- Advertisement -
Beranda blog Halaman 12

Kolaborasi Semesta Berencana Melalui Penanaman Pohon dan Bersih-Bersih Sungai di Tabanan

Penanaman Pohon dan Bersih-bersih Sungai' yang digelar di Sungai Kutikan, area Lingkungan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri, Tabanan, Minggu (26/10/2025).
Penanaman Pohon dan Bersih-bersih Sungai' yang digelar di Sungai Kutikan, area Lingkungan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri, Tabanan, Minggu (26/10/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya memimpin langsung pelaksanaan Giat Gotong-royong Semesta Berencana ‘Penanaman Pohon dan Bersih-bersih Sungai’ yang digelar di Sungai Kutikan, area Lingkungan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri, Tabanan, Minggu (26/10/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Kabupaten/Kota se-Bali dalam rangka memperingati rahina suci Tumpek Wariga atau Tumpek Uduh.

Sejak pagi, kawasan sekitar Pura Luhur Pekendungan tampak dipadati ribuan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, Mulai dari TNI, Polri dan lintas sektor, masyarakat, Komunitas Sungai Watch, para ASN, hingga anak-anak sekolah setempat. Mereka datang membawa semangat gotong-royong dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.

Kegiatan diawali dengan apel yang dipimpin langsung oleh Bupati Sanjaya, kemudian dilanjutkan dengan aksi nyata berupa penanaman pohon dan pembersihan sungai di sekitar areal pura.

Pelaksanaan ini memiliki makna khusus karena dilakukan bertepatan dengan peringatan Tumpek Wariga, hari suci yang dimaknai sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Sangkara, pelindung tumbuh-tumbuhan.

Dalam konteks ini, penanaman pohon menjadi simbol penghormatan terhadap alam dan upaya memperkuat harmoni antara manusia dengan lingkungan, sebagaimana ajaran Tri Hita Karana.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Tabanan menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berwawasan lingkungan yang berpadu dengan nilai-nilai budaya dan spiritualitas Bali.

Dalam arahannya sebagai pimpinan apel, Sanjaya menyampaikan pesan penuh makna.

“Saya berharap peringatan hari suci Tumpek Wariga yang kita isi dengan kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai ini menjadi tonggak semangat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Begitu pentingnya keberlanjutan dan kelestarian lingkungan dalam kehidupan, Ia menambahkan ajakan untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya tidak henti-hentinya menghimbau seluruh masyarakat Tabanan untuk meresapi makna Tumpek Wariga. Mari kita berkolaborasi menjaga kelestarian alam dengan menanam dan merawat pohon, serta menjaga kesucian air sungai dengan tidak membuang sampah atau limbah sembarangan,” lanjut Sanjaya.

Kegiatan yang berlangsung penuh antusiasme ini juga disambung dengan laporan antar Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Provinsi Bali melalui video conference yang tersambung langsung ke Gubernur Bali.

“Pagi ini Tabanan tidak main-main. Kami hadirkan lebih dari 1.500 orang dari unsur Forkopimda, ASN, sekolah, dan masyarakat. Ini bukti keseriusan kami terhadap alam. Sejak pagi kami membawa 1.500 bibit pohon dan melibatkan juga unsur adat yang sangat peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. Bagi kami, menanam bukan sekadar seremonial, tapi harus hidup, itu tanggung jawab kami di Tabanan,” ujar Sanjaya dalam video conference.

Saat itu, Sanjaya juga menyampaikan, bahwa jenis tanaman yang ditanam di kawasan hilir Pura Pekendungan disesuaikan dengan karakter tanah dan lingkungan sekitar pantai.

Adapun jenis tanaman tersebut antara lain pohon Bumi Banten, kelapa genjah, ketapang, mahoni, dan bambu naga sari. Jenis-jenis ini dipilih karena memiliki nilai ekologis tinggi, mampu menahan abrasi, memperbaiki kualitas udara, dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Lebih lanjut, Politisi asal Dauh Pala Tabanan itu mengungkapkan, bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor di Tabanan. Pemerintah daerah bersinergi dengan TNI, Polri, masyarakat, lembaga adat, dan komunitas lingkungan seperti Sungai Watch, yang turut aktif dalam menjaga kebersihan sungai.

“Di Tabanan, kami punya konsep, bahwa setiap kecamatan, desa, dan banjar tidak boleh mengotori wilayah lainnya. Ini adalah tanggung jawab kolektif kita untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan harmonis,” tegas Sanjaya.

Orang nomor satu di Tabanan itu juga menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam gerakan hijau ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pelajar dan komunitas yang ikut serta. Menurutnya, semangat generasi Z dalam kegiatan gotong-royong seperti ini menjadi energi positif untuk memastikan keberlanjutan program lingkungan di masa depan.

“Kegiatan seperti ini harus terus kita lakukan bersama, karena Pemerintah Tabanan tidak bisa mewujudkan lingkungan yang bersih tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat,” tutup Sanjaya.

Turut hadir Danrindam IX Udayana atau yang mewakili, Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, jajaran Forkopimda Tabanan, anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Para Asisten dan Kepala Perangkat Daerah, Pimpinan instansi vertikal dan undangan terkait lainnya. (rls)

Pemkab Badung Tanam 4.400 Pohon dan Gelar Aksi Bersih Sungai Dukung Gerakan Semesta Berencana Serentak Seluruh Bali

Bupati Adi Arnawa bersama Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster saat berpartisipasi dalam “Gerakan Semesta Berencana: Aksi Nyata Penanaman Pohon dan Pembersihan Sungai Serentak”, di sempadan Tukad Ayung, Desa Bongkasa Pertiwi Abiansemal, Minggu (26/10).
Bupati Adi Arnawa bersama Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Gubernur Bali Wayan Koster saat berpartisipasi dalam “Gerakan Semesta Berencana: Aksi Nyata Penanaman Pohon dan Pembersihan Sungai Serentak”, di sempadan Tukad Ayung, Desa Bongkasa Pertiwi Abiansemal, Minggu (26/10).

PANTAUBALI.COM, – Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa didampingi Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta seusai kegiatan menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Bupati mengatakan, pelaksanaan Gerakan Semesta Berencana bertepatan dengan perayaan Tumpek Wariga, memiliki makna spiritual yang mendalam sebagai wujud memuliakan tumbuh-tumbuhan.

 

“Sebagai umat Hindu, kita baru saja merayakan Tumpek Wariga, hari yang penuh makna untuk menanam dan memuliakan tumbuh-tumbuhan. Harapan saya, pohon yang kita tanam hari ini dapat tumbuh subur, dan memberikan manfaat bagi keseimbangan alam serta kehidupan manusia, sesuai kearifan lokal Bali yang selalu menjunjunh tinggi keharmonisan antara manusia dan alam,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Bupati Adi Arnawa juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, terutama setelah peristiwa banjir di Bali yang sempat melanda beberapa waktu lalu. “Kejadian banjir pada tanggal 10 lalu menjadi pengingat, kita menyadari masih ada masyarakat yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. Melalui kegiatan hari ini, kami ingin menegaskan bahwa sungai bukan lagi ‘halaman belakang’, melainkan ‘halaman depan’ yang wajib dijaga dan dirawat,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Adi Arnawa juga mengumumkan akan merevitalisasi kembali Gerakan Serentak Kebersihan (GERTAK) untuk memperkuat semangat gotong royong di masyarakat. Program ini akan dilaksanakan dengan pola “Bapak Angkat”, di mana setiap kepala perangkat daerah akan bertanggung jawab atas satu wilayah dari total 62 wilayah di Badung (46 desa dan 16 kelurahan).

“Kami bersama Bapak Wakil Bupati sudah berkoordinasi untuk menghidupkan kembali semangat GERTAK dengan pola “Bapak Angkat” ini. Setiap pimpinan perangkat daerah akan bertanggung jawab terhadap wilayah tertentu dari 62 wilayah di Kabupaten Badung. Mereka akan berkoordinasi langsung dengan perbekel dan masyarakat setempat,” jelasnya.

 

Bupati Adi Arnawa menegaskan, pelaksanaan Gerakan Semesta Berencana di Kabupaten Badung merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam. Aksi penanaman pohon dan pembersihan sungai ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi merupakan langkah konkret menuju terwujudnya Kabupaten Badung yang hijau, sehat, dan berdaya saing ekologis, sejalan dengan semangat Tri Hita Karana serta visi pembangunan Bali Era Baru 2025–2125.

 

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang memimpin langsung apel pelaksanaan kegiatan tersebut, menyampaikan sambutan yang sarat makna spiritual serta ekologis. “Puja Pangastuti lan Angayubagia kita panjatkan ke hadapan Hyang Widhi Wasa, Ida Betara-Betari, para leluhur, dan lelangit Bali atas asung kertha wara nugraha-Nya, sehingga kita dapat berkumpul dalam kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana hari ini,” ujar Gubernur Koster membuka sambutannya.

 

Gubernur Koster menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nilai Wana Kerthi, yaitu menjaga dan memuliakan tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kehidupan manusia. “Pada hari suci Tumpek Wariga, kita bersyukur kepada tumbuh-tumbuhan karena merekalah yang memberi kehidupan, oksigen untuk bernafas, pangan untuk bertahan hidup, dan keseimbangan ekosistem bagi kelestarian alam Bali. Melalui penanaman pohon hari ini, kita tidak hanya menanam bibit, tetapi juga menanam harapan bagi masa depan Bali yang hijau, harmonis, dan berdaya saing ekologis,” tegasnya.

 

Dalam laporannya, Gubernur juga menyampaikan data pelaksanaan kegiatan serentak di seluruh Bali. Sebanyak 29.289 personel terlibat dalam aksi penanaman pohon di area seluas 591 hektar, dengan total 35.750 bibit dari berbagai jenis pohon produktif, upacara, dan konservasi. Selain itu, 36.500 personel berpartisipasi dalam kegiatan pembersihan sungai sepanjang 492 kilometer di seluruh kabupaten/kota di Bali. “Gotong Royong Semesta Berencana akan menjadi gerakan berkelanjutan untuk mewujudkan Bali yang hijau dan harmonis, sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru,” pungkas Gubernur Koster.

 

Melalui sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, aparat TNI-Polri, dan masyarakat, kegiatan ini menjadi simbol kuat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.“Apabila kegiatan seperti ini dilaksanakan secara konsisten, dua hal penting akan tercapai. Pertama, masyarakat akan semakin teredukasi dalam membangun budaya bersih dan gotong royong. Kedua, lingkungan, khususnya kawasan sungai, akan menjadi semakin bersih, indah, dan lestari,” tutup sambutan Gubernur yang dilanjutkan dengan penanaman pohon serentak serta pemantauan kegiatan melalui video conference oleh para kepala daerah di seluruh kabupaten/kota di Bali. (rls)

Tawur Balik Sumpah Utama, Bupati dan Wabup Tanam Pohon di Jaba Pura Penataran Agung Pucak Mangu

Bupati Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Rangkaian Karya Padudusan Agung, Menawa Ratna, Mapaselang, Mapadanan Medasar Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Penataran Agung Pucak Mangu, Sabtu (25/10).
Bupati Adi Arnawa dan Wabup Bagus Alit Sucipta mendampingi Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri Rangkaian Karya Padudusan Agung, Menawa Ratna, Mapaselang, Mapadanan Medasar Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Penataran Agung Pucak Mangu, Sabtu (25/10).

PANTAUBALI.COM – BADUNG Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta mendampingi Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Tawur Balik Sumpah Utama serangkaian Karya Padudusan Agung, Menawa Ratna, Mapaselang, Mapadanan Medasar Tawur Balik Sumpah Utama, di Pura Penataran Agung Pucak Mangu, Maruntutan Upacara Segara Kertih, Danu Kertih dan Wana Kertih yang puncaknya pada Purnama sasih Kelima, Buda Umanis, Wuku Julungwangi tanggal 5 November 2025, di Madya Pura Penataran Agung Pucak Mangu, Sabtu (25/10/2025).

 

Turut hadir dalam kesempatan ini Pengerajeg Karya Ida Cokorda Mengwi XIII, Penglingsir Puri se-Bali, Wakil Ketua DPRD Badung AA Ngr. Ketut Agus Nadi Putra, anggota DPRD Badung I Gst Lanang Umbara, Sekda Badung IB. Surya Suamba, Sekretaris I TP. PKK Bali Nyonya Seniasih Giri Prasta, Ketua TP. PKK Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, Ketua DWP Badung Nyonya Oliviana Surya Suamba, Kepala OPD lingkup Pemkab Badung, Camat Petang, Perbekel Desa Pelaga, tokoh serta masyarakat pengempon.

 

Upacara Tawur Balik Sumpah di Pura Agung Pucak Mangu dipuput Ida Pedanda Yajamana dari Griya Sidemen Munggu, Ida Pedanda Gede Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari Ubud dan Jero Gede Temburu Wasa, Lambing Sibang.

Pelaksanaan upacara ini dibantu dana dari Pemkab Badung melalui Dinas Kebudayaan Badung sebesar Rp 4 miliar dan dari Pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp 200 juta.

 

Sebelum melaksanakan persembahyangan bersama Tawur Balik Sumpah dan bertepatan dengan Rahina Tumpek Wariga, Bupati Wayan Adi Arnawa bersama Wabup Bagus Alit Sucipta didampingi Wakil Ketua DPRD, anggota DPRD Badung dan Sekda Badung serta Pimpinan OPD Badung melakukan penanaman pohon bersama di Jaba sisi Pura Penataran Pucak Mangu.

 

“Tumpek Wariga merupakan hari yang baik untuk menanam tumbuh-tumbuhan, disamping itu juga program ini untuk tetap menjaga keseimbangan, bagaimana kepedulian kita terhadap lingkungan itu sendiri. Kami dari pemerintah di Badung juga mengikuti kegiatan Tawur yang merupakan rangkaian dari pelaksanaan upacara Mapadudusan Agung, Menawa Ratna, Mapaselang, Mapadanan Medasar Tawur Balik Sumpah Utama, tanggal 5 November 2025,” ujar Bupati seusai penanaman pohon.

 

Adi Arnawa juga mengungkapkan pada tanggal 26 Oktober akan dilaksanakan penanaman pohon di daerah Bongkasa Pertiwi. “Mudah-mudahan ini bisa berjalan lancar sehingga apa yang kita harapkan untuk menjaga keseimbangan hubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia dan Manusia dengan Tumbuhan kita bisa implementasikan disaat kita melakukan penanaman,” tandasnya.

 

Sementara, Wagub Giri Prasta menyampaikan kehadirannya di Pura Penataran Pucak Mangu yang ada di Kabupaten Badung tepatnya di Desa Adat Tinggan, Desa Pelaga, Petang untuk ikut ngrastiti upacara Tawur Balik Sumpah Utama serangkaian Upacara Pujawali Mapadudusan Agung yang puncaknya bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, tanggal 5 November mendatang.

 

“Upacara ini adalah hubungan timbal balik antara Alam Sekala/Alam Nyata dan Alam Niskala bahwa persembahan ini dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Badung untuk bagaimana menselaraskan hubungan Tuhan dengan Manusia, saya kira upacara ini penting dilakukan demi kepentingan yadnya yang ada di pulau Bali ini,” ungkapnya. (rls)

K3S Badung Gelar Aksi Sosial Pemeriksaan Kesehatan dan Penyerahan Bantuan Bagi PPKS di Desa Mengwitani

Ketua TP PKK Badung yang juga Ketua K3S Badung, Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat melakukan aksi sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian bantuan paket sembako, kursi roda, kepada PPKS di Kantor Desa Mengwitani, Mengwi, Minggu (26/10).
Ketua TP PKK Badung yang juga Ketua K3S Badung, Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat melakukan aksi sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian bantuan paket sembako, kursi roda, kepada PPKS di Kantor Desa Mengwitani, Mengwi, Minggu (26/10).

PANTAUBALI.COM, – BADUNG Ketua TP PKK Kabupaten Badung yang juga Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa melakukan aksi sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian bantuan paket sembako, kursi roda, kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Kantor Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Minggu (26/10).

Turut hadir anggota DPRD Badung I Made Rai Wirata, Kadis Kesehatan Kabupaten Badung dr. Made Padma Puspita, Sekretaris Dinas Sosial Badung, Bagian Pembangunan, Camat Mengwi, Perbekel Desa Mengwitani dan lainnya.

Pemeriksaan kesehatan gratis melibatkan tenaga medis dari RSUD Mangusada, RS Giri Asih, RS Suwiti, UPT Puskesmas Mengwi, dan Klinik Gandi, dengan dokter-dokter spesialis yang memberikan layanan konsultasi langsung kepada masyarakat.

Ny. Rasniathi Adi Arnawa menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Pihaknya juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang berpartisipasi dalam aksi sosial ini. “Melalui aksi sosial ini, kami K3S Kabupaten Badung berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan sosial dan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan, demi mewujudkan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Badung,” ujarnya.

Dikatakan juga kegiatan sosial ini rutin dilaksanakan setiap bulan dengan menyasar desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Badung. Menurutnya kegiatan ini penting dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya seperti pemeriksaan mata, payudara, gula darah, kolesterol dan penyakit lainnya dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat Badung.

“Dalam kegiatan bakti sosial ini kita juga mengundang warga disabilitas, para lansia dan kita menyiapkan juga bantuan berupa paket sembako. Semoga bantuan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa bermanfaat untuk masyarakat Badung. Kami berharap masyarakat menyadari pentingnya kesehatan dan selalu memeriksakan diri jika ada keluhan-keluhan sehingga kita bisa mengetahui penyakit dalam tubuh agar tidak menjadi semakin parah, lebih baik mencegah daripada mengobati,” kata Rasniathi Adi Arnawa.

Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama K3S Badung dengan sejumlah mitra dan sponsor, antara lain Finns, Wihara Sanata Darma, Supermarket Bintang, Asosiasi Notaris (PPAT), Hotel Adi Darma, Coco Group, Yayasan Bunga Bali, Gerakan Badung Peduli dan UPTD Kuta Selatan pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, dengan total 247 paket sembako.

Usai acara, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa juga berkesempatan mengunjungi rumah dua warga rentan di Banjar Panca Warga, Desa Mengwitani, untuk memberikan bantuan kursi roda dan paket sembako, dengan harapan dapat meringankan beban dan mempercepat kesembuhan mereka.(rls)

Ribuan Pelari Berkumpul di Nuanu Creative City Ikuti 5K Fun Run

Ribuan Pelari Meramaikan Lintasan 5K Fun Run di Nuanu Creative City.
Ribuan Pelari Meramaikan Lintasan 5K Fun Run di Nuanu Creative City.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Lebih dari 1.500 pelari dari berbagai komunitas, keluarga, hingga jurnalis olahraga berkumpul di Nuanu Creative City untuk mengikuti 5K Fun Run 2025 pada Minggu (27/10/2025).

Kegiatan ini untuk merayakan semangat Fun and Fair untuk semua kalangan. Tanpa podium dan tanpa kompetisi, acara ini sepenuhnya berfokus pada keseruan, kebersamaan, dan merayakan gerak bersama.

Dengan dikelilingi instalasi seni publik dan lanskap alami sebagai latar, para pelari menikmati momen-momen berkesan di setiap titik rute menjadikan setiap langkah terasa layak diabadikan.

Acara ini dipenuhi kostum-kostum kreatif dan berwarna, terinspirasi dari karakter film, pahlawan super, hingga budaya lokal, menjadikan lintasan lari bagaikan parade penuh tawa dan energi.

Mengusung semangat Fun and Fair untuk semua kalangan, Nuanu juga menghadirkan beragam permainan dan doorprize yang terbuka bagi semua peserta tanpa batasan. Dari anak-anak hingga dewasa, semua memiliki kesempatan yang sama untuk bermain, menang, dan merayakan kebugaran lewat gerakan.

Tak hanya berlari, peserta juga menikmati berbagai aktivitas di area Nuanu. Mulai dari stan makanan dan minuman, recovery corner, hingga spot foto interaktif yang ramai digunakan untuk mengabadikan momen bersama. Suasana komunitas yang hidup terpancar melalui musik, tawa, dan keceriaan yang mengiringi dari awal hingga akhir acara.

Brand & Communications Director Nuanu Creative City Ida Ayu Astari Prada mengatakan, sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Nuanu menyalurkan 5 persen dari hasil penjualan tiket Fun Run melalui Nuanu Social Fund (NSF) untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat di sekitar Tabanan.

“Rasanya luar biasa melihat Nuanu dipenuhi senyum, tawa, dan sedikit kelelahan setelah berlari,  artinya satu hari lagi terlewati dengan baik di Nuanu,” ujarnya.

Seperti diketahui, Nuanu adalah destinasi unik di Bali yang menghadirkan beragam acara bermakna, terkurasi, dan menyenangkan.

Seiring Kabupaten Tabanan tumbuh dan menemukan ritmenya sendiri, Nuanu hadir sebagai kawasan kreatif, pusat energi dan imajinasi yang menyambut para insan kreatif dari berbagai penjuru untuk terhubung dan berkolaborasi.

“Kami berharap Nuanu menjadi tempat di mana berjalan dan berlari terasa nyaman, sekaligus mengingatkan semua orang bahwa setiap langkah membawa jejak positif bagi pemberdayaan sosial,” imbuh Ayu Astari. (ana)

RSUD Wangaya Segera Terima Bantuan Alkes Senilai 30 Miliar dari Kemenkes

RSUD Wangaya Segera Terima Bantuan Alkes Senilai 30 Miliar dari Kemenkes
RSUD Wangaya Segera Terima Bantuan Alkes Senilai 30 Miliar dari Kemenkes

DENPASAR – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke RSUD Wangaya Denpasar, Jumat (24/10/2025), untuk menindaklanjuti usulan Gubernur Bali Wayan Koster yang sebelumnya disampaikan pada 16 September 2025 di Jakarta.

Saat itu, Gubernur Koster hadir di Jakarta untuk menyampaikan permohonan bantuan alat kesehatan (alkes) bagi RSUD Wangaya yang mengalami kerusakan akibat banjir. Usulan tersebut merupakan tindak lanjut dari permintaan Walikota Denpasar I.G.N. Jaya Negara sebagai aspirasi masyarakat Kota Denpasar.

Tak butuh waktu lama, Menkes Budi langsung meninjau kondisi rumah sakit dan memastikan bantuan akan segera direalisasikan. Kunjungan Menkes turut didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Direktur RSUD Wangaya dr. Anak Agung Made Widiasa, serta sejumlah pejabat SKPD terkait.

Setelah meninjau langsung kondisi fasilitas rumah sakit, Menkes Budi Sadikin menyampaikan komitmennya untuk merealisasikan bantuan alat kesehatan senilai puluhan miliar rupiah pada tahun ini.

“Kita memang sudah rencanakan untuk bantu Wangaya. Tadi saya lihat daftar alat-alatnya, nilainya sekitar 20 sampai 30 miliar rupiah. Harusnya bisa didapat tahun ini,” ujar Menkes Budi Sadikin.

Ia juga berpesan agar alat kesehatan yang akan diberikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Denpasar dan Bali.

Kunjungan tersebut menjadi bagian dari langkah memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam percepatan pemulihan serta peningkatan kualitas layanan kesehatan pasca banjir yang melanda RSUD Wangaya pada 9 September 2025.

Menteri Budi Gunadi meninjau langsung kondisi fasilitas layanan dan infrastruktur rumah sakit yang terdampak banjir.
Berdasarkan laporan manajemen RSUD Wangaya, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp50 miliar, mencakup kerusakan alat kesehatan, infrastruktur gedung, hingga sistem operasional pelayanan pasien.

Dalam arahannya, Menkes menekankan pentingnya implementasi transformasi sistem kesehatan nasional, termasuk penguatan layanan primer, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, serta percepatan digitalisasi layanan kesehatan di daerah.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pemulihan fasilitas kesehatan di Bali.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri Kesehatan yang telah meninjau langsung RSUD Wangaya. Pemprov Bali berkomitmen memperkuat sistem kesehatan yang tangguh, termasuk membangun rumah sakit daerah yang lebih siap menghadapi bencana,” ujar Koster.

Direktur RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Made Widiasa, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga pelayanan kepada masyarakat meski dihadapkan pada keterbatasan sarana pasca banjir.

“Banjir merusak gudang obat, ruang keuangan, genset, dan beberapa alat medis. Kami sudah mengajukan kebutuhan alat kesehatan ke Kemenkes, dan 12 jenis alat baru akan segera dikirim untuk mendukung pelayanan madya,” jelasnya.

Menutup kunjungan, Menkes Budi Gunadi menegaskan kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung pemulihan RSUD Wangaya.

“Membangun rumah sakit memang tidak mudah, tapi menjaga dan memperkuatnya jauh lebih penting. RSUD Wangaya sangat vital bagi 800 ribu warga Denpasar. Pemerintah pusat siap membantu penyediaan alat kesehatan agar pelayanan bisa segera pulih dan semakin kuat,” tegasnya. (rls)

800 Jenis Tanaman Upakara dan Usadha di Taman Gumi Banten dan Usadha Besakih akan Ditata untuk Edukasi Spritual

Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yakni Taman Gumi Banten dan Usadha yang berlokasi di Banjar Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10/2025) pagi.
Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yakni Taman Gumi Banten dan Usadha yang berlokasi di Banjar Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10/2025) pagi.

PANTAUBALI.COM, KARANGASEM — Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yakni Taman Gumi Banten dan Usadha yang berlokasi di Banjar Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10/2025) pagi.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Koster meninjau berbagai jenis tanaman lokal Bali yang berfungsi sebagai tanaman upakara dan tanaman obat tradisional (usadha). Taman seluas 4,2 hektar ini ditanami lebih dari 800 jenis tanaman, antara lain cempaka, Kenanga, majegau, kelapa mulung, kelapa daksina, kelapa gading, tanaman puspa dewata, dan beragam tanaman lain yang digunakan dalam prosesi upacara keagamaan di Pura Agung Besakih.

“Tanaman-tanaman yang tumbuh di sini menjadi sumber utama bahan upakara di kompleks Pura Besakih sepanjang tahun. Di kawasan suci ini ada 118 jenis upacara yang rutin dilaksanakan, sehingga keberadaan taman ini sangat penting,” ujar Gubernur Koster.

Menurutnya, penataan taman ke depan akan dilakukan secara lebih tertata dan komunikatif, dengan pengelompokan tanaman berdasarkan jenis dan tema agar lebih mudah dipahami pengunjung. Ia juga mengarahkan agar dibuatkan blok-blok khusus, termasuk aturan pengambilan tanaman tertentu dengan prosesi upacara agar tidak dilakukan secara sembarangan.

“Saya ingin taman ini menjadi kebun edukatif yang hidup. Pengunjung tidak hanya melihat tanaman, tapi juga memahami maknanya dalam upacara dan kehidupan spiritual masyarakat Bali,” tegas Koster.

Langkah pembangunan Taman Gumi Banten dan Usadha ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali untuk Taman Gumi Banten, Usadha, dan Penghijauan. Melalui kebijakan ini, Pemerintah Provinsi Bali berupaya melestarikan tanaman lokal Bali yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat adat dan keagamaan.

Gubernur Koster menegaskan, keberadaan taman ini sekaligus menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan memperoleh tanaman langka untuk keperluan upacara keagamaan maupun pengobatan tradisional.

“Tanaman lokal Bali semakin sulit ditemukan. Dengan adanya kebun ini, kita jaga agar warisan hayati dan budaya Bali tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya.

Selain di Besakih, Gubernur juga membuka peluang untuk mengembangkan taman serupa di wilayah lain di Bali. Saat ini, pihaknya sedang melakukan identifikasi terhadap tanah aset Pemerintah Provinsi Bali yang memiliki ekosistem geografis yang mendukung untuk pengembangan tanaman upakara dan usada.

“Kita akan lihat di mana tanah aset Pemprov yang cocok. Kalau memungkinkan, taman seperti ini akan kita tambah di lokasi lain agar pelestarian tanaman lokal semakin meluas,” kata Koster.

Melalui inisiatif ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kelestarian alam dan budaya sebagai satu kesatuan pembangunan berkelanjutan, selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju kehidupan krama Bali yang sejahtera dan harmonis dengan alam. (Rls)

Pewarta Rayakan HUT ke-11 dengan Konsep Tri Hita Karana

Pewarta Tabanan menyerahkan bibit pohon cempaka kepada prajuru Pura Luhur Batukaru usai kegiatan persembahyangan bersama pada Sabtu (25/10/2025).
Pewarta Tabanan menyerahkan bibit pohon cempaka kepada prajuru Pura Luhur Batukaru usai kegiatan persembahyangan bersama pada Sabtu (25/10/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-11 pada Selasa (28/10/2025) nanti.

Perayaan HUT Pewarta Ke-11 di tahun ini akan dilaksanakan dengan sejumlah kegiatan yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana.

Konsep Tri Hita Karana menjadi pijakan seluruh aktivitas hidup di Bali. Konsep itu memberikan gambaran mengenai penyebab keharmonisan hidup antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungannya.

Dengan konsep itu, perayaan HUT Pewarta Ke-11 diawali dengan kegiatan ngaturang bakti atau persembahyangan bersama secara khidmat di Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel.

Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu (25/10/2025) yang bertepatan dengan Tumpek Wariga, sebuah hari suci dalam agama Hindu di Bali untuk menghormati dan bersyukur kepada Dewa Sangkara, penguasa kesuburan tumbuh-tumbuhan.

Karena itu, usai melakukan persembahyangan bersama, para anggota Pewarta baik dari media cetak, televisi, dan online melakukan penyerahan 50 bibit pohon cempaka kepada prajuru atau pengurus Pura Luhur Batukau.

Bibit pohon Cempaka nantinya akan ditanam pada kawasan hutan lindung yang ada di sekitar Pura Luhur Batukau.

Ketua Pewarta Tabanan, Anak Agung Gede Kayika Sasrawiguna mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kontribusi dan kepedulian wartawan yang sehari-harinya bertugas di Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian alam.

Apalagi belakangan ini, Bali sedang menghadapi persoalan lingkungan yang pelik. Mulai dari alih fungsi lahan dan berkurangnya vegetasi.

Sehingga beberapa waktu lalu, beberapa persoalan lingkungan itu ditengarai menjadi penyebab munculnya bencana banjir pada beberapa wilayah di Bali.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi spiritual bagi kami Pewarta di usianya yang sudah memasuki sebelas tahun,” kata Kayika.

Dengan demikian, sambung Kayika, perayaan HUT Pewarta Ke-11 bukan hanya sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu, perayaan HUT kali ini memberikan makna bagi seluruh anggotanya, masyarakat, dan lingkungan.

“Melalui konsep Tri Hita Karana, kami berupaya menjaga keharmonisan hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi, sesama manusia, dan alam sekitar,” ujar Kayika.

Ia menambahkan, pohon cempaka dipilih karena memiliki nilai filosofis yang erat dengan kehidupan spiritual masyarakat Bali.

“Cempaka sering digunakan dalam sarana upacara keagamaan. Dengan menanam pohon ini, kami berharap turut menjaga keberlanjutan sumber sarana yadnya dan kelestarian hutan Batukaru yang menjadi paru-paru Tabanan,” jelasnya.

Selain kegiatan bakti dan penanaman pohon, Pewarta juga merencanakan sejumlah kegiatan lanjutan sebagai rangkaian perayaan ulang tahun, di antaranya kunjungan sosial ke panti asuhan dan refleksi profesi untuk memperkuat etika jurnalistik di kalangan anggotanya.

“Kami ingin wartawan Tabanan tidak hanya kuat di sisi profesionalisme, tapi juga memiliki kepekaan sosial dan kepedulian lingkungan,” imbuhnya.

Rangkaian kegiatan HUT Pewarta yang dilaksanakan di lereng Gunung Batukau ini pun mendapat sambutan hangat dari pengempon pura serta masyarakat setempat.

Mereka mengapresiasi langkah wartawan yang menjadikan momentum ulang tahun sebagai sarana memperkuat harmoni dan menjaga kelestarian alam Bali. (ana)

Gerakan Bali Bersih Sampah TP. PKK Badung Laksanakan Gerak Bersih Pantai

Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat melaksanakan gerakan bersih-bersih di Pantai Kelan, Kecamatan Kuta, Jumat (24/10).
Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat melaksanakan gerakan bersih-bersih di Pantai Kelan, Kecamatan Kuta, Jumat (24/10).

PANTAUBALI.COM, – BADUNG Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Badung yang juga selaku Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Kabupaten Badung Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, melaksanakan gerakan bersih-bersih di Pantai Kelan, Kecamatan Kuta, Jumat (24/10).

Turut hadir Ketua Gatriwara Badung Nyonya Gusti Ayu Trisna Dewi Anom Gumanti, Ketua DWP Badung Nyonya Oliviana Surya Suamba, Lurah Tuban, Ketua Bhayangkari Cabang Badung, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Ketua Jalasenastri Lanal Denpasar, Ketua IWAPT Cabang Badung, Ketua Tiara Kusuma Cabang Badung, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se- Kabupaten Badung, anggota PKK se-Kabupaten Badung dan tim kebersihan DLHK Badung.

Nyonya Rasniathi menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen TP. PKK Kabupaten Badung dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan melalui pengelolaan sampah berbasis sumber.

“Tujuannya selain bersih pantai, bersihkan lingkungan sekitar kita. Saya selaku Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber juga menghimbau kepada ibu-ibu anggota organisasi kewanitaan agar mensosialisasikan atau disampaikan ke masyarakat lingkungan sekitar untuk tidak lagi buang sampah sembarangan, terutamanya di sungai,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan tempat sampah secara simbolis oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Badung kepada perwakilan masyarakat dan organisasi kewanitaan. Pemberian tempat sampah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih disiplin dalam memilah dan mengelola sampah.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih di kawasan Pantai Kelan yang diikuti antusias oleh seluruh peserta. TP. PKK Kabupaten Badung berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. (rls)

Ketua TP PKK Badung Gelar Temu Wirasa dengan PKK dan Kader Posyandu Se-Kelurahan Sading

Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat menggelar Temu Wirasa bersama pengurus PKK beserta anggota dan kader Posyandu se-Kelurahan Sading di Kantor Lurah, Jumat (24/10).
Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa saat menggelar Temu Wirasa bersama pengurus PKK beserta anggota dan kader Posyandu se-Kelurahan Sading di Kantor Lurah, Jumat (24/10).

PANTAUBALI.COM, – BADUNG Ketua TP PKK Kabupaten Badung, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa, menggelar Temu Wirasa bersama pengurus PKK beserta anggota dan kader Posyandu se-Kelurahan Sading. Acara yang berlangsung di Ruang Pertemuan Kantor Lurah Sading ini diawali dengan kegiatan bakti sosial, Jumat (24/10).

Sebelumnya Ketua TP PKK Badung bersama rombongan melaksanakan bakti sosial mengunjungi Jro Bendesa Adat Sading Ketut Surata yang sedang menderita kanker nasofaring dan Ni Wayan Misinem warga kurang mampu serta meninjau Industri Kecil Menengah (IKM) di Banjar Pekandelan.

Selanjutnya rombongan meninjau lokasi ‘Tong Edan’ di Perumahan Multi Permai I, yang merupakan salah satu inovasi penanganan sampah berbasis sumber.

Dalam arahannya, Nyonya Rasniathi Adi Arnawa menyampaikan rasa bangga karena kegiatan Temu Wirasa ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan bersama ibu-ibu PKK dan kader Posyandu di Kelurahan Sading.

“Ini merupakan momentum untuk menyelaraskan program-program TP PKK dan Posyandu, dari tingkat kabupaten hingga ke kelurahan dan desa.

Melalui Temu Wirasa kita harapkan lahir pemahaman dan tujuan yang sama dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan sumber daya yang ada di masing-masing keluarga.

Terima kasih kepada Lurah Sading bersama jajaran yang sudah bekerja dengan sigap sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sudah terlayani dengan baik” ujarnya. (rls)