- Advertisement -
Beranda blog Halaman 222

Pemkab Tabanan akan Bangun Taman Perjuangan

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan, Pemerintah Kabupaten Tabanan akan membangun sebuah Taman Perjuangan.

Taman perjuangan ini akan dibangun di sebelah Barat Taman Makam Perjuangan Pancaka Tirta atau tepatnya di lahan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, Jalan Pahlawan.

Bahkan Kantor DLH sudah dikosongkan sejak beberapa waktu lalu dan pindah ke wantilan Desa Adat Kota Tabanan.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan, pembangunan Taman Perjuangan ini bermula dari masukan para tokoh perjuangan atau veteran di Kabupaten Tabanan.

“Beliau dari dulu sudah memberikan kita piteket bahwa selain Tabanan dikenal sebagai kota agraris juga dikenal sebagai kota pejuang,” ujarnya, Senin (24/6/2024).

Tabanan dikenal sebagai kota pejuang, lanjut Sanjaya, terbukti dari sejarah perjuangan pahlawan seperti Sagung Wah dalam Perang Puputan tahun 1906 dan peristiwa perang puputan di Marga tahun 1946 yang kini menjadi Taman Pujaan Bangsa Margarana.

Disamping itu, Kabupaten Tabanan menjadi satu-satunya Kabupaten di Bali yang memiliki memiliki Taman Makan Pahlawan. Masyarakat juga biasa melakukan nyekar di makam para pahlawan saat peringatan hari-hari tertentu.

“Jadi pembangunan Taman Perjuangan ini sebagai wujud penghormatan kita terhadap jasa para pejuang,” ungkapnya.

Sanjaya menambahkan, Taman Perjuangan rencananya akan dilengkapi dengan beberapa alat perang seperti pesat tempur, mobil tank dan meriam.

“Astungkara tahun ini bisa terlaksana. Agar betul-betul menyatu antara TMP dengan Taman Perjuangan. Sehingga para generasi khusunya generasi muda bisa mengenang perjuangan para pahlawan,” pungkasnya. (ana)

Dinas PUPRPKP Tabanan akan Dimekarkan, Dua Dinas Lainnya Digabung

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam rapat Paripurna Penyampaian tiga Ranperda bertempat di Ruang DPRD Tabanan, Senin (24/6/2024).
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam rapat Paripurna Penyampaian tiga Ranperda bertempat di Ruang DPRD Tabanan, Senin (24/6/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan mengajukan rancangan peraturan daerah (Ranperda) terkait pembentukan dan susunan perangkat daerah. Adapun isi dari Ranperda tersebut yakni pemekaran dan penggabungan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

Ada tiga OPD di lingkungan Pemkab Tabanan yang akan dilakukan penyesuaian. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) dimekarkan menjadi dua perangkat daerah.

Meliputi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Kemudian, Dinas Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan akan digabung menjadi satu kesatuan.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam rapat Paripurna Penyampaian tiga Ranperda bertempat di Ruang DPRD Tabanan, Senin (24/6/2024).

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dilakukannya pemekaran dan penggabungan terhadap tiga OPD tersebut.

Pertama, beban kerja atas kompleksitas program dan kegiatan di Dinas PUPRPKP selama ini sangat tinggi. Sehingga tidak jarang ada beberapa program kerja mengalami keterlambatan penuntasan meskipun sudah dibagi ke dalam empat bidang.

“Kemudian, dinas yang digabungkan yaitu dinas perikanan dengan dinas ketahanan pangan karena beban kerja relatif lebih sedikit sehingga urusan perikanan cukup ditangani oleh bidang saja,” ujarnya.

Selain itu, alasan dilakukan pemekaran karena adanya surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/467/Kt.01/2021 tentang rekomendasi kebijakan penyederhanaan struktur organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

” Nah, kebetulan ada amanat dari kementerian pusat maka kami ikuti itu untuk mengatasi persoalan yang selama ini terjadi,” lanjutnya.

Sanjaya berharap, rencana ini akan segera direalisasikan setelah mengikuti mekanisme pembahasan Ranperda di DPRD Tabanan yang kemudian disahkan menjadi perda.

“Saya inginnya segera. Semakin cepat semakin baik karena tujuannya untuk memudahkan pekerjaan,” ucapnya.

Terpisah, Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga mengatakan, pihaknya di dewan akan segera membahas Ranperda tersebut usai dilakukan rapat penyampaian pemandangan fraksi-fraksi DPRD Tabanan.

Namun secara garis besar, pihaknya terutama di Komisi I yang membidangi urusan pemerintahan sangat mendukung adanya rencana tersebut.

“Jika memang Dinas PUPR harus dikembangkan untuk mengurangi beban kerja maka itu baik sekali. Begitu juga dengan Dinas Perikanan dan Dinas Ketahanan Pangan,” ucapnya.

Pihaknya pun berharap, dengan dilakukan penyesuaian OPD tersebut akan menambah kinerja ke arah yang lebih baik.

“Misalnya di Dinas PUPR yang akan dikembangkan menjadi dua OPD maka pelaksanaan program kerja akan lebih efektif dan efisien,” pungkasnya.  (ana)

Rapat Paripurna DPRD Tabanan, Bupati Sanjaya Sampaikan 3 Ranperda

Rapat Paripurna Penyampaian Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) oleh Bupati Tabanan, Senin (24/6/2024).
Rapat Paripurna Penyampaian Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) oleh Bupati Tabanan, Senin (24/6/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) oleh Bupati Tabanan, Senin (24/6/2024).

Rapat yang digelar di Ruang Sidang DPRD Tabanan ini dipimpin oleh Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga. Serta dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya beserta wakil dan jajaran OPD Kabupaten Tabanan dan anggota DPRD Tabanan.

Adapun tiga ranperda yang disampaikan yakni Ranperda tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023; Ranperda tentang perubahan keempat atas peraturan daerah Nomor 13 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah; dan Ranperda tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Tabanan tahun 2025-2045.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan, Ranperda tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2023 disampaikan berdasarkan amanat pasal 194 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah.

Secara keseluruhan BPK RI perwakilan Provinsi Bali telah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah Kabupaten Tabanan tahun 2023 kepada DPRD Kabupaten Tabanan dengan opini WTP (wajar tanpa pengecualian), yang merupakan opini tertinggi atas audit laporan keuangan.

Hal ini sekaligus berarti Kabupaten Tabanan dapat mempertahankan opini WTP yang sudah kita peroleh untuk ke-10 kalinya secara berturut-turut.

“Dengan pengakuan atas opini tertinggi dari audit laporan keuangan tersebut, saya mengajak semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kabupaten tabanan untuk selalu melakukan pembenahan karena BPK masih menemukan adanya kelemahan sehingga masih perlu dilakukan penyempurnaan,” ujar Sanjaya.

Sanjaya juga menyampaikan secara garis besar realisasi APBD Tahun Anggaran 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah, yang dianggarkan sebesar Rp 2,19 triliun lebih, sampai akhir tahun anggaran realisasinya mencapai sebesar Rp 2,01 triliun lebih atau 91,71%. Realisasi tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 510,60 milyar lebih dan pendapatan transfer sebesar Rp 1,50 triliun lebih.

Selanjutnya, Belanja dan Transfer dianggarkan sebesar Rp 2,22 triliun lebih, realisasinya sebesar Rp 2,01 triliun lebih atau 90,92%. Realisasi belanja tersebut terdiri atas belanja operasi sebesar Rp1,52 triliun lebih, belanja modal sebesar Rp 243,13 milyar lebih, belanja tak terduga sebesar Rp 3,81 milyar lebih dan transfer sebesar Rp 250,15 milyar lebih.

Kemudian adalah Pembiayaan, di mana, Realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp 41 milyar lebih yang berasal dari SILPA tahun anggaran 2022 sebesar Rp 41 milyar lebih, dan penerimaan kembali investasi non permanen lainnya (dana bergulir) sebesar Rp19,86 juta lebih, sedangkan realisasi pengeluaran pembiayaan tahun 2023 sebesar Rp11,98 milyar lebih, sehingga besarnya pembiayaan netto sejumlah Rp29,03 milyar lebih.

Sesuai dengan realisasi APBD Kabupaten Tabanan tahun anggaran 2023 tersebut, maka terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) tahun 2023 sebesar Rp 21,32 milyar lebih yang terdiri dari saldo pada rekening kas daerah sebesar Rp 9,20 milyar lebih, kas di bendahara penerimaan Rp 66,37 juta lebih, kas dana BLUD Rp 8,25 milyar lebih, kas dana BOS Rp 13,68 juta lebih dan kas dana BOK Rp 3,78 milyar lebih.

Ranperda kedua yakni sebagaimana dijelaskan Sanjaya, yakni tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah.

Kriteria khusus yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penyederhanaan pada perangkat daerah yang berbentuk dinas, badan dan inspektorat bedasarkan pada : Spesialisasi Urusan Pemerintahan, Karakteristik Tugas dan Fungsi Urusan Pemerintahan, Sifat Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Urusan Pemerintahan, Formulasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Urusan Pemerintahan, Kompleksitas Pengelolaan Sumber Daya Manusia serta Kompleksitas Pengelolaan Aset.

Yang terakhir yaitu Ranperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, dilatarbelakangi, bahwa rencana pembangunan jangka panjang daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun yang memuat visi, misi, arah kebijakan daerah dan sasaran pokok pembangunan daerah yang berpedoman pada rencana pembangunan jangka panjang nasional dan rencana tata ruang wilayah kabupaten tabanan.

Dan untuk menciptakan integrasi, sinkronisasi dan mensinergikan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan berdasarkan Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. (ana)

Kronologi Dua Pendaki Tersesat di Gunung Adeng, Sempat Dilarang Mendaki Karena Kawasan Suci

Proses pencarian dua pendaki tersesat di Gunung Adeng, Tabanan.
Proses pencarian dua pendaki tersesat di Gunung Adeng, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dua pendaki yang sempat tersesat di kawasan Gunung Adeng yakni Ivan Arianto Prastya (23) dan Matthew Albert Stoppels (23) berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan pada Minggu (23/6/2024).

Kedua pendaki asal Denpasar tersebut dievakuasi dalam keadaan selamat usai dilaporkan tersesat pada Sabtu (23/6/2024) malam.

Adapun kronologinya, sebelum melakukan pendakian pada Sabtu petang sekitar pukul 19.00 WITA, ternyata Ivan dan Matthew sempat diingatkan oleh warga Banjar Munduk Lumbang, Kecamatan Baturiti, Tabanan agar tidak mendaki karena kawasan tempat mereka mendaki adalah kawasan suci Pura Puncak Adeng.

Namum mereka tidak menuruti larangan tersebut dan tetap melanjutkan pendakian.
Sampai akhirnya pada pukul 22.00 WITA, mereka tersesat di kawasan hutan Gunung Adeng.

Lantas, Ivan menghubungi kekasihnya untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib bahwa mereka tersesat akibat cuaca buruk dan kedinginan.

Kekasihnya lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tabanan dan Polsek Baturiti. Kemudian, laporan tersebut diteruskan ke BPBD Tabanan hingga Basarnas Bali.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengungkapkan, proses pencarian dan evakuasi korban dilakukan keesokan paginya sekitar pukul 07.30 WITA bersama tim gabungan dari kepolisian, basarnas bali hingga masyarakat setempat.

“Kedua pendaki ditemukan dalam keadaan selamat pada pukul 11.30 WITA. Kedua korban kemudian dievakuasi ke tempat yang aman,” ungkap Srinadha Giri.

Sementara itu, Ketua Tim Basarnas Bali I Made Widiantara menegaskan, kepada seluruh masyarakat yang hendak melakukan aktivitas pendakian agar melapor kepada pihak terkait untuk mengantisipasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pendaki untuk selalu mematuhi aturan dan larangan yang ada demi keselamatan bersama,” ucapnya. (ana)

Dilaporkan Tersesat di Gunung Adeng, Dua Pendaki Berhasil Dievakuasi

Evakusi dua pendaki tersesat di kawasan Gunung Adeng, Desa Munduk Lumbang, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Minggu (23/6/2024).
Evakusi dua pendaki tersesat di kawasan Gunung Adeng, Desa Munduk Lumbang, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Minggu (23/6/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dua pendaki laki-laki dilaporkan tersesat di kawasan Gunung Adeng, Desa Munduk Lumbang, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, pada Sabtu malam (22/6/2024).

Pendaki yang tersesat tersebut adalah Ivan Arianto Prastya (23) dan Matthew Albert Stoppels (23). Mereka sama-sama berasal dari Denpasar.

Keduanya berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan pada Minggu siang dalam keadaan selamat.

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, laporan tersesatnya kedua pendaki tersebut diterima pihaknya pada Sabtu sekitar pukul 23.10 WITA dari Polsek Baturiti.

Informasi saat itu, dua orang pendaki tersesat di kawasan Pura Puncak Adeng dan posisi korban dalam keadaan aman.

“Korban mendaki pada Sabtu sore pukul 18.00 WITA. Namun kondisi saat itu hujan lebat sehingga mereka tersesat,” ujarnya dikonfirmasi, Minggu (23/6/2024).

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kawil Munduk Lumbang dan Polres Tabanan untuk melakukan pencarian pada Minggu pagi.

“Pencarian dimulai pukul 07.30 WITA dan berlangsung hingga kedua pendaki ditemukan dalam keadaan selamat pada pukul 11.30 WITA. Kedua korban kemudian dievakuasi ke tempat yang aman,” ungkap Srinadha Giri.

Adapun selama proses pencarian melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu 3 BPBD Tabanan, Basarnas Bali, Sar Dog, Sar Polda, Buana Bali Rescue, Polres Tabanan, Polsek Baturiti, Kawil Munduk Lumbang serta masyarakat sekitar. (ana)

Wanita di Denpasar Timur Tewas Gantung Diri di Kamar Kos

Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Seorang wanita nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas kain di kamar kosnya di daerah Denpasar Timur pada Minggu (23/6/2024).

Korban berinisial NKA (23) diduga mengakhiri hidupnya lantaran sering merasa sedih (galau) yang di publikasikannya di media sosial miliknya. Hal itu diterangkan saksi selaku kakak kandung korban.

Kadek Anti ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 09.00 WITA dengan keadaan leher terlilit selendang biru yang diikat di pintu. Selain itu terdapat pula luka sayatan pada tangan korban dan barang bukti pisau dan gunting di atas mejanya.

Kasi Humas Polresta Denpasar I Ketut Sukadi menerangkan, menurut keterangan saksi yang selaku kakak korban, dirinya terakhir berkomunikasi dengan korban pada Sabtu malam.

“Saksi terakhir bertemu saat membawakan makanan kepada korban. Kemudian sekitar pukul 24.00 WITA saksi meninggalkan korban untuk beristirahat dikamar miliknya,” ucapnya.

Keesokannya, lanjut Sukadi, saksi kembali ke TKP dikarenakan korban tidak kunjung tiba untuk bekerja, hingga menggedor pintu kamar namun tidak dibuka oleh korban.

Setelah itu, saksi meminta bantuan kepada pedagang nasi di depan kos-kosan. Setelah dicek terdapat selembar selendang terikat di ventilasi kamar korban. Dengan cepat dipotonglah kain tersebut lalu terdengar suara terjatuh.

“Setelahnya datang ibu kos yang membawakan kunci serep untuk membuka kamar. Setelah terbuka korban sudah tergeletak di lantai dengan leher terikat selendang,” ujarnya.

Selanjutnya, pada pukul 10.54 WITA, tim identifikasi Polresta Denpasar tiba di TKP untuk melakukan olah TKP dan pada pukul 11.38 WITA ambulance BPBD kota Denpasar membawa jenazah untuk diproses visum lebih lanjut. (jas)

Sekaa Baleganjur Dewa Ayu Duta Kabupaten Badung Bawakan Cerita ‘Wayah’ pada Lomba Baleganjur PKB ke-46

Penampilan Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, dalam Pesta Kesenian Bali.
Penampilan Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, dalam Pesta Kesenian Bali.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sebanyak 36 seniman dari Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, tampil pada lomba baleganjur, serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Jumat (21/6/2024).

Dengan mengangkat cerita berjudul ‘Wayah’, seka ini tampil dengan memukau . Dengan penata tabuh I Komang Tri Sandyasa Putra, Koreografer I Wayan Pradnya Pitala, dan Kadek Karunia Artha, Pembina I Kadek Arisoma Linggayona dan I Gede Indra Kusuma.

Penata Tabuh I Komang Tri Sandyasa Putra menerangkan, persiapan dilakukan selama enam bulan yakni mulai bulan Januari 2024. Hal itu menurutnya karena para seniman ini, masing-masing memiliki kesibukan kerja.

“kita hanya terkendala waktu latihan, karena kita semuanya pekerja di sektor pariwisata, Jadi kita harus mengatur waktu agar bisa kumpul semua, dan bahkan latihannya baru bisa dilakukan saat tengah malam,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha mengapresiasi penampilan mereka yang menampilkan gerakan tabuh baleganjur yang berjudul Wayah, yang mencerminkan unsur atau eksperimentasi dari tabuh-tabuh baleganjur dan menuangkan ke dalam makna kehidupan.

“Kami berharap apa yang sudah ditampilkan dapat mewarnai pelaksanaan lomba Baleganjur PKB yang ke-46, serta duta dari Badung ini dapat mencapai hasil yaitu meraih juara pada PKB tahun 2024,” harapnya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa ‘Wayah’ merupakan kata yang tidak hanya sebagai bentuk pujian, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap pencapaian dalam mencapai kematangan batin dan spiritual dalam ungkapan ‘sampun wayah’, yang mengandung makna mendalam tentang perjalanan dan pertumbuhan yang mengarah pada kedewasaan yang penuh makna, juga mencerminkan pengakuan terhadap Kebijaksanaan seseorang.

Konsep tersebut memformulasi karya musik baleganjur atas interpretasi terhadap kata ‘Wayah’, sehingga Komposisi dapat disusun dengan teliti, menggabungkan elemen-elemen seperti fondasi gilak dan pola irama yang teratur, menghasilkan karya yang terfokus dan terstruktur dengan baik.

Ritme yang tercipta dari perpaduan ceng-ceng dan kendang memperlihatkan tingkat kecerdasan yang tinggi, sementara melodi dan kolotomik yang terstruktur memberikan kesan keunggulan atas pendewasaan yang tak terbantahkan.

Tak hanya itu, lirik vokal yang dipadukan dengan visualisasi yang memukau meningkatkan dimensi ekspresi dalam pengalaman mendengarkan komposisi ini.

Karya secara keseluruhan menciptakan pengalaman yang melampaui sekadar ekspresi batin, memungkinkan penikmatnya untuk menyelami keindahan dan kedalaman dari komposisi tabuh baleganjur ini yang layak dianggap sebagai simbol kematangan spiritual, atau wayah. (jas)

HIV/AIDS di Jembrana Tercatat 36 Kasus, 3 Diantaranya Meninggal

Ilustrasi tes HIV (Foto:Alodokter)
Ilustrasi tes HIV (Foto:Alodokter)

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Kasus penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Jembrana selama lima bulan terakhir tahun 2024 mencapai 36 kasus baru.

Dari jumlah tersebut, tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Jika dibandingkan dengan kasus HIV sepanjang tahun 2023 lalu, tercatat sebanyak 85 kasus.

Kepala Dinkes Jembrana Made Dwipayana mengatakan, penemuan infeksi baru HIV selama beberapa bulan terakhir di Kabupaten Jembrana relatif cukup tinggi.

“Kasus HIV yang paling banyak ditemui pada bulan Januari dengan total 11 kasus HIV. Kemudian, bulan Februari 8 kasus, Maret 4 kasus, April 4 kasus, dan Mei 9 kasus, ” ungkapnya, Minggu (23/6/2024).

Ia menyebut, dari keseluruhan temuan kasus HIV di Jembrana, terdiri dari 20 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Selain itu, ditemukan 3 orang terinfeksi HIV direntan usia 11 tahun hingga 20 tahun.

“Kita terus berupaya untuk sosialisasi ke semua lapisan masyarakat, khususnya kelompok-kelompok rawan untuk tidak melakukan seks bebas dan juga aktivitas seks aman,” terangnya.

Dwipayana menambahkan, pihaknya akan memberikan pelayanan maksimal kepada mereka yang sudah posistif terinfeksi penyakit menular HIV.

Seperti menganjurkan para pasien terinfeksi untuk minum obat secara rutin dan cek drajat kekebalan tubuhnya dengan pemeriksaan CD4.

“Kami memaksimalkan semuanya. Kami juga memberdayakan kelompok relawan yang merupakan penderita maupun yang peduli,” tegasnya.

Lomba Cipta Menu dan Lomba Karaoke Meriahkan Bulan Bung Karno 2024

Kemeriahan pergelaran Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke dalam peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (22/6/2024). 
Kemeriahan pergelaran Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke dalam peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Sabtu (22/6/2024). 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam merayakan Peringatan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke.semakin menggema dengan penyelenggaraan Lomba Cipta Menu BJOT dan Lomba Karaoke.

Acara yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Marya pada Sabtu (22/6/2024), ini merupakan ajang kreativitas yang mewarnai peringatan warisan sejarah Bung Karno.

Selain itu juga menghadirkan semangat kompetisi tingkat tinggi yang tentunya bernilai positif di antara kalangan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan.

Yang menjadi magnet dalam perlombaan kali ini, adalah Lomba Cipta Menu BJOT, yang mempertandingkan kreasi kuliner non-beras antar OPD se-Kabupaten Tabanan.

Lomba ini dihelat untuk pertama kalinya dan berhasil menarik perhatian dengan sajian-sajian yang kreatif dan berbahan dasar unik. Tak hanya unik, perlombaan ini juga bertujuan untuk mengedukasi kebutuhan gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan yang ada di sekitar rumah.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya secara langsung memberikan apresiasi kepada RS Singasana yang meraih juara pertama dalam Lomba Cipta Menu, serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.

Bahkan telah menyiapkan tambahan hadiah pribadi, masing-masing sebesar Rp1 juta, untuk juara 1,2 dan 3 Lomba Cipta Menu dan Lomba Karaoke.

“Kreativitas dan semangat yang ditunjukkan dalam acara ini sungguh luar biasa. Ini bukti nyata bahwa kita di lingkungan Pemkab Tabanan, mempunyai potensi untuk berinovasi dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa juga,” ujarnya.

Sanjaya berharap kegiatan serupa bisa terus menginspirasi inovasi dan kreativitas kedepannya.

“Terutama tadi, banyak sekali bahan makanan selain beras yang bisa kita olah dan menjadi bahan utama pokok untuk masyarakat. Ada yang unik tadi Lawar Don Bulun Baon yang meskipun langka, tapi sangat bisa diolah dan dinikmati,” jelas Sanjaya.

Kepala Dinas Kesbangpol Tabanan, Putu Dian Setiawan yang juga selaku ketua panitia menyatakan, pelaksanaan kegiatan lomba, yakni untuk mengimplementasikan ajaran Trisakti Bung Karno, khususnya kemandirian dalam bidang ekonomi.

“Yang mana, Tabanan dikenal kaya akan aneka kuliner khas yang melegenda. Demikian juga dengan banyaknya potensi ASN Tabanan yang memiliki bakat bernyanyi, sehingga selaras dengan konsep meliang-liang yang digagas Bapak Bupati dan diselenggarakanlah lomba karaoke antar OPD ini,” imbuhnya. (rls)

Duta Kabupaten Badung Bawakan Cerita Tradisional ‘Cihnaning Wetu’

Penampilan Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi Duta Kabupaten Badung dalam PKB ke-46.
Penampilan Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi Duta Kabupaten Badung dalam PKB ke-46.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sanggar Seni Arsa Wijaya, Banjar Anyar Kaja, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara tampil mewakili Kabupaten Badung dalam Utsawa (Parade) Drama Gong Tradisi, di Kalangan Ayodya, Art Center Bali, Kamis (20/6/2024).

Dalam penampilannya, mereka mendapat sambutan meriah dari penonton. Dengan membawakan cerita ‘Cihnaning Wetu’, drama gong ini tidak saja menghibur namun juga menyampaikan banyak pesan moral.

Cerita ‘Cihnaning Wetu’ menceritakan seorang pemuda tampan dari hutan Madui yang bernama I Gusti Ngurah Kawya, Ia hidup bersama ayah dan kedua abdinya yang saban hari kegiatannya berburu dan memancing.

Pada suatu hari ayahnya melarang dirinya untuk pergi berburu dikarenakan hari yang tidak baik, namun secara diam-diam dia tetap pergi berburu.

Setibanya di tengah hutan, datanglah angin topan yang menghadang dan melemparkan mereka bertiga sangat jauh, dan terdampar hingga kemudian mereka sampai di suatu taman yang indah milik Raja Daha Pura.

Dalam kerajaan Daha Pura terdapat dua orang putri yang sulung dari almarhum istri pertama raja bernama Dyah Dibyasari (Putri), dan yang kedua Putri Prami sekarang bernama Dyah Ragasmari (liku). Menurut Raja dan Prami Kedua putrinya ini sudah waktunya untuk dijodohkan.

Sehingga Prami pun diam-diam mengirim utusan ke kerajaan Mataum agar Raja Putra Mataum segera meminang anaknya (liku), yang juga sudah disepakati Raja Mataum. Raja Mataum pun berangkat ke Daha Pura dan setelah sampai di Daha Pura, dinikahkanlah Sang Raja dengan liku.

Sementara itu, Putri (Dyah Dibyasari) seperti biasa datang ke taman bersama dayang-dayangnya membawa sesajen, namun setelah mengaturkan sesajen, Dirinya bertemu dengan I Gusti Ngurah Kawya. Setelah perkenalan Dyah Dibyasari minta kepada I Gusti Ngurah Kawya supaya mau menjadi abdi di Puri Daha Pura yang ditugaskan merawat tetamanan.

Namun, seiring berjalanya sang waktu, Dyah Dibyasari menaruh hati pada I Gusti Ngurah Kawya. Dan pada suatu hari di Taman, Dyah Dibyasari meminta dicarikan kembang dan lanjut untuk memasang di kepalanya.

Ketika itu datang permasuari dan Patih Agung melihatnya yang membuat mereka sangat marah, Dyah Dibyasari diseret oleh Prami, dan Patih Agung disuruh membunuh I Gusti Ngurah Kawya oleh permaisuari.

Begitu hendak dibunuh, datanglah patih anom menghalangi, perdebatan pun terjadi, Patih Agung kalah silat lidah, langsung memanggil Raja, Raja pun marah, dibalikkan tugasnya Patih Anom yang diperintah raja untuk membunuh Ngurah Kawya, Patih Anom pun tidak bisa mengelak perintah Raja.

Ketika ditikam oleh Patih Anom, Dirinya tidak terluka, lalu Ngurah Kawya menyerahkan keris kecil untuk membunuh dirinya ternyata keris itu diketahui oleh Patih Anom bahwa itu Pusaka Koripan.

Patih Anom curiga setelah Ngurah Kawya menyatakan keris itu orang tuanya yang memberi, dilihatlah tangannya Ngurah Kawya ada tanda cakra, maka dapat dipastikan Ngurah Kawya adalah Putra Raja Koripan.

Ketika itu datang Patih Werda yang telah lama mencari Ngurah Kawya, setelah memberi penjelasan, sepakat akan menghadap Raja.

Di sisi lain Pramesuari menyeret Putri dengan segala makian, datang Patih Agung lalu disuruh membunuh Putri karena dianggap mencemarkan nama baik Puri Daha Pura.

Putri disiksa oleh Patih Agung, ketika hendak dibunuh datanglah Raja, Patih Anom, Raja Muda dan akhirnya Putri selamat dan Patih Agung diusir.

Usai pementasan Koordinator Sanggar I Wayan Ardana, S.Sn., mengatakan, persiapan untuk pementasan menemui banyak kendala karena kesibukan masing-masing pemain drama.

“Masing-masing dari mereka punya kegiatan, maka kita sulit menyatukan pemain dan ini pertama kalinya Kuta Utara mewakili drama gong dalam pentas di PKB mewakili kabupaten Badung dan kami harap bisa maksimal,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Pembina Sanggar, Drs. I Gusti Lanang Subamia, MM.Pd. Ia mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Sanggar Seni Arsa Wijaya untuk tampil dalam PKB.

“Saya merasa bangga bisa tampil meski dengan latihan yang tidak efektif, terus terang saja karena yang kami pakai memang punya penampilan-penampilan tapi bukan di drama gong sehingga kita hanya memberikan rambu-rambu. Sehingga seperti inilah penampilan kami karena jam terbangnya belum begitu banyak di drama gong,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gd Eka Sudarwitha  mengatakan, dirinya sangat bangga dengan apa yang sudah ditampilkan Sanggar Seni Arsya Wijaya dengan menampilkan drama gong tradisi ini, yang mengangkat kisah atau potensi-potensi seni tradisi dikolaborasikan dengan aspek-aspek yang menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat.

“Dengan cara atau kemasan yang menghibur, hal ini tidak terlepas dari peran para pembina dan Listibia terutama Listibia Kecamatan Kuta Utara sehingga karya ini dapat diwujudkan dan dapat menghibur kita semua semoga dapat terus berkarya untuk menggali seni potensi dan tetap menghibur melalui akar budaya kita,“ tandasnya. (jas)