- Advertisement -
Beranda blog Halaman 30

Masuki Hari Ke-10, Perbaikan Jalan Jebol di Jalur Denpasar-Gilimanuk Hampir Rampung

Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.
Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Proyek perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, yang merupakan bagian dari Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk, hampir rampung dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

Memasuki hari ke-10 pengerjaan pada Kamis (17/7/2025), proses perbaikan telah memasuki tahap pengaspalan. Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis siang, sejumlah alat berat telah disiapkan untuk pengaspalan. Pekerja mulai melakukan pengaspalan dasar AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) sejak pukul 12.00 WITA.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, menjelaskan bahwa perbaikan jalan saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen. Capaian tersebut berkat kerja keras tim BPJN yang bekerja non-stop selama 24 jam penuh dalam tiga shift. Setiap shift melibatkan sekitar 75 orang, termasuk operator dan pengawas.

“Kami berupaya menyelesaikan perbaikan secepat mungkin. Walau begitu, mutu dan kualitas pekerjaan tetap menjadi prioritas, karena kami juga didampingi konsultan,” ujar Pramono.

Ia menambahkan, setelah proses overlay AC-BC ditargetkan rampung malam ini sekitar pukul 22.00 WITA, pihaknya akan langsung melakukan uji coba lalu lintas terbatas.

“Setelah pengaspalan selesai, kami akan lakukan uji coba dengan 3 sampai 5 kendaraan, baik besar maupun kecil. Setelah itu jalan akan kami tutup kembali sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari pimpinan di Balai Jalan,” jelasnya.

Seperti diketahui, jalur nasional tersebut ambles sejak Senin (7/7/2025), diduga akibat kerusakan pada gorong-gorong yang tidak mampu menahan debit air hujan yang tinggi dalam beberapa hari sebelumnya. Selama proses perbaikan berlangsung, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. (ana)

Gas LPG 3 Kg Langka di Denpasar, Tim Terpadu Sidak 9 Pangkalan 

Sidak Pangkalan Gas 3 KG di wilayah Kota Denpasar, Rabu (16/7/2025).
Sidak Pangkalan Gas 3 KG di wilayah Kota Denpasar, Rabu (16/7/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Tim Satgas Pengawas Terpadu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga, didampingi oleh Disperindag Kota Denpasar, Satpol PP Provinsi Bali, Disnaker ESDM Provinsi Bali, Diskominfos Provinsi Bali, serta Biro Hukum Setda Prov Bali kembali melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat terkait sulitnya memperoleh LPG 3 kg di wilayah Kota Denpasar.

Target sidak difokuskan pada pengecekan kesesuaian laporan masyarakat dengan kondisi di lapangan agar permasalahan terkait kelangkaan LPG 3 kg dapat segera ditangani. Diharapkan, distribusi dan ketersediaan LPG 3 kg di tingkat pangkalan dapat kembali normal.

Setelah melakukan koordinasi dengan Disperindag Kota Denpasar, Tim Satgas langsung turun ke sejumlah pangkalan di wilayah Denpasar Timur, antara lain di kawasan Gandapura, Kompleks Perumahan TNI AD, serta beberapa pangkalan di Jalan Akasia.

Selain Denpasar Timur, tim juga menyasar wilayah Denpasar Barat, termasuk pangkalan di Jalan Teuku Umar, Jalan Gunung Guntur, dan kawasan Padangsambian.

Dari hasil pengawasan di sembilan titik pangkalan, Tim Satgas menemukan sejumlah pelanggaran, antara lain enam pangkalan masih memasang papan identitas pangkalan tidak sesuai ketentuan (tidak ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat); Lima (5) pemilik pangkalan masih melakukan canvassing ke pengecer dengan jumlah melebihi batas ketentuan (10 persen dari kuota yang diperoleh); Empat (4) pangkalan menjual LPG 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET).

Selain itu, dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terhadap satu pelaku usaha karena terdapat ketidaksesuaian antara nama pangkalan dengan penanggung jawab yang baru. Pangkalan tersebut akan diaktifkan kembali dengan nama yang sesuai.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Tim Satgas memberikan pembinaan kepada pelaku usaha agar memasang papan nama pangkalan sesuai ketentuan dan mudah dilihat warga. Pembinaan juga diberikan kepada pemilik pangkalan agar menjual LPG 3 kg sesuai HET berdasarkan Peraturan Gubernur Bali, serta menyalurkan LPG ke pengecer maksimal sebesar 10 persen dari kuota yang diterima.

Koordinator Tim Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra, bersama pihak Pertamina, meminta pelaku usaha menandatangani surat pernyataan bermaterai yang diketahui oleh pihak agen dan Hiswana Migas.

Pihak Pertamina juga menegaskan, apabila pelanggaran masih terjadi, maka akan diberlakukan sanksi tegas berupa pengurangan pasokan LPG hingga rekomendasi pemutusan hubungan usaha (PHU). (ana)

Pembuangan Sampah di TPA Suwung Tutup Setiap Rabu 

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali bersama instansi terkait mengeluarkan kebijakan penutupan sementara pelayanan pembuangan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita atau TPA Suwung setiap hari Rabu, mulai 16 Juli 2025.

Langkah ini merupakan tindak lanjut atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 921 Tahun 2025, yang mengatur penghentian pengelolaan sampah dengan metode open dumping dalam jangka waktu paling lama 180 hari. Saat ini, TPA Sarbagita diketahui masih menerapkan sistem tersebut.

Penutupan layanan ini bertujuan agar kegiatan penataan di TPA dapat berlangsung secara optimal. Dengan estimasi volume sampah yang masuk mencapai sekitar 1.000 ton per hari, serta pergerakan 400 hingga 500 truk pengangkut setiap harinya, proses penataan tidak dapat dilakukan secara maksimal apabila pelayanan pembuangan tetap berlangsung bersamaan.

Adapun kegiatan penataan meliputi pendorongan sampah ke area penimbunan, pemadatan menggunakan alat berat, dan penutupan dengan tanah urug. Langkah ini sejalan dengan upaya memenuhi standar pengelolaan lingkungan serta mengakhiri praktik open dumping yang tidak lagi diperbolehkan.

Kepala Dinas Kementerian Lingkungan Hindup Provinsi Bali, I Made Rentin menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi pengelolaan sampah menuju sistem yang lebih tertib, modern, dan berkelanjutan.

“Penutupan sementara ini sangat penting agar proses penataan dapat berjalan dengan fokus dan tidak terganggu oleh aktivitas armada pengangkut sampah,” ujarnya.

Pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pun diimbau untuk menyosialisasikan kebijakan ini kepada seluruh pengguna layanan TPA, guna memastikan penyesuaian jadwal dan mekanisme pembuangan sampah dapat dilakukan dengan baik.

Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah penanganan sampah yang lebih efektif, tertib, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan di wilayah Sarbagita.

Hasil pantauan lapangan, hari pertama penutupan pada Rabu (16/7/2025) termonitor dalam kondisi aman dan terkendali. Hanya ada satu truk yang datang membawa sampah; pengemudi menyatakan telah mengetahui adanya penutupan, namun tetap mencoba mengakses lokasi. Petugas dengan tegas meminta yang bersangkutan untuk putar balik.

Pemerintah Provinsi Bali menegaskan kembali agar semua pihak mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber, khususnya pengolahan tuntas sampah organik di tingkat rumah tangga. Dengan demikian, beban dan tekanan terhadap TPA dapat berkurang secara signifikan, dan hanya residu yang dibawa ke TPA. (ana)

Lewat Rapat Koordinasi Posyandu 2025, Rai Wahyuni Dorong Optimalisasi Kesehatan Program 6 SPM

Pembukaan Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).
Pembukaan Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, Rai Wahyuni Sanjaya membuka Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, narasumber, dan Camat se-Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Rai Wahyuni Sanjaya menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu sebagai wadah partisipasi masyarakat.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan kembali betapa pentingnya rapat koordinasi pos pelayanan terpadu, karena posyandu merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan desa yang merupakan wadah partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyalur aspirasi masyarakat, serta berperan dalam pelaksanaan pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk itu, menurut Bunda Rai diperlukan komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak, termasuk pembentukan institusi Tim Pembina Posyandu.

Rapat koordinasi kali ini difokuskan pada peningkatan kinerja posyandu dalam enam bidang SPM Kesehatan, yakni pengukuran status gizi, skrining kesehatan, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

“Tujuan dari rakor ini adalah untuk meningkatkan pembinaan, evaluasi, dan pelaksanaan kegiatan enam bidang SPM pembina posyandu,” ungkap Ny. Rai Wahyuni.

Srikandi Tabanan itu juga berharap rapat koordinasi ini mampu memunculkan berbagai inovasi baru, khususnya dalam bidang kesehatan.

Melalui rakornas ini diharapkan ada sesuatu yang baru, misalnya inovasi yang baru khususnya di bidang kesehatan agar nanti pelayanan di masyarakat lebih mudah dan optimal. Selain itu, Ny. Rai Wahyuni juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan Posyandu 6 SPM di Kabupaten Tabanan.

Saat ini, tercatat sebanyak 832 posyandu telah mendapatkan SK SPM. Bunda Rai juga menjelaskan, bahwa keberadaan posyandu 6 SPM menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahannya.

“Tujuan kita, posyandu dengan 6 SPM ini betul-betul memberikan ruang aspirasi untuk masyarakat lebih luas lagi. Ini semacam program jemput bola, sama seperti berkantor di desa,” jelasnya.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan OPD terkait yang terlibat langsung dalam proses ini. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Posyandu 6 SPM sangat bergantung pada konsistensi dan sinergi lintas sektor.

Ny. Rai Wahyuni menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh pihak terus memperkuat koordinasi dan meningkatkan pemahaman terhadap tugas masing-masing.

“Saya apresiasi rakornas posyandu bidang kesehatan ini, agar nantinya bisa saling berkoordinasi untuk saling menguatkan, harus paham dulu tugasnya apa, dan yang paling penting terus sosialisasi terutama kepada masyarakat,” tutup Bunda Rai. (ana)

Komisi IV DPRD Tabanan Soroti Masalah Jalur Domisili SPMB SMA/SMK, Banyak Siswa Tak Dapat Sekolah

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua Komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana, mengungkapkan adanya sejumlah calon siswa SMA/SMK di Kabupaten Tabanan yang hingga saat ini belum mendapatkan sekolah dari tiga pilihan pendaftaran yang telah mereka ajukan dalam proses Seleksi Penerimaan Masuk Bersama (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.

Fenomena ini terjadi karena adanya permasalahan pada sistem penerimaan siswa baru di jenjang SMA dan SMK, yang saat ini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bali, khususnya pada jalur domisili.

“Yang kita hadapi hari ini adalah banyak anak-anak yang tidak diterima di sekolah manapun, meskipun sudah memilih tiga sekolah. Ini bukan hanya terjadi di Tabanan, hampir semua kabupaten mengeluhkan hal yang sama,” ujar Wastana saat dikonfirmasi pada Rabu (16/7/2025).

Komisi IV DPRD Tabanan kini tengah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak sekolah-sekolah terkait baik itu SMA/SMK untuk mencari solusi konkret atas persoalan ini.

“Yang jelas banyak yang tercecer dan mengadu ke kami. Hari ini kami baru mulai melakukan pendataan karena belum semua melapor. Kami juga akan bertemu langsung dengan kepala sekolah untuk menentukan langkah selanjutnya,” imbuhnya.

Menurut Wastana, salah satu akar persoalan terletak pada tumpang tindih aturan sistem zonasi dan jalur prestasi akademis. Pada jalur domisili, proses seleksi juga mempertimbangkan akumulasi nilai rapor semester 1–5, yang seharusnya menjadi basis jalur prestasi.

“Akibatnya, banyak anak yang tinggal di wilayah kota tidak bisa masuk sekolah pilihan mereka. Bahkan ada yang ingin masuk SMK 1 Tabanan malah ditempatkan di SMK 3 yang jaraknya cukup jauh. Ini bisa memicu risiko putus sekolah karena faktor jarak, ekonomi, dan lainnya,” tegasnya.

Tak hanya soal penempatan, Komisi IV juga menyoroti minimnya angka pendaftaran ulang di sejumlah sekolah. Salah satunya di SMAN 1 Marga, yang hingga kini baru mencatat 30 siswa yang melakukan daftar ulang dari total 64 yang dinyatakan lolos penerimaan. Padahal kuota sekolah tersebut mencapai 432 siswa.

“Kami khawatir ini akan berdampak pada pemerataan pendidikan dan angka putus sekolah. Karena itu, selain bertemu kepala sekolah, kami juga berencana menghadap Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Bila perlu, kami akan datang langsung ke Gubernur untuk menyuarakan keresahan ini,” tegas Wastana.

Ia menegaskan, pendidikan adalah hak semua anak, dan pemerintah wajib memastikan tidak ada yang tercecer akibat sistem yang belum sempurna.

“Yang kami takutkan dari awal akhirnya benar-benar terjadi. Sistem ini harus dievaluasi dan diperbaiki sebelum tahun ajaran baru dimulai, agar anak-anak bisa belajar dengan tenang dan tidak ada yang dikorbankan karena kekacauan aturan,” tutupnya.

Seperti diketahui, Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali nomor 347/03-A/HK/2025, jadwal pelaksanaan penerimaan murid baru jenjang SMA/SMK tahun ajaran 2025/2026 yakni Pendaftaran 30 Juni – 4 Juli 2025.

Kemudian, pengumuman 12 Juli 2025 dan Daftar ulang di SMA/SMK tujuan pada 14, 15, 16 Juli 2025.  Terdapat empat jalur penerimaan murid baru pada SPMB 2025 di Bali, yakni jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. (ana)

Pengemudi Mobil Ditusuk Anggota Ormas di Jalan Imam Bonjol Denpasar

Ilustrasi penusukan.
Ilustrasi penusukan.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Kejadian tragis terjadi ketika pengemudi mobil berinisial IDAK (32) ditusuk oleh seorang pria yang diduga merupakan anggota ormas di Jalan Imam Bonjol, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, pada hari Selasa (15/7).

Informasi yang dihimpun, peristiwa berawal ketika korban melintas di sekitar Jalan Imam Bonjol sekitar pukul 10.00 WITA, setelah kembali dari Pulau Serangan menuju Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

“Saat itu, korban bersama anaknya dan mengalami insiden serempetan dengan mobil pelaku sebelum mencapai simpang tiga Jalan Gunung Soputan,” ungkap sumber pada Rabu (16/7). Kejadian tersebut memicu emosi pelaku, yang kemudian turun dari kendaraannya dan menyerang IDAK dengan senjata tajam.

Senjata tersebut digunakan untuk menusuk dada korban melalui kaca mobil yang terbuka, sebelum pelaku melarikan diri. “Akibat serangan ini, korban mengalami luka tusuk serius pada dada kanan atas,” tambah sumber.

IDAK kemudian mengemudikan mobilnya menuju pos polisi terdekat di Simpang Empat Buagan (Jalan Teuku Umar-Jalan Imam Bonjol) untuk meminta pertolongan. Namun, akibat luka-lukanya, korban pingsan di lokasi dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif.

Polisi dari Polsek Denpasar Barat dan Polresta sedang melakukan penyelidikan terhadap insiden ini.

“Kami sedang mengumpulkan bukti dari rekaman video yang diambil korban serta informasi dari saksi-saksi,” ungkap sumber polisi.

Pelaku yang diketahui bernama Su berhasil diamankan di rumahnya di Jalan Imam Bonjol setelah polisi mengidentifikasi plat kendaraannya. Saat diinterogasi, Su mengaku melakukan penganiayaan karena emosi yang memuncak akibat kecelakaan tersebut.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, membenarkan kasus ini dan menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung di Polresta Denpasar.

“Kami akan memberikan informasi lebih lanjut seiring berjalannya penyidikan,” ungkapnya. RA

Pantauan Harga Pangan di 10 Pasar Tabanan, Cabai Rawit Tertinggi

Pedagang sembako di Pasar Tabanan.
Pedagang sembako di Pasar Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Tabanan melaksanakan survei harga pangan di 10 pasar tradisional pada Selasa (15/7/2025).

Survei ini bertujuan memantau stabilitas harga bahan pokok serta mengantisipasi lonjakan harga yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat.

Berdasarkan hasil pemantauan, sebagian besar komoditas menunjukkan harga yang relatif stabil. Namun, beberapa komoditas, terutama jenis cabai, tercatat mengalami lonjakan harga.

Cabai rawit merah menjadi komoditas dengan harga tertinggi dalam kategori sayuran, yakni Rp65.833 per kilogram. Disusul oleh bawang merah Rp36.333/kg dan bawang putih bonggol Rp34.167/kg. Sementara cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dihargai Rp35.000/kg.

Untuk kebutuhan pokok lainnya, harga beras premium tercatat Rp16.000/kg, sedangkan beras medium Rp14.667/kg. Gula konsumsi berada pada kisaran Rp18.000/kg, sementara harga minyak goreng kemasan tercatat Rp19.333/liter dan minyak goreng curah Rp20.000/liter.

Komoditas protein hewani menunjukkan harga yang cukup bervariasi. Harga daging sapi murni mencapai Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp39.000/kg, dan telur ayam ras Rp26.500/kg. Untuk komoditas ikan, ikan kembung dijual Rp40.000/kg, ikan tongkol Rp38.500/kg, dan ikan bandeng Rp56.500/kg.

Sementara itu, harga tepung terigu juga bervariasi tergantung bentuk penjualannya. Untuk terigu curah tercatat Rp10.500/kg, dan terigu kemasan Rp12.833/kg. Adapun garam konsumsi berada pada angka Rp11.833/kg.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan, Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti, menyampaikan bahwa secara umum kondisi harga pangan masih tergolong stabil.

“Meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi, seperti cabai rawit merah yang harganya cukup tinggi. Fluktuasi ini umumnya dipengaruhi oleh faktor cuaca dan distribusi,” jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan serta memantau harga secara berkala untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masyarakat.

“Kami juga mendorong penguatan cadangan pangan pemerintah serta pemanfaatan pekarangan melalui program pangan lestari sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga,” tambahnya. (ana)

Badung Tampilkan Wayang Kulit Dalang Wanita, Angkat Kisah Prabu Salya di PKB 2025

Parade Wayang Kulit Dalang Wanita dari Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025, Selasa malam (15/7/2025).
Parade Wayang Kulit Dalang Wanita dari Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025, Selasa malam (15/7/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Suasana magis menyelimuti area depan Gedung Kriya, Taman Budaya Art Centre Denpasar, Selasa malam (15/7/2025), saat Parade Wayang Kulit Dalang Wanita dari Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, digelar dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.

Pada kesempatan ini, Sanggar Seni Wayang Kulit Parwa Bendu Semara tampil membawakan lakon klasik berjudul Pralaya Senopati Salya, yang disajikan dengan pakem khas Sulangai.

Lakon ini dipentaskan oleh dalang muda berbakat, Ni Luh Gede Anik Darmayanti, yang menjadi pusat perhatian berkat kepiawaiannya membawakan cerita pewayangan meski masih berusia 20 tahun.

Dalam wawancara sebelum pementasan, Anik Darmayanti menjelaskan bahwa kisah tersebut diambil dari bagian besar Mahabharata, saat Prabu Salya raja Mandaraka diangkat menjadi panglima perang pasukan Korawa dalam perang Bharatayudha.

Posisi ini menempatkannya dalam dilema batin karena harus menghadapi dua keponakan kandungnya, Nakula dan Sahadewa, yang berpihak pada Pandawa.

“Meski dihantui konflik batin, Prabu Salya tetap menjalankan tugasnya sebagai senopati,” ujar Anik.

Ia menambahkan, Prabu Salya memiliki kekuatan luar biasa, darah yang menetes dari tubuhnya dapat berubah menjadi raksasa yang membuat pihak Korawa percaya diri akan menang.

Namun, keberadaan Kresna sebagai penasehat Pandawa menjadi kunci dalam perang. Ia mengungkap bahwa hanya manusia berdarah putih simbol kesucian yang bisa mengalahkan Prabu Salya. Sosok tersebut ada tiga, yaitu Subali, Rsi Bagaspati (guru Salya), dan Prabu Darmawangsa.

Konflik pun memuncak ketika Prabu Darmawangsa turun ke medan laga, berduel dengan Prabu Salya. Pertempuran sengit itu berakhir dengan gugurnya Salya, membawa pesan mendalam mengenai pentingnya berbuat baik kepada saudara sendiri maupun kepada sesama.

Anik juga mengungkapkan bahwa meskipun ia telah beberapa kali tampil dalam pementasan kecil sebagai dalang, ini adalah debutnya di ajang PKB.

“Kami persiapkan pentas ini selama kurang lebih empat bulan. Ini pengalaman pertama saya tampil di PKB, dan saya sangat bersyukur,” ujarnya menutup. (ana)

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemda Tabanan dan Halmahera Timur Jalin Kerjasama

Acara penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Perumda Dharma Santhika Tabanan dengan Perumda Halmahera Timur di ruang Rapat Bupati Tabanan, Rabu (16/7/2025).
Acara penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Perumda Dharma Santhika Tabanan dengan Perumda Halmahera Timur di ruang Rapat Bupati Tabanan, Rabu (16/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali bersama Pemerintah Halmahera Timur, Maluku menjalin kerjasama di bidang pangan.

Kerjasama ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Perumda Dharma Santhika dengan Perumda Halmahera Timur di ruang Rapat Bupati Tabanan yang disaksikan langsung Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub, Rabu (16/7/2025).

Bupati Sanjaya menyebut kerjasama antar pulau ini bisa mendukung ketahanan pangan di kedua kabupaten. Disamping itu, Perumda Dharma Santika selama ini telah berkembang pesat melalui penjualan hasil produksi pertanian maupun peternakan.

Setelah penandatanganan MOU, Pemda Halmahera Timur melalui perumda akan melakukan menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) lebih rinci serta riset terhadap komoditas yang dibutuhkan dari kabupaten Tabanan, baik itu hasil pertanian ataupun perkebunan.

“Kerjasama di bidang pangan ini ini tidak ada batasnya. Kedepan dari Halmahera Timur ada juga produk yang bisa dibawa ke Bali untuk dijual,” ucap Sanjaya.

Sementara itu, Bupati Abaid Yakub mengatakan, memalui kerjasama yang terjalin ini sebagai wadah pembelajaran BUMD Kabupaten Haltim khususnya di sektor pangan. Mengingat sebagian besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Haltim berasal dari sektor pertambangan.

“Tabanan di sektor pangan menurut kami sangat bagus sehingga kami ingin bekerja sama melalui perusda,” jelasnya.

Menurutnya, prinsip utama dari kerjasama ini adalah mensuplai kebutuhan pangan di Haltim. Sebab saat ini, untuk kebutuhan beras, mereka hanya mampu menyuplai kebutuhan industri nikel dengan jumlah tenaga kerja yang sangat banyak.

Luasan pertanian yang dimiliki hanya sekitar 5.000 hektare, dengan produksi beras hanya sekitar 200 ribu ton.

“Kami hanya bisa mendukung kebutuhan pegawai. Kami melihat Tabanan mampu dan bisa memberikan manfaat pada pemerintahan kami,” imbuuhnya.

Direktur Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan, Kompyang Pasek Wedha, menyatakan bahwa potensi pertanian, peternakan, dan perkebunan di Tabanan sangat mendukung ketahanan pangan, termasuk untuk wilayah lain seperti Halmahera Timur.

“Kebutuhan pangan tersedia hingga sayur mayur. Jadi kerja sama ini nantinya adalah mensupport ketahanan pangan,” ujarnya, Selasa (16/7).

Kerja sama ini dinilai strategis karena Halmahera Timur masih terbatas pada komoditas kelapa, sementara kebutuhan pangannya tinggi seiring geliat industri pertambangan. Pasek menyebut kerja sama ini membuka peluang bisnis yang saling menguntungkan.

PDDS yang telah berpengalaman menyuplai pangan ke hotel-hotel besar, siap mendistribusikan produk pertanian Tabanan dengan kualitas terbaik. Mereka memiliki produk beras unggulan seperti Sierang, Sigeulis, dan Impari 32, yang dikenal alami tanpa pemutih dan pengawet.

Dengan luas sawah sekitar 19 ribu hektare dan hasil panen 7–8 ton per hektare, total produksi padi Tabanan dapat mencapai 260 ribu ton. Sementara konsumsi masyarakat setempat hanya sekitar 200 ton per hari. Artinya, Tabanan masih dalam kondisi surplus dan mampu memenuhi kebutuhan luar daerah.

MoU yang telah diteken bersifat fleksibel, namun diharapkan dapat berlangsung jangka panjang sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan perekonomian kedua daerah. (ana)

Viral Ban Mobil Dicuri di Parkiran Bandara Ngurah Rai, Polisi Selidiki Pelaku

Tangkapan Layar-Viral pencurian ban mobil di di kawasan parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (15/7/2025).
Tangkapan Layar-Viral pencurian ban mobil di di kawasan parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (15/7/2025).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Viral di media sosial terjadi aksi pencurian ban mobil terjadi di kawasan parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (15/7/2025).

Menanggapi hal tersebut, Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku kejadian yang meresahkan pengguna bandara tersebut.

Kasi Humas Polres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ipda I Gede Suka Artana menyampaikan, peristiwa pencurian tersebut terjadi pada Selasa (15/7/2025) sekitar pukul 17.00 WITA.

“Kejadiannya di MLCP (Multi Level Car Parking) Internasional Lantai 3, Blok G8, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” jelasnya, Rabu (16/7/2025).

Ipda Gede Suka Artana menyebut, mobil tersebut merupakan Toyota Kijang Innova Reborn DK XXXX ACW milik Ida Bagus A.S. (45), warga Dangin Puri Kauh, Denpasar Barat.

Pencurian pertama kali diketahui oleh sopir yakni  I Kadek K (42), warga Blahbatuh, Gianyar, yang saat itu datang ke bandara untuk menjemput tamunya.

Ia memarkirkan mobilnya di lantai 3 parkir internasional sekitar pukul 15.30 WITA. Lantas ia menuju ke area kedatangan internasional.

Sekira pukul 17.00 WITA, saat kembali ke mobilnya dan menyalakan mesin, Kadek K merasa ada kejanggalan pada mobil karena tidak bergerak secara normal.

Ia pun turun untuk memeriksa. Betapa terkejutnya Kadek K mendapati ban mobil bagian belakang kiri telah hilang, dan as roda diganjal dengan batako.

Atas kejadian tersebut, Kadek K kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kawasan Bandara pada pukul 23.40 WITA.

“Kami telah menerima laporan atas kasus pencurian ban mobil yang terjadi di area parkir terminal internasional. Saat ini anggota Satreskrim sedang melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian,” jelas Ipda Suka Artana.

Diperkirakan kerugian materiil akibat kejadian ini mencapai Rp 3 juta. “Kami imbau masyarakat yang memiliki informasi tambahan agar segera melaporkan ke pihak kepolisian. Perkembangan hasil penyelidikan akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkasnya. (ana)