- Advertisement -
Beranda blog Halaman 28

Polisi Bekuk Dua Buruh Proyek Pencuri HP di Resto Balangan

Kedua buruh proyek dibekuk polisi.
Kedua buruh proyek dibekuk polisi.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Dua buruh proyek asal Lumajang, Jawa Timur, ditangkap polisi usai mencuri sebuah handphone milik karyawan restoran Surfers Grill House di kawasan Pantai Balangan, Ungasan, Kuta Selatan, Badung.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan penangkapan terhadap kedua pelaku yang diketahui berinisial FY (27) dan AS (26).

“Keduanya ditangkap oleh tim opsnal Polsek Kuta Selatan setelah terlibat pencurian HP milik seorang koki di tempat kejadian,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Peristiwa pencurian itu terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025, sekitar pukul 18.45 Wita. Saat itu, korban bernama M. Bahrul Ulum (23), tengah bekerja sebagai koki dan menaruh ponsel miliknya di kusen jendela dapur. Hanya dalam waktu 2-5 menit, ponsel jenis Redmi 13 warna emas itu raib dari tempat semula. Korban yang panik segera melapor ke Polsek Kuta Selatan keesokan harinya.

“Modusnya, pelaku mengambil HP dari kusen jendela yang menghadap ke jalan tempat lalu lalang para buruh proyek. Setelah itu, mereka mem-flash HP tersebut, mengganti SIM card, dan berniat menjual hasil curian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelas AKP Sukadi.

Tim opsnal Polsek Kuta Selatan di bawah pimpinan Kanit Reskrim AKP I Made Sena bersama Panit Opsnal Aiptu I Made Wirastika segera bergerak menindaklanjuti laporan tersebut. Polisi mengecek lokasi kejadian, memeriksa CCTV, dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.

Dari hasil penyelidikan, diketahui ada dua orang mencurigakan yang mondar-mandir di sekitar lokasi. Polisi kemudian menggeledah bedeng proyek di belakang restoran dan menemukan satu unit HP yang sudah diflash, sesuai dengan IMEI yang dilaporkan oleh korban.

“FY mengaku mengambil HP dan memberitahu AS. Kemudian AS membuang casing bening HP di sekitar warung dekat TKP. Mereka berdua memflash HP dengan panduan dari internet, lalu mengganti kartu SIM,” beber Sukadi.

Barang bukti berupa satu unit HP Redmi 13 warna emas berhasil diamankan. Kerugian ditaksir mencapai Rp1.999.000. Kedua pelaku kini telah diamankan di Mapolsek Kuta Selatan untuk proses hukum lebih lanjut. RA

Upacara HUT ke-80 Akan Digelar di Jakarta, Kenapa Tidak di IKN?

Upacara Hut RI ke-79 di gelar di Ibukota Nusantara (sumber foto: Sekretariat Negara)
Upacara Hut RI ke-79 di gelar di Ibukota Nusantara (sumber foto: Sekretariat Negara)

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini akan kembali digelar di Jakarta. Pemerintah memutuskan tidak lagi memusatkan upacara di Ibu Kota Nusantara (IKN) seperti tahun sebelumnya.

Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi. Ia mengatakan bahwa keputusan tersebut sudah final, dengan panitia nasional yang telah dibentuk di bawah koordinasi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.

“Kalau informasi terakhir yang kita dapatkan, pelaksanaan perayaan 17 Agustus akan dilaksanakan di Jakarta,” ujar Hasan, seperti dikutip dari Metro TV, Jumat (18/7/2025). Ia menambahkan, “Panitianya sudah dibentuk oleh Mensesneg, dan PCO juga turut ambil bagian di dalamnya.”

Sebagai catatan, peringatan HUT ke-79 RI tahun lalu untuk pertama kalinya digelar di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur. Upacara kala itu dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, termasuk Prabowo Subianto yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Sementara itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro, menjelaskan alasan pemindahan lokasi upacara ke Jakarta. Ia menyebut, progres pembangunan di kawasan IKN masih terus berjalan dan belum siap menggelar seremoni berskala besar.

“Pembangunan di IKN masih dalam proses penyelesaian. Jadi, pemerintah saat ini fokus menyelesaikan pembangunan tersebut,” jelas Juri kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (17/7/2025).

Meski tak menjadi pusat perayaan, IKN tetap akan menggelar upacara peringatan secara terbatas. Menurut Juri, Otorita IKN akan menyelenggarakan seremoni tersendiri dalam skala kecil.

“Upacara tetap ada di IKN, tapi penyelenggaranya adalah Otorita IKN,” imbuhnya.

Sementara itu, tema dan logo resmi HUT ke-80 RI rencananya akan diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto hari ini. Publik menanti, pesan kebangsaan apa yang akan diusung dalam momentum kemerdekaan tahun ini. (*)

Hore! Jalan Jebol di Bajera Bisa Dilalui, Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk Kembali Normal

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jalur nasional Denpasar-Gilimanuk yang sempat terputus akibat jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, akhirnya kembali normal dan bisa dilalui kendaraan pada Sabtu (19/7/2025). Gubernur Bali, Wayan Koster, hadir langsung di lokasi untuk meresmikan pembukaan kembali jalur strategis tersebut.

Perbaikan jalan dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur-Bali sejak insiden jebolnya jalan pada Senin (7/7/2025). Dalam waktu 12 hari, proses perbaikan berhasil dirampungkan, lebih cepat dari estimasi awal.

“Awalnya, estimasi perbaikan mencapai satu bulan. Namun saya minta dipercepat maksimal dua minggu. Syukurnya, saya mendapat laporan bahwa pengerjaan sudah tuntas pada malam 18 Juli, dan hari ini jalan sudah bisa dilalui,” kata Koster.

Ia mengapresiasi kerja keras tim BPJN yang dinilai berhasil menyelesaikan perbaikan sesuai standar. Apalagi jalur ini merupakan akses vital yang dilalui kendaraan besar pengangkut logistik.

“Mudah-mudahan dengan dibukanya kembali jalan ini, arus lalu lintas kembali lancar, dan aktivitas perdagangan masyarakat dapat kembali normal,” imbuhnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, khususnya warganet, yang aktif memberikan informasi dan dorongan untuk percepatan perbaikan.

Kegembiraan juga dirasakan masyarakat sekitar dan para pengendara yang selama ini terdampak penutupan jalan. Mereka menyambut antusias dibukanya kembali jalur utama penghubung Bali barat dan timur tersebut.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, menyampaikan bahwa meskipun jalan sudah bisa dilalui, proses pemeliharaan dan penyempurnaan masih akan terus dilakukan.

“Setelah serah terima pertama atau PHO (Provisional Hand Over), pemeliharaan jalan akan berlangsung selama satu tahun. Pembersihan dan perbaikan trotoar akan kami lanjutkan, termasuk perbaikan jalan alternatif yang juga mengalami kerusakan,” ujar Pramono.

Ia menambahkan, meskipun kontrak pengerjaan perbaikan diberi waktu dua bulan, pihaknya berhasil menyelesaikan pekerjaan utama hanya dalam 12 hari. Sisa pekerjaan meliputi perapian trotoar, penyelesaian inlet, dan pengembalian fungsi jalan alternatif yang rusak.

“Pengembalian kondisi jalan alternatif juga akan kami kerjakan. Gubernur pun sudah menyatakan akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan kerusakan yang diakibatkan bencana alam ini,” jelasnya.

Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk seluruh pekerjaan perbaikan, termasuk jalan alternatif, berkisar antara Rp3 miliar hingga Rp4 miliar. Setelah semua pekerjaan rampung, akan dilakukan audit oleh lembaga auditor sebelum pengajuan pencairan anggaran resmi. (ana)

Puskesmas Pembantu Dibangun di Desa Padangan

Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan.
Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Kesehatan mulai merealisasikan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Padangan, Kecamatan Pupuan.

Tahap awal pembangunan ditandai dengan pelaksanaan rapat Pra Construction Meeting (PCM) pada Kamis (17/7), yang melibatkan seluruh pihak terkait guna memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai perencanaan.

PCM ini dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, konsultan perencana, konsultan pengawas dari CV. RUSMA INDAH, kontraktor pelaksana CV. MERTA ADISETIA, serta Perbekel Desa Padangan I Wayan Warditha.

Dalam rapat tersebut, para pihak membahas berbagai aspek teknis pelaksanaan pembangunan, termasuk penjelasan gambar kerja, metode pelaksanaan, serta kesesuaian perencanaan dengan kebutuhan lapangan.

Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Pustu ini mencapai Rp 514.315.263,10, dengan waktu pelaksanaan selama 90 hari kalender oleh CV. MERTA ADISETIA selaku kontraktor pelaksana. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat layanan kesehatan dasar bagi masyarakat Desa Padangan dan sekitarnya.

Perbekel Desa Padangan, I Wayan Warditha berharap, pembangunan Pustu ini berjalan lancar, tepat waktu, dan sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Ia menekankan pentingnya kualitas bangunan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

“Kami sangat berharap pembangunan ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab, memperhatikan kekuatan struktur, estetika, serta kebutuhan fungsional Pustu sebagai fasilitas layanan kesehatan. Ini adalah impian masyarakat kami yang kini mulai terwujud,” ujar Warditha.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan yang telah merealisasikan pembangunan fisik Pustu Padangan sebagai bentuk nyata perhatian terhadap pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan.

Dengan dimulainya pembangunan ini, masyarakat Padangan berharap pelayanan kesehatan di tingkat desa akan semakin mudah diakses dan berkualitas, sejalan dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. (ana)

Komisi Informasi Provinsi Bali Luncurkan E-Monev Keterbukaan Informasi di Badung

Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pengisian kuesioner Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik tahun 2025 di Kabupaten Badung.
Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pengisian kuesioner Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik tahun 2025 di Kabupaten Badung.

PANTAU BALI.COM, BADUNG — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Badung memfasilitasi kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pengisian kuesioner Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik tahun 2025.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Komisi Informasi (KI) Provinsi Bali dan diselenggarakan di Ruang Rapat I Diskominfo Badung pada Jumat (18/7/2025).

Sebanyak 15 badan publik di lingkup Pemerintah Kabupaten Badung turut serta dalam kegiatan ini. Acara secara resmi dibuka dengan pemukulan kulkul oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali, Dewa Nyoman Suardana, didampingi oleh Sekretaris Diskominfo Badung, Anak Agung Gede Agung Arimayun.

Dalam sambutannya, Dewa Nyoman Suardana menyampaikan, kegiatan Monev ini merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana badan publik telah memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

“Monitoring dan evaluasi ini adalah upaya kami untuk memastikan badan publik menjalankan prinsip transparansi secara optimal. Ini bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi juga cerminan dari akuntabilitas instansi terhadap masyarakat,” ungkap Dewa.

Ia juga menjelaskan, hasil dari proses ini akan diklasifikasikan dalam beberapa kategori penilaian, mulai dari Informatif, Menuju Informatif, hingga Kurang Informatif. Penilaian ini akan diumumkan dalam ajang penganugerahan sebagai bentuk apresiasi terhadap badan publik yang berkomitmen terhadap keterbukaan informasi.

Pada tahun ini, tercatat sebanyak 195 badan publik se-Bali yang ikut serta dalam Monev KIP. Untuk Kabupaten Badung sendiri, 15 badan publik ambil bagian, termasuk perwakilan dari desa, kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), PPID Kabupaten, hingga instansi lainnya.

Dewa Suardana menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh badan publik yang terlibat. Ia berharap pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan kesungguhan, agar hasilnya dapat mencerminkan kualitas layanan informasi publik serta memperkuat kepercayaan masyarakat.

“Partisipasi yang serius dari para peserta akan menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi dan keterbukaan. Ini juga akan menjadi acuan dalam menilai kinerja serta akuntabilitas instansi publik ke depan,” tutupnya. (jas) 

Berkunjung ke Cau Chocolates Tabanan, Titiek Soeharto Dengarkan Keluhan Petani Kakao

Titiek Soeharto saat berkunjung ke Cau Chocolates, perusahaan pengolahan kakao yang berlokasi di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025).
Titiek Soeharto saat berkunjung ke Cau Chocolates, perusahaan pengolahan kakao yang berlokasi di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto berkunjung ke Cau Chocolates, perusahaan pengolahan kakao yang berlokasi di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (18/7/2025).

Setibanya di lokasi, Titiek Soeharto bersama rombongan disambut hangat oleh manajemen PT Cau Coklat Internasional. Kegiatan diawali dengan peninjauan kebun kakao milik perusahaan. Ia tampak antusias memetik dan mencicipi langsung buah coklat segar dari pohonnya.

Tidak hanya meninjau kebun, politisi dari Fraksi Partai Gerindra itu juga mengamati proses pengolahan coklat, mulai dari fermentasi biji kakao, pengeringan, hingga menjadi produk olahan premium yang siap dikonsumsi dan dipasarkan ke berbagai negara.

Dalam kesempatan tersebut, Titiek juga berdialog dengan para petani kakao lokal untuk menyerap berbagai persoalan yang mereka hadapi, seperti terbatasnya akses pupuk, keterbatasan bahan baku, hingga tantangan menjaga kualitas hasil panen.

“Produksi coklat di Cau Chocolates sangat luar biasa. Apalagi Indonesia saat ini merupakan penghasil coklat terbesar kelima di dunia,” ujar Titiek usai berdialog dengan sejumlah petani milenial.

Namun demikian, Titiek menyoroti tantangan regenerasi petani kakao. Menurutnya, sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut, sementara minat generasi muda untuk bertani masih rendah dan cenderung lebih tertarik bekerja di sektor pariwisata.

“Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah, khususnya kami di Komisi IV DPR RI, untuk mendorong anak-anak muda agar tertarik terjun ke sektor perkebunan. Ke depan, kami akan mendorong program bimbingan teknis, penyuluhan potensi kakao, serta penyediaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas petani,” katanya.

Titiek berharap, ke depan peringkat Indonesia sebagai produsen kakao terbesar di dunia dapat naik dari posisi lima ke posisi tiga.

Sementara itu, CEO PT Cau Coklat Internasional sekaligus petani milenial, Kadek Surya Prasetya Wiguna, mengungkapkan potensi sektor kakao di Indonesia sangat besar karena tingginya permintaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Harga kakao saat ini cukup stabil, yakni di kisaran Rp150 ribu per kilogram. Namun tantangan utama kami adalah terbatasnya pasokan bahan baku karena semakin sedikit masyarakat yang menjadi petani,” ungkapnya.

Menurutnya, kebutuhan bahan baku di Cau Chocolates bisa mencapai 15 ton per bulan. Untuk menjawab tantangan tersebut, pihaknya mendirikan Cau Chocolates Factory sebagai sistem pengolahan coklat terintegrasi dari kebun hingga proses produksi.

“Dengan sistem ini, kami ingin membangun keyakinan generasi muda bahwa sektor kakao menjanjikan masa depan. Saat ini, produk Cau Chocolates sudah diekspor ke 10 negara di Eropa, Australia, dan Amerika. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” jelasnya.

Kadek Surya berharap pemerintah semakin aktif memberikan dukungan kepada petani, baik berupa bantuan teknis, pelatihan, maupun akses pembiayaan, agar produktivitas kakao nasional terus meningkat.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Titiek Soeharto secara simbolis melepas ekspor 4 ton coklat produksi PT Cau Coklat Internasional ke Australia.  (ana)

Seniman Muda Badung Guncang Panggung Ardha Candra Lewat Garapan ‘Pasir Ukir’

Seniman Muda Badung menampilkan garapan kolosal bertajuk Pasir Ukir di PKB 2025.
Seniman Muda Badung menampilkan garapan kolosal bertajuk Pasir Ukir di PKB 2025.

PANTAU BALI.COM, DENPASAR – Panggung terbuka Ardha Candra bergemuruh saat Seniman Muda Badung menampilkan garapan kolosal bertajuk Pasir Ukir.

Dibalut kekuatan tradisi dan nuansa kontemporer, pertunjukan ini memukau ribuan pasang mata, termasuk Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, yang hadir langsung memberi apresiasi tinggi atas karya tersebut.

Pementasan berdurasi sekitar satu jam itu melibatkan lebih dari 150 seniman muda asal Badung, menyuarakan pesan penting: alam semesta adalah warisan yang harus dijaga, bukan dieksploitasi.

Menurut I Gusti Ngurah Krisna Gita selaku sutradara dan penata panggung, Pasir dan Ukir merupakan kisah simbolik tentang sepasang anak kembar yang lahir dari cahaya Ibu Pertiwi-Pasir yang berasal dari laut, dan Ukir dari gunung.

Terpisah tanpa tahu hubungan darah, keduanya ditakdirkan bertemu untuk memulihkan keseimbangan semesta yang terguncang oleh kerakusan manusia.

“Melalui kisah ini, kami ingin menyampaikan pentingnya menjaga gunung, laut, dan seluruh tatanan alam. Ketika alam dirawat dengan tulus, maka semangat Jagat Kerthi harmoni semesta dapat terwujud,” ungkap Krisna.

Didampingi oleh komposer I Made Adi Suyoga Adnyana dan I Wayan Andina Suldastyasa Krisna menuturkan, proses kreatif berlangsung secara kolektif. Garapan tari disusun selama dua bulan, sementara komposisi tabuh dikerjakan 1,5 bulan, dan disatukan dalam sesi latihan terpadu selama dua minggu.

“Kita mulai dari eksplorasi gerak, lalu tabuh meresponnya. Kadang sebaliknya musik lahir lebih dulu, lalu koreografi menyesuaikan. Semua berlangsung dinamis dan kolaboratif,” jelasnya.

Seniman muda Badung yang tergabung dalam pementasan ini juga mendapatkan ruang untuk tumbuh dan belajar, khususnya dalam skala pentas sebesar Pesta Kesenian Bali (PKB).

Sementara itu, Adi Suyoga mengakui, menyatukan puluhan seniman lintas bidang bukan perkara mudah. Dibutuhkan banyak diskusi dan latihan intensif untuk menyatukan persepsi artistik.

“Ada 33 seniman khusus menangani kerawitan. Tantangan terbesarnya adalah menyinergikan musik dan tari menjadi satu kesatuan yang utuh dan hidup,” ujarnya.

Dalam garapan megah ini, juga turut terlibat nama-nama penting lainnya seperti I Made Kass Winata Keneh sebagai pimpinan produksi, serta Ni Putu Ari Sidiastini  yang bertindak sebagai art director sekaligus koreografer.

Lewat Pasir dan Ukir, Seniman Muda Badung tak hanya menampilkan keindahan seni pertunjukan, tetapi juga mengetuk kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi demi masa depan yang harmoni dan lestari. (jas) 

Perbaikan Jalan Jebol Rampung, Warga Gelar Upacara Ngulapin Sebelum Dibuka Kembali

Upacara ngulapin di jalan nasional Denpasar–Gilimanuk di Depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Jumat (19/7/2025).
Upacara ngulapin di jalan nasional Denpasar–Gilimanuk di Depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Jumat (19/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Proses perbaikan jalan nasional Denpasar–Gilimanuk di Depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, telah rampung dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jatim-Bali pada Kamis (18/7/2025) malam.

Jalan yang sempat ambles sejak Senin (7/7/2025) itu dijadwalkan kembali dibuka untuk umum mulai Sabtu (19/7/2025) besok.

Sebelum jalan dibuka, warga Desa Bajera menggelar upacara Ngulap Ngambe atau Ngulapin pada Jumat (18/7/2025) pagi sebagai bentuk pembersihan secara niskala. Upacara ini merupakan bagian dari tradisi umat Hindu di Bali yang dilakukan ketika membangun atau memperbaiki infrastruktur.

“Upacara ini selayaknya digelar di Bali saat membangun bangunan dari nol atau melakukan perbaikan. Tujuannya untuk membersihkan energi-energi negatif agar tempat tersebut kembali bersih secara niskala,” ujar Perbekel Desa Bajera, I Putu Sukerata.

Ia menyebut, upacara tersebut tidak hanya merupakan inisiatif pihak desa, melainkan juga mendapat dukungan dan pengingat dari pihak BPJN sebagai pelaksana proyek agar tidak melupakan aspek spiritual dalam pembangunan.

Seperti diberitakan sebelumnya, jalan nasional Denpasar-Gilimanuk di depan Pasar Bajera sempat mengalami kerusakan parah akibat hujan deras yang menggerus struktur tanah di bawah badan jalan. Perbaikan dilakukan secara intensif oleh BPJN sejak awal Juli, dan kini sudah selesai diperbaiki.

Dengan rampungnya perbaikan serta digelarnya upacara secara adat, masyarakat setempat berharap konektivitas jalur nasional kembali normal dan tidak lagi mengalami gangguan. (ana)

Sidak 4 Pangkalan LPG di Badung, Tim Temukan Praktik Jual di Atas HET dan Canvassing

Tim Satgas Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga pasa Kamis  (17/7/1025) kembali melaksanakan sidak gas LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Badung.
Tim Satgas Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga pasa Kamis  (17/7/1025) kembali melaksanakan sidak gas LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Badung.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Setelah sehari sebelumnya menyambangi 9 pangkalan di wilayah Kota Denpasar, Tim Satgas Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali bersama PT Pertamina Patra Niaga pasa Kamis  (17/7/1025) kembali melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) gas LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Badung.

Tim turut didampingi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali, Biro Hukum Setda Provinsi Bali, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, serta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali.

Secara umum, dari inspeksi mendadak yang dilakukan hari ini, masih ditemukan pangkalan yang memasang papan nama tidak pada tempatnya, bahkan ada yang baru memasangnya saat sidak berlangsung. Selain ditemukan penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET), masih ada juga pemilik pangkalan yang melakukan penjualan atau layanan secara canvassing.

Pola penjualan secara canvassing ini tentu menimbulkan permasalahan. Selain menyebabkan distribusi gas yang tidak tepat sasaran, juga mengakibatkan kelangkaan gas LPG 3 kg di wilayah tertentu.

“Hal ini tidak hanya merugikan warga yang memang berhak menerima LPG 3 kg, tetapi juga menyebabkan ketidakseimbangan distribusi antara warga yang berhak di sekitar pangkalan dengan warga dari luar wilayah yang dengan mudah memperoleh LPG 3 kg,” tegas Koordinator Tim Satgas Pengawas Terpadu Disperindag Provinsi Bali, I Wayan Pasek Putra.

Dari hasil sidak hari ini, tidak ditemukan hotel dan restoran yang menggunakan gas LPG 3 kg. Bagi pemilik pangkalan yang masih melakukan pelanggaran, tetap diberikan pembinaan dan diminta menandatangani surat pernyataan bermeterai.

Sales Branch Manager IV Bali Pertamina, M. Affriyana Al Heilmi, menyampaikan terima kasih kepada pemilik pangkalan dan juga pelaku usaha, baik hotel maupun restoran, yang telah mematuhi ketentuan yang telah disepakati bersama.

Namun, jika pada pelaksanaan sidak berikutnya masih ditemukan pangkalan yang menjual LPG di atas HET, maka secara tegas akan dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) terhadap pihak pangkalan terkait. (ana)

Upacara di Pura Dalem Segening Desa Nyitdah Ricuh, Pemuda Lapor Polisi Usai Dicakar

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Upacara suci di Pura Dalem Segening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang seharusnya berlangsung khusyuk dan tertib, justru berujung kericuhan pada Rabu (16/7/2025) malam.

Seorang pemuda asal Banjar Mengening melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan ke Polsek Kediri usai insiden tersebut.

Korban berinisial IDGRAK (20), seorang remaja asal Banjar Mengening, melaporkan kejadian itu sekitar pukul 20.30 Wita, satu jam setelah peristiwa terjadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula saat korban bersama warga Banjar Mengening Belodan datang untuk nangkil (menghadiri upacara pujawali) di Pura Dalem Segening sekitar pukul 19.30 Wita.

Namun, setibanya di jaba tengah pura, mereka dihadang oleh sekitar 10 orang pecalang dari Banjar Adat Babakan yang melarang mereka masuk ke areal kayangan.

Situasi memanas setelah salah satu warga dari rombongan Banjar Mengening Belodan mengalami kesurupan.

Seorang pecalang kemudian menyampaikan larangan dengan nada tinggi, yang memicu ketegangan antar kedua belah pihak. Upaya dari warga Banjar Mengening untuk tetap masuk ke area pura memicu aksi saling dorong.

Dalam kericuhan tersebut, salah satu warga Banjar Mengening hampir terjatuh, diduga akibat dorongan dari pecalang. Korban yang saat itu berusaha menolong, justru menjadi korban serangan. Ia mengaku wajahnya dicakar oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka gores pada pelipis dan pipi sebelah kiri. Merasa tidak aman, korban segera keluar dari areal pura dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kediri.

Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana, saat dikonfirmasi Kamis (17/7/2025), membenarkan adanya laporan tersebut.

“Benar, kami sudah menerima laporan adanya dugaan penganiayaan tadi malam. Saat ini kami masih melakukan pendalaman,” jelasnya. (ana)