- Advertisement -
Beranda blog Halaman 247

Bawaslu Jembrana Lantik 15 Anggota Panwascam

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebanyak 15  Anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) untuk Pilkada serentak  2024 di Kabupaten Jembrana dilantik, Sabtu (25/5/2024).

Acara pengambilan sumpah/janji anggota Panwascam itu turut dihadir Sekda Jembrana I Made Budiasa. Anggota panwascam berisikan tiga orang masing masing dari lima Kecamatan  di Kabupaten Jembrana.

Ketua Bawaslu Kabupaten Jembrana, Pande Made Adi Mulyawan menyampaikan, segala proses baik itu pemilihan maupun pelantikan telah dilaksanakan berdasarkan Juknis Bawaslu RI.

Pelantikan juga telah dilakukan secara sekala dan niskala, dimana sebelumnya telah dilaksanakan prosesi mejaya-jaya untuk anggota yang beragama Hindu.

“Anggota yang kami lantik diibaratkan seperti bayi ajaib, baru lahir langsung berlari. Karena pada tanggal 27 Mei 2024, anggota Panwascam langsung akan bertugas mewawancarai Pengawas Kelurahan Desa (PKD),” ujar Adi Mulyawan.

Di kesempatan tersebut, Sekda Jembrana I Made Budiasa mengatakan, anggota Panwascam yang dilantik ini merupakan orang-orang pilihan yang berintegritas dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengawas pemilu.

“Sumpah/janji yang disampaikan Panwascam bukan sembarang sumpah, tetapi sumpah/janji kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sumpah ini tidak hanya diucapkan tapi juga dihayati dan diamalkan,” tegas Sekda Jembrana.

Lanjut dijelaskan Sekda Jembrana bahwa setiap tahapan pemilu harus terlaksana sesuai aturan dan Panwaslu harus independen dan mandiri.

Pemerintah Daerah berkewajiban untuk memfasilitasi Penyelenggara Pemilu sebagai wujud Integritas dan Loyalitas pada Demokrasi.

“Saya menghimbau kepada Panwascam terpilih agar bekerja sesuai undang-undang sehingga amanah dalam menjalankan tugas,” ucap Sekda Budiasa. (ana)

Ratusan Delegasi WWF Disambut Tari Rejang Kesari Saat Kunjungan Terakhir di Jatiluwih 

Para delegasi World Water Forum ke-10 disambut Tari Rejang Kesari saat mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih pada Sabtu (25/5/2024).
Para delegasi World Water Forum ke-10 disambut Tari Rejang Kesari saat mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih pada Sabtu (25/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Para delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih di Kecamatan Penebel, Tabanan, pada Sabtu (25/5/2024) disambut dengan Tari Rejang Kesari.

Delegasi yang berjumlah 105 orang dari berbagai negara tersebut terpukau dengan tarian yang dibawakan oleh 20 orang kaum ibu-ibu. Ditambah lagi dengan 20 orang pager ayu yang berbaris di kanan dan kiri jalan menuju areal terasering persawahan Subak Jatiluwih.

Kunjungan ini sekaligus menjadi kunjungan terakhir para delegasi di DTW Jatiluwih selama pergelaran WWF ke-10 di Bali.

Secara khusus juga kunjungan para delegasi diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Tabanan I Gede Susila didampingi Manajer Operasional DTW Jatiluwih I Ketut Purna dan sejumlah pejabat terkait Pemkab Tabanan.

Manajer DTW Jatiluwih I Ketut Purna menjelaskan, dibandingkan kunjungan sebelumnya, jumlah rombongan yang mengunjungi Desa Jatiluwih di hari terakhir pelaksanaan WWF ke-10 di Bali ini merupakan jumlah terbanyak.

Biasanya rombongan delegasi yang mewakili negara jumlahnya beberapa orang saja dan paling banyak hanya belasan orang.

“Kali ini sampai seratus orang lebih. Kami sambut mereka khusus dengan pager ayu dan rejang Kesari, sebuah tarian yang dikhususkan untuk Dewi Sri, Dewi kemakmuran dan kesuburan di sawah. Delegasi atau rombongan sebelumnya tanpa sambutan khusus seperti hari ini,” ujarnya.

Ia menyebut, rombongan peserta yang hadir berasal dari berbagai negara. Selain mewakili negara banyak juga peserta perorangan yang mewakili organisasi atau lembaga.

Peserta ada yang berasal dari Kenya, Perancis, Estonia, Jepang, Korea, Denmark, Algeria, Kazaktan, Jepang, Suriname, Turkey, Kanada, Afrika Selatan, Timor Leste dan India.

“Banyak juga yang berasal dari Indonesia sendiri,” ujarnya.

Purna menjelaskan, sama seperti kunjungan sebelumnya, para delegasi diajak untuk meninjau langsung terasering sawah. Sembari dirinya menjelaskan tentang Subak sebagai organisasi pengaturan air di sawah, kehidupan penduduk di Desa Jatiluwih yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Selain itu, tentang beras merah atau padi Cendana yang dikembangkan dan ditanam petani di Subak Jatiluwih secara turun temurun.

“Mereka sangat tertarik dengan sawah berundak serta sistim subak yang ada di Desa Jatiluwih. Mereka juga menanyakan tentang beras merah yang diproduksi petani di Subak Jatiluwih,” imbuh Purna.

Diantara delegasi yang telah datang berkunjung ke DTW Jatiluwih Purna merasa dengan delegasi dari Thailand.

Meski pertaniannya sudah berkembang dan lebih maju dibanding Indonesia, namun delegasi Thailand tetap mau berkunjung ke Subak Jatiluwih mengagumi terasering sawah dan beras merah di Desa Jatiluwih.

“Begitu juga dengan delegasi dari Namibia yang sangat tertarik dengan sistim subak dan menyarankan seharusnya seluruh delegasi WWF datang ke Jatiluwih belajar,” imbuhnya. (ana)

30 Panwaslu Kecamatan Se-Kabupaten Tabanan Dilantik

Pelantikan 30 orang Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan se-Kabupaten Tabanan, Sabtu (25/5/2024).
Pelantikan 30 orang Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan se-Kabupaten Tabanan, Sabtu (25/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tabanan melantik 30 orang Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan se-Kabupaten Tabanan, Sabtu (25/5/2024).

Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Ketua Bawaslu Kabupaten Tabanan Nomor : 019/HK.01.01/K.BA-08/05/2024 tentang Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah se-Kabupaten Tabanan Dalam Pilkada Serentak Tahun 2024.

Pada pelantikan tersebut dilakukan penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan dan fakta Integritas bagi anggota Panwaslu Kecamatan.

Ketua Bawaslu Tabanan I Ketut Narta mengatakan, pelantikan Panwascam dilakukan sebagai rangkaian kesiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Pilkada tersebut mencakup pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati yang akan berlangsung pada 27 Nopember 2024 nanti.

“Para anggota Panwaslu kecamatan yang telah dilantik dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga Pemilukada nantinya bisa berlangsung dengan aman dan kondusif”, kata Narta.

Ia juga menyampaikan, agar dalam mengemban tugas sebagai Panwaslu kecamatan, selalu melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait di kecamatan sampai ke tingkat Desa agar pelaksanaan tugas panwaslu kecamatan bisa dilakukan dengan maksimal sesuai standar operasional prosedur.

“Mari kita lakukan tugas negara ini dengan sebaik-baiknya,” tegas Narta.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra I Made Agus Harta Wiguna mengatakan, dengan dilantiknya Panwaslu Kecamatan sebanyak 30 orang akan mampu bekerja dengan penuh dedikasi dan profesional dalam melakukan tugas pengawasan agar berbagai penyimpangan Pilkada di tingkat Kecamatan dapat diantisipasi sedini mungkin.

“Dengan demikian kualitas demokrasi dapat ditingkatkan. Suksesnya penyelenggaraan Pilkada 2024 akan menjadi jaminan bagi masyarakat Tabanan sesuai visi Kabupaten Tabanan yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pembangunan semesta berencana menuju Tabanan era Baru,” ujarnya.

Selesai pelantikan, dilanjutkan dengan pemberian pembekalan tehnis kepada anggota panwaslu kecamatan yang telah dilantik.

Turut hadir dalam acara tersebut anggota Bawaslu Provinsi Bali I Wayan Wirka, Ketua KPU Kabupaten Tabanan, Camat se-Kabupaten Tabanan, Kepala Kesbangpol Pemda Tabanan dan Forkompinda. (ana)

Sunset Di Kebun, Gelaran Musik Sekaligus Edukasi Lingkungan di Kebun Raya Bali

Konser musik bertajuk "Sunset di Kebun" di Kebun Raya Bali, Sabtu (25/5/2024).
Konser musik bertajuk "Sunset di Kebun" di Kebun Raya Bali, Sabtu (25/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kebun Raya Bali yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan kembali menggelar acara musik (konser) yang bertajuk “Sunset di Kebun” , Sabtu (25/5/2024).

Sunset Di Kebun ini digelar selama dua hari yakni 25 – 26 Mei 2024 dengan menghadirkan musisi ternama Indonesia. Hari pertama menghadirkan Nosstress, Nadin Amizah, Kunto Aji, Bagus Wirata, dan Akalpati. Kemudian di hari kedua ada Pamungkas, Idgitaf, Reality Club, Petra Sihombing dan Somethink.

Adapun acara ini tidak hanya menghadirkan pertunjukan musik, melainkan juga sebagai sarana edukasi dengan mengajak generasi muda mengenali tanaman dan peduli terhadap lingkungan.

Pada kesempatan yang sama, pengelola juga memperkenalkan Taman Begonia sebagai tempat wisata tanaman yang akan segera dibuka kembali. Ratusan jenis tanaman Begonia hasil konservasi ditanam disana.

General Manager Kebun Raya Bali Tito Triputra mengatakan, pada kesempatan ini, penonton akan diperkenalkan dengan tanaman Nepenthes atau yang lebih dikenal dengan Kantung Semar.

Selain itu, diperkenalkan pula Taman Begonia yang akan kembali hadir dan menjadi tempat wisata baru di Kebun Raya Bali.

“Sebenarnya taman Begonia ini sudah ada sejak lama dan telah dilakukan renovasi secara infrastruktur. Kami juga melakukan perkembangan supaya rumah kaca ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung Kebun Raya Bali,” ujarnya.

Tito menyebut, di Taman Begonia ini terdapat sekitar 300 jenis tanaman Begonia, baik itu yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.

“Rencananya Taman Begonia ini akan segera dibuka kembali di akhir bulan Mei ini. Kami berharapkan taman ini bisa menjadi daya tarik baru di Kebun Raya Bali,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager PT Mitra Natural Raya, Zaenal Arifin yang juga selaku mitra pengelola di empat kebun raya Indonesia mengatakan, gelaran Sunset Di Kebun bertujuan untuk mengajak anak- anak muda yang datang mendapat pengalaman yang berbeda seperti konser musik pada umumnya.

Sebab, para penonton juga diberikan pesan untuk mencintai lingkungan.

“Selain dapat hiburan, penonton juga mendapat edukasi tentang tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bali,” imbuhnya. (ana)

Subak Desa Bengkel Diresmikan Sebagai Ecohydrology Demonstration Site UNESCO, Ini Harapan DPRD Tabanan

UNESCO Resmikan Subak Desa Bengkel-Tabanan Sebagai Ecohydrology Demonstration Site Unesco
UNESCO Resmikan Subak Desa Bengkel-Tabanan Sebagai Ecohydrology Demonstration Site Unesco

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Desa Bengkel, yang terkenal dengan tradisi Subaknya, kini mendapat pengakuan internasional dari UNESCO sebagai Ecohydrology Demonstration Site.

Peresmian ini dilakukan pada hari Kamis (23/5/2024) dan disambut meriah di Wantilan Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, Tabanan. Acara ini menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga dan mengembangkan kearifan lokal sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan sektor pertanian di daerah ini.

Peresmian ini dihadiri oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama dengan pimpinan tinggi dari UNESCO, para delegasi dari World Water Forum, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Prof. Nazaruddin Malik. Hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, jajaran OPD, serta para stakeholder termasuk KTNA dan Sabantara Pekaseh.

Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga mengatakan, pihaknya berharap Subak Bengkel yang kini diakui sebagai Ecohydrology Demonstration Site oleh UNESCO dapat menjadi pusat pembelajaran yang inspiratif bagi generasi muda

“Melalui pengembangan ini, kami berharap dapat membangkitkan minat mereka untuk melanjutkan dan memperkuat tradisi pertanian berkelanjutan, serta mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan. Dengan demikian, kami yakin Subak Bengkel akan tetap menjadi kebanggaan dan warisan budaya yang kita jaga bersama,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bangganya atas pengakuan internasional yang diterima oleh Subak Bengkel sebagai Ecohydrology Demonstration Site.

“Saya berharap keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Bengkel, tetapi juga menjadi momentum untuk menjaga keberlanjutan sistem pertanian tradisional dan menerapkan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.

Pimpinan Tinggi UNESCO, Rahmah Ellfithri, turut menyampaikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Universitas Muhammadiyah Malang dalam memajukan Ecohydrology Demonstration Site di Tabanan.

“Pengakuan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam melestarikan sumber daya air dan budaya lokal,” katanya. (ana)

Pemkab Badung Komitmen Dukung Gerakan Koperasi 

Sekda Wayan Adi Arnawa membuka acara Rapat Kerja Daerah Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat (24/5).
Sekda Wayan Adi Arnawa membuka acara Rapat Kerja Daerah Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat (24/5).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) I Wayan Adi Arnawa membuka acara Rapat Kerja Daerah Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda), Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat (24/5/2024).

Acara ini merupakan rutin dilaksanakan setiap tahun, dimana untuk mengevaluasi kinerja dan merumuskan program-program kerja Dekopinda Badung kedepan.

Sekda Adi Arnawa, mengapresiasi gerakan koperasi di Kabupaten Badung sebagai mitra dari pemerintah dalam berbagai hal, dimana gerakan koperasi telah memperingan beban dari pemerintah dalam hal menampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Kedepannya Pemkab Badung melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan akan mendorong pertumbuhan koperasi dengan membuat kebijakan-kebijakan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan koperasi sehingga dapat membuat koperasi lebih siap untuk mengembangkan usaha-usaha dari koperasi itu sendiri.

Selain itu, ia mengajak seluruh insan koperasi untuk menjaga kesinambungan agar koperasi tetap eksis untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Badung.

“Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen akan terus mendukung gerakan koperasi ini dan saya akan pasang badan untuk bapak-ibu sekalian,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Rakerda Dekopinda Kabupaten Badung Made Sudiana menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan tantangan yang dihadapi serta merancang strategi dan program kerja yang lebih baik untuk memajukan gerakan koperasi di Kabupaten Badung.

Selain itu, untuk memaksimalkan gerakan koperasi, membahas sumber dana yang dapat dioptimalkan baik dari anggota koperasi, bantuan pemerintah, maupun kerjasama dari pihak swasta guna mensejahterakan anggota koperasi itu sendiri.

“Saya harap para peserta menjaga semangat kerja sama dan  kekompakan selama acara ini berlangsung, saya berharap melalui rapat ini dapat melahirkan keputusan-keputusan yang bermanfaat dan berdampak positif bagi koperasi di Kabupaten Badung,” ujarnya.

Sementara Ketua Dekopinda Kabupaten Badung I Made Sutarma mennnjelaskan, dengan semboyan Inovasi, Kolaborasi, dan pendampingan, Dekopinda berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung serta Pusat Koperasi Jagadhita Kabupaten Badung yang menjembatani gerakan koperasi di Kabupaten Badung.

Tujuannya untuk menggerakan roda perekonomian di tingkat masyarakat ekonomi menengah kebawah, baik meningkatkan sumber daya manusia, koperasi, dan juga memberikan solusi atas permasalahan yang dialami oleh gerakan koperasi.

Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, sebagai komitmen Dekopinda, kedepannya diharapkan seluruh insan koperasi di Kabupaten Badung harus kompeten, dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang dananya bersumber dari anggaran pemerintah, secara mandiri melalui dana pendidikan di masing-masing koperasi.

”Dengan adanya 600 Koperasi yang ada di Kabupaten Badung, diperkirakan bisa menampung 2.500 tenaga kerja, ini mencirikan bahwa gerakan koperasi juga meringankan beban Pemerintah Kabupaten Badung dari segi tenaga kerja, selain itu juga, dengan membayar pajak ke negara dan meningkatkan roda perekonomian daerah, dengan simpan-pinjamnya,” jelasnya. (rls)

Subak Jatiluwih Terancam Dicabut Sebagai WBD Akibat Alih Fungsi Lahan, Ini Tanggapan Pekaseh hingga Pemda Tabanan

Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Tabanan.
Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel. Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, sejak tahun 2012 telah mendapat predikat sebagai warisan budaya dunia tak benda (WBD) oleh UNESCO.

Predikat tersebut diberikan karena Subak Jatiluwih memiliki sistem irigasi tradisional Bali yang dipertahankan secara turun-temurun serta nilai budaya yang masih kental.

Namun, dilansir dari Antara, predikat tersebut terancam akan dicabut. Sebab, beberapa delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 Bali, yang berkunjung ke Subak Jatiluwih menyoroti banyaknya restoran dan kafe yang dibangun di tengah sawah.

Perwakilan delegasi sangat menyayangkan kondisi tersebut. Terlebih lagi, kehadiran mereka di kawasan sawah bertingkat seluas 303 hektare tersebut sebagai lokasi side event WWF mengangkat nama subak.

Terkait hal tersebut, Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra tidak menampik bahwasanya para delegasi WWF yang sebelumnya berkunjung ke Subak Jatiluwih menyoroti banyaknya pembangunan di tengah sawah Jatiluwih.

Dikatakannya, dari total luas lahan pertanian di Subak Jatiluwih yakni mencapai 303 hektare, hanya sekitar 227,41 hektare yang masih aktif untuk ditamami padi.

Sedangkan sisanya seluas dua hektar sengaja dikeringkan untuk alih fungsi lahan serta berkurang karena faktor bencana alam seperti longsor.

Namun, pihaknya di Subak Jatiluwih sudah komitmen untuk menjaga sawah dan melestarikan budaya.

“Kami selalu mengadakan rapat rutin tiap bulan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat. Kita sudah sepakat sesuai awig-awig bercocok tanam sesuai yang sudah dilakukan turun-temurun,” ujar Mustra, Jumat (24/5/2024).

Menurutnya, kendala yang dihadapi pihaknya saat ini adalah adanya bangunan baru yang dimiliki oleh masyarakat di luar Desa Jatiluwih yang sudah mengantongi ijin pusat dan sudah terintegrasi secara elektornik (OSS).

Bahkan, dikatakan Mustra, saat awal dilakukannya pembangunan sudah sempat dilaporkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan.

Namun, Pemerintah daerah sendiri tidak berani untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sebab sudah mengantongi izin.

“Hal seperti inilah yang membuat kami di subak Jatiluwih menjadi khawatir. Kami yang di bawah sudah sepakat untuk mempertahankan karena dampak dari pariwisata yang saat ini pastinya berdampak ke subak,” katanya.

Mustra berharap, pemerintah bisa memberikan solusi dari permasalahan ini. Terlebih lagi, pembanguann dilakukan oleh masyarakat diluar desa Jatiluwih, sehingga ditakutkan juga hal ini akan menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.

“Memang di awig-awig telah diatur untuk tidak alih fungsi. Namun, kami secara hukum tidak kuat sehingga kami harap pemda agar membuat regulasi sebagai payung hukum atas permasalahan ini,” ungkapnya.

Ia menyebut, pemerintah sebelumnya sudah menetapkan peraturan daerah (Perda) terkait sawah abadi.

Dalam perda tersebut, diatur bahwa pembangunan tidak dilakukan di lahan sawah yang dilindungi (LSD). Begitu juga di subak Jatiluwih juga telah membuat aturan terkait pembangunan.

“Ada awig-awig, tetapi masih sebatas umum. Sanksinya pun masih berupa upacara, tidak ada sanksi sosial,” ujarnya.

Sementara, Manager DTW Jatiluwih I Ketut Purna menambahkan, peringatan terhadap Subak Jatiluwih patut menjadi pelajaran untuk kita semua yang menyoroti mulai adanya pembangunan di DTW Jatiluwih.

Jangan sampai gara-gara oknum satu dua orang yang melakukan pembangunan, justru membawa dampak dengan dicabutnya status warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Maka habislah kami disini. Tidak ada tamu yang akan berkunjung ke Jatiluiwih. Masyarakat harus mengerti tentang hal ini. Unesco hanya memberikan pengakuan, tetapi dampaknya luar biasanya dengan datangnya tamu wisatawan ke DTW Jatiluwih,” ungkapnya.

Terkait adanya bangunan liar ini, pihaknya sejatinya berencana berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Tabanan. Untuk bagaimana bersikap ke depannya.

“Pertemuan dengan Pemkab Tabanan sebenarnya sebelum WWF digelar. Tapi karena pelaksanaan WWF ini menjadi tertunda. Rencana setelah WWF ini selesai akan menghadap kembali ke Bupati,” ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Daerah Tabanan I Gede Susila mengatakan, adanya warning dari delegasi WWF tersebut tentunya menjadi masukan kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk melakukan perbaikannya kedepannya sesuai aturan yang ada.

“Kami berkomitmen untuk mempertahankan WBP. Atas masukan, saran dan koreksi dari manapun tentu ini menjadi masukan positif untuk perbaikan kedepannya,” ujarnya.

Untuk langkah selanjutnya, Susila mengaku, akan melakukan koordinasi bersama pihak-pihak terkait baik itu dari subak, desa adat, dan pemerintah. “Aturan sudah ada, tinggal dilaksanakan dan dipatuhi bersama oleh masyarakat,” imbuhnya. (ana)

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Mobil Pikap Terbakar di Tabanan

Kondisi mobil Carry pikap yang terbakar di Jalan Tendean, Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Jumat (24/5/2024).
Kondisi mobil Carry pikap yang terbakar di Jalan Tendean, Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Jumat (24/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebuah mobil Carry pikap terbakar di Jalan Tendean, Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Jumat (24/5/2024) pagi.

Mobil berpelat DK 9764 KJ milik I Wayan Sudiantara (34) asal Desa Batuaji, Kecamatan Krambitan, Tabanan tersebut diduga terbakar akibat korsleting arus listrik pada mesin mobil.

Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana menjelaskan, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WITA. Saat itu, salah seorang saksi bernama I Wayan Subagia (57) yang sedang berada di warung mendengar suara ledakan.

Ketika menoleh ke sumber ledakan, saksi melihat mobil Carry pikap hitam DK 9764 KJ yang dikendarai I Ketut Ardana (21) sudah terbakar di depan warung milik Ni Wayan Suratni (56).

“Dengan adanya kejadian tersebut, saksi menghubungi suami dan tetangga serta segera menghubungi pemadam kebakaran,” ucapnya.

Kemudian, sekitar pukul 09.45 WITA, dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di TKP dan segera melakukan pemadaman api. “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.00 WITA,” ungkapnya.

Sukadana menyebut, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, korban pemilik mobil diperkirakan mengalami kerugian material mencapai Rp15 juta akibat seluruh bagian mobil hangus terbakar.

“Dari hasil interogasi saksi dan penyelidikan, diduga penyebab kebakaran mobil karena korsleting kelistrikan mobil. Korban pun mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah,” pungkasnya. (ana)

Banteng Tabanan Tak Gentar Hadapi Partai Koalisi Indonesia Maju di Pilkada 2024

Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

PANATAUBALI.COM, TABANAN – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya menegaskan Banteng Tabanan tidak gentar bertarung dengan Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada 2024 mendatang.

“Tidak gentar. Sedikitpun tidak gentar. Mana pernah Banteng gentar. Maju terus,” ujar Sanjaya usai menghadiri peresmian Subak Bengkel, Kediri, Tabanan menjadi Ecohydrology Demonstration Site UNESCO, Kamis (23/5/2024).

Seperti diketahui, beberapa hari lalu tujuh partai politik di Tabanan di antaranya Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PSI, PAN, dan Partai Gelora menggelar pertemuan untuk membahas pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang sudah berjalan di pusat untuk diturunkan ke daerah.

Pembentukan koalisi itu dilakukan untuk melakukan penjaringan calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada serentak pada November 2024 nanti.

Menurut Sanjaya, pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi. Sebab pertemuan tersebut, dikatakannya belum mengarah secara konkret terkait pembentukan koalisi yang permen.

“Namanya silaturahmi, saya pun demikian di PDI. Seperti sebelumnya saya makan bareng dengan Partai Golkar. Nanti juga saya akan ajak partai Demokrat, PSI, Gerindra. Siapapun partai yang kemarin kita ajak kompetisi di Pemilu 2024 lalu, saya juga akan undang,” ucap Sanjaya yang juga saat ini menjabat sebagai Bupati Tabanan.

Sanjaya juga menegaskan, akan tetap mengikuti intruksi dari pimpinan partai. Jika mendapat rekomendasi kembali maka tetap maju dalam pemilihan bupati nanti melawan pasangan calon lain.

“Yang menentukan nanti kan masyarakat,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Sanjaya menyebut, harus tetap low profil dan tidak boleh angkuh. “Harus low profil, kalem dan tidak boleh jumawa,” ucapnya.

Sanjaya juga menyebut terkait target dalam Pilkada 2024 nanti, pihaknya belum menentukannya sebab rekomendasi belum turun.

“Rekomendasi dari pusat usai penjaringan baru turun kira-kira antara Juli atau Agustus,” imbuhnya. (ana)

Marak Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Dinas PPPA-PPKB Jembrana Gelar Rakor Lintas Sektor

Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ruang Rapat Dinas PPPA-PPKB Kabupaten Jembrana, Rabu (22/5/2024).
Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ruang Rapat Dinas PPPA-PPKB Kabupaten Jembrana, Rabu (22/5/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kabupaten Jembrana saat ini masih cukup tinggi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sehingga, perlunya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait isu ini.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan sinergitas dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, seluruh stakeholder terkait melaksankan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Ruang Rapat Dinas PPPA-PPKB Kabupaten Jembrana, Rabu (22/5/2024).

Semua pihak diharapkan dapat berkolaborasi dan bekerja sama secara continue untuk menanggulangi permasalahan ini.

Kepala Dinas PPPA-PPKB Kabupaten Jembrana Ni Kade Ari Sugiarti menyampaikan, pertemuan ini penting untuk membahas dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta TPPO.

“Pada bulan April 2024, masih terdapat kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jembrana,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan bahwa upaya pencegahan telah dilakukan melalui berbagai sosialisasi di sekolah-sekolah untuk meminimalisir permasalahan.

“Koordinasi dengan Polres Jembrana juga terus dilakukan untuk penanganan kasus-kasus ini,” jelasnya.

Kemudian, pihaknya juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM, pencatatan dan pelaporan data kasus kekerasan yang lebih optimal, serta peningkatan layanan perlindungan perempuan dan anak.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, upaya penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dilakukan melalui gerakan masif melibatkan semua stakeholder terkait, literasi dan penyadaran publik untuk pencegahan dan penanganan kekerasan, serta aktivasi kelompok kerja perlindungan perempuan.

Kemudian, Kepala UPTD PPA Kabupaten Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi menyampaikan bahwa terkadang terdapat kendala administrasi dalam layanan visum korban kekerasan.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan RSU Negara dan berbagai pihak terkait untuk memastikan layanan visum berjalan lancar,” ucapnya.

Sementara, Ketua P2 K2 Jembrana, Ida Bagus Paca menekankan pentingnya sosialisasi dan langkah-langkah pencegahan terkait kasus KDRT.

“Kami mengajak seluruh peserta rapat untuk terus memantau dan menyikapi permasalahan kekerasan dengan serius,” tegasnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Si Ketut Arya Pinatih menyampaikan data perbandingan kasus PPA dari tahun 2023 hingga April 2024 yang telah ditangani sesuai prosedur.

“Kami menekankan bahwa semua kasus telah ditangani sesuai prosedur hukum yang berlaku dan mengajak kolaborasi dari semua pihak terkait,” tegasnya.

Sedangkan, Ketua Pengadilan Negeri Agama Jembrana, Ratu Ayu Rahmi menggaris bawahi pentingnya edukasi dan aspek hukum dalam perlindungan hak perempuan dan anak. (ana)