan bioskop tentunya dengan mengutamakan kearifan lokal.

“Bioskop dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi, seperti membuka peluang usaha di sekitar area bioskop dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat,” ucapnya.

Selanjutnya, terkait kendala fasilitas bagi atlet sepak bola desa, Sengap mengatakan potensi atlet berbakat di desa-desa di Tabanan cukup banyak, namun tidak dapat berkembang maksimal akibat keterbatasan fasilitas, seperti lapangan yang tidak memadai.

Padahal, pemberdayaan atlet desa tidak hanya akan meningkatkan prestasi olahraga Tabanan, tetapi juga dapat menjadi sarana pembinaan karakter bagi generasi muda.

“Jika terpilih, kami akan mengalokasikan anggaran khusus untuk memperbaiki dan membangun infrastruktur olahraga di tingkat desa,” ucap Sengap.

Begitu juga dengan pengelolaan sampah rumah tangga. Menurutnya, sampah rumah tangga, khususnya jenis organik dapat dikelola dengan baik untuk mengurangi beban lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Maka kami berencana untuk memfasilitasi pelatihan dan penyediaan alat pengolahan sampah di tingkat desa agar masyarakat dapat mendaur ulang sampah organik menjadi kompos atau produk lain yang bermanfaat,” ucanya.

Sengap menegaskan komitmennya untuk membawa Tabanan menuju perubahan yang lebih baik bersama Nyoman Mulyadi. (ana)

Puluhan Pasang Kerbau Adu Cepat di Makepung Lampit 2024 

Makepung Lampit 2024 yang di gelar di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, pada Minggu (17/11/2024).
Makepung Lampit 2024 yang di gelar di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, pada Minggu (17/11/2024).

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Puluhan pasang kerbau beradu cepat dalam perlombaan Makepung Lampit 2024 yang di gelar di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, pada Minggu (17/11/2024).

Ajang makepung diatas lumpur ini sukses menyedot ribuan penonton. Tidak hanya warga lokal, wisatawan asing juga ikut menyaksikan perlombaat tersebut.

Ketua Sekaa Makepung I Made Mara mengatakan, peserta yang mengikuti mekepung lampit ini mencapai 40 pasang kerbau.

“Untuk peserta makepung lampit 2024 kali ini diikuti oleh 40 pasang peserta yang terdiri dari 10 regu timur dan 30 dari regu barat,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah mensuport kegiatan tersebut, mengingat Makepung sebagai salah satu warisan budaya leluhur di Kabupaten Jembrana harus dijaga kelestariannya.

Sementara itu, Sekda Jembrana I Made Budiasa mengatakan, selain sebagai ekspresi seni budaya tradisional yang wajib dilestarikan dan dikembangkan, makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial karena ciri khas dan keunikanya yang tiada duanya.

“Tentu makepung ini kita inginkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan seperti pertanian dan peternakan, mewujudkan destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis pemberdayaan masyarakat serta menciptakan kesempatan berusaha bekerja dan berinvestasi,” ucapnya.

Ia berharap, tradisi makepung bisa terus dikembangkan dan dikemas sebagai daya tarik wisata budaya dengan tetap mempertahankan ciri khas daerah dan aspek pemberdayaan masyarakat agar mendapatkan nilai manfaat yang optimal.

“Dengan dilandasi semangat makepung yang didalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, sportifitas, kesungguhan dan rasa tanggung jawab niscaya hal tersebut akan kita gapai,” pungkas Budiasa. (ana)

KPU Tabanan Gelar Simulasi Pemungutan Suara di Desa Antosari Selbar, Libatkan 398 DPT

KPU Tabanan gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) dalam rangka persiapan Pemilihan Serentak 2024 di Desa Antosari, Selbar, Minggu (17/11/2024).
KPU Tabanan gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) dalam rangka persiapan Pemilihan Serentak 2024 di Desa Antosari, Selbar, Minggu (17/11/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (SIREKAP) dalam rangka persiapan Pemilihan Serentak 2024, Minggu (17/11/2024).

Simulasi berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 5 Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat (Selbar), dengan melibatkan 398 orang pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra, menjelaskan, dipilihnya TPS 5 Antosari sebagai lokasi simulasi berdasarkan beberapa pertimbangan.

Pertama, adanya permintaan agar simulasi dilakukan diluar wilayah Kota Tabanan. Tidak seperti simulasi pemilihan sebelumnya yang hanya dilakukan di sekitar kota Tabanan, sehingga perlu dilakukan di luar wilayah kota.

Kedua, TPS ini melayani dua banjar, yaitu Banjar Banda Gede dan Banjar Delod Rurung. Yang mana Banjar Banda Gede memiliki akses jalan yang cukup rusak dan lokasi yang jauh dari TPS.

Sehingga, dengan kondisi tersebut, pihaknya ingin melihat seberapa besar partisipasi masyarakat dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024.

“Harapan kami, simulasi ini memberikan gambaran yang riil mengenai proses pemungutan dan perhitungan suara saat pemilihan pada 27 November 2024 nanti,” ujarnya.

Menurut Suwitra, selama simulasi, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang berdatangan sejak pagi ke TPS. Bahkan, Ia mengklaim partisipasi masyarakat sudah mencapai 50 persen.

“Antusiasme masyarakat terlihat jelas, terutama setelah sosialisasi yang kami dilakukan sebelumnya mengenai kondisi geografis dan tantangan yang dihadapi,” ucapnya.

Suwitra juga menyebut, simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi pelanggaran pemilihan yang mengarah pada aspek administrasi dan pidana.

“Ada beberapa hal krusial dalam simulasi ini yang perlu diperhatikan,” tegasnya.

Dengan simulasi ini, KPU Tabanan berharap dapat memastikan bahwa pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024 berjalan lancar dan transparan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. (ana)

Viral Dua Bule Diduga Hipnotis Karyawan Toko Ritel di Kediri Tabanan, Uang Rp1,1 Raib

Tangkapan layar rekaman CCTV aksi 2 bule diduga melakukan aksi pencurian dengan hipnotis di sebuah toko ritel yang berlokasi di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Tangkapan layar rekaman CCTV aksi 2 bule diduga melakukan aksi pencurian dengan hipnotis di sebuah toko ritel yang berlokasi di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dua warga negara asing (WNA) alias bule diduga melakukan aksi pencurian dengan hipnotis di sebuah toko ritel yang berlokasi di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

Aksi kedua WNA itu terekam CCTV toko dan viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu, (13/11/2024) sekitar pukul 18.30 WITA.

Dalam video yang beredar tampak kedua bule yang merupakan laki-laki dan perempuan masuk ke toko dan langsung menghampiri pegawai toko di kasir.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Toko Alat Tulis Kantor (ATK) Trisna Jaya, yang terletak di Banjar Pandak Pasti, Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan.

Dua bule itu datang ke toko untuk membeli flashdisk. Untuk mengelabui karyawan toko, salah satu bule tersebut pura-pura bertanya mata uang Indonesia.

Tanpa berpikir panjang, salah satu karyawan toko bernama Alda Izzatul Aulia (27) menunjukkan uang yang ada di laci kasir.

Namun, saat akan menutup laci kasir tersebut, tiba-tiba salah satu bule dengan cepat mengambil uang tersebut sambil melihat-lihat uang itu.

Tanpa disadari, bule tersebut dengan cepat menutup tangannya dengan dompet. Namun, aksinya itu tidak disadari oleh karyawan toko.

Lalu, kedua bule itu menyatakan mereka tidak jadi membeli flasdisk dan meninggalkan toko dengan membawa uang tunai sebesar Rp1,1 juta.

Dugaan hipnotis baru disadari sekitar pukul 21.00 WITA, saat karyawan toko menghitung uang hasil penjualan dan ditemukan selisih.

Kejadian itu lantas dilaporkan ke pemilik toko bernama Putu Listiani (43) dan dari hasil pengecekan rekaman CCTV diduga dua bule tersebut melakukan hipnotis.

Selanjutnya, pemilik toko memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Kediri untuk penanganan lebih lanjut pada Sabtu (16/11/2024).

Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut kasus tersebut kini ditangani oleh Satreskrim Polres Tabanan.

“Korban sudah melapor. Kasus ditangani Polres dan masih dalam penyelidikan,” ucapnya.  (ana)

Pemancing Terseret Arus di Pantai Pandawa, Upaya Pencarian Masih Dilakukan

1 orang yang terseret arus saat memancing di Perairan Pantai Pandawa, Sabtu (16/11/2024).
1 orang yang terseret arus saat memancing di Perairan Pantai Pandawa, Sabtu (16/11/2024).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Operasi pencarian intensif tengah dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk menemukan Ansori (22), seorang pemancing asal Desa Recep, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang dilaporkan terseret arus di perairan Pantai Pandawa, Sabtu (16/11/2024).

Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 07.00 WITA dan dilaporkan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar pukul 09.30 WITA oleh Balawista Pandawa.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Wayan Suwena, menjelaskan bahwa operasi penyelamatan melibatkan berbagai pihak dan menggunakan beberapa alat bantu, termasuk dua unit rubber boat milik Balawista dan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) dari Kantor SAR Denpasar.

“Tim darat kami ditempatkan di Pos Balawista untuk melakukan penyisiran sejauh 500 meter ke arah timur sepanjang bibir pantai. Sedangkan tim laut sudah menjangkau hingga Pantai Pura Gunung Payung,” ujar Suwena.

Namun, hingga Sabtu sore, belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Penyisiran laut dimulai dari beberapa titik, termasuk Pantai Mengiat di Nusa Dua hingga Pantai Pandawa, dengan hasil nihil. RIB dari Pelabuhan Benoa juga turut dikerahkan dengan tiga personel untuk memperluas area pencarian.

Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini meliputi Kantor SAR Denpasar, Balawista Pandawa, Balawista Pantai Mengiat, PolAirud Polda Bali, Babhinsa Desa Kutuh, serta rekan-rekan korban dan masyarakat setempat.

Dengan belum ditemukannya korban hingga Sabtu malam, tim SAR gabungan berencana melanjutkan pencarian pada Minggu pagi. Kondisi perairan yang cukup deras menjadi tantangan utama dalam upaya ini.

Masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian diminta untuk tetap waspada dan segera melapor apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Semoga pencarian ini segera membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat. (*)

Komisi II DPRD Tabanan Desak Tindak Lanjut Dinas Terkait Proyek Restoran Bodong di Desa Mengesta

Anggota Komisi II DPRD Tabanan, I Nyoman Wiarsa.
Anggota Komisi II DPRD Tabanan, I Nyoman Wiarsa.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Anggota Komisi II DPRD Tabanan, I Nyoman Wiarsa, menegaskan pentingnya tindak lanjut atas kunjungan komisi ke proyek restoran bodong yang terletak di Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Dalam rapat kerja antara DPRD Tabanan dan dinas terkait beberapa waktu lalu, dewan memberikan waktu satu minggu untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

Namun, hingga lebih dari satu minggu berlalu, belum ada kejelasan mengenai langkah-langkah yang diambil.

Wiarsa mengungkapkan, pihaknya akan kembali memanggil dinas terkait, seperti PUPRPKP, Perijinan, dan Satpol PP untuk mengetahui progres tindak lanjutnya.

“Kami tidak ingin ada kebohongan dalam proses ini. Jika proyek harus dihentikan, maka harus segera dihentikan agar masyarakat tidak merasa resah,” ucapnya, Minggu (18/11/2024).

Menurutnya, dalam proyek tersebut ada keterlibatan oknum di birokrasi yang memberikan peluang kepada investor untuk melanjutkan pembangunan.

Padahal sudah jelas lahan di tersebut tidak diperbolehkan untuk pembangunan. “Dari tata ruang sudah jelas bahwa tidak boleh ada pembangunan di sana,” tegasnya.

Wiarsa menambahkan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak tata ruang di tingkat provinsi, sebenarnya izin usaha melalui Online Single Submission (OSS) dari pusat harus tetap mendapat persetujuan dari pemerintah daerah.

“Justru selama ini OSS dipelesetkan seolah-olah pusat memberikan izin. Padahal, tidak ada seperti itu. Kuncinya, seluruh keputusan dan izin ada di tangan daerah. Daerah yang memiliki peran,” ujarnya.

Untuk itu dalam waktu dekat, DPRD Tabanan berencana kembali mengadakan rapat untuk menyamakan persepsi antara dinas terkait dan DPRD, agar keputusan yang diambil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Saya tidak sepenuhnya menyalahkan investor. Namun, ke depan, bagaimana kita menegakkan peraturan yang berlaku,” tutup Wiarsa. (ana)

Sempat Kejar-Kejaran, Polisi Bekuk Joki Balap Liar di Sunset Road

Polisi bekuk joki balap liar di Seminyak, Badung.
Polisi bekuk joki balap liar di Seminyak, Badung.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sunset Road Kuta kembali jadi lokasi aksi balap liar yang meresahkan. Tak hanya membuat kegaduhan, aksi ini juga membahayakan keselamatan pengendara lain. Namun, aksi ugal-ugalan itu berujung penangkapan setelah polisi berhasil meringkus seorang joki bernama Kristian Vieri (21).

Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, penangkapan bermula dari patroli rutin yang dilakukan Polsek Kuta. Petugas menerima informasi adanya balap liar di jalur panjang Sunset Road Seminyak, tepatnya di depan dealer Toyota.

“Ketika tiba di lokasi, terlihat sekelompok pengendara motor berkerumun. Namun, saat mengetahui kehadiran polisi, mereka langsung melarikan diri,” ujar Sukadi, Sabtu (16/11/2024).

Polisi kemudian menyisir area sekitar hingga menemukan dua motor, Yamaha Mio Soul hitam dan Yamaha Mio merah, bersiap memulai balapan di jalur pendek Sunset Road. Dengan lampu rotator patroli dimatikan, petugas melancarkan penyergapan.

Kejar-kejaran dramatis pun tak terhindarkan. Aksi pengejaran ini berlangsung dari Sunset Road, melewati Jalan Nakula Timur hingga Jalan Nakula Barat. Motor Mio Soul hitam yang dikendarai Kristian akhirnya berhasil dihentikan setelah petugas menghadang jalurnya.

Motor yang digunakan Kristian bukan kendaraan biasa. Mio Soul tersebut telah dimodifikasi dengan mesin bore up 150cc dan desain touring. Sayangnya, motor garang itu kini harus “beristirahat” di Polsek Kuta bersama pemiliknya.

“Motor dan pelaku saat ini kami amankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” tegas Sukadi.

Polisi mengimbau masyarakat, khususnya para pemuda, untuk menghentikan aksi balap liar yang tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pengguna jalan lainnya. (sm)

Sedang Trending, Apa itu Child Grooming?

Mengenal istilah child grooming.
Mengenal istilah Child Grooming

PANTAUBALI.COM – Istilah child grooming menjadi sorotan publik setelah kabar viral tentang seorang aktor yang dikabarkan menjalin hubungan dengan remaja berusia 15 tahun. Fenomena ini memicu diskusi luas di media sosial, terutama terkait batasan moral dan hukum dalam hubungan antara orang dewasa dan anak di bawah umur.

Dilansir Kompas, salah satu Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga bernama Farraas Afiefah Muhdiar menjelaskan bahwa child grooming adalah proses manipulasi untuk membangun hubungan emosional dengan tujuan memanfaatkan, mengeksploitasi, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anak.

“Child grooming terjadi ketika ada hubungan emosional, kepercayaan, dan koneksi antara anak dengan orang lain, yang tujuannya adalah manipulasi, eksploitasi, atau kekerasan,” jelas Farraas, Jumat (15/11/2024).

Menurutnya, tidak semua hubungan romantis dengan anak di bawah umur bisa langsung dikategorikan sebagai child grooming. Hal ini bergantung pada intensi atau niat dari orang yang menjalin hubungan tersebut. Jika ada motif untuk memanipulasi, mengeksploitasi, atau adanya ketertarikan seksual terhadap anak di bawah umur, maka hal itu masuk dalam kategori child grooming.

“Terlebih jika seseorang memiliki ketertarikan seksual pada anak di bawah umur, itu termasuk pedofilia,” tambahnya. Namun, jika tidak ada niat buruk seperti itu, hubungan tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai child grooming.

Salah satu tantangan dalam memahami fenomena child grooming  adalah sulitnya mengetahui niat sebenarnya seseorang. Perdebatan sering muncul karena niat tersebut tidak selalu terlihat secara kasatmata.

“Ini yang akan selalu menjadi perdebatan, karena kita tidak tahu intensinya apa,” ujar Farraas. (sm)