- Advertisement -
Beranda blog Halaman 10

Inflasi Kabupaten Tabanan Tercatat 1,88 Persen

High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, Rabu (29/10/2025), di Gedung Kesenian I Ketut Maria.
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, Rabu (29/10/2025), di Gedung Kesenian I Ketut Maria.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kondisi inflasi Kabupaten Tabanan, Bali, menunjukkan tren positif dan terkendali. Hingga September 2025, inflasi Tabanan tercatat sebesar 1,88 persen secara tahunan (year on year) dengan deflasi bulanan sebesar -0,45 persen.

Capaian ini berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 2,65 persen dan inflasi Provinsi Bali sebesar 2,51 persen, sekaligus menandakan stabilitas ekonomi daerah yang terjaga baik.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helina Panjaitan, dalam acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan, Rabu (29/10/2025), di Gedung Kesenian I Ketut Maria.

Menurutnya, deflasi pada September 2025 utamanya disumbang oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan strategis seperti bawang merah, tomat, daging babi, cabai rawit, dan bawang putih.

“Inflasi Tabanan hingga September 2025 tetap terkendali dalam sasaran 2,51 persen. Capaian ini menunjukkan koordinasi dan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan TPID dalam menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya.

Namun, Linda tetap mengingatkan jika potensi fluktuasi harga masih perlu diwaspadai, terutama menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Ia menjelaskan, pada periode hari raya, inflasi di Bali umumnya dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan bahan kebutuhan pokok dan sarana upacara keagamaan.

“Kebutuhan seperti canang sari, buah-buahan, dan kue tradisional biasanya mengalami kenaikan harga karena permintaan yang melonjak tidak diimbangi pasokan yang memadai. Hal ini menjadi perhatian bersama agar tidak berdampak signifikan terhadap inflasi daerah,” tambahnya.

Atas capaian itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya Bank Indonesia dan jajaran TPID Tabanan, atas kerja sama yang solid dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.

Ia menegaskan, capaian inflasi yang rendah merupakan bukti nyata bahwa kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, BI, dan masyarakat berjalan efektif.

“Kita patut bersyukur karena inflasi Tabanan masih terkendali dan bahkan lebih rendah dari nasional maupun provinsi. Namun, kita tidak boleh lengah, apalagi menjelang hari raya di mana permintaan kebutuhan pokok biasanya meningkat,” ujar Sanjaya.

Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan masyarakat.

Seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku UMKM dan petani, harus terus memperkuat produksi dan distribusi pangan lokal sebagai upaya nyata menuju kedaulatan pangan.

“Stabilitas harga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga gerakan bersama seluruh masyarakat Tabanan,” tegasnya. (ana)

11 Titik Irigasi dan Sumur Bor di Tabanan Diperbaiki

Perbaikan saluran irigasi sawah di wilayah Kabupaten Tabanan.
Perbaikan saluran irigasi sawah di wilayah Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sebelas titik jaringan irigasi serta sumur bor untuk irigasi subak di wilayah Kecamatan Tabanan telah digarap Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP).

Langkah itu untuk meningkatkan efisiensi dan ketersediaan air bagi lahan pertanian, sekaligus menjaga keberlanjutan sistem Subak sebagai warisan budaya agraris masyarakat Bali.

Di Kecamatan Penebel, kegiatan dilakukan pada jaringan irigasi tersier Subak Cepik, Desa Cepik, Kecamatan Penebel. Pekerjaan meliputi perkuatan bangunan bagi sadap, perkuatan saluran batukali dua sisi, serta saluran beton dua sisi.

Dengan pagu anggaran Rp400 juta, proyek ini ditargetkan mampu meningkatkan fungsi irigasi untuk 58 hektare lahan sawah. Sementara di Kecamatan Selemadeg Timur, kegiatan dilaksanakan di beberapa titik strategis, yaitu Subak Sesandan, Subak Belongyang, Subak Aseman I, Aseman Ia, dan Aseman III (D.I Yeh Matan) dengan pagu  anggaran Rp450 juta.

Pekerjaan meliputi perbaikan bendung, bangunan pelimpah, hingga perkuatan saluran beton dan batukali, dengan hasil yang diharapkan mampu meningkatkan layanan irigasi seluas 38 hektare.

Masih di wilayah yang sama, dilakukan perbaikan jaringan irigasi dan jalan Banjar Babakan-Jro Pauman di Desa Wanagiri dengan pagu  anggaran Rp400 juta, serta tiga pembangunan sumur bor irigasi di Subak Lanyah Banjar Kebon, Subak Aseman IV, dan Subak Lanyah Delod Jalan Banjar Temuku Aya, masing-masing dengan pagu anggaran antara Rp100 juta hingga Rp200 juta.

Di Kecamatan Kediri, kegiatan pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan jaringan irigasi usaha tani di Pandak Bandung dengan pagu anggaran Rp500 juta.

Melalui pekerjaan perkuatan saluran beton dua sisi, pembuatan talang air, serta dinding penahan tanah, hasilnya diharapkan mampu memperkuat suplai air irigasi untuk 63 hektare sawah.

Sementara di Kecamatan Kerambitan, rehabilitasi jaringan irigasi D.I Timan Agung di Desa Kerambitan dilaksanakan dengan pagu anggaran Rp200 juta, memberi dampak positif terhadap peningkatan layanan irigasi di area 178 hektare lahan pertanian.

Adapun di Kecamatan Tabanan, terdapat tiga kegiatan penting: rehabilitasi jaringan irigasi Subak Gunggungan D.I. Buruan di Desa Sekartaji dengan Pagu Rp200 juta, D.I. Bongan Kapal di Desa Tunjuk dengan pagu Rp200 juta, serta D.I. Gubug di Subak Gubug I, Desa Gubug dengan pagu Rp150 juta.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Dinas PUPRPKP yang terus memperkuat infrastruktur pertanian.

Menurutnya, irigasi yang kuat dan berfungsi optimal adalah kunci dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Terlebih lagi, Tabanan merupakan daerah agraris dan lumbung pangan Bali sehingga memiliki tanggung jawab besar dalam kelanjutan sektor pertanian.

“Upaya perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan sumur bor ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi wujud nyata komitmen kami untuk memastikan para petani dapat bekerja dengan tenang, produktif, dan sejahtera,” ujar Sanjaya, Rabu (29/10/2025).

Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur pertanian akan terus menjadi prioritas Pemkab Tabanan, sejalan dengan visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani.

Plt. Kepala Dinas PUPRPKP Kabupaten Tabanan, Made Dedy Darmasaputra menambahkan, seluruh kegiatan fisik di sektor pertanian tahun ini difokuskan pada efektivitas penyaluran air dan ketepatan sasaran penerima manfaat.

“Seluruh kegiatan dirancang berbasis kebutuhan riil subak dan lahan pertanian. Dengan dukungan pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat, kami memastikan agar setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat langsung bagi petani dan menjaga keberlanjutan fungsi irigasi di lapangan,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya mendukung produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi bagian dari adaptasi terhadap perubahan iklim, dengan menyediakan sumber air alternatif melalui pembangunan sumur bor di wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan. (ana)

Rakor Teknis dan Monitoring Evaluasi Penerapan SPM di Kabupaten Badung Tahun 2025

Bupati Wayan Adi Arnawa membuka Rapat Koordinasi Teknis dan Monitoring Evaluasi Penerapan SPM di Kabupaten Badung Tahun 2025, di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, Selasa (28/10).
Bupati Wayan Adi Arnawa membuka Rapat Koordinasi Teknis dan Monitoring Evaluasi Penerapan SPM di Kabupaten Badung Tahun 2025, di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, Selasa (28/10).

PANTAUBALI,COM, – Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa membuka Rapat Koordinasi Teknis dan Monitoring Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Badung Tahun 2025, bertempat di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, Selasa (28/10). Acara ini berlangsung hingga Rabu, 29 Oktober 2025.

Turut hadir pada kesempatan ini, Perencana Muda pada Sub Koordinator Data dan Monev Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Benjamin Sibarani dan Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Badung I Wayan Wijana beserta OPD terkait dilingkungan Pemkab Badung.

Bupati Badung Adi Arnawa menegaskan pentingnya penerapan SPM secara substansial, bukan sekadar administratif. Dirinya juga menekankan pentingnya sinergi antar perangkat daerah dan integrasi SPM dengan sistem perencanaan, penganggaran, dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

“Saya ingin pelaksanaan SPM benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya menjadi rutinitas laporan administrasi. Bappeda harus mampu memastikan setiap program dan anggaran daerah fokus pada pelayanan dasar dan efisiensi pembangunan,” tegas Bupati.

Dalam laporannya, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Badung Made Surya Dharma menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan meningkatkan pemahaman perangkat daerah terhadap kebijakan dan tahapan penerapan SPM, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, PP Nomor 2 Tahun 2018, dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2021.

“Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 28–29 Oktober 2025, kami harapkan kegiatan ini menjadi momentum memperkuat komitmen seluruh perangkat daerah untuk mempercepat pencapaian target indikator SPM dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Badung,” ujarnya.(rls)

Wabup Buka Temu Regional Komda Lansia di Mangupura

Wabup Badung, Bagus Alit Sucipta membuka Temu Regional Komda Lansia di Ruang Madya Gosana, Lantai III Kantor DPRD Kabupaten Badung, Selasa (28/10).
Wabup Badung, Bagus Alit Sucipta membuka Temu Regional Komda Lansia di Ruang Madya Gosana, Lantai III Kantor DPRD Kabupaten Badung, Selasa (28/10).

PANTAUBALI.COM, – Badung Wakil Bupati Badung yang juga Ketua Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Kabupaten Badung, Bagus Alit Sucipta, secara resmi membuka Temu Regional Komda Lansia yang mengusung tema “Komda Lansia Penggerak Pemberdayaan.

” Kegiatan berlangsung di Ruang Madya Gosana, Lantai III Kantor DPRD Kabupaten Badung, Selasa (28/10). Acara ini diikuti oleh perwakilan Komda Lansia Provinsi dari berbagai daerah, antara lain Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, dan Sulawesi Tengah.

Sebagai penampilan pembuka, Kabupaten Badung turut mempersembahkan Tari Janger, sebagai simbol semangat kebersamaan dan pelestarian budaya dalam memperkuat ikatan antar daerah peserta temu regional.

Dalam sambutannya, Wabup Bagus Alit Sucipta menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas kiprah Komda Lansia dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan nasional.

“Umur boleh lanjut, namun semangat tidak pernah surut. Hal ini terlihat dari semangat para Lansia dalam berorganisasi, menyatukan ide-ide kreatif untuk memastikan para Lansia hidup sehat, bermartabat, dan menikmati masa tua dengan bahagia,” ujarnya.

Wabup juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam mewujudkan kesejahteraan lansia melalui berbagai program, seperti penyediaan makanan bergizi, bimbingan fisik, mental, spiritual, sosial, hingga program Sekolah Lansia.

“Komda Lansia diharapkan menjadi mitra pemerintah, wadah konsultatif, wadah pembinaan, sekaligus penyalur aspirasi organisasi yang berperan aktif dalam pemberdayaan dan kemandirian lansia,” tegas Bagus Alit Sucipta.

Sementara itu, Ketua Panitia Anak Agung Istri Agung Swandewi melaporkan bahwa kegiatan ini bertujuan mengaktifkan kembali peran Komda Lansia di masing-masing daerah dalam perumusan kebijakan dan penyediaan layanan, serta mendorong partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan peduli Lansia.

Menurutnya, temu regional ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi dan koordinasi antar daerah terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial lanjut usia, sekaligus momentum penting untuk mengaktifkan kembali Komda Lansia di seluruh daerah sebagai mitra pemerintah.

Kegiatan Temu Regional Komda Lansia dilaksanakan selama dua hari, 27–28 Oktober 2025, diikuti oleh sekitar 150 peserta. Seluruh kegiatan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Badung Tahun 2025.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati sekaligus Ketua Komda Lansia Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Abdul Sahid beserta istri, perwakilan BKKBN Provinsi Bali, jajaran Perangkat Daerah terkait di Kabupaten Badung, Asisten I Setda Kabupaten Parigi Moutong, perwakilan instansi vertikal terkait , serta pengurus Komda Lansia Kecamatan se-Kabupaten Badung. (rls)

Peringatan Sumpah Pemuda Ke-97 di Badung “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menjadi Inspektur upacara saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 tahun 2025 di Lapangan Puspem Badung, Selasa (28/10).
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menjadi Inspektur upacara saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 tahun 2025 di Lapangan Puspem Badung, Selasa (28/10).

PANTAUBALI.COM, – Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 tahun 2025 dengan tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” di Lapangan Puspem Badung, Selasa (28/10). Selaku Inspektur upacara Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan diikuti oleh Pimpinan dan anggota DPRD Badung, Forkopimda Badung, Pimpinan Perangkat Daerah, Organisasi Kewanitaan, ASN Pemkab. Badung, TNI/POLRI serta pelajar.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Adi Arnawa mengatakan, Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keutuhan dan kemajuan negara. “Peringatan Sumpah Pemuda merupakan momentum penting, untuk mengingatkan kembali peristiwa heroik di mana para generasi muda Indonesia yang sudah meyakini diri bahwa dengan bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi berbahasa persatuan, bahasa Indonesia, sehingga mampu menghantarkan bangsa ini meraih tujuan seluruh rakyat Indonesia yaitu kemerdekaan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, pemuda adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

Untuk itu para pemuda mulai melakukan pembenahan diri dengan meningkatkan sumber daya manusia, sehingga dapat mewujudkan impian founding fathers menjadikan bangsa Indonesia yang adil, makmur, sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta untuk mencapai target Indonesia emas 2045.

Sementara dalam sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir yang disampaikan oleh Bupati Badung menekankan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 menjadi momentum untuk kembali meneguhkan komitmen persatuan generasi muda Indonesia.

Mengutip semangat para pemuda 1928, yang dengan keberanian dan tekad mengikrarkan janji suci persatuan, hari ini bangsa Indonesia diajak untuk meneruskan perjuangan dengan cara berbeda namun berlandaskan semangat yang sama.

Di tengah tantangan zaman yang bergerak cepat dan penuh dinamika, semangat pantang menyerah harus tetap berkobar agar Indonesia tetap berdiri tegak dan tidak kalah menghadapi perubahan global.

Sebagaimana yang selalu ditekankan oleh Presiden Republik Indonesia, pemuda harus berani bermimpi besar dan tidak takut gagal, karena mereka bukan pelengkap sejarah, melainkan penentu sejarah berikutnya.

Dengan penuh harapan dan semangat kebersamaan, melalui momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini, seluruh elemen bangsa diajak untuk terus menjaga api perjuangan, membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang kuat, adil, makmur, dan disegani dunia. (rls)

Perdana Bertepatan Dengan Hari Sumpah Pemuda, Bupati Sanjaya Kukuhkan Ketua OSIS se-Kabupaten Tabanan 

Bupati Tabanan melantik Ketua Osis Sebali di Gedung Marya
Bupati Tabanan melantik Ketua Osis Sebali di Gedung Marya

PANTAUBALI.COM, –  Dalam semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, suasana kebangsaan yang penuh antusiasme mewarnai Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan, Selasa (28/10). Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., hadir secara langsung mengukuhkan para Ketua OSIS SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Tabanan yang terpilih melalui Pemilihan Umum OSIS (Pemilos) serentak 2025.

Kegiatan bertema “Demokrasi Putih Abu-Abu, Bangga Jadi Orang Tabanan” menjadi simbol komitmen generasi muda Tabanan dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi dan nasionalisme.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut jajaran Forkopimda Kabupaten Tabanan, Asisten Setda, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, Ketua KPU Tabanan, Ketua KNPI Provinsi Bali, Ketua KNPI Kabupaten Tabanan, serta para kepala sekolah SMA, SMK, dan Madrasah se-Kabupaten Tabanan.

Acara diawali dengan prosesi pengukuhan para Ketua OSIS yang ditandai dengan pemasangan selempang oleh Bupati Sanjaya, kemudian dilanjutkan dengan talk show inspiratif antara Bupati Tabanan dan Ketua KNPI Kabupaten Tabanan

Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas terlaksananya Pemilos serentak ini, yang merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Bali.

“Pemilos ini bukan sekedar proses pemilihan tetapi sebuah gerakan pendidikan politik bagi generasi muda di Tabanan, Khususnya generasi Z untuk belajar musyawarah memilih pemimpin secara demokrasi dan berintegritas.

Pemilu yang serentak ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di pulau Bali dan Tabanan menjadi pelopor dalam pendidikan demokrasi siswa,” tegasnya dengan bangga.

Lebih lanjut, Sanjaya berharap agar para Ketua OSIS yang baru dikukuhkan dapat menjadi contoh kepemimpinan muda yang inspiratif. Memberikan pengaruh dan dampak positif bagi kemajua sekolah dan daerah.

“Ingatlah, kepemimpinan bukanlah kekuasaan, tetapi pengabdian. Bukan untuk disegani, melainkan untuk menginspirasi. Semoga semangat Sumpah Pemuda terus hidup dalam diri generasi muda Tabanan dan menjadi api yang menyala untuk membangun Tabanan Era Baru yang (AUM) Aman, Unggul, dan Madani,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua KPU Tabanan I Wayan Suwitra, SH, dalam laporannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam menyukseskan kegiatan bersejarah ini. Pendidikan politik yang dibalut dalam tema Demokrasi Putih Abu-Abu merupakan dikatakannya inisiasi KPU Tabanan yang bersinergi bersama Badan Kesbangpol, dan KNPI Tabanan.

“Program ini menjadi yang pertama di Provinsi Bali dan telah mendapat perhatian khusus dari KPU Provinsi Bali serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali,” pungkasnya. (rls)

Koster Siap Terbitkan Pergub atau SE untuk Perlindungan Satwa Liar di Bali

Foto : Kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Masa Sidang I Tahun 2025-2026, di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10/2025).
Foto : Kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Masa Sidang I Tahun 2025-2026, di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR- Gubernur Bali Wayan Koster mendorong penguatan kebijakan daerah untuk melindungi satwa liar di Bali. Ia mendorong penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) atau Surat Edaran (SE) guna memperkuat upaya pelestarian satwa endemik di Pulau Dewata.

“Jika pemerintah pusat memberikan kewenangan, kami siap mengeluarkan Peraturan Gubernur atau Surat Edaran agar perlindungan satwa liar di Bali berjalan lebih efektif,” tegas Koster dalam acara kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Masa Sidang I Tahun 2025-2026, di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10/2025).

Koster menyampaikan, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemprov Bali dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian satwa endemik. la menegaskan, Pemprov Bali juga akan berkoordinasi dengan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Bali untuk melakukan pendataan menyeluruh terhadap satwa liar dan endemik sebagai dasar penyusur bijakan yang lebih komprehensif.

Dalam acara kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Masa Sidang I Tahun 2025–2026 dengan agenda diskusi bertajuk “Repatriasi untuk Mendukung Satwa Liar di Provinsi Bali” yang berlangsung di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10/2025).

Agenda pertama kunker ini dihadiri secara lengkap oleh jajaran pimpinan Komisi IV DPR RI, mulai dari Ketua Komisi IV Titiek Soeharto, Wakil Ketua Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Panggah Susanto, Wakil Ketua Ahmad Yohan, serta Wakil Ketua Abdul Kharis Al Masyhari. Turut hadir Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang bersama Komisi IV melakukan pembahasan langsung terkait repatriasi satwa liar.

Dari Pemerintah Provinsi Bali, Gubernur Wayan Koster hadir didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Rentin, Kepala BKSDA Bali, Ratna Hendratmoko, serta jajaran terkait lainnya.

Menurut Koster, forum ini sangat penting mengingat Bali merupakan wilayah kecil dengan kekayaan alam yang besar dan beragam.

“Luas wilayah Bali hanya sekitar 5.590 km² dengan jumlah penduduk 4,4 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk kita relatif rendah, hanya sekitar 0,66 persen. Namun dengan keterbatasan ruang, kita harus sungguh-sungguh menjaga kelestarian lingkungan, pantai, laut, dan juga satwa endemik yang menjadi kebanggaan Bali,” ujarnya.

Koster juga menyoroti persoalan serius yang dihadapi Bali, yakni penyusutan luas wilayah. “Dalam 5 tahun terakhir luas Provinsi Bali mengalami pengurangan sekitar 40 ribu kilometer persegi. Karena itulah kami sangat berharap dukungan untuk perlindungan pantai. Kalau tidak ditangani dengan baik, ke depan Pulau Bali akan semakin kecil,” imbuhnya.

Meski kecil secara luas wilayah, Koster menegaskan Bali memiliki anugerah kekayaan alam yang luar biasa. Di antaranya tanaman endemik Bali yang sangat penting untuk pangan, kesehatan, dan upacara ritual keagamaan. Selain itu, Bali juga memiliki satwa endemik seperti babi, sapi Bali, serta burung atat. Satwa ini sempat lama tidak terlihat dan bahkan dianggap punah.

“Dan sekarang baru ditampilkan lagi melalui forum kunjungan Komisi IV DPR ini. Kami sangat berterima kasih karena burung atat atau kedis atat sudah bisa diternakkan lagi, sehingga kelestariannya akan terjaga ke depan,” papar Gubernur Koster.

Sementara itu, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan rasa syukur atas capaian konservasi satwa langka yang berhasil dilakukan.

Terlebih lagi, acara ini juga dirangkaikan dengan melepaliarkan 40 ekor burung perkici berdada merah atau Trichoglossus forsteni mitchlli.

Perkici berdada merah merupakan spesies endemik Bali dan Lombok yang statusnya dilindungi sejak 2018 dan saat ini terancam punah.

Burung tersebut sebelumnya berhasil berkembang biak di Inggris karena dukungan kepercayaan dunia internasional, dan kini dikembalikan ke habitat aslinya di Bali melalui kerja sama lembaga konservasi global.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bali Safari dan Bali Bird Park yang berkontribusi terhadap proses pengembalian perkici dada merah ini. Selain itu, terima kasih sebesar-besarnya juga kepada Komisi IV DPR RI yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap usaha-usaha konservasi satwa langka di Indonesia,” imbuhnya.

Sebelum diskusi inti dimulai, BKSDA Bali terlebih dahulu memaparkan proses repatriasi burung perkici berdada merah. Diskusi berlangsung sekitar satu setengah jam, dengan menghasilkan sejumlah kesimpulan penting, antara lain Perlunya penyempurnaan regulasi terkait perlindungan satwa langka; Penangkaran satwa harus melibatkan masyarakat secara lebih masif; Pendataan satwa perlu memanfaatkan teknologi canggih (chief technology).

Acara tersebut ditutup dengan penandatanganan sertifikat serta pemberian nama anakan burung perkici berdada merah oleh Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI, Menteri Kehutanan, dan Gubernur Bali. (rls)

Kekurangan Pengasuh hingga Overload ODGJ Jadi Persoalan Panti Sosial Tabanan

Panti Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tabanan yang berlokasi di Banjar Dinas Wanasara, Desa Bongan, Tabanan.
Panti Sosial Dinas Sosial Kabupaten Tabanan yang berlokasi di Banjar Dinas Wanasara, Desa Bongan, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Panti Sosial di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten Tabanan yang berlokasi di Banjar Dinas Wanasara, Desa Bongan, Tabanan tengah menghadapi persoalan serius yakni kekurangan tenaga pengasuh dan kelebihan kapasitas penghuni.

Kasubag TU UPTD Pelayanan Sosial, Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Kabupaten Tabanan, I Made Sujana, mengatakan saat ini panti tersebut menampung 24 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), 4 lanjut usia (lansia), serta 3 orang terlantar yang tidak termasuk dalam kategori lansia maupun ODGJ.

“Sebagian dari mereka adalah orang terlantar, ada yang tidur di Terminal Mengwi karena tidak memiliki rumah, bahkan ada yang ditinggalkan pasangan,” jelas Sujana, Selasa (28/10/2025).

Menurut Sujana, jumlah tenaga pengasuh saat ini hanya sekitar 10 orang. Padahal idelanya membutuhkan lebih dari 20 tenaga pengasuh untuk menangani jumlah ODGJ, lansia dan orang terlantar yang ada.

Para pengasuh berstatus kontrak dan menerima upah sekitar Rp1,3 juta per bulan.

“Mereka bekerja secara bergantian dalam tiga shift, dan satu hari libur bergiliran,” ujarnya.

Kondisi fasilitas panti juga terbilang kurang layak. Saat ini, sebagian besar ruangan digunakan untuk menyimpan barang-barang kantor Dinas Sosial yang sedang direhabilitasi, sehingga daya tampung panti berkurang drastis.

“Sekarang hanya satu rumah yang bisa digunakan untuk lansia, dengan kapasitas maksimal 12 orang. Padahal sebelumnya kami sudah mengalami kelebihan kapasitas,” tambahnya.

Meski dalam keterbatasan, Sujana mengaku bersyukur kondisi para penghuni panti tetap stabil. Para ODGJ yang tinggal di sana sebagian besar sudah membaik setelah menjalani perawatan di RSJ Provinsi Bali di Kabupaten Bangli, meski belum bisa kembali ke keluarga karena pihak keluarga belum siap menerima maupun memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Selain itu dari segi perawatan kesehatan mereka sangat diperhatikan, seperti minum obat secara rutin, pemeriksaan kesehatan berkala dan jika sakitnya kambuh segera dibawa ke RSJ Provinsi Bali.

“Syukurlah, hingga saat ini para ODGJ dan lansia di sini baik-baik saja. Mereka tidak pernah membuat keributan. Bahkan, beberapa di antara mereka membantu menjaga kebersihan dan melayani lansia, seperti mencuci dan menjemur pakaian,” ungkapnya.

Selain kekurangan tenaga pengasuh, pihaknya juga masih membutuhkan alat-alat kebersihan lingkungan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

“Yang terpenting sekarang kami tetap fokus pada pelayanan pasien dan memastikan mereka hidup dalam kondisi aman dan layak,” pungkas Sujana. (ana)

Pemotor Tewas Dilindas Truk di Bypass Ir. Soekarno

Kecelakaan di Jalan Bypass Ir. Soekarno, termasuk Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, pada Senin (27/10/2025) sore.
Kecelakaan di Jalan Bypass Ir. Soekarno, termasuk Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, pada Senin (27/10/2025) sore.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Bypass Ir. Soekarno, termasuk Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, pada Senin (27/10/2025) sore.

Akibat kecelakaan, seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terlindas truk Isuzu di jalur lintas Denpasar–Gilimanuk tersebut.

Korban diketahui bernama Juniva T.S. Siregar (28), pria asal Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Ia meninggal dunia di lokasi akibat luka serius di bagian kepala setelah motor yang dikendarainya terserempet truk.

Kasat Lantas Polres Tabanan, AKP Anton Suherman dikonfirmasi Selasa (28/10/2025) membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.00 Wita.

Saat itu, korban yang mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi DK 5347 DY melaju dari arah Denpasar menuju Gilimanuk.

Setibanya di timur Simpang Dukuh, sepeda motor korban terserempet truk Isuzu bernomor polisi S 8111 UW yang dikemudikan Agus Rozak (40) asal Jombang, Jawa Timur.

“Akibatnya, korban pengendara motor terjatuh dan masuk ke kolong truk hingga terlindas,” kata AKP Anton.

Ia menjelaskan, korban mengalami luka parah di bagian kepala serta lecet di tangan kanan dan kiri. Korban sempat dievakuasi ke RS Singasana Nyitdah, Kediri, namun dinyatakan meninggal dunia. Sementara, pengemudi truk selamat dari insiden tersebut.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tabrakan diduga terjadi karena kelalaian pengemudi dan kurangnya kehati-hatian saat melintas di jalur tersebut.

“Faktor penyebab kecelakaan adalah manusia,” kata Anton.

Petugas Unit Gakkum Satlantas Polres Tabanan telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, serta mengamankan kendaraan yang terlibat untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. (ana)

Tabanan Raih Apresiasi BRIDA Optimal 2025 dari BRIN : Bukti Sinergi Riset dan Inovasi Daerah

Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga mewakili Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. saat menerima Apresiasi BRIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga mewakili Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. saat menerima Apresiasi BRIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (27/10/2025).

PANTAUBAlI, – Tabanan Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Atas kerja keras serta kolaborasi dari seluruh jajaran dan pihak terkait, Pemkab Tabanan berhasil meraih Apresiasi BRIDA Optimal 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia (BRIN). Penghargaan ini diberikan dalam kategori Indikator Peran BRIDA dalam Optimalisasi Potensi dan Penyelesaian Masalah Daerah, Senin (27/10) di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Lantai III, Gedung B.J. Habibie, K.A. Thamrin, Jakarta.

Penghargaan prestisius tersebut diterima langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, yang saat itu diwakili oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga. Dalam kesempatan tersebut, Dirga menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini yang menjadi bukti nyata bahwa riset dan inovasi telah menjadi bagian penting dalam pembangunan di Kabupaten Tabanan.

BRIN memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota yang telah mendorong kinerja Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) secara optimal, dalam rangka memperkuat pembangunan berbasis riset dan inovasi di daerah masing-masing. Pada tahun 2025, BRIN melakukan penilaian terhadap kinerja BRIDA/BAPPERIDA di 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota di seluruh Indonesia.

Penilaian tersebut mengacu pada dua indikator utama sesuai dengan pendekatan dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029 dan Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2029 tentang RPJMD 2025–2029. Kedua indikator itu meliputi Indikator Perumusan Kajian Kebijakan yang Dimanfaatkan dan Indikator Peran BRIDA dalam Optimalisasi Potensi dan/atau Penyelesaian Permasalahan Daerah.

Kabupaten Tabanan dinilai unggul pada indikator kedua karena dinilai mampu melakukan langkah-langkah strategis dalam pengembangan riset dan inovasi daerah. Melalui kebijakan dan program yang kolaboratif, BRIDA Tabanan dianggap berhasil memberikan kontribusi nyata dalam pemanfaatan potensi lokal serta penyelesaian berbagai tantangan pembangunan di wilayah.

 

Evaluasi kinerja BRIDA juga menyoroti kemampuan daerah dalam menjalankan riset yang terarah dan berdasarkan data, menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bisa diterapkan, serta memperkuat inovasi di daerah. Hasilnya, sebanyak 39 BRIDA/BAPPERIDA dari berbagai level pemerintah daerah ditetapkan sebagai penerima Apresiasi BRIDA Optimal 2025, termasuk Kabupaten Tabanan yang mewakili komitmen Bali dalam riset daerah.

Di kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada BRIN atas penghargaan tersebut. “Mewakili Bupati Tabanan, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas penghargaan yang diberikan. Ini merupakan kerja keras bersama seluruh jajaran pemerintah daerah dan akan kami jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ungkap Dirga.

Lebih lanjut, Wabup Dirga menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi momentum penting bagi Pemkab Tabanan untuk terus memperkuat sinergi antara riset, inovasi, dan implementasi kebijakan pembangunan. Menurutnya, riset bukan hanya menjadi ruang akademik, melainkan juga pondasi kebijakan yang berpihak pada masyarakat serta potensi daerah.

Ia juga mengapresiasi kinerja BRIDA Tabanan yang dinilai konsisten mendorong berbagai inisiatif berbasis data dan teknologi. Kolaborasi lintas sektor yang dibangun, termasuk dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, serta masyarakat, diharapkan mampu mempercepat transformasi pembangunan di Tabanan, baik dalam sektor pertanian, ekonomi kreatif, maupun tata kelola pemerintahan.

Capaian ini sekaligus memperkuat posisi Tabanan sebagai salah satu daerah dengan komitmen tinggi terhadap inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan daerah.

Dengan apresiasi dari BRIN tersebut, Pemkab Tabanan berharap dapat terus melahirkan terobosan-terobosan strategis demi mewujudkan Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani (AUM) melalui penguatan riset dan inovasi daerah.(rls)