- Advertisement -
Beranda blog Halaman 29

Wisatawan Swiss Terjatuh di Gunung Rinjani, Dievakuasi ke Bali Pakai Helikopter

Tim SAR gabungan mengevakuasi wisatawan asal Swiss yang mengalami cedera serius saat mendaki Gunung Rinjani.
Tim SAR gabungan mengevakuasi wisatawan asal Swiss yang mengalami cedera serius saat mendaki Gunung Rinjani.

PANTAUBALI.COM, BADUNG  – Seorang wisatawan asal Swiss, Benedikt Emmenegger, mengalami kecelakaan serius saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, pada Rabu (16/7/2025). Emmenegger terjatuh saat turun dari jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak setelah memulai pendakian sehari sebelumnya melalui jalur Sembalun.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, melaporkan insiden ini pertama kali. Menurut laporan lapangan, Emmenegger mengalami patah tangan dan kaki akibat jatuh di jalur yang curam.

Evakuasi darurat langsung dilakukan setelah laporan tersebut. Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar berkoordinasi dengan Kantor SAR Mataram untuk mengirim tim SAR gabungan. Tim berhasil mengevakuasi korban dengan selamat menuju Danau Segara Anak, meskipun ia mengalami cedera serius.

“I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor SAR Denpasar, mengungkapkan bahwa operasi evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk BTNGR, TNI, Polri, BPBD, dan relawan lokal. Meskipun terkendala cuaca buruk dan kabut tebal, helikopter SGI Air Bali akhirnya mampu mendarat di lokasi dan membawa Emmenegger ke Rumah Sakit Bali International Medical Center (BIMC) Kuta,” kata Sidakarya.

Hingga saat ini, Emmenegger masih menjalani perawatan intensif di RS BIMC. Tim medis di sana menduga ia mengalami patah tulang serius dan tengah menjalani perawatan lanjutan oleh tim ortopedi.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan persiapan yang matang dalam aktivitas pendakian gunung, termasuk pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca dan keselamatan jalur. RA

Bongkar Skandal Beras Oplosan, Mentan: 85 Persen Tak Sesuai Standar

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras.

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Skandal besar dalam distribusi beras nasional mencuat ke permukaan. Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI pada Rabu (16/7/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan berbagai temuan mengejutkan soal kecurangan di balik peredaran beras di Indonesia.

Sejak Mei 2025, Amran mengungkap adanya ketimpangan mencolok antara harga di tingkat petani dan harga beras di pasaran. Di saat petani dan penggilingan merugi karena harga anjlok, harga beras di tangan konsumen justru melonjak.

“Ini menjadi pertanyaan besar, karena tidak sinkron,” kata Amran.

Ironisnya, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) justru menunjukkan produksi beras meningkat hingga 14 persen atau sekitar tiga juta ton, angka yang melebihi kebutuhan nasional. Namun, kenaikan produksi itu tak diikuti dengan penurunan harga di pasar, menambah kecurigaan akan adanya permainan dalam rantai distribusi.

Hasil investigasi Kementerian Pertanian terhadap 268 merek beras di 10 provinsi utama semakin membuka tabir. Pengujian di 13 laboratorium menemukan bahwa sekitar 85 persen beras di pasaran tidak memenuhi standar mutu. Temuan ini menunjukkan praktik manipulasi yang cukup masif.

“Beras curah dikemas ulang lalu dijual sebagai beras premium. Ada juga beras medium yang dioplos lalu dilabeli sebagai premium. Ini manipulasi besar-besaran,” tegas Amran.

Temuan ini juga diperkuat oleh laporan Satgas Pangan, yang sebelumnya menemukan pengoplosan beras di sejumlah titik. Beras premium ternyata hanya berisi beras biasa atau medium yang dikemas ulang untuk mengecoh konsumen.

Amran menyebut praktik seperti ini sangat merugikan petani dan masyarakat, serta mencoreng tata niaga beras di Indonesia. Ia menilai saat ini merupakan momentum penting untuk melakukan perombakan menyeluruh dalam sistem distribusi beras nasional.

“Kita harus bersihkan rantai distribusi ini. Ini tidak hanya soal harga, tapi soal keadilan bagi petani dan hak konsumen mendapatkan produk yang layak,” tegasnya. (*)

Pemprov Bali Lantik Kepala BKPSDM dan Kepala Biro Umum yang Baru

Pelantikan I Wayan Budiasa sebagai Kepala BKPSDM dan I Wayan Purnamarta sebagai Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali, Kamis (17/7/2025), di Denpasar.
Pelantikan I Wayan Budiasa sebagai Kepala BKPSDM dan I Wayan Purnamarta sebagai Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali, Kamis (17/7/2025), di Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali resmi melantik dua pejabat setingkat eselon II untuk mengisi jabatan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali.

Pelantikan dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, mewakili Gubernur Bali, pada Kamis (17/7/2025).

I Wayan Budiasa dilantik sebagai Kepala BKPSDM Provinsi Bali menggantikan pejabat sebelumnya yang telah memasuki masa purna tugas. Sementara itu, posisi Budiasa sebagai Kepala Biro Umum diisi oleh I Wayan Purnamarta, S.IP., M.AP., yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Rumah Tangga.

Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji jabatan PPTP ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, serta para kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster, dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Giri Prasta, menegaskan, pengisian jabatan tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor di luar tatanan manajemen birokrasi, seperti faktor politik, kedekatan, apalagi praktik transaksional.

“Hal ini saya lakukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa proses pengisian jabatan PPTP di lingkungan Pemprov Bali dilaksanakan melalui manajemen talenta sebagai salah satu strategi peningkatan kualitas, sekaligus memberikan kesempatan yang sama dalam pengembangan karier dan kompetensi sebagai sarana aktualisasi diri pegawai.

Manajemen talenta dirancang untuk mencari, mengelola, dan mempertahankan talenta terbaik sebagai calon pemimpin masa depan. Talenta terbaik akan mengisi posisi strategis yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi.

Ia menambahkan, dalam pencarian talenta digunakan matriks pemetaan berupa kotak manajemen talenta dengan menggunakan dua unsur nilai, yaitu kinerja dan potensi.

Masih dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan bahwa pelantikan JPTP merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas dan kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Pelantikan ini diharapkan membawa perubahan positif dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Gubernur kelahiran Desa Sembiran ini mengucapkan selamat kepada pejabat yang baru dilantik. Ia berpesan agar para pejabat yang baru dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan penuh dedikasi, loyalitas, profesionalisme, dan integritas.

“Saudara harus mampu menjadi pemimpin yang inspiratif, inovatif, dan inklusif, serta mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi unit kerja, instansi, dan daerah,” harapnya.

Selain itu, pejabat baru juga diharapkan mampu mempertahankan capaian unit kerja serta segera memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada.

“Tingkatkan inovasi, kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan strategis, dan secara cepat mengambil kebijakan teknis dalam melayani masyarakat. Kecepatan merealisasikan program pembangunan harus dilakukan secara kolaboratif, tidak terjebak pada rutinitas administratif, serta menjauhkan ego sektoral dalam mengeksekusi program/kegiatan prioritas berbasis outcome dengan target terukur,” pungkasnya. (ana)

Perbaikan Jalan Jebol di Tabanan Diprioritaskan Titik Paling Parah

Perbaikan jalan jebol di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Tabanan oleh Dinas PUPRPKP Tabanan.
Perbaikan jalan jebol di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Tabanan oleh Dinas PUPRPKP Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Selain jalan jebol di jalur nasional Denpasar–Gilimanuk tepatnya di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, kejadian serupa juga terjadi di sejumlah titik lain di wilayah Kabupaten Tabanan.

Salah satunya berada di ruas jalan kabupaten yang berlokasi di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan. Jalan jebol juga ditemukan di Jalan Pasar Kodok, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, membenarkan adanya kejadian jalan jebol di sejumlah titik di Kabupaten Tabanan. Namun ia menegaskan, penanganan dilakukan berdasarkan skala prioritas dan tingkat kerusakan masing-masing.

“Untuk jalan jebol di Desa Dauh Peken sudah kami lihat kondisinya di lokasi. Papan peringatan dan tanda pengaman juga sudah dipasang,” ujarnya, Kamis (17/7/2025).

Saat ini, Dinas PUPRPKP Tabanan tengah memfokuskan penanganan pada jalan jebol di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, yang mengalami kerusakan cukup parah akibat struktur jalan yang tergerus.

Sejak Selasa (16/7/2025), mobilisasi alat berat telah dilakukan untuk membongkar saluran eksisting yang mengalami kerusakan. Sejumlah material pendukung perbaikan juga telah didatangkan ke lokasi guna mempercepat proses penanganan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Partana, menambahkan, proses perbaikan jalan di Desa Tista diperkirakan memakan waktu sekitar 21 hari, dengan pengawasan teknis yang dilakukan secara ketat oleh tim teknis dari Bina Marga.

“Kami harapkan sinergi dari masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan. Selain itu, ke depan kami mengajak semua pihak untuk secara berkesinambungan turut serta dalam menjaga dan memelihara infrastruktur publik yang sudah terbangun,” ujar Partana.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jalan yang menuju ke wilayah Desa Tista, Belumbang, dan Tibubiu, agar sementara waktu menggunakan jalur alternatif. Langkah ini diambil untuk menghindari kemacetan maupun potensi gangguan keselamatan selama proses pengerjaan berlangsung.

Perbaikan infrastruktur ini diharapkan dapat segera mengembalikan kelancaran konektivitas antarwilayah dan mendukung kelancaran aktivitas sosial serta ekonomi masyarakat di kawasan terdampak. (ana)

Seragam Kenakan Topi Klangsah, 346 PPPK Seleksi Tahap I di Pemkab Tabanan Dilantik

Pelantikan PPPK di Halaman Depan Kantor Bupati Tabanan pada Kamis (17/7/2025).
Pelantikan PPPK di Halaman Depan Kantor Bupati Tabanan pada Kamis (17/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 346 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi Tahap I Tahun Anggaran 2024 resmi dilantik dan diambil sumpah oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya pada Kamis (17/7/2025).

Pelantikan berlangsung di halaman Kantor Bupati Tabanan bertepatan dengan Upacara Hari Kesadaran Nasional bulan Juli. Yang membuat pelantikan ini terasa istimewa, seluruh peserta mengenakan pakaian adat lengkap dengan topi klangsah, simbol filosofi masyarakat agraris Tabanan.

Upacara tersebut dirangkaikan dengan sejumlah agenda penting lainnya, seperti penyerahan penghargaan kepada pensiunan PNS TMT 1 Juli 2025 serta penyerahan penghargaan Lomba Bulan Bung Karno Ke-VII Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menekankan, pelaksanaan upacara ini bukan sekadar rutinitas formal, melainkan sebagai wujud penghargaan atas pengabdian dan komitmen abdi negara.

“Saya ingin memberikan penghargaan kepada para pensiunan PNS, dalam hal ini para PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Maka setiap tanggal 17, saya memastikan pegawai negeri yang telah menyelesaikan pengabdiannya harus dilepas dengan penuh rasa hormat,” ujar politisi asal Dauh Pala tersebut.

Sanjaya juga menyampaikan, pelantikan PPPK Tahap I ini merupakan momentum penting dalam memperkuat pelayanan publik. Sebanyak 346 PPPK yang dilantik terdiri dari 294 tenaga teknis, 16 tenaga kesehatan, dan 36 tenaga guru.

“Tabanan Era Baru adalah era untuk petarung, bekerja dengan becat, tidak kliad kliud, tidak kenyih. Harus punya semangat juang yang tidak mudah menyerah dengan keadaan,” tegasnya penuh semangat.

Selain sebagai simbol adat, penggunaan topi klangsah dalam pelantikan ini memiliki makna mendalam. Bupati Sanjaya menyebut, hal ini bukan sekadar atribut seremonial, tetapi pengingat bahwa ASN Tabanan lahir dari akar budaya agraris yang kuat.

“Topi klangsah ini bukan sekadar gagah-gagahan, tapi mengandung filosofi, bahwa kita berasal dari masyarakat agraris. Petani sejati yang tak gentar oleh panas dan hujan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan rangkaian Bulan Bung Karno Ke-VII. Ia berharap semangat dan ajaran Bung Karno bisa terus dibumikan dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.

“Intinya kita semua harus bersyukur. Ada 346 P3K yang dilantik resmi menjadi keluarga besar ASN di Kabupaten Tabanan. Maka dari itu harapan kita, yang baru dilantik memiliki spirit juang yang tinggi,” katanya saat diwawancara usai upacara.

Pelantikan ini disambut haru dan bahagia oleh para PPPK yang telah menanti cukup lama untuk resmi bergabung sebagai ASN. Salah satunya adalah I Made Didi Prayono, yang ditempatkan di Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Tabanan.

“Saya diangkat sebagai PPPK tahun 2024 dan ditugaskan di Prokopim Tabanan. Acara ini berlangsung tertib dan meriah, kami sebagai pegawai yang diangkat sebagai PPPK sangat bangga. Semoga kami bisa semakin berkontribusi untuk Tabanan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kadek Thiar Prahita yang sebelumnya bekerja di Dinas Pertanian dan kini ditempatkan di Kesbangpol Tabanan, menyampaikan rasa syukur atas pelantikan yang telah lama ditunggu.

“Rasa bahagia dan bangga, akhirnya setelah penantian panjang bisa dilantik sebagai PPPK Kabupaten Tabanan. Terima kasih banyak untuk Bapak Bupati dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sudah memberikan kesempatan ini,” ungkapnya. (ana)

BPJN Jatim-Bali Lanjutkan Perbaikan ke Jalur Alternatif Usai Tangani Jalan Jebol di Depan Pasar Bajera

Kondisi Jalan Saraswati rusak akibat dilalui kendaraan selama pengalihan arus lalulintas imbas jalan jebol di depan pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Kondisi Jalan Saraswati rusak akibat dilalui kendaraan selama pengalihan arus lalulintas imbas jalan jebol di depan pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur–Bali memastikan akan memperbaiki sejumlah titik jalur alternatif yang terdampak kerusakan akibat pengalihan arus lalu lintas selama proses perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan pihaknya telah mendata sembilan titik jalan alternatif yang mengalami kerusakan, terutama di wilayah Desa Bajera. Perbaikan akan dilakukan setelah proyek utama jalan nasional Denpasar–Gilimanuk yang ambles rampung dikerjakan.

“Kami sudah survei dan mendata titik-titik kerusakan. Nantinya jalur alternatif yang rusak akan kami kembalikan seperti semula, baik yang jebol, amblas, maupun rusak karena beban kendaraan berat,” ujar Pramono, Kamis (17/7/2025).

Adapun ruas jalan alternatif yang akan diperbaiki tersebar di sejumlah banjar di Desa Bajera, di antaranya:

  • Banjar Kaja: Jalan Surapati (Hotmix 250 meter)
  • Banjar Saraswati: Jalan Sandat (Rabat Beton 300 meter), Jalan Saraswati (Hotmix 300 meter)
  • Banjar Tengah: Jalan Anusapati (Hotmix 300 meter), Jalan Sruti (Hotmix 400 meter)
  • Banjar Kelod: Jalan Srigati (Hotmix 700 meter)
  • Banjar Jero: Jalan Serma Arda (Hotmix 800 meter), Jalan Serma Watra (Hotmix 500 meter)
  • Banjar Sari: Jalan Dahlia (Hotmix 400 meter).

Menurut Pramono, sebagian besar ruas mengalami kerusakan karena terus-menerus dilalui kendaraan besar saat jalur utama ditutup total sejak jalan jebol pada 7 Juli lalu. Perbaikan jalur alternatif ini menjadi bagian dari tanggung jawab BPJN dalam memastikan infrastruktur jalan tetap layak dan aman dilalui.

“Rencananya perbaikan jalan alternatif dilakukan setelah perbaikan jalan Denpasar-Gilimanuk ini selesai,” jelasnya.

Sementara itu, perbaikan jalan nasional di titik utama dekat Pasar Bajera ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Bahkan, Kamis malam ini akan dilakukan uji coba kekuatan aspal dengan melintaskan 3-5 kendaraan besar dan kecil.

“Kami akan uji coba malam ini setelah overlay AC-BC selesai. Setelah itu akan dievaluasi untuk melihat kekuatan permukaan jalan terhadap beban lalu lintas,” imbuhnya. (ana)

Masuki Hari Ke-10, Perbaikan Jalan Jebol di Jalur Denpasar-Gilimanuk Hampir Rampung

Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.
Sejumlah pekerja bersama alat berat melakukan pengaspalan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (17/7/2025) siang.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Proyek perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, yang merupakan bagian dari Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk, hampir rampung dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

Memasuki hari ke-10 pengerjaan pada Kamis (17/7/2025), proses perbaikan telah memasuki tahap pengaspalan. Berdasarkan pantauan di lokasi pada Kamis siang, sejumlah alat berat telah disiapkan untuk pengaspalan. Pekerja mulai melakukan pengaspalan dasar AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) sejak pukul 12.00 WITA.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, menjelaskan bahwa perbaikan jalan saat ini telah mencapai lebih dari 90 persen. Capaian tersebut berkat kerja keras tim BPJN yang bekerja non-stop selama 24 jam penuh dalam tiga shift. Setiap shift melibatkan sekitar 75 orang, termasuk operator dan pengawas.

“Kami berupaya menyelesaikan perbaikan secepat mungkin. Walau begitu, mutu dan kualitas pekerjaan tetap menjadi prioritas, karena kami juga didampingi konsultan,” ujar Pramono.

Ia menambahkan, setelah proses overlay AC-BC ditargetkan rampung malam ini sekitar pukul 22.00 WITA, pihaknya akan langsung melakukan uji coba lalu lintas terbatas.

“Setelah pengaspalan selesai, kami akan lakukan uji coba dengan 3 sampai 5 kendaraan, baik besar maupun kecil. Setelah itu jalan akan kami tutup kembali sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari pimpinan di Balai Jalan,” jelasnya.

Seperti diketahui, jalur nasional tersebut ambles sejak Senin (7/7/2025), diduga akibat kerusakan pada gorong-gorong yang tidak mampu menahan debit air hujan yang tinggi dalam beberapa hari sebelumnya. Selama proses perbaikan berlangsung, arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. (ana)

Gas LPG 3 Kg Langka di Denpasar, Tim Terpadu Sidak 9 Pangkalan 

Sidak Pangkalan Gas 3 KG di wilayah Kota Denpasar, Rabu (16/7/2025).
Sidak Pangkalan Gas 3 KG di wilayah Kota Denpasar, Rabu (16/7/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Tim Satgas Pengawas Terpadu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga, didampingi oleh Disperindag Kota Denpasar, Satpol PP Provinsi Bali, Disnaker ESDM Provinsi Bali, Diskominfos Provinsi Bali, serta Biro Hukum Setda Prov Bali kembali melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) pada Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan laporan masyarakat terkait sulitnya memperoleh LPG 3 kg di wilayah Kota Denpasar.

Target sidak difokuskan pada pengecekan kesesuaian laporan masyarakat dengan kondisi di lapangan agar permasalahan terkait kelangkaan LPG 3 kg dapat segera ditangani. Diharapkan, distribusi dan ketersediaan LPG 3 kg di tingkat pangkalan dapat kembali normal.

Setelah melakukan koordinasi dengan Disperindag Kota Denpasar, Tim Satgas langsung turun ke sejumlah pangkalan di wilayah Denpasar Timur, antara lain di kawasan Gandapura, Kompleks Perumahan TNI AD, serta beberapa pangkalan di Jalan Akasia.

Selain Denpasar Timur, tim juga menyasar wilayah Denpasar Barat, termasuk pangkalan di Jalan Teuku Umar, Jalan Gunung Guntur, dan kawasan Padangsambian.

Dari hasil pengawasan di sembilan titik pangkalan, Tim Satgas menemukan sejumlah pelanggaran, antara lain enam pangkalan masih memasang papan identitas pangkalan tidak sesuai ketentuan (tidak ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat oleh masyarakat); Lima (5) pemilik pangkalan masih melakukan canvassing ke pengecer dengan jumlah melebihi batas ketentuan (10 persen dari kuota yang diperoleh); Empat (4) pangkalan menjual LPG 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET).

Selain itu, dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terhadap satu pelaku usaha karena terdapat ketidaksesuaian antara nama pangkalan dengan penanggung jawab yang baru. Pangkalan tersebut akan diaktifkan kembali dengan nama yang sesuai.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Tim Satgas memberikan pembinaan kepada pelaku usaha agar memasang papan nama pangkalan sesuai ketentuan dan mudah dilihat warga. Pembinaan juga diberikan kepada pemilik pangkalan agar menjual LPG 3 kg sesuai HET berdasarkan Peraturan Gubernur Bali, serta menyalurkan LPG ke pengecer maksimal sebesar 10 persen dari kuota yang diterima.

Koordinator Tim Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra, bersama pihak Pertamina, meminta pelaku usaha menandatangani surat pernyataan bermaterai yang diketahui oleh pihak agen dan Hiswana Migas.

Pihak Pertamina juga menegaskan, apabila pelanggaran masih terjadi, maka akan diberlakukan sanksi tegas berupa pengurangan pasokan LPG hingga rekomendasi pemutusan hubungan usaha (PHU). (ana)

Pembuangan Sampah di TPA Suwung Tutup Setiap Rabu 

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali bersama instansi terkait mengeluarkan kebijakan penutupan sementara pelayanan pembuangan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Sarbagita atau TPA Suwung setiap hari Rabu, mulai 16 Juli 2025.

Langkah ini merupakan tindak lanjut atas Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 921 Tahun 2025, yang mengatur penghentian pengelolaan sampah dengan metode open dumping dalam jangka waktu paling lama 180 hari. Saat ini, TPA Sarbagita diketahui masih menerapkan sistem tersebut.

Penutupan layanan ini bertujuan agar kegiatan penataan di TPA dapat berlangsung secara optimal. Dengan estimasi volume sampah yang masuk mencapai sekitar 1.000 ton per hari, serta pergerakan 400 hingga 500 truk pengangkut setiap harinya, proses penataan tidak dapat dilakukan secara maksimal apabila pelayanan pembuangan tetap berlangsung bersamaan.

Adapun kegiatan penataan meliputi pendorongan sampah ke area penimbunan, pemadatan menggunakan alat berat, dan penutupan dengan tanah urug. Langkah ini sejalan dengan upaya memenuhi standar pengelolaan lingkungan serta mengakhiri praktik open dumping yang tidak lagi diperbolehkan.

Kepala Dinas Kementerian Lingkungan Hindup Provinsi Bali, I Made Rentin menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat transformasi pengelolaan sampah menuju sistem yang lebih tertib, modern, dan berkelanjutan.

“Penutupan sementara ini sangat penting agar proses penataan dapat berjalan dengan fokus dan tidak terganggu oleh aktivitas armada pengangkut sampah,” ujarnya.

Pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung pun diimbau untuk menyosialisasikan kebijakan ini kepada seluruh pengguna layanan TPA, guna memastikan penyesuaian jadwal dan mekanisme pembuangan sampah dapat dilakukan dengan baik.

Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah penanganan sampah yang lebih efektif, tertib, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan di wilayah Sarbagita.

Hasil pantauan lapangan, hari pertama penutupan pada Rabu (16/7/2025) termonitor dalam kondisi aman dan terkendali. Hanya ada satu truk yang datang membawa sampah; pengemudi menyatakan telah mengetahui adanya penutupan, namun tetap mencoba mengakses lokasi. Petugas dengan tegas meminta yang bersangkutan untuk putar balik.

Pemerintah Provinsi Bali menegaskan kembali agar semua pihak mendukung Gerakan Bali Bersih Sampah dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber, khususnya pengolahan tuntas sampah organik di tingkat rumah tangga. Dengan demikian, beban dan tekanan terhadap TPA dapat berkurang secara signifikan, dan hanya residu yang dibawa ke TPA. (ana)

Lewat Rapat Koordinasi Posyandu 2025, Rai Wahyuni Dorong Optimalisasi Kesehatan Program 6 SPM

Pembukaan Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).
Pembukaan Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, Rai Wahyuni Sanjaya membuka Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, narasumber, dan Camat se-Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Rai Wahyuni Sanjaya menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu sebagai wadah partisipasi masyarakat.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan kembali betapa pentingnya rapat koordinasi pos pelayanan terpadu, karena posyandu merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan desa yang merupakan wadah partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyalur aspirasi masyarakat, serta berperan dalam pelaksanaan pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk itu, menurut Bunda Rai diperlukan komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak, termasuk pembentukan institusi Tim Pembina Posyandu.

Rapat koordinasi kali ini difokuskan pada peningkatan kinerja posyandu dalam enam bidang SPM Kesehatan, yakni pengukuran status gizi, skrining kesehatan, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

“Tujuan dari rakor ini adalah untuk meningkatkan pembinaan, evaluasi, dan pelaksanaan kegiatan enam bidang SPM pembina posyandu,” ungkap Ny. Rai Wahyuni.

Srikandi Tabanan itu juga berharap rapat koordinasi ini mampu memunculkan berbagai inovasi baru, khususnya dalam bidang kesehatan.

Melalui rakornas ini diharapkan ada sesuatu yang baru, misalnya inovasi yang baru khususnya di bidang kesehatan agar nanti pelayanan di masyarakat lebih mudah dan optimal. Selain itu, Ny. Rai Wahyuni juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan Posyandu 6 SPM di Kabupaten Tabanan.

Saat ini, tercatat sebanyak 832 posyandu telah mendapatkan SK SPM. Bunda Rai juga menjelaskan, bahwa keberadaan posyandu 6 SPM menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahannya.

“Tujuan kita, posyandu dengan 6 SPM ini betul-betul memberikan ruang aspirasi untuk masyarakat lebih luas lagi. Ini semacam program jemput bola, sama seperti berkantor di desa,” jelasnya.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan OPD terkait yang terlibat langsung dalam proses ini. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Posyandu 6 SPM sangat bergantung pada konsistensi dan sinergi lintas sektor.

Ny. Rai Wahyuni menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh pihak terus memperkuat koordinasi dan meningkatkan pemahaman terhadap tugas masing-masing.

“Saya apresiasi rakornas posyandu bidang kesehatan ini, agar nantinya bisa saling berkoordinasi untuk saling menguatkan, harus paham dulu tugasnya apa, dan yang paling penting terus sosialisasi terutama kepada masyarakat,” tutup Bunda Rai. (ana)