- Advertisement -
Beranda blog Halaman 167

Kejagung Ajukan Banding Terhadap Vonis 6,5 Tahun Harvey Moeis

PANTAUBALI.COM, NASIONAL –  Harvey Moeis, suami dari aktris Sandra Dewi, baru saja dijatuhi vonis 6,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Jakarta terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.

Vonis tersebut lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU), yang sebelumnya meminta agar Harvey dihukum 12 tahun penjara. Ketua Majelis Hakim, Eko Aryanto, menilai bahwa tuntutan JPU terlalu berat, mengingat peran Harvey dalam kasus ini. Hakim juga menyatakan bahwa kerugian negara akibat korupsi tersebut mencapai Rp 300 triliun.

“Terungkap bahwa terdakwa bukan pengurus di PT RBT (Refined Bangka Tin), sehingga ia tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kerja sama antara PT Timah Tbk dan PT RBT. Terdakwa juga tidak memiliki pengetahuan mengenai administrasi dan keuangan di PT RBT maupun PT Timah Tbk,” ujar Eko Aryanto.

Menanggapi putusan tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Banding diajukan oleh JPU pada hari ini, Jumat (27/12).

Dalam vonis yang dijatuhkan, Harvey Moeis dihukum 6,5 tahun penjara, denda sebesar Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan, serta diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 210 miliar. Sebelumnya, jaksa menuntut Harvey dengan hukuman 12 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsider 1 tahun penjara, serta uang pengganti yang sama. (*)

Hati-Hati! Penipuan Mengatasnamakan Kodam IX/Udayana di Denpasar, Kerugian Capai Ratusan Juta

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Dalam beberapa waktu terakhir, tengah marak kasus penipuan yang mengatasnamakan Kodam IX/Udayana. Para pelaku penipuan ini menggunakan berbagai modus untuk menjerat korban, menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kolonel Inf Oki Andriansyah, Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana, mengingatkan warga agar lebih waspada terhadap tindakan kejahatan tersebut. Menurutnya, modus-modus penipuan yang teridentifikasi antara lain berupa pengiriman karangan bunga senilai Rp 4.000.000, pengiriman ikan lele dan daging kaleng dengan kerugian Rp 45.000.000, serta pengiriman ayam potong dan daging kaleng yang mengakibatkan kerugian Rp 211.000.000. Selain itu, ada juga pengiriman tempe dan daging kaleng dengan total kerugian hingga Rp 200.000.000.

“Modus-modus ini mengatasnamakan Kodam IX/Udayana untuk menarik perhatian dan menipu korban. Para pelaku menggunakan informasi yang mengelabui dan mengarahkan korban untuk mentransfer sejumlah uang,” ujar Kolonel Oki, Jumat (27/12).

Untuk itu, Kolonel Oki mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap segala bentuk komunikasi yang mencurigakan, baik melalui telepon, pesan singkat, WhatsApp, maupun media sosial yang mengaku berasal dari Kodam IX/Udayana. Masyarakat diminta untuk tidak terburu-buru melakukan transfer uang tanpa terlebih dahulu memverifikasi kebenarannya.

“Jika ada yang menerima tawaran atau pesanan yang mengatasnamakan Kodam IX/Udayana, pastikan untuk segera memverifikasi informasi tersebut ke Kantor Kodam IX/Udayana atau menghubungi Staf Intel Kodam IX/Udayana di nomor 0853-3831-1359. Jangan ragu untuk bertanya atau melapor jika menemukan kejanggalan,” tegasnya.

Kolonel Oki juga menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mencegah penipuan ini dengan saling berbagi informasi dan melapor kepada pihak berwenang jika menemukan indikasi tindak kejahatan. Kodam IX/Udayana berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan menindak tegas para pelaku yang merusak nama baik institusi. (Sm)

Pasutri Lansia yang Tewas di Bangli Diduga Sejak Lama Tak Akur, Ini Temuan Polisi

Jasad Ni Wayan Miarni (64) ditemukan berisimbah darah di pekarangan rumah. (Istimewa)
Jasad Ni Wayan Miarni (64) ditemukan berisimbah darah di pekarangan rumah. (Istimewa)

PANTAUBALI.COM, BANGLI – Aksi pembunuhan sadis terjadi di Banjar Bunutin, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kamis (25/12/2024) sekitar pukul 19.02 Wita. Seorang suami bernama I Ketut Dirga (70), dengan sadis menghabisi nyawa istrinya, Ni Wayan Miarni (64). Dalam melakukan aksinya, Ketut Dirga menggunakan sebuah palu dan batangan kayu kemudian secara membabi-buta menganiaya korban hingga mengalami 22 luka di sekujur tubuhnya.

Setelah istrinya tak bernyawa di pekarangan rumah, Dirga lalu mengakhiri hidup dengan selendang di dalam sebuah ruangan jineng. Kemudian ia melilitkan kabel yang berisi aliran listrik di kakinya.

Berdasarkan rekaman CCTV,  Dirga tampak menganiaya istrinya hingga meninggal dunia. Sang istri dipukul menggunakan kayu berkali-kali pada bagian kepala. Korban sempat berteriak hingga tergeletak tak berdaya. Kemudian pelaku kembali memukul kepala korban menggunakan palu.

“Mereka adalah pasangan suami istri, diduga sempat cekcok sebelum kejadian tragis itu,” kata Kasatreskrim Polres Bangli, AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, Jumat (26/12/2024).

Adapun barang bukti yang diamankan, di antaranya sebuah palu, batang kayu panjang 65 cm, selendang, kabel listrik, dan beberapa barang bukti lainnya.

“Ditemukan juga surat wasiat yang ditemukan di TKP,” ujarnya.

Kejadian  itu pertama kali diketahui anak korban yang sedang berada di Jakarta yang melihat tayangan rekaman CCTV di TKP dari jarak  jauh. Ia kemudian menghubungi anggota kerabat yang lain untuk mengecek ke rumahnya.

Setelah diperiksa, pasutri ini sudah dalam kondisi tak bernyawa. Istrinya tergeletak meninggal di pekarangan rumah dengan bersimbah darah. Sedangkan suaminya di sebuah ruangan jineng di rumahnya dalam posisi tergantung.

Lebih lanjut, Ngurah Jaya menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan saksi di TKP, hubungan suami istri tersebut sudah tidak akur semenjak 1 tahun lalu.  Dirga diketahui sempat memiliki istri kedua, dan tinggal bersama istri keduanya di Denpasar. Namun setelah bercerai dengan istri keduanya, sekitar setahun yang lalu, Dirga justru kembali tinggal bersama Miarni, istri pertama di rumah di Bunutin, Bangli tersebut.

Hal itu yang diduga memicu hubungan keduanya menjadi tidak akur. Pelaku diduga telah merencanakan aksi pembunuhan tersebut, terlihat dari pesan atau surat wasiat yang sebelumnya telah disiapkan olehnya.

“Diduga motifnya adalah kedua korban menjalani hubungan suami istri yang tidak harmonis. Isi wasiatnya intinya terkait warisan,” ungkapnya.

Sementara dari hasil visum di Forensik RSUD Bangli, Miarni mengalami 22 luka di sekujur tubuh, terutama di areal kepala belakang dan wajah. Bahkan 2 gigi palsu bagian atas dan bawah lepas menjadi empat keping. (sm)

311 Narapidana di Bali Terima Remisi Khusus Natal

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Pemasyarakatan Bali telah memberikan angin segar kepada 311 narapidana di seluruh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Bali.

Melalui pemberian Remisi Khusus Natal 2024, para narapidana diberikan kesempatan untuk lebih dekat dengan kebebasan dan keluarga.

Penyerahan remisi dilakukan secara simbolis pada Rabu (25/12/2024), di seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA se-Bali. Diharapkan remisi ini dapat menjadi motivasi bagi narapida untuk terus memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Bali, I Putu Murdiana menyampaikan, pemberian remisi ini tidak terlepas dari hasil evaluasi terhadap program pembinaan yang telah berjalan di masing-masing lembaga pemasyarakatan.

Berbagai program pembinaan, seperti pendidikan, keterampilan, keagamaan, dan konseling, telah berhasil memberikan dampak positif untuk para narapidana.

“Pemberian remisi ini bukan hanya sekadar pengurangan masa pidana, tetapi juga bentuk apresiasi atas perubahan perilaku yang telah ditunjukkan oleh para narapidana selama menjalani masa pidana,” ujar Murdiana.

Adapun sebanyak 304 narapidana memperoleh Remisi Khusus I (RK I). Narapidana yang memperoleh Remisi Khusus II (RK II) sebanyak 7 narapidana. Sehingga total narapidana dan anak binaan pemasyarakatan sebanyak 311 orang.

“Kami berupaya meningkatkan kualitas program pembinaan yang ada, tujuannya adalah agar para narapidana dapat memiliki bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti,” tambah Murdiana.

Dengan adanya remisi ini, diharapkan para narapidana dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Y. Pasaribu memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pemberian remisi ini.

“Pemberian remisi ini merupakan salah satu bentuk penghargaan atas perubahan perilaku yang telah mereka tunjukkan,” ujar Pramella.

Pramella berharap, dengan adanya remisi ini, para narapidana dapat memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mempersiapkan diri kembali ke masyarakat.

“Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mendukung upaya reintegrasi sosial para mantan narapidana,” pungkasnya. (ana)

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mendaki di Musim Hujan

Sederet Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mendaki di Musim Hujan. (Foto: Parapuan)
Sederet Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Mendaki di Musim Hujan. (Foto: Parapuan)

PANTAUBALI.COM – Mendaki gunung di musim hujan memberikan tantangan tersendiri. Cuaca yang tidak menentu, jalur yang licin, dan risiko hipotermia menjadi tantangan utama yang harus dihadapi para pendaki. Namun, dengan persiapan yang matang dan kehati-hatian, mendaki di musim hujan tetap bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan aman.

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan:

1. Pantau Perkiraan Cuaca
Sebelum mendaki, pastikan untuk memeriksa prakiraan cuaca di lokasi tujuan. Hindari pendakian jika ada peringatan badai atau hujan lebat yang berpotensi berbahaya. Pilih waktu terbaik dalam rentang cuaca yang relatif aman.

2. Gunakan Peralatan Anti Air
Peralatan anti air sangat penting untuk melindungi barang-barang Anda dari basah. Beberapa perlengkapan yang harus Anda siapkan:

Jas hujan atau ponco: Pilih jas hujan yang ringan dan mudah dilipat.
Rain cover untuk ransel: Pastikan tas Anda terlindungi dari air hujan.
Dry bag atau plastik kedap air: Gunakan untuk menyimpan barang-barang penting seperti ponsel, dompet, dan pakaian ganti.

3. Kenakan Pakaian yang Tepat
Pilih pakaian berbahan quick-dry yang cepat kering dan tidak menyerap air. Hindari bahan katun karena mudah basah dan membutuhkan waktu lama untuk kering. Lapisan pakaian yang sesuai juga penting:

Lapisan dalam: Bahan yang nyaman dan cepat menyerap keringat.
Lapisan luar: Jaket tahan air untuk melindungi dari hujan dan angin.

4. Pilih Sepatu dan Alas Kaki yang Aman
Jalur pendakian di musim hujan biasanya licin dan berlumpur. Gunakan sepatu gunung dengan sol anti-slip untuk mengurangi risiko tergelincir. Anda juga bisa menggunakan gaiter untuk melindungi kaki dari lumpur atau air yang masuk ke sepatu.

5. Perhatikan Kondisi Jalur
Hindari jalur yang terlalu curam atau memiliki potensi longsor. Jika memungkinkan, konsultasikan dengan pendaki yang sudah berpengalaman atau pemandu lokal untuk mendapatkan informasi tentang kondisi jalur terkini.

6. Siapkan Peralatan Tambahan
Di musim hujan, peralatan tambahan berikut dapat sangat membantu:

Trekking pole: Membantu menjaga keseimbangan di jalur licin.
Headlamp atau senter: Cuaca mendung bisa membuat jalur lebih gelap.
Tikar kedap air: Berguna untuk duduk atau beristirahat tanpa terkena tanah basah.

7. Jaga Kondisi Tubuh
Musim hujan membawa risiko hipotermia akibat suhu yang dingin. Untuk menjaga tubuh tetap hangat: Konsumsi makanan tinggi kalori. Minum air hangat atau teh untuk menjaga suhu tubuh. Istirahat yang cukup dan hindari kelelahan berlebih.

8. Waspadai Risiko Hypotermia
Jika tubuh mulai menunjukkan gejala seperti menggigil terus-menerus, kulit pucat, dan kesulitan berbicara, segera cari tempat perlindungan dan ganti pakaian basah dengan yang kering. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kondisi semakin memburuk.

9. Bawa Kantong Plastik untuk Sampah
Tetap jaga kebersihan lingkungan meski cuaca hujan. Gunakan kantong plastik untuk menyimpan sampah agar tidak mencemari alam.

10. Tetap Berkomunikasi dengan Tim
Jika mendaki bersama kelompok, pastikan setiap anggota saling berkomunikasi dan menjaga jarak yang tidak terlalu jauh. Dalam situasi darurat, komunikasi yang baik akan mempermudah pengambilan tindakan.

Mendaki di musim hujan memerlukan persiapan ekstra, tetapi bisa menjadi pengalaman yang luar biasa jika dilakukan dengan benar. Alam menawarkan keindahan yang berbeda saat hujan turun, mulai dari kabut yang menenangkan hingga suara gemericik air yang mendamaikan. Dengan mengikuti tips di atas, Anda bisa menikmati pendakian dengan aman dan nyaman. (sm)

Tips Cepat Akrab dengan Orang Baru dan Membangun Hubungan Pertemanan

Tips berkenalan dengan orang baru. (Foto: Beautynesia)
Tips berkenalan dengan orang baru. (Foto: Beautynesia)

PANTAUBALI.COM – Berkenalan dengan orang baru bisa menjadi tantangan, terutama jika Anda berada di lingkungan yang baru atau sedang mencoba memperluas jaringan pertemanan. Namun, dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa cepat akrab dengan orang baru dan membangun hubungan yang positif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda:

1. Tunjukkan Sikap Ramah dan Terbuka
Ekspresi wajah yang ramah dan senyuman tulus adalah langkah awal yang efektif. Sikap tubuh yang terbuka, seperti berdiri tegak tanpa menyilangkan tangan, memberikan kesan bahwa Anda approachable atau mudah didekati.

2. Gunakan Pertanyaan Terbuka
Saat berbicara, ajukan pertanyaan yang mendorong orang lain untuk bercerita lebih banyak. Contohnya:

“Apa yang membuat kamu tertarik di bidang ini?”
“Bagaimana kamu mengenal acara ini?”
Hindari pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak” agar percakapan lebih mengalir.

3. Dengarkan dengan Aktif
Mendengarkan adalah kunci utama dalam membangun kedekatan. Tunjukkan minat Anda dengan mengangguk, memberikan tanggapan kecil seperti “oh, menarik,” atau “wah, keren banget.” Jangan lupa untuk menjaga kontak mata agar mereka merasa dihargai.

4. Cari Kesamaan
Temukan topik yang bisa menjadi jembatan antara Anda dan lawan bicara. Apakah itu hobi, tempat yang pernah dikunjungi, atau musik favorit, berbagi kesamaan akan menciptakan koneksi yang lebih mendalam.

5. Jadilah Autentik
Tidak perlu berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri Anda. Orang cenderung menghargai kejujuran dan otentisitas. Ceritakan pengalaman atau pendapat Anda dengan cara yang jujur namun tetap sopan.

6. Hindari Topik yang Sensitif
Sebagai langkah awal, hindari topik yang terlalu pribadi, seperti agama, politik, atau masalah keuangan, yang bisa menimbulkan perbedaan pendapat. Fokuslah pada hal-hal ringan dan menyenangkan.

7. Berikan Pujian yang Tulus
Pujian sederhana, seperti memuji gaya berpakaian atau ide yang mereka sampaikan, dapat membuat orang merasa dihargai. Pastikan pujian tersebut tulus dan tidak berlebihan.

8. Gunakan Humor dengan Bijak
Sedikit humor dapat mencairkan suasana. Namun, pastikan humor Anda relevan dan tidak menyinggung perasaan orang lain.

9. Follow Up Setelah Pertemuan
Jika Anda bertemu di acara tertentu, tindak lanjuti perkenalan tersebut. Misalnya, kirim pesan singkat di media sosial untuk mengucapkan terima kasih atas obrolan yang menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghargai interaksi tersebut.

10. Latih Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri akan terpancar dalam cara Anda berkomunikasi. Jika Anda merasa gugup, tarik napas dalam-dalam dan ingat bahwa banyak orang juga senang bertemu dengan orang baru.

Berkenalan dan menjadi akrab dengan orang baru memang membutuhkan usaha, tetapi manfaatnya sangat besar. Dengan membangun hubungan yang positif, Anda tidak hanya memperluas jaringan sosial tetapi juga membuka peluang untuk pengalaman baru yang berharga. (sm)

Tips Agar Jadi Orang yang Disegani dan Tidak Diremehkan

Tips agar menjadi orang yang disegani. (Foto: Impact Factory)
Tips agar menjadi orang yang disegani. (Foto: Impact Factory)

PANTAUBALI.COM –  Dalam kehidupan sehari-hari, merasa diremehkan oleh orang lain sering kali menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Namun, ada berbagai cara untuk mengatasi hal tersebut dan membangun rasa percaya diri yang kuat.

Berikut adalah beberapa tips praktis agar tidak diremehkan orang lain:

1. Kenali dan Hargai Diri Sendiri
Mengenali kelebihan dan nilai diri adalah langkah awal yang penting. Ketika seseorang yakin pada kemampuan dan keunikannya, orang lain cenderung memberikan penghormatan yang setara.

2. Tunjukkan Sikap Percaya Diri
Percaya diri tidak hanya terlihat dari ucapan, tetapi juga melalui bahasa tubuh. Berdiri tegak, jaga kontak mata, dan berbicara dengan nada yang jelas dapat membuat orang lain lebih menghargai kehadiran Anda.

3. Tingkatkan Wawasan dan Keterampilan
Seseorang yang memiliki pengetahuan luas dan keterampilan mumpuni cenderung dihormati. Belajar hal-hal baru dan mengasah kemampuan bisa menjadi kunci untuk mendapatkan pengakuan.

4. Berbicara dengan Tegas
Menyampaikan pendapat dengan sopan tetapi tegas adalah cara efektif untuk menunjukkan bahwa Anda serius. Hindari nada ragu-ragu atau terlalu pelan dalam berbicara.

5. Tetapkan Batasan
Berani mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri. Sikap ini juga membuat orang lain memahami bahwa Anda memiliki batasan yang jelas.

6. Jaga Konsistensi dan Integritas
Tindakan yang konsisten dan penuh integritas akan menciptakan kepercayaan dari orang lain. Hindari sikap plin-plan agar tidak dianggap remeh.

7. Jaga Penampilan
Penampilan yang rapi dan sesuai dengan situasi mencerminkan sikap menghargai diri sendiri. Orang cenderung lebih menghormati individu yang menjaga penampilannya.

8. Bergaul dengan Orang Positif
Lingkungan yang mendukung akan membantu membangun rasa percaya diri. Hindari interaksi dengan individu yang cenderung meremehkan atau membawa energi negatif.

Membangun kepercayaan diri dan menghindari rasa diremehkan adalah proses yang memerlukan waktu. Namun, dengan menerapkan tips ini secara konsisten, Anda dapat meningkatkan rasa hormat dari orang lain dan memperkuat citra diri. (sm)

Dua Pendaki Asal Badung dan Tabanan Tersesat di Gunung Agung

Tim Sar lakukan pencarian dua pendaki tersesat di Gunung Agung, Karangasem, Kamis (26/12/2024).
Tim Sar lakukan pencarian dua pendaki tersesat di Gunung Agung, Karangasem, Kamis (26/12/2024).

PANTAUBALI.COM, KARANGASEM – Dua orang pendaki dilaporkan tersesat di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Rabu (25/12/2024).

Adapun identitas kedua pendaki tersebut yakni Putu Diki Adi Warta (27) asal Mengwi, Kabupaten Badung dan Ridho Adi Yudistira (22) asal Kediri, Kabupaten Tabanan. Hingga kini, Kamis (26/12/2024) tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap kedua korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan, laporan terkait kejadian ini diterima pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WITA.

Dari laporan yang diterima oleh petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar kedua korban bersama tiga orang rekannya memulai pendakian pada Selasa (24/12/2024) pada pukul 02.00 WITA.

“Setelah mencapai puncak, di Simpang jodoh pada ketinggian kuranglebih 2.800 Mdpl mereka terpisah, tiga orang turun terlebih dulu dan dua orang sampai saat ini belum kembali,” imbuh Sidakarya.

Meindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan delapan orang personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem menuju Posko Pendakian. Dikarenakan kondisi yang tidak mendukung, malam kemarin tim tidak bisa memulai pencarian.

Pagi ini Tim SAR gabungan dibagi menjadi 2 SRU, dimana SRU 1 naik dari Edelweis dan SRU 2 naik dri arah Timur Edelweis. Mereka sempat terkendala dengan kondisi cuaca hujan dan kabut tebal.  “Sampai dengan saat ini upaya pencarian masih berlangsung,” imbuh Sidakarya. (ana)

Usai Habisi Nyawa Istri Dengan Sadis, Suami di Bangli Bunuh Diri

Ilustrasi pembunuhan. (foto:kompas.com)
Ilustrasi pembunuhan. (foto:kompas.com)

PANTAUBALI.COM, BANGLI – Pembunuhan tragis terjadi di salah satu desa di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, pada Rabu (25/12/2024) malam. Pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas di rumah mereka.

Pasutri tersebut ialah I Ketut D (70) dan Ni Wayan M (64). Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, I Ketut D diduga menghabisi nyawa istrinya secara sadis sebelum akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Kasat Reskrim Polres Bangli AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun menjelaskan, Ni Wayan M ditemukan tak bernyawa di halaman rumah dengan luka serius di bagian kepala.

“Dari hasil keterangan dokter dan olah TKP, wanita ini dibunuh oleh suaminya,” ujarnya, Kamis (26/12/2024).

AKP Jaya Winangun mengatakan, korban dibunuh dengan cara dipukul berkali-kali menggunakan kayu dan palu pada bagian kepala. Berselang sejam usai melakukan aksi kejinya itu, pelaku memutuskan gantung diri di salah satu kamar rumahnya.

Adapun kejadian ini pertama kali diketahui oleh salah satu anaknya yang sedang berada di Jakarta.

“Anak korban dan pelaku melihat ada yang janggal lewat rekaman CCTV TKP yang bisa dipantau dari jarak jauh. Kemudian, anaknya ini lanjut memberitahu kakak ibunya yang ada di Bali,” ungkap Winangun.

Saat ini, jenazah pasutri tersebut masih berada di RSUD Bangli untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Jika pihak keluarga menduga ada yang janggal dari kematian ini, bisa dilakukan autopsi,” pungkasnya. (ana)

Waspadai Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Mudah Membedakan dengan Uang Asli

Cara membedakan uang palsu dengan uang asli.
Cara membedakan uang palsu dengan uang asli.

PANTAUBALI.COM – Saat ini media sosial di Indonesia sedang diramaikam dengan pemberitaan tentang sindikat pembuat uang palsu yang beroperasi di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Informasi tersebut membuat masyarakat khawatir karena uang palsu yang dihasilkan diklaim sangat mirip dengan uang asli, sehingga sulit dibedakan secara kasat mata.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/12/2024), Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI), Marlison Hakim, menyatakan bahwa BI terus meningkatkan fitur keamanan pada uang rupiah guna melindungi masyarakat dari tindakan pemalsuan.

Dalam upaya edukasi, masyarakat diajak mengenali ciri-ciri keaslian uang melalui metode 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang.

1. Dilihat

Amati benang pengaman pada uang kertas. Benang ini tampak seperti dianyam di dalam kertas dan dapat berubah warna jika dilihat dari sudut tertentu.

Pastikan ada cetakan angka nominal dengan warna mencolok pada bagian tertentu uang.

2. Diraba

Sentuh bagian cetakan gambar pahlawan, lambang burung Garuda, nilai nominal, dan kode tunanetra (blind code) berupa garis-garis pada sisi kanan dan kiri uang. Cetakan asli akan terasa kasar dengan tekstur khas.

3. Diterawang

Saat diterawang ke arah cahaya, akan terlihat tanda air (watermark) berupa gambar pahlawan nasional dan ornamen electrotype pada pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.

Perhatikan pula gambar saling isi (rectoverso), yakni logo Bank Indonesia (BI) yang akan tampak utuh ketika diterawang.

Selain metode 3D, alat seperti lampu ultraviolet (UV) dan kaca pembesar juga bisa digunakan untuk memastikan keaslian uang.

Lampu UV akan menunjukkan serat bercahaya tersembunyi pada uang asli, sementara kaca pembesar membantu memeriksa detail cetakan halus.

Jika Anda menemukan uang yang dicurigai palsu, segera laporkan ke kantor Bank Indonesia terdekat untuk verifikasi. Bank Indonesia memiliki Counterfeit Analysis Center yang dilengkapi tenaga ahli untuk menganalisis uang tersebut. (ana)