- Advertisement -
Beranda blog Halaman 27

Parkir DTW Jatiluwih Masih Jadi PR, Bupati Tabanan Sebut 2026 Akan Terealisasi

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketersediaan lahan parkir di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, hingga kini masih menjadi kendala bagi para pengunjung.

Saat terjadi lonjakan wisatawan, kendaraan kerap diparkir di pinggir jalan, yang akhirnya memicu kemacetan di kawasan wisata yang terkenal dengan panorama sawah berterasering tersebut.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, saat membuka Festival Jatiluwih pada Sabtu (19/7/2025), tak menampik bahwa persoalan lahan parkir di DTW Jatiluwih masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Tabanan.

“PR ini sudah kami pikirkan. Sebelumnya saya sudah berdiskusi dengan Manager DTW Jatiluwih agar mencarikan lahan parkir yang tidak mengganggu eksotik panorama. Parkir ada, alam juga tetap terjaga,” ucap Sanjaya.

Ia menyebutkan, rencananya lahan parkir akan disiapkan di sekitar Pura Luhur Pucak Petali, sekitar 1 kilometer dari lokasi DTW Jatiluwih. Untuk memudahkan akses wisatawan, pengelola akan menyiapkan shuttle sebagai transportasi antar-jemput dari lokasi parkir ke kawasan wisata.

“Untuk target, mudah-mudahan tahun 2026 sudah terealisasi karena saya juga baru dilantik empat bulan,” imbuhnya.

Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun lahan parkir tersebut diperkirakan mencapai Rp 20 hingga Rp 30 miliar. Mengingat besarnya kebutuhan dana, pihaknya berencana menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mendukung pembiayaan proyek ini.

“Nanti kami berkolaborasi. Mudah-mudahan, kita juga bisa minta bantuan ke pemerintah pusat agar lebih lancar lagi. Saya sudah sampaikan ke Pak Gubernur meminta bantuan ke pemerintah pusat lewat BKK (Bantuan Keuangan Khusus),” jelasnya. (ana)

Balaganjur Remaja ‘Pangurip Bumi’ Duta Tabanan Raih Juara 2 di PKB 2025

Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.
Sekaa Gong Abinaya tampil memukau membawakan garapan “Pangurip Bumi” di ajang Utsawa Balaganjur Remaja PKB XLVII 2025.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Setelah berlangsung selama sebulan penuh, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup pada Sabtu (19/7/2025).

Ajang seni budaya tahunan kebanggaan masyarakat Bali ini kembali menjadi panggung ekspresi kreatif para seniman dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, termasuk dari Kabupaten Tabanan yang berpartisipasi aktif dalam 14 materi kesenian, terdiri dari 8 parade dan 6 lomba atau wimbakara.

Dari partisipasi tersebut, Kabupaten Tabanan berhasil menorehkan dua prestasi membanggakan di bidang lomba (wimbakara).

Lomba Balaganjur Remaja, yang diwakili oleh Sekaa Gong Abinaya dari Desa Batannyuh, Desa Adat Belayu, Kecamatan Marga. Dengan garapan bertajuk “Pangurip Bumi”, mereka berhasil menyabet Juara II, mengungguli sejumlah peserta dari kabupaten/kota lainnya.

Selain itu, Lomba Mewarnai, di mana Putra Tabanan, I Made Karonito, juga berhasil meraih Juara Harapan I.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi yang diraih para duta seni Tabanan.

Bupati Penghargaan Satyalancana Wirakarya Tahun 2023 ini menilai pencapaian tersebut merupakan bukti semangat dan dedikasi luar biasa dari para seniman muda Tabanan dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya lokal.

“Ini merupakan buah dari kerja keras, latihan, dan semangat yang luar biasa,” ujar Sanjaya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh Duta Kabupaten Tabanan yang telah tampil selama ajang PKB 2025.

Ia mengapresiasi peran semua pihak, mulai dari para seniman, pembina, pelatih, hingga para official yang telah memberikan waktu, tenaga, dan dedikasi penuh demi menyukseskan partisipasi Tabanan dalam PKB XLVII.

“Kita patut bangga karena keikutsertaan Tabanan dalam 14 materi PKB adalah wujud nyata kita bersama dalam menjaga, merawat, dan memajukan seni budaya Bali. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh duta, para seniman, pembina, dan juga seluruh tim yang terlibat. Dedikasi panjenengan semua sangat berarti bagi kemajuan budaya dan seni di Tabanan,” tambahnya.

Dengan berakhirnya PKB XLVII Tahun 2025, Bupati Sanjaya berharap agar semangat berkesenian dan semangat kebudayaan ini terus menyala, tidak hanya sebagai ajang tahunan, namun sebagai gerakan berkelanjutan dalam membumikan seni budaya Bali yang adi luhung di tengah kehidupan masyarakat modern. (ana)

Pesta Kesenian Bali 2025 Ditutup

Acara penutupan PKB 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (19/7/2025) malam. 
Acara penutupan PKB 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Sabtu (19/7/2025) malam. 

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup oleh Gubernur Bali, Wayan Koster pada Sabtu (19/7/2025) malam.

Penutupan ini juga dirangkaikan dengan pembukaan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) VII Tahun 2025 yang ditandai dengan pemutaran Padma Asta Dala di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali.

Gubernur Koster menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Bali dalam menjaga, melestarikan, dan memajukan seni budaya Bali.

Pihaknya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh seniman yang telah menunjukkan dedikasi dan konsistensinya dalam berkarya dan berinovasi, yang terbukti mampu menghidupkan panggung PKB dari tahun ke tahun.

Lebih jauh Gubernur Koster menilai pelaksanaan PKB tahun ini semakin menunjukkan keberagaman seni berbasis kearifan lokal dan sejarah daerah.

Setiap penampilan yang dihadirkan para sekaa (kelompok seni) disamping menghadirkan kesenian berbasis kearifan lokal daerahnya, juga didukung penari maupun penabuh yang selalu melibatkan  generasi muda maupun tua.

Tidak hanya itu, penampilan para seniman selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat yang dapat dilihat dari padatnya panggung Arda Chandra setiap kali ada pertunjukkan. Hal ini membuktikan bahwa antusiasme masyarakat Bali terhadap keberlangsungan seni budaya sangat tinggi.

“Budaya Bali kuat,Budaya Bali tidak pernah mati karena generasi muda kita terus tumbuh dan menunjukkan keterlibatan nyata, sehingga kita tidak perlu khawatir. Seni dan budaya di Bali akan terus hidup, berkembang, dan diwariskan,” tegas Gubernur Bali dua periode ini.

Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini juga mengungkapkan Bali memiliki kekuatan besar dari keunikan budayanya yang menjadi penopang utama pariwisata dan perekonomian.

Dengan populasi hanya 4,4 juta jiwa dan wilayah yang kecil, Bali terus konsisten menunjukkan komitmennya sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara rutin menyelenggarakan dua event seni bergengsi: PKB sebagai wahana seni tradisi dan FSBJ sebagai wadah seni modern-kontemporer.

Melalui PKB dan FSBJ, Bali memiliki dua panggung besar bagi para pelaku seni: satu untuk seni tradisi, satu untuk seni modern. Keduanya merupakan strategi kebudayaan yang konkret dan konsisten dalam memperkuat identitas Bali di tengah arus globalisasi.

“Tidak ada pilihan lain bagi Bali jika ingin bertahan. Satu-satunya cara adalah komit menjaga dan merawat budaya kita. Lewat PKB dan FSBJ, para seniman kita semakin berkualitas, karya-karyanya semakin unik, dan penontonnya semakin banyak. Inilah yang membuat budaya Bali hidup dan akan terus berlanjut,” jelasnya.

Omset Penjual Laklak di PKB Tembus Ratusan Juta

PKB XLVII Tahun 2025 tidak hanya menjadi ajang kreativitas seni, namun juga memberi dampak positif bagi para pelaku ekonomi kreatif, UMKM, dan masyarakat. Hal ini terungkap dalam tatap muka Gubernur Bali dengan pedagang, pelaku UMKM serta pengunjung PKB.

Gede Yuta, pedagang kuliner asal Buleleng yang menjual laklak Bali, mengaku selama PKB meraih omset hampir Rp 100 juta selama penyelenggaraan PKB selama sebulan.

Hal senada juga diungkap I Wayan Karmen, pelaku UMKM dari Bangli, dengan produk keben wayang, UMKM nya tembus omset Rp 161 juta selama PKB, dengan keuntungan sekitar 30 persen.

Baik Gede Yuta maupun I Wayan Karmen merasa sangat terbantu karena diberikan fasilitas pameran gratis serta mempermudah penjual dan pembeli bertemu secara langsung.

Sementara itu, I Ketut Rasmini (83) pengunjung setia PKB. Ia menyatakan kebahagiaannya bisa hadir setiap hari, menikmati ragam pertunjukan dari pagi hingga malam. Ia menilai PKB tahun ini semakin berkualitas dan menjadi ajang silaturahmi antara seniman, pelaku budaya, dan masyarakat.

Penutupan PKB tahun 2025 juga dirangkai dengan penyerahan Penghargaan Adi Sewaka Nugraha kepada 9 orang seniman atas dedikasi dan kiprahnya dalam pelestarian seni budaya Bali. Selain itu juga diberikan hadiah lomba dan sertifikat lembaga seni kepada 22 orang penerima.

Penutupan PKB ke-47 sekaligus Pembukaan FSBJ ke-7 juga diisi dengan pementasan karya kolaboratif Sanggar Seni Kokar Bali bersama SMKN 3 Sukawati. (rls)

Penerbitan Sertifikat Mutu Barang di BPSMB Bali Kini Lebih Cepat

Kepala Subbagian Tata Usaha BPSMB Bali, I Gusti Ngurah Putra Arya Damar.
Kepala Subbagian Tata Usaha BPSMB Bali, I Gusti Ngurah Putra Arya Damar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Disperindag Provinsi Bali kini memiliki sistem penyelesaian dokumen untuk penerbitan sertifikat mutu barang.

Inovasi ini dilakukan untuk mempercepat proses penerbitan sertifikat mutu barang secara lebih efektif dan efisien kepada masyarakat.

“Dengan sistem ini, proses administratif dalam penerbitan sertifikat mutu menjadi lebih terstruktur, transparan, dan terintegrasi, sehingga durasi penyelesaian dokumen dapat dipangkas secara signifikan tanpa mengurangi kualitas layanan maupun validitas sertifikat yang diterbitkan,” ungkap Kepala Subbagian Tata Usaha BPSMB Bali, I Gusti Ngurah Putra Arya Damar, di Denpasar, Jumat (18/7/2025).

Ia menjelaskan, sistem ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang lebih responsif dan adaptif, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Selain itu, dengan adanya sistem ini, proses verifikasi dan pencetakan sertifikat dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, namun tetap mengedepankan akurasi dan integritas.

“Dengan sistem ini, waktu tunggu penerbitan sertifikat berkurang secara signifikan, sehingga sangat membantu pelaku usaha dalam memenuhi persyaratan ekspor maupun untuk menguji mutu komoditas yang dimiliki,” jelas Ngurah Putra.

Selain itu, BPSMB Disperindag Provinsi Bali juga menyediakan berbagai layanan pengujian mutu komoditas, antara lain kopi, kakao, vanili, beras, gabah, jagung, rumput laut, mete, cengkeh, pala, fuli, merica putih, merica hitam, kayu manis, jahe, kapulaga, dan lombok bun.

Seluruh layanan dilaksanakan secara profesional, dengan kompetensi teknis dan manajemen yang berkualitas sesuai dengan ISO/IEC 17025:2017.

Hasil pengujian dan kalibrasi yang diberikan bersifat akurat, dapat diandalkan, dan memenuhi standar internasional, dengan memanfaatkan peralatan laboratorium yang terus diperbarui mengikuti standar global. (rls) 

Polda Bali Bersama Indodax Perkuat Literasi Kripto di Pulau Dewata

Kasubdit II Ditintelkam Polda Bali bersama narasumber dari Indodax dan Komunitas Bitcoin House Bali saat membuka forum diskusi literasi aset digital di Denpasar, Jumat (18/7/2025).
Kasubdit II Ditintelkam Polda Bali bersama narasumber dari Indodax dan Komunitas Bitcoin House Bali saat membuka forum diskusi literasi aset digital di Denpasar, Jumat (18/7/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Upaya meningkatkan kewaspadaan publik terhadap maraknya penipuan berbasis aset kripto terus digencarkan.

Pada Jumat (18/7/2025) pagi, Direktorat Intelkam Polda Bali bekerja sama dengan platform perdagangan aset kripto Indodax dan Komunitas Bitcoin House Bali menggelar forum diskusi bertema “Literasi dan Perlindungan Investor Aset Digital” di Duta Orchid Garden, Denpasar.

Forum ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kasubdit II Ditintelkam Polda Bali yang mewakili Direktur Intelkam, Vice President Indodax Anthony Kusuma, Branch Manager Indodax Bali Faza Dwi Prasta, alumni program edukasi kripto Angga Pramuditya, serta edukator dari Komunitas Bitcoin House Bali, Depol. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa, investor pemula, hingga pelaku UMKM digital.

“Perkembangan aset kripto membuka pintu ekonomi baru, tetapi bersamaan dengan itu potensi kejahatan digital ikut meningkat. Literasi keuangan digital mutlak diperlukan agar masyarakat tidak terjebak skema penipuan,” tegas Kasubdit II Ditintelkam dalam sambutannya.

Ia menambahkan, Bali sebagai tujuan wisata dan investasi—rentan dijadikan target aktivitas ilegal berbasis kripto. “Karena itu perlu kolaborasi erat antara aparat, pelaku industri, dan komunitas,” ujarnya.

Di sesi pemaparan, edukator Bitcoin House Bali menekankan fungsi Bitcoin sebagai aset digital terdesentralisasi yang memungkinkan transaksi peer‑to‑peer tanpa perantara. “Sejarah menunjukkan nilai uang fiat tergerus inflasi; Bitcoin hadir menawarkan sistem yang lebih transparan,” papar Depol.

Perwakilan Indodax, Anthony Kusuma, menjelaskan perusahaan bursa aset kripto tersebut telah terdaftar di OJK dan Crypto Futures Exchange (CFX).

“Pengguna dapat menukar aset kripto ke Rupiah dengan aman di platform kami. Transparansi dan kepatuhan regulasi adalah kunci melindungi investor,” katanya.

Diskusi dua arah berlangsung dinamis. Peserta menyoroti perlunya: Penguatan pengawasan terhadap investasi kripto ilegal yang tak terdaftar. Program literasi berkelanjutan bagi mahasiswa, UMKM, dan masyarakat umum. Serta saluran pengaduan cepat jika terjadi dugaan penipuan aset digital.

Di akhir acara, Kasubdit II menyerahkan cinderamata kepada perwakilan Indodax dan Bitcoin House Bali sebagai simbol komitmen sinergi. Kegiatan ditutup pukul 12.00 Wita dalam suasana kondusif. (ana)

Koster Tegaskan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tetap Dilanjutkan

Gubernur Bali, Wayan Koster saat membuka kembali Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk yang sebelumnya jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
Gubernur Bali, Wayan Koster saat membuka kembali Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk yang sebelumnya jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan rencana pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tetap dilanjutkan.

Menurutnya, proyek strategis nasional ini bersifat urgen karena akan menghubungkan jalur Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Kota Denpasar.

Pernyataan itu disampaikan Koster saat membuka kembali Jalur Nasional Denpasar–Gilimanuk yang sebelumnya jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.

“Tol Gilimanuk-Mengwi tetap berlanjut. Minggu depan saya akan rapat lagi dengan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU untuk membahas tahapan yang akan dilakukan terhadap pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi ini,” ujar Gubernur dua periode tersebut.

Koster menjelaskan bahwa jalur Denpasar–Gilimanuk tidak hanya dilalui kendaraan penumpang, tetapi juga merupakan tulang punggung distribusi logistik antara Bali dan Pulau Jawa. Karena itu, gangguan pada jalur ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian Bali.

“Jalur ini tidak saja mengangkut penumpang biasa, tapi juga logistik dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya. Itu sangat menentukan kehidupan perekonomian. Jadi kalau terganggu, perekonomian kami ikut terdampak,” jelasnya.

Sebagai informasi, proyek Tol Gilimanuk–Mengwi merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Tol dengan panjang 96,84 kilometer itu diharapkan mampu mempercepat distribusi logistik sekaligus memperlancar mobilitas masyarakat dan wisatawan antardaerah di Bali.

Meski begitu, pemerintah pusat terus melakukan evaluasi terhadap kelanjutan proyek tersebut, padahal tahapan persiapan, termasuk pengadaan lahan, telah dimulai sejak tahun 2022. (ana)

Jatiluwih Festival Ke-6 Tampilkan Tradisi Metekap, Tarian Maskot hingga Kuliner Lokal

Tradisi Metekap dan parade gebogan di Festival Jatiluwih, Tabanan, Sabtu (19/7/2025).
Tradisi Metekap dan parade gebogan di Festival Jatiluwih, Tabanan, Sabtu (19/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jatiluwih Festival kembali digelar pada tahun 2025 di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Festival tahunan ini berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu (19/7/2025) dan Minggu (20/7/2025), dengan mengusung tema Grow With Nature.

Festival ini diramaikan oleh berbagai kegiatan menarik, seperti partisipasi UMKM Tridatu Desa Jatiluwih, workshop membuat teh beras merah, kopi nyahnyah, dan laklak beras merah. Selain itu, digelar pula lomba memasak tum bungkil gedebong, atraksi metekap dan menangkap belut, serta atraksi budaya tebak lesung.

Sebuah patung Dewi Sri dari bambu turut ditampilkan, bersamaan dengan pementasan perdana tarian maskot Desa Jatiluwih. Ratusan seniman pun dilibatkan untuk memeriahkan pergelaran festival.

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Martini, menyampaikan harapannya agar Jatiluwih Festival bisa terus berkembang menjadi ajang tahunan yang lebih besar dan mampu menarik perhatian dunia.

“Harapannya bisa dijadikan festival tahunan yang lebih megah dan mewah, sehingga semua masyarakat hingga dunia bisa merayakan. Kami dari kementerian siap mendukung dan bekerja sama untuk masyarakat serta pariwisata,” ujarnya.

Ia juga menekankan, Desa Jatiluwih memiliki keunikan tersendiri karena memiliki sistem Subak sebagai budaya warisan leluhur yang harus dijaga.

“Tidak ada tempat yang sama dengan Desa Jatiluwih, yang memiliki Subak, kebudayaan yang diturunkan oleh leluhur. Dengan luas 200 hektare sawah di Jatiluwih ini bisa dijaga. Mari jaga Jatiluwih ini, teruskan budaya Subak, jangan dirusak, sehingga kita bisa menikmati dari generasi ke generasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengapresiasi terselenggaranya Jatiluwih Festival sebagai ajang promosi pariwisata, budaya, dan kuliner khas daerah.

“Desa Jatiluwih sudah sangat dikenal dunia karena keindahan alam dan terasering sawahnya. Perekat budaya lokal di sini telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 6 Juli 2012 lalu, dan juga menerima berbagai penghargaan bergengsi lainnya,” katanya.

Namun, ia mengingatkan bahwa penghargaan tersebut juga menjadi tantangan besar, terutama dalam menjaga warisan budaya dan lingkungan. Terlebih saat ini kunjungan ke Jatiluwih mencapai sekitar 3.000 orang per hari.

“Tantangan ke depan adalah menjaga alam tetap lestari di tengah geliat pariwisata. Tema festival kali ini sejalan dengan visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yaitu menjaga hubungan antara manusia, budaya, dan alam lingkungan, yang sejalan dengan konsep Tri Hita Karana,”

Sanjaya berharap, di tahun berikutnya, festival Jatiluwih bisa digelar selama sepekan atau sebulan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Manager DTW Jatiluwih, Jhon Ketut Purna, menyampaikan, festival ini merupakan pelaksanaan ke-6, dengan tema Grow With Nature atau Tumbuh Bersama Alam.

Tema tersebut mengandung makna ajakan untuk membangun kesejahteraan dengan menghormati siklus, menjaga ekosistem, dan memperkuat budaya hidup yang berkelanjutan

“Tema ini mencerminkan semangat kami untuk berkembang tanpa meninggalkan akar. Bahwa pertumbuhan sejati bukan berasal dari eksploitasi alam, tetapi dari harmoni dengannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Jhon menyampaikan sebagai desa yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia sejak 2012 dan meraih predikat Desa Terbaik Dunia dari UN Tourism pada 2024, Jatiluwih terus menampilkan nilai-nilai kehidupan masyarakatnya seperti kerja sama, kebersamaan, dan keharmonisan.

Adapun Tarian maskot Desa Jatiluwih yang kami tampilkan perdana hari ini menjadi simbol regenerasi dan kolaborasi. Fashion Show perdana Custom Carnival Jatiluwih Dewi Sri dan Jatayu, juga turut ditampilkan sebagai warisan budaya masyarakat Desa Jatiluwih yang dikemas untuk membangun semangat baru bagi generasi muda.

Festival ini juga menjadi ruang pelestarian dan interaksi melalui berbagai kegiatan seperti workshop kuliner tradisional, kompetisi pelajar, pertunjukan seni, hingga pameran UMKM lokal.

“Kami percaya desa akan kuat jika ekonomi warganya tumbuh. Oleh karena itu, festival ini juga menjadi panggung untuk UMKM lokal, yang menyajikan cita rasa, kerajinan, dan kreativitas khas Jatiluwih. Ini bukan sekadar jualan ini cara kami membangun kesejahteraan bersama,” pungkas Jhon. (ana)

Turis ‘Kere’ asal Belgia Curi Uang Sesama Tamu di Bar Penginapan Nusa Penida

Turis asal Belgia diamankan petugas Polsek Nusa Penida usai tertangkap mencuri uang milik wisatawan Jerman di sebuah penginapan.
Turis asal Belgia diamankan petugas Polsek Nusa Penida usai tertangkap mencuri uang milik wisatawan Jerman di sebuah penginapan.

PANTAUBALI.COM, KLUNGKUNG– Liburan seorang wisatawan asal Belgia berinisial MFM (33) di Nusa Penida harus berakhir di kantor polisi. Ia tertangkap mencuri uang milik turis lain asal Jerman saat nongkrong di sebuah bar penginapan pada Kamis malam, 17 Juli 2025.

Aksi pencurian itu terungkap kurang dari 24 jam setelah korban melapor. Kapolsek Nusa Penida, AKP I Ketut Kesuma Jaya, mengatakan pihaknya langsung bergerak cepat begitu laporan diterima pada Jumat pagi sekitar pukul 08.30 Wita.

“Begitu mendapat laporan, Unit Reskrim langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku di hari yang sama,” ungkap AKP Kesuma Jaya, Sabtu (19/7).

Korban, FHF (19), pelajar asal Jerman, saat itu sedang bersantai di bar bersama beberapa rekan, termasuk pelaku. Ia sempat meninggalkan tasnya di meja untuk berbincang dengan tamu lain. Tak berselang lama, FHF menyadari posisi barang-barangnya berubah. Setelah dicek, uang tunai sebesar Rp842.000 di dalam tasnya hilang.

Curiga telah menjadi korban pencurian, FHF segera melapor ke pihak penginapan dan diteruskan ke Polsek Nusa Penida. Berdasarkan keterangan saksi dan identifikasi tamu, polisi menelusuri keberadaan pelaku yang ternyata menginap di penginapan berbeda.

MFM akhirnya diamankan di lokasi berbeda dan saat digeledah, uang milik korban ditemukan tersimpan di saku celananya. Ia pun mengakui perbuatannya di hadapan penyidik. Uang curian langsung dikembalikan kepada korban.

Kapolsek mengapresiasi gerak cepat anggotanya dan peran aktif warga serta saksi dalam mengungkap kasus ini. Ia juga mengimbau agar para wisatawan lebih berhati-hati menjaga barang pribadi selama beraktivitas di tempat umum.

“Keamanan dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas kami. Kolaborasi antara masyarakat, aparat, dan wisatawan sangat penting untuk menjaga situasi tetap kondusif di Nusa Penida,” tegasnya. RA

Gubernur Koster Teken PKS Proyek Strategis dengan Bupati Badung dan Gianyar

Gubernur Bali Wayan Koster teken Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek strategis dengan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra di Jayasabha, Denpasar, Jumat (18/7/2025).
Gubernur Bali Wayan Koster teken Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek strategis dengan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra di Jayasabha, Denpasar, Jumat (18/7/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek strategis dengan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra di Jayasabha, Denpasar, Jumat (18/7/2025).

Kesepakatan ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Bali melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK).

Perjanjian ini bertujuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis di enam kabupaten di Bali yang selama ini belum menikmati keseimbangan fiskal, yaitu Kabupaten Bangli, Buleleng, Jembrana, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan.

PKS ini menekankan pentingnya pemerataan pembangunan sebagai bagian dari implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.

Saat ini terdapat ketimpangan yang mencolok dalam pendapatan daerah, terutama dari sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), di mana Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar menjadi penerima utama karena tingginya aktivitas usaha pariwisata.

Padahal Bali adalah satu kesatuan destinasi wisata. Yang dikunjungi itu Bali secara keseluruhan, tapi yang menerima dampak ekonomi terbesar hanya tiga kabupaten/kota.

Melalui kerja sama ini, Pemerintah Provinsi Bali bersama Kabupaten Badung, Gianyar, dan Denpasar berkomitmen untuk menyalurkan BKK guna mendukung proyek strategis dan pengembangan objek wisata di enam kabupaten lainnya. Dana yang disalurkan berasal dari pendapatan PBJT sektor hotel, makanan, dan minuman.

Langkah ini diambil sebagai bentuk solidaritas dan gotong royong antarwilayah guna mewujudkan pembangunan yang adil dan berkelanjutan.

PKS ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya: Mewujudkan pembangunan Bali dalam satu kesatuan wilayah, satu pola, dan satu tata kelola, Meningkatkan keseimbangan fiskal antar daerah, Mempercepat pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan Mengembangkan pariwisata Bali yang berbasis budaya dan berdaya saing tinggi.

Daftar Proyek Strategis Provinsi Bali

Beberapa proyek strategis yang menjadi prioritas pembangunan hingga 2028 meliputi:

  1. Restorasi Parahyangan Pura Agung Besakih (Karangasem)
  2. Pembangunan Pusat Olahraga Provinsi Bali (Bangli)
  3. Kawasan Danau Beratan dan Pabrik Pakan Ternak (Tabanan)
  4. Gedung Parkir Sanur dan Jalan Shuttle ke Pelabuhan (Denpasar)
  5. Jalan Baru dan Underpass strategis di Denpasar dan Badung
  6. Pembangunan Jembatan Payangan–Bongkasa (Gianyar–Badung)
  7. Pembangunan Jalan Lingkar Bali (Klungkung, Karangasem, Buleleng)
  8. Pengembangan Kawasan Terpadu Pelabuhan (Buleleng, Klungkung, Karangasem)
  9. Penanganan Sampah Terpadu di seluruh Provinsi Bali

Dalam Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah se-Bali pada 12 Maret 2025 lalu di Badung, Gubernur Koster menyampaikan bahwa seluruh proyek ditargetkan selesai paling lambat pada tahun 2028.

“Program ini harus jalan dan paling lambat selesai 2028, buruk-buruknya 2029 sudah rampung. Kami berbagi tugas sesuai wilayah dan kemampuan masing-masing,” tegas. Gubernur Bali dua periode ini.

Melalui perjanjian ini, Pemerintah Provinsi Bali bersama Kabupaten Badung dan Gianyar menunjukkan komitmen untuk menjadikan Bali sebagai pulau yang berkembang secara merata dan adil.

Upaya ini sejalan dengan arah pembangunan Bali 100 Tahun ke Depan yakni 2025–2125 yang menekankan pada kelestarian alam, penguatan budaya, dan keseimbangan ekonomi antarwilayah. (rls)

Bangli Gencar Vaksinasi Rabies, Targetkan 80 Persen HPR Tervaksin

Petugas Dinas PKP Bangli melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing.
Petugas Dinas PKP Bangli melakukan vaksinasi rabies terhadap anjing.

PANTAUBALI.COM, BANGLI – Pemerintah Kabupaten Bangli menunjukkan komitmen serius dalam upaya pencegahan rabies. Melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP), program vaksinasi rabies terus digencarkan dengan menyisir desa dan kelurahan di seluruh wilayah Bangli.

Target yang ditetapkan pun cukup ambisius, yakni memvaksinasi 80 persen dari total populasi hewan pembawa rabies (HPR).

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma, menyampaikan bahwa vaksinasi rabies merupakan program rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Untuk tahun 2025, kegiatan ini telah dimulai sejak awal tahun.

Berdasarkan pendataan, populasi anjing di Kabupaten Bangli diperkirakan mencapai 46.707 ekor yang tersebar di empat kecamatan: Bangli (9.380 ekor), Tembuku (7.784 ekor), Kintamani (22.327 ekor), dan Susut (7.216 ekor).

“Kami melaksanakan vaksinasi secara bergilir di masing-masing kecamatan,” ujar Sarma, Kamis (17/7).

Tak hanya anjing, program vaksinasi ini juga menyasar kucing dan monyet sebagai bagian dari upaya menyeluruh pencegahan penyebaran virus rabies. Hingga saat ini, sebanyak 16.876 ekor anjing, 552 ekor kucing, dan 1 ekor monyet telah berhasil divaksinasi. Secara total, sudah terdapat 17.429 HPR yang tervaksin, atau sekitar 36,13 persen dari target yang ditetapkan.

Meski capaian vaksinasi masih berada di angka 36,13 persen, Sarma optimistis bahwa target 80 persen akan tercapai. Hal ini didukung oleh waktu pelaksanaan yang masih panjang serta koordinasi yang baik antara petugas di lapangan dengan aparat desa.

Terkait ketersediaan vaksin, Sarma memastikan bahwa stok yang tersedia dalam kondisi aman. “Untuk ketersediaan vaksin sejauh ini aman dan terkendali. Jika pun terjadi kekurangan, kami siap berkoordinasi dengan instansi terkait,” tegasnya. RA