- Advertisement -
Beranda blog Halaman 10

Gedung Satpas Polres Tabanan Diresmikan, Layanan SIM Lebih Cepat dan Minimalisir Pungli

Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya beserta Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma saat meresmikan Gedung Satpas Polres Tabanan, Rabu (30/4/2025).
Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya beserta Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma saat meresmikan Gedung Satpas Polres Tabanan, Rabu (30/4/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Gedung Satuan Administrasi Penyelenggara SIM (Satpas) Polres Tabanan yang berlokasi di Jalan Kebo Iwo, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan diresmikan pada Rabu (30/4/2025).

Peresmian dilakukan langsung oleh Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya beserta Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma.

Gedung Satpas ini dilengkapi dengan sistem elektronik sehingga masyarakat yang ingin membuat SIM baru atau perpanjangan bisa lebih cepat terlayani. Selain itu, praktek pungutan liar (pungli) dari oknum nakal bisa diminimalisir.

Gedung Satpas Polres Tabanan ini menjadi yang kedua di Bali setelah sebelumnya dibangun di Kabupaten Karangasem.

Kapolda Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya mentakan, gedung Satpas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya wilayah Tabanan. Karena layanan memakai sistem elektronik maka pemohon mendapatkan layanan pembuatan SIM secara lebih praktis, cepat dan transparan.

“Selain itu juga meminimalisir pungli karena terdata dari pendaftaran sampai penerbitan SIM. Sehingga dengan Satpas ini pelayanan masyarakat bisa ditingkatkan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Tabanan AKBP Chandra Citra Kesuma didampingi Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Anton Suherman menambahkan, alur permohonan SIM baru dan perpanjangan dibagi dalam empat zona.

Zona pertama adalah zona informasi dan kesiapan berkas. Zona kedua registrasi dan identifikasi. Zona ketiga, ujian teori dengan e-Avis yang sudah langsung terintegrasi dengan Korlantas Polri. Zona keempat ujian praktek dengan e-Drive.

“Dalam zona keempat ini menggunakan teknologi yang sangat canggih, dimana penentu kelulusan tidak lagi dengan asumsi petugas tetapi langsung dari mesin e-Drive yang dipasang di setiap sudut lintasan ujian praktek. Nanti hasilnya sudah bisa langsung ditampilkan lulus atau tidak di hari itu juga,” jelas AKBP Candra Citra.

Adapun waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatan SIM baru yakni sekitar 120 menit. Sedangkan untuk perpanjang SIM sekitar 45 menit.

“Pelayanan satpas ini tidak hanya melayani masyarakat Tabanan, namun masyarakat dari luar wilayah Tabanan dan Pulau Bali yang ingin mengurus SIM juga bisa di Satpas Tabanan karena sudah terintegrasi di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (ana)

Bhakti Penganyar IBTK Jajaran Pemda Tabanan di Pura Agung Besakih

Pemda Tabanan saat melaksanakan Bhakti Penganyar Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, pada Selasa (29/4/2025).
Pemda Tabanan saat melaksanakan Bhakti Penganyar Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, pada Selasa (29/4/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan menghadiri pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Ida Bhatara Turun Kabeh yang berlangsung di Pura Agung Besakih, Desa Adat Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, pada Selasa (29/4/2025).

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya bersama istri sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya juga turut hadir dalam upacara sebagai sebagai wujud sradha bhakti terhadap pelaksanaan yadnya suci tersebut.

Rombongan dari Kabupaten Tabanan yang hadir terdiri dari unsur anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda beserta istri, serta para pimpinan Perangkat Daerah dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan.

Setibanya di lokasi, rombongan langsung menuju dapur suci, yang diawali dengan mesandekan katuran boga alit sebagai simbol persembahan tulus ikhlas dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, seluruh peserta rombongan menunjukkan kekompakan dan ketulusan dalam menjalani setiap tahapan upacara. Tak hanya hadir untuk bersembahyang, Bupati Sanjaya dan Bunda Rai dan jajaran juga aktif ngayah sebagai bentuk dukungan spiritual terhadap pelaksanaan karya agung tersebut.

“Hari ini kami semua bersembahyang, mengikuti Bhakti Penganyar, kami memohon ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Bhatara Sesuhunan ring Pura Agung Besakih, semoga seluruh masyarakat Bali, khususnya Tabanan, senantiasa diberi kerahayuan, kesejahteraan, dan keselamatan,” ujar Bupati Sanjaya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya dan spiritual sebagai pondasi kehidupan masyarakat Bali.

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya juga menyampaikan harapannya, agar kegiatan ngayah seperti ini terus dilestarikan dan menjadi ajang penguatan spiritual sekaligus pemberdayaan perempuan di Bali.

“Ngayah bukan hanya sekadar kewajiban adat, tetapi juga menjadi wujud cinta kita terhadap budaya dan persatuan masyarakat. Saya bangga bisa menari dan megambel bersama Ibu-ibu PKK Tabanan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Bhakti Penganyar ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan secara rutin di Pura Agung Besakih. Upacara ini menjadi momentum penting bagi umat Hindu di Bali untuk meningkatkan sradha dan bhakti, serta mempererat tali persaudaraan lintas wilayah dan generasi.

Kehadiran para pimpinan daerah, termasuk dari Kabupaten Tabanan, menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya dan kehidupan spiritual masyarakat Bali. (rls)

Masyarakat Bali Harus Bangga dan Mencintai Kain Endek

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk merasa bangga dan mencintai kain tenun tradisional Endek Bali.

“Bali mempunyai banyak sekali ragam kain endek dan kita patut bangga. Mari kita jaga agar kain tenun endek tetap berjaya dengan bangga menggunakannya dan mencintai kain buatan para perajin kita,” imbuhnya.

Harapan tersebut disampaikan Ny. Putri Koster dalam sambutannya saat membuka acara Fashion Show ‘Timeless Beauty of Endek’ oleh DWP Poltekes Kemenkes di Auditorium Poltekes Kemenkes Sidakarya, Selasa (29/4/2026).

Ny. Putri Koster menyampaikan, saat ini penggunaan kain endek di pasaran mulai menggeliat, tetapi sesungguhnya kain endek sedang tidak baik-baik saja.

Salah satu penyebabnya adalah karena sebagian besar kain tenun endek yang beredar di pasaran saat ini tidak diproduksi di Bali oleh perajin lokal, melainkan diproduksi di luar Bali.

Hal ini tentu saja berdampak signifikan terhadap keberadaan endek Bali, karena kain tersebut tidak dikerjakan oleh perajin lokal sehingga banyak perajin yang meninggalkan alat tenunnya. Kondisi ini berdampak pada menurunnya kesejahteraan perajin.

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, ke depannya tidak hanya akan berdampak pada perekonomian Bali, tetapi yang lebih dahsyat lagi adalah hilangnya kain tenun asli buatan perajin Bali.

“Di pasar saat ini, sekitar 83 persen kain endek yang dipasarkan dibuat di luar Bali, jadi hanya 17 persen yang merupakan buatan perajin asli Bali. Untuk itu, mari kita bangun kesadaran untuk selalu membeli dan menggunakan kain endek yang ditenun oleh perajin kita sendiri,” tuturnya.

Istri orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan apresiasinya kepada DWP Poltekes Kemenkes atas penyelenggaraan fashion show yang dirangkaikan dengan perayaan Hari Kartini. Dengan kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh kecintaan pada kain endek dan menjadi salah satu upaya dalam melestarikan kain tenun Bali yang telah diakui dan memiliki HAKI.

Gelaran fashion show pada sore hari ini berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. Fashion show tidak hanya menampilkan desain eksklusif endek, tetapi juga menampilkan Kids Endek Fashion Show serta lomba busana ke kantor berbahan endek.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana; Direktur Poltekes Kemenkes, Dr. Sri Rahayu; pengurus dan anggota DWP Provinsi Bali, Kota Denpasar, dan Poltekes Kemenkes. (rls)

Pemkab Badung Genjot Peningkatan Jalan Pengubengan Kangin

Plt. Kepala Dinas PUPR Badung I Nyoman R. Karyasa.
Plt. Kepala Dinas PUPR Badung I Nyoman R. Karyasa.

PANTAUBALI.COM, BADUNG –  Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah melaksanakan proyek peningkatan jalan di kawasan Pengubengan Kangin hingga batas wilayah Kota Denpasar. Jalan tersebut diperlebar hingga mencapai 24 meter guna meningkatkan kapasitas dan kenyamanan pengguna jalan.

Bupati Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, turun langsung meninjau proses pengerjaan proyek ini pada Selasa (29/4/2025), menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membenahi infrastruktur wilayah.

Secara teknis, lebar total jalan yang ditingkatkan berkisar antara 22 hingga 24 meter. Rinciannya meliputi lebar badan jalan sekitar 14,5 sampai 15 meter, trotoar selebar 2 hingga 2,5 meter di masing-masing sisi, serta area taman selebar 1,5 meter yang menambah keindahan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

Proyek ini menghabiskan dana sebesar Rp 23,98 miliar yang sepenuhnya bersumber dari APBD Badung Tahun Anggaran 2025.

Menurut Plt. Kepala Dinas PUPR Badung I Nyoman R. Karyasa pekerjaan akan selesai dalam jangka waktu 210 hari kerja dan ditargetkan rampung pada Oktober 2025. Setelah itu, proyek ini akan memasuki masa pemeliharaan selama dua tahun sebagaimana tertuang dalam kontrak kerja.

Pekerjaan konstruksi dipercayakan kepada PT. Pramana Artha Raharja sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan dari CV. Dwireka Cipta Engineering.

Karyasa menyampaikan, proyek ini bukan hanya berfokus pada pelebaran jalan, tetapi juga penataan lingkungan sekitar. Penambahan trotoar, taman, dan jalur pedestrian menjadi bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang aman, nyaman, serta estetis bagi masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa pengguna jalan, baik kendaraan maupun pejalan kaki, merasa aman dan nyaman. Maka dari itu, penataan dilakukan secara menyeluruh, termasuk penanaman pohon perindang dan desain taman yang menarik,” ujarnya. (jas) 

Putri Koster: Perempuan Layak Berkembang di Ranah Domestik dan Publik Tanpa Dipaksa

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Ny. Putri Suastini Koster selalu memberikan apresiasi terhadap perempuan yang mampu meniti karier di ranah publik. Namun di sisi lain, ia juga mengingatkan agar wanita karier, terutama yang telah menikah, tidak serta-merta meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga di ranah domestik.

Perempuan memiliki tanggung jawab sebagai garda terdepan dalam keluarga, berperan mendidik anak, serta mengawal tumbuh kembang anak baik dari segi pendidikan, kecerdasan, maupun kesehatannya.

Selain sebagai ibu dan wanita karier, perempuan juga memiliki tugas dan kewajiban sebagai istri. Peran multitalenta ini menjadi tanggung jawab besar bagi seorang perempuan dan tentu membutuhkan dukungan dari suami sebagai pendampingnya.

“Jangan sampai negara kehilangan generasi emas hanya karena anak tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga, terutama dari seorang ibu, karena benteng terkecil dari negara adalah keluarga,” tegas Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, saat didaulat sebagai pembicara dalam Talkshow Apindo Bali 2025 yang diselenggarakan oleh DPP Apindo Bali di Quest Hotel, Denpasar, pada Anggara Umanis-Kuningan, Selasa (29/4/2025).

“Sebagai seorang istri, jangan sampai kita dipaksa untuk tampil jika kita tidak bersedia. Namun ketika kita memiliki kemampuan dan keahlian untuk tampil, setidaknya jangan ditenggelamkan. Oleh sebab itu, kesempatan adalah hak setiap orang untuk dimiliki dan dikembangkan. Biarkan ia keluar dan tumbuh secara alami,” sambungnya.

Talkshow yang menghadirkan sejumlah anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia Provinsi Bali ini mengangkat tema ‘Menggali Potensi Kepemimpinan Perempuan, Harmonisasi Hubungan Industrial di Era Digital’. Diharapkan kegiatan ini mampu membangkitkan daya saing para pengusaha muda dalam menciptakan karya-karya menarik dan kreatif, dengan memanfaatkan jaringan digital sebagai media promosi, sehingga mampu mendongkrak jumlah penjualan dan nilai produk.

Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, yang hadir didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, serta sejumlah anggota Dekranasda Bali, menyampaikan bahwa sebagai perempuan yang aktif mengawal pertumbuhan keluarga, baik di ranah domestik maupun publik, diperlukan kemampuan untuk mengatur diri dengan baik.

“Dari perjuangan R.A. Kartini, kita bisa menyimpulkan berjuang tidak bisa dilakukan sendiri tanpa teknik dan taktik. Diperlukan kemampuan berpikir dengan cara memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan. Sebab perempuan tidak akan mampu menjadi garda terdepan jika tidak membekali dirinya dengan kecerdasan dan kemampuan memimpin keluarga,” ucapnya.

“Sebuah keluarga membutuhkan satu nahkoda dan satu garda yang siap memayungi anak-anaknya. Vibrasi kasih sayang dimulai dari budi pekerti sebagai pondasi untuk membangkitkan akhlak, sopan santun, dan etika. Sementara itu, keseimbangan yang dimaksud bagi perempuan adalah mampu mengurus keluarga sekaligus mewujudkan karier di ranah publik, tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga di ranah domestik,” imbuhnya.

Ia juga menyampaikan, sudah menjadi tanggung jawab bersama antara perempuan dan laki-laki dalam membangun bangsa. Namun demikian, perempuan tidak perlu terlalu dipaksakan untuk berkarier karena mereka sudah memiliki ranah tanggung jawabnya sendiri.

Dengan kata lain, antara pihak yang memberi kesempatan secara situasional dan pihak yang mengisi kesempatan tersebut, keduanya harus mampu membekali diri sebelum mengambil peluang yang ada. Selain itu, penting bagi perempuan untuk selalu belajar memahami setiap kondisi dan situasi yang ada, serta mengisi kesempatan sesuai dengan kapasitas, integritas, kapabilitas, dan kualitas yang dimiliki.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan bahwa untuk memajukan suatu produk perlu dilakukan adopsi digital agar mampu menguasai pasar melalui strategi yang bertujuan meningkatkan daya saing nasional dan kolaborasi antara pemerintah, dunia kerja, pengusaha, serta seluruh komponen.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP Apindo Provinsi Bali, I Nengah Nuriaba, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Kartini ke-25. Mengingat kita berada di tengah arus perubahan dan dinamika ketenagakerjaan yang membutuhkan kesetaraan kerja, ini merupakan panggilan untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih bermakna bagi semua pihak.

Perempuan memiliki kapasitas luar biasa sebagai motivator dan penggerak perubahan, di samping kemampuannya untuk berkembang secara signifikan demi keberlanjutan. Keseimbangan antara produktivitas dan inovasi membutuhkan hubungan industrial yang aktif. (rls) 

Gubernur Koster Akan Luncurkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana

Audiensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar di Jayasabha, Denpasar, Senin (28/4/2025).
Audiensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar di Jayasabha, Denpasar, Senin (28/4/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana meluncurkan program strategis di bidang pendidikan bertajuk Satu Keluarga Satu Sarjana.

Program ini ditujukan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bali melalui pemerataan akses pendidikan tinggi bagi seluruh keluarga.

Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, saat menerima audiensi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar di Jayasabha, Denpasar, Senin (28/4/2025).

“Dengan bekal pendidikan dan budi pekerti yang mumpuni, Bali akan diangkat kemuliaannya. Jadi, satu keluarga satu sarjana, ayo kita wujudkan,” ujar Putri Koster, yang akrab disapa Bunda Putri.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen mendukung seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama maupun suku.

“Jangan dipikir ketika Bali mayoritas Hindu, kita akan menganak tirikan agama dan suku yang lain. Semua warga diperlakukan sama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bunda Putri menjelaskan bahwa Gubernur Koster memiliki perhatian besar terhadap dunia pendidikan. Sejak awal karier politiknya, Koster telah menunjukkan kepedulian dengan duduk di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Ia juga dikenal sebagai salah satu penggagas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

“Guru adalah profesi tertua yang melahirkan profesi-profesi lainnya, namun baru memiliki undang-undang pada tahun 2005. Ini bukti perjuangan beliau untuk pendidikan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia LK II & LKK HMI Bali, Sahara Putri menyampaikan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Gubernur Koster.

“Kami sangat bangga karena Bapak Gubernur sangat pro dengan dunia pendidikan. Bahkan Ia memiliki visi untuk menjadikan Bali sebagai mercusuar pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

Sahara menjelaskan bahwa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bali siap mendukung dan bersinergi mewujudkan program-program Pemerintah Provinsi Bali khususnya terkait bidang pendidikan. (rls) 

Tekan Inflasi Jelang Kuningan, Pemkab Badung Adakan Pasar Murah

Pasar murah yang dipusatkan di Parkir Selatan Lapangan Puspem Badung, Selasa (29/4/2025).
Pasar murah yang dipusatkan di Parkir Selatan Lapangan Puspem Badung, Selasa (29/4/2025).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Menyambut Hari Raya Kuningan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengadakan pasar murah yang dipusatkan di Parkir Selatan Lapangan Puspem Badung, Selasa (29/4/2025).

Pasar murah ini digelar sebagai upaya mengontrol lonjakan harga kebutuhan pokok yang sering terjadi menjelang hari besar keagamaan serta menekan laju inflasi.

Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta mengatakan, harga kebutuhan bahan pokok dan keperluan menjelang hari raya keagamaan cenderung mengalami lonjakan harga. Hal ini berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Untuk itu, Pemkab Badung melalui Perangkat Daerah terkait mengadakan kegiatan pasar murah, dengan harapan dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok sehingga lebih stabil.

“Harapan kami sebagai Pemerintah di Kabupaten Badung semoga pasar murah ini dapat mendorong daya beli masyarakat, menjaga kestabilan harga serta menjaga inflasi tetap stabil,” ujarnya.

Alit Sucipta juga memberikan apresiasi kepada Dinas terkait yang telah sukses melaksanakan kegiatan pasar murah. Beliau juga berharap kegiatan pasar murah dapat dilaksanakan di desa sehingga dapat menyentuh langsung masyarakat.

“Pasar murah kami akan adakan dua kali dalam setahun. Pasar murah berikutnya kami harapkan langsung menyentuh ke masyarakat. Dengan artian kita bisa bekerja sama dengan Desa Adat dengan melibatkan potensi UMKM yang ada di Desa Adat itu sendiri sehingga benar-benar bisa langsung menyentuh ke masyarakat umum,” imbuhnya.

Sementara, Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung AA. Ngurah Raka Sukadana menyampaikan tujuan digelar pasar murah ini adalah untuk membantu masyarakat selaku konsumen mendapatkan produk kebutuhan rumah tangga menjelang hari raya dengan kualitas baik dan harga yang lebih murah daripada harga di pasar. Selain itu, menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan barang penting lainnya.

“Tujuan lainnya untuk memutus rantai retribusi karena produsen atau agen langsung bisa berjualan ke konsumen, menambah ketersediaan stok produk di pasar dan mengendalikan inflasi daerah,” jelasnya.

Kegiatan pasar murah kali ini melibatkan 30 pelaku usaha yang ada di Kabupaten Badung. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara Pemkab Badung dengan Tim Penggerak PKK, Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana, Koperasi Bina Sejahtera, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan para Pelaku Usaha/Pedagang dengan komoditi bahan pokok dan barang penting lainnya yang mendukung kegiatan keagamaan.

Turut hadir Ketua TP PKK Badung Ny. Rasniathi Adi Arnawa, Sekretaris I TP PKK Ny. Yunita Alit Sucipta, Ketua Gatriwara, Ketua Dharma Wanita Persatuan bersama Organisasi Kewanitaan serta Pejabat dilingkungan Pemkab Badung. (ana) 

Cegah Kutu, Begini Cara Menyimpan Beras agar Tetap Bersih dan Awet

Ilustrasi kutu beras.
Ilustrasi kutu beras.

PANTAUBALI.COM – Beras merupakan bahan pangan pokok yang harus dijaga kualitasnya agar tetap layak konsumsi. Namun, jika disimpan sembarangan, beras bisa menjadi sarang kutu yang mengganggu dan merusak kualitasnya.

Menurut buku Pengetahuan Dasar Bahan Pangan karya Mulono Apriyanto (2022), beras sangat mudah dipengaruhi oleh kelembapan dan serangan serangga. Oleh karena itu, penyimpanan yang tepat menjadi kunci utama agar beras tidak cepat rusak atau terkontaminasi.

Berikut enam cara praktis dan alami untuk menyimpan beras agar tetap bersih, kering, dan bebas dari kutu:

1. Simpan dalam Wadah Kedap Udara
Gunakan wadah tertutup rapat seperti toples kaca atau plastik berkualitas. Wadah kedap udara mampu menghalangi masuknya kelembapan dan serangga. Hindari menyimpan beras dalam karung terbuka atau wadah berlubang.

2. Bekukan Beras Sebelum Disimpan
Sebelum disimpan, masukkan beras ke dalam freezer selama 3–4 hari. Proses ini efektif membunuh telur dan larva kutu yang mungkin tersembunyi. Setelah itu, beras bisa disimpan kembali di tempat kering seperti biasa.

3. Tambahkan Bahan Alami Pengusir Kutu
Letakkan daun salam, cengkeh, atau bawang putih di dalam wadah penyimpanan. Aroma dari bahan-bahan alami ini dikenal ampuh mengusir kutu tanpa mempengaruhi rasa beras.

4. Pilih Lokasi Penyimpanan yang Sejuk dan Kering
Tempatkan beras di ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung dan jauh dari sumber panas seperti kompor. Suhu sejuk dan lingkungan kering membantu mencegah tumbuhnya jamur maupun kutu.

5. Rutin Membersihkan Wadah
Sebelum mengisi ulang beras baru, pastikan wadahnya bersih dari sisa kutu atau kotoran. Gunakan lap kering atau cuka sebagai pembersih alami untuk menghindari kontaminasi silang.

6. Simpan Secukupnya Sesuai Kebutuhan
Hindari menyimpan beras dalam jumlah besar terlalu lama, terutama di tempat yang lembap. Membeli dan menyimpan sesuai kebutuhan akan lebih menjaga kesegarannya.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kualitas beras tetap terjaga dan dapur Anda pun bebas dari gangguan kutu. (ran)

Atasi Kepulan Asap di TPA Mandung, Penyiraman Titik Api Dilakukan 3 Kali Sehari

Kepulan asap tebal di TPA Mandung.
Kepulan asap tebal di TPA Mandung.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hingga kini titik api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ternyata belum sepenuhnya pada usai terbakar hebat pada Oktober 2023 lalu.

Sejak tiga pekan belakangan, kepulan asap kembali membumbung di sekitar tumpukan sampah TPA yang luasnya mencapai 2,7 hektare tersebut. Kondisi ini pun menganggu warga sekitar yang bermukim di sekiar lokasi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPA Mandung, I Wayan Atmaja, menjelaskan pihaknya terus melakukan upaya pendinginan dengan menyiram air ke titik-titik api.

“Penyiraman dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam di area titik api yang bisa dijangkau,” ungkapnya, Selasa (29/4/2024).

Ia menambahkan, memasuki musim kemarau seperti saat ini, titik api cenderung lebih sering muncul, terutama di lereng gunungan sampah. Kondisi ini menyebabkan intensitas asap meningkat dan menyebar ke pemukiman warga.

“Dampaknya terasa di desa-desa sekitar dan perumahan. Penyebaran asap juga tergantung arah angin. Biasanya dari pukul 11 siang hingga 4 sore angin bertiup ke utara, sedangkan pagi hari cenderung ke selatan atau timur,” jelas Atmaja.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, I Gusti Putu Ekayana, mengatakan bahwa kebakaran di TPA Mandung merupakan lanjutan dari peristiwa sebelumnya yang belum sepenuhnya padam. Pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan agar asap tidak semakin parah.

“Penyemprotan dilakukan secara siaga selama 24 jam. Kami menyiapkan tiga selang pemadam dan dua mesin semprot untuk menjangkau area yang terbakar. Selain itu, pengurukan juga dilakukan dengan tanah dan batu kapur putih,” ujarnya.

Namun demikian, ia mengakui belum bisa memastikan kapan kondisi ini akan benar-benar berakhir.

“Kami tidak tahu kapan berhentinya, karena ini termasuk bencana. Gas metana yang masih tersimpan dalam timbunan sampah bisa memicu api dan asap kapan saja,” terangnya.

Di sisi lain, Ekayana mengimbau warga yang terdampak asap dan mengalami gangguan kesehatan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat terdampak,” tambahnya. (ana)

Warga Keluhkan Kepulan Asap di TPA Mandung, Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi

Kepulan asap tebal di TPA Mandung ganggu warga sekitar.
Kepulan asap tebal di TPA Mandung ganggu warga sekitar.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kepulan asap sisa kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, kembali muncul sejak sekitar tiga minggu terakhir. Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar karena asap tersebut mengganggu pernapasan mereka.

Ratna, salah satu warga, mengatakan bahwa kepulan asap sisa kebakaran yang terjadi pada Oktober 2023 lalu memang belum sepenuhnya padam hingga saat ini. Ia menambahkan, dalam tiga pekan terakhir, asap tebal kembali muncul akibat panasnya musim kemarau.

“Sebelumnya, asap memang muncul setiap hari, tetapi tidak setebal sekarang. Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini, jadi kalau asap sedang tebal, baru saya pakai masker,” ujarnya saat ditemui pada Selasa (29/4/2025).

Hal serupa juga diungkapkan Ibu Dewi, warga yang tinggal di perumahan dekat TPA. Menurutnya, kepulan asap tebal biasanya mulai menyelimuti kawasan rumahnya sejak pukul 05.00 WITA.

“Sudah tiga minggu ini asap tidak berhenti. Setiap pagi rumah kami sudah diselimuti asap, dan ini sangat mengganggu pernapasan. Kemarin asapnya bahkan lebih parah,” ungkapnya.

Dewi, yang baru dua bulan tinggal di kawasan tersebut bersama anak balitanya, mengaku kondisi ini sempat menyebabkan anaknya mengalami gangguan pernapasan. Bahkan, untuk menjalani aktivitas sehari-hari di rumah, ia harus mengenakan masker agar tidak terkena penyakit pernapasan.

“Masyarakat di sini sudah sering mengajukan keluhan kepada pihak-pihak terkait, tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” jelasnya.

Ia pun berharap agar pihak terkait segera mencari solusi untuk menangani permasalahan ini karena dampaknya sangat dirasakan oleh warga sekitar.

“Semoga pemerintah bisa segera tanggap terhadap kondisi ini. Apalagi di sini banyak anak-anak. Jangan sampai nanti ada korban jiwa,” harapnya. (ana)