Baliho “Giri Prasta Bali 1” Bertebaran di Tabanan, Ini Sikap PAC Kediri

Baliho "Giri Prasta Bali 1" yang terpasang di Simpang Patung Wisnu Murti, Kediri, Tabanan. 
Baliho "Giri Prasta Bali 1" yang terpasang di Simpang Patung Wisnu Murti, Kediri, Tabanan. 

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Usai ramai pemasangan baliho dukungan kepada Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta agar maju menjadi calon gubernur bali pada Pilkada 2024, kini muncul baliho Giri Prasta yang berisikan foto Ketua PAC PDI Perjuangan Kediri, Tabanan yakni I Nyoman Mulyadi.

Salah satunya baliho yang terpasang di Simpang Patung Wisnu Murti, Kediri, Tabanan.

Ditemui di kediamannya, Nyoman Mulyadi yang juga tokoh masyarakat Kecamatan Kediri didampingi Bendahara PAC Kediri I Ketut Sutama mengaku, baliho tersebut memang sengaja dipasang oleh para pendukungnya di Tabanan khusunya di Kecamatan Kediri sebagai bentuk dukungan nyata dari masyarakat melalui PAC Kediri kepada Giri Prasta untuk di rekomendasikan oleh DPP menjadi Calon Gubernur Bali.

“Memang sengaja dipasang. Rencanaya akan ada kurang lebih 97 baliho yang terpasang,” ujarnya, Minggu (21/4/2024).

Selain itu, Ia menyebut, alasan pemasangan baliho ini adalah sebagai bentuk kekecewaan yang mewakili masyarakat melalui Pengurus PAC Kediri terhadap keputusan rapat pleno penjaringan untuk Pilgub 2024 yang di dinilai tidak mengungkap kebenaran seruan aspirasi sejumlah ketua PAC yg hadir.

Baca Juga:  Warga Pupuan Hilang Usai Sembahyang di Kebun, Tim Gabungan Masih Lakukan Pencarian

Karena yang di sampaikan hanyalah aspirasi yang menguluskan nama Wayan Koster berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) atau Wayan Koster dengan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri).

Padahal, dikatakan Nyoman Mulyadi, saat rapat penjaringan di DPC PDIP yang digelar Jumat (19/4/2024) lalu, dari perwakilan PAC Kecamatan Kediri, Tabanan, dan Pupuan mendukung Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta sebagai calon gubernur. Sedangkan Cok Ace dan Ketua DPC Tabanan Sanjaya sebagai calon wakil gubernur.

“Jadi baliho tersebut dipasang sebagai bentuk tidak diresponnya hasil rapat PAC di DPC kemarin,” ujarnya.

Nyoman Mulyadi juga menyebut, usulan Giri Prasta sebagai calon gubernur juga didasari atas kecewa masyarakat dengan Wayan Koster karena selama menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2019-2024 tidak ada satupun janjinya kepada masyarakat Tabanan yang ditepati.

Baca Juga:  Koster-Giri dan SANDI Tutup Masa Kampanye Pilkada 2024 dengan Kampanye Akbar di Taman Bung Karno

“Bantuan dari Provinsi ke Tabanan juga sangat sedikit. Justru malah Bupati Badung (Giri Prasta) rajin memberikan bantuan dana ke kabupaten-kabupaten lain termasuk Tabanan, ” sambungnya.

Sementara itu, ditanya soal dirinya yang juga dikabarkan akan ikut mengambil formulir pendaftaran untuk menjadi wakil bupati Tabanan pada Pilkada 2024 ini, Nyoman Mulyadi mengaku siap dan masih menunggu saat yang tepat.

Namun tidak menutup kemungkinan dirinya bisa juga akan mengambil formulir maju sebagai Bupati, bukan wakil bupati.

“Segera saya akan ambil formulir pendaftaran ke kantor DPC. Nanti usai pengambilan saya akan beritahukan kepada teman-teman mengambil formulir Bupati atau Wakil Bupati,” akunya.

Hal senada ditegaskan Ketut Sutama yang mendukung Giri Prasta sebagai calon Gubernur Bali 1.

Baca Juga:  Distribusi Logistik Pilkada 2024 Dilaksanakan H-2 Pencoblosan

“Kami sebagai masyarakat merasakan sentuhan Pak Giri Prasta dengan bantuannya nyatanya melalui program Angelus Buana. Dan masih banyak lagi kerja nyatanya. Jadi bupati saja sudah kepeduliannya begitu apalagi nanti jadi gubernur,” ucapnya.

Ia berharap, pimpinan partai nantinya bisa mempertimbangkan aspirasi masyarakat.

“Saya harapkan DPP partai betul-betul mengkaji apa yang diingkan oleh masyarakat Bali. Dengan masyarakat di seluruh Bali saya yakin semua dukungan ke Giri Prasta. Ini murni dari hari kami,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Tabanan I Nyoman Arnawa (Komet) yang sempat kami hubungi via phone hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai keterangan terkait kebenaran adanya informasi ketidaksesuaian usulan pencalonan saat rapat pleno penjaringan di kantor DPC PDIP Tabanan yang berlangsung Jumat lalu. (ana)