DENPASAR – Pantaubali -Pandemi Covid-19 telah banyak memberi hikmah bagi masyarakat Bali apalagi saat ini pariwisata benar-benar terpuruk. Untuk itu Ketua Dekranasda Prov Bali Ny Putri Koster berinisiatif untuk mengangkat lagi kerajinan dan UMKM sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Bali saat ini.
“Salah satunya adalah para petani bunga kasna di lereng Gunung Agung. Saya ingin ke depannya kita kembangkan bunga kasna menjadi salah satu ikon Bali bahkan diangkat menjadi kerajinan,” demikian disampaikannya saat bertemu dengan Kepala Divisi Tim Pengembangan Ekonomi Kantor BI Perwakilan Bali Donny Heatubun, saat meninjau pelaksanaan Pasar Gotong Royong di depan Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Jumat (4/9) kemarin.
Pendamping orang nomor satu di Bali tersebut mengatakan jika selama ini, bunga kasna yang masih serumpun dengan bunga edelweiss tersebut biasanya digunakan untuk sarana upacara Hari Raya Galungan.
“Jika kita lihat kegunaan awalnya sebagai sarana upacara untuk Hari Raya Galungan saja, maka otomatis produksinya hanya enam bulan sekali. Itu tentu saja tidak baik bagi perekonomian warga di sana. Maka kita perlu jaga produksinya agar tetap kontinyu,” ucapnya.Karenanya, ia berharap BI bisa ikut membantu para petani di sana sekaligus membinanya.
Langkah pertama yang ia harapkan adalah para petani di lereng selatan Agung bisa membentuk koperasi, sehingga hasil panen bunga kasna para petani bisa ditampung di koperasi serta menjaga harga tetap wajar. Untuk itu, ia berharap perbankan di bawah naungan BI bisa ikut memfasilitasi.
“Jika semua bisa terwujud, saya yakin para petani bisa sejahtera,” katanya.
Ny Putri Koster yang juga seorang seniman multitalenta mengatakan bahwa ini sesuai dengan visi misi Gubernur Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui pembangunan semesta berencana, yang berujung pada pembangunan manusia dan kesejahteraan masyarakat Bali.
“Jika bisa terwujud, selain mengangkat kesejahteraan masyarakat petani di Desa Temukus lereng Gunung Agung, juga bisa membuat kerajinan dari bahan bunga kasna dengan ciri khas Bali, kemudian bisa dipasarkan hingga ke kancah internasional,” ujarnya, mengharapkan.
Sementara itu, Donny Heatubun dari perwakilan BI, mengapresiasi inisiatif Ny Putri Koster untuk mengangkat kembali budidaya bunga kasna. Untuk itu ia berjanji akan ikut memfasilitasi dengan mempromosikan bung kasna tersebut ke lingkungan masyarakat luas.
“Selama ini warga kan tahunya bunga kasna dijual pas Hari Raya Galungan, kita bisa bikin semacam pasar serta menjualnya secara kontinyu agar masyarakat lebih mengenal bunga tersebut,” ucapnya,
Pada kesempatan tersebut Donny juga mengapresiasi pelaksanaan Pasar Gotong Royong yang dilaksanakan oleh Pemprov Bali yang bertujuan untuk mengakat perekonomian petani lokal. Langkah-langkah seperti itu telah ditiru oleh BI, dan ke depan ia berharap BI dan Pemprov Bali bisa terus berkolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan serta perekonomian di Bali.